Anda di halaman 1dari 28

Equipment Barriers

Well Barrier Design


Tujuan Pembelajaran

 Memahami Barrier Standard dan bagaimana


mengaplikasikannya.
 Mengidentifikasi peralatan barrier yang utama dan bagaimana
peralatan tersebut digunakan.
 Mengetahui bagaimana cara memverifikasi barrier.

2
Barrier yang digunakan selama operasi

 Barrier bisa berubah selama berlangsungnya pekerjaan.


 Jika salah satu minimum barrier yang diperlukan gagal, kelanjutan
operasi harus ditunda hingga operasi tersebut memiliki sejumlah
minimum barrier yang diperlukan.
 Sebelum melanjutkan operasi, diagram sumur harus disiapkan.
Diagram tersebut menunjukkan barrier yang ada untuk mencegah
potensi aliran, pada setiap tahap proses pembuatan sumur.
– Diagram harus mencakup barrier yang dipasang untuk suspension sumur
jangka pendek jika rig akan dipindahkan ke lokasi lain dengan alasan
apapun.
– Selama operasi, jika terjadi deviasi dari rencana awal atau jika kondisi
dari barrier tersebut berubah, diagram sumur tersebut harus di-update
untuk menggambarkan kondisi sebenarnya saat itu.

3
Verifikasi Barrier

 Inflow (Negative) Test


– Mengurangi tekanan di salah satu sisi barrier untuk menghasilkan differential
pressure di antara barrier.
– Harus ditest selama 30 menit.

 Static Test (Flow Check)


– Terutama digunakan untuk memverifikasi suatu kolom fluida memiliki tekanan
hidrostatik yang cukup untuk menahan tekanan formasi. Harus dimonitor
dalam durasi waktu tertentu agar bisa dianggap sudah ditest.

 Positive Pressure Test


– Memberikan differential pressure sepanjang barrier dengan memberikan
tekanan.
– Tekanan yang diberikan sebisa mungkin searah dengan arah potensi aliran
tersebut
– Diizinkan untuk melakukan positive pressure test yang berlawanan arah
dengan arah potensi aliran
4
Aplikasi Standard Barrier

Operasi Rutin:
Semua operasi Drilling & Completion and Intervention harus memiliki
minimum Dua Independen Barrier di sumur untuk mencegah aliran tak
terkontrol dari wellbore.

Operasi Non-rutin (Operasi di mana memiliki dua barrier adalah tidak memungkinkan untuk
dilakukan)

Selama operasi non-rutin, kelanjutan operasi dengan satu barrier untuk


durasi tertentu diizinkan jika didukung oleh SOP dan risk assessment

Long-term Suspension & Abandonment:


Harus tersedia dua barrier (hidrostatik tidak boleh termasuk barrier di
antaranya)
5
Barrier yang digunakan selama operasi

Mechanical Barrier

• Blowout preventer & Christmas Tree


• Bridge plugs, Cement retainers, Crown Plugs, Tree Caps
• Full opening safety valves (FOSV), Top Drive FOSV, IBOP
• Permanent packer dengan plug, Storm Packer, Test Packers
• Casing, Tubing, Liner hangers dengan seals
• Back pressure valve, Two-way check valve

Hydrostatic Barrier:
• Brines
• Mud
• Oils

Cement

Integritas dari barrier harus di verifikasi setelah dipasang dan dalam


interval waktu tertentu, sesuai dengan persyaratannya.
6
Peralatan dan Barrier

• Standard – Selama operasi rutin, semua operasi Drilling & Completion, Intervention
harus memiliki minimum Dua Independen Barrier di sumur untuk mencegah aliran tak
terkontrol dari wellbore

• Integritas dari barrier harus di verifikasi setelah dipasang dan dalam interval waktu
tertentu, sesuai dengan persyaratannya.

Barrier apakah yang terpasang dan bagaimanakah memverfikasinya:


• Tubing
• Tubing x casing annulus
• Control line atau down hole sensor cable
• Casing x casing annulus
• Formasi terhadap wellbore (pre-perf)
• Di dalam wellhead

8
Christmas Tree & Wellhead

 Christmas Tree dapat menjadi


temporary barrier untuk mengontrol
aliran produksi dari sumur:
– Tree Cap
– Swab atau Crown Valve
– Flow tee ataucross
– Upper Master Valve
– Lower Master Valve
– Wing Valve
– Choke
– Stuffing Box
– Rod BOP
 Banyak type dan variasi berbeda untuk
aktifitas produksi yang berbeda.

8
Horizontal dan Vertical Trees

– Conventional
• Tubing hanger berada di WH
• Harus melepaskan tree untuk kebanyakan
pekerjaan WO
• Wireline & Coiled Tubing harus dilakukan
melalui tree valve
• Tree dapat dilepaskan tanpa mencabut
tubing
– Horizontal
• Tubing bisa di-run dan dicabut tanpa
melepaskan tree.
• ESP dapat dipasang tanpa melepaskan
tree.
• Harus memasang intervention tree agar
dapat melakukan through-tubing
interventions. 9
Meng-test wellhead dan tree

Test yang direkomendasikan:


• Body test dari seluruh
sambungan
• Pressure test terhadap
semua koneksi flange ring
• Bench test atau di lokasi
pada semua valve
• Di-test hingga MRWP dari
komponen dengan rating
paling rendah

Two Way Check


10
Two Way Check

• Dipasang di tubing hanger

• Menahan tekanan dari kedua arah

• Hanya dipergunakan pada saat pressure


test BOP dan Xmas tree

• Perlu di-equalize setelah di-test.

• Mengapa me-run two way check valve


selain hanya satu plug di dalam sumur?

11
Wellheads

 Semua komponen diverifikasi


sebagai satu barrier setelah
terpasang
– Tubing Hanger
– Tubing Spool
– Casing Hanger
• Mandrel hanger
• Slip type hanger
– Casing Head
– Wellhead valves
– Valve Removal Plug
– Wellhead test ports
 Internal seal bisa jadi
elastomer atau metal to metal
seal tergantung dari typenya
12
8
Valve Removal Plug

 Check valve dengan ulir kecil


 Dipasang melalui outlet dari wellhead valve
dengan menggunakan lubricator
 Mengisolasi tekanan wellbore
– Digunakan untuk melepaskan valve/ flange
yang bocor di wellhead
– Melindungi sumur ketika ada simultan operation.

 Biasanya diverifikasi sebagai barrier


dengan cara inflow test.
Jangan meninggalkan VRP
terpasang di belakang sebuah
valve !!!
Turning Point Question 1

Manakah di bawah ini yang paling menjelaskan apa itu inflow test?

1. Barrier tidak bocor pada saat tekanan


dikurangi hingga max differential
pressure yang diharapkan
2. Barrier tidak bocor pada saat tekanan
diberikan pada satu sisi barrier
3. Barrier terpasang dengan benar
sesuai dengan SOP yang telah
disetujui
4. Barrier memiliki hydrostatic pressure
yang cukup untuk menahan aliran dari
formasi

14
Downhole Barriers dan Peralatan yang Terpasang
Surface Controlled Sub Surface Safety Valve (SCSSSV)

 Dibuka dengan tekanan hidrolik yang di-


supply dari sistem kontrol di permukaan (fail
safe close)
 Biasanya berada di bawah surface atau
mud line, kedalamannya bervariasi.
Control Line  Dua jenis utama:
Connection – Tubing retrievable safety valves (TRSV)
Piston – Wireline retrievable safety valves (WRSV)

 Biasanya memiliki flapper atau bola


Power Spring untuk mekanisme penutupannya
 Pada umumnya memiliki profil landing nipple
Flow Tube di atas valve tersebut untuk mengisolasi
SCSSSV yang tidak berfungsi.
Flapper

Global Standard - Subsurface dan SCSSSV bisa dijadikan sebagai temporary


barrier, namun valve tersebut harus di- inflow test , dilakukan risk assessment
dan didokumentasikan dalam SOP .

15
1
Downhole Barriers dan Peralatan yang Terpasang
Subsurface controlled subsurface safety valve (Storm Choke)

– Ditutup oleh pressure atau velocity


differential sepanjang valve tersebut
– Tidak fail safe close

Power Spring
– Harus disesuaikan untuk flow rate yang
diinginkan
– Wireline retrievable

Flow Tube
Choke
Flapper
16
Downhole Barriers dan Peralatan yang Terpasang
Sliding Sleeves

– Dipasang di tubing untuk memberikan akses


komunikasi antara tubing & annulus ketika dibuka
– Penggunaan pada umumnya:
• Memberikan selective zone production untuk
multiple zone well completion
• Mematikan sumur sebelum melepaskan tree
(Dengan cara mengsirkulasikan packer fluid
dengan menggunakan workover fluid)
– Dioperasikan dengan menggeser inner sleeve ke atas
ataupun ke bawah dengan menggunakan : slickline,
hydraulic control line atau differential pressure.
Tekanan di tubing dan annulus harus di-equalize
sebelum sliding sleeve dibuka untuk mencegah
wireline tool terdorong ke atas atau bawah dari
tubing

Global Standard – Sliding sleeves tidak boleh dianggap sebagai barrier


17
Downhole Barriers dan Peralatan yang Terpasang
Packers

– Didesign untuk memberikan seal antara tubing x


casing atau casing x casing
– Menyediakan jalur untuk mengalirkan produksi
– Ada ratusan jenis dan design untuk aplikasi
tertentu
– Harus diverifikasi setelah dipasang
– Secara umum bisa diklasifikasikan:
• Retrievable
• Permanent
• Retrievable/Permanent
• Inflatable
• Swell
– Mekanisme setting pada umumnya:
• Mechanical
• Hydraulic
• Electric Wireline
• Sandline atau slickline
• Chemical (Swell)
18
Pertimbangan Packer

– Packer didesign berdasarkan kemampuan untuk menahan diffrential


pressure tertentu
– Packer didesign untuk kondisi aliran tertentu
– Kebocoran di packer bisa menyebabkan fluida dari formasi mencapai
permukaan sumur di sisi annulus dan harus dipertimbangkan ketika well-
planning
– Celah yang kecil atau rubber yang mengembang
• Bisa menimbulkan kesulitan dalam hal sirkulasi setelah di-unset
 Misal.
Sirkulasi melalui 4.625” OD packer dalam 5-1/2” 20# casing adalah seperti
memompakan melalui pipa dengan ID 1.6”.

• Akan meningkatkan swab/surge pressure ketika tripping


– Gas terperangkap di bawah packer
Global Standard – Semua barrier harus memiliki ketahanan untuk satu siklus umur dari sumur
(atau untuk kasus di mana durasinya telah direncanakan), harus didesign untuk tahan pada
semua load yang teridentifikasi , termasuk apapun yang teridentifikasi selama risk assesment
yang bisa terjadi dalam kondisi darurat atau contingency plan.
19
Turning Point Question 2

 Suatu sumur dengan 7” ID casing dengan 2-3/8” production tubing. Sumur


dibullhead dan mati, tapi diperkirakan ada gas terperangkap di antara tailpipe.
Berapakah volume dari gas tersebut di permukaan? Gunakan Hukum Boyle
– 7” ID Casing
– 2” ID Tubing
– Packer Depth – 6000’
– Tailpipe length – 20’
– Kill weight mud – 10 ppg
– Tekanan atmosfer/ permukaan– 14.7 psi

1. 212 bbls
2. .84 bbls
3. 2628 bbls
4. 179 bbls
20
Downhole Barriers dan Peralatan yang Terpasang
Bridge Plugs

 Menyediakan barrier sepanjang aliran


– Tubing bridge plug
– Casing bridge plug
 Permanent atau retrievable
 Digunakan untuk berbagai aplikasi berbeda
– Mengisolasi zona sebelum intervention
– Sebagai dasar dari semen untuk permanent
abandon
 Di-set seperti packer

 Cement retainer
– Type bridge plug yang bisa untuk memompa
di bawah retainer ketika di-sting in
– Digunakan untuk cement squeeze
21
Downhole Barriers dan Peralatan yang Terpasang
Gas Lift Valve

– Didesign sehingga gas yang bertekanan


bisa mengalir dari annulus masuk ke
dalam tubing untuk menurunkan
hidrostatik di dalam tubing
– Digunakan agar sumur dapat mengalir
kembali/ meningkatkan aliran.
– Gas bertekanan di annulus, bukan packer
fluid
– Check valve mencegah aliran dari tubing
ke annulus
– Beberapa valve di string bisa
menimbulkan beberapa pilihan arah aliran
• Valve bisa diganti dengan dummy
sebelum workover atau intervention

Check valve bukanlah barrier yang handal


untuk well control.
Temporary Barrier untuk Workover atau Completion

 Sebelum melepaskan BOP


– Pastikan ada 2 independent barrier di dalam tubing
– Pilihan:
• Hydrostatic
 Bullhead ke dalam tubing hingga bottom
perfs
 Sirkulasikan sumur dengan kill weight fluid
• Mechanical
 Install wireline plug di tubing atau landing
nipple
 Pasang BPV di tubing hanger
• Cement
 Pompa semen ke dalam tubing
– Harus sesuai dengan SOP yang berlaku.

23
Back Pressure Valve (BPV)

• Memampukan fluida untuk dipompa ke dalam


sumur sedangkan aliran dari dalam sumur
dicegah keluar.

• Mengisolasikan tekanan sepanjang tubing string


atau casing jika BPV yang benar digunakan.

• Bisa dipasang atau dilepaskan dengan


menggunakan “dry rod” jika diizinkan oleh SOP
BU

• Lubricator digunakan untuk memasang atau


melepaskan BPV dalam keadaan sumur
bertekanan.
• Lubricator tersedia hingga tekanan15,000 psi.

• Bagaimana cara anda meng-test BPV? Bench / shop


test, Objective Quality Evidence (OQE) harus bisa
didapatkan.

Global Standard – Barrier harus didesign dan disertifikasi


sesuai peruntukannya, harus di test sebelum dipasang, dan
harus diverifikasi penempatannya
24
Landing Nipple

 Menyediakan tempat di dalam tubing string untuk


memasang tool yang diset dengan wireline ataupun flow
isolation tool
 Key profile, ukuran dan konfigurasi memampukan berbagai
profil dapat di-run dalam sumur pada kedalaman yang
berbeda-beda

25
Wireline Plug

 Menyediakan barrier terhadap aliran , dapat dipasang dan


dicabut di wireline landing nipple ketika dibutuhkan
 Dua jenis
– Pump through plug – menahan tekanan dari bawah saja
– Positive plug – Menahan tekanan dari kedua sisi
 Berbagai type memiliki pilihan untuk equalize sebelum dicabut
 Pertimbangkan differential pressure sebelum dicabut
 Melepaskan plug yang memiliki differential pressure dapat
menimbulkan isu well control

26
Temporary Barriers untuk Workover atau Completion

 Rencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk


rig up wireline.
 Gunakan dua independen barrier setiap saat.
• Initial Barrier sebelum R/U BOP
Barrier Tubing Annulus
#
#1 Christmas Tree Packer
#2 SCSSV? Tubing Hanger

• Annulus memiliki cukup barrier


• SCSSV bisa jadi tidak dianggap sebagai barrier.

27
Temporary Barriers untuk Workover atau Completion

 Rencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk


melepaskan tree dan memasang BOP untuk workover.
Gunakan dua independen barrier setiap saat.
• Pasang semua barrier yang dibutuhkan
• Verifikasi barrier yang sudah ada (jika diperlukan)
Barrier # Tubing Annulus
#1 Wireline set plug Packer
#2 BPV Tubing Hanger
• Pressure up annulus untuk memverifikasi packer, tubing,
casing, dan tubing hanger sebagai barrier selama 30
menit, dengan tekanan sebesar 70% dari komponen
terlemah atau MASP (dan lebih dari MAASP)
• Wireline set plug - positive pressure test berlawanan arah
aliran selama 30 menit
• Pasang BPV (bagaimana cara anda memverifikasi BPV?)
• N/D Christmas Tree dan N/U BOP
• Pressure test BOP setelah memasang two way check
valve dan membuka casing valve 28

Anda mungkin juga menyukai