Anda di halaman 1dari 3

LCT “AYU 78”

Sekilas info claim ini:

- Tertanggung: PT Bina Sarana Sukses and/or their subsidiary companies for …. .


- Voyage: Workshop Tertanggung di Samarinda, Kal-Tim ke Job Site di Lahat, Sum-Sel.
- Interest: “detail kargo tidak ditulis di polis”.
- Insured Value: Rp 49,441,360,000.
- Main clause: Icc “B” 1/1/82.

Rencana Proses Klaim


1. Tahapan Proses:
1.1. Proses Penyelamatan Kargo dari atas Kapal.
1.2. Proses Repair Kargo (setelam Proses Penyelamatan dari atas kapal).
1.3. Investigasi Kemungkinan Isu-Isu klaim.
1.4. Pengumpulan Dokumen Klaim.

Detail dari tahapan-tahapan diatas, sebagai berikut:

2. Proses Penyelamatan Kargo dari atas Kapal


2.1. Tujuan: Push Ship Owner dan Cargo Owner untuk secepatnya melakukan Penyelamatan.
2.1.1. Kontak dengan Ship Owner dan H&M Insurer untuk secepatnya melakukan proses
penyelamatan.
2.1.2. Meeting dengan Cargo Owner dan/atau Broker agar: Cargo Owner aktif push ke Ship
Owner untuk secepatnya melakukan penyelamatan baik lisan dan tulisan.

2.2. Tujuan: Mencari gambaran biaya & metode penyelamatan kargo dari atas kapal.
2.2.1. In-formal informasi ke beberapa team salvor untuk bisa kirimkan rekomendari:
Metode Penyelamatan dan Salvor Quotation.

3. Proses Repair
Jika penyelamatan kargo berhasil maka selanjutnya HE harus di perbaiki.
Tindakan RHI:
3.1. Joint Survey antara RHI team HE dan Technician Cargo Owner.
Tujuan: mendapatkan Repair Quotation dan kerusakkan akibat kecelakaan apa saja. karena
ada exclusion:
 Excluding rusting oxidation discoloration denting bending scratch breakage
mechanical.
 Excluding Pre-existing damages.

4. Investigasi kemungkinan isu-isu klaim


4.1. Isu Pertama: Investigasi Kronologi Pengiriman dan kondisi kargo saat Pengiriman:
4.1.1. Site Shipper di Workshop Facility PT Bina Sarana Sukses, Jl. Samarinda-Sanga-Sanga,
Desa Bantuas, Palaran, Samarinda.
Tindakkan RHI:
 Interview PIC Tertanggung/Shipper yang mengatur pengiriman.
 Security atau pihak Lapangan di site shipper yang melihat kargo
diberangkatkan/meninggalkan site.
 Pengemudi yang membawa HE dari Workshop ke Jetty pemuatan.

Tujuan Investigasi diatas: Mengetahui kondisi Awal barang yang dikirim (apakah
New/Used dan apakah Bekerja/Rusak) dan shipment chronology.

4.1.2. Port/Jetty Pemuatan


 Security Jetty yang menyaksikan HE masuk ke area Port dan naik ke LCT.
 Stevedore yang memuat HE dari jetty ke atas LCT. (Tujuan: untuk mengetahui
metode stowage dan lashing di atas LCT).
 Independent Loading Surveyor (jika ada), (Tujuan: mengetahui seaworthiness,
stowage, lashing, dan stability setelah pemuatan).

4.1.3. Lokasi Kandas dan keatas Kapal


 Interview crew LCT “AYU 78”. (Tujuan: mengetahui:
 Shipment kronologi dari awal pemuatan hingga kejadian.
 Kondisi kargo di awal apa? (new/used dan bekerja/rusak).
 Stowage dan lashing arrangement. Dan siapa yang melakukannya.
 Stability kapal saat selesai pemuatan/sebelum berangkat.
 Kejadian penyebab kecelakaan.
 Interview crew kapal yang membantu proses penyelamatan (jika perlu).

4.1.4. Tempat Docking LCT (setelah kapal berhasil di Re-float)


Tujuan: Investigasi sebenarnya kenapa sampai bisa kapal tenggelam.
Tindakkan RHI: survey dan cek Hull LCT, dan indikasi penyebab kecelakaan.

4.1.5. Discharge Port (Jika diperlukan): Bina Sarana Sukses Job Site PT Prima Mulia Sarana
Sejahtera, Lahat, Sumatera Selatan.
Tujuan:
 memastikan memang akan ada pengirim HE dari Samarinda.
 Mengetahui Peruntukkan HE tersebut.

4.2. Isu Kedua: Klausa-klausa yang ada di polis:


- Secondhand Replacement
- Warranted cargoes are tightly lashed & secured
- Excluding rusting oxidation discoloration denting bending scratch breakage
mechanical.
- Excluding Pre-existing damages.

5. Pengumpulan Dokumen Klaim.


Dokumen yang akan diperlukan antara lain:
- Original Policy
- Invoice kargo.
- Deliver documentation (from workshop to Jetty): Delivery Order, Foto-foto.
- Loading documentation: Bill of lading, Cargo Manifest, LCT’s Stability Calculation, Lashing &
Stowage Arrangement, Loading Surveyor Report, Foto-foto kargo diatas kapal yang
menunjukkan stowage dan lashing.
- Accident documentation: Berita Acara Kapten, LKK, Log Book, BMKG report.
- Pembuktian kargo rusak & Minimizing loss documentation: Technician Report dengan
detail kerusakkan dengan rekomendasi perbaikkan dan quotation perbaikkan, Invoice
perbaikkan, List dari scrap sisa proses perbaikkan, Invoice untuk kargo terbaru (jika kargo
bekas).
- Recovery to ship owner documentation: surat formal atau email-email dari cargo owner ke
ship owner yang menunjukkan usaha cargo owner untuk meminta dilakukan proses
penyelamatan, Formal klaim letter dengan nilai kerugian ke Ship Owner, Carriage Contract.
- Conveyance documentation: SPB, class certificate, sea worthiness certificate, load line
certificate, tonnage certificate, etc.

Anda mungkin juga menyukai