PENDAHULUAN
1
2
1.3.2 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan praktikum adalah:
a. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur uji impak yang baik dan benar
b. Mahasiswa dapat mengetahui besaran-besaran dari sifat mekanik yang
diperoleh dari uji impak
c. Mahasiswa dapat mengetahui fenomena yang terjadi dalam uji impak
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Selain itu terdapat pula kelebihan serta kekurangan metode Charpy yaitu
sebagai berikut :
1) Kelebihan :
a) Hasil pengujian lebih akurat.
b) Pengerjaannya lebih mudah dipahami dan dilakukan.
c) Menghasilkan tegangan uniform di sepanjang penampang.
d) Harga alat lebih murah.
e) Waktu pengujian lebih singkat.
2) Kekurangan :
a) Hanya dapat dipasang pada posisi horizontal.
b) Spesimen dapat bergeser dari tumpuannya karena tidak dicekam.
c) Pengujian hanya dapat dilakukan pada spesimen yang kecil saja.
b. Metode Izzod
Benda uji izzod lazim digunakan di Inggris, namun sekarang mulai jarang
digunakan. Benda uji izzod mempunyai penampang lintang bujur sangkar
atau lingkaran dan bertakik v didekat ujung yang dijepit. Pada pengujian
impak cara izzod, pukulan pendulum diarahkan pada jarak 22 mm dari
penjepit dan takikannya menghadap pada pendulum.
Pengerjaan benda uji pada impact charpy dan izod dikerjakan habis pada
semua permukaan. Takikan dibuat dengan mesin fris atau alat notch
khusus takik.
Keterangan :
W2 = sisa usaha setelah mematahkan benda uji (kg m)
G = berat pendulum (kg)
h2 = jarak akhir antara pendulum dengan benda uji (m)
λ = jarak lengan pengayun (m)
Cos β = sudut posisi akhir pendulum
W =W 1−W 2(kg . m)
Keterangan :
W = usaha yang diperlukan untuk mematahkan benda uji (kg m)
W1 = usaha yang dilakukan (kg m)
W2 = sisa usaha setelah mematahkan benda uji (kg m)
G = berat pendulum (kg)
λ = jarak lengan pengayun (m)
9
E
HI = ...................................................(2.5)
A
Keterangan :
HI = harga impak ( joule/mm2 )
E = energi impak ( joule )
A = luas penampang ( mm2 )
patahan nampak kasar, berserabut (fibrous), dan berwarna kelabu. Selain itu
komposisi material juga mempengaruhi jenis patahan yang dihasilkan, jadi
bukan karena pengaruh beban saja. Biasanya patah ulet terjadi pada material
berstruktur bainit yang merupakan baja dengan kandungan karbon rendah.
Ciri-ciri dari patah ulet adalah sebagai berikut :
a) Ada reduksi luas penampang patahan, akibat tegangan uniaksia.
b) Tempo terjadinya patah lebih lama.
c) Pertumbuhan retak lambat, tergantung pada beban.
d) Permukaan patahannya terdapat garis-garis benang serabut
(fibrosa), berserat, menyerap cahaya, dan penampilannya buram.
Memiliki energi yang lebih besar pada takikan segitiga karena tegangan
terdistribusi pada dua titik pada sudutnya.
c) Takikan Setengah-Lingkaran
Memiliki energi impak yang terbesar karena distribusi tegangan
tersebar pada setiap sisinya, sehingga tidak mudah patah.
2) Beban
Semakin besar beban yang diberikan , maka energi impak semakin kecil
yang dibutuhkan untuk mematahkan spesimen, dan demikianpun
sebaliknya. Hal ini diakibatkan karena suatu material akan lebih mudah
patah apabila dibebani oleh gaya yang sangat besar.
3) Temperatur
Semakin tinggi temperatur dari spesimen, maka ketangguhannya semakin
tinggi dalam menerima beban secara tiba-tiba, demikinanpun sebaliknya,
dengan temperatur yang lebih rendah. Namun temperatur memiliki batas
tertentu dimana ketangguhan akan berkurang dengan sendirinya.
4) Transisi Ulet Rapuh
Hal ini dapat ditentukan dengan berbagai cara, misalnya kondisi struktur
yang susah ditentukan oleh sistem tegangan yang bekerja pada benda uji
yang bervariasi, tergantung pada cara pengusiaannya
5) Efek Komposisi Ukuran Butir
Ukuran butir berpengaruh pada kerapuhan, sesuai dengan ukuran besarnya.
Semakin halus ukuran butir maka bahan tersebut akan semakin rapuh
sedangkan bila ukurannya besar maka bahan akan ulet.
6) Perlakuan Panas dan Perpatahan
Perlakuan panas umumnya dilakukan untuk mengetahui atau mengamati
besar-besar butir benda uji dan untuk menghaluskan butir.
7) Pengerasan Bahan Kerja dan Pengerjaan Radiasi
Pengerasan kerja terjadi yang ditimbulkan oleh adanya deformasi plastis
yang kecil pada temperatur ruang yang melampaui batas atau tidak luluh
dan melepaskan sejumlah dislokasi serta adanya pengukuran keuletan pada
temperatur rendah.
15
sedangkan di daerah elastic tidak terjadi perubahan secara drastis, hal ini
disebabkan ketika masih didaerah elastis, logam dapat menahan beban yg
diberikan yg disebabkan oleh bertemunya dengan batas butir dengan dislokasi,
sehingga menghambat pergerakkan dari dislokasi, sedangkan ketika sudah
memasuki daerah plastik, dislokasi sudah memotong batas butir.
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN
17
18