Dalam pertemuan ini tidak semua materi EBI disampaikan. Hanya materi
yang sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah yang akan dibahas.
Untuk mengetahui materi EBI lebih lengkap silakan baca buku pedoman EBI.
Pemakaian
Huruf
Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh : Pelaksanaan KKL akan dimulai minggu depan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang. (jika tidak diikuti nama orang, tidak kapital).
Contoh : Sultan Hasanudin / Ayah saya seorang sultan.
Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama istansi,
atau nama tempat.
Contoh : Gubernur Ridwan Kamil / Menteri Keuangan Republik Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh : Marina berasal dari suku Sunda.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi
unsur nama diri atau yang digunakan sebagai nama jenis.
Kota Garut terkenal dengan makanan dodol garut. / Saya akan menyeberang ke selat.
Miring
Huruf
Huruf Miring
•Digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang
dikutip dalam tulisan.
◦ Kami membaca koran Kompas
◦ Buku ini berjudul Mikroekonomi Dasar.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Contoh : Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Tanda Koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Tanda Koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, meskipun,
begitu dan tetapi.
Contoh : Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
Tanda Koma (,)
Tanda Koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat
dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh : Surat-surat ini dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas
Padjadjaran, Jalan Dipatiukur 35, Bandung.
Tanda Koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh : Prof. Dr. Ir. Dita Anggoro, S.E., M.Sc.
Tanda Koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
(Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F).
Contoh : Dosen saya, Prof. Dr. Hendra Saputra, sedang melakukan penelitian.
Tanda Koma dapat dipakai - untuk menghindari salah baca – di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat.
Contoh : Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang
bersungguh-sungguh.
Tanda Hubung (-)
Abad XX
Abad kedua puluh
Abad ke-20
Perang Dunia II
Perang Dunia Kedua
Perang Dunia ke-2
Semester kesatu
Semester ke-1
Penulisan Gabungan Kata
Penulisan gabungan kata yang mengalami pengimbuhan hanya pada awalan atau
akhiran, awalan atau akhirnnya harus dituliskan serangkai dengan kata yang mengikuti
atau mendahuluinya, sedangkan gabungan kata itu sendiri tetap ditulis terpisah.
Sementara itu, jika gabungan kata mengalami pengimbuhan secara sekaligus, awalan
dan akhiran, maka gabungan kata tersebut ditulis serangkai seluruhnya, misalnya:
*tanggungjawab tanggung jawab
*tandatangan tanda tangan
*bertanggungjawab bertanggung jawab
*tandatangani tanda tangani
*samaratakan sama ratakan
*pertanggung jawaban pertanggungjawaban
*ditanda tangani ditandatangani
*menyama ratakan menyamaratakan
Unsur
Penulisan
Serapan
Materi Penulisan Unsur Serapan akan dibahas pula pada pertemuan ketujuh,
yaitu materi MENULIS KARYA ILMIAH II
(pembentukan kata, pilihan kata, peristilahan)
Kesalahan aspek kebahasaan lainnya dalam penulisan karya ilmiah adalah
tidak sesuainya penggunaan kata dengan aturan bahasa baku. Hal ini dapat
menyebabkan penulisan karya ilmiah tersebut tidak taat asas secara
kebahasaan. Di bawah ini adalah beberapa contoh kesalahan pilihan kata
yang tidak sesuai dengan aturan bahasa baku.