Level
Kela Bentuk N
KD Materi Indikator Soal Rangkuman Kogni
s Soal o
tif
X 3.2 Menganalisis Keanekarag Disajikan gambar infografis Badak jawa (Rhinoceros sondaicus). Badak Jawa hanya C4 1
berbagai tingkat aman hayati dan teks mengenai salah satu memiliki satu cula. Dan cula badak Jawa adalah cula terkecil
keanekaragaman satwa yang dilindungi dari semua badak. Badak jawa jarang menggunakan culanya
hayati di Indonesia (badak jawa), peserta didik untuk bertarung, tetapi menggunakannya untuk memindahkan
beserta ancaman dan mampu menganalisis lumpur di kubangan, untuk menarik tanaman agar dapat
pelestariannya beserta jawaban benar berdasarkan dimakan, dan membuka jalan melalui vegetasi tebal.
ancaman dan informasi dalam teks dan
pelestariannya gambar disertai alasannya
Pilihan
Ganda
Komple
ks
3.10 Menganalisis Ekosistem Disajikan gambar infografis badak sangat penting dalam hal menjaga keseimbangan C2 Uraian 2
komponen-komponen dan teks mengenai salah satu ekosistem alam (mempertahankan keberlanjutan ekosistem).
ekosistem dan satwa yang dilindungi, Yaitu kemampuannya menebar benih. “Ini terlihat dari
interaksi antar peserta didik mampu tumbuhnya di atas 10 jenis tanaman dari kotoran badak yang
komponen tersebut menjelaskan peran satwa telah dimasukkan dalam polybag.”
tersebut dalam suatu Hal istimewa lain adalah dari cara makan badak. Sebagai satwa
ekosistem “browser” atau pemakan semak dan pucuk dedaunan, jasanya
penting untuk memelihara kualitas hutan. Saat pucuk daun atau
ranting muda dimakan, maka pucuk baru yang tumbuh tersebut
akan menyerap karbon dioksida yang lebih banyak jumlahnya
ketimbang pucuk daun yang tua. “Artinya, badak turut serta
memelihara lingkungan hidup dalam hal ini mengurangi
pemanasan global. Ini yang harus kita pahami bersama.”
INTERAKSI KOMPLEKS
Mekanisme lain untuk mengkaji interaksi antar biota yang hidup
di ekosistem terumbu karang adalah melalui jejaring makanan
(gambar 5). Dibandingkan interaksi antar biota yang ada dalam
persaingan, predasi, simbiosis mutualisme, dan simbiosis
komensalisme, maka interaksi yang terjadi dalam sistem jejaring
makanan di ekosistem terumbu karang merupakan interaksi yang
kompleks. Secara garis besar tingkat trofik dalam jejaring
makanan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
produsen yang bersifat autotrof karena dapat memanfaatkan
energi matahari untuk mengubah bahan-bahan anorganik
menjadi karbohidrat dan oksigen yang diperlukan seluruh
makhluk hidup, dan kelompok konsumen yang tidak dapat
mengasimilasi bahan makanan dan oksigen secara mandiri
(heterotrof).
PRODUSEN Karang batu (zooxanthellae), alga makro, alga
koralin, bakteri fotosintetik
KONSUMEN Karang batu (polip), Ikan, Ekhinodermata,
Annelida, Polikhaeta, Krustasea, Holothuroidea, Moluska, dll.
Karang batu dapat berperan ganda, sebagai produsen dan
konsumen. Hal ini dimungkinkan oleh adanya endosimbiosis
dengan zooxanthellae, yang di hari terang melakukan proses
fotosintesis, sedangkan di hari gelap karang batu memiliki
tentakel-tentakel bersengat (nematocyst) yang dapat dijulurkan
untuk memangsa zooplankton dan hewan-hewan renik lainnya.
Pilihan
Ganda