Allah berfirman
ﺸَّﺪِﺓ
ِّ ﻌِﺮُﻓﻚ ِﻓﻲ ﺍﻟ
ْ ﺧﺎِﺀ َﻳ
َ ﻑ ﺇَﻟﻰ ﺍﻟَّﻠِﻪ ِﻓﻲ ﺍﻟَّﺮ
ْ ﻌَّﺮ
َ َﺗ
muslim.or.id
Mengapa “Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidaklah menerima
kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala
memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana
Doaku Belum
perintah kepada para Rasul, Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman,
makanlah di antara rizki yang baik-baik yang kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
Setelah atau lebih mudah dan lebih cepat terkabulkan. Salah satunya
adalah berdoa ketika berbuka puasa. Nabi
Shallallahu’alaihi Wa sallam bersabda,
sebelum Berbuka ﺛﻼﺙ ﻻ ﺗﺮﺩ ﺩﻋﻮﺗﻬﻢ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﻔﻄﺮ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺎﺩﻝ ﻭ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻡ
Puasa? ‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang
berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil,
Berdoalah, Allah Akan Mengabulkannya dan doanya orang yang terzhalimi.”[3]
Secara umum Allah memerintahkan hamba-Nya untuk
berdoa, memohon dan memelas kepada-Nya. Allah Ini juga salah satu kebahagiaan ketika berbuka puasa.
juga telah menjanjikan akan mengabulkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
permohonan hamba tersebut. Allah berfirman,
فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه: للصائم فرحتان
َﺧُﻠﻮﻥ ُ ﺳَﻴْﺪ
َ ﻋَﺒﺎَﺩِﺗﻲ
ِ ﻦ
ْ ﻋ
َ ﻥ
َ ﺴَﺘْﻜِﺒُﺮﻭ
ْ ﻦ َﻳ
َ ﻥ ﺍَّﻟِﺬﻳ
َّ ﺐ َﻟُﻜْﻢ ِﺇ
ْ ﺠ
ِ ﺳَﺘ
ْ ﻋﻮِﻧﻲ َﺃ
ُ ﺍْﺩ
َ ﺧِﺮﻳ
ﻦ ِ ﻬَّﻨَﻢ َﺩﺍ
َ ﺟ
َ “Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan:
kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan
“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak.”[4]
Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri
karena enggan beribadah kepada-Ku, akan Waktu mustajab Sebelum atau Sesudah Berbuka
dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam Puasa?
keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60). Terkadang menjadi pertanyaan adalah apakah waktu
mustajab berbuka puasa itu sebelum berbuka puasa
Merasa Doa Tidak Dikabulkan? (menjelang berbuka) atau setelah berbuka puasa. Syaikh
Jika tidak terkabulkan di dunia, maka pasti akan Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa
dikabulkan di akhirat dan disimpan sebagai satu asalnya waktu mustajab adalah sebelum berbuka puasa
kebaikan, (menjelang berbuka) karena inilah keadaan seorang
hamba masih berpuasa, badan mungkin ada sedikit
َقاَل » ما ِمْن-صلى اهلل عليه وسلم- ى َّ ن النَِّب َّ َ سِعيٍد أ َ عْن أ َِبى َ lemah dan butuh makanan serta butuh dengan Rabb-
ِ ال َق nya. Akan tetapi, ada hadits membaca doa buka puasa
هلل ِبَها َ ع
َُّ طاُه ا ْ َ ال أ ِ طيَعُة َر
َّ ِحم ٍ إ َ س ِفيَها إِث ٌْم َو َ وٍة َلْي َ عْ عو ِبَد ُ سلِم ٍ َيْد ْ م ُ
ِخَرة ِ ها َلُه ِفى اآل ِ َ ِ َ َ َ ِ ٍ ِ setelah berbuka, sehingga bisa saja doa tersebut adalah
ْ
َ ما أن َيَّدخَر َّ وتُُه َو إَ ع ْ جل لُه َد َّ ما أن تَُعْ َ
َّ حَدى ثالث إ َ ْ إ
setelah berbuka. Beliau berkata,
َُّ َقاَل »ا. َقاُلوا إِذا ً نُْكِثُر.« سوِء ِمث َْلَها
هلل ُّ عنُْه ِمَن ال َ ف َ صِر ْ ن َي ُ ْ َ ما أَّ َِو إ
»أ َْكث َُر ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺒﻞ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﺮﻭﺏ ؛ ﻷﻧﻪ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﺍﻧﻜﺴﺎﺭ
ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻟﻺﺟﺎﺑﺔ ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ، ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﺍﻟﺬﻝ ﻭﺃﻧﻪ ﺻﺎﺋﻢ
“Abu Sa’id radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah
ﻟﻜﻦ ﻭﺭﺩ ﺩﻋﺎﺀ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﺮﺍﺣﺖ ﻭﻓﺮﺣﺖ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺣﺼﻠﺖ ﻏﻔﻠﺔ
shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada
seorangpun yang berdoa dengan sebuah dosa yang ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﺻﺢ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ
tidak ada dosa di dalamnya dan memutuskan { ” ” ﺫﻫﺐ ﺍﻟﻈﻤﺄ ﻭﺍﺑﺘﻠﺖ ﺍﻟﻌﺮﻭﻕ ﻭﺛﺒﺖ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ: ﻭﻫﻮ
silaturrahim, melainkan Allah akan mengabulkan ( 2066 ) ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺳﻨﻦ ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ
salah satu dari tiga perkara, [1] baik dengan } ﻓﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻻ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ،
disegerakan baginya (pengabulan doanya) di dunia
atau [2]dengan disimpan baginya (pengabulan
“Doa (yang mustajab) adalah sebelum/menjelang
doanya) di akhirat atau [3] dengan dijauhkan dari
berbuka yaitu ketika akan terbenam matahari. Karena
keburukan semisalnya”, para shahabat berkata:
saat itu terkumpul (sebab-sebab mustajabnya doa)
“Wahai Rasulullah, kalau begitu kami akan
berupa hati yang tunduk dan perasaan rendah (di
memperbanyak doa?” Beliau menjawab: “Allah lebih
hadapan Rabb) karena ia berpuasa. Semua sebab ini
banyak (pengabulan doanya).”[1]
adalah penyebab doa dikabulkan. Adapun setelah
berbuka puasa, badan sudah segar lagi dan nyaman.
Oleh karena itu Allah malu jika hambanya berdoa
Bisa jadi ia lalai (akan sebab-sebab mustajab). Akan
kemudian kembali dengan tangan hampa. Dari Nabi
tetapi terdapat hadits yang seandainya shahih maka doa
shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
mustajab itu setelah buka puasa yaitu doa: Dzahabaz
إن ربكم تبارك وتعالى حيي كريم يستحي من عبده إذا رفع يديه dzama’ wabtallail ‘uruq wa tsabatal ajru insyaallah. Maka
doa mustajab itu setelah berbuka.”[5]
إليه أن يردهما صفرا
Secara umum doa orang berbuka puasa mustajab akan
“Sesunguhnya Rabb kalian tabaraka wa ta’ala Maha tetapi waktu berbuka ada keutamaannya lagi. Doa orang
Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu terhadap hamba- selama berpuasa adalah mustajab sebagaimana hadits,
Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan
kepada-Nya, lalu kedua tangan tersebut kembali ُﻮﺓ
َ ﻋ
ْ ﻭَﺩَ ﻄَﺮِ ﺣَّﺘﻰ ُﻳْﻔ
َ ﺼﺎِﺋُﻢ
َّ ﻭﺍﻟ
َ ﻝ
ُ ﻌﺎِﺩ
َ ﻬُﻢ ﺍﻹِﻣَﺎﻡُ ﺍْﻟ
ُ ﻮُﺗ
َ ﻋ
ْ ﻻ ُﺗَﺮُّﺩ َﺩ
َ ﻼَﺛٌﺔ
َ َﺛ
dalam keadaan hampa.”[2]
ﻈُﻠﻮِﻡ ْ ﻤ
َ ﺍْﻟ
muslim.or.id
“Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin Imam Ibnul Qayyim berkata: “Tawakkal kepada Allah
yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia adalah termasuk sebab yang paling kuat untuk melindungi
berbuka, (3) doa orang yang terzhalimi.”[6] diri seorang hamba dari gangguan, kezhaliman dan
permusuhan orang lain yang tidak mampu dihadapinya
An-Nawawi menjelaskan, sendiri. Allah akan memberikan kecukupan kepada orang
yang bertawakkal kepada-Nya. Barangsiapa yang telah
ﺧَﺮِﺓ
ِ ﺕ ﺍْﻟﺂِ ﻤﺎ َّ ﻬ
ِ ﻤُ ﻣِﻪ ِﺑ
ِ ﻮْ ﺻ َ ﻝ ِ ﺣﺎ َ ﺐ ﻟﻠﺼﺎﺋﻢ ﺃﻥ ﻳﺪﻋﻮ ﻓﻲ
ّ ﻳﺴﺘﺤ diberi kecukupan dan dijaga oleh Allah Ta’ala maka tidak
َﻤﻴﻦ ِ ﺴِﻠ
ْ ﻤ
ُ ﻭِﻟْﻠ
َ ﺐ ُّ ﺤِ ﻦ ُﻳْ ﻤ َ ﻭِﻟ
َ ﻭﺍﻟُّﺪْﻧَﻴﺎ َﻟُﻪ
َ ada harapan bagi musuh-musuhnya untuk bisa
mencelakakannya. Bahkan dia tidak akan ditimpa
kesusahan kecuali sesuatu yang mesti (dirasakan oleh
“Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa
semua makhluk), seperti panas, dingin, lapar dan dahaga.
sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa)
Adapun gangguan yang diinginkan musuhnya maka
dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan
selamanya tidak akan menimpanya. Maka (jelas sekali)
akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang
perbedaan antara gangguan yang secara kasat mata
dicintai dan untuk kaum muslimin.”[7]
menyakitinya, meskipun pada hakikatnya merupakan
kebaikan baginya (untuk menghapuskan dosa-dosanya)
Tawakkal
dan untuk menundukkan nafsunya, dan gangguan (dari
musuh-musuhnya) yang dihilangkan darinya”5.
{مْن َ َو،بُ سِ َ حت ْ ث َال َي ُ حْي َ َوَيْرزُْقُه ِمْن.جا ْ م
ً خَر َ جَعْل َلُه
ْ هلل َي ِ َّمْن َيت
ََّ ق ا َ َو Berdasarkan ini semua, maka merealisasikan tawakal yang
سبُُه
ْ ح َ و َ
َ هلل فُهَِّ على ا َ َ وكلْ َّ َ َ}َيت hakiki sama sekali tidak bertentangan dengan usaha
mencari rezki yang halal, bahkan ketidakmauan
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia melakukan usaha yang halal merupakan pelanggaran
akan memberikan baginya jalan ke luar (bagi semua terhadap syariat Allah Ta’ala, yang ini justru menyebabkan
urusannya). Dan memberinya rezki dari arah yang tidada rusaknya tawakal seseorang kepada Allah.
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
keperluan)nya” (QS ath-Thalaaq:2-3).
“Seandainya kalian bertawakal pada Allah dengan
Artinya, barangsiapa yang percaya kepada Allah dalam tawakal yang sebenarnya, maka sungguh Dia akan
menyerahkan (semua) urusan kepada-Nya maka Dia melimpahkan rezki kepada kalian, sebagaimana Dia
akan mencukupi (segala) keperluannya2. melimpahkan rezki kepada burung yang pergi (mencari
makan) di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali
Maka tawakal yang benar, merupakan sebab utama sore harinya dalam keadaan kenyang”.
berhasilnya usaha seorang hamba, baik dalam urusan
dunia maupun agama, bahkan sebab kemudahan dari Dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
Allah Ta’ala bagi hamba tersebut untuk meraih segala mengisyaratkan bahwa tawakal (yang sebenarnya)
kebaikan dan perlindungan dari segala keburukan. bukanlah berarti bermalas-malasan dan enggan
melakukan usaha (untuk mendapatkan rezki), bahkan
Coba renungkan kemuliaan besar ini yang terungkap (tawakal yang benar) harus dengan melakukan (berbagai)
dalam makna sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi macam sebab (yang dihalalkan untuk mendapatkan rezki).
Wasallam: “Barangsiapa yang ketika keluar rumah
membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa Oleh karena itu, Imam Ahmad (ketika mengomentari
haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku hadits ini) berkata: “Hadits ini tidak menunjukkan larangan
berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan melakukan usaha (sebab), bahkan (sebaliknya)
kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka menunjukkan (kewajiban) mencari rezki (yang halal),
malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu karena makna hadits ini adalah: kalau manusia
telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan bertawakal kepada Allah ketika mereka pergi (untuk
(dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua mencari rezki), ketika kembali, dan ketika mereka
keburukan)”, sehingga setanpun tidak bisa mengerjakan semua aktifitas mereka, dengan mereka
mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada meyakini bahwa semua kebaikan ada di tangan-Nya,
temannya: Bagaimana (mungkin) kamu bisa maka pasti mereka akan kembali dalam keadaan selamat
(mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dan mendapatkan limpahan rezki (dari-Nya),
dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala)?”3. sebagaimana keadaan burung”7.
muslim.or.id
Makna inilah yang diisyaratkan dalam ucapan Sahl bin
Abdullah at-Tustari8: “Barangsiapa yang mencela tawakal
maka berarti dia telah mencela (konsekwensi) iman, dan
barangsiapa yang mencela usaha untuk mencari rezki
maka berarti dia telah mencela sunnah Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam”9.
Ayat Kursi
ما ِفي
َ وٌم َلُه ِ خذُُه
ْ َسنٌَة َوَال ن ُ ْ ي اْلَقُّيوُم َال تَأ َ و اْل
ُّ ح ُ اهللَُّ َال إَِلَه إَِّال
َ ه
hydroxylamine_park muslim.or.id