Anda di halaman 1dari 11

Analisis Berbagai Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Siswa

Kelas XI-A Alumni SMP Negeri 2 Dharma Caraka dalam Menulis

Vivid Herlina Bate’e (211134160 / 1B)

vividbatee@gmail.com

A. Pendahuluan

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau

mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.1 Keempat aspek itu harus dikuasai

oleh setiap siswa. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum

terampil dalam berbahasa, salah satu yang paling menonjol yaitu keterampilan

menulis. Keterampilan menulis yang dimaksudkan adalah ‘Keterampilan

menggunakan huruf kapital’ dalam menulis.

Umumnya dalam menulis manusia menggunakan serangkaian huruf yang

disusun menjadi sebuah kata dan atau kalimat. Bagi seorang siswa menulis adalah

suatu keterampilan yang harus dimiliki. Keterampilan menulis pun mulai diajarkan

oleh guru sejak TK hingga SD kelas bawah melalui beberapa tahapan. Tahapannya

diawali dengan mencoret, pengulangan secara linear, dan mulai menulis huruf

(menulis secara acak, menulis tulisan nama, hingga menulis kalimat pendek).2

Pada dasarnya, dalam menulis dibutuhkan kosentrasi agar dapat memahami

dan mempraktikkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang telah

memusatkan perhatian ketika menulis maka ia tidak akan mengalami kesalahan dalam

menulis dan menggunakan huruf kapital. Tetapi kita tidak dapat pungkiri bahwa

masih banyak siswa yang mengalami kesulitan mengunakan huruf kapital pada
1
Liana Siburian. 2018. Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital oleh Mahasiswa Pgsd Semester II
Kelas 3 Unika Santo Thomas Sumatera Utara . UNIKA Shanto Thomas. h.81,
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/viewFile/9821/9232 . 28 November 2021.
2
Adinda Rohadati Aisy, Hafidzah Nur Adzani. 2019. Pengembangan Kemampuan Menulis pada Anak
Usia 4-5 Tahun di TK Primagam. Jurnal Pendidikan Anak, Vol.8 (2). h.142,
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/download/28813/12930 . 28 November 2021.
penulisan kata tertentu. Salah satu contohnya yaitu siswa alumni kelas XI-A SMP

Negeri 2 Dharma Caraka tahun 2017. Sebagian besar siswa kelas XI-A pada tahun

tersebut tidak memahami bagaimana penggunaan huruf kapital dengan benar pada

kata tertentu (seperti nama orang, nama tempat, kutipan dalam kalimat langsung, dll).

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat tugas akhir mata kuliah

Bahasa Indonesia AJ dengan judul “Analisis Berbagai Kesalahan Penggunaan Huruf

Kapital Siswa Kelas XI-A Alumni SMP Negeri 2 Dharma Caraka dalam Menulis”.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah (1)

Kesalahan dalam penulisan apa yang sering terjadi? , (2) Faktor apa yang

melatarbelakangi kesalahan penggunaan huruf kapital?, (3) Bagaimana penggunaan

huruf kapital yang benar berdasarkan PUEBI? Adapun tujuan pembuatan makalah ini

(1) Mengetahui faktor penyebab kesalahan, (2) memperbaiki kesalahan agar para

siswa tidak salah lagi dalam menggunakan huruf kapital, dan (3) Memahami

penggunaan huruf kapital berdasarkan PUEBI.

B. Landasan Teori

Meskipun sudah menempuh pendidikan selama 9 tahun, hal ini tidak

menjamin bahwa seorang siswa dapat menggunakan huruf kapital dengan baik dan

benar. Bahkan sebagian besar siswa alumni kelas XI-A SMP Negeri 2 Dharma Caraka

tahun 2017 mengalami berbagai kesalahan dalam menggunakan huruf kapital.

Kesalahan yang paling sering dilakukan yaitu, penggunaan huruf kapital pada semua

huruf dalam penulisan nama orang, gelar, dan nama tempat. Serta penggunaan huruf

kecil pada penulisan awal kalimat dan kalimat dalam petikan langsung.

Menurut KBBI “Menulis adalah kegiatan membuat huruf atau angka dengan

pena yang melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat)
dengan tulisan.3 Kemudian “Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang

merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa ; aksara”. 4 Sedangkan

“Huruf kapital merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar

daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama

dalam kalimat, huruf pertama nama diri seperti A, B, C: Huruf Besar”.5

Menurut Achmad dan Alek (2016:62) menyatakan bahwa “Menulis

merupakan suatu kegiatan menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media

dengan menggunakan aksara. Menulis biasanya dilakukan pada kertas dengan

menggunakan alat tulis seperti pena atau pensil”.6

Menurut Anjar, Fita, dan Lisa (2018:13) Huruf kapital sebagai berikut.7

Tabel B.1 Huruf Kapital

Huruf
Kapital Non-kapital
A a
B b
C c
D d
E e
F f
G g
H h
I i
J j
K k
L l
M m
N n
O o
P p
Q q
R r
S s
3
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa(edisi 5). 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai
Pustaka. h.1557. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/huruf . 3 Desember 2021

4
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa(edisi 5). op., cit h.534
5
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa(edisi 5). loc.,cit

6
Universitas Quality. Bab II Tinjauan Pustaka. Portal Universitas Quality. h.10-11.
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/440/4/BAB%20II.pdf . 3 Desember 2021
7
Universitas Quality. op. cit., h.8
T t
U u
V v
W w
X x
Y y
Z z

Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) edisi keempat

PERMENDIKBUD RI Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016 ada tiga

belas ketentuan dalam penggunaan huruf kapital sebagai berikut.

Ketentuan huruf kapital:8

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Misalnya: Kita harus bekerja keras.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Misalnya: Alessandro Volta

André-Marie Ampère

3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Misalnya: Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,

dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya: Islam Alquran

Kristen Alkitab

Allah Tuhan Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan terbagi

menjadi 2, yaitu:

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,

keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk

8
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesi (edisi 4). 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Grasindo, h.5
gelar akademik yang mengikuti nama orang.

Misalnya: Sultan Hasanuddin

Raden Ajeng Kartini

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,

keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang

dipakai sebagai sapaan.

Misalnya: Selamat datang, Yang Mulia.

Semoga berbahagia, Sultan. Terima kasih, Kiai.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang

diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,

nama ins- tansi, atau nama tempat.

Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik

Perdana Menteri Nehru

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan

bahasa.

Misalnya: bangsa Indonesia

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari

besar atau hari raya.

Misalnya: tahun Hijriah

bulan Agustus

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur na- ma peristiwa sejarah.

Misalnya: Konferensi Asia Afrika

9. Huruf kapital sebagai nama pertama geografi

Misalnya: Asia Tenggara


10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur

bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau

dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

Misalnya: Republik Indonesia

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata

ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama

majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan

untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,

atau sapaan.

Misalnya: S.H. sarjana hukum

S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat

S.S. sarjana sastra

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,

seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang

dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.

Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?” “Silakan duduk, Dik!”

C. Pembahasan

Untuk menyelesaikan tugas akhir ini, penulis melakukan observasi terhadap

siswa alumni kelas XI-A SMP Negeri 2 Dharma Caraka tahun 2017 agar mendapat

informasi yang valid tentang kesalahan yang pernah dilakukan. Dalam melakukan
observasi penulis membuat beberapa pertanyaan terkait pada FormApp. Link

FormApp tersebut kemudian dibagikan ke grup Alumni agar diisi. Dengan ketentuan

para alumni hanya boleh mengisi satu kali, menuliskan nama, dan isian berdasarkan

pengalaman pribadi. Dari 20 siswa telah terkumpul 13 tanggapan mengenai kesalahan

penulisan dan penggunaan huruf kapital yang pernah dilakukan ketika SMP. Berikut

hasil tanggapan berdasarkan pengisian link:

Tabel C.1 Hasil Tanggapan Siswa Alumni SMP Negeri 2 Dharma Caraka
Catatan: Data diatas saya muat dalam bentuk gambar yang telah di screen shoot karena hasil dari
observasi FormApp hasilnya berupa pdf dan tidak dapat disalin hasilnya ke ms. word.
Berdasarkan hasil observasi diatas, dapat diperoleh grafik sebagai berikut.

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Ya Tidak

Terdata 77% siswa dikelas itu tidak menggunakan huruf kapital dengan baik dan

benar serta 23% siswa dikelas itu dapat menggunakan huruf kapital dengan baik

dan benar.

Ini menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa dikelas itu tidak dapat

menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar. Dari tabel diatas, sangat banyak

kesalahan yang sering dilakukan tanpa sadar oleh siswa alumni 2017 tersebut dengan

melihat link ketentuan penggunaan huruf kapital berdasarkan PUEBI. Mulai dari

kesalahan dalam penulian nama orang, huruf awal kalimat petikan, nama gelar atau

jabatan, nama bulan atau nama peristiwa sejarah, judul buku karangan, nama gelar,

dan kata penunjuk hubungan kekerabatan.

Berbagai kesalahan ini dilatarbelakangi bermacam-macam faktor. Diantaranya

(1) ketidakpahaman mereka dalam penggunaan huruf kapital dalam sebuah kata dan

atau kalimat yang ditulis, (2) anggapan bahwa huruf kapital dan huruf kecil sama, (3)

adanya faktor ketidakpedulian dalam menulis, dan (4) terburu-buru dalam menulis

sehingga tidak terlalu memperhatikan penggunaan hurufnya.

Jadi, berdasarkan kasus diatas hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki

berbagai kesalahan yang terjadi yaitu: (1) Mulai mengoreksi catatan lama yang
kemudian disesuaikan dengan ketentuan penggunaan huruf kapital berdasarkan

PUEBI. Dan apabila sudah mengetahui kesalahan maka belajarlah untuk tidak

melakukan kesalahan penggunaan huruf kapital. (2) Memperbaiki pemahaman yang

salah ‘Bahwa huruf kapital dan huruf kecil sama, maka penggunaanya juga sama’. (3)

Mulai peduli dengan aturan-aturan dalam menulis. Dan (4) memperhatikan catatan

dengan teliti ketika sedang menulis sesuatu.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Sangatlah perlu seorang siswa mengetahui ketentuan dalam penggunaan huruf

kapital. Selain karena tulisan menjadi indah, kepribadian sesorang juga dapat

teercermin dari cara ia menuliskan sesuatu. Oleh sebab itu, lakukanlah hal-hal

diatas karena jika hal tersebut telah dilakukan, maka tidak akan mengalami

kesalahan lagi dalam penggunaan huruf kapital pada kata dan atau kalimat.

2. Saran

Penggunaan huruf kapital pada dasarnya bukanlah hal sulit dilakukan. Namun

terkadang memang terasa sulit karena kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh

setiap individu. Dalam hal ini guru Sekolah Dasar juga berperan aktif dalam

pengajaran dan pemberian pemahaman kepada siswa terkait penggunaan huruf

kapital. Untuk itu, para guru Sekolah Dasar diharapkan agar selalu memberikan

pemahaman dan pengajaran yang benar kepada siswanya terkait ketentuan

penggunaan huruf kapital berdasarkan PUEBI. Tujuannya agar peserta didik

memiliki pemahaman yang baik sejak dini tentang ketentuan penggunaan huruf

kapital. Sehingga ketika ia melanjutkan studi ia mampu menerapkannya.


Daftar Pustaka

Liana Siburian. 2018. Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital oleh Mahasiswa

Pgsd Semester II Kelas 3 Unika Santo Thomas Sumatera Utara. Penerbit UNIKA Shanto

Thomas. Diakses dari https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/viewFile/

9821/9232 , pada 28 November 2021.

Adinda Rohadati Aisy, Hafidzah Nur Adzani. 2019. Pengembangan Kemampuan

Menulis pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Primagam. Diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan

Anak, Vol.8 (2). Diakses dari

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/download/28813/12930 , pada 28 November

2021.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa(edisi 5). 2016. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Diterbitkan oleh Balai Pustaka. Diakses dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/huruf , pada 3 Desember 2021.

Universitas Quality. Bab II Tinjauan Pustaka. Diterbitkan oleh Portal Universitas

Quality. Diakses dari http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/440/4/BAB%20II.pdf , pada

4 Desember 2021.

Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesi (edisi 4). 2015. Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia. Diterbitkan oleh Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai