Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERENCANAAN PESAN BISNIS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu : Iwan Suroso, SE., MM.

Oleh Kelompok : 2

1. Saputra Galih Prayogo (202011161)

2. Laila Nuristantia (202011187)

3. Oki Adi Putranto (202011295)

4. Elsa Nur Hidayah (202011006)

FAKULTAS MANAJEMEN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, bermohon kiranya memberikan taufiq,
hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berfikir dan waktu, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dengan judul perencanaan pesan bisnis makalah ini
dibuat untuk melengkapi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah “Komunikasi Bisnis”.
Perencanaan pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu
organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
komunikasi. Pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian tujuan
komunikasi. Pengarang juga mengucapkan terima kasih kepada rekan dari semua pihak yang
telah berpartisispasi dalam penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat waktu. Penulis
juga menyadari bahwa materi dan teknik yang digunakan masih banyak kekurangan. Oleh
Karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan agar makalah ini lebih sempurna. Atas kritik
dan sarannya diucapkan terima kasih.

Kudus, 14 September 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis adalah suatu organisasi atau badan lain yang bergerak dalam kegiatan
komersial, profesional, atau industri, untuk memperoleh keuntungan. Dengan kata lain,
bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang melibatkan
proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun jasa dengan
tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Maka dari itu, sebuah bisnis akan berjalan
dengan baik jika perencanaan bisnis tersebut tidak sembarangan. Sehingga nantinya akan
menghasilkan bisnis yang continue dan mampu bersaing di pasaran.
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatu
organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang
perencanaan pesan- pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis
secara tertulis. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan- pesan bisnis
yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis. Perencanaan pesan
bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari
perencanaan tujuan audiens, ide, saluran ; pengorganisasian ide; membuat draf,
merangkai kata / kalimat/ paragraph; dan merevisi.Tujuan dalam perencanaan bisnis
harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga
harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras
dengan tujuan organisasi.
Agar dapat menghasilkan perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu
melakukan analisis audiens. Caranya adalah dengan mengembangkan profil audiens dan
menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens,
memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal
atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi
audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan
argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk
mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cederung tidak mau
berubah untuk hal baru.
Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa
dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story
teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question
and answer chain, dan journalist approach.Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan
beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi,
biaya, dan harapan audiens. Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback
dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan
ekonomis.
Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar,
lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur
tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan.
Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide. Saluran tulisan
memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan
mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalah surat, memo, dan proposal.Setelah
Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik
formal maupun informal. Langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-
pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun lisan.

B. Perumusan masalah
1. Apa tahapan dalam proses komposisi?
2. Apa tujuan penulisan pesan-pesan bisnis?
3. Bagaimana memenuhi kebutuhaan informasi audiens?
4. Bagaimana cara menganalisis audiens?
C. Tujuan pembahasan
1. Memahami tahapan dalam proses komposisi.
2. Mengetahui tujuan penulisan pesan-pesan bisnis.
3. Mengetahui bagaimana memenuhi kebutuhan informasi audiens.
4. Mengetahui cara menganalisis audiens.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Menyusun pesan
Pesan adalah segala sesuatu yang disampaikan seseorang dalam bentuk simbol yang
dipersepsi dan diterima oleh khalayak dalam serangkaian makna. Kemampuan manusia
menciptakan simbol membuktikan bahwa manusia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi
dalam berkomunikasi, mulai dari simbol-simbol yang sederhana seperti bunyi, isyarat, dan
warna sampai pada simbol-simbol yang dimodifikasi dalam bentuk sinyal-sinyal melalui
gelombang udara dan cahaya.
Pesan sangat bergantung pada program yang mau disampaikan. Jika program itu bersifat
komersial untuk mengajak orang agar membeli barang yang dipasarkan, maka pesannya
bersifat persuasif dan provokatif. Sedangkan jika produk dalam bentuk program penyuluhan
untuk penyadaran masyarakat maka sifat pesannya persuasif dan edukatif. Tapi jika program
yang disampaikan sifat untuk sekedar diketahui oleh masyarakat, maka sifat pesannya adalah
informatif. Pesan yang bersifat informatif sebenarnya harus melekat pada semua jenis
program apakah itu komersil, politik, penyuluhan, dan informasi publik, sebab semua pesan
yang tidak memiliki nuansa informatif bisa menimbulkan kesalahan persepsi.
Masalah kedua dalam penyusunan pesan, adalah sifat dari produk itu sendiri. Jika
produk itu sifatnya nyata (tangible) dan barangnya bisa dimiliki, maka pesan yang digunakan
tidak perlu terlalu banyak sebab setiap anggota masyarakat bisa mengevaluasinya sendiri.
Tapi jika program yang dipasarkan sifatnya tidak nyata (intangible) maka memerlukan
penjelasan yang lebih lengkap, mudah dimengerti dan menjanjikan prospek apa yang
diterima setelah menerima program tersebut. Untuk mengelola dan menyusun pesan yang
mengena dan efektif perlu memerhatikan beberapa hal yaitu :
a. Menguasai lebih dahulu pesan yang disampaikan, termasuk penyusunan pesannya yang
sistematis.
b. Mempu mengemukakan argumentasi secara logis. Untuk itu harus mempunyai beberapa
alasan berupa fakta dan pendapat yang bisa mendukung materi.
c. Memiliki kemampuan membuat intonasi bahasa, serta gerakan- gerakan tubuh yang
dapat menarik perhatian.
d. Memiliki kemampuan membumbui pesan berupa humor untuk menarik perhatian dan
mengurangi rasa bosan komunikan.
Sempat disinggung dalam penjelasan penyusunan pesan di atas tentang sifat pesan. Dibawah
ini merupakan penjelasan dari sifat-sifat pesan komunikasi :
a. Informatif
Teknik informatif adalah suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi
khalayak dengan jalan memberikan penerangan. Penerangan berarti menyampaikan
sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta dan data-data yang benar serta
pendapat-pendapat yang benar pula. Atau seperti yang ditulis oleh Jawoto (Arifin,
1994:74), memberikan infomasi tentang fakta semata-mata, juga fakta kontroversial atau
memberikan informasi dan menuntun umum ke arah pendapat.
b. Persuasif
Persuasif berarti mempengaruhi dengan cara membujuk. Dalam hal ini khalayak
digugah baik pikirannya mapun perasaanya. Perlu diketahui bahwa situasi mudah
terkena sugesti ditentukan oleh : kecakapan untuk mengsugestikan atau menyarankan
sesuatu kepada komunikan, dan mereka itu sendiri diliputi oleh keadaan mudah
menerima pengaruh.
c. Edukatif
Teknik edukatif, sebagai salah satu usaha mempengaruhi khalayak dari suatu
penyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang akan
berisi: pendapat- pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman. Mendidik berarti
memberikan sesuatu ide kepada khalayak fakta-fakta, pendapat, dan pengalaman yang
dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenaran dengan disengaja, teratur dan
berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan.
d. Koersif
Koersif berarti mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa. Teknik koersif ini
biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-perintah, dan
intimidasiintimidasi. Untuk pelaksanaanya yang lebih lancar biasanya di belakangnya
berdiri suatu kekuatan yang cukup tangguh.
B. Perencanaan pesan
merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh
dan merupakan salah satu factor penentu keberhasilan komunikasi. Pesan–pesan bisnis yang
terencana dengan baik akan mempermudah  pencapaian tujuan komunikasi. Dalam ringkasan
materi ini, akan dibahas proses komposisi, penentuan tujuan, analisis audience, penentuan ide
pokok dan seleksi saluran dan media komunikasi. Tujuan dalam perencanaan bisnis harus
dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji
apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan
organisasi. Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan
analisis audiens. Caranya adalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa
pemuasan konsumen.
Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui
hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens
komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan
dengan motivasional dengan  pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens.
Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada
hambatan yaitu audiens cederung tidak mau berubah untuk hal baru. Dalam seleksi saluran
perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas,
kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan audiens. Saluran lisan memiliki
kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman,
reaksi audiens terbaca, dan ekonomis.
Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya,
pelatihan, pidato, dan  presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer.
Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Saluran tulisan
memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan
mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalah surat, memo, dan proposal.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pemahaman Proses Komposisi
Proses komposisi (composition process) penyusunan prinsip-prinsip bisnis dapat
dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang
komposer. Dia harus merencanakan lagu apa yang akan dibuat, menentukan bentuk
aransemen dan personal group yang mengiringi lagu tersebut. Kemudian mereka harus
melakukan latihan dan uji ulang atau revisi-revisi yang diperlukan, sehingga lagu yang
diciptakan mempunyai mutu yang bagus, enak didengar, dan mudah dicerna para
penggemarnya. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Penyususunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
1. Perencanaan
Daftar fase perencanaan (planning phase) dipikirkan hal-hal yang cukup
mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide
pokok (main idea) pesan-pesan yang akan di sampaikan dan seluruh atau media yang
akan digunakan menyampaikan pesan. Di samping itu, intonasi juga perlu di atur,
apakah melemah, mendatar, atau meninggi.yang terpenting adalah menyiasati situasi
yang ada, sehingga tujuan yang di kehendaki dapat tercapai.
2. Organisasi dan Komposisi
Setelah tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah bagaimana
mengorganisasikan ide-ide dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk draft yang
berkaitan dengan komitmen pemikiran anda yang dimulai dengan merangkai kata,
kalimat, paragraf dan memiliki ilustrasi yang di perlukan untuk mendukung ide pokok
bahasan.
Organisasi dan kompsisi erat kaitannya dengan penyusunan atau pengaturan
kata-kata, kalimat dan pargraf. Oleh karena itu diperlukan perhatikan bagaimana
mengunakan kata-kata, kalimat dan paragraf yang sederhana.
3. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali baik dari sisi subtitusi
pesan yang ingin di sampaikan, tetapi juga bagaimana gaya penulisannya, stuktur
kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya. Kalau belum sesuai,
perlu di lakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya.
Oleh karena perkembangan dunia bisnis saat ini begitu cepatnya, maka
penyampaian pesan-pesan bisnis perlu tetap memperhatikan bagaimana
merencanakan, mengorganisasi dan mengkomposisi, serta merevisi pesan-pesan
bisnis secara jelas dan seefektif mungkin.

B. Penentuan Tujuan
Tahap pertama dalam merencanakan dalam suatu pesan bisnis adalah memikirkan
maksud atau tujuan komunikasi, seorang komunikator tentunya ingin nama baik di
hadapan audiens, sekaligus menghasilkan sesuatu yang baik bagi organisasi.
Sebelum nenutuskan untuk menympaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada
perlu menjawab 3 pertanyaan, apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah
tepat, dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.
1. Mengapa tujuan harus jelas
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan yang
dikehendaki, sebagaimana diketahui, setiap organisai tentunya memiliki tujuan yang
bermacam-macam.di samping itu, dapat mengambil keputusan yang mencakup antara
lain:
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyaka pada diri anda sendiri apakah
pesan yang akan di sampaikan benar-benar perlu atu tidak. Jika pesan-pesan yang
akan di sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang sangat kecil kepada
audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda dulu. Sebalinya bila sangat penting
dan akan membawa pengaruh yang besar, pesan seharusnya segera di sampaikan
atau di teruskan.
b. Keputusan untuk menanggapi audiens
Untuk memutuskan cara terbaik mennggapi audiens, komunikator perlu
mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan isi
pesan yang di sampaikan, Apakah mereka mengharapkan keuntungan, Apakah
harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator, Tanpa mengetahui motif
audiensnya, komunikator tidak akan menggapai mereka dengan baik.
Komunikator dan audiens juga akan gagal mendapatkan apa yang mereka
inginkan bila harapan mereka tidak sesuai/sejalan.
c. Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memutuskan isi
pesan.komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang penting, yang
relevan dengan pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Informasi yang relevan
harus di singkirkan atau di buang jauh-jauh. Bila informasi yang tidak penting
dimasukan dalam pesan pesan yang akan di sampaikan, inti pesan akan kabur, dan
waktupun akan terbuang percuma.
d. Keputusan yang akan menetapkan media yang akan digunakan
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan
suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi
dapat di gunakan yang dapat berupa lisan maupun tulisan.
2. Tujuan komunikasi bisnis
Tujuan Komunikasi Bisnis Ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu
memberi informasi, melakukan persuasi, dan melakukan kolaborasi.
a. Memberi Informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi
yang berkaitan dengan bisnis kepada pihak lain. Untuk menyampaikan pesan
bisnis perusahan menggunakan media komunikasi. Media komunikasi yang
digunakan pun ergantung pada kebijakan perusahaan.
b. Melakukan Persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak
lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Hal ini
sering dilakukan, terutama berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan
orang lain.
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau
kerja sama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui komunikasi
bisnis suatu perusahaan dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan-
perusahaan domestik maupun perusahaan-perusahaan asing. Kerja sama bisnis
di belahan dunia dewasa ini relative mudah seiring pekembangan teknologi
komunikasi.
3. Pertimbangan Pengiriman Pesan
Sebelum menetapkan maksud untuk mengirimkan pesan, ada faktor yang perlu
dipertimbangkan yang meliputi hal-hal berikut :
a. Tujuan yang realistis
Pada umumnya orang tidak mudah untuk cepat berubah. Oleh karena itu jika
seseorang mempunyai tujuan yang mendasar sebaiknya disampaikan secara
realistis.
b. Ketepatan waktu
Waktu yang tepat merupakan faktor penting dalam pengiriman dan
penyampaian pesan. Jika seseorang atau organisasi sedang mengalami perubahan,
pesan dapat disesuaikan dengan keadaan yang berlangsung sampai dengan segala
sesuatu menjadi stabil dan ada perhatian terhadap pesan yang disampaikan.
c. Ketepatan orang yang mengirimkan pesan
Meskipun semua tugas yang diberikan dapat diselesaikan tanpa bantuan orang
lain, pihak atasan mungkin memiliki kesempatan yang lebih baik dalam
menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepada seseorang.
d. Tujuan yang selaras dengan tujuan organisasi
Seorang karyawan harus bekerja sesuai dengan tujuan organisasi. Hal ini
memiliki tujuanm agar setiap komunikasi yang terjadi didalamnya dapat berjalan
dengan baik tanpa ada hambatan yang disebabkan oleh perbedaan persepsi.
C. Analisis audiens
Jika maksud dan tujuan sudah jelas, maka langkah selanjutnya adalah memperhatikan
audiens yang akan dihadapi.

Terdapat beberapa langkah untuk memahami audiens, yaitu :

1. Cara Mengembangkan Profil Audiens

Lakukan investigasi siapa yang akan dihadapi dalam berkomunikasi untuk


mengantisipasi reaksi atau efek dari komunikasi. Terdapat beberpa hal yang dapat
dilakukan, yaitu :

a. Menentukan ukuran dan komposisi audiens

b. Siapa audiens

c. Reaksi audiens

d. Tingkat pemahaman audiens

e. Hubungan komunikator dengan audiens

2. Cara Memuaskan Audiens Akan Kebutuhan Informasi

Agar komunikasi efektif maka harus menentukan kebutuhan informasi audiens dan
bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut. Terdapat lima tahap yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan audiens, yaitu :

a. Cari apa yang diinginkan

b. Antisipasi hal – hal yang tidak terduga

c. Beri informasi lengkap

d. Informasi akurat

e. Tekankan ide menarik


3. Cara Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audiens

Salah satu tujuan dari memotivasi audiens adalah untuk mengubah perilaku para audiens,
tetapi pemberian motivasi ini terkadang tidak sesuai dengan harapan kita atau ada
hambatan – hambatan, hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan audiens untuk tidak
mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang lebih baru. Dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan argumentatif, mengatur pesan yang akan disampaikan,
pendekatan emosi audiens.

D. Penentuan ide pokok


Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah menentukan ide pokok.
Ide pokok dapat memotivasi orang-prang untuk melakukan apa yang diinginkan dengan
menggabungkan tujuan pengiriman pesan dengan tujuan mereka.
1. Teknik Curah Pendapat (Brainstroming)

Yaitu penentuan ide pokok dengan membiarka pikiran mencari berbagai kemungkinan
ide pokok secara leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara tersebut akan lebih berfariatif,
baru dan orisinil.

a) Storyteller’s tour
Hidupkan tape recorder dan telaah pesan-pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan
berkomunikasi, poin utama, rasionalitas dan implikasi bagi sipenerima.
b) Random list
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas kosong. Selanjutnya pelajari
hubungan antara ide-ide tersebut.
c) CFR (Conclusions, findings, recommendations) Worksheet
Jika subjek yang dibahas mencekup pemecahan masalah, gunakanlah. suatu worksheet
yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan
(conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan di berikan.
d) Journalistic Approach

Pendekatan jurnalistik memberika poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide
pokok.

e) Question And Answer Chain


Barangkali pendekatan yang terbaik adalah melihat dari sisi perspektif audience.

2. Pembatasan Cakupan
Penyajian rutin kepada audience yang telah Anda kenal hendaknya menggunakan kata-
kata yang singkat. Cara ini dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada
komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan
memakan waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas orang-
orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal sebelumnya.
E. Seleksi saluran dan media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat di sampaikan
melalui dua saluran, yaitu saluran lisan (oral) dan tulisan (wrutten). Pilihan mendasar
antara berbicara atau menulis bergantung pada tujua atau maksud pesan, audiens dan
karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.
1. Saluran komunikasi lisan
Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis,
komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka),
melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu
di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan
yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).
2. Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo,
proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati
untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik
secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
Komunikasi Lisan Komunikasi Tertulis
Anda menginginkan umpan balik Anda tidak memerlukan unpan balik
segera dari audien. segera.
Pesan anda relative sederhana dan Pesan anda sangat rinci, komplek, dan
mudah di mengerti. memerlukan perencanaan yang hati-
hati.
Anda tidak memerlukan catatan Anda memerlukan catatan permanen.
permanan
 Anda dapat mengumpulkan audiens Anda ingin mencapai audiens yang
lebih mudah atau ekonomis. luas
Anda menginginkan interaksi dalam Anda ingin mengurangi distorsi
memecahkan masalah. penyampaian pesan.

Media Pada Saluran Lisan Media Pada Saluran


Percakapan tatap muka (pidato, rapat, Surat memo, laporan dan proposal
seminar, konferensi)
Telefon dan voice mail Elektornik mail/email
Radio, televisi dan computer Telepon (SMS)
Pita audio dan video Computer
Teleconference Faks
Video Conference Telegram dan POS
BAB IV
PENUTUP

A. Penutup
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan/referensi yang kami peroleh, hubungannya dengan
makalah ini kami banyak berharap kepada pembaca memberikan kritik saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
B. Kesimpulan
Perencanaan pesan-pesan bisnis adalah suatu langkah strategis bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan
baik akan mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Proses perencanaan pesan-
pesan bisnis diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemaham proses komposisi
2. Penentuan tujuan
3. Analisis audiens
4. Penetuan ide pokok
5. Seleksi saluran dan media
DAFTAR PUSTAKA

   http://riskaekacahyanti.blogspot.co.id/2016/03/penentuan-proses-komposisi.html

   http://materikuliahmanajemensemester3.blogspot.co.id/2014/09/a.html

   http://ekonomikomiko.blogspot.co.id/2014/05/proses-menulis-perencanaan-pesan-bisnis.html

  http://bayuhermawan11.blogspot.co.id/2016/10/makalah-perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html

  http://zayardinadin.blogspot.co.id/2011/02/perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai