Model
Model
PEMODELAN SISTEM
02 WHAT IS MODEL
Konsep Pemodelan
2
Definisi
Kriteria
Model
Klasifi-
kasi
1
22/03/2016
Definisi Model
3
Art of
Modelling REAL WORLD
SYSTEM
The levels of abstraction of
a real-life situation that
lead to the construction of
a model:
The assumed real system is
abstracted from the real
situation by concentrating
on identifying the
dominant factors ASSUMED
(variables, constraints, and REAL-
parameters) that control MODEL
the behaviour of the real WORLD
system SYSTEM
The model, being an
abstraction of the assumed
real system, then identifies
the pertinent relationships
of the system in the form of
an objective and a set of
constraints
2
22/03/2016
Kriteria Model
6
3
22/03/2016
Kriteria Model
7
Kriteria Model
8
4
22/03/2016
Kriteria Model
9
Kriteria Model
10
5
22/03/2016
Klasifikasi Model
11
BERDASARKAN FUNGSI
BERDASARKAN STRUKTUR
Model Deskriptif
Model yang memberikan gambaran dari sistem nyata
Model Prediktif
Model yang menunjukkan hubungan kausal dari interaksi
elemen-elemennya, sehingga dapat memberikan perkiraan
yang diramalkan akan terjadi jika salah satu elemen diubah
dengan variabel kontrol
Model Normatif
Model yang merekomendasikan solusi penyelesaian
permasalahan dari beberapa alternatif yang ada
6
22/03/2016
Model Ikonis
Model Analog
Model Verbal
Model Simbolik
Model Matematis
Model Ikonis
Model yang menggambarkan sistem nyata dengan skala yang
berbeda
Model Skala
Model yang merepresentasikan dengan skala lebih kecil atau lebih
besar
Model Piktorial
Model yang merepresentasikan dengan gambar atau foto 2D/3D
Model Prototype
Model yang merepresentasikan dengan elemen belum lengkap
(elemen penting saja)
7
22/03/2016
Model Analog
Model yang mensubtitusikan elemen dan proses dari sistem nyata
dengan hal yang mempunyai kesamaan
Analogi personifikasi
Analogi yang dilakukan, di mana pemodel berperan sebagai pembuat
keputusan dan atau sebagai salah satu elemen dalam sistem
Analogi langsung
Analogi pada sistem lain yang sama
Analogi subtitusi
Analogi pada sistem berbeda yang mempunyai kemiripan perilaku
sistem yaitu yang mempunyai interaksi dan fungsi elemen sistem
mirip
Analogi fantasi
Analogi secara bebas berdasarkan logika pemodel
Model Verbal
Model yang merepresentasikan dengan menggunakan bahasa
Model Narasi
Model yang merepresentasikan dalam untaian kalimat untuk
mendeskripsikan
Model Hirarki
Model yang merepresentasikan dalam poin-poin bahasan dan sub
bahasan
8
22/03/2016
Model Simbolik
Model yang menggunakan simbol untuk menerangkan fungsi
perilaku sistem nyata
Model Skematik
Model yang merepresentasikan dengan menggambarkan kembali
dalam bentuk skema atau peta
Model Simbolik
Model yang merepresentasikan dengan simbol, lambang, tanda,
atau rambu
Model Grafik
Model yang merepresentasikan dengan grafik atau diagram
Model Matematis
Model yang menggunakan formulasi matematis (persamaan
atau pertidaksamaan) untuk menerangkan fungsi perilaku
sistem nyata
Model Analitis
Model yang merepresentasikan dengan formulasi matematis
untuk menerangkan fungsi perilaku sistem pada kondisi (waktu)
tertentu
Model Simulasi
Model yang merepresentasikan dengan formulasi matematis
untuk menerangkan fungsi perilaku sistem pada beberapa kondisi
(waktu) secara diskrit maupun kontinyu
9
22/03/2016
Prinsip Pemodelan
19
Prinsip Pemodelan
20
Elaborasi
Model dikembangkan mulai dari yang sederhana dan
kemudian secara bertahap dielaborasi hingga diperoleh model
yang lebih representatif.
Penggunaan asumsi dalam model harus memenuhi
persyaratan konsistensi, independensi, ekuivalensi, dan
relevansi.
10
22/03/2016
Prinsip Pemodelan
21
Iteratif
Mengembangkan model tidak dapat dilakukan secara
mekanistik dan linear, melainkan dilakukan pengembangan
melalui pengulangan dan peninjauan ulang secara iteratif.
Proses iteratif diawali dari model awal berdasarkan dugaan
atau hipotesa, kemudian dikembangkan secara bertahap,
hingga dicapai tingkat kompleksitas representatif yang
diharapkan.
Prinsip Pemodelan
22
Sinektik
Mengembangkan model dapat dilakukan secara sinektik, yaitu
metode pendekatan sistem dengan menganalogkan
permasalahan yang ada.
Dengan begitu model lebih mudah dikenal dan dipahami,
karena mengadopsi dari prinsip-prinsip, hukum, teori,
aksioma, dan dalil yang sudah ada dan memiliki kemiripan
identik.
11
22/03/2016
23
12
22/03/2016
System
System Customer
User
System
Analyst
System
Owner
System owner
Pihak yang memegang otoritas membuat keputusan
System user
Pihak yang melaksanakan keputusan
System customer
Pihak yang merasakan dampak terlaksananya keputusan
System analyst
Pihak yang mempelajari sistem dan mengembangkan model
13
22/03/2016
14
22/03/2016
Subyektivitas Model
29
Subyektivitas Model
30
15
22/03/2016
Bias Pemodelan
31
Bias Pemodelan
32
16
22/03/2016
Bias Pemodelan
33
Bias Pemodelan
34
17
22/03/2016
Permasalahan Model
35
Permasalahan Model
36
18
22/03/2016
Permasalahan Model
37
Model cacat
Sistem yang kompleks, menyebabkan pemodel mencoba untuk
menyederhanakannya dengan memecah permasalahan
menjadi beberapa komponen yang lebih kecil
Dan karena interaksi antar komponen tersebut diabaikan,
maka model pun menjadi cacat, di mana keluaran dari model-
model komponen tersebut ternyata tidak mampu menjelaskan
bagaimana seharusnya keluaran dari sistem keseluruhan.
Permasalahan Model
38
19
22/03/2016
Perangkap Pemodelan
39
Terdapat
interaksi antar Batasan model
elemen yang yang terlalu
belum termuat sempit
dalam model
Terdapat Perbedaan
elemen-elemen antara asumsi
sistem yang model dengan
tidak masuk Pikiran yang terjadi di
dalam model Terbuka sistem nyata
tapi Tetap
Fokus
20
22/03/2016
21
22/03/2016
22
22/03/2016
PEMODELAN SISTEM
03 MODEL DEVELOPMENT
Metodologi Pemodelan
46
Perumusan Penentuan
Masalah Tujuan Studi
Pemodelan Verifikasi
Konseptual Model
Y Valid ?
T
Pemodelan Verifikasi
Matematik Model
Analisa
Analisa Y Valid ?
T
Sensitivitas
Penerapan
Model
23
22/03/2016
Elemen Pemodelan
47
Pemodelan Konseptual Pemodelan Matematis
Penentuan
Identifikasi
Variabel
Elemen Sistem
Estimasi Penentuan
Karakterisasi
Parameter Distribusi
Sistem
Formulasi
Perilaku
Matematis
Sistem
Perumusan Masalah
48
24
22/03/2016
Perumusan Masalah
49
Perumusan Masalah
50
25
22/03/2016
26
22/03/2016
Studi Literatur
53
Penentuan Asumsi
54
27
22/03/2016
Studi Observasi
55
Pemodelan Konseptual
56
28
22/03/2016
A B
$$$ $$$
Environment : Firm :
Government technology, Investment, productivity,
market, world competition invention
Government
Marketing research
Promotion
3rd
Measurement
Quantification or
Phase II.
ASPn = 1.05 x Pn-1
SFn = 1.03 x Sn-1 + 106 x PIn-1
BCPn = CPn-1 2 x 104 x PIn-1
……………………………………
4th level Pn = Sn – CMn – CSn – CPn
DO 12 N = 2,51
……………………………………….
5th level
End
29
22/03/2016
Pendekatan Induktif
60
30
22/03/2016
Pendekatan Deduktif
61
31
22/03/2016
Pemodelan Matematis
64
32
22/03/2016
Pemodelan Matematis
65
Analisa regresi
Algoritma
33
22/03/2016
Analisa Sensitivitas
68
34
22/03/2016
Pemodelan Konseptual
70
35
22/03/2016
Pemodelan Konseptual
71
Hirarki
Misalnya : bill of material, diagram dekomposisi, struktur organisasi, tree
Struktur
Misalnya : diagram ikonik, tata letak, peta
Aliran proses
Misalnya : flow chart, operation process chart, precedence diagram, network
planning, gantt chart, data flow diagram
Hubungan
Misalnya : entity relationship diagram, form-to chart, activity relationship chart,
tabel
Sebab akibat
Misalnya : influence diagram, fault tree analysis, fishbone diagram, rich picture
Mengenal Situasi
72
36
22/03/2016
37
22/03/2016
Pendekatan Struktural
76
38
22/03/2016
Pendekatan Struktural
77
Pendekatan Proses
78
39
22/03/2016
4 Aturan Identifikasi
Komponen-Input-Output
79
4 Aturan Identifikasi
Komponen-Input-Output
80
40
22/03/2016
Pemodelan Konseptual
82
Model Verbal
Model Narasi
Deskripsi sistem oleh stake holder
Persepsi sistem oleh system analyst
Perumusan masalah dimulai dari latarbelakang studi hingga analisa
akar pemasalahan dan penentuan tujuan
Model Tabel
Komparasi kesamaan dan perbedaan
Identifikasi elemen dalam sel irisan
Penentuan skenario dalam eksperimen atau keputusan
Model Hirarki
Analisa faktor-faktor penyusun ukuran kinerja sistem
Analisa dekomposisi sistem-subsistem
Analisa akar permasalahan
41
22/03/2016
Pemodelan Konseptual
83
Pemodelan Konseptual
84
42
22/03/2016
Pemodelan Konseptual
85
Diagram Gelembung
Analisa SW-OT,
Internal-External Matrix, General Electric Matrix
Diagram Venn
Pengelompokan sebaran data
Irisan kelompok data
86
43
22/03/2016
87
Pemodelan Konseptual
88
Model Hirarki
Struktur organisasi
Diagram dekomposisi
44
22/03/2016
Pemodelan Konseptual
89
Model Struktur
Diagram ikonik
Peta
Tata letak
Diagram explode
Maket
Prototype
90
45
22/03/2016
91
Pemodelan Konseptual
92
Aliran Proses
Logic Model (input-process-output-outcome)
Model Input Output
Flowchart
Flow diagram
Process Chart (OPC, FPC, dan peta kerja lain)
Value Stream Mapping
Value Chain
Precedence Diagram
Gantt Chart, dan Network Planning
Data Flow Diagram dan Sequence Diagram
Process Approach Mapping
46
22/03/2016
Pemodelan Konseptual
93
Relasi konektivitas
Entity Relationship Diagram
Form-To Chart
Manajemen Konflik
Manajemen Resiko
Pemodelan Konseptual
94
Sebab-Akibat
Rich Picture
Mind Mapping
Influence Diagram
47
22/03/2016
Pemodelan Matematis
95
Formulasi Matematis
96
Theorem
Lemma
Proposition
Corollary
Conjecture
Converse
Axiom/Postulate
Paradox
48
22/03/2016
49
22/03/2016
50
22/03/2016
Fungsi Nonlinier
Regresi berganda
51
22/03/2016
Heterogenous
Stokastik/probabilistik
52
22/03/2016
53
22/03/2016
54
22/03/2016
Analisa Regresi
Regresi Linier
Regresi Nonlinier
Regresi Polinomial
Regresi Berganda
Optimasi
Turunan atau pendekatan Differensial
Maksimasi/minimasi dengan batasan kendala
Aljabar linier
Vektor
Matriks
55
22/03/2016
Probabilitas kumulatif
Ekspektasi
Pendekatan kalkulus
Differensial
Integral
Probability on arrow
Pendekatan Heuristik
112
56