Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TATA SURYA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Masyarakat
Yang dibina oleh
Dra. Sukamti, M.Pd. dan Dr. M. Anas Thohir, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 2
Aprilia Eka Wiranti (190151602522)
Dinda Oktafia Wardani (190151602524)
Dwi Wulandari (190151602438)
M. Dandy Alfianto (190151602549)
Mirlanda Diaz Pratiwi (190151602517)
Reksa Dwi Fernanda (190151602555)
Salsabila Ilmi Fathiah (190151602490)
Shafira Syawalina Virdausy (190151602759)

E9 PGSD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
MALANG, APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat yang
berjudul “Tata Surya” ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Dra. Sukamti, M.Pd dan Dr.
M. Anas Thohir, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Sains, Lingkungan, Teknologi,
dan Masyarakat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam
rangka menambah wawasan beserta pengetahuan. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan memiliki banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, kritik, saran dan usulan sangat diperlukan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat
kesalahan dalam penulisan. Terimakasih.

Malang, 19 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan .........................................................................................2
BAB II PEMBEHASAN ........................................................................................3
A. Pengertian Tata Surya ......................................................................................3
B. Asal Usul Terbentuknya Tata Surya ................................................................4
C. Struktur Tata Surya .......................................................................................... 6
D. Planet Tata Surya .............................................................................................7
E. Pusat Tata Surya (Matahari) ............................................................................ 9
F. Bumi .................................................................................................................9
G. Garis khatulistiwa .......................................................................................... 11
H. Rotasi Bumi ...................................................................................................12
BAB III PENUTUP ..............................................................................................15
A. Simpulan ........................................................................................................15
B. Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada saat cuaca cerah, kita dapat melihat bintang bertaburan di langit
pada malam hari. Jika kita memerhatikan lebih teliti, kita akan melihat
bahwa bintang itu berkedip-kedip. Bintang yang begitu banyak hanyalah
salah satu contoh benda langit. Bintang adalah benda langit yang
mengeluarkan cahaya.
Bumi dan benda langit lainnya berada dalam suatu pola yang teratur.
Dengan begitu, bumi tidak bertabrakan dengan benda langit lain. Bumi
berada dalam suatu susunan planet yang bernama tata surya. Tata surya
terdiri dari matahari, planet-planet (termasuk bumi), dan benda langit lain.
Semuanya, secara langsung dan tidak langsung beredar mengelilingi
matahari.
Planet-planet dan objek-objek tata surya juga mengorbit
mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat
dari atas kutub utara matahari, terkecuali Komet Halley. Maka dari itu,
dengan adanya makalah ini, penulis akan memaparkan mulai dari pengertian
tata surya, asal usul terbentuknya tata surya, struktur tata surya, hingga planet-
planet yang berada dalam sistem tata surya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi
pokok permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian tata surya?
2. Bagaimana asal-usul terbentuknya tata surya?
3. Bagaimana struktur tata surya?
4. Apa saja planet-planet tata surya?
5. Manfaat dan peran Pusat Tata Surya (Matahari)?
6. Apa saja struktur bumi?
7. Apa pengertian garis khatulistiwa?

1
2

8. Bagaimana rotasi bumi terjadi?

C. Tujuan Pembahasan
Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat kami
tarik kesimpulan mengenai tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lebih dalam dari pengertian tata surya.
2. Untuk mengetahui bagaimana asal-usul terbentuknya tata surya.
3. Untuk memahami bagaimana struktur tata surta.
4. Untuk mengetahui planet-planet tata surya.
5. Untuk mengetahui manfaat dan peran Pusat Tata Surya.
6. Untuk mengetahui struktur bumi.
7. Untuk mengetahui pengertian garis katulistiwa.
8. Untuk mengetahui rotasi bumi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Surya


Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai,
173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata surya terbagi menjadi matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk
Kuiper dan piringan tersebar. Selain itu, terdapat awan Oort diperkirakan
terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang
terluar.
Planet yang terdapat dalam tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan
jarak dari matahari, kedelapan planet tata surya ialah Merkurius (57,9
juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta
km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880
juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada
lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-
planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima
planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km),
Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km). Enam dari kedelapan
planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami.
Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet.

3
4

B. Asal Usul Terbentuknya Tata Surya


Sebagaimana diketahui dalam teori heliosentris bahwa Matahari
merupakan pusat dari perputaran planet-planet yang ada di sekitarnya.
Matahari sebagai satu-satunya bintang di dalamnya dan merupakan
sumber cahaya. Matahari adalah satu diantara jutaan bintang yang ada
dalam sebuah galaksi yaitu galaksi Bima Sakti atau Milkyway.
Ada beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai
cara terbentuknya tata surya.
a. Hipotesis Nebular
Hipotesis Nebula atau teori kabut pertama kali dikemukakan
oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh
Immanuel Kant pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan
oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Kemudian hipotesis
ini lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Leplace.
Kant dan Laplace (1796), mengatakan bahwa tata surya
terbentuk dari kondensasi massa awan gas atau massa kabut gas yang
sangat panas. Hipotesis ini mengemukakan bahwa pada tahap awal tata
surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es dan
gas yang disebut nebula, serta unsur gas yang sebagian besar hidrogen.
Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya
menjadi bintang raksasa atau biasanya disebut matahari. Matahari
raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat. Cincin-cincin gas
dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas
tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk
planet-planet.
b. Hipotesis Planetesimal
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan
hipotesis ini pertama kali pada tahun 1900. Hipotesisi ini bertitik tolak dari
pemikiran yang sama dengan teori Nebular yaitu bahwa system tata surya
ini terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi.
Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-
5

planet itu tidak harus dari datu badan, tetapi diasumsikan ada bintang
besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang dimana tata
surya kita merupakan bagiannya. Karena jarak yang dekat tersebut,
kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan bersama dengan
proses internal matahari, bintang lain tersebut menarik materi berulang-
ulang dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya
dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian
besar materi tertarik kembali, sebagian lain tetap berada di orbit,
mendingin dan memadat, menjadi benda-benda berukuran kecil yang
disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-
objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk
planet dan bulan, sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan
asteroid.
c. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh
James Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet
terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan
yang hampir bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar
materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut
bersama mereka, yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan
tetapi, astronom Harold Jeffreys tahun 1929 menyebutkan bahwa
tabrakan itu tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris
Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
d. Hipotesis Tidal
Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan
Harold Jupiter pada tahun 1919. Menurut teori ini planet merupakan
percikan dari matahari Tidal terjadi karena ada 2 buah matahari yang
bergerak melintas saling mendekat tetapi tidak sampai bertabrakan, akibat
gaya tarik menariknya maka ada bagian yang terlepas berupa percikan-
percikan tersebut. Percikan inilah yang akhirnya menjadi planet dan benda
percikan tersebut dinamakan tidal.
e. Hipotesis Kondensasi
6

Hipotesis kondensasi dikemukakan tahun 1950 oleh astronom


Belanda, G.P. Kuiper. Menurutnya, tata surya terbentuk dari bola
kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
f. Bintang Kembar
Fred Hoyle pada tahun 1956 mengemukakan bahwa dahulu tata
surya berupa dua bintang yang hampir samaukurannya dan letaknya
pun berdekatan, kemudian salah satunya meledak menjadi serpihan-
serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang
tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

C. Struktur Tata Surya


Sistem tata surya memiliki komponenutama yaitu matahari yang memiliki
massa 99,86% dari sistem tersebut dan mendominasi keseluruhan dengan gaya
gravitasinya. Matahari termasuk bintang deret utama kelas G2 yang memiliki
temperature permukaan antara 5000 hingga 6000 Kelvin. Terdapat dua
komponen terbesar yang mengitari matahari yang mencakup kira-kira 90
persen massa, selebihnya adalah Jupiter dan Saturnus. Sebagian besar objek-
objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang
disebut ekliptika. Komet dan objek-objek Sabuk Kuiper memiliki perbedaan
sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika. Sementara itu, semua planet
terletak sangat dekat pada ekliptika. Semua objek tata surya dan planet-planet
mengorbit mengelilingi matahari dengan arah berlawanan jarum jam apabila
dilihat dari atas kutub utara matahari, terkecuali Komet Halley.
Hukum gerakan Planet Kepler menyatakan bahwa matahari sebagai salah
satu titik fokus dari orbit objek-objek tata surya, sedangkan objek dalam tata
surya berbentuk elips yang bergerak mengelilingi matahari. Apabila jarak
objek lebih dekat dengan matahari, hal ini juga memiliki waktu yang lebih
pendek. Jarak objek dengan matahari pada orbit elips sepanjang tahun
bervariasi. Jarak terdekat antara objek dalam tata surya dengan matahari
dinamakan perihelion, sedangkan jarak terjauh objek dalam tata surya dengan
matahari dinamai aphelion. Dalam tata surya, semua objek yang bergerak
tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Planet-planet
7

memiliki bentuk orbit hamper lingkaran, sedangkan kebanyakan orbitnya


berbentuk elips adalah komet, asteroid, dan objek Sabuk Kuiper.
Dalam memudahkan gambaran tentang diagram tata surya menunjukkan
jarak antarorbit dengan objek yang lainnya sama. Namun, faktanya terdapat
beberapa pengecualian, yaitu semakin besar jarak antar objek, maka semakin
jauh letak suatu planet/sabuk dari matahari dengan jalur orbit sebelumnya.
Planet-planet di tata surya hampir semua memiliki sistem sekunder, salah
satunya adalah benda pengorbit alami atau yang disebut satelit.

D. Planet Tata Surya


Planet merupakan salah satu bagian dari sistem tata surya. Di dalam
Galaksi Bima Sakti, terdapat 8 planet yang mengitari matahari.
Berikut delapan planet yang ada di Galaksi Bima Sakti:
1. Merkurius
Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari.
Karena dekat dengan matahari, suhu di permukaan Merkurius saat siang
hari mencapai 430 derajat Celcius. Merkurius tidak memiliki satelit
layaknya Bumi dan planet lainnya.
2. Venus
Venus merupakan nama dari Dewi Cinta bangsa Roma. Planet ini
meruapkan planet kedua yang dekat dengan matahari. Suhu planet Venus
bisa mencapai 471 derajat Celcius saat siang hari. Ukuran venus sedikit
lebih kecil dibandingkan dengan Bumi
3. Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dalam Galaksi Bima Sakti. Di Bumi
inilah kehidupan makhluk hidup berlangsung. Bumi memiliki satelit yang
bernama bulan.
4. Mars
Mars adalah planet keempat dari matahari. Planet ini juga disebut
sebagai Planet Merah. Kandungan debu pasir yang banyak, membuat Mars
terlihat kemerahan. Suhu planet Mars rata-rata sebesar 60 derajat Celcius.
8

Di planet ini terdapat sebuah gunung berapi terbesar di tata surya,


Olympus Mons.
5. Jupiter
Planet kelima dari matahari ini merupakan planet terbesar di tata
surya. Jupiter terbentuk dari gumpalan gas, terutama helium dan hidrogen.
Jupiter memiliki banyak satelit yang mengitarinya.
6. Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Sakti.
Planet ini mudah di kenali karena adanya cincin yang mengelilingi
Saturnus.
Saturnus terbentuk dari gas helium dan hidrogen. Cincin yang mengitari
Saturnus terbentuk dari partikel es dan bebatuan.
7. Uranus
Planet selanjutnya adalah Uranus. Planet ini merupakan planet
pertama yang ditemukan dengan bantuan teleskop. Dari luar, Uranus
memiliki warna biru kehijauan. Hal ini disebabkan oleh kandungan gas
metana di Uranus.
8. Neptunus
Planet terakhir di tata surya adalah Neptunus. Nama ini diambil dari
nama Dewa Laut Romawi. Neptunus 80% terbentuk dari air, metana, dan
amonia. Zat ini mengelilingi sebuah inti bebatuan yang kecil.

Sebelumnya ada 9 planet dalam tata surya. Pluto sebelumnya masuk dalam
jajaran planet di Galaksi Bima Sakti. Bersumber dari Live Science, Pluto
dikeluarkan dalam daftar planet karena tidak memenuhi tiga unsur planet.
Unsur sebuah planet antara lain:

1. Benda angkasa yang mengorbit pada matahari.


2. Memiliki gravitasi yang cukup untuk membentuk dalam lingkaran.
3. Saat planet bergerak, dia harus bisa membersihkan ruang di sekitarnya dari
benda lain.

Pluto tidak memenuhi unsur yang ketiga. Karenanya, pada 2006, Pluto sudah
tidak lagi masuk dalam jajaran planet.
9

E. Pusat Tata Surya (Matahari)


Matahari memiliki bentuknya hampir bulat dan terdiri dari plasma panas
bercampur medan magnet. Senyawa penyusun utama matahari ini berupa gas
hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya
terdiri dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium,dan
kromium (Basu & Antia, 2008, hal. 5-6). Diameternya sekitar1.392.684 km,
kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar1,989 × 1030 kilogram,
330.00 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86% massa total tata
surya (Woolfson, 2000, hal. 41)
Menurut Jasin (2015), matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang
sangat penting bagi kehidupan, di antaranya:
1. Panas matahari memberikan suhu yang sesuai untuk kelangsungan
hidup organisme di bumi.
2. Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh
tumbuhanberklorofil untuk melakukan fotosintesis.
3. Pergerakan rotasi bumi menyebabkan ada bagian yang menerima
sinarmatahari dan ada yang tidak.
4. Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain
disistem tata surya yang bergerak atau berotasi mengelilinya
F. Bumi

Bumi merupakan salah satu planet dalam system tata surya yang
diyakini terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya, yaitu sekitar
5.000 juta tahun yang lalu. Bumi satu-satunya planet yang terdapat
kehidupan dan memiliki satu satelit.Para ahli memperkirakan bahwa
matahari terbentuk terlebih dulu, sedangkan planet yang lain masih
berwujud awan, debu, dan gas kosmis yang sering disebut nebula yang
berputar mengelilingi matahari karena adanya gaya gravitasi. Pada
akhirnya nebula mengelompok membentuk bulatan bola besar yang
disebut planet, termasuk planet bumi. Bumi memiliki struktur antara lain
sebagai berikut :
10

1. Kerak Bumi

Kehidupan anda berlangsung dilapisan kerak. Tidak hanya manusia,


berbagai jenis organisme berada di lapisan ini. Tebal lapisan yang
mencapai sekira 100 km ini merupakan lapisan bumi paling tipis.
Kerak tersusun atas batuan keras yang bersifat masam. Lapisan kerak
terbagi menjadi dua yaitu, kerak benua dan kerak samudera. Zona
transisi antara kerak benua dan kerak samudera disebut Conrad
discontinuity. Kandungan silikat (silikon dan oksigen) mendominasi
komposisi mineral di lapisan kerak.

2. Mantel Bumi

Mantel bumi merupakan lapisan terbesar dibawah kerak. Lapisan


ini mencakup sekira 84% volume bumi. Tebal lapisan mantel
mencapai 2.900 km. Mnatel tersusun atas besi, alumunium, kalsium,
magnesium, silikon, dan oksigen. Pada lapisan ini terdapat magma
yang dominan bersifat plastis. Mantel bumi terdiri atas campuran
berbagai komposisi dengan suhu tinggi. Pada kedalaman lapisan yang
berebda suhunya juga berbeda. Suhu terendah yaitu dibawah kerak dan
makin panas kearah dalam. Mantel terdiri dari tiga lapisan utama yaitu,
mantel atas (uppermantle), zona transisi, dan mantel bawah
(lowermantle)

3. Inti Bumi

Inti bumi tersusun oleh material besi dan nikel. Inti bumi berada
pada kedalaman 2.900-6 378 km. Inti bumi merupakan sumber panas
internal bumi karena mengandung bhan radioaktif yang melepas panas.
Inti luar berbentuk cair karena suhunya yang panas mampu melelehkan
campuran besi dan nikel. Inti dalam berebntuk padat meskipun
suhunya lebih panas dari inti luar.
11

G. Garis Khatulistiwa
Garis Khatulistiwa adalah garis imajiner atau khayal yang membagi bumi
di belahan utara dan selatan. Nama lain untuk khatulistiwa adalah ekuator.
Panjang khatulistiwa sekitar 40.075 kilometer atau 24.901,5 mil di benua
Amerika Selatan dan Afrika, dan di sejumlah pulau dan lautan, dan di 13
negara, termasuk Ekuador, Kolombia, Brasil, Gabon, Sao Tome dan Principe,
Kongo, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, , Maladewa, Kiribati, dan Indonesia.
Garis khatulistiwa atau ekuator merupakan sebuah garis imajinasi yang
digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap
poros rotasi planet. Garis khatulistiwa membagi Bumi menjadi dua bagian
yakni belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan.
Garis lintang khatulistiwa adalah 0 derajat, yang sementara itu panjang
garis khatulistiwa Bumi ialah sekitar 40.070 km, itulah yang dimaksud dengan
garis khatulistiwa. Pada khatulistiwa matahari berada tepat di atas kepala pada
tengah hari dalam aquinox, yang sehingga durasi siang hari sama sepanjang
tahun, yakni kira-kira 12 jam. Bagian bumi yang dilewati garis khatulistiwa
kebanyakan samudera, yang dimana garis khatulistiwa akan melintas daratan
atau wilayah perairan di 14 negara yang dimulai dari garis bujur 0 derajat ke
timur, apabila dilihat dari permukaan Bumi.
Garis khatulistiwa dianggap sebagai satu-satunya garis dengan lingakaran
yang besar. Yang dalam hal ini garis tersebut didefinisikan sebagai lingkaran
yang digambat pada bidang atau poros bulat seperti Bumi dengan pusat yang
mencakup pusat bola itu.
Itulah dalam hal sebabnya mengapa garis khatulistiwa dianggap memenuhi
syarat sebagai sebuah lingkaran besar karena melewati pusat yang tepat dari
Bumi dan mebaginya menjadi dua. Sementara itu, garis lain dari lintang utara
dan selatan di khatulistiwa bukanlah merupakan sebuah lingkaran besar
karena keduanya akan menyusut saat menuju kutub. Selain itu, saat
panjangnya menurun, kedua garis lintang tersebut tidak semuanya bisa
melewati pusat Bumi.
12

H. Rotasi Bumi
Setiap hari kita melihat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
Matahari nampak terbit dari arah timur, mencapai titik terang tertinggi di
tengah-tengah pada siang hari, dan tenggelam di arah barat. Setelah matahari
tenggelam, berlanjutlah malam hari yang gelap tanpa ada sinar matahari.
Apakah Anda akan mengatakan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi?
Pernahkah Anda naik kereta api, bus, ataupun kendaraan lainnya? Ketika
Anda naik kendaraan, cobalah amati pohon atau tiang listrik yang ada di depan
Anda. Maka Anda akan melihat seolah-olah pohon atau tiang listrik itu berlari
menuju arah Anda. Sebenarnya tidaklah demikian. Matahari tidak terbit dari
timur dan berkelana ke arah barat. Pohon-pohon dan tiang listrik juga tidak
bergerak menuju arah Anda. Yang terjadi sebenarnya adalah pohon dan tiang
listrik itu tetap berada pada tempatnya, tetapi Anda yang bergerak maju dan
melalui mereka. Demikian juga yang terjadi pada matahari, ia tidak bergerak.
Hal ini terjadi karena kita bergerak mengikuti rotasi bumi yang berputar dari
barat ke timur. Sedangkan matahari diam. Pada kenyataannya, bukan Matahari
yang bergerak melainkan Bumi yang berotasi di Barat ke Timur. Itulah
sebabnya kita dapat melihat gerak semu harian matahari. Letak matahari yang
seolah-olah berubah ini menyebabkan adanya pagi, siang, sore dan malam.
Demikian juga dengan panas sinar matahari yang kita rasakan pada pagi, siang
dan sore berbeda-beda. Hal ini bukan karena jumlah sinar matahari yang
sampai ke bumi berubah-ubah, tetapi karena arah sinar itu yang berubah-ubah.
Sehingga luas permukaan yang terkena sinar matahari berbedabeda pula. Pada
pagi dan sore hari, sinar matahari datangnya miring, sehingga daerah yang
terkena sinar matahari cukup luas. Oleh karena itu pada pagi dan sore hari
mataharai terasa hangat.
Pada siang hari, sinar matahari datangnya tegak lurus, sehingga daerah
yang terkena sinar matahari pada siang hari terasa lebih panas. Jika demikian,
apa itu rotasi bumi? Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya.
Arah rotasi bumi dari barat ke timur. Untuk melakukan satu kali rotasi bumi
memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik. Waktu untuk satu kali rotasi
disebut kala rotasi, yang secara umum disebut dengan istilah satu hari.
13

Demikian juga dengan kebiasaan kita, menyebut waktu satu hari adalah 24
jam. Ini merupakan pembulatan dari waktu rotasi bumi. Akibat yang
ditimbulkan oleh adanya rotasi bumi, adalah:
a. Perbedaan waktu di bumi
Perbedaan waktu antara satu tempat dengan tempat lain berdasarkan
garis bujur tempat tersebut. Sekali rotasi bumi lamanya 24 jam, setiap
tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360° bujur. Dengan
demikian, setiap 15° atau kelipatannya disebut bujur standar. Waktu
bujur standar disebut waktu lokal, yang masing-masing berselisih 1
jam dengan waktu lokal berikutnya. Oleh karena itu, di permukaan
bumi terdapat 24 waktu lokal. Penetapan waktu dimulai dari garis
bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich di London, Inggris. Garis
bujur di sebelah timurnya (selanjutnya disebut bujur timur) waktunya
lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15°, Sedangkan
garis bujur yang ada di sebelah baratnya (selanjutnya disebut bujur
barat) waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15°.
Contoh: Kota Jakarta berada pada bujur standar 105° (Jakarta masuk
dalam WIB), maka selisih waktu antara Jakarta dengan batas waktu
internasional adalah 7 jam lebih awal, artinya ketika di Jakarta sudah
jam 7 pagi, di London masih jam 0 tengah malam.
b. Batas penanggalan internasional
Karena penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur
barat dan bujur timur, maka ditetapkan batas penaggalan internasional,
yaitu pada bujur 180° yang terletak di Samudra Pasifik. Akibatnya
apabila dibelahan timur bujur 180° (bujur timur) tanggal 15 maka di
belahan barat bujur 180° (bujur barat) masih tanggal 14, seolah- olah
melompat satu hari. Ingat, bahwa matahari terbit dari timur, maka
waktu di bujur timur ada lebih dulu.
c. Adanya pergantian siang dan malam
Bagian bumi yang menerima sinar matahari dinamakan siang dan
bagian bumi yang tidak menerima sinar, disebut malam. Siang dan
14

malam bergantian di setiap tempat, seperti halnya pergantian waktu


atau jam.
d. Adanya pergerakan semu matahari
Matahari seakan bergerak dari timur ke barat, demikian juga dengan
benda-benda langit lainnya, mereka bergerak melawan rotasi bumi dari
barat ke timur.
e. Terjadinya pemampatan pada kedua kutub bumi
Karena bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar
lebih cepat dibandingkan bagian kutub. Hal ini menyebabkan pada
bagian kutub memampat, sedangkan bagian ekuator menonjol.
f. Adanya pembelokkan arah angin
Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok
karena pengaruh perputaran bumi. Sesuai dengan hukum Buys Ballot,
angin yang datang dari utara sesampai di lintang 23 ½° membelok ke
kanan dan yang datang dari selatan membelok ke kiri. Angin yang
datang dari utara menjadi angin Pasat Timur Laut dan yang datang dari
selatan menjadi angin Pasat Tenggara.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Tata surya terdiri atas matahari, planet, dan benda-benda
langit lain yang mengelilinginya dengan matahari sebagai pusatnya.
Planet adalah benda langit yang tidak mengeluarkan panas ataupun
cahaya. Urutan planet dimulaidari yang terdekat dengan matahari adalah
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Bumi adalah satu-satunya planet yang dapat ditempati oleh makhluk
hidup. Dan benda-benda langit lainnya yang berada di tata surya adalah
asteroid, komet, meteor, meteoroid dan satelit. Matahari memiliki bentuknya
hampir bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Garis
Khatulistiwa adalah garis imajiner atau khayal yang membagi bumi di belahan
utara dan selatan. Nama lain untuk khatulistiwa adalah ekuator.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan dipergunakan sebaik mungkin
serta dapat menambah wawasan pembaca mengenai tata surya. Penulis
berharap dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka menerima
kritik dan saran yang membangun dari pembacaagar makalah ini
kedepannya dapat lebih baik lagi.

15
DAFTAR RUJUKAN

Basu, S., & Antia, H. M. 2008. Helioseismology and Solar Abundances. Physics
Reports, 5-6.
Indraswari, Aulia Chrisma Putri dkk. 2015. Makalah “Tata Surya”, (online),
(https://studylibid.com/doc/151771/makalah-%E2%80%9Ctata-
surya%E2%80%9D), diakses 15 April 2021.

Jasin, M. 2015. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers. Pengertian garis

khatulistiwa beserta iklimnya, (online),

(https://www.gurupendidikan.co.id/garis-khatulistiwa/), diakses 16 April

2021.

Khristiyono. 2018. Erlangga X-Press UN Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:

Erlangga.

Kustopo. 2018. Bumi Tempat Kita Hidup.Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan


Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Septiana,Tiyas. 2020. Mengenal Sistem Tata Surya Beserta Planet Yang Ada
di Dalamnya, (online), (https://lifestyle.kontan.co.id/news/mengenal-
sistem-tata-surya-beserta-planet-yang-ada-di-dalamnya?page=all),
diakses 16 April 2021

Setyaningsih, P,. & Dwi, S.2019. Geografi.Yogyakarta: PT Penerbit Intan Pariwara.

Untari, Esti. 2020. Ilmu Pengetahuan Alam untuk PGSD dan PGMI. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Woolfson, M. 2000. Astronomy and Geophysycs - The Origin and Evolution of


The Solar System. New York: J. R. Astron. Soc.

16

Anda mungkin juga menyukai