Anda di halaman 1dari 37

GEOLOGI TEKNIK

• KOMPETENSI DASAR
1. MENERAPKAN K3 DALAM PEKERJAAN GEOTEKNIK
2. MEMAHAMI KONSEP DAAR MEKANIKA TANAH
3. MEMAHAMI PROSES GENESA TANAH
4. MEMAHAMI KLASIFIKASI TANAH DALAM GEOLOGI TEKNIK
5. MENERAPKAN SAMPLING TANAH
6. MENGEVALUASI UJI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TANAH
7. MEMAHAMI KONSEP DASAR MEKANIKA BATUAN DALAM
GEOLOGI TEKNIK
8. MEMAHAMI KLASIFIKASI BATUAN DALAM GEOLOGI
TEKNIK
9. MENERAPKAN TEKNIK SAMPLING BATUAN
10. MENGEVALUASI UJI SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN
LATAR BELAKANG
Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Dalam
melaksanakan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak
diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.
Untuk itu Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan
ketentuan K3 yang berlaku.

Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari ketinggian,
kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh.

Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri
konstruksi. Menurut buku OSHA (29 CFR), tindakan perlindungan agar tidak jatuh
meliputi : pembuatan landasan untuk berpijak yang kuat, jalan setapak yang cukup
lebar, dibuatkan pagar di sisi pinggiran . Perlindungan juga diperlukan ketika
karyawan yang berisiko untuk jatuh ke peralatan berbahaya.

Tertimpa benda yang jatuh adalah kejadian kecelakaan kerja yang  ke tiga. Tidak
seorangpun diperbolehkan untuk menyeberang di bawah atau berdiri di bawah
peralatan loading, semua pekerja seharusnya berada pada jarak yang aman, disamping
itu ada ketidak disiplinan dalam pemakaian pelindung kepala.
MENERAPKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3)
PADA
PEKERJAAN GEOLOGI TEKNIK
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan prosedur K3 pada pekerjaan konstuksi bangunan


1.3 TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan dari pembelajaran akan akan dicapai adalah :

2. Mengetahui pelaksanaan prosedur K3 pada pekerjaan kosntruksi bangunan


1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah :

 Memahami lebih jauh tentang pelaksanaaan prosedur K3 pada pekerjaan


konstruksi bangunan
Curriculum Vitae
• Nama : ROEDHIE ANTO DH. BE. S.Kom
• Tmpt/Tgl. Lahir : Bojonegoro, 16 Maret 1961
• Pendidikan : SM – Teknik Pertambangan
S-1 – Teknik Informatika
• Unit Kerja : SMK Negeri 4 Bojonegoro
• Istri : Surya Andayani
• Anak : 1. Adhi Wira Yudha Pratama, SE
2. Agung Wahyu Prawira Negara
• Alamat : Jl. Cut Nya’ Dien 03 Bojonego
• PENGERTIAN K3
K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi
sebuah hal yang cukup familiar dalam dunia kerja. Namun
belum semua orang mengetahui pengertian K3 sebenarnya.
Berikut adalah beberapa pengertian K3 menurut ILO
(International Labour Organization) dan beberapa ahli :
1. ILO (International Labour Organization)

Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat


kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja
di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam
pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan
sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada
jabatannya.
2. Mangkunegara (2002)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.

3. Suma’mur (2001)
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan
suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
4. Simanjuntak (1994)
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari
resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan
keselamatan, dan kondisi pekerja.

5. Mathis dan Jackson (2002)

Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap


kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait
dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi
umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum
6. Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam
pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat
kerja tersebut.

7. Jackson (1999)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-
kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan
oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
DASAR HUKUM K3 DI INDONESIA
Dasar hukum pelaksanaan K3 di Indonesia adalah sebagai berikut
:
Undang-undang No. 1 Tahun 1951 tentang Kerja
Undang-undang No. 2 Tahun 1952 tentang Kecelakaan Kerja
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Permenaker No. 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Instruksi Menaker RI No. 5 Tahun 1996 Tentang Pengawasan dan
Pembinaan K3 pada Kegiatan Konstruksi Bangunan
Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang SMK3 (Sistem Manajemen
K3)
JENIS JENIS BAHAYA KONSTRUKSI

1. Physical Hazards
2. Chemical Hazards
3. Electrical Hazards
4. Mechanical Hazards
5. Physiological Hazards
6. Biological Hazards
7. Ergonomic
8. Unsur Terkait dalam Proyek Konstruksi
Alasan Pentingnya K3
Human
Rights

Regulations

Hazard and
Risk
Kerugian

PEKERJA

ASET LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
PELAKSANAAN PROSEDUR K3 PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI BANGUNAN
K3 dalam proyek konstruksi meliputi safety engineering >
construction safety > personl safety.
Penyebab dan pencegahan kecelakaan konstruksi :
1. Faktor manusia.
Faktor manusia sangat dominan dilingkungan konstruksi.

Penyebab :
1. Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi berbeda,
2. Pengetahuan tentang keselamatan rendah.

Pencegahan Faktor Manusia :


1. Pemilihan Tenaga Kerja.
2. Pelatihan sebelum mulai kerja.
3. Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung.
PELAKSANAAN PROSEDUR K3 PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI BANGUNAN
2. Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan
peralatan dan alat berat, penggalian, pembangunan,
pengangkutan dsb. Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja
yang tidak memenuhi standar keselamatan (substandards
condition).

Pencegahan Faktor Teknis :


1. Perencanaan Kerja yang baik.
2. Pemeliharaan dan perawatan peralatan.
3. Pengawasan dan pengujian peralatan kerja.
4. Penggunaan metoda dan teknik konstruksi yang aman.
5. Penerapan Sistem Manajemen Mutu.
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Penyebab kecelakaan kerja pada industri


dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
A. Kondisi berbahaya , yaitu kondisi yang tidak
aman dari :
- mesin, peralatan,
- pesawat, bahan dsb.
- lingkungan.
- proses.
- sifat pekerjaan.
- cara kerja.
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

B. Tidakan berbahaya, yang disebabkan oleh


manusia.
Hal ini dapat dilatar belakangi oleh faktor-
faktor sebagai berikut :
- Sifat dan tingkah laku yang tidak aman.
- Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan
- Cacat tubuh yang tidak terlihat.
- Keletihan dan kelesuan.
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Penyebab Kecelakaan Kerja (Heinrich


Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian
berdasarkan prosentasenya:
a. Tindakan tidak aman oleh pekerja (88%)
b. Kondisi tidak aman dalam areal kerja (10%)
c. Diluar kemampuan manusia (2%)
FAKTOR-FAKTOR TIMBULNYA PENYAKIT AKIBAT
KERJA

Faktor penyebabnya antara lain :


- Faktor Biologis.
- Faktor Kimia termasuk debu dan uap logam.
- Faktor Fisik termasuk kebisingan, radiasi,
penerangan, getaran, suhu dan kelembaban.
- Faktor yang berhubungan dengan faal.
- Faktor yang berhubungan dengan Psikologi
dan tekanan mental.
 
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA

A. Kerugian yang bersifat Ekonomi.


1. Kerusakan / kehancuran mesin, peralatan,
bahan dan bangunan.
2. Biaya pengobatan dan perawatan korban.
3. Tunjangan kecelakaan.
4. Hilangnya waktu kerja.
5. Menurunnya jumlah maupun kualitas
produksi.
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA

B. Kerugian non Ekonomi.


1. Cacat tubuh.
2. Kematian.
3. Luka berat / ringan.
4. penderitaan bagi keluarganya apabila
korban meninggal/cacat.
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA

B. Kerugian non Ekonomi.


1. Cacat tubuh.
2. Kematian.
3. Luka berat / ringan.
4. penderitaan bagi keluarganya apabila
korban meninggal/cacat.
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan
dan tercatat Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti
Nyaris
Celaka
Perbuatan &
Kondisi Tidak Aman
Bahaya

41
PORTAL TAMBANG BAWAH TANAH
FOTO KEJADIAN
FOTO KEJADIAN
FOTO KEJADIAN
Pengawasan Teknis Pertambangan
Pemasaran
Keuangan

Ditunjuk
Pejabat yang
Konservasi Minerba
Pengelolaan Data

Psl 141 - UU
No.4 Th 2009 Pengembangan Tenaga Kerja Teknis

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Psl 16 & 17
PP 55 Th
Inspektur
Tambang

2010 Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

Keselamatan Operasi

PP 55 tahun Kegiatan lain

Pengelolaan Lingkungan Hidup,


2010 Jumlah, Jenis Dan
Mutu Hasil Usaha
Reklamasi dan Pascatambang Pertambangan

Penguasaan, Pengembangan Dan Penerapan Pemanfaatan Barang, Jasa, Teknologi, dan


Teknologi Pertambangan Kemampuan Rekayasa Serta Rancang Bangun
Dalam Negeri
Pengawasan K3
(Pasal 26 PP 55/2010)

KESELAMATAN KESEHATAN LINGKUNGAN MANAJEMEN


KERJA KERJA KERJA K3

• Manajemen • Ergonomic • Debu • Kebijakan


Risiko • Higienis & Sanitasi • Kebisingan • Perencanaan
• Manajemen • Getaran • Organisasi &
• Program
Keadaan darurat Personel
• Administrasi • Pengelolaan Mkn, • Pencahayaan
• Udara • Implementasi
• Program Mnum, & Gizi • Evaluasi
• Diklat • Diagnosis Penyakit • Ventilasi
&Tindak Lanjut
• Inspeksi • Faktor Kimia
• Dokumentasi
• Penyelidikan • Radiasi • Tinjauan
• Faktor Biologi Manajemen
• Kebersihan
ORGANISASI MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
External & Internal Audit Komite Keselamatan
Kepala Teknik Tambang/
Penanggung Jawab Operasional

Pengawas Pengawas
Teknis Operasional

Program Keselamatan Manager


Pertambangan Keselamatan

Zero Accident
PENGAWASAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN

A. PENGAWASAN ADMINISTRATIF
B. PENGAWASAN OPERASIONAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai