BAB I
PENDAHULUAN
3. Dapat menjalin hubungan kerja sama yang baik antar instansi pemerintah
khususnya Kantor Badan Pertanahan Nasional dengan SMK Negeri 3 Mandau.
4. Agar penulis mendapatkan suatu pengetahuan baru yang belum pernah siswa/i
dapatkan dibangku sekolah.
5. Diharapkan SDM yang dimiliki siswa/i akan meningkat menjadi lebih baik.
6. Siswa/i memperoleh kemudahan untuk memahami mengenai prosedur-prosedur
kerja dan menekuni pekerjaan yang diterapkan dalam perusahaan.
7. Siswa/i dapat memberikan kan tribusi yang positif berdasarkan pengalaman yang
diperoleh ketika Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dalam memecahkan
permasalahan.
VISI :
Terwujudnya SMK Negeri 3 Mandau sebagai GREEN SCHOOL dengan lulusan
yang memiliki kompetensi dan akhlak mulia
MISI :
Melaksanakan system manajemen sekolah yang bermutu
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang
memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar
Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang asri dan
nyaman serta memenuhi standar kualitas dan kuantitas
Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem
penilaian berbasis kompetensi
Membangun kemitraan dengan dunia usaha dunia industri serta
lembaga yang relevan baik dalam maupun luar negeri
Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan
sumber daya sekolah dalam mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal.
Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik
mampu mengembangkan kecakapan hidup dan berakhlak mulia.
BAB II
GAMBARAN INSTANSI
VISI:
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
MISI:
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.
2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah (P4T).
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga
tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang
akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip
dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
2. Keadilan
3. Keberlanjutan
4. Harmoni Sosial
Lingkaran Bumi
Melambangkan sumber penghidupan manusia
Memaknai atau melambangkan wadah atau untuk berkarya bagi Kementerian
ATR/BPN yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada di dalam
bumi yang meliputi tanah dan udara.
Sumbu
Melambangkan poros keseimbangan
3 (tiga) garis lintang
3 (tiga) garis bujur
Memaknai atau melambangkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 mendasari lahirnya
BAB III
DASAR TEORI
mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak beraturan ini, oleh sebab itu,
mereka berusaha mencari bentuk sistematis yang dapat mendekati bentuk bumi
Awalnya para ahli memilih bentuk bola sebagai bentuk bumi. Namum pada
hakekatnya, bentuk bumi mengalami pemepatan pada bagian kutub - kutubnya,
hal ini terlihat dari Fenomena lebih panjangnya jarak lingkaran pada bagian
equator di bandingkan dengan jarak pada lingkaran yang melalui kutub utara dan
kutub selatan dan akhirnya para ahli memilih Ellipsoidal atau yang dinamakan
ellips yang berputar dimana sumbu pendeknya adalah suatu sumbu yang
menghubungkan kutub utara dan sumbu kutub selatan yang merupakan poros
perputaran bumi, sedangkan sumbu panjangnya adalah sumbu yang
menghubungkan equator dengan equator yang lain dipermukaan sebaliknya.
Bidang Ellipsoide adalah bila luas daerah lebih besar dari 5500 Km2, ellipsoide
ini di dapat dengan memutar suatu ellips dengan sumbu kecilnya sebagai sumbu
putar a = 6377.397, dan sumbu kecil b = 6356.078 m. Bidang bulatan adalah elips
dari Bessel mempunyai sumbu kurang dari 100 km. Jari - jari bulatan ini dipilih
sedemikian, sehingga bulatan menyinggung permukaan bumi di titik tengah
daerah. Bidang datar adalah bila daerah mempunyai ukuran terbesar tidak
melebihi 55 km (kira-kira 10 jam jalan). Terbukti, bahwa bentuk bumi itu dapat
dianggap sebagai bentuk ruang yang terjadi dengan memutar suatu ellips dengan
sumbu kecilnya sebagai sumbu putar. Bilangan - bilangan yang penting mengenai
bentuk bumi yang banyak digunakan dalam ilmu geodesi adalah :
Sumbu panjang ellipsoid a
Sumbu panjang ellipsoid b
Angka pergepengan x = a - b
Yang banyak dipakai adalah 1 = a
Eksentrisitas kesatu e2 = a2 - b2
Eksentrisitas kedua e’2 = a2 - b2
BAB IV
PEMBAHASAN
1. salinan buku tanah dan surat ukur setelah dijahit menjadi satu bersama-
sama dengan kertas sampul yang bentuknya ditetapkan oleh Menteri
Agraria, disebut sertipikat dan diberikan kepada yang berhak;
2. sertipikat tersebut pada ayat (3) pasal ini adalah surat tanda bukti hak yang
dimaksud dalam pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria.
Sebutan sertipikat sebagai surat tanda bukti hak baru tersebut dalam ketentuan PP
tersebut. Selanjutnya didalam pasal 1 angka 20 PP No. 24 Tahun 1997, tentang
pendaftaran tanah, bahwa “sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 ayat 2, huruf c, Undang-Undang Pokok Agraria untuk
Hak Atas Tanah, Hak Pengelolaan, tanah wakaf, Hak milik atas satuan rumah
susun, dan Hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku
tanah yang bersangkutan”.
Legalitas atas kepemilikan properti baik berupa tanah atau bangunan harus
bisa dibuktikan secara sah. Maka itu setelah melakukan pembelian, Anda perlu
untuk membuat sertifikat atas properti tersebut. Bukan hanya memperjelas status
hukum tanah, membuat sertifikat tanah pun dapat membantu pemilik menghindari
sengketa yang dapat terjadi di masa depan.
Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pemohon yang telah dilegalisir pejabat
berwenang
Fotokopi bukti pembayaran PBB tahun terakhir
Fotokopi kartu keluarga (KK) dari pemohon
Fotokopi NPWP
Izin mendirikan bangunan (IMB)
Akta jual beli (AJB)
Pajak Penghasilan (PPh)
Bukti pelunasan pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB).
Sementara itu untuk membuat sertifikat tanah yang bersifat girik, ada beberapa
kelengkapan lain yang juga perlu disertakan.
Anda perlu menyesuaikan lokasi BPN sesuai dengan wilayah tanah berada. Di
BPN, belilah formulir pendaftaran. Anda akan mendapatkan map dengan warna
biru dan kuning. Buatlah janji dengan petugas untuk mengukur tanah.
Setelah pengukuran tanah, Anda akan mendapatkan data Surat Ukur Tanah.
Serahkanlah untuk melengkapi dokumen yang telah ada. Setelah itu, Anda hanya
perlu bersabar menunggu dikeluarkannya surat keputusan. Anda akan dibebankan
BEA Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) sembari menunggu sertifikat tanah
WIRDA HAIRANI SYAFITRI
NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN
Anda terbit. Lama waktu penerbitan ini kurang lebih setengah hingga satu tahun
lamanya. Kadangkala, Anda perlu memastikan kepada petugas BPN kapan
sertifikat tanah Anda jadi dan dapat diambil.
Selain BPN, Anda dapat membuat sertifikat melalui PPAT, namun bisa jadi harga
untuk mengurusnya bisa berlipat-lipat. Selain itu, upayakan agar Anda
melakukannya sendiri dan tidak menggunakan cara yang meragukan, bahkan calo.
Ada tiga tahapan yang akan dilalui dalam pembuatan sertifikat tanah, yaitu:
Anda kemudian akan diminta untuk mengisi formulir dan melakukan pembayaran
biaya pengukuran serta pemeriksaan tanah.
Login dengan cara memasukkan Nama Pengguna dan Kata Sandi agar
dapat masuk ke App Dashboard PTSL.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik
Kerja Lapangan sangat bermanfaat baik bagi siswa-siswi Sekolah Menengah
Kejuruan maupun bagi pihak Dunia Industri. Selain itu kegiatan Praktik Kerja
Lapangan juga menjadi tempat dimana siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
mengasah ketrampilan mereka khususnya dalam hal praktik dimana mereka dapat
belajar lebih luas mengenai dalam hal dunia kerja serta melatih siswa-siswi
menjadi generasi muda yang bertanggung jawab dan profesional.
5.2 Kesan
Adapun kesan yang kami rasakan selama Kegiatan PKL yaitu
senang dan berterima kasih, karena selama kegiatan PKL kami mendapat banyak
sekali ilmu dan pengalaman dalam hal dunia kerja. Kami sangat berterima kasih
kepada semua pihak yang telah memberi ilmu dan pengalaman tersebut sehingga
kami dapat mengembangkan ketrampilan kami dalam hal praktik.
5.3 Saran
Untuk melengkapi laporan ini saya akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin dapat membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara lain
sebagai berikut :
1. Utamakan keselamatan kerja.
2. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan
3. Gunakan waktu sebaik-baiknya.
4. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
Beberapa hal yang di temukan di lapangan saat pelaksanaan Prakerin
sebagian kecil justru tidak di temukan saat mengikuti pembelajaran di
kelas. Maka dari itu, penulis ajukan beberapa saran, antara lan yaitu :