TATA SURYA
Oleh:
Kelompok 2
Aprilia Eka Wiranti (190151602522)
Dinda Oktafia Wardani (190151602524)
Dwi Wulandari (190151602438)
M. Dandy Alfianto (190151602549)
Mirlanda Diaz Pratiwi (190151602517)
Reksa Dwi Fernanda (190151602555)
Salsabila Ilmi Fathiah (190151602490)
Shafira Syawalina Virdausy (190151602759)
E9 PGSD
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat yang
berjudul “Tata Surya” ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Dra. Sukamti, M.Pd dan Dr.
M. Anas Thohir, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Sains, Lingkungan, Teknologi,
dan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam
rangka menambah wawasan beserta pengetahuan. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan memiliki banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, kritik, saran dan usulan sangat diperlukan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat
kesalahan dalam penulisan. Terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi
pokok permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian tata surya?
2. Bagaimana asal-usul terbentuknya tata surya?
3. Bagaimana struktur tata surya?
4. Apa saja planet-planet tata surya?
5. Manfaat dan peran Pusat Tata Surya (Matahari)?
6. Apa saja struktur bumi?
7. Apa pengertian garis khatulistiwa?
1
2
C. Tujuan Pembahasan
Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat kami
tarik kesimpulan mengenai tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lebih dalam dari pengertian tata surya.
2. Untuk mengetahui bagaimana asal-usul terbentuknya tata surya.
3. Untuk memahami bagaimana struktur tata surta.
4. Untuk mengetahui planet-planet tata surya.
5. Untuk mengetahui manfaat dan peran Pusat Tata Surya.
6. Untuk mengetahui struktur bumi.
7. Untuk mengetahui pengertian garis katulistiwa.
8. Untuk mengetahui rotasi bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
planet itu tidak harus dari datu badan, tetapi diasumsikan ada bintang
besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang dimana tata
surya kita merupakan bagiannya. Karena jarak yang dekat tersebut,
kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan bersama dengan
proses internal matahari, bintang lain tersebut menarik materi berulang-
ulang dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya
dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian
besar materi tertarik kembali, sebagian lain tetap berada di orbit,
mendingin dan memadat, menjadi benda-benda berukuran kecil yang
disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-
objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk
planet dan bulan, sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan
asteroid.
c. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh
James Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet
terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan
yang hampir bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar
materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut
bersama mereka, yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan
tetapi, astronom Harold Jeffreys tahun 1929 menyebutkan bahwa
tabrakan itu tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris
Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
d. Hipotesis Tidal
Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan
Harold Jupiter pada tahun 1919. Menurut teori ini planet merupakan
percikan dari matahari Tidal terjadi karena ada 2 buah matahari yang
bergerak melintas saling mendekat tetapi tidak sampai bertabrakan, akibat
gaya tarik menariknya maka ada bagian yang terlepas berupa percikan-
percikan tersebut. Percikan inilah yang akhirnya menjadi planet dan benda
percikan tersebut dinamakan tidal.
e. Hipotesis Kondensasi
6
Sebelumnya ada 9 planet dalam tata surya. Pluto sebelumnya masuk dalam
jajaran planet di Galaksi Bima Sakti. Bersumber dari Live Science, Pluto
dikeluarkan dalam daftar planet karena tidak memenuhi tiga unsur planet.
Unsur sebuah planet antara lain:
Pluto tidak memenuhi unsur yang ketiga. Karenanya, pada 2006, Pluto sudah
tidak lagi masuk dalam jajaran planet.
9
Bumi merupakan salah satu planet dalam system tata surya yang
diyakini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya, yaitu sekitar
5.000 juta tahun yang lalu. Bumi satu-satunya planet yang terdapat
kehidupan dan memiliki satu satelit.Para ahli memperkirakan bahwa
matahari terbentuk terlebih dulu, sedangkan planet yang lain masih
berwujud awan, debu, dan gas kosmis yang sering disebut nebula yang
berputar mengelilingi matahari karena adanya gaya gravitasi. Pada
akhirnya nebula mengelompok membentuk bulatan bola besar yang
disebut planet, termasuk planet bumi. Bumi memiliki struktur antara lain
sebagai berikut :
10
1. Kerak Bumi
2. Mantel Bumi
3. Inti Bumi
Inti bumi tersusun oleh material besi dan nikel. Inti bumi berada
pada kedalaman 2.900-6 378 km. Inti bumi merupakan sumber panas
internal bumi karena mengandung bhan radioaktif yang melepas panas.
Inti luar berbentuk cair karena suhunya yang panas mampu melelehkan
campuran besi dan nikel. Inti dalam berebntuk padat meskipun
suhunya lebih panas dari inti luar.
11
G. Garis Khatulistiwa
Garis Khatulistiwa adalah garis imajiner atau khayal yang membagi bumi
di belahan utara dan selatan. Nama lain untuk khatulistiwa adalah ekuator.
Panjang khatulistiwa sekitar 40.075 kilometer atau 24.901,5 mil di benua
Amerika Selatan dan Afrika, dan di sejumlah pulau dan lautan, dan di 13
negara, termasuk Ekuador, Kolombia, Brasil, Gabon, Sao Tome dan Principe,
Kongo, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, , Maladewa, Kiribati, dan Indonesia.
Garis khatulistiwa atau ekuator merupakan sebuah garis imajinasi yang
digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap
poros rotasi planet. Garis khatulistiwa membagi Bumi menjadi dua bagian
yakni belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan.
Garis lintang khatulistiwa adalah 0 derajat, yang sementara itu panjang
garis khatulistiwa Bumi ialah sekitar 40.070 km, itulah yang dimaksud dengan
garis khatulistiwa. Pada khatulistiwa matahari berada tepat di atas kepala pada
tengah hari dalam aquinox, yang sehingga durasi siang hari sama sepanjang
tahun, yakni kira-kira 12 jam. Bagian bumi yang dilewati garis khatulistiwa
kebanyakan samudera, yang dimana garis khatulistiwa akan melintas daratan
atau wilayah perairan di 14 negara yang dimulai dari garis bujur 0 derajat ke
timur, apabila dilihat dari permukaan Bumi.
Garis khatulistiwa dianggap sebagai satu-satunya garis dengan lingakaran
yang besar. Yang dalam hal ini garis tersebut didefinisikan sebagai lingkaran
yang digambat pada bidang atau poros bulat seperti Bumi dengan pusat yang
mencakup pusat bola itu.
Itulah dalam hal sebabnya mengapa garis khatulistiwa dianggap memenuhi
syarat sebagai sebuah lingkaran besar karena melewati pusat yang tepat dari
Bumi dan mebaginya menjadi dua. Sementara itu, garis lain dari lintang utara
dan selatan di khatulistiwa bukanlah merupakan sebuah lingkaran besar
karena keduanya akan menyusut saat menuju kutub. Selain itu, saat
panjangnya menurun, kedua garis lintang tersebut tidak semuanya bisa
melewati pusat Bumi.
12
H. Rotasi Bumi
Setiap hari kita melihat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
Matahari nampak terbit dari arah timur, mencapai titik terang tertinggi di
tengah-tengah pada siang hari, dan tenggelam di arah barat. Setelah matahari
tenggelam, berlanjutlah malam hari yang gelap tanpa ada sinar matahari.
Apakah Anda akan mengatakan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi?
Pernahkah Anda naik kereta api, bus, ataupun kendaraan lainnya? Ketika
Anda naik kendaraan, cobalah amati pohon atau tiang listrik yang ada di depan
Anda. Maka Anda akan melihat seolah-olah pohon atau tiang listrik itu berlari
menuju arah Anda. Sebenarnya tidaklah demikian. Matahari tidak terbit dari
timur dan berkelana ke arah barat. Pohon-pohon dan tiang listrik juga tidak
bergerak menuju arah Anda. Yang terjadi sebenarnya adalah pohon dan tiang
listrik itu tetap berada pada tempatnya, tetapi Anda yang bergerak maju dan
melalui mereka. Demikian juga yang terjadi pada matahari, ia tidak bergerak.
Hal ini terjadi karena kita bergerak mengikuti rotasi bumi yang berputar dari
barat ke timur. Sedangkan matahari diam. Pada kenyataannya, bukan Matahari
yang bergerak melainkan Bumi yang berotasi di Barat ke Timur. Itulah
sebabnya kita dapat melihat gerak semu harian matahari. Letak matahari yang
seolah-olah berubah ini menyebabkan adanya pagi, siang, sore dan malam.
Demikian juga dengan panas sinar matahari yang kita rasakan pada pagi, siang
dan sore berbeda-beda. Hal ini bukan karena jumlah sinar matahari yang
sampai ke bumi berubah-ubah, tetapi karena arah sinar itu yang berubah-ubah.
Sehingga luas permukaan yang terkena sinar matahari berbedabeda pula. Pada
pagi dan sore hari, sinar matahari datangnya miring, sehingga daerah yang
terkena sinar matahari cukup luas. Oleh karena itu pada pagi dan sore hari
mataharai terasa hangat.
Pada siang hari, sinar matahari datangnya tegak lurus, sehingga daerah
yang terkena sinar matahari pada siang hari terasa lebih panas. Jika demikian,
apa itu rotasi bumi? Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya.
Arah rotasi bumi dari barat ke timur. Untuk melakukan satu kali rotasi bumi
memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik. Waktu untuk satu kali rotasi
disebut kala rotasi, yang secara umum disebut dengan istilah satu hari.
13
Demikian juga dengan kebiasaan kita, menyebut waktu satu hari adalah 24
jam. Ini merupakan pembulatan dari waktu rotasi bumi. Akibat yang
ditimbulkan oleh adanya rotasi bumi, adalah:
a. Perbedaan waktu di bumi
Perbedaan waktu antara satu tempat dengan tempat lain berdasarkan
garis bujur tempat tersebut. Sekali rotasi bumi lamanya 24 jam, setiap
tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360° bujur. Dengan
demikian, setiap 15° atau kelipatannya disebut bujur standar. Waktu
bujur standar disebut waktu lokal, yang masing-masing berselisih 1
jam dengan waktu lokal berikutnya. Oleh karena itu, di permukaan
bumi terdapat 24 waktu lokal. Penetapan waktu dimulai dari garis
bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich di London, Inggris. Garis
bujur di sebelah timurnya (selanjutnya disebut bujur timur) waktunya
lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15°, Sedangkan
garis bujur yang ada di sebelah baratnya (selanjutnya disebut bujur
barat) waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15°.
Contoh: Kota Jakarta berada pada bujur standar 105° (Jakarta masuk
dalam WIB), maka selisih waktu antara Jakarta dengan batas waktu
internasional adalah 7 jam lebih awal, artinya ketika di Jakarta sudah
jam 7 pagi, di London masih jam 0 tengah malam.
b. Batas penanggalan internasional
Karena penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur
barat dan bujur timur, maka ditetapkan batas penaggalan internasional,
yaitu pada bujur 180° yang terletak di Samudra Pasifik. Akibatnya
apabila dibelahan timur bujur 180° (bujur timur) tanggal 15 maka di
belahan barat bujur 180° (bujur barat) masih tanggal 14, seolah- olah
melompat satu hari. Ingat, bahwa matahari terbit dari timur, maka
waktu di bujur timur ada lebih dulu.
c. Adanya pergantian siang dan malam
Bagian bumi yang menerima sinar matahari dinamakan siang dan
bagian bumi yang tidak menerima sinar, disebut malam. Siang dan
14
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan dipergunakan sebaik mungkin
serta dapat menambah wawasan pembaca mengenai tata surya. Penulis
berharap dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka menerima
kritik dan saran yang membangun dari pembacaagar makalah ini
kedepannya dapat lebih baik lagi.
15
DAFTAR RUJUKAN
Basu, S., & Antia, H. M. 2008. Helioseismology and Solar Abundances. Physics
Reports, 5-6.
Indraswari, Aulia Chrisma Putri dkk. 2015. Makalah “Tata Surya”, (online),
(https://studylibid.com/doc/151771/makalah-%E2%80%9Ctata-
surya%E2%80%9D), diakses 15 April 2021.
Jasin, M. 2015. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers. Pengertian garis
2021.
Erlangga.
Septiana,Tiyas. 2020. Mengenal Sistem Tata Surya Beserta Planet Yang Ada
di Dalamnya, (online), (https://lifestyle.kontan.co.id/news/mengenal-
sistem-tata-surya-beserta-planet-yang-ada-di-dalamnya?page=all),
diakses 16 April 2021
Untari, Esti. 2020. Ilmu Pengetahuan Alam untuk PGSD dan PGMI. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
16