12 MIPA 3
ANGGOTA KELOMPOK 5 :
a. Affandi Koesoema
Affandi Koesoema lahir di Cirebon pada 1907 sebagai putra dari Raden
Koesoema yang bekerja sebagai mantri ukur di pabrik gula Ciledug. Pada saat itu
Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Belanda sehingga keturunan pribumi
biasa akan sulit mendapatkan pendidikan tinggi, dan ia hanya bisa bersekolah sampai
AMS (Algemene Middelbare School) atau setara SMA. Sejak kecil Affandi gemar
menggambar dan telah memperlihatkan bakat seni sejak sekolah dasar, namun
dunia seni lukis baru benar – benar digeluti pada era 1940an. Pada saat itu sulit
untuk mendapatkan pekerjaan seni karena Belanda masih menguasai Indonesia. Ia
mengawali karir sebagai seorang guru dan juru sobek karcis, menggambar reklame
bioskop di Bandung.
Affandi Koesoema adalah seorang pelukis berbakat yang pernah ada di Indonesia
dan dunia. Ia dikenal sebagai seorang maestro dalam seni lukis dengan gaya
lukisannya yang berbau abstrak dan romantisme dengan aliran ekspresionisme. Ia
terkenal dengan teknik lukisnya yang khas yaitu dengan menumpahkan cat langsung
dari tube ke kanvas lalu menyapukan sebagian cat menggunakan jari – jarinya, untuk
bermain dan mengolah warna sebagai media pengekspresian diri Affandi adalah
seorang rendah hati yang menjuluki dirinya sebagai “Pelukis Kerbau” yang tidak mau
membaca teori – teori mengenai teknik melukis karena lebih senang mempelajarinya
dengan praktek langsung. Ia juga sering mengatakan bahwa dirinya lebih pantas
untuk disebut sebagai ‘tukang gambar’. Sepanjang hidupnya, Affandi yang produktif
telah menciptakan kurang lebih sekitar 2000 karya lukisan yang sudah dipamerkan di
berbagai bagian dunia seperti London, Amsterdam, Brussels, Paris, Venezia, Roma
dan India, benua Australia dan Amerika seperti di Brazil, Sao Paulo dan Amerika
Serikat.
b. S. Sudjojono
beliau merupakan pelukis legendaris di Indonesia. Dengan diawali oleh Trisno
Soemardjo, Sudjojono dijuluki sebagai Bapak Seni Rupa Modern Indonesia. Julukan
ini diberikan kepadanya karena Sudjojono adalah senimaan pertama Indonesia yang
memperkenalkan modernitas seni rupa Indonesia dengan konteks kondisi faktual
bangsa Indonesia. Ia memperkenalkan jiwa ketok atau "jiwa tampak" sebagai
identitas seni Indonesia. Ia biasa menulis namanya dengan “S.
Pada tahun 1937, ia ikut pameran bersama pelukis Eropa di Bataviasche
Kunstkring, Jakarta. Inilah awal namanya dikenal sebagai pelukis. Pada tahun itu juga
ia menjadi pionir mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Oleh
karena itu, masa itu disebut sebagai tonggak awal seni lukis modern berciri
Indonesia. Ia sempat menjabat sebagai sekretaris dan juru bicara Persagi. . Ia juga
mendirikan SIM ( Seniman Muda Indonesia) bersama , Trisno Sumardjo, Abdul
Salam, Sunindyo, Subidio, dan Basuki Resobowo. Selain sebagai pelukis, ia juga
dikenal sebagai salah satu kritikus seni rupa pertama di Indonesia. Lukisannya punya
ciri khas kasar, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas. Objek
lukisannya lebih menonjol kepada kondisi faktual bangsa Indonesia yang
diekspresikan secara jujur apa adanya.
CONTOH MENAFSIRKAN/INTERPRESTASI
Dan salah satu pesan
yang disampaikan dari karya
seni Agus Bebek “Ngayomi”
ini adalah seekor bebek jantan
yang sedang mengayomi
bebek betina, ditambah
dengan suasana alam yang
nampak seperti keadaan alam yang sebenarnya seperti di sungai dan ada
rerumputan. Pada gambar bebek jantan juga terlihat sedang mengangkat sayap dan
berada di dekat bebek betina, hal ini menunjukan bebek jantan sedang mengayomi
atau melindungi bebek betina.
Yang seniman ini ingin unggkapkan pada karya seni Ngayomi ini adalah
mengibaratkan sepasang bebek ini sebagai seorang suami istri yang terus
mengayomi pasangannya. Sedangkan tempat pada latar belakang gambar ini
menggambarkan impian dari keadaan tempat tinggal, air sungai yang tenang,
rerumputan yang rindah memberikan kenyamanan pada bebek tersebut. Tapi
sekarang ini zaman telah berubah dan membuat habitat asli dari bebek tersebut
sudah tidak seindah pada lukisan tersebut, karena ulah tangan manusia.
Jadi pesan yang ingin disampaikan seniman adalah agar kita mengayomi satu
sama lain dalam kehidupan dan mengingatkan kita agar tidak serakah dan menjaga
alam sekitar.