Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN


PEMBANGUNAN (BPKP)
JalanPramuka No.33 Jakarta Timur

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyarat


UjianSekolahdanUjiSertifikasiKompetensi (USK)
TahunPelajaran 2022/2023

DisusunOleh:
NO NAMA NIS
1. Daniel Diaz
2. Muhammad Fajar
3. VicoRavael

YAYASAN PENDIDIKAN MERDEKA JATINEGARA


SMK YP DARUL MUKMININ
JalanMatraman Raya No. 177 Jatinegara Jakarta TimurTelp. (021) 8503933
2022

28
29

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah

PraktikKerjaLapangan (PKL) merupakansaranapelatihan di

duniakerjadalamrangkamembandingkanteori yang diajarkan di

sekolahdengankegiatan yang sebenarnyaterjadi di lapangan.

PraktikKerjaLapangan (PKL) merupakanpembelajaraneksternal yang

diterapkan di SekolahMenengahKejuruan (SMK)

dengancaramelaksanakankegiatansecaralangsung di

lapangansesuaidenganteori yang telahdiajarkan di sekolah,

walaupundalampelaksanaannyakadangkalaadapekerjaan yang

tidaksesuaidenganteori, namundalampenerapannyakegiatan yang ada di

lapangan/duniakerjatidakjauhberbedadenganteori-teori yang telahdiajarkan di

sekolah.

PraktikKerjaLapangan (PKL)

dilaksanakanuntukmemenuhikebutuhantenagakerja yang profesional di

bidangnya.

MelaluiPraktikKerjaLapangandiharapkandapatmenciptakantenagakerja yang

profesional, dimana para siswa yang

melaksanakanpendidikantersebutmenerapkanilmu yang

didapatdansekaligusmempelajariduniaindustri.

Adapundasarhukum yang melandasikegiatanPraktikKerjaLapangan

(PKL) yaitu, sebagaiberikut:


30

1. UU. No. 2 tahun 1989

tentangPendidikanNasionalyaituuntukmenyiapkanpesertadidikmelaluikegi

atanbimbingan, pengajaran, dan/ataulatihanbagiperanannya di masa yang

akandatang.

2. PeraturanPemerintah No. 29 tahun 1990 tentangPendidikanMenengahyang

bertujuanmeningkatkankemampuanpesertadidiksebagaianggotamasyarakat

dalammengadakanhubungantimbalbalikdenganlingkungansosial, budaya,

alamsekitardanmeningkatkanpengetahuanpesertadidikuntukmelanjutkanpe

ndidikanpadajenjangyang

lebihtinggidanuntukmengembangkandirisejalandenganperkembanganIlmu

PengetahuandanTeknologi (IPTEK)kebudayaan.

3. PeraturanPemerintahNo.39tahun1992tentangperansertamasyarakatdalampe

ndidikannasional.KeputusanMenteriNo.0490/1993tentangkurikulumSMKy

angberisibahwa“Dalammelaksanakanpendidikandilaksanakanmelaluiduajaluryai

tupendidikan di dalamsekolahdanpendidikan di luarsekolah”.

4. Lampirankeputusan MENDIKBUD tentangkurikulum 1994 SMKTA

yaitudalamdokumenlandasan, program danpembangunankurikulum 1994

SMKTA,

disebutkanbahwapeningkatanmuturelevasiPendidikanMenengahKejuruand

iarahkanuntukmengembangkansuatusistem yang

utuhdanmantapsehinggaterdapatkesinambunganantaraduniapendidikandan

DuniaKerja.

1.2 PerumusanMasalah
31

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang

ditetapkan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut, “Apakah

dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa/siswi SMK YP

Darul Mukminin dapat menjadi tenaga kerja yang terampil dan profesional

ketika memasuki dunia kerja/industri”

1.3 TujuanPembahasan

Dalam penyusunan laporan ini kami mempunyai beberapa tujuan,

diantaranya yaitu:

1. Untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sekolah dan Uji Sertifikasi

Kompetensi (USK).

2. Dengan adanya laporan ini menjadikan salah satu bukti bahwa siswa yang

bersangkutan sudah melaksanakan Praktek KerjaLapangan.

3. Melatihsiswadalammenuangkanbahasalaporansecaratertulis.

1.4 WaktudanLokasiPenelitian

Kami melaksanakan Praktik Kerja Lapanganyang bertempat di

Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan selama 3 bulan, dengan

rincian sebagai berikut :

Dimulai Tanggal : 5 September 2022

SelesaiTanggal : 30 November 2022

Waktu Pelaksanaan : Senins.d.Jumatdimulaidaripukul 08.00 s.d.

pukul 16.30 WIB.


32

1.5 MetodePenulisan

Metode untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam

menyusun laporan inikami

mengambilmetodepencariandiwebresmi.Metodeinimerupakanmetodeyangpa

lingbanyak digunakan dalammengumpulkan data-data

yangdiperlukan.Dengan metode ini penulis melakukan pencarian data-data

yang diperlukan untuk menyusun laporan ini. Data-data yang diperoleh

dengan metode ini antara lain;

1. GambaranUmumBadanPengawasanKeuangan Dan Pembangunan

2. StrukturOrganisasiBadanPengawasanKeuangan Dan Pembangunan

3. Inventarisasitentangalat-alatdanbenda-benda yang di kerjakan di

tempatPKL.

1.6 SistematikaPenulisan

Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini terdiri atas 3

(tiga) bab dengan perincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan

pembahasan, waktu

danlokasipelaksanaan,metodepengumpulandata,sistematikapenulisa
33

nlaporanpraktikkerja industri.

BAB II : PEMBAHASAN

Bab ini membahas sejarah Badan Pengawasan Keuangan Dan

Pembangunan , visi dan misi, BadanPengawasanKeuangan Dan

Pembangunan struktur organisasi, fungsi perusahaan, dan kegiatan

yang dilakukan selama PKL.

BAB III PENUTUP

Bab inimenguraikankesimpulan, saran,

kesandanpesanselamapelaksanaanPraktikKerjaLapangan (PKL).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah Perusahaan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, atau yang disingkat BPKP,


adalah Lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan yang berupa
Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan
Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada Presiden selaku
kepala pemerintahan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan-
kebijakan dalam menjalankan pemerintahan dan memenuhi kewajiban
akuntabilitasnya. Hasil pengawasan BPKP juga diperlukan oleh para penyelenggara
pemerintahan lainnya termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam
pencapaian dan peningkatan kinerja instansi yang dipimpinnya

Sejarah
34

Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tidak dapat dilepaskan


dari sejarah panjang perkembangan lembaga pengawasan sejak sebelum era
kemerdekaan. Melalui Keputusan Pemerintah (Government Besluit) Nomor 44
tanggal 31 Oktober 1936 ditetapkan bahwa Djawatan Akuntan Negara (Regering
Accountantsdienst) bertugas melakukan penelitian terhadap pembukuan dari
berbagai perusahaan negara dan jawatan tertentu. Dengan demikian, aparat
pengawasan pertama di Indonesia adalah Djawatan Akuntan Negara (DAN). Secara
struktural DAN yang bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan negara berada di
bawah Thesauri Jenderal pada Kementerian Keuangan.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 1961 tentang Instruksi bagi Kepala
Djawatan Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari Thesauri Jenderal
dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah Menteri Keuangan. DAN
merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua pekerjaan akuntan
bagi pemerintah atas semua departemen, jawatan, dan instansi di bawah
kekuasaannya. Sementara itu fungsi pengawasan anggaran dilaksanakan oleh
Thesauri Jenderal. Selanjutnya dengan Keputusan Presiden Nomor 239 Tahun 1966
dibentuk Direktorat Djendral Pengawasan Keuangan Negara (DDPKN) pada
Departemen Keuangan. Tugas DDPKN (dikenal kemudian sebagai DJPKN) meliputi
pengawasan anggaran dan pengawasan badan usaha/jawatan, yang semula
menjadi tugas DAN dan Thesauri Jenderal.
DJPKN mempunyai tugas melaksanakan pengawasan seluruh pelaksanaan
anggaran negara, anggaran daerah, dan badan usaha milik negara/daerah.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 1971 ini, khusus pada
Departemen Keuangan, tugas Inspektorat Jendral dalam bidang pengawasan
keuangan negara dilakukan oleh DJPKN.
Dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei
1983, DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga pemerintah non
departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Presiden. Salah satu pertimbangan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 31
Tahun 1983 tentang BPKP adalah diperlukannya badan atau lembaga pengawasan
yang dapat melaksanakan fungsinya secara leluasa tanpa mengalami kemungkinan
hambatan dari unit organisasi pemerintah yang menjadi objek pemeriksaannya.
Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tersebut menunjukkan bahwa
Pemerintah telah meletakkan struktur organisasi BPKP sesuai dengan proporsinya
dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang ada. BPKP dengan kedudukan
yang terlepas dari semua departemen atau lembaga diatur agar dapat melaksanakan
fungsinya secara lebih baik dan obyektif.
Tahun 2001 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden No 64 tahun 2005. Dalam Pasal 52 disebutkan BPKP
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pendekatan yang dilakukan BPKP diarahkan lebih bersifat preventif atau pembinaan
dan tidak sepenuhnya audit atau represif. Kegiatan sosialisasi, asistensi atau
pendampingan, dan evaluasi merupakan kegiatan yang mulai digeluti BPKP.
Sedangkan audit investigatif dilakukan dalam membantu aparat penegak hukum
untuk menghitung kerugian keuangan negara.
35

Pada masa reformasi ini BPKP banyak mengadakan Memorandum of Understanding


(MoU) atau Nota Kesepahaman dengan pemda dan kementerian/lembaga sebagai
mitra kerja BPKP. MoU tersebut pada umumnya membantu mitra kerja untuk
meningkatkan kinerjanya dalam rangka mencapai good governance.
BPKP menegaskan tugas pokoknya pada pengembangan fungsi preventif. Hasil
pengawasan preventif (pencegahan) dijadikan model sistem manajemen dalam
rangka kegiatan yang bersifat pre-emptive. Apabila setelah hasil pengawasan
preventif dianalisis terdapat indikasi perlunya audit yang mendalam, dilakukan
pengawasan represif non justisia. Pengawasan represif non justisia digunakan
sebagai dasar untuk membangun sistem manajemen pemerintah yang lebih baik
untuk mencegah moral hazard atau potensi penyimpangan (fraud). Tugas
perbantuan kepada penyidik POLRI, Kejaksaan dan KPK sebagai amanah untuk
menuntaskan penanganan TPK guna memberikan efek deterrent represif justisia,
sehingga juga sebagai fungsi pengawalan atas kerugian keuangan negara untuk
dapat mengoptimalkan pengembalian keuangan negara.
Dalam melaksanakan tugasnya, BPKP didukung oleh peraturan sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian


Internal Pemerintah
2. Peraturan Presiden No. 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan
3. Keputusan Presiden RI No.103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005
4. Instruksi Presiden No.4 Tahun 2011 tanggal 17 Februari 2011 tentang
Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara
5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem
Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan
Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat

Kepala
Kepala BPKP dari masa ke masa:

No. Nama Dari Sampai

1. Drs. Gandhi 1983 1993

2. Drs. Soedarjono 1994 1999

3. Drs. Arie Soelendro 2000 2006

4. Drs. Didi Widayadi, M.B.A. 2006 2009


36

5. Prof. Mardiasmo 2010 2014

6. Dr. Ardan Adiperdana, Ak., MBA., CA, CFrA 2015 2019

Sekaran
7. Dr. Muhammad Yusuf Ateh, Ak., M.B.A., CSFA., CGCAE. 2020
g

Struktur Organisasi
Struktur organisasi BPKP terdiri dari:

 Kepala;
 Sekretariat Utama;
o Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan Tata Kelola
o Biro Sumber Daya Manusia
o Biro Keuangan
o Biro Hukum dan Komunikasi
o Biro Umum
 Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan
Kemaritiman;
o Direktorat Pengawasan Bidang Ekonomi dan Keuangan
o Direktorat Pengawasan Bidang Pangan, Pengelolaan Energi, dan Sumber
Daya Alam
o Direktorat Pengawasan Bidang Infrastruktur, Tata Ruang, dan Perhubungan
o Direktorat Pengawasan Bidang Ekonomi Kreatif, Perdagangan, dan
Ketenagakerjaan
o Direktorat Pengawasan Bidang Kerja Sama Investasi dan Pembiayaan
Pembangunan
 Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum.
Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
o Direktorat Pengawasan Bidang Pertahanan dan Keamanan
o Direktorat Pengawasan Bidang Politik dan Penegakan Hukum
o Direktorat Pengawasan Bidang Sosial dan Penanganan Bencana
o Direktorat Pengawasan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Kebudayaan
o Direktorat Pengawasan Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Reformasi Birokrasi
 Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah;
o Direktorat Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Daerah
37

o Direktorat Pengawasan Akuntabilitas Program Lintas Sektoral Pembangunan


Daerah
o Direktorat Pengawasan Akuntabilitas Keuangan, Pembangunan, dan Tata
Kelola Pemerintahan Desa
o Direktorat Pengawasan Tata Kelola Pemerintah Daerah
 Deputi Bidang Akuntan Negara;
o Direktorat Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Infrastruktur, dan
Perdagangan
o Direktorat Pengawasan Badan Usaha Konektivitas, Pariwisata, Kawasan
Industri, dan Perumahan
o Direktorat Pengawasan Badan Usaha Jasa Keuangan, Jasa Penilai, dan
Manufaktur
o Direktorat Pengawasan Badan Usaha Energi dan Pertambangan
o Direktorat Pengawasan Badan Layanan Umum, Badan Layanan Umum
Daerah, Badan Usaha Jasa Air, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan
Usaha Milik Desa
 Deputi Bidang Investigasi;
o Direktorat Investigasi I
o Direktorat Investigasi II
o Direktorat Investigasi III
o Direktorat Investigasi IV
 Inspektorat;
 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan;
 Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan;
 Pusat Informasi Pengawasan;
 Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor
Di samping itu BPKP juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di 34 Provinsi di
seluruh Indonesia yaitu:
1. Perwakilan BPKP Prov. Aceh 18. Perwakilan BPKP Prov. Jawa Timur
19. Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan
2. Perwakilan BPKP Prov. Sumatera Utara
Barat
20. Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan
3. Perwakilan BPKP Prov. Sumatera Barat
Timur
21. Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan
4. Perwakilan BPKP Prov. Riau
Selatan
5. Perwakilan BPKP Prov. Jambi 22. Perwakilan BPKP Prov. Bali
23. Perwakilan BPKP Prov. Nusa
6. Perwakilan BPKP Prov. Sumatera Selatan
Tenggara Timur
24. Perwakilan BPKP Prov. Sulawesi
7. Perwakilan BPKP Prov. Bengkulu
Selatan
25. Perwakilan BPKP Prov. Sulawesi
8. Perwakilan BPKP Prov. Lampung
Tengah
26. Perwakilan BPKP Prov. Sulawesi
9. Perwakilan BPKP Prov. DKI Jakarta
Utara
27. Perwakilan BPKP Prov. Sulawesi
10. Perwakilan BPKP Prov. Banten
Tenggara
11. Perwakilan BPKP Prov. Jawa Barat 28. Perwakilan BPKP Prov. Maluku
12. Perwakilan BPKP Prov. Jawa Tengah 29. Perwakilan BPKP Prov. Papua
38

30. Perwakilan BPKP Prov. Kepulauan


13. Perwakilan BPKP Prov. DI Yogyakarta
Riau
14. Perwakilan BPKP Prov. Kepulauan 31. Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan
Bangka Belitung Tengah
15. Perwakilan BPKP Prov. Nusa Tenggara
32. Perwakilan BPKP Prov. Gorontalo
Barat
33. Perwakilan BPKP Prov. Maluku
16. Perwakilan BPKP Prov. Sulawesi Barat
Utara
34. Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan
17. Perwakilan BPKP Prov. Papua Barat
Utara

Fotografer : Tidak dicantumkan

Gambar II.1Gedung Mina Bahari I


39

Fotografer : Tidak dicantumkan

Gambar II.1Gedung BPKP 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL), kami dapat mengambil


kesimpulan bahwa kegitan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Pengalaman kerja yang didapatkan akan
membuat para siswa memiliki keahlian dan keterampilan yang profesional
40

dalam bidangnya, dan mendidik para siswa-siswi untuk memiliki rasa


disiplin, tanggung jawab yang tinggi dan etika yang baik serta dapat
bersosialisasi dengan lingkungan kerja. Dan juga dengan adanya kegiatan
PKL ini membuat siswa-siswi menjadi mandiri dan menjadi tahu tentang
semua hal yang dilakukan dalam dunia kerja.
SetelahmelaksanakankegiatanPraktik Kerja Lapangan
(PKL)ini,sangatbanyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami
dapatkan, jika di sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori kejuruan,
maka dalam praktik di lapangan kami menggunakan teori sebagai dasar
melaksanakan suatu kegiatan atau praktik. Pada intinya kegiatan ini sangat
berguna untuk mengembangkan apa yang sudah didapatkan di sekolah.
Kegiatan ini bisa juga disebut sebagai pelengkap dan pemantapan saat nanti
kami sudah berkecimpung dalam dunia kerja.
Demikian yang dapat kami sampaikan dan paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini, masih banyak kekurangan
dan kelemahan dalam penyampaian laporan ini karena keterbatasan
pengetahuan dan kurangnya rujukan. Kritik dan saran sangat kami harapkan
dari pembaca semua.

3.2 Saran
Padaakhirdaribagiankaryatulisini,sayaakanmenyampaikansaran-
saran,baikuntuk pihak sekolah maupun bagi pihak industri tentang
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Untuk Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP):
1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahan
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk
41

Praktik Kerja Lapangan (PKL).


2. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan ke
disiplinannya dalambekerja.
3. Hubungan karyawan dengan siswa-siswi PKL diharapkan
selalu terjaga kehormonisannya agar dapat tercipta suasana kerja sama
yangbaik.

Untuk Sekolah :
1. Pemantauan terhadap siswa-siswi yang sedang PKL maupun yang baru
akan melakukan PKL agar lebih ditingkatkan lagi untuk meyakinkan
pihak perusahaan terhadap program PKLini.
2. Dalam pembekalan meteri fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan
terutama untuk pembinaan mentalsiswa/i.
3. Dan guru-guru juga selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
keringanan pada siswa- siswi yang sedangPKL.

3.3 Kesan Dan Pesan:


Selama kami Praktik Kerja Lapangan (PKL) disini kami merasa
senang dan kami mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luas terutama
dalam dunia kerja yang belum kami ketahui sebelumnya. Kami merasa
sangat nyaman PKL disini karena pembimbing bisa bekerja sama dengan
kami dan mempermudah kami dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Praktik kerja indutri (PKL) merupakan kegiatan yang menurut siswa agar
belajardisiplindantentunyadituntutagardapatbekerjadenganmendapatsegala
pengetahuan yang diberikan di sekolah dalam menjalani Praktik Kerja
Lapangan (PKL), Banyak ilmu yang didapat selama kegiatan PKL yang
tentu saja dapat menjadikan bahan dan pengalaman untuk modal bekerja di
masa depan. Untuk kami pribadi tentu merasa puas dan bahagia karena
dapat menjalankan kegiatan praktik kerja industri dengan baik hingga
berakhirnya kegiatanini.
42

Pesan untuk tempatPKL:

Terimakasih kepada pembimbing atas kesempatan yang telah


Diberikan kepada kami untuk melakukan praktik lapangan kerja selama
3 bulan, melalui kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas siswa dalam
Bidangnya karena siswa diberikan kesempatan untuk merasakan langsung
Lingkungan kerja.
Semoga ilmu yang kami dapatkan selama praktik lapangan kerja
Tepatnya
Di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ini dapat
Bermanfaat juga kelak mengantarkan kami menjadi tenaga kerja yang
Profesional, disiplin, mandiri, terampil dan bertanggung jawab serta
Mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Semoga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang dapat
Melayani masyarakat dengan baik dan semakin mudah pelayanannya.
Semoga visi dan misi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Dapat tercapai.

Pesan untuksekolah:

Saran yang dapat penulis sampaikan untuk Lembaga SMK Darul


Mukminin adalah sebagai berikut: Agar meningkatkan hubungan kerja
dengan Dunia Industri sebaiknya dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) sekolah selalu siap untuk melakukan monitoring anak
didiknya dengan teratur, agar sekolah hendaknya memperbanyak frekuensi
bimbingan dan pengawasan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana praktik
yang lebih baik sesuai dengan perkembangan dalam bidang administrasi
perkantoran dan akuntansi.
43

DAFTAR PUSTAKA
44

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. “Sejarah Kementerian


Kelautan dan Perikanan”. Diakses pada tanggal 18 November 2021 melalui
https://kkp.go.id/page/6-sejarah,

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. “Visi Misi


Kementerian Kelautan dan Perikanan”. Diakses pada tanggal 18 November
2021 melalui https://kkp.go.id/page/7-visi-dan-misi,

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. “Struktur Organisasi


Kementerian Kelautan dan Perikanan”.Diakses pada tanggal 18
November 2021 melalui https://kkp.go.id/page/4142-struktur-organisasi-
kementerian-kelautan-dan-perikanan-periode-januari-2021,

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. “Tugas dan Fungsi


Kementerian Kelautan dan Perikanan.Diakses pada tanggal 18 November
melaluihttps://kkp.go.id/page/139-tugas-dan-fungsi.

Anda mungkin juga menyukai