Prinsip-Prinsip Asuransi
Prinsip-Prinsip Asuransi
S H A R I N G S E R I E S
D A S A R P E R A S U R A N S I A N
PRINSIP-PRINSIP
ASURANSI
SESI 1
D E P A R T E M E N P E N G A W A S A N I K N B 1 A
O T O R I T A S J A S A K E U A N G A N
A G E N DA
• Risk & insurance concepts
• The basic principles of insurance :
• Utmost good faith
• Insurable interest
• Indemnity
• Proximate cause
• Subrogation and contribution
KO N S E P R I S I KO DA N A S U R A N S I
R I S I KO
• Risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian (Chance of Loss)
• Risiko adalah keraguan atau ketidakpastian hasil.
• Risiko adalah ketidakpastian akan terjadinya suatu kerugian ekonomi.
• Risiko adalah suatu yang tidak dapat diprediksi.
• Risiko adalah peluang terjadinya kerugian.
• Risiko adalah kombinasi dari bahaya-bahaya.
• Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dimasa yang akan datang,
dan jika peristiwa tersebut terjadi, akan mendatangkan kerugian.
K AT E G O R I R I S I KO
• Risiko Murni (Pure Risk): kemungkinan yang timbul dari risiko yang terjadi
hanyalah 2 (dua) hal, yakni : ada kerugian (a loss), atau tidak ada kerugian (no
loss atau break even)
• Risiko Spekulatif (Speculative Risk): seseorang tidak akan hanya mengalami
kemungkinan rugi (loss) atau tidak rugi (no loss atau breakeven), namun juga
dapat menikmati keuntungan (profit), akibat terjadinya sebuah peristiwa atau
risiko
K AT E G O R I R I S I KO
• Risiko Fundamental (Fundamental Risk): risiko yang dampak kerugiannya bisa
dirasakan oleh masyarakat luas, selain itu umumnya kerugian ataupun nilai
kerugian yang ditimbulkan sangat besar atau bersifat catastrophic.
• Risiko Khusus (Particular Risk): risiko yang dampaknya dirasakan hanya secara
lokal saja, tidak menyeluruh atau non-catastrophic.
RISKS – PERILS - HAZARDS
• Risk → Abstrak
• Peril → Konkrit
• Hazard → Amplify/Dis-amplify → Risk/Peril
• Perils adalah penyebab langsung terjadinya kerugian, orang-orang dapat mengalami kerugian atau
kerusakan karena terjadinya berbagai perils atau bencana. Bencana yang sering terjadi adalah
kecelakaan, kebakaran, banjir, kecerobohan dan ketidak-jujuran, dll;
• Hazards atau bahaya dapat di definisikan sebagai keadaan yang dapat menimbulkan atau
meningkatkan terjadinya kerugian (chance of loss) dari suatu bencana yang terjadi. Hal-hal seperti
bad-housekeeping, jalan raya yang rusak berlobang, mesin yang tidak terawat, dan pekerjaan yang
berbahaya adalah hazards
HAZARDS
• Physical Hazards adalah hazards yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik dari risiko
yang dapat mempengaruhi timbulnya atau besarnya suatu kerugian, baik dari segi
sering atau jarang terjadinya (frequency) maupun dari segi tingkat keparahan dari
kerugian/kerusakannya (severity);
• Moral Hazards adalah hazards yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku orang-
orang yang terkait dengan suatu risiko. Moral hazards ini sangat berpengaruh terhadap
besarnya atau tingkat keparahan kerugian ;
• MoralE Hazards adalah hazards yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku orang-
orang yang terkait dengan suatu risiko dalam kondisi adverse tertentu seperti dibawah
tekanan, stress, frustrasi, dsb.
RISK MANAGEMENT
• The success or failure of a business depends on its
ability to manage risks.
• Strategic Risks
• Compliance Risks
• Financial Risks
• Operational Risks
• Reputational Risks
• Other Risks
PUSHING RISK IMPROVEMENTS
What incentives can Insurers offer to “push” risk improvements to insured?
• Transfer → Insurance !
• Retention Monitor Review
Transfer Retention
Monitor
INSURABLE INTEREST
K A PA N I N S U R A B L E I N T E R E S T A DA ?
1. Kepemilikan (Ownership)
• Kepemilikan atas Rumah Tinggal, Kendaraan, Pabrik, Barang Dagangan Mesin-Mesin dll
2. Kontrak (Contract)
• Kontrak Sewa Rumah, Sewa Gudang, Leasing dll
3. Undang-Undang (Statute)
• UU Tentang Angkutan Penumpang Umum
• UU Pencemaran Lingkungan
U T M O S T G O O D FA I T H
• Kontrak non-asuransi → ‘caveat emptor’
• Kontrak asuransi → ‘uberrima fides’
Mengapa Tertanggung wajib mengungkapkan fakta material (dalam kontrak asuransi) ?
• Semua fakta mengenai risiko yang lebih banyak mengetahui adalah tertanggung, sedangkan penanggung tidak banyak
mengetahui, kecuali kalau tertanggung menjelaskannya.
• Proposer wajib memberikan keterangan mengenai risiko.
• Penanggung tidak dapat mendeteksi risiko secara keseluruhan
• Penanggung dapat melakukan survey untuk mengumpulkan data-data tapi belum juga sempurna karena tertanggung lebih
mengetahui tentang fakta yang tak terlihat
• Untuk mendapatkan posisi yang seimbang dalam perjanjian yang fair maka kedua belah pihak harus diterapkan kewajiban
“Uberrima fides or Utmost GoodFaith”
• Kontrak pertanggungan merupakan perjanjian dengan itikad sangat baik dan jujur
P E L A N G G A R A N U T M O S T G O O D FA I T H
• Innocent misrepresentation
• Fraudulent misrepresentation
• Innocent non-disclosure
• Fraudulent non-disclosure
KO N S E K U E N S I P E L A N G G A R A N
U T M O S T G O O D FA I T H
• Penanggung
• Perdata : Wanprestasi atau Perbuatan Melawan Hukum
• Pidana : Pasal 75 UU No.40/2014 - Setiap Orang yang dengan sengaja tidak memberikan
informasi atau memberikan informasi yang tidak benar, palsu, dan/atau menyesatkan kepada
Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah);
• Tertanggung
• Perdata : Batalnya pertanggungan/ Bebasnya penanggung dari tanggung jawab
• Pidana : Penipuan asuransi
P ROX I M AT E C AU S E
• Adalah penyebab aktif, efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa
yang membawa akibat, tanpa adanya intervensi dari suatu kekuatanpun yang
timbul dan bekerja secara aktif dari suatu sumber yang baru dan berdiri sendiri”.
• Penggantian kerugian oleh perusahaan asuransi hanya akan dibayarkan apabila
peristiwa yang efektif dan dominan menimbulkan kerugian itu termasuk dalam
jaminan Polis Asuransi yang bersangkutan.
P ROX I M AT E C AU S E
• Single cause (penyebab tunggal)
• Chain of event (penyebabnya lebih dari satu atau sederetan penyebab)
• Dua kriteria yang perlu diperhatikan adalah :
• unbroken sequence (sederetan penyebab yang tidak terputus)
• broken sequence (sederetan penyebab yang terputus)
• Concurrent causes: 2 kejadian yang timbul pada saat bersamaan, tetapi masing-
masing berdiri sendiri
INDEMNITY
• Tanggung jawab dalam memberikan ganti-rugi finansial untuk mengembalikan
posisi keuangan Tertanggung setelah peristiwa kerugian sama dengan posisi
keuangan yang dimiliki sesaat sebelum peristiwa kerugian yang dijamin tersebut.
• Ingat ! → konsep Pure Risk
S U B RO G AT I O N
• Didefinisikan sebagai hak seseorang untuk menggantikan posisi hukum orang lain (yang
telah diberi ganti rugi olehnya) untuk mendapatkan kembali ganti-rugi dari orang lain
tersebut.
• Prinsip Subrogasi ini ditegaskan dalam pasal 284 KUHD yang berbunyi :
• “seorang penanggung yang telah membayar kerugian sesuai barang yang
dipertanggungkan, menggantikan si tertanggung dalam segala hak yang
diperolehnya terhadap orang-orang ketiga berhubung dengan menerbitkan kerugian
tersebut; dan si tertanggung itu adalah bertanggung jawab untuk setiap perbuatan
yang dapat merugikan hak si penanggung terhadap orang-orang ketiga itu”
CONTRIBUTION
• Prinsip Kontribusi atau right of contribution yakni hak penanggung untuk meminta
para penanggung lain (termasuk tertanggung itu sendiri yang dianggap sebagai
penanggung lain) yang turut bertanggung jawab kepada tertanggung yang
sama, untuk ikut menanggung kerugian tertentu yang ganti-rugi penuhnya telah
dibayar oleh penanggung pertama untuk berkontribusi (membagi klaim atas
kerugian itu dengan fair).
CONTRIBUTION (EXAMPLE)
PT. Asuransi A 2,000,000,000 Bayar 200,000,000
Total 10,000,000,000
Claim 1,000,000,000
C O R O L L A RY O F I N D E M N I T Y
Ensuring that the indemnity principle is being uphold and the insured is not BENEFITING any gain
from the insurer
INDEMNITY
SUBROGATION CONTRIBUTION
INSURANCE PRINCIPLES IN A GLANCE
Subrogation
Email :
aasa@alvinsiregarlaw.com