PEMBENTUKAN
BUMI
Teori Pembentukan Bumi
• 1. George Buffon (Astronom Prancis) menduga mula-mula sebuah bintang
melintas mendekati matahari menyebabkan sebagian dari selubung debu gas
matahari tertarik keluar. Debu gas tersebut mengalami pendinginan dan
berkumpul menjadi planet-planet, salah satunya bumi. Teori tersebut
berkembang menjadi Teori Planetesimal.
• 2. Immanuel Kant (Jerman) mengemukakan Teori Kabut, dimana awan panas
debu berputar perlahan-lahan dan semakin cepat akibat pemampatan
gravitasional. Akibat rotasi semakin cepat, maka gaya sentrifugal bertambah
besar dan mendorong awan debu ke arah luar sehingga gelang-gelang awan
debu mengitari pusatnya dan tarik-menarik membentuk planet-planet,
sedang materi awan debu yang berada di pusat semakin panas menjadi
matahari.
• 3. Chamberlin dan Moulton (Astronom dari Univ. Chicago) melanjutkan dari
teori planetesimal berukuran besar akan menarik yang kecil sehingga
ukurannya semakin besar dan bertumbuh menjadi planet-planet.
Pertumbuhan berlangsung terus-menerus menyebabkan ukurannya semakin
besar mengalami pemanasan di bagian intinya.
Crust (Kerak bumi)
Lapisan ini merupakan terluar bumi
dengan tebal kisaran 5-50 km. Lapisan ini
tersusun materi-materi padat kaya
silisium dan aluminium.
Litosfer (Letaknya paling luar dari mantle yang
kaya silisium-aluminium dengan tebal 50-100
km).
Mantle (Selimut
bumi)
Astenosfer (Lapisan di baeah litosfer yang kaya
Lapisan di bawah
dengan silisium-aluminium-magnesium,
kerak bumi yang
tebalnya km).
terdiri dari 3
lapisan, yaitu:
Mesosfer (Lapisan yang lebih tebal dan berat
kaya dengan silisium-magnesium, tebalnya
km).
Core (Inti bumi)
Lapisan ini menempati bagian paling dalam yang
terbagi 2 bagian, yakni inti bagian luar (tebalnya
2160 km kaya silisium, besi, dan magnesium) dan
inti bagian dalam (tebalnya 1320 km kaya besi
dan nikel).
TEORI LEMPENG TEKTONIK