Bab 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

1.

      PENGKAJIAN
a.       Biodata
Data diri pasien (nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan).
b.       Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada, sesak nafas, dan cepat lelah dalam beraktivitas.
1.       Aktivitas / istirahat
DO :
a.        Kelelahan
b.      Kelemahan
DS :
a.       Takikardia
b.      penurunan tekanan darah
c.       dispnea dengan aktivitas
2.      Sirkulasi
DO :
a.        riwayat demam rematik
b.      penyakit jantung congenital
c.       bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan.
DS :
a.       takikardia,
b.      disritmia,
c.       perpindaha titik impuls maksimal,
d.      kardiomegali,
e.       frivtion rub,
f.       murmur,
g.      irama gallop (S3 dan S4),
h.      edema,
i.        DVJ,
j.        petekie,
k.      hemoragi splinter,
l.        nodus osler,
m.    lesi Janeway.
3.      Eleminasi
DO :
a.       riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal ;
b.      penurunan frekuensi/jumlsh urine.
DS :
urin pekat gelap.
4.      Nyeri/ketidaknyamanan
DO :
 nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk,
gerakkan menelan, berbarin
DS :
perilaku distraksi, misalnya gelisah.
5.      Pernapasan
DO :
napas pendek ; napas pendek kronis memburuk pada malam hari (miokarditis)
DS ;
a.       dispnea,
b.      DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ;
c.       batuk,
d.      inspirasi mengi ;
e.       takipnea,
f.        krekels,
g.      ronkhi ; pernapasan dangkal.
6.      Keamanan
DO :
a.       riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ;
b.      trauma dada ; penyakit keganasan/iradiasi thorakal ;
c.       dalam penanganan gigi ;
d.      pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/GU),
e.       penurunan system immun
f.        SLE atau penyakit kolagen lainnya
DS :
demam.
c.       Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasakan nyeri dada disertai demam, kelelahan dalam aktivitas, sesak nafas.
d.       Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit jantung sebelumnya, penggunaan obat-obatan tertentu, riwayat infeksi
sebelumnya.
e.       Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang pernah diderita keluarga. Riwayat penyakit menular, penyakit keturunan dan
keluarga meninggal karena penyakit jantung.

2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata
maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Diagnosa keperawatan adalah
suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang
telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994 : 17).
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges,
1999) adalah :
1.   Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia
jaringan.
2.   Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokard,
penurunan curah jantung
3.   Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan degenerasi otot
jantung, penurunan/kontriksi fungsi ventrikel.
4.   Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana pengobatan
berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat, mis- intepretasi informasi,
keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa.

3.      INTERVENSI
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan
(Boedihartono, 1994:20)
N Diagnosa Tujuan & Rencana Rasional
o. Kep. Kriteria Hasil Tindakan
1. Nyeri Setelah a.                 Selidiki a.                   pada
berhubungan dilakukan keluhan nyeri nyeri ini
dengan tindakan dada, perhatikan memburuk pada
inflamasi keperawatan awitan dan faktor inspirasi dalam,
miokardium, selama 3x24 pemberat atau gerakkan atau
efek-efek jam,pasien penurun. berbaring dan
sistemik dari tampak : hilang dengan
infeksi, 1.      Nyeri hilang duduk
iskemia atau terkontrol tegak/membungk
jaringan. 2.      Nyeri b.                 uk.
berkurang atau Perhatikan
DO : hilang petunjuk b.                  tindakan
•     nyeri pada3.       Klien tampak nonverbal dari ini dapat
dada anterior tenang. ketidaknyamanan, menurunkan
(sedang misalnya ; ketidaknyamanan
sampai berbaring dengan fisik dan
berat/tajam) diam/gelisah, emosional
diperberat tegangan otot, pasien.
oleh inspirasi, menangis.
batuk,
gerakkan c.                 Berikan
menelan, lingkungan yang
berbaring tenang dan
DS : tindakan
•     perilaku kenyamanan
distraksi, misalnya ;
misalnya perubahan posisi,
gelisah gosokkan
punggung,
penggunaan
kompres
hangat/dingin,
dukungan
emosional.
d.                Berikan
aktivitas hiburan
yang tepat.

e.                  

Kolaborasi
pemberian obat-
obatan sesuai
indikasi (agen
nonsteroid :
aspirin, indocin ;
antipiretik
2. Intoleransi Setelah a.       Kaji responsa.       miokarditis
aktivitas dilakukan pasien terhadap menyebabkan
berhubungan tindakan aktivitas. inflamasi dan
dengan keperawatan Perhatikan adanya kemungkinan
inflamasi dan selama 3x24 perubahan dan kerusakan fungsi
degenerasi sel- jam : keluhan sel-sel
sel otot•         pasien kelemahan, miokardial
miokard, memiliki keletiahan, dan
penurunan cukup energi dispnea
curah jantung. untuk berkenaan dengan
beraktivitas. aktivitas.
DO : •         perilaku b.      Pantau
•         Kelelahan menampakan frekuensi/irama .
•         Kelemahan kemampuan jantung, TD, danb.      Membantu
DS : untuk frekuensi menentukan
•         Takikardia memenuhi pernapasan derajat
•         penurunan kebutuhan diri. sebelum dan dekompensasi
tekanan darah •         pasien setelah aktivitas jantung dan
•         dispnea mengungkapk dan selama pulmonal.
dengan an mampu diperlukan. Penurunan TD,
aktivitas untuk takikardia,
melakukan disritmia, dan
beberapa takipnea adalah
aktivitas tanpa indikatif dari
dibantu. kerusakan
•         Koordinasi toleransi jantung
otot, tulang terhadap
dan anggota aktivitas.
gerak lainyac.       Pertahankan tirah
baik. baring selamac.       meningkatkan
periode demam resolusi inflamasi
dan sesuai selama fase akut.
indikasi.
d.      Memberikan
keseimbangan
d.      Rencanakan
dalam kebutuhan
perawatan dengan
dimana aktivitas
periode
bertumpu pada
istirahat/tidur
jantung.
tanpa gangguan.

e.       Saat
e.       Bantu pasien inflamasi/kondisi
dalam program dasar teratasi,
latihan progresif pasien mungkin
bertahap sesegera mampu
mungkin untuk melakukan
turun dari tempat aktivitas yang
tidur, mencatat diinginkan,
respons tanda kecuali
vital dan toleransi kerusakan
pasien pada miokard
peningkatan permanen/terjadi
aktivitas. komplikasi.
f.       Kolaborasi•         memaksimalk
pemberian a
oksigen suplemen
sesuai indikasi
f.       ketersediaan
oksigen untuk
menurunkan
beban kerja
jantung.
3. Risiko tinggi Setelah a.       Pantaua.       membantu
terhadap dilakukan frekuensi/irama menentukan
penurunan tindakan jantung, TD, dan derajat
curah jantung keperawatan frekuensi dekompensasi
berhubungan selama 3x24 pernapasan jantung dan
dengan jam : sebelum dan pulmonal.
degenerasi •         mengidentif setelah aktivitas Penurunan TD,
otot jantung, ikasi perilaku dan selama takikardia,
penurunan/kon untuk diperlukan. disritmia, dan
triksi fungsi menurunkan takipnea adalah
ventrikel. beban kerja indikatif dari
jantung. kerusakan
DO : •        melaporkan/ toleransi jantung
•         riwayat menunjukkan terhadap
infeksi virus, penurunan aktivitas.
bakteri, jamur periode
(miokarditis dispnea, b.      Menurunkan
•         trauma angina, danb.      Pertahankan tirah beban kerja
dada ; disritmia. baring dalam jantung,
penyakit •         memperliha posisi semi- memaksimalkan
keganasan/irad tkan irama dan Fowler. curah jantung.
iasi thorakal ; frekuensi
c.       Memberikan
•         dalam jantung stabil
deteksi dini dari
penanganan terjadinya
gigi ; c.       Auskultasi bunyi komplikasi
•         pemeriksaa jantung. misalnya : GJK,
n endoskopik Perhatikan tamponade
terhadap sitem jarak/muffled jantung.
GI/GU), tonus jantung,
d.      Meningkatkan
•         penurunan murmur, gallop
relaksasi dan
system S3 dan S4.
mengarahkan
immune,
kembali
•         SLE atau
perhatian.
penyakit d.      Berikan tindakan
kolagen kenyamanan
lainnya misalnya ;
DS : perubahan posisi,
•         demam gosokkan
punggung, dan
aktivitas hiburan
dalam tolerransi
jantung
4. Kurang Setelah a.       Kaji kesiapana.       Perasaan
pengetahuan dilakukan dan hambatan sejahtera yang
(kebutuhan tindakan dalam belajar sudah lama
belajar) keperawatan termasuk orang dinikmati
mengenai selama 30 terdekat. mempengaruhi
kondisi, menit : minat
rencana •         menyatakan pasien/orang
pengobatan pemahaman terdekat untuk
berhubungan tentang proses mempelajari
dengan kurang penyakit dan penyakit.
pengetahuan/d regimen
aya ingat, mis- pengobatan.
intepretasi •         mengidentif b.      Kaji efekb.      Untuk
informasi, ikasi efek inflamasi pada bertanggung
keterbatasan samping obat jantung, secara jawab terhadap
kognitif, dan individual pada kesehatan
menyangkal kemungkinan pasien. Ajarakkn sendiri, pasien
diagnosa. komplikasi untuk perlu memahami
DO : yang perlu memperhatikan penyebab khusus,
•         terapi diperhatikan. gejala pengobatan dan
intravena •         memperliha sehubungan efek jangka
jangka tan perubahan dengan panjang yang
panjang atau perilaku untuk komplikasi/berula diharapkan dari
pengguanaan mencegah ngnya dan gejala kondisi
kateter komplikasi yang dilaporkan inflamasi, sesuai
indwelling dengan segera dengan
atau pada pemberi tanda/gejala yang
penyalahgunaa perawatan, contoh menunjukan
n obat ; demam, kekambuhan/ko
parenteral peningkatan nyeri mplikasi.
dada yang tak•          informasi
biasanya, perlu untuk
peningkatan berat meningkatkan
badan, perawatan diri,
peningkatan peningkatan
toleransi terhadap keterlibatan pada
aktivitas. program
terapeutik,
mencegah
komplikasi.

c.       Ajarkan
pasien/orang
terdekat tentang
dosis, tujuan dan
efek samping
obat; kebutuhan
diet ;
pertimbangan
khusus ; aktivitas
yang
diijinkan/dibatasi.

4.      EVALUASI
Evaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
intervensi keperawatan ditetapkan.  
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah
1.      Nyeri hilang atau terkontrol
2.      Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.
3.      Tidak ada infeksi sistemik
4.      Perfusi jaringan perifer kembali normal
5.      Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
6.      Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E. Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3. EGC : Jakarta.
Nuzulul.2012.Online.Askep Kardiovaskuler.http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-
35457-Kep%20Kardiovaskuler-Askep%20Myocarditis.html. (diakses tanggal 20 September
2014)
Patriani.2008.Online.Asuhan Keperawatan.http:
//asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/07/askep-myocarditis.html. (diakses
tanggal 20 September 2014)
Setiawan, Juni.2011.Online.Askep Miokard.http://setiawanjuni.blogspot.com/ 2011/12/askep-
miokarditis.html.(diakses tanggal 20 September 2014)

Anda mungkin juga menyukai