PENDAHULUAN
Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa yang akan
melanjutkan ke semester berikutnya dan yang akan mengakhiri jenjang pendidikan
kejuruan harus melakukan Praktek Kerja Industri(PRAKERIN) di industri atau
lembaga swasta maupun di instansi-instansi pemerintahan. Kegiatan
penyelenggaraan Praktek Kerja Industri(PRAKERIN) diharapkan dapat
meningkatkan keahlian dan etoskerja siswa yang meliputi: kemampuan bekerja,
motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin.
2.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pertanahan Nasional Kota Dumai
Adapun tugas pokok dan fungsi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Dumai,
yaitu sebagai berikut:
Landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep serta proposisi yang telah
disusun rapi serta sistematis tentang variable-variabel dalam sebuah penelitian.
Landasan teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang
akan dilakukan.
Global Positioning System atau yang lebih popular disebut denganGPS adalah
sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk menentukan titik lokasi.Saat ini GPS
merupakan alat yang sangat banyak digunakan meskipun wujudnya berupa
smartphone.Biasanya GPS digunakan di Google Maps dan juga berbagai aplikasi
ojek online.GPS pun terdapat bermacam-macan jenisnya, salah satunya adalah
GPSGeodetik.
Pada Kantor Pertanahan Kota Dumai menggunakan alat pengukuran yang bernama
GPS Geodetik atau sering disebut dengan GPS Pemetaan.GPS Geodetik adalah
alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana Akurasi yang sangat tinggi
serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat,alat ini dapat digunakan dalam
pengukuran lahan tanah, seperti Hutan, perkebunan, dan perumahan dengan
akurasi sampai 5-10 mm. GPS Geodetik untuk bisa mendapatkan data yang akurat
menggunakan survey dan penerapan dengan fasilitas satelit. Alat untuk GPS bisa
menerima sinyal khusus dari L1, L2 serta GNSS.GPS Geodetik dapat melakukan
perekaman data mentah baik menggunakan format umum maupun menggunakan
sistem dataRinex.
Data yang direkam dan dicatat oleh GPS ini mempunyai tingkat ketelitian serta
keotentikan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan GPS navigasi
biasa.Dari informasi beberapa lokasi yang jual GPS Geodetik murah menyatakan
bahwa alat ini memiliki tingkat keakuratan data yangsangatbagus.Lahanyang
diukurbisamencapaitingkatkeakuratanmulaidari5hingga10mm.
Koordinatmerupakansebuahtitikdengandasarsistemdua
dimensidantigadimensi.Adapuntitik-titikkoordinatmemilikiacuan
terhadapsebuahsistemkoordinatkhusus.PadaGPSGeodetik,GPS
tersebutsudahmemiliki3titiksebagaiparameter.Yangpertamaadalah
titiknolyangdiukurdarisebuahorientasisumbu.Koordinattersebut
disebutkartesiusatauseringdinamakancurvilinear.Koordinatinisering
dipakaiuntukmenentukanorientasisumbuordinatsertatitiksistem ordinat.
Titik yang terdapat dipermukaan bumi ditentukan oleh sebuah titik nol dimana
anda akan mendapatkan data yang berpusat dilokasi yang ada pada massa bumi
apabila titik tersebut berbanding lurus terhadap permukaan bumi. Untuk
menentukan sebuah titik pada permukaan bumi juga dipakai untuk menentukan
sistem koordinat geometrik.Adapun penentuan titik tersebut memakai satelit.
Setiap segmen bekerja secara simultan, rapi dan cepat untuk menemukan focus
lokasi sehingga data yang didapatkan akurat, cepat dan bisa dipertanggung
jawabkan.Dari setiap satelit GPSGeodetik mengeluarkan pancaran sinyal
gelombang di 2 frekuensi L band yang disebut dengan istilah L1 dan L2.
Frekuensi L1 mencapai 1575,42 MHz, adapun sinyal L2 berada pada frekuensi
1227,60 MHz. Dari sebuah info jual GPSGeodetik CHC didapatkan pengetahuan
bahwa sinyal L1 memberikan 2 kode biner yang disebut dengan istilah kode P. P
merupakan kependekan dari Precise dan Private. Kode ini merupakan kode yang
sangat presisi dan tepat untuk menentukan sebuah titi koordinat.
Kode yang satu disebut kode C/A. C/A adalah kependekan dari clear access dan
coarse acquisition dimana menunjukkan bahwa kode C/A tersebut jelas dan
terakui sisi dengan baik. Adapun saat ini kode P telah mengalami perubahan nama
menjadi kode Y. Kode Y memiliki struktur yang tidak disampaikan untuk umum.
Mekanisme kerja GPSGeodetik yang terstruktur dan tersistematik ini
menghasilkan data yang akurat dan cepat.
Konsep penentuan titik sebuah lokasi menggunakan GPS didasarkan atas sebuah
resesi atau ikatan kebelakang terhadap jarak.Pengukuran yang dilakukan secara
simultan terhadap beberapa satelit yang titik koordinatnya sudah diketahui.GPS
memberikan posisi dalam bentuk tiga dimensi dan dinyatakan disebuah world
geodetic system (WGS).Posisi yang ditampilkan pada GPS bisa berupa posisi diam
dan dapat juga posisi gerak. Posisi titik dapat diperoleh dari sebuah penerima
sinyal GPS yang ditentukan oleh pusat bumi menggunakan cara posisi absolut.
Dapat juga ditentukan dengan memakai teknik differential atau posisi relative
terhadap titik lain yang sudah diketahui titik koordinatnya.
GPS tipe Geodetik adalah jenis receiverGPS yang relative sangat canggih, paling
mahal dan pastinya memberikan data yang paling akurat.GPS Geodetik ini
umumnya digunakan untuk project aplikasi yang menuntut ketelitian yang
tinggi.Tipe ini juga dibagi menjadi beberapa klasifikasi.Tipe satu frekuensi (L1)
dan tipe dual frekuensi (L1 dan L2). Gelombang L1 akan membawa dan merekam
data pseudorange dan data fase atau kode P (Y) dan C/A beserta pesan navigasi.
Sedangkan gelombang L2 akan membawa kode P(Y) dan pesan navigasi.
Dengan posisi diferensial, pemetaan bisa dilakukan dari jarak beberapa meter
sehingga prosesnya pun sangat mudah.Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari
alat modern tersebut.Bukan hanya itu, pemetaan yang dilakukan juga dengan kode
C/A.
B. Kekurangan GPSGeodetik
Selain memiliki beberapa kelebihan, disisi lain teknologi pemetaan ini juga
memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya adalah:
Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPSGeodetik atau GNSS adalah reseksi
dengan jarak, yaitu pengukuran jarak dari receiver ke beberapa satelit secara
simultan.Posisi atau koordinat masing – masing satelit telah diketahui. Prinsip dan
karakteristik dari setiap metode pengukuran dijelaskan berikut ini:
Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode pengukuran dengan GPS Geodetik
atau GNSS.
A. Metode Pengukuran Absolute
Metode pengamatan ini dinamakan juga point positioning karena penentuan posisi
dapat dilakukan per titik tanpa tergantung pada titik lainnya yang diberikan
berdasarkan sistem referensi datum WGS-84 terhadap pusat masa bumi, dengan
menggunakan satu alat receiver GNSS. Prinsip dasarnya adalah melakukan
pengukuran jarak terhadap beberapa satelit secara simultan, titik yang akan
ditentukan posisinya dalam keadaan diam atau bergerak, dan biasanya berdasarkan
pengamatan data pseudorange. Pengamatan data phase bisa juga digunakan jika
sebelumnya telah ditentukan initialisasi ambiguitas phase atau telah diestimasi
bersamaan dengan nilai posisinya, pengamatan ini dinamakan Precise Point
Positioning (PPP) yang menggunakan data phase dalam pengamatan statik atau
postproses.
Pada metode pengukuran ini titik yang akan ditentukan posisinya tidak bergerak,
pengamatan yang dilakukan bisa secara absolute maupun diferensial, data
pengamatan bisa menggunakan pseudorange dan/atau phase yang selanjutnya
dilakukan pengolahan data setelah pengamatan (post process), keandalan dan
ketelitian yang diperoleh cukup tinggi yaitu di orde milimeter sampai centimeter,
dan biasanya digunakan untuk penentuan titik-titik kontrol survey pemetaan
maupun survey Geodetik. Prosedur pengumpulan data di lapangan sama dengan
pengukuran statik, lama pengamatan tergantung pada panjang baseline, jumlah
satelit, serta geometri satelit pengamatan ini berbasiskan metode pengamatan
diferensial dengan menggunakan data phase.
Pada metode pengukuran kinematik ini titik-titik yang akan ditentukan posisinya
bergerak (kinematik), selain untuk posisi, GNSS juga bisa digunakan untuk
menentukan kecepatan, percepatan dan altitude. Pengamatan ini bisa dilakukan
secara absolute maupun diferensial dengan menggunakan data pseudorange
dan/atau phase.Hasil penentuan posisi nya bisa diperlukan saat pengamatan (real-
time) ataupun sesudah pengamatan (post-processing), untuk pengamatan
diferensial secara realtime diperlukan komunikasi data antara stasiun referensi
dengan receiver yang bergerak.Penggunaan metode kinematik biasanya dilakukan
untuk navigasi, pemantauan (surveilance), guidance, fotogrametri, airborne
gravimetry, survei hidrografi dan lain-lain.
Pada metode pengukuran ini dilakukan pergerakan alat GNSS sebagai rover dan
stop selama beberapa puluh detik dari titik ke titik, dinamakan juga survey semi
kinematik, mirip dengan pengukuran kinematik, hanya titik yang akan ditentukan
posisinya tidak bergerak dan alat GNSS diam beberapa saat dititik tersebut.
Karakteristik :Rover bergerak dan stop (beberapa saat = puluhan detik) dari titik ke
titik. Nama Lain = Survei semi kinematik, mirip kinematik hanya posisi titik yang
akan ditentukan posisinya diam dan receiver diam beberapa saat.
Prinsip penentuan posisi secara relative yang memanfaatkan data fase (RTK) atau
pseudo-range (DGPS secara real time atau paska pengukuran). Metode RTK dapat
dijelaskan sebagai berikut. Survei metode RTK terdiri atas base dan rover station,
dengan receiver yang ada base station tidak berubah posisi antenanya selama
melakukan pengukuran sedang receiver yang berfungsi sebagai rover dipindah-
pindahkan sesuai untuk positioning yang direncanakan. Persoalan utama yang
dihadapi pada survei GPS dengan metode RTK adalah kualitas dan kemampuan
penerimaan koreksi diferensial dan jarak dari base station ke rover station.
Pada laporan ini akan membahas mengenai bagian-bagian, fungsi pada setiap
tampilan Controller, metode pengukuran yang digunakan serta cara pengambilan
data menggunakanGPS Geodetik TrimbleR6.
GPS Geodetik Trimbel R6 terdiri dari beberapa bagian utama yaitu sebagai
berikut.
A. Receiver
Alat yang digunakan untuk menerima sinyal berupa gelombang yang dipancarkan
oleh satelit GPS.
Sebagai pengatur sistem atau pengontrol yang akan terhubung dengan satelit
Receiver
Gambar 3.11Controller
C. AntenaReceiver
Alat ini juga digunakan untuk menangkap sinyal yang dipancarkan oleh satelit,
dengan mengenai minimal 3 sinyal satelit yang berbeda.
Pada tampilan Controller terdapat beberapa opsi yang memiliki fungsi masing-
masing.
A. OpsiConfiguration
B. OpsiInstrument
Sebelum melakukan pengambilan data, hal utama yang harus dilakukan adalah
melakukan pengecekan jumlah satelit yang tertangkap. Langkah ini bertujuan
untuk memastikan lebih dari 3 satelit yang tertangkap, karena dalam melakukan
pengukuran menggunakan GPS Geodetik minimal jumlah satelit yang tertangkap
adalah 3 satelit yang bertujuan agar mendapatkan akurasi yang tinggi. Adapun
langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut.
C. OpsiSurvey
Proses pengambilan data pengukuran akan dilakukan pada opsi ini. Berikut
langkah-langkah dalam memulai Survey.
Untuk mengetahui proses pengambilan data telah selesai, yaitu dengan cara
kembali ke tampilan Controller. Perhatikan pada bagian yang telah ditandai
D. OpsiFiles
Setelah itu pilih file yang akan dipindahkan lalu copyfile tersebut.
Hasil yang di dapat pada proses pengambilan data pengukuran berupa koordinat
dan elevasi.
X Y Z
233224 1739541 0.392
233220 1739547 1.126
233238 1739549 1.115
233235 1739578 1.901
233218 1739577 0.907
233217 1739577 1.944
233213 1739577 2.052
233214 1739566 1.856
233213 1739566 1.945
233213 1739556 2.347
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dari hasil selama melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dan diharapkan adanya perbaikan untuk
kemajuan dalam melakukan pengukuran di Kantor Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kota Dumai untuk kedepannya. Penulis mencoba memberikan beberapa
saran yang sifatnya membangun , yaitu sebagai berikut :
Sebelum melakukan kegiatan apapun itu hendaknya mengusai teori yang akan
dilakukan dan dikerjakan.
Memastikan bahwa alat-alat pengukuran yang diperlukan telah dibawa dan
jangan sampai ada yang ketinggalan.