Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


( BPKP )
Jalan Pramuka No.33 Jakarta Timur

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Ujian Sekolah dan Uji Sertifikasi Kompetensi (USK)
Tahun Pelajaran 2022/2023

DisusunOleh:
NO NAMA NIS
1. Daniel Diaz
2. Muhammad Fajar
3. VicoRavael

YAYASAN PENDIDIKAN MERDEKA JATINEGARA


SMK YP DARUL MUKMININ
Jalan Matraman Raya No. 177 Jatinegara Jakarta TimurTelp. (021) 8503933
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilimiah ini telah diujikan

Sebagai salah satu persaratan Ujian Sekolah

Jakarta, ……………………………..

Penguji

Sri Marina Ulfa, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SMK Darul Mukminin

Drs. Agus Cik


LAPORAN ILIMIAH YANG BERJUDUL

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Badan Pengawasan Keuangan Dan Pemangunan (BPKP)

Jl. Pramuka NO 33, Jakarta Timur

telah disetujui dan disahkan pada hari Senin, 06 Maret 2023.

MENGESAHKAN

Pembimbing PKL Koordinator PKL

Perusahaan Perusahaan

Lusi Deslarusanti, S.E Drs. Edy Prasetyo

NIP.196812101988032001 NIP.197402051998031002
LAPORAN ILIMIAH YANG BERJUDUL

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) (PKL)

Badan Pengawasan Dan Keuangan (BPKP)

Jl. Pramuka NO 33, Jakarta Timur

telah disetujui dan disahkan pada hari Senin, 06 Maret 2023.

MENGESAHKAN

Pembimbing Prakerin Koordinator Prakerin

Sekolah Sekolah

Qof Furqonika A. A. G, S.Pd Bahrudin, S.E


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayat-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) ini. Laporan ini adalah bukti saya telah melaksanakan praktek kerja
lapangan di Badan Pengawasan Dan Keuangan (BPKP).

Laporan ini dapat dibuat dan diselesaikan karena adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Agus Cik selaku kepala sekolah SMK Darul Mukminin.
2. Bahrudin S.E, selaku Kepala Program Akutansi.
3. Qof Fuqronika A.A.G selaku, pembimbing pembimbing kami dalam
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
4. Endah Fitry Yanty S.E, selaku Wali Kelas XI AKL
5. Bapak Drs. Edy Prasetyo selaku pimpinan Kantor Kearsipan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
6. Ibu Lusy Deslarusanti selaku pembimbing PKL di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
7. Bapak/Ibu guru dan seluruh warga SMK Darul Mukminin yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril
maupun materil.

Harapan penulis, laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada


umumnya, dan bagi siswa/siswi SMK Darul Mukminin.

Jakarta, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL/HALAMAN COVER………………………………………... i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv

BAB I……………………………………………………………………………...1

PENDAHULUAN………………………………………………………......8

A. Latar Belakang………………………………………………………....8

B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan…………………………8

BAB II……………………………………………………………………………10

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN ………………………………...10

A. Sejarah Berdirinya PT. POS INDONESIA…………………………...10

B. Visi dan Misi PT. POS INDONESIA………………………………....13

C. Struktur oganisasi PT. POS INDONESIA KANTOR SENTRAL

PENGOLAHAN POS TIPE A………………………………………..14

D. Tugas dan Peran Masing-masing Bagian dan Manajer…………..….15

BAB III …………………………………………………………………………..48

URAIAN KEGIATAN PRAKERIN……………………………………..48

A. Waktu Pelaksanaan Prakerin………………………………………….48

B. Uraian Kegiatan……………………………………………………….48
BAB IV ………………………………………………………………………….51

PENUTUP ……………………………………………………………….51

A. Kesimpulan……………………………………………………………51

B. Saran…………………………………………………………………..51

DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………………...52

LAMPIRAN……………………………………………………………………...53
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana pelatihan di dunia

kerja dalam rangka membandingkan teori yang diajarkan di sekolah dengan

kegiatan yang sebenarnya terjadi di lapangan. Praktik Kerja Lapangan (PKL)

merupakan pembelajaran eksternal yang diterapkan di Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) dengan cara melaksanakan kegiatan secara langsung di

lapangan sesuai dengan teori yang telah diajarkan di sekolah, walaupun dalam

pelaksanaannya kadang kala ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan teori,

namun dalam penerapannya kegiatan yang ada di lapangan/dunia kerja tidak

jauh berbeda dengan teori-teori yang telah diajarkan di sekolah.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan untuk memenuhi

kebutuhan tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Melalui Praktik Kerja

Lapangan (PKL) diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional,

dimana para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut menerapkan ilmu

yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.

Adapun dasar hukum yang melandasi kegiatan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) yaitu, sebagai berikut:

1. UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,

dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah

yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota

masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan

sosial budaya, alam sekitar dan meningkatkan pengetahuan peserta didik

untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) kebudayaan.

3. Peraturan Pemerintah No.39 tahun1992 tentang peran serta masyarakat

dalam pendidikan nasional. Keputusan Menteri No.0490/1993 tentang

kurikulum SMK yang berisi bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan

dilaksanakan melalui dua jalur yaitu pendidikan di dalam sekolah dan pendidikan

di luar sekolah”.

4. Lampiran keputusan MENDIKBUD tentang kurikulum 1994 SMKTA

yaitu dalam dokumen landasan, program dan pembangunan kurikulum

1994 SMKTA, disebutkan bahwa peningkatan mutu relevasi Pendidikan

Menengah Kejuruan diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang

utuh dan mantap sehingga terdapat kesinambungan antara dunia

pendidikan dan Dunia Kerja.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang

ditetapkan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut, “Apakah

dengan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa/siswi SMK YP

Darul Mukminin dapat menjadi tenaga kerja yang terampil dan profesional

ketika memasuki dunia kerja/industri”

1.3 Maksud dan Tujuan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK YP Darul


Mukminin adalah upaya untuk memberikan gambaran yang konkret kondisi
yang ada di dunia kerja dan melatih Siswa/Siwi untuk beradaptasi dengan
lingkungan dunia kerja: Adapun maksud dari pelaksanaan PKL adalah Dalam
penyusunan laporan ini kami mempunyai beberapa maksud dan tujuan,
diantaranya yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sekolah (US) dan Uji Sertifikasi

Kompetensi (USK).

2. Dengan adanya laporan ini menjadikan salah satu bukti bahwa siswa yang

bersangkutan sudah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

3. Melatih siswa dalam menuangkan bahasa laporan secara tertulis.

4. Melaksanakan praktik kerja yang sesuai dengan bidang pendidikan.

5. Siswa/Siswi dapat mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia

kerja setelah lulus.

6. Siswa/Siswi mampu mengimplementasikan pengetahuan yang di dapat di

Sekolah.

7. Untuk meningkatkan kemampuan kerja dan keterampilan kerja yang

Siswa/Siswi miliki tentang kegiatan Akuntansi Keuangan di Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan DKI Jakarta

khusunya Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat.

8. Siswa/Siswi mendapatkan pengalaman baru yang belum di dapat di

Sekolah Sedangkan tujuan dari pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur kemampuan penalaran dalam memahami, membahas dan

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di tempat PKL.

2. Untuk memperoleh wawasan dunia kerja dan mempraktikan teori - teori

yang telah diperoleh di Sekolah


3. Untuk studi perbandingan antara ilmu yang telah diperoleh di Sekolah

dengan kondisi kerja yang sesungguhnya.

4. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan Akuntansi

Keuangan di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

Perwakilan DKI Jakarta

1.4. Manfaat PKL

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan memiliki

kegunaan bagi pihak - pihak yang terkait yaitu bagi Praktikan, Sekolah dan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta

sebagai tempat Praktikan melaksanakan PKL.

1. Bagi Praktikan

a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang dunia kerja yang

sesungguhnya

b. Mengaplikasikan teori yang telah di dapat selama perkuliahan seperti

Kearsipan, Korespondensi, Manajemen Perkantoran, Public Relation

di tempat PKL.

c. Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan potensi diri

untuk menjadi lulusan yang berkompetensi.

d. Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan potensi di bidang

Administrasi Perkantoran.

2. Bagi Fakultas
a. Dapat menjalin kerjasama yang harmonis antara Universitas dengan

instansi pemertintah atau swasta tempat mahasiswa melakukan PKL.

b. Untuk memperkenalkan jurusan Ekonomi dan Administrasi

Universitas Negeri Jakarta kepada khalayak luas.

c. SMK YP Darul Mukminin dapat meningkatkan kualitas lulusannya

melalui pelaksanan PKL.

d. Mendapatkan umpan balik berupa saran untuk menyempurnakan

sistem pembelajaran sehingga menghasilkan sumber daya manusia

yang kompeten dan terampil.

3. Bagi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jakarta

a. Memungkinkan adanya kerjasama dan terjalinnya hubungan yang

harmonis antara instansi pemerintah dan Perguruan Tinggi.

b. Membantu meringankan kegiatan operasional instansi dalam

melaksanakan pekerjaan.

c. Adanya saran dan kritik yang dapat membangun dari mahasiswa

PKL

1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian

Kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang

bertempat di Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP)

selama 3 bulan, dengan rincian sebagai berikut :

Dimulai Tanggal : 5 September 2022

SelesaiTanggal : 30 November 2022


Waktu Pelaksanaan : Senin s/d. Jumat dimulai

dari pukul 08.00 s/d. pukul 16.30 WIB.

1.5 Metode Penulisan

Metode untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam

menyusun laporan ini kami mengambil metode pencarian diweb resmi.

Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam

mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dengan metode ini penulis

melakukan pencarian data-data yang diperlukan untuk menyusun laporan

ini. Data-data yang diperoleh dengan metode ini antara lain;

1. Gambaran Umum Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan.

2. Struktur Organisasi Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan.

3. Inventarisasi tentang alat-alat dan benda-benda yang di kerjakan di tempat

PKL.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini terdiri atas 3

(tiga) bab dengan perincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan

pembahasan, waktu dan lokasi pelaksanaan, metode pengumpulan

data, sistematika penulisan laporan praktik kerja industri.

BAB II : PEMBAHASAN
Bab ini membahas sejarah Badan Pengawasan Keuangan Dan

Pembangunan (BPKP), visi dan misi Badan Pengawasan Keuangan

Dan Pembangunan (BPKP), struktur organisasi, fungsi perusahaan,

serta deskripsi perusahaan dan kegiatan yang dilakukan selama

Praktik Kerja Lapangan (PKL).

BAB III PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan, saran, kesan dan pesan selama

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah Perusahaan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, atau yang

disingkat BPKP, adalah lembaga pemerintah non kementrian Indonesia yang

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan

pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi,

Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

tidak dapat dilepaskan dari sejarah panjang perkembangan lembaga

pengawasan sejak sebelum era kemerdekaan. Melalui Keputusan Pemerintah

(Government Besluit) Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936 ditetapkan bahwa

Djawatan Akuntan Negara (Regering Accountantsdienst) bertugas melakukan

penelitian terhadap pembukuan dari berbagai perusahaan negara dan jawatan

tertentu. Dengan demikian, aparat pengawasan pertama di Indonesia adalah


Djawatan Akuntan Negara (DAN). Secara struktural DAN yang bertugas

mengawasi pengelolaan perusahaan negara berada di bawah Thesauri

Jenderal pada Kementerian Keuangan.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 1961 tentang Instruksi

bagi Kepala Djawatan Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari

Thesauri Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah Menteri

Keuangan. DAN merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua

pekerjaan akuntan bagi pemerintah atas semua departemen, jawatan, dan

instansi di bawah kekuasaannya. Sementara itu fungsi pengawasan anggaran

dilaksanakan oleh Thesauri Jenderal. Selanjutnya dengan Keputusan Presiden

Nomor 239 Tahun 1966 dibentuk Direktorat Djendral Pengawasan Keuangan

Negara (DDPKN) pada Departemen Keuangan. Tugas DDPKN (dikenal

kemudian sebagai DJPKN) meliputi pengawasan anggaran dan pengawasan

badan usaha/jawatan, yang semula menjadi tugas DAN dan Thesauri

Jenderal.

DJPKN mempunyai tugas melaksanakan pengawasan seluruh

pelaksanaan anggaran negara, anggaran daerah, dan badan usaha milik

negara/daerah. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 1971 ini,

khusus pada Departemen Keuangan, tugas Inspektorat Jendral dalam bidang

pengawasan keuangan negara dilakukan oleh DJPKN.

Dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983

tanggal 30 Mei 1983, DJPKN ditransformasikan menjadi Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sebuah lembaga pemerintah non


departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Presiden. Salah satu pertimbangan dikeluarkannya Keputusan

Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) adalah diperlukannya badan atau lembaga pengawasan

yang dapat melaksanakan fungsinya secara leluasa tanpa mengalami

kemungkinan hambatan dari unit organisasi pemerintah yang menjadi objek

pemeriksaannya. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tersebut

menunjukkan bahwa Pemerintah telah meletakkan struktur organisasi Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sesuai dengan proporsinya

dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang ada. Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan kedudukan yang terlepas dari

semua departemen atau lembaga diatur agar dapat melaksanakan fungsinya

secara lebih baik dan obyektif.

Tahun 2001 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata

Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No 64 tahun 2005. Dalam

Pasal 52 disebutkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan

keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pendekatan yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) diarahkan lebih bersifat preventif atau pembinaan dan


tidak sepenuhnya audit atau represif. Kegiatan sosialisasi, asistensi atau

pendampingan, dan evaluasi merupakan kegiatan yang mulai digeluti Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sedangkan audit

investigatif dilakukan dalam membantu aparat penegak hukum untuk

menghitung kerugian keuangan negara.

Pada masa reformasi ini Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) banyak mengadakan Memorandum of Understanding

(MoU) atau Nota Kesepahaman dengan pemda dan kementerian/lembaga

sebagai mitra kerja BPKP. MoU tersebut pada umumnya membantu mitra

kerja untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mencapai good

governance.

Pada akhir 2014, peran Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) ditegaskan lagi melalui Peraturan Presiden Nomor 192

Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. BPKP

berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dengan

tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan

keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Selain itu, Presiden juga

mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014

tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan

Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan rakyat dengan menugaskan Kepala BPKP untuk melakukan

pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/daerah serta

efesiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah


Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada

Presiden selaku kepala pemerintahan sebagai bahan pertimbangan untuk

menetapkan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan pemerintahan dan

memenuhi kewajiban akuntabilitasnya. Hasil pengawasan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga diperlukan oleh para

penyelenggara pemerintahan lainnya termasuk pemerintah provinsi dan

kabupaten/kota dalam pencapaian dan peningkatan kinerja instansi yang

dipimpinnya

2.1.2 Visi Misi

Visi

Auditor Internal Pemerintah RI berkelas dunia untuk meningkatkan akuntabilitan

pengelolaan keuangan dan pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi DKI

Jakarta.

Misi

1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional guna mendukung tata

kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif;

2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

yang efektif, dan

3. Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten.

2.1.2 Visi Misi


Dengan pertimbangan untuk meningkatkan fungsi pengawasan intern

dan kualitas sistem pengendalian intern, Presiden Joko Widodo melalui

Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 yang ditandatangani pada 31

Desember 2014, telah menyempurnakan organisasi Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Dalam menjalankan tugasnya Kepala

BPKP dibantu oleh dua unit kerja utama, yaitu Unit Kerja

Kedeputian/Sekertarias Utama dan Unit Kerja Pusat. Unit kerja

Kedeputian/Sekertarias Utama terdiri dari 1 Sekertariat Utama yang

membawahi 5 biro, dan terdiri dari 5 Deputi. Unit kerja Pusat terdiri dari 1

inspektorat dan 4 Pusat Unit. Seperti yang ditampilkan bagan struktur

organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dibawah

ini
Serta 5 biro yang berada langsung dibawah Sekertariat Utama ditampilkan

dalam bagan dibawah ini:

Adapun penjabaran tugas dan fungsi untuk masing-masing unit yaitu sebagai

berikut:
Unit Kerja Kedeputian/Sekretaris Utama

1. Sekretariat Utama Sekretariat Utama Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) adalah unsur pendukung pimpinan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala. Dalam melaksanakan tugas koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi di seluruh unit

organisasi di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP). Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Utama

menyelenggarakan fungsi:

1) Pembinaan dan pelayanan administrasi perencanaan, ketata usahaan,

organisasi, tatalaksana, kepegawaian, keuangan, hukum dan

perundang-undangan, protokol, persandian, kearsipan, perlengkapan,

dan rumah tangga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP).

2) Pengoordinasian pelaksanaan penyelenggaraan sistem pengendalian

intern pemerintah dan reformasi birokrasi di lingkungan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

3) Pengoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi program pembinaan dan

sertifikasi jabatan fungsional auditor, pendidikan dan pelatihan,

penelitian dan pengembangan di lingkungan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).


4) Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan laporan akuntabilitas

kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

2. Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan

Kemaritiman

Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan

Kemaritiman mempunyai tugas membantu Kepala di bidang pelaksanaan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan program

lintas sektoral pembangunan nasional pada instansi pemerintah pusat

bidang perekonomian dan kemaritiman. Dengan menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:

1) Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah pada instansi

pemerintah pusat bidang perekonomian dan kemaritiman

2) Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah pada instansi

pemerintah pusat bidang perekonomian dan kemaritiman

3) Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan

pemerintah di bidang perekonomian dan kemaritiman sesuai

peraturan perundang-undangan

4) Pemberian asistensi atas reviu laporan keuangan dan kinerja pada

instansi pemerintah pusat bidang

3. Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK Deputi

Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum,

Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mempunyai tugas

membantu Kepala di bidang pelaksanaan pengawasan intern terhadap


akuntabilitas keuangan negara dan program lintas sektoral pembangunan

nasional pada instansi pemerintah pusat bidang politik, hukum, keamanan,

pembangunan manusia, dan kebudayaan. Dalam melaksanakan tugasnya

Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian

dan Kemaritiman menyelenggarakan fungsi:

1. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan

pemanfaatan aset negara pada instansi pemerintah pusat bidang

politik, hukum, keamanan, pembangunan manusia, dan

kebudayaan

2. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan

pemerintah di bidang politik, hukum, keamanan, pembangunan

manusia, dan kebudayaan sesuai peraturan perundang-undangan

3. Pemberian asistensi atas reviu laporan keuangan dan kinerja pada

instansi pemerintah pusat bidang politik, hukum, keamanan,

pembangunan manusia, dan kebudayaan

4. Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah Tujuan

yang telah ditetapkan pada Deputi Bidang Penyelenggaraan Keuangan

Daerah adalah Meningkatkan kualitas akuntabilitas keuangan daerah yang

mendukung tata kepemerintahan yang baik. Serta mencapai Tercapainya

efektifitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah daerah.

Dengan menjalankan fungsi nya sebagai berikut:

1) Pembinaan kapabilitas dan pelaksanaan kegiatan pengawasan

intern pemerintah pada instansi pemerintah pusat bidang politik,


hukum, keamanan, pembangunan manusia, dan kebudayaan.

2) Pemberian asistensi atas reviu laporan keuangan dan kinerja pada

instansi pemerintah pusat bidang politik, hukum, keamanan,

pembangunan manusia, dan kebudayaan

3) Pengawasan terhadap penerimaan negara bukan pajak pada instansi

pemerintah pusat dan wajib bayar bidang politik, hukum,

keamanan, pembangunan manusia, dan kebudayaan

5. Deputi Bidang Akuntan Negara Deputi Bidang Akuntan Negara

mempunyai tugas membantu Kepala di bidang pelaksanaan pengawasan

intern pemerintah atas akuntabilitas penyelenggaraan tata kelola pada

badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan

keuangan dan pembangunan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat

dan/atau Pemerintah Daerah. Dengan menjalankan funsinya sebagai

berikut:

1) Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan

pemanfaatan aset daerah

2) Pengawasan intern terhadap optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

3) Perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada pemerintah daerah

4) Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah daerah

6. Deputi Bidang Investigasi Deputi Bidang Investigasi melaksanakan tugas

membantu Kepala di bidang pelaksanaan pengawasan kelancaran

pembangunan termasuk program lintas sektoral, pencegahan korupsi, audit


atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasuskasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara, audit

penghitungan kerugian keuangan negara dan pemberian keterangan ahli.

Dengan menjalankan funsnya sebagai berikut:

1) Pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan teknis di bidang

investigasi

2) Penyusunan rencana dan pengendalian pelaksanaan investigasi

3) Penyusunan pedoman dan pemberian bimbingan teknis investigasi dan

pencegahan kolusi, korupsi dan nepotisme UNIT KERJA PUSAT

a. Inspektorat Inspektorat BPKP adalah auditor intern dari unit

organisasi BPKP yang secara sadar, patuh pada suatu standar dan

etika profesi. Bertugas untuk menciptaan proses tata kelola

pemerintahan yang baik dan bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

(KKN) dan penerapan sistem pengendalian intern, guna

mendukung pencapaian visi dan misi BPKP. Sebagai Auditor

Intern BPKP, maka ruang lingkupnya adalah seluruh unit kerja

yang ada di lingkungan BPKP dan organisasi lain dimana BPKP

memiliki kepentingan di dalamnya. Inspektorat menjalankan fungsi

perumusan kebijakan teknis pengawasan intern Inspektorat,

penyusunan pedoman kegiatan operasional Inspektorat,

pelaksanaan audit terhadap ketaatan,efisiensi, dan efektivitas tugas

dan fungsi unit kerja di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP).


b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan Bertugas

melaksanakan penyelenggaraan, pembinaan dan koordinasi

kegiatan penelitian dan pengembangan pengawasan. Dalam pasal

241 Keputusan Kepala BPKP tersebut dinyatakan bahwa dalam

melaksanakan tugas, Puslitbangwas Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) menyelenggarakan fungsi analisis

kebutuhan dan penyusunan program penelitian dan pengembangan,

pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelaksanaan kerja sama

penelitian dan pengembangan, evaluasi dan penyusunan 19 laporan

pelaksanaan dan hasil penelitian dan pengembangan dan

pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan urusan rumah tangga.

c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Bertugas untuk

melaksanakan pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan

pelatihan. Serta berfungsi untuk penyusunan program diklat

kedinasan, fungsional dan teknis perencanaan, penyusunan dan

pengembangan materi diklat fungsional dan teknis, perencanaan

kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur,

penyelenggaraan dan koordinasi kegiatan diklat pembentukan,

pengembangan dan penjenjangan jfa serta diklat teknis. Penetapan

persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan diklat

pembentukan dan penjenjangan jfa, evaluasi pelaksanaan hasil

pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporannya dan


pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha,

keuangan, barang milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga.

d. Pusat Informasi Pengawasan Mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana dan program pengelolaan data dan informasi,

pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi,

penyiapan kompilasi analisis hasil pengawasan, serta

penyelenggaraan administrasi basis data dan 20 menyusunan

rencana dan program serta pengembangan sistem aplikasi,

teknologi informasi, dan pemberian dukungan kepada pengguna.

e. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) Mempunyai

tugas pokok melaksanakan penelaahan dan penyusunan peraturan,

standar, pedoman, program pembinaan, dan pelaksanaan sertifikasi

serta evaluasi pelaksanaan sertifikasi, angka kredit, dan efektivitas

tim penilai jabatan fungsional auditor di lingkungan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan APIP

lainnya. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Pusbin JFA

menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana dan program

pembinaan JFA, penelaahan dan penyusunan peraturan, standar dan

pedoman JFA, penyusunan materi ujian jabatan fungsional auditor,

pengelolaan data pejabat fungsional auditor, pelaksanaan seleksi

dan penentuan kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan jabatan

fungsional auditor. Sekertariat Utama Sebagaimana telah

disebutkan sebelumnya bahwa dalam menjalankan tugasnya


Sekertariat Utama membawahi 5 biro, yaitu terdiri dari Biro

Keuangan, Biro Perencanaan Pengawasan, Biro Kepegawaian dan

Organisasi, Biro Hukum Dan Humas, Biro Umum. Adapun

penjelasan mengenai tugas dan fungsi untuk masing-masing biro

yaitu sebagai berikut:

f. Biro Keuangan Biro keuangan berada di bawah Sekertariat Utama,

yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian anggaran dan bagian

perbendaharaan & akuntansi. Biro Keuangan mempunyai tugas

melaksanakan, penyusunan anggaran yang khusus dilakukan oleh

bagian anggaran serta melakanakan perbendaharaan, verifikasi, dan

akuntansi yang dilakukan oleh bagian perbendaharaan & akuntansi.

Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Keuangan menyelenggarakan

fungsi penyusunan anggaran rutin dan anggaran pembangunan,

pelaksanaan urusan perbendaharaan,pelaksanaan verifikasi dan

akuntansi. Bagian anggaran dan bagian perbendaharaan &

akuntansi tentu memiliki tugas, dan fungsi nya masing-masing

dalam menjalankan tugas Biro Keuangan secara keseluruhan.

Bagian Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

anggaran rutin dan anggaran pembangunan dengan menjalankan

fungsinya dalam penyusunan rencana kebutuhan anggaran rutin

dan anggaran pembangunan, penyusunan alokasi dan revisi serta

pedoman dan prosedur tata laksana anggaran rutin dan anggaran

pembangunan. Bagian Anggaran secara lebih spesifik dibagi


menjadi dua subbagian yaitu Subbagian Anggaran Rutin yang

mempunyai tugas penyusunan anggaran rutin, penyusunan alokasi

dan revisi anggaran rutin, serta prosedur tata laksana anggaran

rutin. Sedangkan Subbagian Anggaran Pembangunan mempunyai

tugas penyusunan anggaran pembangunan, 22 penyusunan alokasi

dan revisi anggaran pembangunan, serta pedoman dan prosedur tata

laksana anggaran pembangunan. Bagian Perbendaharaan dan

Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

perbendaharaan, pelaksanaan verifikasi, dan akuntansi. Dengan

menjalankan fungsinya dalam pelaksanaan urusan penerimaan,

penyimpanan, pembayaran, dan penatausahaan keuangan,

pelaksanaan verifikasi keuangan dan pelaksanaan akuntansi serta

penyusunan laporan keuangan. Bagian Perbendaharaan dan

Akuntansi dibagi menjdi tiga subbagian yaitu Subbagian

Perbendaharaan bertugas melakukan urusan penerimaan,

penyimpanan, pembayaran, dan penatausahaan keuangan,

Subbagian Verifikasi mempunyai tugas melakukan verifikasi

keuangan. Subbagian Akuntansi mempunyai tugas melakukan

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

g. Biro Perencanaan Pengawasan Biro Perencanaan Pengawasan

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan

pengawasan intern pemerintah dan penyusunan kebijakan teknis

pengawasan di lingkungan BPKP, serta penyusunan PKPT dan


evaluasi pelaksanaannya di lingkungan BPKP dan APIP lainnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Biro Perencanaan Pengawasan

menyelenggarakan fungsi penyusunan kebijakan pengawasan

intern pemerintah dan kebijakan teknis pengawasan di lingkungan

BPKP, pemantauan dan penyiapan evaluasi pelaksanaan PKPT di

lingkungan BPKP dan APIP lainnya. Biro Perencanaan terdiri dari

2 bagian yaitu Bagian Penyusunan Rencana yang mempunyai tugas

penyusunan rencana, penyiapan bahan kebijakan pengawasan

intern pemerintah dan kebijakan teknis pengawasan di lingkungan

BPKP, serta penyusunan PKPT di lingkungan BPKP dan APIP

lainnya. Bagian Evaluasi Perencanaan mempunyai tugas

melaksanakan pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi

pelaksanaan program dan PKPT dengan menyelenggarakan fungsi

pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan program

dan PKPT di lingkungan BPKP, pemantauan bahan evaluasi

pelaksanaan PKPT APIP lainnya.

h. Biro Kepegawaian Dan Organisasi Biro Kepegawaian dan

Organisasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

kepegawaian serta penataan organisasi dan ketatalaksanaan. 24

Dengan menyelenggarakan fungsinya dalam penyusunan rencana

formasi kepegawaian, pengembangan pegawai, dan urusan

kesejahteraan pegawai, serta pengelolaan data dan informasi

kepegawaian, pelaksanaan urusan pengangkatan dan kepangkatan


pegawai, pelaksanaan urusan pemindahan, pemberhentian, dan

pemensiunan pegawai dan perumusan kelembagaan serta

pembakuan prestasi kerja. Biro Kepegawaian dan Organisasi terdiri

dari 5 bagian yaitu Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana

formasi kepegawaian, pengembangan pegawai, dan urusan

kesejahteraan pegawai, serta pengelolaan data dan informasi

kepegawaian. Bagian Pengangkatan dan Kepangkatan Pegawai

mempunyai tugas melaksanakan urusan pengangkatan dan

kepangkatan pegawai. Bagian Pemindahan dan Pemberhentian

Pegawai mempunyai tugas melaksanakan urusan pemindahan,

pemberhentian, dan pemensiunan pegawai. Bagian Organisasi

mempunyai tugas melaksanakan analisis, penataan, evaluasi, dan

perumusan kelembagaan serta pembakuan prestasi kerja. Bagian

Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan analisis,

penyusunan, evaluasi, dan perumusan ketatalaksanaan, serta

penyiapan bahan koordinasi penyusunan pedoman dan standar

pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) dan APIP lainnya.

i. Biro Hukum Dan Humas Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan peraturan perundang-

undangan, penelaahan hukum, pemberian bantuan hukum serta

pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga.


Dengan menyelenggarakan fungsinya dalam analisis dan

penyusunan peraturan perundang- undangan, pelaksanaan

dokumentasi dan pemberian informasi hukum, pelaksanaan

pengkajian dan penelaahan hukum, pelaksanaan pemberian bantuan

dan penyuluhan hukum, pelaksanaan hubungan masyarakat dan

hubungan antar lembaga. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat

terdiri dari 3 bagian. Bagian Peraturan Perundang-undangan

mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyusunan peraturan

perundang-undangan serta dokumentasi dan pemberian hukum.

Bagian Penelaahan dan Bantuan Hukum mepunyai tugas

melaksanakan pengkajian dan penelahaan hukum serta penyiapan

bahan pemberian bantuan dan penyuluhan hukum. Bagian

Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga mempunyai

tugas melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar

lembaga.

j. Biro Umum Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga. Dengan

menyelenggarakan fungsinya yaitu pelaksanaan urusan penggajian

dan perjalanan dinas, pembinaan 26 dan pelaksanaan tata

persuratan dan kearsipan; pelaksanaan urusan rumah tangga,

pengelolaan barang milik/kekayaan Negara, pembinaan pengadaan

perlengkapan di Pusat dan Perwakilan, pelaksanaan urusan tata

usaha perbantuan pada Deputi. Biro Umum terdiri dari 3 bagian.


Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan bimbingan,

urusan tata persuratan dan kearsipan, penggajian dan perjalanan

dinas, serta pelaksanaan tata usaha perbantuan pada deputi. Bagian

Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah

tangga. Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan

analisis kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran,

inventarisasi, dan penghapusan barang milik/kekayaan negara.

2.1.3 Kegiatan Umum Perusahaan

Sebagai auditor internal pemerintah, Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP) memiliki tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional.

Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi

Pemerintah Pusat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan di

bidang akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan pembangunan pusat,

yang dipimpin Koordinator Pengawasan memiliki tugas sebagai berikut:

1. Koordinasi penyusunan rencana dan program pengawasan

2. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan

3. Pemantauan dan Evaluasi Hasil pengawasan dan;

4. Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan

Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat memberikan layanan

assurance maupun consulting, yaitu:


1. Audit

a. Audit Umum (General Audit) atas Proyek PHLN

b. Audit Kinerja

Merupakan audit untuk menilai pencapaian kinerja tugas dan

fungsi identitas sektor publik, serta memberi rekomendasi perbaikan

dan permasalahan yang ditemukan dalam rangka meningkatkan

efektivitas, efisien dan ke ekonomi

Layanan yang diberikan antara lain:

1) Audit Kinerja Program Keluarga Berencana

2) Audit kinerja atas Keberhasilan Peningkatan Ketersediaan Obat

Publik

3) Audit Kinerja atas Keberhasilan PNPM Mandiri

4) Audit Kinerja atas Program BOS

5) Audit Kinerja Program Wajar Dikdas

6) Audit Kinerja Ketahanan Pangan

c. Audit Operasional

1) Audit Operasional Dana Dekosentrasi

2) Audit Operasional Bidang Pendidikan dan Manajemen Pendidikan

3) Audit Operasional atas pengelolaan PNB

4) Audit Operasional Bantuan Raskin

5) Monitoring Pelaksanaan Prioritas Pembangunan


6) Optimalisasi Penerimaan Negara

d. Audit Tujuan Tertentu

1) Audit atas penyelenggaraan SPIP

2) Audit atas hal-hal lain di bidang keuangan seperti klaim dan

eskalasi harga

2. Non-Audit

Layanan Non-Audit meliputi:

a. Inventarisasi Barang Milik Negara (BMN)

Tujuan layanan ini untuk memperoleh dasar penyusunan laporan

keuangan Kementrian/Lembaga (K/L) dengan layanan berikut:

1) Inventarisasi BMN

2) Bimtek/Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

3) Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan

b. Evaluasi Kebijakan/Program (Policy/Program Evaluation)

Kegiatan ini untuk menilai hasil kebijakan/program sehingga dapat

menguraikan dan menjelaskan operasi, akibta, justifikasi serta implikasi

sosial atas kebijakan/program tersebut, dengan tujuan terwujudnya

perbaikan kesejahteraan sosial (social betterment), dengan layanan

berikut:

1) Evaluasi Program Imunisasi Dasar

2) Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak

3) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji


4) Evaluasi atas kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

5) Evaluasi Kebijakan dan Evaluasi Pengelolaan Program

Pengentasan/ Penanggungan Kemiskinan

6) Penyusunan Pedoman Evaluasi atas Kepuasan Masyarakat terhadap

Pelayanan Publik

c. Sosialisasi dan Bimtek SPIP

Layanan yang diberikan yaitu Diagnostik SPIP dan bimbingan

teknis penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Pusat.

2.2.1 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan DKI


Jakarta yang berlokasi di Jl. Pramuka No. 33 Jakarta Timur. Praktikan

ditempatkan di bidang kearsipan. Praktikan mendapat arahan dari Ibu Lusi

terkait bidang pekerjaan yang dilakukan selama menjalani PKL. Bidang

pekerjaan disesuaikan dengan jurusan yang ditempuh di Sekolah yaitu

Akuntansi keuangan. Sebagai kearsipan, Praktikan mempunyai tugas untuk

menerima, mengumpulkan, mengolah data dan informasi serta kegiatan surat

– menyurat yang langsung ditujukan kepada Koordinator Pengawas kearsipan

untuk melaksanakan pemecahan masalah terkait surat dan laporan serta

mendistribusikannya kepada bagian yang bersangkutan.

Praktikan melakukan pekerjaan yang sifatnya membantu kegiatan

operasional sekretariat yang kegiatan utamanya yaitu: mengantarkan surat ,

penggandaan, inventarisasi data. Adapun bidang pekerjaan yang Praktikan

lakukan meliputi:

a. Bidang Manajemen Kearsipan

b. Bidang Komputer dan Administrasi

c. Bidang Manajemen Perkantoran

2.2.2 Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanan pekerjaan dilaksanakan mulai tanggal 5 September sampai

dengan 30 November 2022 di Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP). Praktikan ditempatkan di bidang kearsipan sebagai

pengelola data. Adapun pekerjaan atau tugas yang dilakukan oleh Praktikan

adalah sebagai berikut:

1. Mengantarkan surat
2. Melakukan Pengarsipan

Pengarsipan data – data yang dilakukan bidang kearsipan. Adapun

langkah–langkah dalam mengarsipkan data–data adalah sebagai berikut:

a. Praktikan menerima data – data yang akan diarsip

b. Setelah itu Praktikan menyortir data – data sesuai dengan perihal yang

ditentukan.

c. Data diolah oleh Praktikan

d. Kemudian Praktikan menuliskan judul data dan menempatkannya di

folder sesuai dengan perihal data tersebut.

e. Setelah itu Praktikan menempatkan surat – surat tersebut ke dalam

ordner yang sesuai dengan perihalnya.

3. Melakukan Pensortinran

Praktikan mensortir data untuk dimasukkan ke dalam ordner.

Memasukkan data dari buku agenda surat masuk atau keluar dan laporan

pada program Microsoft Excel. Selain dicatat melalui buku agenda, data –

data seperti surat masuk, surat keluar, ataupun laporan dicatat juga ke

dalam Microsoft Excel untuk memudahkan pencarian kembali arsip.

Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Praktikan mengecek buku agenda surat masuk, surat keluar,data

diolah oleh Praktikan

b. Selanjutnya, Praktikan mengetik data terebut ke dalam Microsoft

Excel sesuai dengan buku agenda dan folder yang ada. Data excel dan

buku agenda surat masuk Data diolah oleh Praktikan.


2.2.3 Kendala yang Dihadapi

Selama menjalankan Praktik Kerja Lapangan (PKL), Praktikan

berusaha untuk menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan dengan hasil

yang maksimal dan tepat waktu. Namun, dalam pelaksanaanya terdapat

beberapa kendala yang dihadapi oleh Praktikan sehingga tidak semua

pekerjaan dilaksanakan tepat waktu. Kendala tersebut yaitu:

a. Terdapat 2 orang anggota praktikan melanggar peraturan saat

praktikan dan sering tidak hadir atau absen, sehingga sering

mendapatkan teguran dari pembimbing kantor. Sehingga tugas dari 2

orang anggota praktikan tersebut dibebankan ke Praktikan lainnya.

2.2.4 Cara mengatasi Kendala

Kami bertiga Praktikan bersepakat untuk memberitahu pembimbing

disekolah bahwa dua orang anggota kami memiliki masalah di kantor,

sehingga pembimbing sekolah menemui pembimbing yang berada di

kantor,lalu mereka berdua bersepakat untuk tidak memberi nilai dan tidak

meluluskan kerja praktik dua orang anggota tersebut

BAB III

PENUTUP
3.3. Kesimpulan dan Saran
3.3.1. Kesimpulan

Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL), kami dapat mengambil

kesimpulan bahwa kegitan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Pengalaman kerja yang didapatkan akan

membuat para siswa memiliki keahlian dan keterampilan yang profesional

dalam bidangnya, dan mendidik para siswa-siswi untuk memiliki rasa

disiplin, tanggung jawab yang tinggi dan etika yang baik serta dapat

bersosialisasi dengan lingkungan kerja. Dan juga dengan adanya kegiatan

PKL ini membuat siswa-siswi menjadi mandiri dan menjadi tahu tentang

semua hal yang dilakukan dalam dunia kerja.

Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini,

sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan, jika

di sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori kejuruan, maka dalam

praktik di lapangan kami menggunakan teori sebagai dasar melaksanakan

suatu kegiatan atau praktik. Pada intinya kegiatan ini sangat berguna untuk

mengembangkan apa yang sudah didapatkan di sekolah. Kegiatan ini bisa

juga disebut sebagai pelengkap dan pemantapan saat nanti kami sudah

berkecimpung dalam dunia kerja.

Demikian yang dapat kami sampaikan dan paparkan mengenai materi

yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini, masih banyak kekurangan

dan kelemahan dalam penyampaian laporan ini karena keterbatasan

pengetahuan dan kurangnya rujukan. Kritik dan saran sangat kami harapkan

dari pembaca semua.


3.3.2. Saran

Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran-

saran, baik untuk pihak sekolah maupun bagi pihak industri tentang

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

A. Untuk Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP):

1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahan

ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK

untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).

2. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan ke

disiplinannya dalam bekerja.

3. Hubungan karyawan dengan siswa-siswi PKL diharapkan

selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerja

sama yangbaik.

B. Untuk Sekolah SMK YP Darul Mukminin :

1. Pemantauan terhadap siswa-siswi yang sedang PKL maupun yang baru

akan melakukan PKL agar lebih ditingkatkan lagi untuk meyakinkan

pihak perusahaan terhadap program PKLini.

2. Dalam pembekalan meteri fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan

terutama untuk pembinaan mental siswa/i.

3. Dan guru-guru juga selalu memberikan motivasi, bimbingan dan

keringanan pada siswa- siswi yang sedang PKL.

3.3.3. Kesan dan Pesan

Selama kami Praktik Kerja Lapangan (PKL) disini kami merasa


senang dan kami mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luas terutama

dalam dunia kerja yang belum kami ketahui sebelumnya. Kami merasa

sangat nyaman PKL disini karena pembimbing bisa bekerja sama dengan

kami dan mempermudah kami dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Praktik kerja indutri (PKL) merupakan kegiatan yang menurut siswa agar

belajar disiplin dan tentunya dituntut agar dapat bekerja dengan mendapat

segala pengetahuan yang diberikan di sekolah dalam menjalani Praktik

Kerja Lapangan (PKL), Banyak ilmu yang didapat selama kegiatan PKL

yang tentu saja dapat menjadikan bahan dan pengalaman untuk modal

bekerja di masa depan. Untuk kami pribadi tentu merasa puas dan bahagia

karena dapat menjalankan kegiatan praktik kerja industri dengan baik

hingga berakhirnya kegiatan ini.

A. Pesan Untuk Tempat PKL

Terimakasih kepada pembimbing atas kesempatan yang telah

diberikan kepada kami untuk melakukan praktik lapangan kerja selama 3

bulan, dimulai dari bulan September sampai November melalui kegiatan

ini bisa meningkatkan kualitas siswa sesuai bidangnya karena siswa

diberikan kesempatan untuk merasakan langsung lingkungan kerja.

Semoga ilmu yang kami dapatkan selama praktik lapangan kerja

tepatnya di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini

dapat bermanfaat juga kelak mengantarkan kami menjadi tenaga kerja

yang Profesional, disiplin, mandiri, terampil dan bertanggung jawab serta

mampu menciptakan lapangan pekerjaan.


Semoga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang

dapat melayani masyarakat dengan baik dan semakin mudah

pelayanannya. Semoga visi dan misi Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) dapat tercapai.

B. Pesan untuk sekolah

Saran yang dapat penulis sampaikan untuk sekolah SMK YP

Darul Mukminin adalah sebagai berikut:

1. Agar meningkatkan hubungan kerja dengan Dunia Industri

sebaiknya dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

sekolah selalu siap untuk melakukan monitoring anak didiknya

dengan teratur

2. Agar sekolah hendaknya memperbanyak frekuensi bimbingan

dan pengawasan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan

prasarana praktik yang lebih baik sesuai dengan perkembangan

dalam bidang administrasi perkantoran dan akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Kamaluddin, A. (2017). Administrasi Bisnis. Makassar: CV Sah Media.


Martono, R. (2015). Manajemen Logistik Terintegrasi. Jakarta: PPM Manajemen.
Meirinawati, & Prabawati, I. (2015). Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata
Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien. SNAP “Pengembangan Ilmu
Dan Profesi Administrasi Perkantoran: Tantangan Dan Peluang,” 183–184.

Munzilin, A. (2017). Arsitektur Komputer. Sleman: Deepublish. Rosalin, S. (2017).


Manajemen Arsip Dinamis. Malang: UB Press.

Rosdiana. (2016). Dasar - Dasar Komputer. Makassar: Penerbit Aksara Timur.

Sattar. (2019). Manajemen Kearsipan. Sleman: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai