Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
SMK PEMBANGUNAN
JAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Nama dan NISN : 1. Fathir Moehamad Yogi 0063608453
2. Laras Kartika Putri 0056123058
3. Nicholas Ariyanto 0012560307
4. Siti Nuraeni 0065575471
Setelah diperiksa dan dikoreksi melalui proses, maka pembimbing dengan ini
menyatakan bahwa Laporan Praktik Kerja Industri dinyatakan valid.
Mengesahkan,
Kepala SMK
Pembangunan
Drs. H. Dahman
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya
praktikan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
yang praktikan lakukan selama 2 (dua) bulan lamanya di Unit Pengelola Terminal
Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Penyelesaian laporan ini terwujud atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, untuk itu praktikan ucapkan terima kasih kepada :
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... i
B. TUJUAN PRAKERIN.................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 17
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 17
B. SARAN......................................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan globalisasi
mengakibatkan persaingan yang sangat ketat dalam penyediaan sumber daya manusia
yang unggul. Untuk mempertahankan daya saing, sumber daya manusia dituntut
untuk terus meningkatkan kompetensi keahlian, pengetahuan dan keterampilannya.
Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu langkah untuk mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas adalah dengan proses pendidikan. Dengan kata lain
dapat dikatakan penidikan memegang peranan penting untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
1
B. TUJUAN PRAKERIN
Tujuan praktik industri menurut Bukit ( 2014 : 50) yaitu:
2) Memahami sikap dan disiplin kerja melalui praktek kerja industri di lini
produksi;
C. MANFAAT PRAKERIN
Menurut (Hamalik, 2007:93) manfaat praktik kerja industri secara umum
adalah sebagai berikut :
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa etika kerja menjadi
perekat perilaku dalam kebersamaan suatu organisasi atau perusahaan. Etika kerja
sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan sehingga nilai-nilai etis
dicantumkan dalam misi organisasi atau perusahaan.
1. Dokumen Primer
Dokumen primer adalah dokumen yang disiapkan oleh pengarang,
berisi informasi mengenai penelitian yang dilakukan sendiri, penjelasan
sebuah teori dalam semua bidang ilmu pengetahuan. Yang termasuk dokumen
premier adalah majalah ilmiah, laporan penelitian, paten, disertasi, makalah
lokakarya.
3
2. Dokumen Sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang berisi informasi mengenai
dokumen primer. Dengan kata lain merupakan dokumen yang mengacu ke
dokumen primer karena isinya merupakan deskripsi dan informasi tentang
dokumen primer. Yang termasuk dalam dokumen sekunder yaitu, bibliografi,
katalog, majalah indeks, majalah abstrak, daftar isi.
3. Dokumen tersier
Dokumen Tersier adalah dokumen yang berisi informasi mengenai
dokumen sekunder. Dokumen tersier mengumpulkan, menyarikan dan
memindahkan informasi yang semula ada pada dokumen sekunder dan
kadang-kadang juga pada dokumen primer kemudian diolah kembali sesuai
keperluan pemakai atau pembaca. Yang termasuk dokumen tersier adalah
buku ajar, direktori, panduan literatur, bibliografi. (Pambudi, 2018)
C. SISTEM KEARSIPAN
Pengelolaan arsip memegang peranan penting bagi jalannya suatu organisasi.
Menurut Sedarmayanti (2003), pengelolaan arsip atau proses kearsipan memiliki
beberapa cakupan diantaranya pengelolaan surat masuk dan keluar, sistem
penyimpanan arsip yang digunakan, penemuan kembali arsip, dan pemeliharaan
arsip. Keempat cakupan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
4
b) Penyortiran yakni dilakukan dengan memisahkan atara surat biasa, rutin dan
rahasia;
c) Pencatatan yakni setelah diperiksa ketepatan jenis maupun lampirannya
kemudian dilakukan pencatatan;
d) Mengagendakan surat masuk yakni kegiatan mencatat surat masuk ke dalam
buku agenda serta diberi nomor;
e) Pengarahan dan penerusan artinya surat diarahkan dan diteruskan kepada
devisi atau pejabat yang berhak mengolahnya;
f) Penyampaian surat, hal ini dilakukan oleh petugas arsip yakni dengan
dilakukan pendisposisian surat, penyampaian terhadap devisi terkait dan
terakhir penyimpanan surat.
Sedangkan langkah-langkah dalam mengelola surat keluar antara lain:
a) Pembuatan konsep surat;
b) Pengetikan, setelah konsep surat disetujui dan memperoleh kode atau nomor
surat kemudian diteliti oleh bagian unit pengolah, biar tidak terjadi
kesalahan;
c) Mengetik surat dalam bentuk akhir artinya konsep yang telah disetujui
pimpinan kemudian diketik dalam kertas berkepala surat atau kop surat;
d) Penandatanganan, ini disampaikan kepada pimpinan atau pejabat yang
berwenang;
e) Mengecek surat yang akan dikirim;
f) Mendistribusikan surat.
2) Penyimpanan Arsip
Salah satu cakupan dalam proses pengelolaan arsip adalah penyimpanan arsip.
Menurut Sedarmayanti (2003), pada umumnya sistem penyimpanan arsip yang
dipakai adalah sistem abjad, wilayah, pokok soal, nomor terakhir, klasifikasi
desimal dan sistem tanggal. Berikut penjelasan dari jenis sistem penyimpanan
arsip tersebut:
a. Sistem Abjad
Penyimpanan yang berdasarkan susunan abjad dari kata tangkap
(nama) dokumen bersangkutan. Sistem ini dokumen disimpan berdasar
urutan abjad, kata demi kata atau huruf demi huruf. Nama dapat terdiri dari
dua jenis, yaitu nama orang dan nama badan atau organisasi. Nama orang
terdiri dari nama lengkap dan nama tunggal, sedangkan nama badan terdiri
dari nama badan pemerintah, nama badan swasta dan nama organisasi.
5
b. Sistem Wilayah
Sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kepada
pengelompokan menurut nama tempat. Sistem ini sering disebut juga sistem
lokasi atau sistem nama tempat. Sistem ini digunakan karena adanya
kenyataan bahwa dokumen-dokumen tertentu lebih mudah dikelompokan
menurut tempat asal pengirimnya atau nama tempat tujuan dibandingkan
dengan nama badan, individu, atau isi dokumen yang bersangkutan. Sistem
geografis dapat dikelompokan menurut tingkatantingkatan yaitu menurut
nama depan negara, nama pembagian wilayah administrasi negara, dan nama
pembagian wilayah administrasi khusus.
c. Sistem Pokok Soal
Sistem penyimpanan dokumen berdasarkan kepada isi dari dokumen
yang bersangkutan. Isi dokumen juga disebut perihal, pokok soal. Sistem ini
merupakan suatu sistem penyimpanan dokumen yang didasarkan pada isi
dokumen dan kepentingan dari dokumen tersebut. Penyelenggaraan sistem
ini perlu ditentukan terlebih dahulu permasalahan yang dihadapi sehari-hari
organisasi yang bersangkutan.
d. Sistem Nomor
Sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kode nomor sebagai
pengganti dari nama orang atau nama badan atau organisasi. Sistem nomor
penyimpanan dokumennya berdasarkan dengan kode nomor. Pada sistem
nomor terdapat tiga unsur yaitu file utama yaitu file nomor yang digunakan
untuk menyimpan surat-surat yang telah dipindahkan kedalam map individu
(map yang berisi surat-surat koresponden yang jumlahnya sudah mencapai
lima), indeks yaitu suatu alat bantu untuk mengetahui nomor file yang
diberikan kepada sesuatu koresponden atau nama bila nama nomor yang
bersangkutan tidak diketahui dan buku nomor yaitu buku yang berisi nomor-
nomor yang sudah dipergunakan sebagai nomor koresponden dalam file
sistem nama. Sistem penyimpanan nomor tepat digunakan untuk
penyimpanan berkas atau dokumen yang kata panggilnya menggunakan
nomor penyimpanan surat-surat keputusan dalam suatu organisasi, pada
lembaga pendidikan, dan penyimpanan faktur transaksi.
6
e. Sistem Tanggal (Kronologi)
Sistem penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu. Waktu disini
dapat dijabarkan sebagai tanggal, bulan, tahun, dekade, ataupun abad. Sistem
ini kurang efektif apabila digunakan dalam mengelola dokumen yang
banyak. Sistem ini semua dokumen diurutkan pada urutan tanggal, bulan dan
tahun dokumen itu disimpan. Segi peletakan dan penyimpanan sistem ini
mudah dilakukan karena hanya didasarkan pada urutan tanggal, bulan serta
tahun. Penemuan kembali dokumen yang telah disimpan, sistem ini kurang
begitu efektif karena biasanya permintaan dokumen jarang dilakukan
berdasarkan kata panggil (caption) tanggal.
f. Sistem Klasifikasi Desimal
Penyimpanan arsip sistem klasifikasi desimal dikenal sebagai sistem
desimal, sistem klasifikasi atau sistem “Dewey”. Buku-buku perpustakaan
disimpan dengan sistem Dewey. Sistem klasifikasi adalah penyimpanan
arsip yang mendasarkan nomor sebagai kode penyimpanan
7
kerja yang tidak memadai dan tidak mendukung untuk bekerja secara optimal akan
membuat karyawan yang bersangkutan menjadi malas dan cepat lelah sehingga
kinerja pegawai tersebut akan rendah.
Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila tenaga kerja
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Dampak
lingkungan kerja baru dapat dilihat dalam jangka waktu yang lama. Lingkungan kerja
yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak
mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien (Sedarmayanti, 2009).
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan. Kinerja karywan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan
kontribusi kepada perusahaan. Setiap pekerjaan memiliki kriteria pekerjaan yang
spesifik atau dimensi kerja yang mengidentifikasi elemen-elemen yang paling penting
dari suatu pekerjaan. Perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan dan kelebihan
karyawan sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan
kelebihan dalam rangka meningkatkan produktifitas dan pengembangan karyawan
sehingga kinerja karyawan dioptimalkan demi tercapai tujuan perusahaan.
8
Oleh karena itu, cara terbaik untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah
dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik dan komunikasi yang baik. Jika
sudah terasa adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah
untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi
karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya.(Sari, 2019).
9
Alasan perlu dilakukan rapat yaitu karena setiap orang akan melaksanakan
tugas dan pekerjaan yang berbeda sehingga perlu koordinasi, komitmen, dan
kerjasama yang baik. Alasan lain yaitu setiap orang memiliki ide, pengetahuan, dan
pengalaman yang berbeda sehingga perlu dilakukan rapat untuk mencapai mufakat,
solusi, dan keputusan bersama.
10
sini adalah fasilitas kerja yang digunakan, yang dalam hal ini bisa dikategorikan
sebagai sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemberi kerja kepada karyawan
atau pekerja dalam melakukan tugasnya.
11
Teknologi informasi juga mempermudah pegawai dalam menjalankan
kegiatan kantor atau instansi. Menurut Farid, Wael, dan Ahmed (2018) manfaat
teknologi informasi sangat memberi keuntungan dibidang administrasi, dengan
penerapan elektronik untuk semua kegiatanya akan lebih mudah dibandingkan
dengan penggunaan teknologi yang manual. Diimbangi kemajuan secara ilmiah dan
teknis sehingga dengan teknologi mendapatkan perubahan yang signifikan bidang
administrasi. Karena di zaman sekarang teknologi khususnya elektronik sangat
diperlukan dalam berbagai kegiatan khususnya bidang administrasi.
12
BAB III
METODOLOGI DAN TUGAS INDIVIDU
B. TUGAS INDIVIDU
13
f. Setelah itu dokumen di simpan kembali ke box file pegawai dan
dimasukan lagi ke lemari arsip berdasarkan sistem kearsipan
abjad.
g. Praktikan memeriksa catatan kelengkapan dokumen milik
pegawai, apabila dokumen pegawai yang kurang lengkap berjenis
surat seperti : surat mutasi, surat cuti, surat lamaran kerja,dan surat
kenaikan gaji berkala maka Praktikan akan melakukan penemuan
kembali arsip. Namun apabila dokumen pegawai yang kurang
lengkap berjenis sertifikat , ijazah, dan kenaikan pangkat, maka
Praktikan akan memberikan catatan tersebut kepada pegawai yang
bersangkutan untuk segera melengkapi dokumen tersebut.
3. Menggandakan Dokumen
Setelah melakukan penemuan kembali arsip di Sub Bagian
Umum, Praktikan melakukan penggandaan dokumen untuk di buat
arsip sendiri di Sub Bagian Kepegawaian. Berikut uraian Praktikan
menggandakan dokumen:
a. Praktikan menyiapkan dokumen yang akan digandakan.
14
b. Selanjutnya Praktikan menyalakan mesin fotocopy dengan
menekan tombol power.
c. Jika mesin fotocopy sudah dipastikan menyala, maka Praktikan
mengatur ukuran kertas yang ingin digunakan, apakah kertas A4
atau F4 di menu Paper Select.
d. Selajutnya Praktikan langsung meletakkan dokumen yang akan
digandakan di dalam mesin fotocopy dan menentukan banyaknya
dokumen yang akan digandakan.
e. Praktikan menekan tombol start untuk memulai penggandaan.
f. Setelah selesai, Praktikan mematikan mesin fotocopy dengan
menekan tombol off.
g. Praktikan mengembalikan dokumen yang ada ke Sub Bagian
Umum untuk kembali diarsipkan.
4. Memindai Dokumen
Setelah melakukan pengecekan kelengkapan dokumen milik
pegawai dan menemukan kembali arsip, Praktikan juga diberi tugas
memindai dokumen milik pegawai untuk diarsipkan secara digital
dengan mesin scanner. Adapun langkah- langkah yang dilakukan
untuk memindai dokumen adalah sebagai berikut :
a. Praktikan menyiapkan dokumen milik pegawai yang akan di scan.
b. Praktikan menyalakan komputer dan mesin scanner, lalu
memastikan jika kedua nya sudah terhubung dengan baik.
c. Praktikan membuka perangkat lunak Adobe Photoshop yang ada
di komputer.
d. Praktikan memasukkan dokumen kedalam mesin scanner.
e. Selanjutnya Praktikan meng-klik start untuk memulai scanning.
f. Setelah proses scanning selesai, Praktikan meng-klik Preview
untuk melihat hasil scanning.
g. Setelah hasil scanning terlihat sempurna, Praktikan menyimpan
data tersebut di folder komputer yang sudah tertulis nama pegawai
masing-masing.
5. Membuat Surat
Dalam hal komputer administrasi, Praktikan juga mendapat
tugas membuat surat untuk pegawai UP Terminal Rawamangun.
Beberapa macam surat yang dibuat Praktikan adalah: surat cuti
15
pegawai, surat mutasi pegawai, surat kenaikan gaji berkala, surat
tugas, surat keputusan kepala pengadilan, surat peringatan pegawai,
surat keterangan pensiun pegawai, surat usulan kenaikan pangkat,
surat pengangkatan pegawai dari CPPPK menjadi PPPK, dan surat
telah melaksanakan tugas. Berikut uraian mengenai pembuatan surat
cuti dan surat mutasi pegawai :
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Praktikan menjalankan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) selama
kurang lebih dua (2) bulan dan ditempatkan di beberapa bagian Kepegawaian
UPTAJ – DISHUB DKI Jakarta. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
Praktikan berkaitan dengan bidang kearsipan, teknologi perkantoran, dan
komputer administrasi. Adapun uraian pekerjaan Praktikan diantaranya
adalah: pengecekan kelengkapan dokumen pegawai, penemuan kembali arsip,
penggandaan dokumen, pemindaian dokumen, dan penginputan data.
B. SARAN
Berikut ini adalah saran yang bisa Praktikan berikan dalam
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, yaitu :
2. Bagi Sekolah
a. Lebih mengarahkan peserta didik untuk mengenalkan duni kerja dan
kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi dalam dunia
pekerjaan
b. Pendalaman materi terkait Prakerin ditekankan kepada praktik, bukan
lagi dibebankan ke teori serta praktik tersebut dibiasakan sejak kelas
X
c. Bekerja sama dengan instansi negeri ataupun swasta untuk
mempermudah Siswi menemukan tempat PKL.
17
3. Bagi Instansi
a. Memberikan hukuman yang tegas untuk menjaga disiplin pegawai
dalam hal penyerahan kelengkapan dokumen pegawai.
b. Membuat sistem penyimpanan arsip di setiap bagian, agar tidak
terjadi kesalahan dan penumpukan arsip di salah satu bagian.
c. Mencatat alur peminjaman arsip, agar arsip yang keluar dari tempat
penyimpanan dapat diketahui keberadaannya.
18
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Ardiana, S., & Suratman, B. (2020). Pengelolaan Arsip Dalam Mendukung Pelayanan
Informasi Pada Bagian Tata Usaha di Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo. Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2), 335–348.
https://doi.org/10.26740/jpap.v9n2.p335-348
Sastypratiwi, H., Prihartini, N., Nyoto, R. D., & Anra, H. (2018). Traceability
Kebutuhan dan Perancangan Konseptual Manajemen Rapat Terintegrasi. Jurnal
Edukasi Dan Penelitian Informatika (JEPIN), 4(1), 43.
https://doi.org/10.26418/jp.v4i1.24499
Wibowo, N. A., Zainul Abidin, M., Firmansyah, R. D., Setyawardani, R. D., Rahma,
A., Tinggi, D. S., Ekonomi, I., Malang, I., Tinggi, M. S., Bodhi, A., & Surabaya,
I. (2022). Manajemen Sarana Prasarana Kantor Guna Menunjang Kinerja
Karyawan Di CV Bumi Buana Citra. Jurnal Manajemen Purna Iswara , 4(1),
19
19–24.
20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
21
Mengantar Surat Menginput Data
22
Susunan Organisasi UPTAJ – DISHUB DKI Jakarta
23