Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENGUJIAN IMPAK

3.1 TUJUAN PRAKTIKUM


1. Menguasai prosedur dan trampil dalam proses pengujian impak charpy pada
material logam.

2. Menguasai dan mengetahui proses pengujian impak charpy pada baja karbon
rendah secara langsung.

3.2 DASAR TEORI

Beberapa bahan dapat tiba-tiba menjadi getas dan patah karena perubahan
temperatur dan laju regangan, walaupun pada dasarnya logam tersebut liat. Gejala ini
biasa disebut transisi liat getas, yang merupakan hal penting ditinjau dari penggunaan
praktis bahan (Surdia dan Saito, 1995). Patahan patah getas bersifat getas sempurna,
yaitu tanpa adanya deformasi plastis sama sekali, jadi berbeda dengan bidang slip biasa,
patah terjadi pada bidang kristalografi spesifik pada bidang pecahan. Permukaan patah
dari bidang pecahan mempunyai kilapan yang menunjukkan pola Chevron secara
makrokospik pada arah yang menuju titik permulaan patah. Patah getas terjadi pada
pangkal takikan benda uji, jadi bahan tiba-tiba patah tanpa deformasi plastis. Secara
praktis patahan buatan seperti itu tidak pernah terjadi pada struktur mesin, tetapi mesin
selalu mempunyai bagian yang terdapat konsentrasi tegangan dan mungkin mempunyai
cacat pada lasan, jadi adanya cacat yang bekerja seperti takikan tidak dapat dihindari,
meskipun bahan tersebut merupakan bahan yang ulet. Pengujian impak charpy banyak
dipergunakan untuk menentukan kualitas bahan. Batang uji dengan takikan 2 mm V
notch, paling banyak dipakai. Di samping itu lebih dari 30 jenis batang uji diusulkan
termasuk jenis yang memancing retak lelah. Pada pengujian kali ini akan dipergunakan
batang uji berbentuk bulat berdiameter 8 mm dengan takikan bentuk V (V notch).
Pengujian impak charpy dilakukan untuk mengetahui sifat liat dari bahan yang
ditentukan dari banyaknya energi yang dibutuhkan untuk mematahkan batang uji
dengan sekali pukul.

3.3 JAWABAN PENDAHULUAN

1. Jelaskan prosedur uji impak ?

Adapun langkah-langkah pengujian impak adalah sebagai berikut :

1) Memastikan jarum penunjuk pada posisi NOL pada saat godam menggantung
bebas.
2) Meletakan bahan uji diatas penopang,dan pastikan godam tepat memukul bagian
tengah takikan.
3) Menaikkan godam secara perlahan lahan hingga jarum penunjuk sudut
menunjukan sudut awal, Dalam hal ini godam terkunci otomatis.
4) Kemudian tekan tombol pembebas kunci, Sehingga godam akan mengayun
kebawah dan akan mematahkan benda uji.
5) Setelah benda uji patah, Barulah melakukan pengamatan dan membuat data
tertulis.

2. Sebutkan perbedaan uji impak charpy dan izod ?

Charpy Impact Test juga dikenal sebagai Charpy tes V-notch, adalah tes
regangan-tingginya standar yang menentukan jumlah energi yang diserap oleh materi
selama fraktur. prinsip dasar pengujian charpy ini adalah besar gaya kejut yang
dibutuhkan untuk mematahkan benda uji dibagi dengan luas penampang patahan. Mula-
mula bandul Charpy disetel dibagian atas, kemudian dilepas sehingga menabrak benda
uji dan bandul terayun sampai ke kedudukan bawah Jadi dengan demikian, energi yang
diserap untuk mematahkan benda uji ditunjukkan oleh selisih perbedaan tinggi bandul
pada kedudukan atas dengan tinggi bandul pada kedudukkan bawah (tinggi ayun).
Sedangkan Izod Impact Test mempunyai penampang lintang bujur sangkar atau
lingkaran dengan takik V di dekat ujung yang dijepit, kemudian uji impak dengan
metode ini umumnya juga dilakukan hanya pada temperatur ruang dan ditujukan untuk
material-material yang didisain untuk berfungsi sebagai cantilever.
Perbedaan mendasar charpy dengan izod adalah peletakan spesimen. Pengujian dengan
menggunkan izod tidak seakurat pada pengujian charpy, karena pada izod pemegang
specimen juga turut menyerap energi, sehingga energi yang terukur bukanlah energi
yang mampu di serap material seutuhnya.

3.4 DAFTAR PUSTAKA

1. Hajime Shudo, (1983)” Material Testing(Zairyou Shiken)”.Uchidarokakuho

2. William Nash (1988)”Strenght of Material”. Schaum Outlines.

Anda mungkin juga menyukai