Bab 2 Ketentuan Umum
Bab 2 Ketentuan Umum
KETENTUAN UMUM
3
10. Kepala Seksi Diklat adalah Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan di Balai Diklat Keagamaan.
11. Diklat fungsional adalah diklat yang dilaksanakan untuk memenuhi kompetensi
yang dipersyaratkan sesuai jabatan fungsional masing-masing yang diperlukan
untuk pelaksanaan tugas jabatannya.
12. Diklat teknis substantif adalah diklat yang diselenggarakan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang bersifat substantif dalam rangka pencapaian
kompetensi yang terkait dengan pekerjaan, sehingga tenaga teknis pendidikan
dan keagamaan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
profesional.
13. Diversifikasi diklat adalah pengembangan penyelenggaraan diklat yang
dilakukan berdasarkan pertimbangan dan tujuan khusus dalam rangka
memperluas akses keikutsertaan diklat Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
menanggulangi kebutuhan diklat pada suatu wilayah, unit kerja, dan komunitas
ASN guna pengembangan kompetensinya.
14. Diklat di Wilayah Kerja yang selanjutnya disebut DDWK adalah bentuk
diversifikasi diklat yang penyelenggaraannya di luar kampus pada wilayah kerja
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan atau Balai Diklat
Keagamaan, berdasarkan pertimbangan dan tujuan kebutuhan mengembangkan
kompetensi teknis substantif Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut.
15. Diklat di Tempat Kerja yang selanjutnya disebut DDTK adalah bentuk
diversifikasi diklat teknis substantif non klasikal yang penyelenggaraannya di
tempat kerja peserta diklat, dalam bentuk pendampingan/ bimbingan langsung
oleh widyaiswara atau narasumber.
16. Diklat Jarak Jauh yang selanjutnya disebut DJJ adalah bentuk diversifikasi diklat
yang penyelenggaraannya dalam kelas virtual melalui media online berdasarkan
pertimbangan dan tujuan kebutuhan perluasan akses peserta diklat.
17. Diklat Kerja Sama yang selanjutnya disebut DKS adalah bentuk diversifikasi
diklat yang penyelenggaraannya berdasarkan nota kesepahaman atau nota kerja
sama antara lembaga kediklatan di Kementerian Agama dengan lembaga lain
dan/atau komunitas masyarakat dengan mempertimbangkan kebutuhan
mengembangkan kompetensi Aparatur Sipil negara (ASN) di lembaga dan/atau
komunitas masyarakat mitra kerja sama.