Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKERIN

PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP


TEKNIK SURVEY PEMETAAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri

Perkembangan teknologi dewasa ini, berjalan seiring dengan perekonomian


yang berkembang dengan pesatnya. Setiap warga Negara wajib berusaha untuk
mengembangkan teknologi untuk dapat mendukung perekonomian Negara. Salah
satu sektor pendukung agar suatu Negara tidak ketinggalan dengan Negara lain
adalah dengan adanya dunia pendidikan yang diharapkan mampu menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan berperan aktif sebagai aspek
pembangunan yang dapat diandalkan.
Adapun latar belakang PRAKERIN adalah untuk memperkenalkan kepada
siswa bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. Disini siswa dapat melihat dan
terjun langsung kedalam dunia kerja. PRAKERIN juga dapat menjadikan siswa
sebagai siswa yang mandiri dan memiliki visi dan misi untuk kedepannya. Dalam
Praktek Kerja Lapangan, siswa di tuntut untuk memilliki keahlian (Multi Skill)
dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam perkuliahan atau lembaga sekolah tempat
siswa praktek tidak selalu diberikan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian siswa
dalam bidang mereka masing-masing. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan
inisiatif yang tinggi dari siswa dalam melaksanakan pekerjaan dalam perusahaan.

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

1.2 Manfaat Praktek Kerja Industri

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Siswa dapat memahami dunia kerja secara nyata dan agar lebih mempersiapkan
memasuki dunia kerja tersebut.
2. Menumbuhkan sikap profesionalisme siswa untuk memasuki lowongan kerja
sesuai dengan bidangnya.

3. Dapat menjalin hubungan kerja sama yang baik antar instansi pemerintah
khususnya Kantor Badan Pertanahan Nasional dengan SMK Negeri 3 Mandau.
4. Agar penulis mendapatkan suatu pengetahuan baru yang belum pernah siswa/i
dapatkan dibangku sekolah.
5. Diharapkan SDM yang dimiliki siswa/i akan meningkat menjadi lebih baik.
6. Siswa/i memperoleh kemudahan untuk memahami mengenai prosedur-prosedur
kerja dan menekuni pekerjaan yang diterapkan dalam perusahaan.
7. Siswa/i dapat memberikan kan tribusi yang positif berdasarkan pengalaman yang
diperoleh ketika Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dalam memecahkan
permasalahan.

1.3 Tujuan Praktek Kerja Industri

Adapun tujuan dari pelaksanaan peraktek kerja lapangan ini adalah:


1. Untuk mempraktekan ilmu yang didapat.
2. Untuk memperkenalkan siswa/i pada situasi kerja yang sebenarnya,
sehingga akhirnya dapat menyesuaikan diri, yang nantinya mereka terjun
ke lapangan pekerjaan.
3. Sebagai sumbangan karya tulis ilmiah kepada teman-teman beserta
adik-adik untuk mengembangkan mutu pendidikan ditahun berikutnya.
4. Sebagai salah satu syarat bagi siswa/i SMK Negeri 3 Mandau yang
ingin menyelesaikan pendidikan Menengah Kejuruan nya.

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

5. Untuk mengetahui bagaimana mendapatkan kepemilikan hak tanah


pada Badan Pertanahan Nasiolan (BPN).
6. Mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat dengan bekal ilmu
yang diterima diperkuliahan.

1.4 Waktu Dan Tempat Praktek Kerja Industri

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK Negeri 3 Mandau di Bidang


Keahlian Teknologi Dan Rekayasa Program Keahlian Teknik Survey Dan
Pemetaan memulai kegiatan Praktek Kerja Industri pada tanggal 24 Juli 2018 di
Kantor Pertanahan Kab. Bengkalis dan terselesaikan pada 06 Desember 2018
yang beralamat Jl. Kartini No.14, Bengkalis Kota, Kec. Bengkalis, Kabupaten
Bengkalis, Riau 1643

Gambar 1.1 Jl.Kartini No.14, Bengkalis, Kec.Bengkalis

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

1.5 Visi, Misi SMK Negeri 3 Mandau

VISI :
Terwujudnya SMK Negeri 3 Mandau sebagai GREEN SCHOOL dengan lulusan
yang memiliki kompetensi dan akhlak mulia

MISI :
 Melaksanakan system manajemen sekolah yang bermutu
 Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang
memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar
 Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang asri dan
nyaman serta memenuhi standar kualitas dan kuantitas
 Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem
penilaian berbasis kompetensi
 Membangun kemitraan dengan dunia usaha dunia industri serta
lembaga yang relevan baik dalam maupun luar negeri
 Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan
sumber daya sekolah dalam mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal.
 Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik
mampu mengembangkan kecakapan hidup dan berakhlak mulia.

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

BAB II
GAMBARAN INSTANSI

2.1 Sejarah Instansi


Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non
Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan
dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun 2013) Badan
Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Badan Pertanahan Nasiaonal (BPN) di bangun pada tahun 1950 di Jl.
Dan pada tahun 1990 Kantor BPN berpindah tempat tepatnya di Jl.Kartini No.14,
Bengkalis, Kec.Bengkalis yang sampai sekarang masih berkembang melayani
masyarakat.

Gambar 2.1 Jl.Kartini No.14, Bengkalis, Kec.Bengkalis

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

2.2 Visi dan Misi Instansi

VISI:
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
MISI:
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.
2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah (P4T).
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga
tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang
akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip
dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

2.3 Tugas dan Fungsi Instansi


TUGAS :
Badan Pertanahan Nasional melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.
FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan
fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan.
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan.
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan.
4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan.
5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di
bidang pertanahan.
6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum.
7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah.
8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-
wilayah khusus.
9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik
negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.
10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.
11. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain.
12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di
bidang pertanahan.
13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.
14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di
bidang pertanahan.
15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan.
16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.
17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang
pertanahan.

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.


19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang
pertanahan.
20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau
badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan
yang berlaku.
22. Diawali dari tahun 2005, pertanahan nasional dibangun dan dikembangkan
atas dasar empat (4) prinsip pengelolaan:

2.4 Prinsip Pertanahan Nasional


1. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada kesejahteraan
masyarakat,
2. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada keadilan
penguasaan dan pemilikan tanah,
3. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada keberlanjutan
sistem kemasyarakatan dan Kebangsaan Indonesia,
4. Pengelolaan pertanahan harus mampu berkonstribusi pada harmoni sosial.
5.
2.6 Makna Lambang dan Logo Instansi

4 (empat) Butir Padi


Melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan
Memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan Pertanahan yang akan
dan telah dilakukan Kementerian ATR/BPN yaitu:
1. Kemakmuran

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

2. Keadilan
3. Keberlanjutan
4. Harmoni Sosial

Lingkaran Bumi
Melambangkan sumber penghidupan manusia
Memaknai atau melambangkan wadah atau untuk berkarya bagi Kementerian
ATR/BPN yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada di dalam
bumi yang meliputi tanah dan udara.

Gelombang Hijau dan Biru


Hijau melambangkan lingkungan yang terjaga
Biru melambangkan warna air
Memaknai tugas Kementerian ATR/BPN yang berhubungan langsung dengan
pemanfaatan ruang, tanah dan air.

Sumbu
Melambangkan poros keseimbangan
3 (tiga) garis lintang
3 (tiga) garis bujur
Memaknai atau melambangkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 mendasari lahirnya

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria.

Bangunan Gedung dan Pohon


Sebagai simbol kekuatan, tekad yang bulat, keberlanjutan, dan sinergitas
Memaknai pelaksanaan secara konsisten dalam menangani, menyelesaikan dan
mengutamakan hak serta menuntaskan kewajiban dengan penuh konsistensi,
tertib, disiplin sesuai kebijakan yang berlaku. Lambang ini juga bermakna
penggunaan dan pemanfaatan tanah yang selaras sesuai dengan tata ruang.

Gambar 2.3 Logo Kementrian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan


Nasional
WIRDA HAIRANI SYAFITRI
NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

BAB III
DASAR TEORI

3.1 Landasan Teori Survey Pemetaan


llmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang
dinamakan ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud :
1. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi
2. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian
besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Pada maksud kedua inilah yang sering disebut dengan istilah pemetaan.
Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu :
1. Geodetic Surveying
2. Plan Surveying
Perbedaan prinsip dari dua jenis pengukuran dan pemetaan di atas adalah :
1. Geodetic surveying suatu pengukuran untuk menggambarkan permukaan
bumi pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. Geodetic
Surveying adalah llmu, seni, teknologi untuk menyajikan informasi
bentuk kelengkungan bumi atau pada kelengkungan bola.
2. Plan Surveying adalah merupakan llmu seni, dan teknologi untuk
menyajikan bentuk
permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang
yang dianggap datar. Plan surveying di batasi oleh daerah yang sempit yaitu
berkisar antara 0.5 derajat x 0.5 derajat atau 55 km x 55 km.
Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam Ilmu ukur tanah. Proses
penggambaran permukaan bumi secara fisiknya adalah berupa bola yang tidak
beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk. Hal tersebut terbukti
dengan adanya pegunungan, Lereng - lereng, dan jurang jurang. Karena
bentuknya yang tidak beraturan maka diperlukan suatu bidang matematis. Para
pakar kebumian yang ingin menyajikan informasi tentang bentuk bumi,

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak beraturan ini, oleh sebab itu,
mereka berusaha mencari bentuk sistematis yang dapat mendekati bentuk bumi
Awalnya para ahli memilih bentuk bola sebagai bentuk bumi. Namum pada
hakekatnya, bentuk bumi mengalami pemepatan pada bagian kutub - kutubnya,
hal ini terlihat dari Fenomena lebih panjangnya jarak lingkaran pada bagian
equator di bandingkan dengan jarak pada lingkaran yang melalui kutub utara dan
kutub selatan dan akhirnya para ahli memilih Ellipsoidal atau yang dinamakan
ellips yang berputar dimana sumbu pendeknya adalah suatu sumbu yang
menghubungkan kutub utara dan sumbu kutub selatan yang merupakan poros
perputaran bumi, sedangkan sumbu panjangnya adalah sumbu yang
menghubungkan equator dengan equator yang lain dipermukaan sebaliknya.
Bidang Ellipsoide adalah bila luas daerah lebih besar dari 5500 Km2, ellipsoide
ini di dapat dengan memutar suatu ellips dengan sumbu kecilnya sebagai sumbu
putar a = 6377.397, dan sumbu kecil b = 6356.078 m. Bidang bulatan adalah elips
dari Bessel mempunyai sumbu kurang dari 100 km. Jari - jari bulatan ini dipilih
sedemikian, sehingga bulatan menyinggung permukaan bumi di titik tengah
daerah. Bidang datar adalah bila daerah mempunyai ukuran terbesar tidak
melebihi 55 km (kira-kira 10 jam jalan). Terbukti, bahwa bentuk bumi itu dapat
dianggap sebagai bentuk ruang yang terjadi dengan memutar suatu ellips dengan
sumbu kecilnya sebagai sumbu putar. Bilangan - bilangan yang penting mengenai
bentuk bumi yang banyak digunakan dalam ilmu geodesi adalah :
Sumbu panjang ellipsoid a
Sumbu panjang ellipsoid b
Angka pergepengan x = a - b
Yang banyak dipakai adalah 1 = a
Eksentrisitas kesatu e2 = a2 - b2
Eksentrisitas kedua e’2 = a2 - b2

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

3.2 Tujuan Survey Pemetaan


Secara umum, tujuan Survei dan Pemetaan adalah menerapkan bagaimana
cara :
1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi.
2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas atau
di bawah suatu bidang yang berpedoman pada permukaan air laut rata – rata/
Mean Sea Level (MSL).
3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta benda – benda yang
ada dipermukaan tanah tersebut.
4. Menentukan panjang, arah/ sudut, dan koordinat suatu titik (posisi) dari titik
lain yang terdapat pada permukaan bumi, dan menghitung luas daerah yang telah
dibatasi suatu areal tertentu.

Gambar 3.1 Menghitung Luas

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian SERTIFIKAT TANAH


Sertipikat tanah adalah dokumen formal yang memuat data yuridis dan
data pisik yang dipergunakan sebagai tanda bukti dan alat pembuktian bagi
seseorang atau badan hukum ( privat atau public ) atas suatu bidang tanah yang
dikuasai atau dimiliki dengan suatu hak atas tanah tertentu. Didalam UU (Undang-
Undang) No. 5 tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria atau
disebut juga Undang-Undang Pokok Agraria ( UUPA) di dalam pasal 19 ayat 1
dan 2, disebutkan:
1. Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran
tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan yang
diatur dengan Peraturan Pemerintah;
2. Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi:
a. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut:
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat;
Dari pasal tersebut memberikan gambaran bahwa prinsip negara akan
memberikan jaminan hukum dan kepastian hak terhadap hak atas atas yang sudah
terdaftar. Bahwa jaminan bukti adanya tanah yang sudah terdaftar dengan
memberikan ” surat tanda bukti hak” yang berlaku sebagai alat pembuktian yang
“kuat”. Sebagai catatan bahwa ketentuan tersebut belum menyebutkan kata
“sertipikat” sebagai surat tanda bukti hak. Berdasarkan ketentuan pasal 19
tersebut maka selanjutnya dikeluarkan PP ( peraturan Pemerintah ) No. 10 tahun
1961, tentang pendaftaran tanah yang selanjutnya PP ini diganti dengan PP No. 24
tahun 1997, tentang pendaftaran tanah. Didalam pasal 13 ayat 3 dan 4 PP No. 10
tahun 1961, disebutkan:

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

1. salinan buku tanah dan surat ukur setelah dijahit menjadi satu bersama-
sama dengan kertas sampul yang bentuknya ditetapkan oleh Menteri
Agraria, disebut sertipikat dan diberikan kepada yang berhak;
2. sertipikat tersebut pada ayat (3) pasal ini adalah surat tanda bukti hak yang
dimaksud dalam pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria.
Sebutan sertipikat sebagai surat tanda bukti hak baru tersebut dalam ketentuan PP
tersebut. Selanjutnya didalam pasal 1 angka 20 PP No. 24 Tahun 1997, tentang
pendaftaran tanah, bahwa “sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 ayat 2, huruf c, Undang-Undang Pokok Agraria untuk
Hak Atas Tanah, Hak Pengelolaan, tanah wakaf, Hak milik atas satuan rumah
susun, dan Hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku
tanah yang bersangkutan”.

4.2 Penfertian Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap/PTSL

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap adalah kegiatan pendaftaran tanah


untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua obyek
pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam satu wilayah desa/kelurahan atau
nama lainnya yang setingkat dengan itu.
Pendaftaran Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian tanda bukti haknya bagi
bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya, dan hak milik atas satuan rumah
susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

4.3 Syarat Sertifikat Tanah

Legalitas atas kepemilikan properti baik berupa tanah atau bangunan harus
bisa dibuktikan secara sah. Maka itu setelah melakukan pembelian, Anda perlu
untuk membuat sertifikat atas properti tersebut. Bukan hanya memperjelas status
hukum tanah, membuat sertifikat tanah pun dapat membantu pemilik menghindari
sengketa yang dapat terjadi di masa depan.

a) Syarat untuk Membuat Sertifikat Tanah

Sebelum mengajukan permohonan pembuatan sertifikat, ada beberapa dokumen


yang diperlukan sebagai syarat kelengkapan.

Syarat membuat sertifikat tanah tersebut ialah:

 Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pemohon yang telah dilegalisir pejabat
berwenang
 Fotokopi bukti pembayaran PBB tahun terakhir
 Fotokopi kartu keluarga (KK) dari pemohon
 Fotokopi NPWP
 Izin mendirikan bangunan (IMB)
 Akta jual beli (AJB)
 Pajak Penghasilan (PPh)
 Bukti pelunasan pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB).

Sementara itu untuk membuat sertifikat tanah yang bersifat girik, ada beberapa
kelengkapan lain yang juga perlu disertakan.

Kelengkapan tesebut ialah:

 Leter C atau girik


 Surat riwayat tanah
 Surat pernyataan tidak sengketa.

 Mengunjungi Kantor BPN

Anda perlu menyesuaikan lokasi BPN sesuai dengan wilayah tanah berada. Di
BPN, belilah formulir pendaftaran. Anda akan mendapatkan map dengan warna
biru dan kuning. Buatlah janji dengan petugas untuk mengukur tanah.

 Penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik

Setelah pengukuran tanah, Anda akan mendapatkan data Surat Ukur Tanah.
Serahkanlah untuk melengkapi dokumen yang telah ada. Setelah itu, Anda hanya
perlu bersabar menunggu dikeluarkannya surat keputusan. Anda akan dibebankan
BEA Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) sembari menunggu sertifikat tanah
WIRDA HAIRANI SYAFITRI
NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

Anda terbit. Lama waktu penerbitan ini kurang lebih setengah hingga satu tahun
lamanya. Kadangkala, Anda perlu memastikan kepada petugas BPN kapan
sertifikat tanah Anda jadi dan dapat diambil.

Selain BPN, Anda dapat membuat sertifikat melalui PPAT, namun bisa jadi harga
untuk mengurusnya bisa berlipat-lipat. Selain itu, upayakan agar Anda
melakukannya sendiri dan tidak menggunakan cara yang meragukan, bahkan calo.

b) Mengajukan Pembuatan Sertifikat Tanah Secara Mandiri

Ada tiga tahapan yang akan dilalui dalam pembuatan sertifikat tanah, yaitu:

1. Mendatangi kantor badan pertahanan nasional (BPN) setempat

Pemohon dapat mendatangi loket pelayanan dengan membawa dokumen yang


telah disiapkan sebagai syarat membuat sertifikat tanah.

Anda kemudian akan diminta untuk mengisi formulir dan melakukan pembayaran
biaya pengukuran serta pemeriksaan tanah.

2. Petugas BPN melakukan pengukuran tanah

Setelah permohonan diterima, petugas dari BPN akan melakukan proses


pengukuran tanah. Anda sebagai pemohon pun harus hadir dalam proses ini.
Hasil dari pengukuran ini akan dilanjutkan untuk pembuatan surat keputusan dari
BPN pusat

3. Membayar pendaftaran SK hak

Tahap terakhir ialah membayar pendaftaran SK hak.


Setelah melunasinya, Anda pun bisa mendapatkan sertifikat tanah.

c) Log In App Dashboard Ptsl


- Log In App

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

Gambar 4.1 Log In App Dashboard PTSL

Login dengan cara memasukkan Nama Pengguna dan Kata Sandi agar
dapat masuk ke App Dashboard PTSL.

Gambar 4.2 Beranda Dashboard Ptsl

4.4 SERTIFIKAT TANAH

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

Gambar 4.1 Sertifikat Tanah

Sertifikat Tanah adalah bukti masyarakat yang telah megurus tanah


kepemilikan agar lebih pasti status hak tanah,kepastian subjek hak dan kepastian
objek hak.

BAB V

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari Uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik
Kerja Lapangan sangat bermanfaat baik bagi siswa-siswi Sekolah Menengah
Kejuruan maupun bagi pihak Dunia Industri. Selain itu kegiatan Praktik Kerja
Lapangan juga menjadi tempat dimana siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
mengasah ketrampilan mereka khususnya dalam hal praktik dimana mereka dapat
belajar lebih luas mengenai dalam hal dunia kerja serta melatih siswa-siswi
menjadi generasi muda yang bertanggung jawab dan profesional.

5.2 Kesan
Adapun kesan yang kami rasakan selama Kegiatan PKL yaitu
senang dan berterima kasih, karena selama kegiatan PKL kami mendapat banyak
sekali ilmu dan pengalaman dalam hal dunia kerja. Kami sangat berterima kasih
kepada semua pihak yang telah memberi ilmu dan pengalaman tersebut sehingga
kami dapat mengembangkan ketrampilan kami dalam hal praktik.

5.3 Saran
Untuk melengkapi laporan ini saya akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin dapat membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara lain
sebagai berikut :
1. Utamakan keselamatan kerja.
2. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan
3. Gunakan waktu sebaik-baiknya.
4. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
Beberapa hal yang di temukan di lapangan saat pelaksanaan Prakerin
sebagian kecil justru tidak di temukan saat mengikuti pembelajaran di
kelas. Maka dari itu, penulis ajukan beberapa saran, antara lan yaitu :

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

1. Saran untuk Sekolah


a. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang
berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian,
para siswa cenderung lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
b. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan
yang relevan dengan kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini.
Dengan demikian, para siswa dapat mengaplikasikan ilmu dan
keterampilan yang diperolehnya secara maksimal.
c. Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memonitoring para
siswanya di lingkungan Prakerin secara langsung sehingga siswa dapat
berkonsultasi mengenai informasi-informasi terbaru dari sekolah.

2. Saran untuk Pembaca (Adik Kelas)


a. Rajinlah belajar.
b. Utamakan sekolah demi masa depan.
c. Bila sedang praktik jangan sambil bercanda dan patuhi tata tertib yang
berlaku.
d. Bertindaklah dewasa dalam hal pola pikir dan perilaku agar
pelaksanaan PKL dapat berjalan dengan baik dan lancar.

3. Saran untuk Instansi


a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK
untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan
kedisiplinannya dalam bekerja.
c. Hubungan karyawan dengan siswa/i Prakerin diharapkan selalu
terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama yang
baik.

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480
LAPORAN PRAKERIN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
TEKNIK SURVEY PEMETAAN

WIRDA HAIRANI SYAFITRI


NISN: 0017434480

Anda mungkin juga menyukai