Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KEGIATAN

PELATIHAN JARAK JAUH (PJJ)


PENGUATAN KOMPETENSI KEPALA MADRASAH
KABUPATEN KUTAI BARAT
DILAKSANAKAN OLEH BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANJARMASIN
TANGGAL 14 s/d 30 SEPTEMBER 2020

PENYUSUN :
NAMA : Surati, S.Sos.I
NIP : 198009032005012010
Asal Madrasah : MTs DDI Tering Seberang

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KUTAI BARAT


TAHUN 2020
IDENTITAS GURU

1. Nama madrasah : MTs DDI Tering


2. Nama Guru : Surati, S.Sos.I
3. NIP : 198009032005012010
4. Jabatan / Gol. : Guru Pertama/ III.b
5. Alamat Sekolah
a. Jln : Kapten Tausin RT 03
b. Desa : Tering Seberang
c. Kecamatan : Tering
d. Kabupaten : Kutai Barat
e. Provinsi : Kalimantan Timur
f. Telepon :
6. Mengajar Mapel : Qur’an Hadits
7. SK Pengangkatan sebagai CPNS
a. Pejabat yang mengangkat : KAKANWIL KEMENAG Provinsi KAL-TIM
b. Nomor SK : Kw.16/1-b/314/2005
c. Tanggal SK : 11 April 2005

Pangkat Terakhir
a. Pejabat yang mengangkat : KAKANWIL KEMENAG Provinsi KAL-TIM
b. Nomor SK : Kw.16.1/1-b/KP.04.1/842/2012
c. Tanggal SK : 31 September 2012

8. Alamat Rumah
a. RT/RW : RT 07
b. Desa : Bangunsari
c. Kecamatan : Linggang Bigung
d. Kabupaten : Kutai Barat
e. No Telp/HP : 081346375898
LEMBAR PENGESAHAN HASIL KEGIATAN
PELATIHAN JARAK JAUH (PJJ)
PENGUATAN KOMPETENSI KEPALA MADRASAH
KABUPATEN KUTAI BARAT
Disusun Oleh :

Nama : Surati, S.Sos.I

NIP : 198009032005012010

Tempat Tanggal Lahir : Makroman, 03-09-1980

Jenis Kelamin : Perempuan

Pangkat/Gol. Ruang/TMT : IIIb/ Penata Muda Tk.I

Jenis Guru : Guru Pertama

Jabatan Guru : Guru Qur’an Hadits

Nama Instansi : MTs DDI Tering

Alamat Sekolah : Jln. Kapten Tausin RT 03 Tering Seberang


Kec. Tering Kab.Kutai Barat
Disahkan oleh :

Sendawar, 02 Oktober 2020


Mengetahui,
Kepala Seksi PENMAD Kepala MTs DDI Tering
KEMENAG KUBAR

Drs.Suhada.L
H.Ardiansyah, S.Ag NIP ...............................
NIP.196706122000031003
LAPORAN KEGIATAN
PELATIHAN JARAK JAUH (PJJ)
PENGUATAN KOMPETENSI KEPALA MADRASAH
KABUPATEN KUTAI BARAT

TANGGAL 14 s/d 30 September 2020

PENYUSUN :
NAMA : Surati, S.Sos.I
NIP : 198009032005012010
NAMA SEKOLAH : MTs DDI Tering

Mengetahui, Sendawar, 02 Oktober 2020


Kepala MTs DDI Tering Peserta Diklat

Drs.Suhada Surati,S.Sos.I
NIP. NIP.198009032005012010
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan dan Kemunduran suatu Madrasah tergantung dari Kinerja Kepala
Madrasahnya, sebagai manajer Kepala Madrasah dituntut memiliki managerial, dan kompetensi
kepemimpinan yang mumpuni, oleh karena itulah dalam rangka mewujudkan “Madrasah Hebat
Bermartabat” Dirjen Pendis Kementerian Agama RI mengeluarkan Surat Edaran nomor 845
tahun 2018, Tentang pengangkatan Kepala Madrasah, dalam Surat Edaran itu disebutkan
bahwa sebelum 16 november 2020, Semua kepala Madrasah yang sudah menduduki jabatan
sebagai Kepala madrasah wajib memiliki sertifikat Diklat Subtantif penguatan Kepala Madrasah.
Rencana pelaksanaan Diklat penguatan kepala madrasah di Kabupaten Kutai Barat
sebenarnya akan dilaksanakan pada bulan Maret/april thn 2020 dilakukan secara tatap muka,
Namun Karena terjadinya pandemi Covid 19 maka rencana yang sudah dijadwalkan akhirnya
batal, dan dapat terlaksana pada tanggal 14-30 September 2020 secara tatap maya (Zoom).
Diklat PJJ ini diikuti oleh Seluruh Kepala Madrasah dan RA yang berada di Kabupaten
Kutai Barat. Yang berjumlah 40 0rang . Diklat ini bertujuan Meningkatkan Kompetensi Kepala
Madrasah agar mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara maksimal dan
profesional.
A.Tujuan
Tujuan disusunnya Laporan Kegiatan Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah ini
adalah :
1. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Kutai Barat dan Kepala Madrasah DDI sebagai atasan langsung.
2. Sebagai persyaratan untuk mendapatkan nilai angka kredit point pelaksanaan tugas guru
dalam aspek Pengembangan Diri (PD) pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
B. Dasar Pelaksanaan Tugas
1. Surat Panggilan Diklat dari Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin Nomor : B-
940/Bdl.08/KP.02.2/09/2020 tanggal 11 September 2020 tentang Panggilan Pelatihan Jarak
Jauh Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Kabupaten Kutai Barat
2. Surat Tugas dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat Nomor : B-
2026/Kk.16.07/1/09/2020 tanggal 14 September 2020 dalam rangka mengikuti Pelatihan
Jarak Jauh Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Kabupaten Kutai Barat
C. Sasaran
3. Sasaran Kegiatan Pelatihan Jarak Jauh Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Kabupaten
Kutai Barat adalah sebagai berikut :
1. Seluruh Kepala Madrasah baik negeri/swasta yang belum pernah mengikuti dan belum
memiliki sertifikat Diklat Kepala Madrasah maka Wajib mengikutinya
2. Belum pernah mengikuti Diklat sejenis
BAB II
KEGIATAN PELATIHAN

A. Jenis dan Nama Diklat


Jenis Diklat : Pelatihan Jarak Jauh
Nama Diklat : Diklat penguatan Kompetensi Kepala Madrasah
B. Waktu, Tempat dan Penyelenggaraan Kegiatan
Waktu Pelaksanaan : 14 s/d 30 September 2020
Tempat : Madrasah/Rumah Masing-masing
Penyelenggara : Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Banjarmasin
C. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu :
1. Memahami materi pelatihan berupa BLC, Nilai2 SDM Kementerian Agama,RTL, Literasi
Digital, Tehnik analisa Manajemen, RKM dan Keuangan, Pengelolaan SDM, Supervisi Guru
dan Tenaga Kependidikan, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, Pengembangan Madrasah
berdasarkan 8 SNP, Ujian dan Evaluasi Program., Materi Esensial,Kaidah-kaidah Tajwid,
Analisis Kandungan Ayat dan Hadits,Praktek Pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
kompetensi Kepala Madrasah supaya lebih profesional, Visioner dan Loyalitas.
2. Menyerap dan menyampaikan informasi-informasi baru kepada waraga sekolah sehingga
dapat bersama-sama berbenah dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
D. Struktur Program
No. Materi JP
UMUM 14
1. Building Learning Comitment (BLC) dan overview 4
2. Pembangunan Bidang Agama 3
3. Nilai-nilai dasar SDM Kementerian Agama 3
4. Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM Kementerian Agama 3
5 Rencana Tindak Lanjut 1
POKOK 55
6. Literasi Digital 5
7. TAM, RKM dan Keuangan 10
8. Pengelolaan Sumber Daya 10
9. Supervisi guru dan Tenaga Kependidikan 10
10 Kepemimpinan dan Kewirausahaan 10
11 Pengembangan Madrasah berdasarkan 8 SNP 10
PENUNJANG 2
12. Ujian 1
13 Evaluasi Program 1
TOTAL 71
E.Uraian Materi
1. Building learning Commitment (BLC)
Materi ini membangun semangat baru bagi peserta diklat, saling mengenal dalam
kebersamaan
2. Literasi Digital
Materi ini membahas tentang kemampuan Kepala Madrasah mengikuti perkembangan IT,
selain Kemampuan managerial namun juga kemampuan menggunakan media elektronik
(Komputer/Internet )

3. Tehnik Analisa Manajemen (TAM), RKM dan Keuangan


1.Teknik Analisis Manajemen (TAM)
2.Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Tehnik Analisa Manajemen adalah cara menerapkan metode ilmiah dalam merinci dan menilai
keadaan lingkungan secara komprehensif guna memperoleh informasi faktor kunci keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, sehingga menghasilkan strategi, profram
kegiatan yang tepat dilakaukan.

Jenis-jenis TAM

No Alat Analisis Kegunaan


1. SWOT Analisis Keadaan Lingkungan Internal dan Eksternal
2. Force Field Analiysis Analisis Merencanakan Perubahan
3. Braimstroming Tehnik Menggali Ide Kreatifitas Menyelesaikan Masalah
4. Diagram pohon masalah Model untuk merinci masalah dan sebab akibat
5. Diagram fishbone Model untuk merinci dan sebab akibat
6. Model causal map Model untuk pemetaan sebab akibat
7. Model matriks Model untuk penyusunan fakta dan data
8. Check sheet Lembar periksa keadaan atau faktor/masalah
9. Stratifikasi Pengelompokan ke dalam berbagai kriteria
10. Model Skala Nilai Model dalam menilai, membobot satu faktor
11. Matriks USG Matriks dalam memilih prioritas masalah
12 Diagram Pareto Model penyajian dan pemilihan fakta dan data
13 Model Problem Priority Model pemilihan prioritas masalah
14 Tehnik Komparasi Teknik membandingkan atau evaluasi/menilai
15 Cost Benefit Model rasio antara biaya dan keuntungan/manfaat

Analisis SWOT

Analaisis SWOT adalahSalah satu cara untuk menganalisis posisi kompetitif suatu madrasah analisis
SWOT menggunakan tehnik atau alat yang disebut “Matriks SWOT” untuk menilai sebuah madrasah
beserta lingkungannya
SWOT

• Strength (Kekuatan), yaitu karakteristik madrasah yang memberikan


kelebihan/keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya.
• Weakness (Kelemahan), yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kelemahan pada madrasah dibandingkan dengan yang
lainnya
• Opportunities (Peluang), yaitu peluang yang dapat dimanfaatkan
madrasah untuk dapat berkembang di kemudian hari.
• Threats(Ancaman), yaitu Ancaman yang akan dihadapi
madrasah yang dapat menghambat perkembangannya

Strategi Hasil SWOT


a. Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal madrasah untuk menarik keuntungan
dari peluang eksternal
b. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil
keuntungan dari peluang eksternal.

c. Strategi STmenggunakankekuatanuntukmenghindari ataumengurangidampak ancaman


eksternal.
d. Strategi WTmerupakan taktik defensif yangdiarahkan untuk mengurangi kelemahan internal
serta menghindari ancaman eksternal.

Sistem penjaminan mutu internal

Sistem penjaminan mutu internal pendidikan dasar dan menengah adalah suatu
kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk
melakukan penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan
dasar dan menengah untuk menjamin terwujudnya pendidikan bermutu yang
memenuhi atau melampaui SNP

Evaluasi Diri Madrasah (EDM)

Proses evaluasi diri madrasah yang bersifat internal yang melibatkan pemangku
kepentingan untuk melihat kinerja madrasah berdasarkan SNP
Hasil EDM dipakai sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM) dan
sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota dan
pemangku kepentingan lainnnya

Tujuan EDM
1. Menilai perfoma madrasah
2. Mengetahui perkembangan capaian SN
3. Menyusun, merevisi RKM/RKAM sesuai kebutuhan dalamrangka pemenuhan SNP
Manfaat EDM

Bagi madrasah untuk:

1. .mengidentifikasikan kelebihan dankekurangannya


3. memiliki data dasar yangakurat
4. mengidentifikasi peluang
5. memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan.
Bagi luar madrasah untuk:
1.menyediakan data dan informasi

2.pembuatan keputusan

3.perencanaan anggaran pendidikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional

4.mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana

5.mengidentifikasi pelatihan serta kebutuhan programpengembangan

6.mengidentifikasi keberhasilan madrasah

3. PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

HASIL PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Saudara diharapkan dapat menguasai:

1. Pengelolaan dalam penempatan danpengembangan kapasitas peserta didik


2. Pengelolaan pengembangan bakat dan minat peserta didik yang diintegrasikan dengan
pengembangan nilai-nilai karakter

Ruang Lingkup Materi

1. Penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.


2. Pengembangan bakat dan minat peserta Didik
Muatan PPK dalam Pengelolaan Peserta Didik

1. Disiplin
2. Kerjasama-
3. Tanggung jawab
4. ktif diskusi
Tujuan Pendidikan Nasional

Intrakurikuler kegiatan yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas dalam jamjam pelajaran
setiap hari

Kokurikuler kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam materi pelajaran yang telah dipelajari
dalam kegiatan intrakurikuler di dalam kelas melalui tugas-tugas dan dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok

Ekstrakurikuler kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran pada kegiatan intrakurikuler dan
kokurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan
pendidikan Kunandar (2007)9

PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Pengertian : Kegiatan pengaturan peserta didik mulai dari masuk sampai lulus sekolah, baik di luar
mapun di dalam kelas untuk mengantarkan peserta didik menjadi lebih matang.

Tujuan:Mengatur kegiatan peserta didik agar seluruh kegiatan tersebut menunjang dan mengarah pada
pencapaian kompetensi. (Mulyasa, 2011)

A. Penempatan Peserta Didik

Kegiatan pengelompokan peserta didik yang dilakukan dalam berbagai bentuk kelompok,

didasarkan berbagai pertimbangan yang bersifat mendidik dengan tujuan menempatkan peserta

didik berada dalam lingkungan dan suasana belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

(Saifuddin, 2014)

Dasar Penempatan Peserta Didik

1. Pertimbangan Fungsi:integrasi, perbedaan Pertimbangan Kecepatan Berfikir:cepat, sedang,


lambat
2. Pertimbangan Kesamaan: friendship grouping, achievement grouping, aptitude
grouping, attention grouping, intelligence grouping (Soetopo, 1982)

Pendidikan Inklusi

Peraturan Mendiknas No. 70 tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang
Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasandan/atau Bakat Istimewa.

Pendidikan anak berkebutuhankhusus di sekolah reguler.

Prinsip:

a. Semua anak belajar bersamasama.


b. ABK perlu mendapatkan dukungan.
Peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa berhak mengikuti pendidikan secara inklusif pada satuan
pendidikan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.Apriyanto (2005)

Peserta didik yang memiliki kelainan yang dimaksud adalah:

1. tunanetra

2. tunarungu

3. tunawicara

4. tunagrahita

5. tunadaksa

6. tunalaras

7. berkesulitan belajar

8. lamban belajar

9. autis;

10. memiliki gangguan motorik;

11. menjadi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang, dan zat adiktif lainnya;memiliki kelainan
lainnya

12. tunaganda.

B. Pengembangan Kapasitas Peserta Didik

Pengembanganpotensi peserta didiksesuai dengan bakat dan minatnya melalui berbagai aktivitas
layanan didalam dan di luar kelas.

Pertimbangan Optimalisasi Proses Layanan PendidikanKecerdasanMajemuk (Gardner,1983):

Penentuan pendekatan, strategi,metode, dan model belajar dalamkegiatan intrakurikuler.

- Penentuan jenis kegiatan kokurikuler.

- Penentuan jenis kegiatanekstrakurikuler.

- Penentuan pendekatan, strategi, danmetode layanan bimbingan dan konseling.


Kasus LK. 01 (15 menit)

Sekolah Cendekia memiliki 288 peserta didik, dua diantaranya peserta didik

berkebutuhan khusus. Satulow vision yang tidak bisa membaca dari jarak jauh dan satu

peserta didik memiliki cacat fisik sejak lahir yang membutuhkan kursi roda untuk

mobilitasnya. Sekolah tersebut diminati oleh masyarakat sekitar, namun memiliki

keterbatasan dalam sarana dan prasarana di bidang olahraga dan kesenian. Lapangan

olahraga yang tersedia adalah lapangan voli, sementara untuk alat musik terdapat

seperangkat alat rebana, 12 buah seruling dan 3 buah gitar. Kegiatan OSIS pun kurang

berjalan dengan baik karena ketua OSIS hanya mengadakan rapat satu kali dan tidak

ada tindak lanjut dari guru pembina OSIS.


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Pengembangan Bakat dan Minat

A. Perencanaan

1. Tes Bakat dan Minat

Tes bakat digunakan untuk mengetahui kecenderungan kemampuan khusus pada bidang-bidang
tertentu, sedangkan Tes minat digunakan untuk mengungkap reaksi seseorang terhadapberbagai
situasi yang secara keseluruhan akan mencerminkan minatnya(Nur’aeni, 2012)

2. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006)

Langkah-langkah Perencanaan

• Mendata bakat, minat, kreativitas peserta didik

• Mengklasifikasi data sesuai bakat, minat, dan kreativitas peserta didik

• Menyusun program atau jadwal

• Mengalokasikan dana

• Menyediakan sarana yang dibutuhkan

• Merencanakan penampilan karya/gelar seni/ berpentas/ keikutsertaan lomba

• Melakukan evaluasi

1. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)

Setiap peserta didik satu dengan lainnya berbeda dalam hal kecerdasan, bakat, minat, kepribadian,
kondisi fisik dan latar belakang keluarga serta pengalaman belajarnya. Perbedaan tersebut
menggambarkan adanya variasi kebutuhan pengembangan secara utuh dan optimal melalui layanan
bimbingan dan konseling. (Permendikbud No. 111 Tahun 2014)

Komponen Layanan (BK)

1. Layanan dasar;

2. Layanan peminatan dan perencanaan individual;

3. Layanan responsif; dan

4. Layanan dukungan sistem.


2. Ekstrakurikuler

Mewadahi atau menyalurkan bakat, minat, dan kreativitas peserta didik berarti menciptakan daya

dukung agar peserta didik yang memiliki bakat, minat, dan kreativitas mendapat saluran.

EKSTRAKURIKULER

Krida KaryaIlmiah Olah Bakat/Minat Keagamaan Lainnya

Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib, wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. berbentuk pendidikan

Kepramukaan (Permendikbud No. 63 Tahun 2014)

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan, sesuai bakat dan minat peserta didik, dapat berbentuk latihan
olah-bakat dan latihan olah-minat.

3.Pembiasaan

Program pengembangan diri dalam bentuk kurikulum tersembunyi biasanya dipergunakan untuk
membiasakan dan membudayakan sikap, nilai, norma, tata krama, dan ketrampilan lunak (soft
skills)berupa:

1. Kegiatan rutin (upacara, gerakan literasi, keagamaan, dll)

2. Kegiatan spontan (gotong royong mengatasi masalah, mengatasi perbedaan pendapat, dll)

3. Kegiatan pembiasaan/keteladanan (datang tepat waktu, berpakaian rapi, dll)

C. Evaluasi

Fungsi

• Masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program,

• Gambaran ketercapaian tujuan.

• Informasi tentang metode yang tepat

• Informasi kesulitan dan hambatan.

• Umpan balik bagi sistem penilaian program;

C. Evaluasi

• Menilai keefektifan program

• Menunjukkan atau melihat dampak

• Memperkuat atau meningkatkan akuntabilitas

• Masukan untuk pengambilan keputusan untuk perbaikan program berikutnya.


Simpulan

1, Pengelolaan peserta didik dimulai dari masuk sampai lulus sekolah, baik di luar mapun di

dalam kelas untuk mengantarkan peserta didik menjadi lebih matang

2.Siklus manajemen pengelolaan peserta didik berupa perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi atauplanning-implementing-evaluating (PIE)

3.Pengelolaan peserta didik harus mengakomodasi kebutuhan khusus peserta didik

berupa pendidikan inklusi.

4.Pengelolaan peserta didik harus mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa

3. Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan

1. KONSEP DAN PRINSIP SUPERVISI TENDIK


Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu
kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan
efektivitas
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Pengertian supervisi seperti yang
dikemukakan Ametembun (1993) dalam Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen
Pendidikan Nasional (2008) bahwa berdasarkan bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari
dua
buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang
terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau
posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi
orang-orang yang disupervisi. Supervisi yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan
ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan
kelembagaan secara efektif dan efisien serta mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan.
Supervisi ditujukan pada dua aspek, yakni manajerial dan akademik. Supervisi manajerial
menitikberatkan pada pemantauan, pembinaan, dan pembimbingan pada aspek-aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting)
terlaksananya pembelajaran. Sementara supervisi akademik menitikberatkan pada
pemantauan, pembinaan, dan pembimbingan pengawas terhadap kegiatan akademik, berupa
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 psl 1.
Tenaga Kependidikan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1).
Adapun jenis tenaga kependidikan yang dimaksud dalam bahan pembelajaran ini meliputi :
Tenaga Administrasi Sekolah/TAS (kepala TAS, pelaksana urusan, tenaga layanan khusus),
Tenaga perpustakaan (Kepala Perpustakaan, tenaga perpustakaan), Tenaga laboratorium
(Kepala laboratorium, teknisi laboratorium, laboran), Ketua program keahlian (SMK).
2. PRINSIP SUPERVISI TENDIK
Supervisor harus mampu menunjukkan perilaku seorang profesional. Pelaksanaan
supervisi manajerial oleh pengawas atau kepala sekolah dapat berjalan secara efektif apabila
didukung oleh pemahaman dan penguasaan mengenai prinsip-prinsip supervisi manajerial.
Diantara prinsip-prinsip yang berdampak positip dalam melaksanakan supervisi manajerial
diuraikan secara singkat berikut ini:
a. Supervisor harus menjauhkan diri dari sifat otoriter/demokratis
Supervisor yang otoriter cenderung menggunakan kekuasaan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya.Ciri-ciri supervisor yang bersifat otoriter, antara lain : 1) menganggap kepala
sekolah/guru sebagai bawahan, 2) menjadi penguasa tunggal, 3) mengabaikan peraturan yang
berlaku, 4) mengabaikan dasar permusyawaratan, dan selalu berdasarkan keputusan sendiri,
5)
mempertahankan kedudukan dengan berbagai cara, 6) menjalankan manajemen tertutup, 7)
menutup komunikasi dengan dunia luar, 8) penyelesaian masalah dilakukan dengan kekerasan
dan paksaan, 9) prinsip dogmatis dan banyak berlaku doktrin, 10) mengabaikan perlindungan
hak asasi manusia, 11) mengabaikan fungsi kontrol terhadap administrasi, dan 12) melakukan
intervensi ke seluruh bidang. Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi.
Titik
tekan supervise yang demokratis adalah mengembangkan keterbukaan, partisipatif dan
kooperatif. Prinsip demokrasi oleh pengawas adalah memberikan wewenang secara luas
kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan.
b. Supervisor harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang
harmonis
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah hendaknya supervisor sekolah
bisa menjalin suatu hubungan yang harmonis dengan para kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya. Banyak kepala sekolah yang terkadang lupa akan pentingnya hubungan
yang harmonis dan dinamis, senantiasa menginginkan seluruh komponen pendidikan bekerja
secara maksimal agar produktivitas dan sekaligus mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan bersama.
c. Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan
Supervisi bukan tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu jika ada
kesempatan, melainkan dilakukan secara bertahap, terencana dan berkelanjutan.
d. Program supervisi harus integral
Di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam sistem perilaku dengan
tujuan yang sama, yaitu tujuan pendidikan. Supervisi yang dilaksanakan pengawas harus
mampu mengaitkan antar komponen-komponen standar nasional pendidikan dengan
pengelolaan administrasi sekolah. Dengan memperhatikan manajemen pendidikan yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas keterlaksanaan sistem proses belajar
yang meliputi administrasi kurikulum, program
ketenagaan, program sarana dan prasarana, program pembiayaan dan program hubungan
dengan masyarakat, sangat mempengaruhi pengembangan dari kurikulum itu sendiri.
e. Supervisi harus komprehensif
Program supervisi harus mencakup keseluruhan aspek dan komponen supervise manajerial
yang meliputi administrasi dan operasional sekolah. Pada hakikatnya, suatu aspek atau
komponen supervisi manajerial pasti terkait dengan aspek atau komponen lainnya. Oleh
karena itu pengawas sekolah hendaknya mewujudkan dimensi kompetensi supervisi
manajerial
yang meliputi;
1) Penguasaan dalam metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka
meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah.
2) Penyusunan program kepengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan
di sekolah
3) Penyusunan metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok
dan fungsi pengawasan di sekolah.
4) Penyusunan laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan
program pengawasan berikutnya di sekolah.
5)Pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan
berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
6) Pembinaan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah.
7) Upaya mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang
dicapainya
untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di
sekolah,.
8) Melakukan pemantauan pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan
hasilhasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah.
f. Supervisi harus konstruktif
Supervisi yang dilakukan pengawas sekolah harus diarahkan pada peningkatan
kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan
mutu penyelenggaraan sekolah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, maka
pengawas sekolah hendaknya memperhatikan prinsip- prinsip supervisi sekolah
sebagai berikut:
1) Hubungan antara supervisor dengan guru adalah hubungan kolegial yang dan bersifat
interaktif.
2) Diskusi antara supervisor dan guru bersifat demokratis, baik pada perencanaan maupun
pada pengkajian balikan dan tindak lanjut.
3) Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru serta tetap berada di dalam
kawasan (ruang lingkup) tingkah laku guru dalam mengajar secara aktual.
4) Pengkajian balikan dilakukan berdasarkan data observasi yang cermat yang didasarkan atas
kontrak serta dilaksanakan dengan segera. Dari hasil analisis balikan itulah ditetapkan
rencana
selanjutnya.
5) Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru baik pada tahap perencanaan,
pengkajian balikan bahkan pengambilan keputusan dan tindak lanjut. Dengan mengalihkan
sedini mungkin prakarsa dan tanggung jawab itu ke tangan guru diharapkan pada gilirannya
kelak guru akan tetap mengambil prakarsa untuk mengembangkan dirinya.
g. Supervisi harus obyektif.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program supervisi pengawas sekolah harus
dilakukan berdasarkan fakta-fakta permasalahan sekolah. Perencanaan supervisi itu harus
berdasarkan permasalahan dan kebutuhan nyata yang dihadapi sekolah. Pelaksanaan harus
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Penilaian program supervisi harus didasarkan
pada fakta-fakta yang diperoleh dalam pelaksanaan supervisi dan dideskripsikan apa adanya.
3. Ruang Lingkup Supervisi Tenaga Kependidik
a. Tenaga Administasi Sekolah (TAS) Kepala TAS, Pelaksana Urusan, Petugas Layanan
Khusus
b. Tenaga Perpustakaan Kepala Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan.
c. Tenaga Laboratorium Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, laboran
d. Ketua Program Keahlian/Kaprodi (SMK)
a. Tenaga Administasi Sekolah (TAS) Kepala TAS, Pelaksana Urusan, Petugas
Layanan Khusus
1) Kompetensi Kepala Tenaga Administrasi Kompetensi Kepala Tenaga Administrasi
adalah sebagai berikut.
a) Kompetensi Kepribadian
(1)Memiliki integritas dan akhlak mulia
(2)Memiliki etos kerja
(3)Mengendalikan diri
(4)Memiliki rasa percaya diri
(5)Memiliki fleksibilitas
(6)Memiliki ketelitian
(7)Memiliki kedisiplinan
(8)Memiliki kreativitas dan inovasi
(9)Memiliki tanggung jawab.
b) Kompetensi Sosial
(1)Bekerja sama dalam tim
(2)Memberikan layanan prima
(3)Memiliki kesadaran berorganisasi
(4)Berkomunikasi efektif
(5)Membangun hubungan kerja.
c) Kompetensi Teknis
(1)Melaksanakan administrasi kepegawaian
(2)Melaksanakan administrasi keuangan
(3)Melaksanakan administrasi sarana dan prasarana
(4)Melaksanakan administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
(5)Melaksanakan administrasi persuratan dan pengarsipan
(6)Melaksanakan administrasi kesiswaan
(7)Melaksanakan administrasi kurikulum
(8)Melaksanakan administrasi layanan khusus
(9)Menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
d) Kompetensi Manajerial
(1) Mendukung pengelolaan standar nasional pendidikan
(2) Menyusun program dan laporan kerja
(3) Mengorganisasikan staf
(4) Mengembangkan staf
(5) Mengambil keputusan
(6) Menciptakan iklim kerja kondusif
(7) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
(8) Membina staf
(9) Mengelola konflik
(10) Menyusun laporan
2) Deskripsi Tugas Kepala Tenaga Administrasi Sekolah
a) Program Pelayanan Harian
(1)Mengisi buku kegiatan harian
(2)Membuat Surat Instruksi Kepala Sekolah
(3)Membuat surat kuasa
(4)Mengoordinasi pengadministrasian kepegawaian
(5)Mengoordinasi persuratan dan pengarsipan
(6)Mengoordinasi tugas caraka (7K)
(7)Memberikan pelayanan kepada masyarakat / instsansi lain.
b) Program/Pelayanan Mingguan
Membuat Surat Keputusan Kepala Sekolah.
c) Program /Pelayanan Bulanan
(1)Mengoordinasi pengadministrasian Keuangan Sekolah
(2)Mengoordinasi pengadministrasian Kehumasan
(3)Mengoordinasi pengadministrasian Kesiswaan
(4)Mengoordinasi pengadministrasian Kurikulum
(5)Mengoordinasi pengadministrasian Dapodik
(6)Mengoordinasi pengadministrasian Perpustakaan
(7)Mengoordinasi pengadministrasian Laboratorium IPA, IPS dan Bahasa
(8)Mengoordinasi pengadministrasian BK.
d) Program /Pelayanan Tri Wulan Mengoordinasi pengadministrasian sarana prasarana.
e) Program /Pelayanan Semesteran
(1)Mengoordinasi pelaksanaan kegiatan sekolah (MOPDB, US, UN, UTS, UAS, TO,
RAKER)
(2)Melaksanakan pengawasan dan evaluasi kinerja pegawai
(3)Membina dan mengembangkan karier pegawai
(4)Melaksanakan penilaian Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
f) Program/Pelayanan Tahunan
(1)Membuat Program Kerja.
(2)Menyusun RKAS bersama tim
(3)Menyusun pembagian tugas pelaksana urusan
(4)Peraturan Sekolah
(5)Mengoordinasi kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
(6)Melakukan penilaian kinerja pegawai
(7)Membuat laporan.
b. Kepala Laboratorium
1) Kompetensi Kepala Laboratorium Kompetensi kepala kaboratorium adalah
sebagai
berikut.
a) Kompetensi kepribadian yang meliputi kompetensi dalam
(1)Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia
(2)Menunjukkan komitmen terhadap tugas.
b) Kompetensi sosial yang meliputi kompetensi dalam
c) Kompetensi manajerial yang meliputi kompetensi dalam
(1)Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/madrasah
(2)Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/madrasah
(3)Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah
(4)Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah
(5)Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/madrasah.
d) Kompetensi profesional yang meliputi komptensi dalam
(1)Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/madrasah
(2)Memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/madrasah
(3)Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/madrasah.
2) Deskripsi Tugas Kepala Laboratorium
a) Merencanakan Kegiatan dan Pengembangan Laboratorium Sekolah/Madrasah
Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah adalah kegiatan
menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium yang merupakan rencana komprehensif
yang akan dilakukan
untuk kalender tahun pelajaran yang akan dijalankan. Kegiatan tersebut mencakup rencana
kegiatan praktik dan praktikum, pengelolaan bahan, alat dan metode, serta sumber daya
laboratorium lainnya (seperti infrastruktur, personel, dan anggaran) agar mampu
memfasilitasi/
melayani seluruh kegiatan
di laboratorium secara efektif
b) Menyusun rencana pengembangan laboratorium Setiap awal tahun pelajaran, kepala
laboratorium berkoordinasi dengan teknisi/juru bengkel dan laboran untuk menyusun:
(1)Rencana kebutuhan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium yang mencakup jenis
dan tipe bahan, alat dan suku cadang; dan
(2)Kebutuhan fasilitas pendukung laboratorium lainnya (seperti infrastruktur, personel, dan
anggaran) agar mampu memfasilitasi atau melayani seluruhkegiatan pembelajaran.
c) Merencanakan pengelolaan laboratorium Setiap awal tahun pelajaran kepala laboratorium
berkoordinasi dengan teknisi/juru bengkel dan laboran untuk menyusun :
(1)Jadwal kegiatan praktikum
(2)Jadwal evaluasi
(3)Laporan.
d) Mengembangkan sistem administrasi laboratorium Kepala laboratorium menyiapkan
kelengkapan dokumen administrasi (format/aplikasi) pengelolaan standar laboratorium dalam
bentuk salin keras
(hard copy ) atau salin lunak (soft copy).
e) Membuat standar penyusunan POS kerja laboratorium
b. Kepala Perpustakaan
1) Kompetensi Kepala Perpustakaan
a) Kompetensi Manajerial terdiri atas:
(1)Memimpin tenaga perpustakaan
(2)Merencanakan program perpustakaan
(3)Melaksanakan program perpustakaan
(4)Memantau pelaksanaan program perpustakaan
(5)Mengevaluasi program perpustakaan.
b) Kompetensi Pengelolaan Informasi terdiri atas:
(1)Mengembangkan koleksi perpustakaan
(2)Mengorganisasi informasi
(3)Memberikan jasa dan sumber informasi
(4)Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
c) Kompetensi Kependidikan terdiri atas:
(1)Memiliki wawasan kependidikan
(2)Mengembangkan keterampilan memanfaatkan informasi
(3)Mempromosikan perpustakaan
(4)Memberikan bimbingan literasi informasi.
d) Kompetensi Kepribadian terdiri atas:
(1)Memiliki integritas yang tinggi
(2)Memiliki etos kerja yang tinggi
.
e) Kompetensi Sosial terdiri atas:
(1)Membangun hubungan sosial
(2)Membangun komunikasi.
f) Kompetensi Pengembangan Profesi terdiri atas:
(1)Mengembangkan ilmu
(2)Menghayati etika profesi
(3)Menunjukkan kebiasaan membaca.
2) Deskripsi Tugas Kepala Perpustakaan
a) Menyusun program kerja jangka pendek, menengah dan panjang, serta menyusun
petunjuk pelaksanaan dan rencana anggaran keuangan
b) Mengorganisasi tugas-tugas tenaga perpustakaan dan menyiapkan rencana
kebutuhan tenaga serta sarana dan prasarana yang diperlukan
c) Membimbing, menggerakkan, dan memotivasi tenaga perpustakaan
d) Melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan tugas, penggunaan anggaran
serta perlengkapan atau peralatan lainnya
e) Melakukan evaluasi program, penggunaan sarana dan prasarana, serta anggaran
f) Menyiapkan laporan hasil kerja, pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan
semua sarana kerja, serta memberikan masukan untuk perbaikan dan peningkatan.

5.Kepemimpinan Dan Kewirausahaan

Materi ini membahas tentang peran Kepala Madrasah Selain Sebagai Leader dia juga menjadi pelaku
usaha, untuk mendapat kan hasil yang maksimal, bukan hanya mengandalkan dana BOS, SPP/infaq
saja namun mempunyai trobosan-trobosan baru untuk mendapatkan keuntungan/hasil yang dapat
digunakan untuk kemajuan/Pembangunan Madrasah.
6.PENGEMBANGAN MADRASAH (8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN)

HASIL PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Peserta diharapkan memiliki kemampuan untuk:

• Menyusun Jadwal Rencana Tindak lanjut (RTL)

• Menyusun Rencana Program Pengembangan Madrasah untuk Pemenuhan 8 SNP

Nilai-Nilai Karakter pada Mata diklat Pengembangan Madrasah

1. Integritas
2. Mandiri
3. (komitmen/tanggung jawab)
4. (kreatif/inovatif)
5. Nasionalis (Peduli dan Taat Asa)

ANALISIS PENGEMBANGAN Madrasah Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria


minimal tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan
harus dipenuhi oleh penyelenggara dan/ atau satuan pendidikan

Virtual School Visit Adalah kegiatan yang dilakukan oleh kepala Madrasah peserta diklat untuk
mempelajari aspek-aspek yang lebih penting dan lebih berhasil dengan cara mengamati video dan
bahan tayang yang disajikan oleh pengajar

Langkah-langkah Analisis Pengembangan Madrasah

1. Mencermati indikator pada 8 SNP

2. Mengamati video ( SD,SMP,SMA,SMK) Madrasah virtual

3. Membuat deskripsi 8 SNP Madrasah virtual dan Madrasah sendiri

4. Mencermati deskripsi 8 SNP Madrasah virtual dan Madrasahsendiri

5. Membuat perencanaan pengembangan Madrasah sendiriyang perlu ditingkatkan/dikembangkan


untuk pemenuhan 8SNP

6. Jika terdapat beberapa masalah terkait dengan 8 SNP yang perlu ditingkatkan/dikembangkan ,
maka pilihlah salah satumasalah yang sangat prioritas untuk pengembangan Madrasah (PS1)

RAMBU-RAMBU RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN Madrasah

PADA PEMENUHAN 8 SNP

1. Judul Pengembangan MadrasahMemuat aspek Madrasah yang akan dikembangkan dan

tindakan untuk pemenuhan 8 Standar Nasioanal Pendidikan (SNP)

2. Latar Belakang
Kondisi ideal, kondisi nyata, kondisi yang sangat yang mendapat prioritas untuk dikembangkan dalam
pemenuhan8 SNP

3. Tujuan Pengembangan Madrasah pernyataan tentang aspek yang hendak dicapaimelaksanakan


tindakan untuk pengembangan Madrasah pada pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)

4. Indikator penanda keberhasilan pelaksanaan program kegiatan yang ditandai terjadinya perubahan
situasi dan kondisi baru di Madrasah yang dapat diukur

5. Program Nama program kegiatan untuk meningkatkan atau mengembangkan Madrasah pada
pemenuhan 8 SNP yang masih lemah atau kurang

6. Hasil Yang Diharapkan Merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan pengembangan Madrasah yang
dilakukan pada pemenuhan 8 SNP.

7. Sumber Daya Yang Diperlukan meliputi sumber daya manusia (SDM) dan bukan SDM

8. Langkah-langkah Kegiatan Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring & Evaluasi dan Refleksi .

Langkah-langkah ini harus mencerminkan penerapan aspekaspek untuk pemenuhan pada 8 SNP.

9. Penutup merupakan simpulan sementara dari kegiatan program pengembangan Madrasah yang
telah direncanakan untuk pemenuhan 8 SNP (PS2).
BAB III
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah kabupaten Kutai


Barat dapat dicapai jika semua peserta diklat mampu menyerap dan menerapkan ilmu yang diperoleh
selama diklat . karena Kepala Madrasah yang ideal adalah yang terus mau belajar dan
mengembangkan diri (upgrade) di setiap saat dan dimanapun. Hanya dari guru yang terus belajar dan
berkarya akan munculMadrasah-madrasah Hebat Bermartabat yang dapat terus terus berkontribusi
pada masyarakat, dan lingkungannya. Oleh karena itu seorang Kepala Madrasah mempunyai tugas,
fungsi, dan peran yang sangat penting serta strategis dalam Pengembangan dan pembangunan
madrasah ke arah yang lebih baik. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan
masyarakat, bangsa, dan negara sebagian besar ditentukan oleh Madrsah dalam hal ini Kepala
Madrasah Untuk itu wajib bagi guru untuk selalu melakukan kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan guna mendukung pengembangan profesi bagi Kepala Madrasah sesuai dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diklat Penguatan Kepala Madrasah merupakan salah satu upaya peningkatan kwalitas Kepala
Madrasah yang profesinal dan memiliki kompetensi di bidangnya dalam upaya peningkatan kwalitas
peserta didik dan Madrasah yang lebih optimal, hal ini berimbas pada mutu pendidikan di
Indonesia.Demikian laporan Kegiatan Diklat Tehnis Substantif Guru Qur’an Hadits MTs ini dibuat
agar menjadi perhatian dan bentuk pelaporan pertanggungjawaban setelah kami melakukan kegiatan
pelatihan dan untuk upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Lampiran Foto2 Kegiatan
LAPORAN KEGIATAN
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
APLIKASI RAPORT DIGITAL ( ARD )

TANGGAL 14 s/d 16 Oktober 2019

PENYUSUN :
NAMA : Surati, S.Sos.I
NIP : 198009032005012010
Asal Madrasah : MTs DDI Tering Seberang

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KUTAI BARAT


TAHUN 2019
IDENTITAS GURU

9. Nama madrasah : MTs DDI Tering


10. Nama Guru : Surati, S.Sos.I
11. NIP : 198009032005012010
12. Jabatan / Gol. : Guru Pertama/ III.b
13. Alamat Sekolah
g. Jln : Kapten Tausin RT 03
h. Desa : Tering Seberang
i. Kecamatan : Tering
j. Kabupaten : Kutai Barat
k. Provinsi : Kalimantan Timur
l. Telepon :
14. Mengajar Mapel : Qur’an Hadits
15. SK Pengangkatan sebagai CPNS
d. Pejabat yang mengangkat : KAKANWIL KEMENAG Provinsi KAL-TIM
e. Nomor SK : Kw.16/1-b/314/2005
f. Tanggal SK : 11 April 2005

Pangkat Terakhir
d. Pejabat yang mengangkat : KAKANWIL KEMENAG Provinsi KAL-TIM
e. Nomor SK : Kw.16.1/1-b/KP.04.1/842/2012
f. Tanggal SK : 31 September 2012

16. Alamat Rumah


f. RT/RW : RT 07
g. Desa : Bangunsari
h. Kecamatan : Linggang Bigung
i. Kabupaten : Kutai Barat
j. No Telp/HP : 081346375898
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI

APLIKASI RAPORT DIGITAL (ARD)

Disusun Oleh :

Nama : Surati, S.Sos.I

NIP : 198009032005012010

Tempat Tanggal Lahir : Makroman, 03-09-1980

Jenis Kelamin : Perempuan

Pangkat/Gol. Ruang/TMT : IIIb/ Penata Muda Tk.I

Jenis Guru : Guru Pertama

Jabatan Guru : Guru Qur’an Hadits

Nama Instansi : MTs DDI Tering

Alamat Sekolah : Jln. Kapten Tausin RT 03 Tering Seberang Kec.


Tering Kab.Kutai Barat
Disahkan oleh :

Sendawar, 30 Oktober 2019


Mengetahui,
Kepala Seksi PENMAD Kepala MTs DDI Tering
KEMENAG KUBAR

Drs.Suhada.L
H.Ardiansyah, S.Ag NIP ...............................
NIP.196706122000031003
LAPORAN KEGIATAN
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
APLIKASI RAPORT DIGITAL (ARD)

TANGGAL 14 s/d 16 Oktober 2019

PENYUSUN :
NAMA : Surati, S.Sos.I
NIP : 198009032005012010
NAMA SEKOLAH : MTs DDI Tering

Mengetahui, Sendawar, 30 September 2018


Kepala MTs DDI Tering Peserta

Drs.Suhada Surati,S.Sos.I
NIP. NIP.198009032005012010
BAB I
PENDAHULUAN

D. Latar Belakang
Aplikasi Raport Digital (ARD )Madrasah adalah Aplikasi yang terkait dengan penilaian hasil
belajar yang diberlakukan bagi jenjang madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, hal ini berdasarkan surat edaran. Direktorat Jendral pendidikan
islam Kementerian Agama nomor 1594/DJ.I/DT.II.I/KS.00/10/2018 tentang penggunaan Aplikasi
Raport Digital Madrasah, Surat Tertanggal 29 oktober 2018 ini menyebutkan bahwa ARD Madrasah
akan diberlakukan bagi Madrasah Negeri dan Swasta diseluruh Indonesia, Mulai Semester ganjil
tahun 2018/2019
ARD Madrasah merupakan salah satu Implementasi dari juknis penilaian hasil belajar pada
MI ( SK Dirjen Pendis Nomor 5161 tahun 2018), MTs ( SK Dirjen Pendis nomor 5162 tahun 2018),
dan MA (SK Dirjen Pendis nomor 3751 tahun 2018) Berdasarkan juknis diatas maka ini menjadi
acuan dilaksanakan kegiatan pendampingan Implementasi Aplikasi Raport Digital (ARD) pada
jenjang MTs dan MA dengan tujuan membekali Madrasah-madrasah negeri dan swasta dapat
mengaplikasikannya Di madrasah Masing-masing.

Tujuan disusunnya Laporan Kegiatan Pendampingan Implementasi Aplikasi Raport Gigital (ARD) pada
MTs dan MA ini adalah :
3. Sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Kutai Barat dan Kepala Madrasah DDI sebagai atasan langsung.
4. Sebagai persyaratan untuk mendapatkan nilai angka kredit point pelaksanaan tugas guru
dalam aspek Pengembangan Diri (PD) pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
E. Dasar Pelaksanaan Tugas
4. Surat Panggilan Diklat dari Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin Nomor :
2523/Kk.16.07/4/PP.00/10/2019 tanggal 7 Oktober 2019 tentang Panggilan
Pendampingan Implementasi Aplikasi Raport Gigital (ARD) pada MTs dan MA
5. Surat Tugas dari Kepala MTs DDI Tering Seberang Nomor : 421.3/012/TS-KB/MTs-
DDI/X/2019 tanggal 10 Oktober 2019 dalam rangka mengikuti Pendampingan Implementasi
Aplikasi Raport Gigital (ARD) pada MTs dan MA
F. Sasaran
Sasaran Kegiatan Pendampingan Implementasi Aplikasi Raport Gigital (ARD) pada MTs dan
MA adalah sebagai berikut :
3. Kepala Madrasah, Guru dan operator Madrasah Negeri dan Swasta di Seluruh Kutai Barat
4. Madrasah Negeri/swasta yang belum menggunakan aplikasi Raport Digital (ARD)
BAB II
KEGIATAN PELATIHAN

E. Jenis dan Nama Diklat


Jenis Diklat : Pendampingan
Nama Diklat : Pendampingan Implementasi Aplikasi Raport Gigital (ARD) pada MTs dan MA

F. Waktu, Tempat dan Penyelenggaraan Kegiatan


Waktu Pelaksanaan : 14 S/D 16 Oktober 2019
Tempat : Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat
Penyelenggara : Kementerian Agama Kabupaten Kutai Barat
G. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta mampu :
6. Memahami materi Tentang sistem penilaian hasil belajar melalui Aplikasi Raport Madrasah
(ARD) di Madrasah
7. Menyerap dan menyampaikan informasi ARD ini kepada seluruh warga Madrasah untuk di
terapkan pada penilaian hasil belajar berikutnya.
H. Struktur Program
No. Materi JP
1. Pembinan Kepala Kantor Kementerian Agama Kutai Barat 1
2. Juknis Penilaian Hasil Belajar 2018 5
3. Praktek ARD masing2 Peserta 5
Total 11
E.Uraian Materi
Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah, selanjutnya Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kemenag RI menetapkan beberapa Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar sbb:
1. SK Dirjen Pendis No. 5161/2018 Juknis Penilaian Hasil Belajar MI
2.SK Dirjen Pendis No. 5162/2018 Juknis Penilaian Hasil Belajar MTs
3. SK Dirjen Pendis No. 3751/2018 Juknis Penilaian Hasil Belajar MA
4. Panduan Aplikasi Rapor Digital MI
5.Panduan Aplikasi Rapor Digital MTs

6.Panduan Aplikasi Rapor Digital MA


Petunjuk teknis penilaian hasil belajar ini disusun sebagai panduan bagi Pendidik dan
Satuan Pendidikan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar di madrasah agar berjalan
secara efektif dan efisien.

1.Berbasis WEB & Android


2.Sistem Online dan Offline
3.Terintegrasi dengan Emis
4. Semua data tersimpan pada Server pusat
5. Pengelolaan nilai secara cepat, tepat dan akurat
6.Guru dapat menginput nilai kapan saja dan dimana saja
7.Bentuk Rapor Madrasah seragam seluruh indonesia

PENGERTIAN PENILAIAN

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi/data untuk mengukur


pencapaian kompetensi peserta didik.

1.Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data tentang
capaian kompetensi peserta didik pada aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan.

2.Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan


informasi/data tentang capaian kompetensi peserta didik pada aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.

3.Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah adalah proses pengumpulan informasi/data


tentang capaian kompetensi peserta didik pada aspek pengetahuan.

TUJUAN PENILAIAN

1.Mengetahui capaian kompetensi peserta didik


2.Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik
3.Menetapkan program perbaikan dan/atau pengayaan
4.Memperbaiki proses pembelajaran pada tahap berikutnya

FUNGSI PENILAIAN
Formatif : Perbaikan proses pembelajaran dan cara belajar peserta didik.

Sumatif: mengetahui keberhasilan peserta didik pada akhir semester, akhir tahun, dan akhir masa
pendidikan di satuan pendidikan;

Evaluatif : mengevaluasi pengelolaan pembelajaran di kelas maupun program satuan pendidikan

Jenis Penilaian :
1.Penilaian Harian (PH) : mengukur kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

2.Penilaian Akhir Semester (PAS) :


a. mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil.

b. Cakupan materi meliputi seluruh indikator KD semester ganjil

3.Penilaian Akhir Tahun (PAT)

a. mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil.


b. Cakupan materi meliputi seluruh indikator KD semester ganjil
4.Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) :Mengukur pencapaian SKL seluruh mapel yang
dilakukan oleh satuan pendidikan

5. Ujian Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) : Mengukur pencapaian SKL seluruh mapel yang

dilakukan oleh satuan pendidikan

6. Ujian Nasional (UN) : Mengukur pencapaian SKL pada mapel tertentu secara nasional.

KETUNTASAN BELAJAR

1. Meliputi ketuntasan penguasaan Kompetensi Dasar (KD) dan ketuntasan belajar dalam konteks
kurun waktu belajar
2. Ketuntasan belajar untuk aspek sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
3. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka
dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan
Contoh Menentukan KKM

a.aspek kompleksitas mendapat nilai 65

b.aspek intake mendapat skor 70

c.aspek daya dukung mendapat nilai 90

KKM = 65+70+90= 225 =75

3 3
REMEDIAL

• Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta


didik yang belum mencapai KKM dalam KD tertentu

• Remedial dapat dilakukan:

1. Bimbingan Secara Individu


2. Bimbingan secara kelompok
3. Pemberian tugas-tugas
4. Pembelajaran ulang

5. Pemanfaatan tutor sebaya

Prinsip pemberian remedial:

1. Remedial hanya pada KD yang belum tuntas

2.Remedial didahului dengan bimbingan dan diakhiri dengan tes

3.Remedial bisa dilakukan berulang-ulang sampai siswa mencapai ketuntasan

4.Bila sampai akhir semester siswa belum tuntas, maka remedial dihentikan bagi siswa
ybs. Nilainya adalah capaian tertinggi yang pernah diperoleh saat remedial.

Pemberian Nilai Remedial

Peserta didik diberi nilai sesuai capaian hasil remedial.


Contoh kasus A:
KKM: 75
Nilai PH: 60
Nilai saat remedial: 78
Siswa diberi nilai: 78

Contoh kasus B:
KKM: 75
Nilai PH: 65
Nilai saat remedial: 70
Krn belum kompeten siswa tsb harus ikut remedial ulang

PROGRAM PENGAYAAN
Prinsip pemberian Pengayaan:
1.Diberikan kepada siswa yang telah melampaui KKM
2.Hanya diberikan satu kali
3.Fokus pendalaman dan perluasan materi
4.Tidak diakhiri tes
Bentuknya :
-Belajar kelompok
-Belajar mandiri
PENILAIAN SIKAP
Penilaian Sikap adlah penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran, di
dalam kelas, dan di luar kelas untuk menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan karakter setiap
peserta didik.

1.Penilaian sikap Spiritual dilakukan dalam rangka membentuk sikap siswa agar mampu
menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.Penilaian sikap Sosial dilakukan utk membentuk sikap sosial siswa yang mampu menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam dimana mereka berada

Langkah-langkah penilaian Sikap

1. Penilaian Aspek Sikap dilakukan oleh semua guru mapel dan wali kelas melalui observasi selama
proses pembelajaran dengan menggunakan jurnal;
2. Wali kelas merangkum dan menganalisis hasil penilaian dari guru dan masukan BK;
3. Selanjutnya wali kelas memasukkan nilai dan deskripsi hasil penilaian sikap ke dalam rapor setiap
siswa.
PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
-Pengetahuan ( C1 ), diantaranya seperti : menyebutkan, menentukan, menunjukkan,
mengingat kembali, mendefinisikan.

-Pemahaman ( C2 ), diantaranya seperti : membedakan, mengubah, memberi contoh,


memperkirakan.

-Aplikasi { C3 }, diantaranya seperti : menggunakan, menerapkan.

-Analisis { C4}, diantaranya seperti : membandingkan, mengklarifikasI, mengkategorikan

-Sintesis ( C5 ),diantaranya seperti : menghubungkan, mengembangkan, mengorganisasikan,


menyusun.

-Evaluasi ( C6 ), diantaranya seperti : menafsirkan, menilai, memutuskan.

Pengolahan Nilai Hasil Pengetahuan

Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil PH, PAS, dan PAT yang dilakukan dengan beberapa
teknik penilaian. Penulisan capaian pengetahuan menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan predikat diserta deskripsi.

Pengolahan Nilai Hasil Keterampilan

Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil PH, PAS, dan PAT yang dilakukan dengan beberapa
teknik penilaian. Penulisan capaian pengetahuan menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan predikat diserta deskripsi.
DESKRIPSI PENILAIAN

Deskripsi Nilai menggambarkan kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta didik
dan/atau kompetensi yang masih perlu ditingkatkan

Contoh Deskripsi Pengetahuan:

a.Memiliki kemampuan dalam menerapkan penghitungan mawaris dengan baik.

b.Memiliki kemampuan dalam menerapkan penghitungan mawaris,namun perlu ditingkatkan dalam


pemahaman tentang mahjub.

Contoh Deskripsi Keterampilan:

Sangat terampil meragakan ragam gerak tari Remo sesuai dengan iringan musik.

Terampil meragakaan gerak tari Remo, namun perlu ditingkatkan ketepatan gerak
dengan iringan musiknya.

KENAIKAN KELAS

Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1.Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada


tahun pelajaran.

2.Predikat nilai Sikap minimal BAIK.

3.Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK

4.Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing- masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM.Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata
pelajaran diambil dari rata-rata nilai semester ganjil dan genap

5.Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

KELULUSAN

Peserta didik dinyatakan Lulus dari Madrasah Aliyah apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.Telah menyelesaikan seluruh beban belajar yang ditentutan;
2.Memperoleh Nilai Sikap minimal BAIK;
3.Lulus Ujian Satuan Pendidikan (UM/USBN);
4.Telah mengikuti UN;
5.Telah mengikuti UAMBN.
Catatan:

Ketentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan harus


dicantumkan dalam Dokumen 1 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Madrasah.
BAB III
PENUTUP

Penilaian Hasil Belajar sangat besar pengaruhnya terhadap kwalitas sekolah dan output dari
madrasah dalam lingkup khusus dan dunia pendidikan dalam lingkup luas, oleh karenanya madrasah
dituntut untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan yang ada agar tidak ketinggalan dan
tertinggal, dengan proses yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula, tentunya ini dapat
terwujud dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang dinamis dan mesra antara guru, kepala
madrasah dan operator sebagai pemegang kendali dalam melaksanakan perubahan2 ke arah yang
lebih baik lagi.
Demikian laporan Kegiatan pendampingan Implementasi Aplikasi Raport Digital
(ARD)Madrasah ini dibuat agar menjadi perhatian dan bentuk pelaporan pertanggungjawaban
setelah kami melakukan kegiatan pelatihan dan untuk upaya pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
Lampiran Foto2 Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai