Anda di halaman 1dari 49

UNIVERSITAS GUNADARMA

PENULISAN ILMIAH

MEMPELAJARI PENGADAAN BAHAN BAKU


PEMBUATAN KOPI SUSU RACIKAN C7 PADA UMKM C7
HOME COFFEE
Nama : Emira Afiefa Fitradi
NPM : 31417934
Jurusan : Teknik Industri
Pembimbing : Yahya Zulkarnain, S.T.

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Mencapai Jenjang


D-III/ Setara Sarjana Muda

UNIVERSITAS GUNADARMA
2021
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Emira Afiefa Fitriadi
NPM : 31417934
Judul PI : Mempelajari Pengadaan Bahan Baku Pembuatan Kopi Susu
Racikan C7 Pada UMKM C7 HOME COFFEE
Tanggal Sidang :
Tanggal Lulus :

Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan
dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan
dalam bentuk apapun telah mengikuti kaidah etika yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Gunadarma.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran.

Depok, 19 Oktober 2021

(Emira Afiefa Fitriadi)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Mempelajari Pengadaan Bahan Baku Pembuatan Kopi


Susu Racikan C7 pada UMKM C7 HOME COFFEE
Nama : Emira Afiefa Fitriadi
NPM : 31417934
Tangga Sidang :
Tanggal Lulus :

Menyetujui,

Pembimbing Koordinator PI

(Yahya Zulkarnain, S.T.) (Dr. Achmad Fahrurozi, S.Si., M.Si.)

Ketua Program Studi


Teknik Industri

(Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT.)

iii
ABSTRAK

Emira Afiefa Fitriadi (31417934)


MEMPELAJARI PENGADAAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KOPI SUSU
RACIKAN C7 PADA UMKM C7 HOME COFFEE
Penulisan Ilmiah. Teknik Industri. Fakultas Teknologi Industri. Universitas
Gunadarma. 2021.
Kata Kunci: Kopi Susu, Pengadaan Bahan Baku, UMKM C7 Coffee

(xi + 51 + Lampiran)

UMKM C7 Home Coffee merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang industri
food & beverage dengan fokus pada produk kopi racikan. UMKM harus mampu mengontrol
pengadaan material atau bahan baku selama berlangsungnya proses produksi. UMKM harus
memiliki persediaan dan ruang penyimpanan yang cukup untuk mencegah fluktuasi permintaan
produk. UMKM harus mampu mengelola persediaan dengan baik agar memiliki persediaan
semaksimal mungkin sehingga UMKM dapat berjalan dengan lancar baik secara kuantitas, waktu,
dan kualitas yang tepat, serta biaya yang serendah-rendahnya. Salah satu produknya adalah Kopi
Susu Racikan C7. Tujuan dilakukannya penelitian pada UMKM C7 Home Coffee yaitu untuk
mempelajari proses produksi kopi susu racikan C7 pada UMKM C7 Home Coffee dan untuk
mempelajari proses pengadaan bahan baku untuk proses produksi kopi susu racikan C7 pada
UMKM C7 Home Coffee.

Proses produksi kopi susu racikan C7 diawali dengan mempersiapkan bahan baku,
dilanjutkan dengan proses penakaran bahan baku yang akan digunakan. Selanjutnya yaitu proses
memasukkan creamer pada gelas saji kemudian dilanjutkan dengan proses memasukkan gula aren.
Setelah memasukkan gula aren, kemudian gula aren dan creamer diaduk hingga rata. Selanjutnya
yaitu memasukkan kopi espresso, dilanjutkan dengan proses memasukkan es batu secukupnya
serta memasukkan fresh milk sehingga warna kopi akan berubah dari coklat tua menjadi coklat
muda, apabila tidak terjadi perubahan warna maka proses akan diulang dari proses mempersiapkan
dan menakar bahan baku. Setelah semua bahan baku tercampur, proses selanjutnya yaitu
pengemasan produk dengan plastik clip cup sealer menggunakan mesin cup sealer merek ETON
ET D8. Proses diakhiri dengan menyajikan produk ke pelanggan. Sebelum melakukan proses
produksi, UMKM C7 Home Coffee melakukan proses pengadaan bahan baku, proses ini dilakukan
dengan cara mendatangkan bahan baku dari beberapa pemasok. Manajer operasional akan
menghubungi pemasok untuk pemesanan bahan baku, kemudian pemasok akan mengkonfirmasi
ketersediaan bahan baku pesanan. Selanjutnya pemasok akan mengirimkan bahan baku ke UMKM
C7 Home Coffee. Manajer operasional bertugas untuk melakukan pengadaan bahan baku.
Penyimpanan bahan baku dan pengambilan bahan baku dilakukan dengan First In First Out
(FIFO), dimana bahan baku yang lebih dahulu ada di gudang atau tempat penyimpanan akan
dikeluarkan terlebih dahulu untuk proses produksi agar tidak terjadi penurunan kualitas pada
produk kopi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA (1982-2016)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah laporan
kerja praktek yang berjudul “MEMPELAJARI PENGADAAN BAHAN BAKU
PEMBUATAN KOPI SUSU RACIKAN C7 PADA UMKM C7 HOME
COFFEE”. Penulisan ilmiah ini penulis selesaikan untuk memenuhi syarat untuk
mencapai jenjang D-III atau setara sarjana muda.
Penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis telah berusaha untuk menyusun
sebaik-baiknya. Namun dalam penyusunan penulisan ilmiah ini penulis
melibatkan banyak pihak yang telah membantu dalam memberikan bantuan yang
bermanfaat dalam menyempurnakan penyusunan ilmiah ini. Penulis
menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih atas bantuan dari
berbagai pihak dalam penulisan ilmiah ini kepada:
1. Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Prof. Dr. Ing. Adang Suhendra, S.Si., S.Kom., M.Sc., selaku Dekan Fakultas
Teknologi Industri.
3. Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Gunadarma.
4. Dr. Achmad Fahrurozi, S.Si., M.Si., selaku Koordinator Penulisan Ilmiah
Universitas Gunadarma.
5. Yahya Zulkarnain, S.T., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan memberikan banyak masukan yang bermanfaat.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan doa maupun bantuan berupa moril,
sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan penulisan ilmiah ini.
7. UMKM C7 Home Coffee yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan kerja praktek.
8. Bapak Mula Pandega selaku Owner, manajer operasional, dan Head Bar
yang sudah mengijinkan penulis melakukan kegiatan kerja praktek,
memberikan izin untuk pengambilan data, dan memberikan penjelasan
kepaada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek.

v
9. Seluruh Barista UMKM C7 Home Coffee yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu dan telah memberi banyak ilmu maupun pengalaman.
10. Seluruh rekan-rekan 4ID01 yang telah memberikan masukan dan bantuan
dalam menyelesaikan penulisan ilmiah
11. Teman-teman jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma Depok
angkatan 2017 yang saling mendukung dalam menyelesaikan penulisan
ilmiah.
12. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyelesaian penulisan ilmiah yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan penulisan ilmiah ini masih jauh dari
sempurna baik dari segi penyusunan, penulisan, maupun pembahasan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam
penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas perhatian dan dukungannya semoga penulisan ilmiah ini bisa
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Depok, 19 Oktober 2021

(Emira Afiefa Fitriadi)

vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI ............................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................ I-2
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................ I-2
1.4 Tujuan Penulisan ................................................................... I-2
1.5 Sistematika Penulisan............................................................ I-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Bahan Baku ......................................................................... II-1
2.2 Proses Produksi ................................................................... II-1
2.2.1 Faktor Keberhasilan Proses Produksi ........................ II-2
2.3 Pengertian Pengadaan .......................................................... II-4
2.3.1 Manajemen Pengadaan .............................................. II-5
2.2.2 Fungsi dan Tugas Pengadaan .................................... II-5

BAB III GAMBARAN UMUM UMKM


3.1 Sejarah UMKM .................................................................... III-1
3.2 Profil UMKM ....................................................................... III-1
3.3 Produk UMKM .................................................................... III-2
3.4 Struktur Organisasi .............................................................. III-11

vii
Halaman
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Alur Proses Produksi Kopi Racikan ...................................... IV-1
4.2 Bahan Baku Kopi Racikan .................................................... IV-10
4.3 Proses Pengadaan Bahan Baku Kopi Racikan ...................... IV-11

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................... V-1
5.2 Saran ..................................................................................... V-2

DAFTAR PUSTAKA

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Lokasi UMKM C7 Home Coffee .......................................... III-2
Gambar 3.2 Ice Cappuccino di UMKM C7 Home Coffee ....................... III-3
Gambar 3.3 Latte di UMKM C7 Home Coffee ........................................ III-3
Gambar 3.4 Moccacino di UMKM C7 Home Coffee ............................... III-4
Gambar 3.5 Espresso di UMKM C7 Home Coffee .................................. III-4
Gambar 3.6 Kopi Susu Racikan C7 di UMKM C7 Home Coffee ............ III-5
Gambar 3.7 Banana Delight di UMKM C7 Home Coffee ....................... III-5
Gambar 3.8 Iced Tea di UMKM C7 Home Coffee ................................... III-6
Gambar 3.9 Red Velvet di UMKM C7 Home Coffee ............................... III-7
Gambar 3.10 Matcha di UMKM C7 Home Coffee .................................... III-7
Gambar 3.11 Donat Rumahan di UMKM C7 Home Coffee ...................... III-8
Gambar 3.12 Croffle di UMKM C7 Home Coffee ..................................... III-9
Gambar 3.13 Rawon Rumahan di UMKM C7 Home Coffee ..................... III-9
Gambar 3.14 Nasi Goreng C7 di UMKM C7 Home Coffee....................... III-10
Gambar 3.15 Mie Godok di UMKM C7 Home Coffee .............................. III-10
Gambar 3.16 Struktur Organisasi UMKM C7 Home Coffee ..................... III-11
Gambar 4.1 Alur Proses Produksi Kopi Susu Racikan C7 ....................... IV-1
Gambar 4.2 Proses Persiapan Alat dan Bahan Baku ................................ IV-2
Gambar 4.3 Proses Grinder Biji Kopi ...................................................... IV-3
Gambar 4.4 Proses Tamping .................................................................... IV-3
Gambar 4.5 Proses Ekstraksi ................................................................... IV-4
Gambar 4.6 Proses Penakaran Bahan Baku ............................................. IV-5
Gambar 4.7 Proses Memasukkan Creamer .............................................. IV-5
Gambar 4.8 Proses Memasukkan Gula Aren .......................................... IV-6
Gambar 4.9 Proses Pengadukkan Creamer dan Gula Aren ..................... IV-6
Gambar 4.10 Proses Memasukkan Kopi Espresso ..................................... IV-7
Gambar 4.11 Proses Memasukkan Es Batu ............................................... IV-7
Gambar 4.12 Proses Memasukkan Fresh Milk .......................................... IV-8

ix
Halaman
Gambar 4.13 Proses Pengemasan Produk ................................................. IV-9
Gambar 4.14 Proses Penyajian Ke Pelanggan ........................................... IV-9
Gambar 4.15 Alur Proses Pengadaan Bahan Baku .................................... IV-12
Gambar 4.16 Kulkas di UMKM C7 Home Coffee ..................................... IV-14
Gambar 4.17 Freezer Box di UMKM C7 Home Coffee ............................ IV-14
Gambar 4.18 Rak Penyimpanan di UMKM C7 Home Coffee .................. IV-15

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Daftar Bahan Baku Kopi Susu Racikan C7 .......................... IV-10
Tabel 4.1 Daftar Bahan Baku Kopi Susu Racikan C7 (Lanjutan) ....... IV-11
Tabel 4.2 Daftar Pemasok atau Supplier dan Siklus Pengadaan
Bahan Baku Kopi Susu Racikan C7 ..................................... IV-13

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses produksi adalah suatu cara, metode atau teknik yang menambah
manfaat atau meningkatkan nilai tambah pada produk tersebut yang dapat
memberikan nilai lebih terhadap perusahaan. Adanya proses produksi tidak luput
dari persediaan bahan baku, perusahaan tentu saja harus melakukan pengadaan
bahan baku karena merupakan salah satu faktor yang menjamin kelancaran proses
produksi.
Persediaan bahan baku yang berlebih menyebabkan biaya persediaan
dengan efisiensi rendah untuk UMKM, serta biaya penyimpanan gudang
tambahan. Kurangnya persediaan bahan baku selama proses produksi tentu saja
akan menghambat proses produksi, sehingga permintaan konsumen tidak
terpenuhi, hal tersebut mengakibatkan kepercayaan konsumen hilang dan reputasi
UMKM menurun.
UMKM harus memiliki persediaan dan tempat penyimpanan pengadaan
bahan baku yang cukup untuk mengantisipasi permintaan yang fluktuatif. UMKM
harus mampu mengelola persediaan bahan bakunya dengan baik agar dapat
memperoleh pasokan dalam jumlah, waktu, dan kualitas yang tepat serta dengan
biaya yang serendah-rendahnya. Berdasarkan pentingnya pengadaan bahan baku,
maka perlu dicermati pengadaan bahan baku yang ada di UMKM C7 Home
Coffee.
UMKM C7 Home Coffee berlokasi di Jalan Manggarai Utara II No. C7,
Manggarai, Jakarta Selatan. UMKM C7 Home Coffee bergerak dibidang Food &
Beverages, berfokus pada produk kopi racikan dengan metode House Blend.
Proses produksi dan pengadaan bahan baku yang diamati terdapat pada
pembuatan kopi racikan C7. Diharapkan melalui pengadaan bahan baku yang
efektif dan terstandarisasi, bahan baku dapat dipasok dengan tepat waktu dan

I-1
I-2

dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan produksi, sehingga proses produksi
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah pada penulisan laporan ini adalah:
a. Bagaimana proses pengadaan bahan baku untuk produksi Kopi Susu
Racikan C7 pada UMKM C7 Home Coffee?
b. Bagaimana Proses Produksi Kopi Susu Racikan C7 pada UMKM C7
Home Coffee?

1.3 Pembatasan Masalah


Pengamatan dilakukan pada saat kerja praktek dan data yang diamati pada
penelitian yaitu:
1. Pengambilan data dilakukan di UMKM C7 Home Coffee yang terletak di
Jalan Manggarai Utara II No. C7, RT. 004/001, Manggarai, Jakarta
Selatan.
2. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan untuk mempelajari
pengadaan persediaan bahan baku untuk produksi kopi susu racikan C7.
3. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan untuk mempelajari proses
produksi Kopi Susu Racikan C7 pada UMKM C7 Home Coffee.
4. Pengamatan dilakukan pada tanggal 26 Juli - 13 Agustus. 2021.

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan pengamatan yang dilakukan pada UMKM C7 Home Coffee adalah
sebagai berikut:
1. Mempelajari proses produksi kopi susu racikan C7 pada UMKM C7 Home
Coffee.
2. Mempelajari proses pengadaan bahan baku untuk proses produksi kopi susu
racikan C7 pada UMKM C7 Home Coffee.
I-3

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang merupakan kerangka dalam penulisan ilmiah
ini bertujuan agar lebih mudah dipahami dan tersusun secara sistematis. Adapun
sistematika penulisan dalam penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan
ilmiah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan yang menggambarkan isi dari keseluruhan bab.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi mengenai teori-teori penunjang yang berasal dari
beberapa sumber yang berkaitan mengenai pengadaan bahan baku dan
proses produksi diantaranya teori yang berisi bahan baku, pengertian
pengadaan, manajemen pengadaan, fungsi dan tugas pengadaan, proses
produksi, faktor keberhasilan proses produksi, dan manajemen
produksi.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Mengenai uraian sejarah singkat UMKM, profil UMKM, visi dan misi
yang ingin dicapai UMKM C7 Home Coffee, struktur organisasi serta
hasil produksi atau produk dari UMKM C7 Home Coffee.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengenai hasil laporan pengamatan selama kerja praktek yang
kemudian dianalisa berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
penelitian, penelitian ini menjelaskan tentang proses produksi, bahan
baku, dan proses pengadaan bahan baku.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan saran, dimana dalam kesimpulan ini dapat ditemukan
jawaban dari tujuan penulisan ilmiah ini. Saran yang akan diberikan
pada UMKM berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Baku


Pengertian bahan baku menurut Sofjan Assauri (2008:241) adalah semua
bahan baku termasuk semua bahan yang digunakan oleh perusahaan manufaktur,
kecuali bahan yang secara fisik digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan manufaktur. Sedangkan menurut Syamsuddin (2001:281) bahan baku
adalah persediaan yang dibeli oleh perusahaan, diproses menjadi produk setengah
jadi dan akhirnya diproses dari perusahaan menjadi perusahaan menjadi
persediaan jadi atau produk akhir. Secara umum bahan baku adalah material atau
bahan baku yang membentuk dasar untuk pembuatan suatu produk dimana bahan
tersebut dapat dikonversi atau diubah menjadi bentuk lain melalui proses tertentu.
Pemilik usaha harus bisa mengkategorikan jenis-jenis bahan baku menjadi
bahan pokok utama atau bahan pendamping. Menurut Gunawan Adisaputro dan
Marwan Asri (1982:185) jenis bahan baku terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Bahan Baku Langsung (Direct Material) adalah bahan baku utama atau
direct raw material merupakan bagian terpenting dari produk jadi yang
dihasilkan oleh perusahaan. Biaya pembeliaan bahan pangan pokok secara
langsung akan berkaitan erat dengan produk yang dihasilkan.
2. Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material) biasa dikenal dengan
bahan pokok pendamping. Bahan baku tidak langsung mengacu pada
bahan yang memainkan peran utama dalam proses produksi, tetapi bahan
tersebut tidak langsung terlihat dalam produk jadi perusahaan.

2.2 Proses Produksi


Perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan memerlukan adanya proses produksi.
Menurut Sofjan Assauri (2016:123) proses produksi adalah kegiatan yang
melibatkan tenaga kerja, bahan, dan peralatan yang digunakan untuk

II-1
II-2

menghasilkan produk yang bermanfaat. Proses produksi menurut Heizer dan


Render (2009) adalah suatu cara, metode atau teknik yang menambah manfaat
atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan. Oleh karena itu,
proses produksi merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tingkat
kualitas produk, produk memiliki nilai tambah dan dapat memberikan nilai lebih
bagi perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas, untuk menjaga kelancaran proses produksi,
perusahaan harus menyediakan bahan baku yang cukup dan membuat
perencanaan sebelum proses produksi. Untuk mengelola persediaan pada tingkat
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dalam jumlah, kualitas, dan waktu yang
tepat serta biaya rendah yang diharapkan untuk bahan baku berkualitas tinggi.

2.2.1 Faktor Keberhasilan Proses Produksi


Keberhasilan suatu proses produksi pasti memiliki faktor-faktor penentu
atau penyebab dari keberhasilan tersebut yang dimana menurut Sofjan Assauri
(2008) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Produksi, faktor-faktor tersebut
ialah:
1. Jenis Barang
Produk yang dihasilkan haruslah produk yang memengaruhi kebutuhan
konsumen atau pelanggan, baik dari segi desain maupun spesifikasi barang
yang dihasilkan.
2. Mutu Barang, tergantung pada beberapa faktor, yakni:
a. Kualitas bahan baku, jenis dan kinerja bahan baku, bahan kemasan,
dan komponen produk lainnya.
b. Proses bantu yang dihasilkan harus sesuai dengan standar yang
digunakan.
c. Keakuratan proses produksi harus cepat, tetapi hasil yang baik adalah
kunci keberhasilan.
d. Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses produksi.
e. Mesin yang digunakan harus sesuai dengan teknologi yang telah
ditetapkan.
II-3

f. Faktor lainnya meliputi keterampilan dan cara kerja dari tenaga kerja,
semangat kerja, lingkungan kerja, perlatan kerja, dan lain-lain.
3. Jumlah yang Dihasilkan, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:
a. Jumlah komoditi yang digunakan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan, yaitu dapat dilakukan analisis antara “asset” dan “standar
material”, yaitu penggunaan material tertentu dapat dibandingkan.
b. Waste atau bahan sisa yang terjadi harus diperhitungkan.
c. Rejected product atau produk yang dibawah standar.
d. Kehilangan bahan karena pencurian.
4. Ketepatan Waktu Penyerahan Barang, dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yakni:
a. Persediaan bahan harus dijaga jangan sampai habis.
b. Jadwal produksi.
c. Pengaturan jadwal tenaga kerja.
d. Laporan saat penyerahan barang dan laporan barang-barang yang
belum diserahkan.
e. Keterampilan, cara kerja, dan peralatan kerja.
f. Proses produksi yang dilakukan harus sesuai dengan jenis barang
pesanan.
5. Informasi Biaya, tergantung beberapa faktor yakni:
a. Faktor-faktor ekonomis dan lokasi perusahaan.
b. Jumlah, harga, dan mutu bahan yang diperlukan.
c. Harga mesin yang digunakan untuk melaksanakan suatu produk.
d. Tenaga kerja yang dikerahkan harus berdasarkan jumlah tenaga kerja
minimum yang dibutuhkan.
e. “Down time” dan “Idle time”.
f. Capality Unilition.
g. Waktu pengerjaan.
h. Biaya overhead.
6. Informasi mengenai Buruh, dipengaruhi oleh:
a. Absensi.
II-4

b. Keselamatan kerja.
c. Keselamatan buruh (jika ada).
d. Kondisi kerja.
e. Prestasi kerja.

2.3 Pengertian Pengadaan


Pengadaan (procurement) merupakan kegiatan yang penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Siahaya (2016:2) pengadaan barang
adalah kegiatan sistematis dan strategis untuk memperoleh barang dari sumber
pengadaan sampai dengan tujuan berdasarkan ketepatan kualitas (quality),
kuantitas (quantity), pengiriman (delivery), sumber (source), dan lokasi (place)
sesuai dengan prinsip tujuan, dan ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan
permintaan pelanggan.
Menurut Christopher & Schooner (2007) yang dikutip oleh Badzlina
Daroyani Novitaningrum (2014) ditegaskan bahwa pengadaan (procurement)
adalah kegiatan memperoleh barang atau jasa secara transparan, efektif, dan
efisien sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan. Sedangkan menurut Weele
(2010) “Purchasing is the purchase of goods or sevices. Advantageously, the
goods or services are appropriate and purchased at the best possile cost to meet
the buyer’s needs in terms of quality and quantity, time, and location”, dengan
arti bahwa pembelian adalah membeli barang atau jasa, dengan keuntungan
barang atau jasa tersebut sesuai dan dibeli dengan biaya terbaik untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dalam hal kualitas dan kuantitas, waktu, dan lokasi.
Secara kesimpulan pengadaan atau procurement adalah proses untuk
mendapatkan barang atau jasa yang dilakukan dengan berdasarkan pemikiran
yang logis dan mengikuti norma serta etika yang ada, barang atau jasa yang
didapatkan harus dengan pengeluaran yang terbaik, dalam kuantitas dan kualitas
yang tepat, waktu yang tepat, dan pada tempat yang tepat untuk memenuhi
keinginan pembeli.
II-5

2.3.1 Manajemen Pengadaan


Manajemen pengadaan bahan baku adalah salah satu bagian dari sistem
manajemen rantai pasok (supply chain management) yang secara sistematik dan
strategis memproses pengadaan barang dan jasa mulai dari sumber barang sampai
dengan tempat tujuan berdasarkan ketepatan mutu, jumlah, harga, waktu, sumber,
dan tempat. Menurut Pujawan (2005:138) manajemen pengadaan adalah salah
satu komponen utama supply chain management, banyak ahli yang menganggap
kegiatan pengadaan adalah kegiatan yang strategis karena dibeberapa perusahaan
manufaktur ongkos bahan baku melebihi nilai tambah yang diberikan selama
proses produksi. Hal ini memberikan tanda yang sangat kuat bahwa efisiensi di
bagian pengadaan bisa memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi
peningkatan keuntungan sebuah perusahaan. Tujuan dari manajemen pengadaan
bahan baku adalah untuk mencapai efisiensi operasional melalui keterpaduan
seluruh hasil pergerakan bahan baku internal perusahaan dan kegiatan
penyimpanan bahan baku.

2.3.2 Fungsi dan Tugas Pengadaan


Jika dilihat dari tujuan pengadaan, tugas departemen pengadaan tidak
hanya sebatas pembelian barang dan jasa saja. Menurut Pujawan (2005:139)
secara umum tugas-tugas yang dilakukan departemen pengadaan, yaitu:
1. Merancang hubungan yang tepat dengan pemasok.
2. Memilih pemasok.
3. Memilih dan mengimplementasikan teknologi yang cocok.
4. Memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier.
5. Melakukan proses pembelian.
6. Mengevaluasi kinerja supplier.
BAB III
GAMBARAN UMUM UMKM

3.1 Sejarah UMKM


UMKM C7 Home Coffee didirikan pada tanggal 31 Oktober 2020, yang
berlokasi di Jalan Manggarai Utara II No. C7, RT. 004/001, Kelurahan
Manggarai, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, 12850 dengan nama C7 Home Coffee. UMKM C7 Home Coffee didirikan
oleh Mula Pandega sebagai pemilik, manajer operasional serta head bar di tempat
kopi tersebut.
Awal mula dinamakan C7 Home Coffee dikarenakan lokasi C7 Home
Coffee berada di rumah dengan nomor C7 dan nama Home Coffee diberikan
karena tempat kopi ini memiliki karakteristik yang menunjukkan kopi dengan
jenis biji kopi Single Origin dan House Blend, selain itu sesuai namanya
bangunan tempat kopi ini bernuansa rumah pada era 80-an. Sehingga pendiri
berharap UMKM C7 Home Coffee dapat memberikan kenyamanan bagi
pelanggan seperti dirumah sendiri.

3.2 Profil UMKM


UMKM C7 Home Coffee bergerak dibidang food & beverages dan
berfokus pada produksi kopi racikan dengan jenis biji kopi single origin dan house
blend. Didirikan pada tanggal 31 Oktober 2020, dengan nama C7 Home Coffee.
UMKM C7 Home Coffee berlokasi di Jalan Manggarai Utara II No. C7, RT.
004/001, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, 12850. Jam operasional C7 Home Coffee dalam kondisi
normal dari jam 9 pagi hingga 10 malam, untuk kondisi PPKM dimulai dari jam 1
siang hingga 9 malam. Gambar 3.1 Lokasi UMKM C7 Home Coffee.

III-1
III-2

Gambar 3.1 Lokasi UMKM C7 Hone Coffee


(Sumber: www.google.maps.com, 2021)
UMKM C7 Home Coffee memiliki visi “Authentic Place for Authentic
Coffee”. UMKM C7 Home Coffee memiliki misi, yaitu memberikan pelayanan
terbaik untuk pelanggan, menciptakan dan memperkenalkan biji kopi khas C7
yang memiliki karakteristik tingkat keasaman yang tinggi serta memiliki rasa
manis menyerupai coklat, menjaga kualitas dan konsistensi rasa kopi lokal yang
disajikan dengan jenis biji kopi single origin dan house blend, memberikan
tempat yang nyaman dengan nuansa yang unik.

3.3 Produk UMKM


UMKM C7 Home Coffee bergerak dibidang food and beverage sehingga
menu yang tersedia tidak hanya kopi, namun juga terdapat minuman non-coffee
dan makanannya. Jenis minuman kopi yang ada di UMKM C7 Home Coffee yaitu
Espresso, Americano, Cappuccino, Latte, Moccacino, dan V60. UMKM C7 Home
Coffee juga meracik minuman dengan resep yang dibuat sendiri, yaitu C7 Coffee,
C7 Banana, Black Magic, Piccolo, Banana Delight, dan Crumbs Milk. Berikut
merupakan beberapa contoh menu minuman kopi dan minuman racikan yang ada
di UMKM C7 Home Coffee.
1. Cappuccino
Cappuccino adalah minuman khas italia yang terdiri dari 1/3 espresso, 1/3
susu steamed, dan 1/3 froth susu. Cappuccino dapat disajikan panas dan
dingin. Gambar 3.2 Ice Cappuccino di UMKM C7 Home Coffee.
III-3

Gambar 3.2 Ice Cappuccino di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
2. Latte
Latte adalah minuman kopi yang cenderung lebih milky dibandingkan
cappuccino. Latte terdiri dari double shot espresso (sekitar 60 ml), susu
yang di steam, micro foam yang kira-kira hanya setebal 1 cm di lapisan
atasnya. Latte juga biasanya ditandai dengan Latte Art atau seni melukis di
atas kopi. Gambar 3.3 Latte di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.3 Latte di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
III-4

3. Moccacino
Moccacino adalah minuman yang terdiri dari 1/5 susu, 2/5 kopi espresso,
dan 2/5 cokelat. Moccacino mirip dengan cappuccino hanya saja secara
komposisi moccacino ada penambahan bahan lainnya, yaitu cokelat.
Moccacino sering disajikan dengan latte art di atasnya. Gambar 3.4
Moccacino di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.4 Moccacino di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
4. Espresso
Espresso adalah minuman yang dihasilkan dengan mengekstrasi biji kopi
yang sudah digiling dengan memberikan air panas di bawah tekanan
tinggi. Espresso berasal dari Bahasa italia yang berarti “express” atau
cepat, karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan.
Gambar 3.5 Espresso di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.5 Espresso di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021
III-5

5. Kopi Susu Racikan C7


Kopi Susu Racikan C7 adalah minuman racikan yang dibuat sendiri oleh
C7 Home Coffee, produk ini merupakan salah satu dari menu signature
yang ada. C7 Coffee terbuat dari kopi espresso, fresh milk, gula aren, dan
creamer, minuman ini biasa disajikan dalam kondisi dingin sehingga
diperlukan bahan tambahan berupa es batu. Kopi Susu Racikan C7
merupakan produk penelitian yang saya lakukan. Gambar 3.6 Kopi Susu
Racikan C7 di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.6 Kopi Susu Racikan C7 di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
6. Banana Delight
Banana Delight adalah minuman racikan yang dibuat sendiri oleh C7
Home Coffee, produk ini juga merupakan salah satu dari menu signature
yang ada. Banana Delight terdiri dari banana powder, rum, dan salted
caramel syrup. Minuman ini biasa disajikan dalam kondisi dingin sehingga
diperlukan bahan tambahan berupa es batu. Gambar 3.7 Banana Delight di
UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.7 Banana Delight di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
III-6

UMKM C7 Home Coffee menyediakan produk non-coffee bagi pelanggan


yang ingin mencoba minuman selain kopi yaitu Iced Tea, Lychee Tea, Mojito
Mint, chocolate, Red Velvet, Matcha, dan Mineral Water. Berikut beberapa
minuman non-coffee yang ada di UMKM C7 Home Coffee.
1. Iced Tea
Iced Tea adalah minuman yang terdiri dari teh dan es batu. Teh yang
digunakan oleh UMKM C7 Home Coffee adalah Teh Prendjak yang
beraroma khas black rose tea, teh ini di produksi oleh perusahaan di
Tanjung Pinang, yaitu PT. Panca Rasa Pratama. Gambar 3.8 Iced Tea di
UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.8 Iced Tea di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
2. Red Velvet
Red Velvet adalah minuman yang terdiri red velvet powder yang diseduh
dengan air panas, fresh milk, gula, dan es batu. Red Velvet memiliki rasa
yang khas dan creamy. Gambar 3.9 Red Velvet di UMKM C7 Home
Coffee.
III-7

Gambar 3.9 Red Velvet di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
3. Matcha
Matcha adalah minuman yang terdiri dari matcha powder yang diseduh air
panas, fresh milk, gula, dan es batu. Matcha powder berasal dari daun teh
hijau yang dikeringkan kemudian digiling hingga halus seperti tepung.
Gambar 3.10 Matcha di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.10 Matcha di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
UMKM C7 Home Coffee menyediakan menu utama dan makanan ringan.
Makanan ringan yang disediakan di UMKM C7 Home Coffee seperti Donat
Rumahan, Pao, Sambosa, Siomay, Rujak Cireng, Potato Wedges, French Fries,
Croffle, dan French Fries and Sausage. Menu utama yang disediakan di UMKM
C7 Home Coffee seperti Nasi Goreng Rumahan, Nasi Goreng C7, Mie Godok,
Rawon, Ayam Goreng C7, Aglio Olio Tuna, Meet Butter, dan Spicy Meet Black.
III-8

Berikut merupakan beberapa menu makanan yang tersedia di UMKM C7 Home


Coffee.
1. Donat Rumahan
Donat rumahan merupakan salah satu makanan ringan yang ada, donat
rumahan berbahan dasar dari tepung terigu, ragi, susu bubuk, gula pasir,
kuning telur, dan air. Donat rumahan yang ada di UMKM C7 Home Coffee
memiliki beberapa varian rasa yakni Donat Gula, Donat Coklat, dan Donat
Lotus. Gambar 3.11 Donat Rumahan di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.11 Donat Rumahan di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
2. Croffle
Croffle merupakan akronim dari croissant dan waffle, dibuat dengan
menempatkan croissant yang di tempatkan ke dalam cetakan waffle.
Croffle adalah makanan ringan yang memiliki perpaduan rasa manis dan
gurih, biasanya ditambahkan berbagai topping sesuai selera seperti selai
cokelat, buah-buahan, es krim, dan lain-lain. Namun pada UMKM C7
Home Coffee croffle yang ditawarkan memiliki varian topping berupa
caramel syrup, maple syrup, dan chocolate syrup. Gambar 3.12 Croffle di
UMKM C7 Home Coffee.
III-9

Gambar 3.12 Croffle di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
3. Rawon Rumahan
Rawon Rumahan adalah salah satu makanan utama yang ada di UMKM
C7 Home Coffee. Rawon merupakan masakan Indonesia khas dari Jawa
Timur berupa sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas
yang menggunakan kluwek. Rawon rumahan terdiri dari nasi putih, telur
asin, kerupuk, toge, rawon, dan sambal. Gambar 3.13 Rawon Rumahan di
UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.13 Rawon Rumahan di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
4. Nasi Goreng C7
Nasi Goreng C7 adalah salah satu makanan utama yang ada di UMKM C7
Home Coffee. Nasi Goreng C7 terbuat dari nasi, ayam, telur, dan bumbu
III-10

khas C7 yang disajikan dengan kerupuk dan sayuran seperti timun dan
tomat. Nasi Goreng C7 memiliki cita rasa yang gurih dan khas rempah
yang berasal dari bumbu khas C7 itu sendiri. Gambar 3.14 Nasi Goreng
C7 di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.14 Nasi Goreng C7 di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
5. Mie Godok
Mie Godok adalah salah satu makanan utama yang ada di UMKM C7
Home Coffee. Mie Godok merupakan makanan khas dari Jawa Tengah
yang terdiri dari mie telur, ayam, sawi hijau, tauge, kol, telur, dan bumbu
khas C7. Mie godok memiliki cita rasa yang khas dan manis. Gambar 3.15
Mie Godok di UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.15 Mie Godok di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
III-11

3.4 Struktur Organisasi UMKM


Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan kerjasama
antara tiap bagian yang ada pada perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional dan menghindari kesalahan dalam menjalankan tugas dari tanggung
jawab yang diberikan guna mencapai tujuan bersama. Berikut merupakan Gambar
3.16 Struktur Organisai pada UMKM C7 Home Coffee.

Gambar 3.16 Struktur Organisasi UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
1. Owner atau Pemilik
Owner adalah orang yang memiliki suatu perusahaan, tidak hanya sebagai
pemilik, owner juga merupakan pemegang saham pada perusahaan
tersebut. Bahkan tidak jarang owner juga ikut serta dalam menjalankan
kegiatan operasional dari perusahaan tersebut.
2. Manajer Operasional atau Produksi
Manajer operasional memiliki peran dalam proses produksi. Pengelolaan
manajemen operasional dimulai dari bahan baku, peralatan, mesin, sumber
daya manusia, dan lain-lain yang akan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
3. Manajer Finansial atau Keuangan
Seseorang yang bertanggung jawab atas membuat strategi untuk
berinvestasi dana dan mengatur berkas-berkas dari tansaksi yang
dilakukan oleh perusahaan.
III-12

4. Design dan Digital Marketing


Seseorang yang memiliki tanggung jawab dalam brand awareness suatu
produk dan berperan sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan
pelanggan menggunakan media sosial.
5. Barista
Seseorang yang bertanggung jawab dalam urusan meracik, membuat, dan
menyajikan kopi ke pelanggan. Tugas dan tanggung jawab barista adalah
menyajikan kopi yang enak dengan menggunakan metode manual maupun
mesin, mengoperasikan dan merawat seluruh alat dan mesin yang
digunakan, menjaga kebersihan meja bar dan area untuk pengunjung,
meracik minuman non-coffee, serta menyapa dan berkomunikasi dengan
pelanggan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Produksi Kopi Susu Racikan C7


UMKM C7 Home Coffee menggunakan sistem produksi Make to Order
(MTO) yakni strategi produksi yang memungkinkan pelanggan membeli produk
yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, sehingga produksi akan dimulai
hanya ketika pesanan pelanggan diterima. Sistem produksi Make to Order
memiliki resiko terhadap inventory persediaan kecil dan operasional lebih fokus
pada keinginan pelanggan. Proses produksi yang dibahas pada penulisan kali ini
adalah proses produksi kopi susu racikan C7. Berikut merupakan Gambar 4.1
Alur Produksi Kopi Susu Racikan C7.

Gambar 4.1 Alur Proses Produksi Kopi Susu Racikan C7


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)

IV- 1
IV-2

Proses produksi Kopi Susu Racikan C7 diawali dengan persiapan alat dan
bahan baku. Alat-alat yang digunakan adalah mesin kopi, mesin grinder,
portafilter, tamping, timbangan digital, sendok, dan gelas. Bahan baku yang
digunakan adalah gula aren, biji kopi house blend, fresh milk, creamer, dan es
batu. Gambar 4.2 Proses Persiapan Alat dan Bahan Baku.

Gambar 4.2 Proses Persiapan Alat dan Bahan Baku


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses grinder biji kopi, biji kopi yang
digunakan adalah biji kopi house blend. Mesin grinder yang digunakan adalah
Ferozato, pada proses grinderisasi biji kopi di haluskan dengan tingkat grindsize
fine atau halus dimana tingkat tersebut sesuai untuk pembuatan kopi espresso atau
moka pot. Biji kopi yang digunakan untuk pembuatan kopi espresso dengan
takaran single 30 ml sebanyak 20 gram biji kopi. Biji kopi yang sudah dihaluskan
kemudian diletakan langsung di portafilter. Gambar 4.3 Proses Grinder Biji Kopi.
IV-3

Gambar 4.3 Proses Grinder Biji Kopi


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses tamping, dimana pada proses tamping ini
bertujuan untuk meratakan atau memadatkan bubuk kopi di portafilter agar saat
proses ekstrasi hasilnya lebih merata. Gambar 4.4 Proses Tamping.

Gambar 4.4 Proses Tamping


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
IV-4

Proses selanjutnya adalah proses ekstraksi dengan menggunakan mesin


kopi merek Casadio Undici, timbangan digital, dan coffeemug atau gelas. Proses
ekstraksi yaitu proses larutnya bubuk kopi saat terkena air hingga menjadi air
kopi, dimana air tersebut akan mengambil aroma, rasa, dan zat-zat lain yang ada
sehingga hasil dari ekstraksi ini akan memberikan deskripsi rasa kopi yang
dinikmati seperti nutty, fruity, dan rasa lain. Proses ekstraksi yang dilakukan
dengan suhu air, durasi waktu, dan yield (hasil akhir dalam satuan ml) yang telah
ditentukan pada proses kalibrasi sebelumnya. Suhu air yang digunakan untuk
mengekstraksi single espresso adalah 90º C dengan durasi waktu selama 20-30
detik dan yield 30 ml. Setelah itu, kopi espresso siap digunakan. Gambar 4.5
Proses Ekstraksi.

Gambar 4.5 Proses Ekstraksi


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses menakar bahan baku lainnya yang akan
digunakan. Bahan baku yang diperlukan memiliki takaran sesuai resep agar
menghasilkan cita rasa yang sesuai dengan standar UMKM. Bahan baku yang
digunakan adalah gula aren yang sudah dilelehkan 30 ml, fresh milk 250 ml, kopi
espresso 30 ml, creamer 10 gr, dan es batu secukupnya. Berikut Gambar 4.6
Proses Penakaran Bahan Baku.
IV-5

Gambar 4.6 Proses Penakaran Bahan Baku


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses memasukkan creamer sebanyak 10 gram
ke dalam gelas saji. Creamer memiliki fungsi yang mirip seperti susu yaitu
membuat kopi menjadi lebih manis dan kental. Berikut Gambar 4.7 Proses
Memasukkan Creamer.

Gambar 4.7 Proses Memasukkan Creamer


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses memasukkan gula aren sebanyak 30 ml
ke dalam gelas saji yang berisi creamer. Gula aren yang dicampur dalam kopi
tidak hanya memberikan cita rasa yang khas namun juga memiliki beberapa
manfaat bagi tubuh, yaitu menjaga kadar gula darah, sumber antioksidan, bagus
untuk tulang karena gula aren mengandung kalium yang baik bagi tulang, dan
mengendalikan atau menjaga tekanan darah tinggi. Berikut Gambar 4.8 Proses
Memasukkan Gula Aren.
IV-6

Gambar 4.8 Proses Memasukkan Gula Aren


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses pengadukkan creamer dengan gula aren.
Kedua bahan ini diaduk menggunakan sendok hingga merata. Tujuan kedua bahan
ini diaduk terlebih dahulu agar campuran gula aren yang sudah dilelehkan dengan
creamer dapat menyatu ketika ditambahkan dengan bahan-bahan selanjutnya.
Gambar 4.9 Proses Pengadukkan Creamer dan Gula Aren.

Gambar 4.9 Proses Pengadukkan Creamer dan Gula Aren


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses memasukkan kopi espresso sebanyak 30
ml. Biji kopi yang digunakan adalah biji kopi house blend yakni campuran antara
biji kopi robusta dan arabika yang di roasting dengan mesin home roaster. Berikut
Gambar 4.10 Proses Memasukkan Kopi Espresso.
IV-7

Gambar 4.10 Proses Memasukkan Kopi Espresso


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses memasukkan es batu secukupnya ke
dalam gelas saji yang sudah berisikan creamer dan gula aren yang sudah diaduk
serta kopi espresso di dalamnya. Berikut Gambar 4.11 Proses Memasukkan Es
Batu.

Gambar 4.11 Proses Memasukkan Es Batu


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses memasukkan fresh milk (susu segar)
sebanyak 250 ml ke dalam gelas saji yang berisikan campuran dari creamer, gula
aren, kopi espresso, dan es batu. Fresh milk yang ditambahkan ke dalam kopi
memberikan cita rasa creamy. Pada proses ini akan terlihat lapisan warna atau
layering dari coklat tua, coklat muda, hingga putih. Selanjutnya, apabila tidak
terjadi lapisan warna maka proses akan diulang dari tahap awal yakni proses
IV-8

pengambilan dan persiapan bahan baku. Untuk produk yang gagal akan
dipindahkan ke gelas lain untuk menjadi bahan evaluasi dari proses, kemudian
kopi yang salah akan dikonsumsi secara pribadi oleh barista. Gambar 4.12 Proses
Memasukkan Fresh Milk.

Gambar 4.12 Proses Memasukkan Fresh Milk


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Proses selanjutnya adalah proses pengemasan produk dengan
menggunakan plastik clip cup sealer dengan mesin ETON ET D8. Gelas saji akan
dimasukkan ke dalam tempat khusus yang tersedia pada mesin, kemudian barista
akan menekan tombol untuk menjalankan mesin tersebut. Proses ini dilakukan
agar produk yang akan diberikan ke pelanggan tetap aman. Berikut Gambar 4.13
Proses Pengemasan Produk.
IV-9

Gambar 4.13 Proses Pengemasan Produk


(Sumber: UMKM Saturday Coffee, 2020)
Proses selanjutnya adalah proses terakhir dari seluruh rangkaian alur
proses produksi kopi susu racikan C7, yakni proses penyajian ke pelanggan.
Produk yang sudah melalui proses pengemasan akan langsung ditaruh ke nampan
dan diantarkan oleh barista ke meja pelanggan. Berikut Gambar 4.14 Proses
Penyajian Ke Pelanggan.

Gambar 4.14 Proses Penyajian Ke Pelanggan


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
IV-10

4.2 Bahan Baku Kopi Racikan


UMKM C7 Home Coffee menggunakan bahan baku utama dan bahan
baku tambahan yang dimana bahan baku tersebut bekerja sama dengan beberapa
supplier atau pemasok. Bahan baku utama produk Kopi Susu Racikan C7 adalah
biji kopi house blend, fresh milk, creamer, dan gula aren. Bahan baku tambahan
produk Kopi Susu Racikan C7 adalah es batu, sedotan, dan gelas saji dengan
logo UMKM C7 Home Coffee.
Pemilihan pemasok atau supplier berdasarkan beberapa kriteria, yaitu
harga bahan baku, kualitas bahan baku, ketepatan pengiriman, dan jarak pemasok
ke lokasi UMKM C7 Home Coffee. Daftar bahan baku kopi susu racikan C7
dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Daftar Bahan Baku Kopi Susu Racikan C7
(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Kuantitas yang
No. Nama Barang Nama Supplier Alamat Supplier
digunakan
Jl. Cikajang No.61,
RT.7/RW.5, Petogogan,
Sigar Olen Home Kec. Kby. Baru, Kota
1 Biji Kopi House Blend 30 ml
Roaster Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta
12750
Jl. Letjen MT Haryono Kav
PT. Greenfield Diary 16, RT.11/RW.5, Tebet,
2 Fresh Milk 250 ml
Indonesia Kota Jakarta Selatan, DKI
Jakarta, 12810
Jl. Utan Jati No. 9,
RT.3/RW.11, Pegadungan,
3 Gelas Kemasan 1 pcs Yoboy Cup Kec. Kalideres, Kota
Jakarta Barat, DKI Jakarta
11830
Jl. Baru Taruma Indah No.
1 Kawasan Industi
4 Es Batu - PT. Espuga Utama
Pulogadung, Kota Jakarta
Timur, DKI Jakarta, 13920
IV-11

Tabel 4.1 Daftar Bahan Baku Kopi Susu Racikan C7 (Lanjutan)


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Kuantitas yang
No. Nama Barang Nama Supplier Alamat Supplier
digunakan

Jl. Pondok Sari Raya No. 6,


Supplier Gula Aren Cijantung, Kec. Ps. Rebo,
5 Gula Aren 30 ml
Pondok Sari Kota Jakarta Timur, DKI
Jakarta, 13770

Gunduk Powder Jl. Raya Depok 2, Kota


6 Creamer 10 gram
Creamer Depok Jawa Barat
7 Sedotan 1 pcs Acc Depok Cengkareng, Jakarta Barat
8 Cup Sealer 1 pcs Acc Depok Cengkareng, Jakarta Barat

4.3 Proses Pengadaan Bahan Baku Kopi Racikan


Bahan baku utama dan bahan baku tambahan produksi kopi susu racikan
C7 didapat dari beberapa pemasok berbeda. Proses pengadaan bahan baku
ditangani oleh owner sekaligus head bar dan manajer operasional langsung yakni
Bapak Mula Pandega agar proses berjalan lancar dan kualitas bahan baku yang
diterima sesuai dengan pesanan dan berkualitas baik. Berikut merupakan Gambar
4.15 Alur Proses Pengadaan Bahan Baku.
IV-12

Gambar 4.15 Alur Proses Pengadaan Bahan Baku


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Pengadaan bahan baku pada UMKM C7 Home Coffee dilakukan dengan
cara mendatangkan bahan baku dari beberapa pemasok. Bapak Mula Pandega
selaku owner dan manajer operasional akan menghubungi pemasok atau supplier
untuk pemesanan bahan baku. Pihak pemasok akan memberikan konfirmasi
terhadap ketersediaan bahan baku pesanan, kemudian pemasok akan mengirimkan
bahan baku ke UMKM C7 Home Coffee. Bapak Mula Pandega bertugas langsung
untuk mengawasi dan melakukan pengadaan bahan baku untuk UMKM C7 Home
Coffee untuk menjaga kualitas bahan baku yang diterima dan ketersediaan bahan
baku agar tidak terjadi masalah saat mengalami fluktuasi. Berikut merupakan
Tabel 4.2 Daftar Pemasok atau supplier dan Siklus Pengadaan Bahan Baku Kopi
Susu Racikan C7.
IV-13

Tabel 4.2 Daftar Pemasok atau Supplier dan Siklus Pengadaan Bahan Baku Kopi Susu
Racikan C7
(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Waktu Minimum Jumlah Barang
No. Nama Barang Pemasok / Supplier
Pemesanan Stock per Siklus
Biji Kopi House
1 1 Bulan 2 Kg 10 Kg Sigar Olen Home Roaster
Blend
PT. Greenfield Diary
2 Fresh Milk 2 Minggu 7 Pcs 3 Karton
Indonesia
Supplier Gula Aren
3 Gula Aren 1 Bulan 2 Kg 6 Kg
Pondok Sari
4 Creamer 1 Bulan 2 Kg 10 Kg Gunduk Powder Creamer
5 Es Batu 3 Hari 5 Kg 20 Kg PT. Es Puga Utama
6 Gelas Kemasan 3 Bulan 100 Pcs 1000 Pcs Yoboy Cup
7 Sedotan 1 Bulan 100 Pcs 1000 Pcs Acc Depok
Plastik Clip Cup
8 1 Bulan 1 Gulung 2 Gulung Acc Depok
Sealer
Bahan baku yang telah sampai, kemudian akan diterima manajer
operasional atau produksi untuk dilakukan pengecekan. Manajer operasional atau
produksi akan menerima, menghitung jumlah, dan mengecek kualitas bahan baku
yang datang apakah sudah sesuai dengan standar yang dipakai oleh UMKM, serta
menandatangani laporan penerimaan atau tanda terima sebagai bukti bahwa bahan
baku telah sampai dan bahan baku yang diterima sudah sesuai pesanan. Apabila
bahan baku tidak sesuai, maka bahan baku akan dikembalikan ke pemasok
kemudian memesan bahan baku kembali, jika tidak sesuai pesanan atau kurang
bagus kualitasnya. Bahan baku yang telah melewati tahapan pengecekan akan
disimpan ke tempat penyimpanan, yaitu kulkas, freezer box, dan rak
penyimpanan. Penyimpanan bahan baku dan pengambilan bahan baku dilakukan
dengan metode First In First Out (FIFO).
Metode First In First Out (FIFO) merupakan metode pengelolaan produk
untuk menjual barang yang pertama masuk sebagai barang yang keluar pertama
kali. Contohnya adalah bahan baku yang lebih dahulu ada di gudang akan
dikeluarkan terlebih dahulu untuk produksi agar tidak terjadi penurunan kualitas
IV-14

produk kopi tersebut. Tempat penyimpanan bahan baku yang berada di UMKM
C7 Home Coffee dapat dilihat pada Gambar 4.16, Gambar 4.17 dan Gambar 4.18.

Gambar 4.16 Kulkas di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)

Gambar 4.17 Freezer Box di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
IV-15

Gambar 4.18 Rak Penyimpanan di UMKM C7 Home Coffee


(Sumber: UMKM C7 Home Coffee, 2021)
Tempat penyimpanan bahan baku yang digunakan oleh UMKM C7
Home Coffee adalah kulkas merek GEA Gestra RSA Agate-240 pada Gambar
4.16, yang digunakan untuk menyimpan fresh milk, gula aren, dan kopi
espresso yang sudah dibuat. Tempat penyimpanan untuk bahan baku es batu
menggunakan freezer box dengan merek GEA Chest Freezer AB-506-TX
agar menjaga es batu tetap beku, penyimpanan es batu ada pada Gambar
4.17. Tempat penyimpanan biji kopi, creamer, syrup, dan powder untuk
minuman non-coffee ditaruh di lemari kayu yang terdapat pada Gambar 4.18.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penulisan ilmiah memiliki beberapa kesimpulan yang dapat menjawab
tujuan penulisan. Kesimpulan pada penulisan ilmiah ini diantaranya sebagai
berikut.
1. UMKM C7 Home Coffee menggunakan sistem produksi Make to Order.
Alat yang digunakan dalam produksi Kopi Susu Racikan C7 adalah mesin kopi,
mesin grinder, portafilter, tamping, timbangan digital, sendok, dan gelas. Bahan
baku utama dan tambahan yang digunakan dalam produksi kopi susu racikan C7
adalah creamer, gula aren, biji kopi house blend, fresh milk, dan es batu, gelas
saji, plastik clip cup sealer, dan sedotan. Proses produksi kopi susu racikan C7
diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan baku dan diakhiri dengan
penyajian ke pelanggan. Apabila produk tidak membentuk lapisan atau layer
maka, proses akan diulang kembali dari proses persiapan alat dan bahan baku.
Produk gagal akan dipindahkan ke gelas lain, kemudian dikonsumsi pribadi oleh
barista dan dijadikan bahan evaluasi untuk proses produksi berikutnya.
2. Pengadaan bahan baku pada UMKM C7 Home Coffee dilakukan dengan
cara mendatangkan bahan baku dari beberapa pemasok. Proses pengadaan bahan
baku di tangani langsung oleh Manajer Operasional agar menjaga kualitas bahan
baku tetap berkualitas baik. Proses pengadaan dimulai dari pemesanan bahan baku
ke pemasok hingga bahan baku disimpan di gudang penyimpanan. Bahan baku
yang tidak sesuai dengan pemesanan dan kurang baik kualitasnya akan
dikembalikan dan diganti oleh pemasok.
3. Manajer operasional akan menerima, menghitung jumlah, dan mengecek
kualitas bahan baku yang datang. Manajer operasional akan menandatangani
laporan penerimaan atau tanda terima sebagai bukti bahwa bahan baku telah
sampai dan bahan baku yang diterima sudah sesuai pesanan.

V-1
V-2

4. Penyimpanan bahan baku dan pengambilan bahan baku dilakukan dengan


First In First Out (FIFO), dimana bahan baku yang lebih dahulu ada di gudang
atau tempat penyimpanan akan dikeluarkan terlebih dahulu untuk proses produksi
agar tidak terjadi penurunan kualitas pada produk kopi tersebut.

5.2 Saran
Penulisan ilmiah ini memiliki saran yang digunakan sebagai kritik yang
membangun untuk penulisan selanjutnya dengan harapan UMKM C7 Home
Coffee dapat melakukan pendataan inventory yang lebih baik agar proses
pengadaan bahan baku yang dilakukan lebih efisien dan efektif.
UMKM C7 Home Coffee diharapkan memiliki seseorang dengan posisi
Head bar, karena akan mengurangi beban kerja sang owner dan manajer
operasional yaitu Bapak Mula Pandega yang sebelumnya mengurus segala urusan
yang ada di UMKM C7 Home Coffee sendiri, di sisi lain agar lebih terstruktur
pembagian kerja yang ada di dalam UMKM C7 Home Coffee.
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga


penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Operasi Dan Produksi, Edisi Revisi, Jakarta:
Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Operasi Produksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Christoper & Schooner, 2007. Incrementalism Eroding the Impediment to a
Global Public Procurement Market. Jorunal of International Law.
Gunawan Adi Saputra dan Marwan Asri S.W. 1982. Anggaran Perusahaan, Edisi
Ketiga, Jilid I. Yogyakarta: BPFE.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi, Buku 1 Edisi 9.
Jakarta: Salemba Empat
Heizer, J. dan Render, B. 2011. Operations Management. Edisi Kesembilan Buku
Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Pujawan, I Nyoman, 2005. Supply Chain Management. PT. Guna Widya,
Surabaya.
Siahaya, Willem. 2016. Manajemen Pengadaan Procurement Management ABG
Academic Business Government. Bogor: In Media.
Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan),
Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai