Anda di halaman 1dari 112

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA USAHA PRODUKSI TAHU

DI PABRIK TAHU BANDUNG RAOS CAP JEMPOL, DRAMAGA,


BOGOR

Oleh:
GAZALI FADHIL CAFAH
F14052007

2009
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA USAHA PRODUKSI TAHU DI
PABRIK TAHU BANDUNG RAOS CAP JEMPOL, DRAMAGA,
BOGOR

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
GAZALI FADHIL CAFAH
F14052007

2009
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Skripsi : Analisis Biaya Produksi Pada Usaha Produksi Tahu di Pabrik
Tahu Bandung Raos Cap Jempol, Dramaga, Bogor
Nama : Gazali Fadhil Cafah
NIM : F14052007

Menyetujui,

Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng)


NIP. 19500301 197603 1001

Mengetahui:
Ketua Departemen

(Dr. Ir. Desrial, M.Eng)


NIP. 19661201 199103 1004

Tanggal lulus :
Gazali Fadhil. C. F14052007. Analisis Biaya Produksi Pada Usaha Produksi
Tahu Di Pabrik Tahu Bandung Raos Cap Jempol, Dramaga, Bogor.
Dibimbing oleh : Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. 2009

RINGKASAN

Tahu merupakan makan yang terbuat dari kacang kedelai. Pada tahun
1970, tahu menjadi terkenal sebagai makanan alternatif dari daging yang “ramah
lingkungan”. Orang-orang yang memperhatikan tentang kelaparan di seluruh
dunia serta pemeliharaan sumber-sumber alam menganggap tahu sebagai pilihan
makanan yang lebih murah dibandingkan produk hewani.
Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan untuk mengkaji atau
menganalisa biaya dan kelayakan usaha pembuatan tahu, bagaimana usaha
tersebut beralan pada jalur yang tepat agar tidak mengalami kerugian. Penelitian
dilakukan di Kampung Paringga RT 055 RW 03, Desa Neglasari, Kecamatan
Dramaga. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pengukuran langsung,
dan wawancara.
Usaha pembuatan tahu dapat digolongkan ke dalam kegiatan yang disebut
proyek, dan terdiri dari unsur biaya, manfaat dan jangka waktu. Kelayakan suatu
proyek dapat ditinjau dengan menggunakan kriteria-kriteria Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Benefit Cost Ratio (B/C).
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa usaha produksi tahu memerlukan
dana investasi awal sebesar Rp. 672,000,000 dengan biaya total produksinya tiap
tahun sebesar Rp. 1,587,827,700. NPV yang diperoleh dari hasil perhitungan
adalah sebesar Rp. 1,832,574,344. IRR yang diperoleh sebesar 61.99% . Dan nilai
Net B/C yang diperoleh 3.73.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha produksi tahu
merupakan suatu bentuk kegiatan proyek dan struktur bianya terdiri dari biaya
investasi dan biaya produksi. Usaha ini layak untuk dikembangkan karena
memperoleh nilai NPV yang positif, nilai IRR yang lebih tinggi dari tingkat suku
bunga yang berlaku dan nilai Net B/C yang lebih dari satu.

ii
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Gazali Fadhil Cafah dan dilahirkan di Jakarta


pada tanggal 23 Maret 1987, merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, dari
pasangan Chairul Kamal Capah dan Aah Sumiati. Pada tahun 1993-1999, penulis
sekolah di SDN Wisma Jaya. Pada tahun 1999-2002, penulis sekolah di SLTP
SEROJA Bekasi dan lulus. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di
SMAN 4 Bekasi dan lulus tahun 2005.
Pada tahun 2005, penulis melanjutkan jenjang ke perguruan tinggi dan
diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SPMB (Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama.
Pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulis melakukan praktek lapang pada tahun 2008 di PTPN VIII Gunung
Mas, Bogor, Jawa Barat dengan judul ”Aspek Manajemen Alat Dan Mesin
Pada Proses Budidaya Dan Pengolahan Teh Hitam CTC di PTPN VIII
Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat”. Pada tahun 2009, penulis melakukan
penelitian dan menyelesaikan skripsinya dengan judul ”Analisis Biaya Produksi
Pada Usaha Produksi Tahu di Pabrik Tahu Bandung Raos Cap Jempol,
Dramaga, Bogor”

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Biaya Produksi Pada Usaha Produksi Tahu
di Pabrik Tahu Bandung Raos Cap Jempol, Dramaga, Bogor ”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian pada Progam Studi Teknik Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. sebagai dosen pembimbing, atas
bimbingan dan arahan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan
studi.
2. Prof. Dr. Ir. Atjeng M. Syarief, M.SAE. dan Dr. Ir Setyo Pertiwi, M.Agr.
sebagai dosen penguji dan arahan yang diberikan dalam memperbaiki skripsi.
3. Kedua Orang Tua saya, Chairul Kamal Capah dan Aah Sumiati, yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan selama masa studi.
4. Kepada tante Ika Twigley dan nenek Tati Kamalia atas dukungan dan doa
yang tiada henti.
5. Halidya Mutiarani S.P. yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian
dan menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh rekan-rekan seperjuangan TEP’42 yang telah memberikan dukungan
dan dorongan selama penulis menyelesaikan studi.
7. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu atas
dukungan dan bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan usulan penelitian ini
masih belum sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
semua pihak sebagai upaya perbaikan selanjutnya, demi kelancaran dalam
pelaksanaan penelitian
Bogor, Desember 2009

Penulis

i
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
B. TUJUAN ................................................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
A. KEDELAI .............................................................................................. 3
B. PROSES PRODUKSI TAHU ............................................................... 4
C. BIAYA PRODUKSI.............................................................................. 5
D. BIAYA POKOK PRODUKSI ............................................................... 6
E. TITIK IMPAS PRODUKSI................................................................... 7
III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 8
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ............................................. 8
B. BAHAN DAN ALAT ............................................................................ 8
C. METODE PENGUMPULAN DATA ................................................... 8
D. METODE ANALISIS ........................................................................... 9
1. Analisis Biaya Produksi ................................................................... 9
2. Analsis Biaya Pokok ........................................................................ 9
3. Titik Impas Produksi........................................................................ 10
4. Analisis Kelayakan .......................................................................... 11
a. Net Present Value (NPV)........................................................... 11
b. Internal Rate of Return (IRR) .................................................... 11
c. Benefit Cost Ratio ...................................................................... 12
5. Analisis Sensitivitas ......................................................................... 12

ii
E. PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSI...................................... 12
1. Pembatasan Masalah ........................................................................ 12
2. Asumsi ............................................................................................. 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 14
A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI ......................................................... 14
B. ANALISIS BIAYA POKOK................................................................ 16
C. ANALISIS TITIK IMPAS PRODUKSI .............................................. 17
D. ANALISIS KELAYAKAN .................................................................. 17
1. Net Present Value (NPV) ................................................................. 17
2. Internal Rate of Return (IRR) ........................................................... 18
3. Benefit Cost Ratio (B/C) .................................................................. 18
E. ANALISIS SENSITIVITAS ................................................................ 19
1. Harga Kedelai .................................................................................. 19
2. Upah Pekerja .................................................................................... 23
3. Bahan Bakar (kayu) ......................................................................... 28
4. Harga Kedelai dan Harga Jual Tahu Rp. 115,000 ........................... 30
5. Harga Kedelai dan Harga Jual Tahu Rp. 125,000 ........................... 33
6. Harga Kedelai dan Harga Jual Tahu Rp. 135,000 ........................... 35
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 37
A. KESIMPULAN .................................................................................... 37
B. SARAN................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39
LAMPIRAN .......................................................................................................... 40

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Mutu Kedelai......................................................................................... ..4


Tabel 2. Jumlah Produksi Tahu Rata-Rata Tiap Tahun ...................................... 14
Tabel 3. Biaya Investasi Produksi Tahu (tahun 2003) ........................................ 14
Tabel 4. Biaya Tetap .......................................................................................... 15
Tabel 5. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan ............................................... 18
Tabel 6. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan
Harga Kedelai ....................................................................................... 22
Tabel 7. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan
Upah Pekerja ......................................................................................... 27
Tabel 8. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan Setelah Pendugaan
Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% ........................................ 29
Tabel 9. Analisis Kelayakan Harga Kedelai Pada Harga Jual Rp.115,00........... 32
Tabel 10. Analisis Kelayakan Harga Kedelai Pada Harga Jual Rp.125,00........... 35
Tabel 11. Analisis Kelayakan Harga Kedelai Pada Harga Jual Rp.135,00........... 36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kedelai ............................................................................................. 95


Gambar 2. Pencucian dan perendeman kedelai ................................................. 95
Gambar 3. Penggilingan kedelai menjadi bubur kedelai ................................... 96
Gambar 4. Perebusan bubur kedelai .................................................................. 96
Gambar 5. Penyaringan air kedelai .................................................................... 97
Gambar 6. Pengendapan air kedelai .................................................................. 97
Gambar 7. Pencetakan tahu ............................................................................... 98
Gambar 8. Air kunyit dan garam ....................................................................... 98
Gambar 9. Pewarnaan tahu ................................................................................ 99
Gambar 10. Tahu siap dipasarkan ....................................................................... 99

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biaya Variabel Produksi Tahu....................................................... 41


Lampiran 2. Rincian Biaya Variabel Produksi Tahu ......................................... 42
Lampiran 3. Total Pendapatan Tiap Tahun dan Pajak ....................................... 44
Lampiran 4. Arus Kas Produksi Tahu ................................................................ 45
Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha......................................... 47
Lampiran 6. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis
Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% ...................... 49
Lampiran 7. Rincian Biaya Bagian Produksi Terhadap Kenaikan
Biaya Kedelai Sebesar 10%........................................................... 49
Lampiran 8. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% .......................................... 50
Lampiran 9. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% ........ 52
Lampiran 10. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% .......................................... 53
Lampiran 11. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% ........ 55
Lampiran 12. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% .......................................... 56
Lampiran 13. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% ........ 58
Lampiran 14. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% .......................................... 59
Lampiran 15. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 10% ............ 61
Lampiran 16. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja
Sebesar 10% .................................................................................. 62
Lampiran 17. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10% ........................................... 63

vi
Lampiran 18. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 20% ............ 65
Lampiran 19. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja
Sebesar 20% .................................................................................. 66
Lampiran 20. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20% ........................................... 67
Lampiran 21. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 30% ............ 69
Lampiran 22. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30% ........................................... 70
Lampiran 23. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 40% ............ 72
Lampiran 24. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40% ........................................... 73
Lampiran 25. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan
Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 50% ............ 75
Lampiran 26. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50% ........................................... 76
Lampiran 27. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis
Sensitivitas Kenaikan Bahan Bakar( kayu) sebesar 20% .............. 78
Lampiran 28. Rincian Biaya Variabel Terhadap
Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% ................................. 78
Lampiran 29. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas
Kenaikan Kenaikan Bahan Bakar( kayu) sebesar 20% ................. 79
Lampiran 30. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40%
Pada Harga Jual Rp. 115,000 ........................................................ 81
Lampiran 31. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 50%
Pada Harga Jual Rp. 115,000 ........................................................ 83

vii
Lampiran 32. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60%
Pada Harga Jual Rp. 115,000 ........................................................ 85
Lampiran 33. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60%
Pada Harga Jual Rp. 125,000 ........................................................ 87
Lampiran 34. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 70%
Pada Harga Jual Rp. 125,000 ........................................................ 89
Lampiran 35. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80%
Pada Harga Jual Rp. 125,000 ........................................................ 91
Lampiran 36. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap
Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80%
Pada Harga Jual Rp. 135,000 ........................................................ 93
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu ..................................... 95

viii
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bangsa Cina merupakan pengguna kacang kedelai sebagai bahan
makanan yang pertama. Sekitar tahun 1100 Sebelum Masehi, kacang kedelai
telah ditanam di bagian selatan tengah negara Cina dan dalam waktu singkat
menjadi makanan pokok masyarakat Cina.
Kacang kedelai telah diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 100
Setelah Masehi dan meluas ke seluruh negara-negara Asia secara pesat.
Kacang kedelai dikenal di Eropa sekitar tahun 1500 Setelah Masehi.
Salah satu produk pangan hasil olahan kedelai yang sudah cukup
dikenal di Indonesia adalah tahu. selain harganya yang cukup murah, tahu
bernilai gizi tinggi. Di antara hasil olahan kedelai lainnya, protein tahu adalah
yang terbaik karena mempunyai komposisi asam amino terlengkap. Selain itu
daya cernanya mencapai 95% sehingga dapat dikonsumsi dengan aman oleh
semua golongan umur termasuk mereka yang mengalami gangguan
pencernaan.
Pada tahun 1970, tahu terkenal sebagai makanan alternatif “ramah
lingkungan”. Orang-orang yang memperhatikan tentang kelaparan di seluruh
dunia serta pemeliharaan sumber-sumber alam menganggap tahu sebagai
pilihan makanan yang lebih murah dibandingkan produk hewani. Saat ini,
banyak orang telah banyak beralih untuk mengonsumsi tahu dan produk
turunan yang berasal dari kacang kedelai, hal ini bertujuan untuk mengurangi
pemotongan hewan, melestarikan lingkungan, dan kesehatan tubuh bagi
mereka yang menginginkan asupan bahan makanan rendah kolesterol yang
masuk ke dalam tubuh.
Dalam beberapa tahun belakangan ini terdapat kecendrungan bahwa
konsumen mulai mencai dan mengkonsumsi pangan yang tidak mengandung
kolesterol. Tahu sebagai bahan pangan dengan kandungan lemaknya yang
tidak mengandung kolesterol tetapi kaya akan protein yang sangat potensial
untuk dikembangkan sebagai salah satu bahan pangan alternatif yang telah

1
populer bagi semua golongan masyarakat. Sehingga mengembangkan usaha
pembuatan tahu memiliki potensi yang cukup baik
Untuk mendukung usaha produksi tahu diperlukan mengenai sarana,
prasarana dan aspek finansial sehingga masyarakat mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan usaha produksi tahu. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perhitungan-perhitungan ekonomi yang berhubungan dengan usaha tersebut,
seperti perhitungan analisis biaya produksi, serta perhitungan analisis lainnya
yang menunjang ke arah tersebut.

B. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mempelajari struktur biaya produksi pada usaha produksi tahu
2. Menghitung nilai titik impas dengan menggunakan analisis biaya
3. Mengetahui kelayakan produksi tahu dengan metode Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio (B/C)

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. KEDELAI
Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak.
Kedelai jenis liar (Glycine ururiencis), merupakan kedelai yang dikenal saat
ini (Glycine max (L) Merril). Kedelai ini berasal dari daerah Manshukuo
(Cina Utara).
Di Indonesia, kedelai mulai dibudidayakan sejak abad ke-17 sebagai
tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia
berasal dari daerah Manshukuo kemudian menyebar ke daerah Mansyuria,
Jepang (Asia Timur), dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika.
Taksonomi tanaman kedelai adalah sebagai berikut:
Familia : Leguminosae
Subfamili : Papilionoidae
Genus : Glycine
Species : Glycine max L
Kedelai yang tumbuh secara liar di Asia Tenggara meliputi sekitar 40
jenis. Penyebaran geografis dari kedelai mempengaruhi jenis tipenya.
Terdapat 4 tipe kedelai yakni: tipe Mansyuria, Jepang, India, dan Cina. Dasar-
dasar penentuan varietas kedelai didasarkan pada: umur, warna biji, dan tipe
batang.
Varietas kedelai yang dianjurkan untuk dikonsumsi yaitu: Otan, No.
27, No.29, Ringgit 317, Sumbing 452, Merapi 520, Shakti 945, Davros,
Economic Garden, Taichung 1290, TKG 1291, Clark 1293, Orba 1343,
Galunggung, Lokon, Guntur, Wilis, Dempo, Kerinci, Raung, Merbabu, Muria,
dan Tidar.

3
Tabel 1. Mutu Kedelai
Kriteria % bobot Mutu I Mutu II Mutu
III
Kadar air maksimum 13 % 14 % 16 %
Kotoran maksimum 1% 2% 5%
Butir rusak 2% 3% 5%
Butir keriput 0% 5% 8%
Butir belah 1% 3% 5%
Butir warna lain 0% 5% 10 %
(Sumber : SK Menteri No 501/Kpts/TP.803/8/1994)

B. PROSES PRODUKSI TAHU


Bahan baku untuk membuat tahu berkualitas tinggi adalah kedelai
putih berbiji besar, asam cuka (kadar 90 %) yang dipakai sebagai campuran
sari kedelai agar dapat menggumpal menjadi tahu. Selain asam cuka dapat
juga di pakai batu tahu (CaSo4) atau sulfat kapur yang telah di bakar dan
ditumbuk dibuat tepung.\
Dalam seluruh proses produksi tahu, air bersih amat penting
digunakan baik untuk mencuci, merendam, maupun untuk membuat sari
kedelai. Apabila pengrajin ingin membuat tahu kuning, kunyit yang telah
diparut dan diperas dapat ditambahkan pada sari kedelai. Untuk menambah
rasa asin dan wangi, sari kedelai dapat dicampur dengan garam, bubuk
ketumbar, jintan, kapol, cengkeh, dan pala.
Tahap dalam proses produksi tahu adalah :
1. Kedelai dipilih dengan penampih untuk memilih biji kedelai dengan
ukuran besar. Setelah itu kedelai dicuci dan direndam dalam air selama 6
jam.
2. Kedelai kemudian dicuci kembali sekitar 30 menit.
3. Setelah di cuci bersih, kedelai diletakkan pada ebleg yang terbuat dari
bambu atau plastik.
4. Kedelai digiling sampai halus kemudian secara langsung butir kedelai
mengalir kedalam tong penampung.

4
5. Butir kedelai direbus di dalam wajan besar selama 15 – 20 menit untuk
kemudian menjadi bubur kedelai. Sebaiknya jarak waktu selesai digiling
dan direbus jangan lebih dari 5-10 menit, supaya kualitas tahu baik.
6. Bubur kedelai diangkat dari wajan kedalam bak, kemudian disaring
dengan menggunakan kain belacu atau kain mori kasar.Agar penyaringan
sempurna, sebuah papan kayu diletakkan pada kain kemudian satu orang
naik di atasnya dan menggoyangkan papan tersebut. Limbah dari
penyaringan berupa ampas tahu. Ampas tahu dapat diperas lagi dengan
menyiram air panas sampai tidak mengandung sari tahu.
7. Air saringan yang tertampung didalam tong adalah bahan yang akan
menjadi tahu. Air saringan tersebut kemudian dicampur dengan asam cuka
untuk mencegah penggumpalan.
8. Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap kemudian dicetak
untuk menjadi tahu pada cetakan. Air asam yang masih ada dipisahkan
dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan karena masih dapat digunakan lagi.
Adonan tahu dikempa agar air yang masih tercampur dalam adonan tahu
terperas habis. Pengempaan dilakukan selama 1 menit. Adonan tahu yang
sudah padat dan berbentuk kotak kemudian di potong dengan ukuran 6 x 4
cm2 dan menjadi tahu siap di jual.

C. BIAYA PRODUKSI
Biaya mempunyai peranan penting dalam perusahaan. Biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 1986). Menurut Sudarsono
(1986), biaya adalah semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan
barang agar tersebut siap dipakai oleh konsumen.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsi pokok yang ada dalam perusahaan.
Perhitungan biaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya
berbeda-beda tergantung kepada kondisi, tujuan, dan keperluan perusahaan
akan perhitungan tersebut. Untuk memungkinkan perusahaan mengambil

5
keputusan yang tepat, maka perhitungan biaya harus didasrkan pada fakta
yang ada dan dapat diukur.
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungan
dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Suatu nilai
pengorbanan yang dikeluarkan tidak untuk mencapai tujuan tertentu
merupakan pemborosan (Soemarsono, 1984). Biaya produksi merupakan
faktor terpenting yang harus dipertimbangkan oleh seorang manajer dalam
menjalankan fungsinya. Pengalokasian dan perhitungan biaya ditujukan untuk
mengendalikan biaya dan menentukan kebijaksanaan selanjutnya (Riyanto,
1993).
Menurut Mulyadi (1986), biaya produksi dapat digolongkan ke dalam
beberapa golongan antara lain :
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang digunakan untuk penggunaan
faktor-faktor produksi yang sifatnya konstan (tetap) tidak terpengaruh oleh
adanya perubahan volume produksi.
2. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang digunakan untuk
pengadaan faktor-faktor produksi yang sifatnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan volume produksi.

D. BIAYA POKOK PRODUKSI


Biaya pokok produksi adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang ditambah biaya lainnya sehingga barang tersebut
dapat dipergunakan (Manullang, 1980). Sedangkan menurut Wasis (1988),
biaya pokok adalah biaya yang tidak dapat dihindarkan yang dipakai dalam
proses produksi yang dapat diperhitungkan.
Kedua definisi tersebut menyimpulkan bahwa biaya pokok adalah
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk atau jasa
sampai produk atau jasa tersebut dapat digunakan atau dijual di pasar.
Menurut Wasis (1988), tujuan perhitungan biaya pokok adalah :
a. Untuk menentukan harga penjualan
b. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan
c. Untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan

6
d. Untuk memberi penilaian di dalam neraca
e. Untuk menentukan efisiensi perusahaan

E. TITIK IMPAS PRODUKSI


Titik impas adalah hasil penjualan sama dengan biaya total produksi
dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun laba. Untuk dapat
melakukan perhitungan analisis titik impas produksi, perlu diketahui
hubungan antara biaya, jumlah produksi, dan harga penjualan. Ketiga unsur
tersebut sangat erat kaitannya dalam menentukan laba perusahaan.
Dalam perhitungan titik impas diperlukan asumsi-asumsi yang harus
dipenuhi agar perhitungan titik impas produksi dapat dilakukan. Asumsi ini
merupakan dasar yang harus diterapkan. Menurut Riyanto (1993), asumi yang
dapat digunakan dalam analisa titik impas produksi adalah :
a. Biaya di dalam perusahaan diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya
variabel
b. Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsional
dengan volume produksi atau penjualan
c. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah, meskipun ada
perubahan volume produksi atau penjualan
d. Harga jual per unit tidak berubah selama periode analisa.
e. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produksi, apabila diproduksi
lebih dari satu macam produk, pertimbangan penghasilan penjualan antara
masing-masing produk adalah konstan
Menurut Limbong dan Sitorus (1989), kegunaan dari analisa titik
impas produksi antara lain :
a. Untuk mengetahui kaitan antara volume produksi dan penjualan, harga jual,
biaya produksi, biaya lainnya serta laba dan rugi
b. Sebagai landasan untuk merencanakan kegiatan operasional dalam usaha
mencapai laba tertentu
c. Sebagai landasan untuk mengendalikan kegiatan yang berjalan
d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga penjualan

7
III. METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian dilakukan di Pabrik Tahu Raos Bandung Cap Jempol yang
berlokasi di Kampung Paringga RT 05/RW 03, Desa Neglasari, Kecamatan
Dramaga. Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2009 sampai dengan
Agustus 2009.

B. BAHAN DAN ALAT


Alat dah bahan yang digunakan dalam melakukan analisis finansial ini
adalah :
1. Catatan lapang beserta alat tulis
2. Kalkulator
3. Seperangkat komputer
4. Sistem operasi Microsoft Windows XP service pack 2
5. Microsoft Excell 2007
6. Microsoft Word 2007

C. METODE PENGUMPULAN DATA


Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi,
kuesioner, diskusi dan pengukuran langsung selama produksi berlangsung.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku catatan tahunan.
Data yang diperlukan antara lain :
1. Modal investasi awal
2. Tingkat produksi tahu selama satu tahun terakhir
3. Biaya tetap produksi tahu
a. Investasi awal (Gedung, peralatan, dll)
b. Biaya penyusutan
c. Pajak Bumi dan Bangunan serta asuransi
4. Biaya variabel produksi tahu
a. Biaya bahan baku kedelai

8
b. Biaya bahan bakar penggiling
c. Biaya bahan bakar (kayu)
d. Gaji karyawan
e. Biaya bahan tambahan (kunyit, garam,dll)
f. Biaya bahan bakar kendaraan.
g. Biaya listrik dan telepon
5. Tingkat bunga yang berlaku (%)
6. Harga jual tahu

D. METODE ANALISIS
1. Analisis Biaya Produksi
Biaya produksi dilihat dari biaya yang dikeluarkan perusahaan
secara langsung, meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
(variable cost) selama satu periode produksi. Biaya tetap terdiri dari biaya
manajemen, biaya sewa lahan, biaya penyusutan, bunga modal, dan pajak.
Sedangkan biaya variabel terdiri dari bahan baku, bahan bakar, dan biaya
lainnya yang berubah sesuai volume produksi.
Menurut Pramudya dan Dewi (1992), biaya total dapat dihitung
dengan menjumlahkan biaya tetap total dan biaya variabel total yang
dapat dirumuskan :

BT = BTT +BVT .................................................................. (1)

Keterangan :
BT = Biaya Total (Rp/tahun)
BTT = Biaya Tetap Total (Rp/tahun)
BVT = Biaya Variabel Total (Rp/tahun)

2. Analisis Biaya Pokok


Biaya pokok produksi adalah jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi suatu barang, sehingga barang tersebut dapat
digunakan.

9
Menurut Pramudya dan Dewi (1992), biaya pokok dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :

𝐵𝑇
BP = ................................................................................. (2)
𝑃𝑇

Keterangan :
BP = Biaya Pokok (Rp/unit)
BT = Biaya Total (Rp/tahun)
PT = Produksi Total ( unit/tahun)

3. Titik Impas Produksi (TIP)


Analisa titik impas adalah suatu cara untuk mengetahui volume
produksi berapakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau
mendapat keuntungan. Menurut Pramudya dan Dewi (1992), untuk
menghitung titik impas produksi dapat digunakan rumus :

𝐵𝑇𝑇
TIP = ................................................................. (3)
𝐻𝐽 −𝐵𝑉𝑅

Keterangan :
TIP = Titik Impas Produksi (unit/tahun)
BTT = Biaya Tetap Produksi (Rp/tahun)
HJ = Harga jual (Rp/unit)
BVR = Biaya Variabel Rata-rata (Rp/unit)
Apabila produksi dan penjualan berada pada titik impas, berarti
perusahaan tersebut tidak akan mengalami kerugian maupu mendapat
keuntungan dengan menjual sebanyak TIP unit. Sedangkan jika ingin
mendapatkan keuntungan maka harus menjual lebih dari TIP unit.

10
4. Analisis Kelayakan
a. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV), yaitu selisih harga sekarang dari
penerimaan terhadap pengeluaran pada tingkat suku bunga
tertentu. NPV sangat dipengaruhi oleh nilai dari pengeluaran dan
penerimaan atau salah satu dari unsur tersebut. Menurut Gray, et al.
(1985), rumus perhitungan NPV adalah :

𝑛 𝐵𝑡 −𝐶𝑡
NPV= 𝑡=1 (1+𝑖)𝑡 ........................................................ (4)

NPV= Net Present Value (Rp)


B = Manfaat (Rp/tahun)
N = Umur produksi
T = Tahun ke-t
C = Biaya (Rp/tahun)
I = Discount rate (%/tahun)
b. Internal Rate of Return
Nilai IRR merupakan nilai tingkat suku bunga dimana nilai
NPV-nya sama dengan nol (Pramuda dan Dewi, 1992). Dalam
persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut :

𝑁𝑃𝑉 ′
IRR =𝑖 ′ + 𝑁𝑃𝑉 ′ −𝑁𝑃𝑉" (𝑖" − 𝑖′) ............................................. (5)

NPV’ = NPV pada suku bunga i’ (bernilai positif)


NPV” = NPV pada suku bungan i” (bernilai negatif)

Proyek dinyatakan layak bila IRR lebih dari tingkat suku bungan (i)
yang berlaku.

11
c. Net Benefit Cost Ratio
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), merupakan perbandingan
antara present value total dari benefit bersih terhadap present value
total dari biaya bersih (Kadariah et al., 1988).

............................................................................................... Net
𝑛 𝐵𝑡 −𝐶𝑡
𝑡=1 (1+𝑖)𝑡
B/C = ............................................................ (6)
𝑛 𝐶𝑡 −𝐵𝑡
𝑡=1 (1+𝑖)𝑡

Bila Net B/C > 1 proyek dianggap layak, Net B/C = 1


merupakan titik impas dan bila Net B/C < 1 maka proyek dinyatakan
tidak layak.
5. Analisis Sensitivitas
Menurut Pramudya dan Dewi (1992), analisis sensitivitas
dilakukan apabila :
a. Terjadi suatu kesalahan pendugaan suatu nilai biaya atau manfaat.
b. Kemungkinan terjadi perubahan suatu unsur harga pada saat proyek
tersebut dilaksanakan.

E. PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSI


1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini hanya dibahas mengenai aspek produksi saja
dan tidak membahas mengenai aspek pemasaran.
2. Asumsi
a. Umur proyek 15 tahun.
b. Harga jual produk konstan selama umur proyek yaitu 15 tahun.
c. Volume produksi setiap tahunnya konstan sebanyak 18881 jirangan
selama umur proyek.
d. Umur ekonomis kendaraan, mesin giling dan pompa diasumsikan
selama 5 tahun.

12
e. Pajak Bumi dan Bangunan ditetapkan sebesar 0.5%/tahun dan pajak
kendaran sebesar 1%/tahun.
f. Diasumsikan nilai akhir mesing giling dan pompa sebesar 10% dari
harga awal.
g. Diasumsikan nilai akhir kendaraan sebesar Rp. 60,000,000 /
kendaraan.
h. Tingkat suku bunga (discount rate) adalah tingkat bunga yang
diperkirakan dan dipakai untuk mendiskon pembayaran dan
penerimaan dalam satu periode. Besarnya tingkat suku bunga adalah
14% yang didekati dari tingkat suku bunga kredit usaha Bank Rakyat
Indonesia.
i. Perhitungan pajak menggunakan pendekatan berdasarkan Undang-
undang nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh badan.

13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI


Penerimaan produksi tahu diperoleh dari volume penjualan per tahun
dikalikan dengan harga jual dan penjualan ampas tahu. Diasumsikan total
produksi tahu setiap tahunnya adalah 18,881 jirangan selama umur proyek.
Dengan harga jual setiap jirangannya Rp. 105,000 dan penjualan ampas tahu
sebesar Rp. 5,000/jirangan. Data produksi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Produksi Tahu Rata-Rata Tiap Tahun


Bulan Banyak Produksi
(jirangan)
Januari 1512
Februari 1610
Maret 1679
April 1557
Mei 1711
Juni 1619
Juli 1580
Agustus 1521
Spetember 1336
Oktober 1512
November 1680
Desember 1564
Total 18881

Biaya yang dibutuhkan dalam usaha pembuatan tahu cukup besar.


Biaya-biaya yang dikeluarkan pada awal investasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Biaya investasi ini meliputi biaya lahan dan bangunan, kendaraan, pembuatan
sumur pompa, serta pembelian mesin giling. Dapat dilihat pada awal investasi
biaya pembelian kendaraan merupakan biaya paling besar. Hal ini dikarenakan
pendistribusian hasil produksi merupakan salah satu aspek yang paling penting.
Biaya awal investasi ini diperlukan untuk memperhitungkan kelangsungan
usaha produksi selanjutnya.

14
Tabel 3. Biaya Investasi Produksi Tahu (tahun 2003)
Uraian Jumlah Harga (Rp)
Lahan dan
Bangunan 150,000,000
Pompa 1 buah 50,000,000
Kendaraan 3 buah 462,000,000
Mesin Giling 2 buah 10,000,000
Total 672,000,000

Biaya produksi dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.


Biaya tetap hanya dari pajak. Tabel biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 4.
Pada Tabel 4 diketahui bahwa biaya tetap dari kendaraan paling besar dari
keseluruhan biaya tetap yang ada. Karena pada waktu mendistribusikan hasil
produksi dibutuhkan beberapa kendaraan untuk penjualan ke beberapa daerah.
Dengan asumsi umur ekonomis kendaraan 5 tahun. Diasumsikan umur
ekonomis mesin giling dan pompa masing-masing selama 5 tahun. Namun
penggantian terhadap kendaraan, mesin penggilingan dan pompa pada tahun
kedelapan.
Besar pajak bumi dan bangunan yang digunakan sebesar 0.5%. angka
tersebut merupakan angka yang berlaku secara menyeluruh terhadap objek
macam apapun di seluruh wilayah Indonesia ( Gunadi, et al., 1999).

Tabel 4. Biaya Tetap


Uraian Harga Awal Nilai Sisa Pajak Biaya Tetap
Lahan dan
150,000,000 0 750,000 750,000
Bangunan
Kendaraan 462,000,000 180,000,000 4,620,000 4,620,000
Total 5,370,000

Biaya variabel terdiri dari pembelian kedelai dan upah pekerja, bahan
bakar kayu dan solar, transportasi, pemakaian listrik dan telepon, perbaikan
dan pemeliharaan alat dan mesin. Biaya variabel dapat dilihat pada
Lampiran 1. Pada Lampiran 1 diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan pada
bagian produksi merupakan biaya termahal pada biaya variabel. Karena
kedelai merupakan bahan baku utama dari pembuatan kedelai yang harganya

15
cukup mahal setiap satu kilogramnya. Untuk produksi satu jirangan
dibutuhkan sebanyak 10 kg kedelai. Khusus upah pegawai bagian produksi,
pemberian upah dihitung berdasarkan banyaknya jirangan yang telah
dihasilkan. Pekerja tukang kayu hanya terdapat satu orang setiap harinya yang
bertugas hanya pada pagi hari sampai sore hari, dengan upah harian setiap
harinya. Pada bagian timbang, mencuci dan menggiling terdapat dua orang
setiap harinya dengan upah harian. untuk mendistribuksikan hasil produksi,
terdapat tiga orang supir setiap harinya dengan upah harian. Untuk rincian
biaya variabel dapat dilihat pada Lampiran 2.
Biaya total produksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
(1), yaitu dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya variabel total.
Diasumsikan tidak terjadi kenaikan harga dan bahan bakar selama selama
umur proyek. Diketahui bahwa biaya tetap total sebesar
Rp. 5,370,000/tahun dan biaya variabel sebesar Rp. 1,582,457,700/tahun,
maka biaya total sebesar Rp. 1,587,827,700 yang dapat dilihat pada
Lampiran 5.

B. ANALISIS BIAYA POKOK


Biaya pokok produksi didapatkan dari persamaan (2), yaitu biaya total
produksi dibagi dengan volume produksi total. Diketahui biaya total sebesar
Rp. 1,587,827,700 dan jumlah produksi sebanyak 18881 jirangan maka
didapat biaya pokok produksi sebesar Rp. Rp 84,097/ jirangan. Perhitungan
dapat dilihat pada Lampiran 5.
Biaya pokok produksi sangat erat hubungannya dengan harga jual,
karena menunjukkan keuntungan atau kerugian yang akan didapat. Untuk
mengetahui apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau kerugian dapat
digunakan nilai ratio. Nilai ratio disini adalah hubungan proporsi antara
biaya pokok dan harga jual. Nilai ratio lebih dari satu (>1), berarti perusahaan
mengalami kerugian, sedangkan bila nilai ratio kurang dari satu (<1), berarti
perusahaan mendapatkan keuntungan, dan bila nilai ratio sama dengan satu
(=1), berarti perusahaan dalam keadaan impas (Maiyasari, 1997).

16
Diketahui biaya pokok produksi tahu Rp 84,097/ jirangan, sedangkan
harga jual ditetapkan Rp. 105,000/jirangan. Maka besar nilai ratio yang
didapat adalah 0.80 ini berarti perusahaan mendapatkan keuntungan. Dengan
asumsi harga penjualan dan biaya pokok tidak berubah selama umur proyek.

C. TITIK IMPAS PRODUKSI


Titik impas produksi merupakan titik dimana perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian. Besar titik impas
dipengaruhi oleh harga jual, biaya tetap total dan biaya variabel rata-rata.
Dengan menggunakan persamaan (3) perhitungan titik impas dapat dilihat
pada Lampiran 5. Diketahui harga jual tahu sebesar Rp. 105,000/jirangan,
harga jual ampas tahu Rp. 5,000/jirangan dan biaya tetap total sebesar
Rp. 5,370,000/tahun dan biaya variabel rata-rata sebesar Rp. 83,812/jirangan.
Sehingga didapatkan titik impas sebesar 253 jirangan/tahun. Jumlah tingkat
produksi tahu setiap tahunnya sebesar 18,881 jirangan. Ternyata produksi
tahu setiap tahunnya lebih besar dari titik impas. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan pada posisi yang menguntungkan. Dengan asumsi produksi tahu
setiap tahunnya tidak berubah selama umur proyek.

D. ANALISIS KELAYAKAN
Untuk menilai kelayakan usaha produksi tahu, dapat dilakukan dengan
analisis kelayakan finansial. Analisis kelayakan finansial ini disajikan dalam
tiga bentuk yaitu : Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). Analisis ini dilakukan dengan
mengetahui komponen biaya pengeluaran dan pendapatan selama 1 tahun
produksi.
1. Net Present Value
Dengan menggunakan persamaan (4) didapatkan nilai NPV yang
positif sebesar Rp. 1,832,574,344. Hal ini berarti proyek akan
mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1,832,574,344 selama periode 15
tahun pada discount rate 14%.

17
2. Internal Rate of Return
Diketahui NPV positif pada suku bunga bernilai 61% sebesar
Rp. 10,706,775. Dan NPV negatif didapat pada suku bunga bernilai 62%
sebesar Rp. -60,157. Sehingga dengan menggunakan persamaan (5) nilai
IRR dapat dihitung yaitu sebesar 61.99%. Bila dibandingkan dengan
besarmya discount rate yang digunakan sebesar 14.00%, maka nilai IRR
berada di atas discount rate. Berarti ini menyatakan bahwa proyek ini
layak untuk dikembangkan, karena menguntungkan bagi perusahaan.
3. Benefit Cost Ratio
Dengan menggunakan persamaan (6) nilai Net B/C dapat dihitung
yaitu sebesar 3.73. Nilai tersebut menunjukkan bahwa dengan discount
rate sebesar 14.00% proyek mampu menghasilkan tambahan manfaat
sebesar Rp. 3.73 setiap tambahan biaya sebear Rp. 1. Sesuai syarat
kelayakan, nilai Net B/C lebih dari satu (>1) tersebut menunjukkan proyek
menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan.
Dengan melihat nilai NPV yang positif, nilai IRR yang lebih besar
dari discount rate dan nila Net B/C yang lebih dari satu, dapat dikatakan
bahwa usaha pembuatan tahu dengan discount rate 14.00% selama periode
15 tahun adalah layak untuk dikembangkan.

Tabel 5. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan


Uraian Satuan Nilai
Harga jual tahu Rp./jirangan 105,000
Harga jual ampas tahu Rp/jirangan 5,000
Produksi tiap tahun Jirangan 18,881
Biaya Tetap Total Rp. 5,370,000
Biaya Variabel Total Rp. 1,582,457,700
Biaya Total Rp. 1,587,827,700
Biaya pokok produksi Rp./jirangan 84,097
Biaya variabel rata-rata Rp./jirangan 83,812
Titik impas produksi Jirangan 253
NPV Rp. 1,832,574,344
IRR % 61.99
Net B/C 3.73

18
E. ANALISIS SENSITIVITAS
Analisis sensitivitas perlu dilakukan untuk memperkirakan kesalahan
pendugaan terhadap nilai suatu proyek. Kesalahan dapat selalu terjadi, karena
faktor manusia dan faktor lingkungan. Faktor manusia maksudnya manusia
sering kali melakukan kesalahan dalam memprhitungkan segala sesuatunya.
Sedangkan faktor lingkungan disini maksudnya kemungkinan adanya
kenaikan harga mendadak ketika proyek dilaksanakan. Semua itu perlu
diperhatikan demi pengembangan proyek.
Menurut Pramudya dan Dewi (1992), dalam melakukan analisis
sensitivitas, perhitungan yang telah dilakukan perlu diulang kembali dengan
perubahan yang terjadi atau mungkin akan terjadi. Hal ini perlu dilakukan
karena dalam analisis proyek umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi
yang mengandung banyak unsur ketidakpastian, tentang apa yang akan terjadi
pada waktu yang akan datang.
Analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap pendugaan beberapa
komponen yang mungkin terjadi kenaikan biaya, yaitu :

1. Harga Kedelai
Kedelai merupakan bahan pokok dalam produksi dan harganya
kemungkinan bisa berubah sewaktu-waktu. Besar pendugaan kenaikan
harga kedelai, yaitu :
a. Kenaikan harga kedelai sebesar 10%
Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan harga
kedelai sebesar 10%. Maka harga kedelai menjadi Rp. 5,885/kg.
Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total tiap tahunnya menjadi
sebesar Rp. 1,683,471,050. Dengan terjadinya kenaikan terhadap
biaya variabel total menyebabkan biaya total bertambah menjadi
Rp. 1,688,841,050.
Biaya pokok produksi mengalami perubahan menjadi
Rp. 89,447/jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap
jirangannya yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui
nilai ratio produksi tahu sebesar 0.85. Besarnya nilai ratio yang

19
didapat kurang dari 1 (< 1). Hal ini menunjukkan bahwa usaha
produksi tahu masih layak mendapatkan keuntungan setelah terjadi
kenaikan harga kedelai sebesar 10%.
Didapatkan titik impas produksi sebesar 339 jirangan. Setelah
mengalami perubahan biaya terhadap harga kedelai sebesar 10%,
jumlah produksi tahu setiap tahunnya ternyata lebih besar dari titik
impas produksi. Hal ini menunjukkan usaha produksi tahu tetap pada
posisi yang menguntungkan.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C.
Terjadi penurunan nilai NPV menjadi sebesar Rp. 1,298,995,114. Hal
ini berarti bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan harga kedelai
sebesar 10% dari pendugaan awal. Perusahaan hanya akan mendapat
keuntungan sebesar Rp. 1,298,995,114 selama periode 15 tahun. Bila
dibandingkan dengan sebelum kenaikan biaya kedelai sebesar 10%,
nilai NPV turun. Tetapi nilai NPV yang didapat masih bernilai positif.
Untuk mengetahui nilai IRR yang telah berubah dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan (5). Diketahui nilai NPV positif
sebesar Rp. 9,242,115 pada suku bunga 48% dan nilai NPV negatif
sebesar Rp. -4,109,644 pada suku bunga 49%. Sehingga didapatkan
nilai IRR sebesar 48.69%. Bila dibandingkan dengan sebelum adanya
pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 10%, nilai IRR turun.
Tetapi nilai IRR yang didapat masih berada di atas nilai discount rate
sebesar 14%.
Dengan menggunakan persamaan (6), maka dapat dihitung
nilai Net B/C setelah dilakukannya analisis sensitivitas dengan
pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 10%. Diketahui nilai Net
(Bt-Ct) positif sebesar Rp. 1,970,995,114 dan nilai Net (Ct-Bt) negatif
sebesar Rp. -672,000,000. Sehingga didapatkan nilai Net B/C sebesar
2.93. Hal ini berarti bahwa dengan discount rate sebesar 14%, proyek
mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 2.93 setiap
tambahan biaya sebesar Rp. 1, dan diasumsikan discount rate tetap
selama umur proyek selama 15 tahun.

20
b. Kenaikan harga kedelai 20%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 20%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,784,484,400 dan
biaya total menjadi Rp. 1,789,854,400. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 94,797/ jirangan.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 512 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai
sebesar 20%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net
B/C. Nilai NPV yang didapat ternyata turun menjadi Rp. 763,013,778
pada discount rate sebesar 14%.
Nilai IRR yang didapat sebesar 35.03%. Ternyata nilai IRR
turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya
kenaikan harga kedelai. Dan nilai IRR yang didapat jauh berada di
bawah discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan menjadi 2.11 yang turun sangat drastis jika
dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai.
c. Kenaikan harga kedelai 30%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 30%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,885,497,750 dan
biaya total menjadi Rp. 1,890,867,750. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 100,147/ jirangan.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 1,045 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai
sebesar 30%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net
B/C. Nilai NPV yang didapat turun sangat drastis menjadi
Rp. 224,476,989 pada discount rate sebesar 14%.
Nilai IRR yang didapat sebesar 20.54%. Nilai IRR turun jika
dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai, tetapi
masih berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang
didapat juga mengalami penurunan menjadi 1.31 jika dibandingkan
dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai.

21
d. Kenaikan harga kedelai 40%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 40%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,986,511,100 dan
biaya total menjadi Rp. 1991,881,100. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 105,497/ jirangan.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C.
Nilai NPV yang didapat ternyata turun drastis menjadi
Rp. -314,059,801 pada discount rate sebesar 14%.
Nilai IRR yang didapat sebesar 3.87%. Ternyata nilai IRR
turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya
kenaikan harga kedelai. Dan nilai IRR yang didapat jauh berada di
bawah discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan menjadi 0.59 yang turun sangat drastis jika
dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai.

Dari hasil yang didapat berdasarkan pendugaan kenaikan harga


kedelai. Pendugaan dengan kenaikan harga kedelai hingga sebesar 40%
dengan penetapan harga jual tahu tetap sebesar Rp. 105,000 dan produksi
tahu konstan sebanyak 18881 jirangan/tahun selama umur proyek.

Tabel 6. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan


Harga Kedelai
Kenaikan Kedelai NPV IRR Net B/C
10% Rp. 1,298,995,114 48.69% 2.93
20% Rp. 1,789,854,400 35.03% 2.11
30% Rp. 224,476,989 20.54% 1.31
40% Rp. -314,059,801 3.87%. 0.59

Dengan didapatkannya nilai NPV, IRR dan Net B/C setelah adanya
pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 10%, 20%, 30% dan 40%, maka
dapat dilakukan analisis finansial. Nilai NPV, IRR dan Net B/C yang didapat
pada ternyata mengalami penurunan setelah adanya pendugaan kenaikan harga
kedelai. Namun nilai NPV yang didapat pada kenaikan harga kedelai hingga
30% masih bernilai positif, nilai IRR yang masih berada di atas discount rate

22
dan nilai Net B/C yang lebih dari satu (>1). Hal ini menunjukkan bahwa
proyek masih layak dikembangkan selama periode 15 tahun dengan asumsi
discount rate tetap sebesar 14% selama umur proyek, walaupun terjadi kondisi
kenaikan harga kedelai sampai sebesar 30%. Dan pada kenaikan harga kedelai
sebesar 40% proyek sudah tidak layak dikembangkan karena memiliki nilai
NPV yang negatif, nilai IRR yang berada di bawah discount rate dan nilai Net
B/C yang kurang dari satu (<1).

2. Upah Pekerja
Upah pekerja merupakan salah satu komponen yang mungkin bisa
mengalami perubahan biaya. Besar pendugaan kenaikan upah pekerja,
yaitu :
a. Kenaikan upah pekerja sebesar 10%
Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan upah
pekerja sebesar 10%. Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total
tiap tahunnya menjadi sebesar Rp. 1,606,470,600. Dengan terjadinya
kenaikan terhadap biaya variabel total menyebabkan biaya total
bertambah menjadi Rp. 1,611,640,600.
Biaya pokok produksi mengalami perubahan menjadi
Rp. 85,368/jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap
jirangannya yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui
nilai ratio produksi tahu sebesar 0.81. Besarnya nilai ratio yang
didapat kurang dari 1 (< 1). Hal ini menunjukkan bahwa usaha
produksi tahu masih layak mendapatkan keuntungan setelah terjadi
kenaikan upah pekerja sebesar 10%.
Didapatkan titik impas produksi sebesar 270 jirangan. Setelah
mengalami perubahan biaya terhadap kenaikan upah pekerja sebesar
10%, ternyata jumlah produksi tahu setiap tahunnya ternyata lebih
besar dari titik impas produksi.
Setelah dilakukan analisis sensitivitas terhadap pendugaan
kenaikan upah pekerja sebesar 10%. Ternyata ada perubahan terhadap
nilai NPV, IRR dan Net B/C. Terjadi penurunan nilai NPV menjadi

23
sebesar Rp. 1,705,731,855. Hal ini berarti bahwa dengan adanya
pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 10% dari pendugaan awal.
Perusahaan hanya akan mendapat keuntungan sebesar
Rp. 1,705,731,855 selama periode 15 tahun. Bila dibandingkan
dengan sebelum kenaikan upah pekerja sebesar 10%, nilai NPV turun
tidak terlalu drastis.
Untuk mengetahui nilai IRR yang telah berubah dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan (5). Diketahui nilai NPV positif
sebesar Rp. 9,590,754 pada suku bunga 58% dan nilai NPV negatif
sebesar Rp. -1,669,698 pada suku bunga 59%. Sehingga didapatkan
nilai IRR sebesar 58.85%. Bila dibandingkan dengan sebelum adanya
pendugaan kenaikan upah pekerja 10% , nilai IRR turun. Tetapi nilai
IRR yang didapat masih berada di atas nilai discount rate sebesar 14%.
Dengan menggunakan persamaan (6), maka dapat dihitung
nilai Net B/C setelah dilakukannya analisis sensitivitas dengan
pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 10%. Diketahui nilai Net
(Bt-Ct) positif sebesar Rp. 2,377,731,855 dan nilai Net (Ct-Bt) negatif
sebesar Rp. -672,000,000. Sehingga didapatkan nilai Net B/C sebesar
3.54. Hal ini berarti bahwa dengan discount rate sebesar 14%, proyek
mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 3.54 setiap
tambahan biaya sebesar Rp. 1, dan diasumsikan discount rate tetap
selama umur proyek selama 15 tahun.
b. Kenaikan upah pekerja sebesar 20%
Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan upah
pekerja sebesar 20%. Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total
tiap tahunnya menjadi sebesar Rp. 1,630,483,500. Dengan terjadinya
kenaikan terhadap biaya variabel total menyebabkan biaya total
bertambah menjadi Rp. 1,635,853,500.
Biaya pokok produksi mengalami perubahan menjadi
Rp. 86,640/jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap
jirangannya yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui
nilai ratio produksi tahu sebesar 0.82. Besarnya nilai ratio yang

24
didapat kurang dari 1 (< 1). Hal ini menunjukkan bahwa usaha
produksi tahu masih layak mendapatkan keuntungan setelah terjadi
kenaikan upah pekerja sebesar 20%. Rincian perhitungan bisa dilihat
pada Lampiran 19.
Didapatkan titik impas produksi sebesar 288 jirangan. Setelah
mengalami perubahan biaya terhadap kenaikan upah pekerja sebesar
20%, ternyata jumlah produksi tahu setiap tahunnya ternyata lebih
besar dari titik impas produksi.
Setelah dilakukan analisis sensitivitas terhadap pendugaan
kenaikan upah pekerja sebesar 20%. Ternyata ada perubahan terhadap
nilai NPV, IRR dan Net B/C. Terjadi penurunan nilai NPV menjadi
sebesar Rp. 1,578,889,367. Hal ini berarti bahwa dengan adanya
pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 20% dari pendugaan awal.
Perusahaan hanya akan mendapat keuntungan sebesar
Rp. 1,578,889,367 selama periode 15 tahun. Bila dibandingkan
dengan sebelum kenaikan upah pekerja sebesar 20%, nilai NPV turun
tidak terlalu drastis.
Untuk mengetahui nilai IRR yang telah berubah dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan (5). Diketahui nilai NPV positif
sebesar Rp. 8,238,999 pada suku bunga 55% dan nilai NPV negatif
sebesar Rp. -3,557,647 pada suku bunga 56%. Sehingga didapatkan
nilai IRR sebesar 55.70%. Bila dibandingkan dengan sebelum adanya
pendugaan kenaikan upah pekerja 20% , nilai IRR turun. Tetapi nilai
IRR yang didapat masih berada di atas nilai discount rate sebesar 14%.
Dengan menggunakan persamaan (6), maka dapat dihitung
nilai Net B/C setelah dilakukannya analisis sensitivitas dengan
pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 20%. Diketahui nilai Net
(Bt-Ct) positif sebesar Rp. 2,250,889,367 dan nilai Net (Ct-Bt) negatif
sebesar Rp. -672,000,000. Sehingga didapatkan nilai Net B/C sebesar
3.35. Hal ini berarti bahwa dengan discount rate sebesar 14%, proyek
mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 3.35 setiap

25
tambahan biaya sebesar Rp. 1, dan diasumsikan discount rate tetap
selama umur proyek selama 15 tahun.
c. Kenaikan upah pekerja sebesar 30%
Dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 30%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,654,496,400 dan
biaya total menjadi Rp. 1,659,866,400. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 87,912/ jirangan.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 309 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan upah pekerja
sebesar 30%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net
B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 1,452,046,878 pada
discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan
mendapatkan keuntungan.
Nilai IRR yang didapat sebesar 52.53%. Ternyata nilai IRR
turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah
pekerja. Dan nilai IRR masih berada di atas discount rate yang
berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan
menjadi 3.16 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan
upah pekerja.
d. Kenaikan upah pekerja sebesar 40%
Dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 40%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,678,509,300 dan
biaya total menjadi Rp. 1,683,879,300. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 89,184/ jirangan.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 334 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan upah pekerja
sebesar 40%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net
B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 1,325,204,390 pada
discount rate sebesar 14%.
Nilai IRR yang didapat sebesar 49.35%. Ternyata nilai IRR
turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah
pekerja. Dan nilai IRR masih berada di atas discount rate yang

26
berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan
menjadi 2.97 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan
upah pekerja.
e. Kenaikan upah pekerja sebesar 50%
Dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 50%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,702,522,200 dan
biaya total menjadi Rp. 1,707,892,200. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 90,456/ jirangan.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C.
Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 1,198,361,902 pada discount
rate sebesar 14%. Nilai IRR yang didapat sebesar 46.15%. Ternyata
nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan
upah pekerja. Dan nilai IRR masih berada di atas discount rate yang
berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan
menjadi 2.78 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan
upah pekerja.

Dari hasil yang didapat berdasarkan pendugaan kenaikan upah


pekerja. Pendugaan dengan kenaikan upah pekerja hingga sebesar 50%
dengan penetapan harga jual tahu tetap sebesar Rp. 105,000 dan produksi
tahu konstan sebanyak 18881 jirangan/tahun selama umur proyek.

Tabel 7. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan


Upah Pekerja
Kenaikan
NPV IRR Net B/C
Upah Pekerja
10% Rp. 1,578,889,367 55.70% 2.77
20% Rp. 1,061,907,426 43.69% 3.35
30% Rp. 1,452,046,878 52.53% 3.16
40% Rp. 1,325,204,390 49.35% 2.97
50% Rp. 1,198,361,902 46.15% 2.78

Dengan didapatkannya nilai NPV, IRR dan Net B/C setelah adanya
pendugaan kenaikan upah pekerja hingga sebesar 50% maka dapat
dilakukan analisis finansial. Nilai NPV, IRR dan Net B/C yang didapat

27
ternyata mengalami penurunan setelah adanya pendugaan kenaikan upah
pekerja. Namun pada pendugaan kenaikan upah hingga sebesar 50%, nilai
NPV yang didapat masih bernilai positif, nilai IRR yang masih berada di
atas discount rate dan nilai Net B/C yang lebih dari satu(>1). Hal ini
menunjukkan bahwa proyek masih layak dikembangkan selama periode 15
tahun dengan asumsi discount rate tetap sebesar 14% selama umur proyek,
walaupun terjadi kondisi kenaikan upah pekerja hingga sebesar 50%.

3. Bahan Bakar (Kayu)


Kenaikan harga bahan bakar(kayu) sebesar 20% dari harga awal.
Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan harga bahan bakar
(kayu) sebesar 20%. Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total tiap
tahunnya menjadi sebesar Rp. 1,604,057,700. Dengan terjadinya kenaikan
terhadap biaya variabel total menyebabkan biaya total bertambah menjadi
Rp. 1,609,427,700.
Biaya pokok produksi mengalami perubahan menjadi
Rp. 85,241 jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap jirangannya
yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui nilai ratio produksi
tahu sebesar 0.81. Besarnya nilai ratio yang didapat kurang dari 1 (< 1).
Hal ini menunjukkan bahwa usaha produksi tahu masih layak
mendapatkan keuntungan setelah terjadi kenaikan harga bahan bakar
(kayu) sebesar 20%.
Titik impas produksi mengalami perubahan. Dengan diketahui
biaya variabel Rp. 1,604,057,700 dan diasumsikan jumlah produksi tahu
yang tetap selama umur proyek sebesar 18881 jirangan. Maka akan
didapatkan biaya variabel rata-rata Rp. 84,956/jirangan. Dengan
menggunakan persamaan (3), maka didapatkan titik impas produksi
sebesar 268 jirangan. Setelah mengalami perubahan biaya terhadap
kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, ternyata jumlah produksi
tahu setiap tahunnya ternyata lebih besar dari titik impas produksi. Hal ini
menunjukkan usaha produksi tahu tetap pada posisi yang menguntungkan.

28
Setelah dilakukan analisis sensitivitas terhadap pendugaan
kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%. Ternyata ada perubahan
terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Terjadi penurunan nilai NPV
menjadi sebesar Rp. 1,718,477,431. Hal ini berarti bahwa dengan adanya
pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20% dari
pendugaan awal. Perusahaan akan mendapat keuntungan sebesar Rp.
1,718,477,431 selama periode 15 tahun. Bila dibandingkan dengan
sebelum kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, nilai NPV turun
tidak terlalu drastis. Nilai NPV yang didapat masih bernilai positif.
Didapatkan nilai IRR sebesar 59.17%. Bila dibandingkan dengan
sebelum adanya pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) 20% , nilai
IRR turun. Tetapi nilai IRR yang didapat masih berada di atas nilai
discount rate sebesar 14%.
Didapatkan nilai Net B/C sebesar 3.56. Hal ini berarti bahwa
dengan discount rate sebesar 14%, proyek mampu menghasilkan
tambahan manfaat sebesar Rp. 3.56 setiap tambahan biaya sebesar Rp. 1,
dan diasumsikan discount rate tetap selama umur proyek selama 15 tahun.

Tabel 8. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan Setelah Pendugaan


Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20%
Uraian Satuan Nilai
Harga jual tahu Rp./jirangan 105,000
Harga ampas tahu Rp./jirangan 5,000
Produksi tiap tahun Jirangan 18,881
Biaya Tetap Total Rp. 5,370,000
Biaya Variabel Total Rp. 1,604,057,700
Biaya Total Rp. 1,609,427,700
Biaya pokok produksi Rp./jirangan 85,241
Biaya variabel rata-rata Rp./jirangan 84,956
Titik impas produksi Jirangan 268
NPV Rp. 1,718,477,431
IRR % 59.17
Net B/C 3.56

Dengan didapatkannya nilai NPV, IRR dan Net B/C setelah adanya
pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, maka dapat

29
dilakukan analisis finansial. Nilai NPV, IRR dan Net B/C yang didapat
ternyata mengalami penurunan setelah adanya pendugaan kenaikan harga
bahan bakar (kayu) sebesar 20%. Namun nilai NPV yang didapat masih
bernilai positif, nilai IRR yang masih berada di atas discount rate dan nilai
Net B/C yang lebih dari satu(>1). Hal ini menunjukkan bahwa proyek
masih layak dikembangkan selama periode 15 tahun dengan asumsi
discount rate tetap sebesar 14% selama umur proyek, walaupun terjadi
kondisi kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%.

4. Harga Kedelai Dan Harga Jual Tahu Rp. 115,000


a. Kenaikan harga kedelai 40%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 40%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,986,511,100 dan
biaya total menjadi Rp. 1,991,881,100. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 105,497/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual
menjadi Rp. 115,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi
Rp. 2,171,315,000 setiap tahunnya.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 549 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai
sebesar 40% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 115,000.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV
yang didapat menjadi Rp. 692,551,021 pada discount rate sebesar
14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan.
Nilai IRR yang didapat sebesar 33.20%. Ternyata nilai IRR
turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga
kedelai dan harga jual tahu. Dan nilai IRR masih berada di atas
discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan menjadi 2.00 jika dibandingkan dengan
sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.
b. Kenaikan harga kedelai 50%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 50%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,087,524,450 dan

30
biaya total menjadi Rp. 2,092,894,450. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 110,847/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual
menjadi Rp. 115,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi
Rp. 2,171,315,000 setiap tahunnya.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 1,210 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai
sebesar 50% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 115,000.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV
yang didapat menjadi Rp. 154,014,231 pada discount rate sebesar
14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan masih medapatkan keuntungan.
Nilai IRR yang didapat sebesar 18.54%. Ternyata nilai IRR
turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga
kedelai dan harga jual tahu. Dan nilai IRR yang didapat berada di atas
discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan menjadi 1.21 jika dibandingkan dengan
sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.
c. Kenaikan harga kedelai 60%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 60%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,188,537,800 dan
biaya total menjadi Rp. 2,193,907,800. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 116,197/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual
menjadi Rp. 115,000/jirangan, pendapatan penualan tahu menjadi
Rp. 2,171,315,000 setiap tahunnya.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C.
Nilai NPV yang didapat turun menjadi Rp. -384,522,558 pada
discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan
mengalami kerugian.
Nilai IRR yang didapat sebesar 1.36%. Ternyata nilai IRR
turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya
kenaikan harga kedelai dan harga jual. Dan nilai IRR yang didapat
jauh berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang
didapat juga mengalami penurunan yang tajam menjadi 0.50 jika

31
dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan
harga jual.

Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan


harga kedelai dan pendugaan kenaikan harga menjadri Rp. 115,000 per
jirangannya. Setiap pendugaan kenaikan harga kedelai mengalami
perubahan pada nilai NPV, IRR dan Net B/C dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Analisis Kelayakan Harga kedelai Pada Harga Jual Rp. 115,000
Kenaikan Kedelai NPV IRR B/C
40% Rp. 692,551,021 33.20% 2.00
50% Rp. 154,014,231 18.54 1% 1.21
60% Rp. -384,522,558 1.36% 0.50

Dilihat dari tabel 9 di atas, kenaikan harga kedelai sampai sebesar


50% pada harga jual Rp. 115,000 masih medapatkan keuntungan. Dengan
analisis kelayakan kenaikan kedelai sampai 50% pada harga jual Rp.
115,000 layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang didapat hingga
kenaikan harga kedelai sampai 50% masih bernilai positif. Nilai IRR yang
masih berada di atas discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai
Net B/C yang lebih dari satu (>1). Dapat disimpulkan bahwa proyek layak
dikembangkan sampai kenaikan harga kedelai hingga mencapai 50% dari
harga awal pada harga jual menjadi Rp. 115,000 selama periode 15 tahun
pada discount rate sebesar 14%.
Pada kenaikan harga kedelai mencapai 60%. Proyek sudah tidak
layak dikembangkan. Dapat dilihat pada tabel di atas, kenaikan harga
kedelai mencapai 60% pada harga jual Rp. 115,000 memiliki nilai NPV
yang negatif. Nilai IRR yang berada di bawah discount rate yang berlaku
sebesar 14%. Dan nilai Net B/C yang kurang dari satu (<1). Sehingga
proyek tidak layak dikembangkan ketika kenaikan harga mencapai 60%
pada harga jual Rp. 115,000.

32
5. Harga Kedelai Dan Harga Jual Tahu Rp. 125,000
a. Kenaikan harga kedelai 60%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 60%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,188,537,800 dan
biaya total menjadi Rp. 2,193,907,800. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 116,197/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual
menjadi Rp. 125,000/jirangan, pendapatan penualan tahu menjadi
Rp. 2,360,125,000 setiap tahunnya.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 591 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai
sebesar 60% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 125,000.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV
yang didapat menjadi Rp. 622,088,263 pada discount rate sebesar
14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan.
Nilai IRR yang didapat sebesar 31.35%. Ternyata nilai IRR
turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga
kedelai dan harga jual. Dan nilai IRR yang didapat jauh berada di atas
discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan menjadi 1.89 jika dibandingkan dengan
sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.
b. Kenaikan harga kedelai 70%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 70%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,289,551,150 dan
biaya total menjadi Rp. 2,294,921,150. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 121,547/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual
menjadi Rp. 125,000/jirangan, pendapatan penualan tahu menjadi
Rp. 2,360,125,000 setiap tahunnya.
Didapatkan titik impas produksi menjadi 1,437 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai
sebesar 70% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 125,000.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV

33
yang didapat menjadi Rp. 83,551,474 pada discount rate sebesar 14%.
Hal ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan.
Nilai IRR yang didapat sebesar 16.49%. Ternyata nilai IRR
turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga
kedelai dan harga jual. Dan nilai IRR yang didapat berada di atas
discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan menjadi 1.11 jika dibandingkan dengan
sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.
c. Kenaikan harga kedelai 80%
Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 70%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,390,564,500 dan
biaya total menjadi Rp. 2,395,934,500. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 126,897/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual
menjadi Rp. 125,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi
Rp. 2,360,125,000 setiap tahunnya.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C.
Nilai NPV yang didapat turun menjadi Rp. -454,985,316 pada
discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan
mengalami kerugian.
Nilai IRR yang didapat terlalu kecil dan jauh berada di bawah
discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan yang tajam menjadi 0.41 jika dibandingkan
dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.

Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan


harga kedelai dan pendugaan kenaikan harga menjadri Rp. 125,000 per
jirangannya. Setiap pendugaan kenaikan harga kedelai mengalami
perubahan pada nilai NPV, IRR dan Net B/C. Dapat dilihat pada Tabel 10.

34
Tabel 10. Analisis Kelayakan Harga kedelai Pada Harga Jual Rp. 125,000
Kenaikan Kedelai NPV IRR B/C
60% Rp. 622,088,263 31.35% 1.89
70% Rp. 83,551,474 16.49% 1.11
80% Rp. -454,985,316 - 0.41

Dilihat dari tabel 10 di atas, kenaikan harga kedelai sampai sebesar


70% pada harga jual Rp. 125,000 masih medapatkan keuntungan. Dengan
analisis kelayakan, kenaikan harga kedelai sampai 70% pada harga jual
Rp. 125,000 layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang didapat hingga
kenaikan harga kedelai sampai 70% masih bernilai positif. Nilai IRR yang
masih berada di atas discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai
Net B/C yang lebih dari satu (>1). Dapat disimpulkan bahwa proyek layak
dikembangkan sampai kenaikan harga kedelai hingga mencapai 70% dari
harga awal pada harga jual menjadi Rp. 125,000 selama periode 15 tahun
pada discount rate sebesar 14%.
Pada kenaikan harga kedelai mencapai 80%. Proyek sudah tidak
layak dikembangkan. Dapat dilihat pada tabel di atas, kenaikan harga
kedelai mencapai 80% pada harga jual Rp. 125,000 memiliki nilai NPV
yang negatif. Nilai IRR yang berada di bawah discount rate yang berlaku
sebesar 14%. Dan nilai Net B/C yang kurang dari satu (<1). Sehingga
proyek tidak layak untuk dikembangkan ketika kenaikan harga mencapai
80% pada harga jual Rp. 125,000.

6. Harga Kedelai Dan Harga Jual Tahu Rp. 135,000


Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 80%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,390,564,500 dan
biaya total menjadi Rp. 2493,805,772. Hal ini membuat biaya pokok
produksi menjadi Rp. 126,897/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual
menjadi Rp. 135,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi
Rp. 2,548,935,000 setiap tahunnya.

35
Didapatkan titik impas produksi menjadi 640 jirangan per
tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai
sebesar 80% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 135,000.
Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV
yang didapat turun menjadi Rp. 551,625,506 pada discount rate
sebesar 14%.
Nilai IRR yang didapat sebesar 29.48% yang masih berada di
atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan menjadi 1.78 jika dibandingkan dengan
sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.

Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan


harga kedelai dan pendugaan kenaikan harga menjadri Rp. 135,000 per
jirangannya. Setiap pendugaan kenaikan harga kedelai mengalami
perubahan pada nilai NPV, IRR dan Net B/C. Dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Analisis Kelayakan Harga kedelai Pada Harga Jual Rp. 135,000
Kenaikan Kedelai NPV IRR B/C
80% Rp. 551,625,506 29.48% 1.78

Dilihat dari tabel 11 di atas, kenaikan harga kedelai sampai sebesar


80% pada harga jual Rp. 135,000 masih medapatkan keuntungan. Dengan
analisis kelayakan, kenaikan harga kedelai sampai 80% pada harga jual
Rp. 135,000 layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang didapat hingga
kenaikan harga kedelai sampai 80% masih bernilai positif. Nilai IRR yang
masih berada di atas discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai
Net B/C yang lebih dari satu (>1). Dapat disimpulkan bahwa proyek layak
dikembangkan sampai kenaikan harga kedelai hingga mencapai 80% dari
harga awal pada harga jual menjadi Rp. 135,000 selama periode 15 tahun
pada discount rate sebesar 14%.

36
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Analisis biaya yang dilakukan di pabrik tahu Cibereum, menunjukkan
nilai biaya total produksi tahu yaitu Rp. 1,587,827,700. Sedangkan nilai biaya
pokok produksi tahu sebesar Rp 84,097 / jirangan. Nilai tersebut masih
berada di bawah harga jual yang sebesar Rp. 105,000/jirangan.
Analisis titik impas yang didapat sebesar 253 jirangan /tahun, dengan
total produksi sebanyak 18,881 jirangan/tahun. Berarti perusahaan telah
mendapatkan keuntungan karena jumlah produksinya melampui produksi titik
impas yang sebesar 253 jirangan/tahun.
Analisis kelayakan finansial yang dilakukan, menghasilkan nilai yang
memenuhi syarat kelayakan untuk mengembangkan proyek. Hal ini
dibuktikan dengan nilai NPV yang positif sebesar Rp. 1,832,574,344 pada
discount rate 14%. Nilai IRR yang berada di atas discount rate, yaitu sebesar
61.99%. Dan nilai Net B/C yang lebih dari satu, yaitu sebesar 3.73. Sehingga
dapat dikatakan proyek pembuatan tahu untuk periode 15 tahun pada discount
rate 14% layak untuk dikembangkan.
Analisis sensitivitas menunjukkan kemampuan perusahaan yang
masih dapat bertahan dengan adanya kenaikan terhadap biaya yang
dikeluarkan. Hal ini perlu diperhatikan, untuk menjaga segala kemungkinan
yang terjadi selama proyek berlangsung. Berdasarkan hasil analisis
sensitivitas, didapatkan bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan biaya
terhadap harga kedelai hingga sebesar 30% dari biaya awal proyek masih
layak dikembangkan. pada kenaikan sebesar 40%, proyek sudah tidak layak
dikembangkan jika harga jual tetap Rp. 105,000.
Pada harga jual Rp. 115,000, proyek masih layak dikembangkan
hingga harga kedelai naik sebesar 50%. Setelah harga kedelai mencapai 60%
dari harga awal, proyek sudah tidak layak dikembangkan. Pada harga jual
Rp. 125,000, proyek layak dikembangkan sampai harga kedelai naik sebesar
70%. Ketika harga kedelai mencapai 80% dari harga awal, proyek sudah tidak

37
layak dikembangkan. Pada harga jual Rp. 135,000, proyek layak
dikembangkan hingga harga kedelai mencapai 80% dari harga awal.
Dengan analisis sensitivitas pada pendugaan kenaikan upah pekerja.
Proyek masih layak dikembangkan hingga kenaikan upah pekerja sebesar
50% dari upah awal pada saat harga jual Rp. 105,000. Pada pendugaan
kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, proyek masih layak
dikembangkan selama periode 15 tahun dengan discount rate sebesar 14%.

B. SARAN
1. Pembuangan limbah berupa cuka makanan lebih diperhatikan
2. Pemanfaatan nilai lebih dari ampas tahu lebih digiatkan.
3. Harga jual limbah padat berupa ampas tahu dapat dijual sebesar
Rp. 5000/jirangan.

38
DAFTAR PUSTAKA

De Garmo, E.P.W.G. Sullivan dan J.R. Canada. 1984. Engineering Economy


The 7th Edition. Macmillan Publishing Comp., New York.
Gray, C., L.K. Sabur, P. Simanjuntak, dan P.F.L. Maspaitella. 1985. Pengantar
Evaluasi Proyek. Penerbit Gramedia. Jakarta.
Gunadi, J.L. Hutagol, R.Burton, L. Pandiangan, W. Ilyas, dan Y. Satiotomo.
1999. Perpajakan Edisi Revisi. Yayasan Pendidikan dan Pengkajian
Perpajakan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Kadariah, L., Karlina dan C. Gray. 1988. Pengantar Evaluasi Proyek. Fakultas
Ekonomi, UI, Jakarta.
Limbong, W.H. dan P. Sitorus. 1989. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor.
Maiyasari, A. 1997. Analisis Biaya dan Keuntungan pada Usahatani Bunga
Potong. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Fakultas Pertanian. Universitas Borobudur. Jakarta.
Manullang, 1980. dalam Adhipratiwy, R.N.S. 2001. Analisis Biaya Produksi
pada Usahatani Bunga Krisan Pot. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian.
Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Mulyadi. 1986. Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok Produksi dan
Pengendalian Biaya. BPFE, UGM. Yogyakarta.
Pramudya, B. dan N. Dewi. 1992. Ekonomi Teknik. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Riyanto, B. 1993. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga.
Yayasan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.
Sudarsono. 1986. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta.
Soemarsono. 1984. Peranan Harga Pokok dalam Penentuan Harga Jual. ESG.
Jakarta.
Simangunsong, M.P. 1991. Akuntansi Biaya. Karya Utama, Jakarta.
Wasis. 1988. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Alumni. Bandung.

39
LAMPIRAN

40
Lampiran 1. Biaya Variabel

Biaya (Rp)
Uraian
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 65,700 1,240,481,700
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,150,000 37,800,000
Transportasi 435,000 13,050,000 156,600,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,582,457,700

41
Lampiran 2. Rincian Biaya Variabel Produksi Tahu
1. Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai)
Kedelai 10Kg @ Rp. 5,350/Kg = Rp. 53,500
Kunyit 2Kg @ Rp. 1,400/Kg = Rp. 2,800
Garam 0.5Kg @ Rp. 800/Kg = Rp. 400
Pekerja 3 orang @ Rp. 3000/org = Rp. 9,000
Total = Rp. 65,700

2. Biaya pekerja timbang dan kayu per hari


Kayu 1 orang @ Rp. 45,000/org = Rp. 45,000
Timbang 2 orang @ Rp. 30,000/org = Rp. 60,000
Total = Rp. 105,000

3. Biaya bahan bakar (kayu) dan air biang per bulan


Kayu 15 mobil @ Rp. 200,000/mobil = Rp. 9,000,000
Air Biang 4 Liter @ Rp. 25,000/Liter = Rp. 100,000

4. Biaya transportasi per hari


Supir 3 orang @ Rp. 30,000/org = Rp. 90,000
Bahan Bakar 3 mobil @ Rp. 80,000/mobil = Rp. 240,000
Uang Jalan 3 mobil @ Rp. 35,000/mobil = Rp. 105,000
Total = Rp. 435,000

5. Biaya pergantian perlatan per bulan


Peralatan = Rp. 500,000

6. Biaya listrik dan telepon per bulan


Listrik = Rp . 400,000
Telepon = Rp. 300,000

42
Lampiran 2. Rincian Biaya Variabel Produksi Tahu (lanjutan)

7. Biaya pergantian air biang per bulan


Air biang/2 minggu 2 Liter
Tiap bulan 4Liter @ Rp. 25,000/Liter = Rp. 100,000

8. Biaya bahan bakar (solar) per hari


Solar = Rp. 50,000

9. Biaya pelumas mesin giling per bulan


Pelumas = Rp. 98,000

10. Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin giling


Bearing = Rp. 100,000
Puli = Rp. 200,000
Belt = Rp. 100,000
Total = Rp. 400,000

43
Lampiran 3. Total Pendapatan Tiap Tahun dan Pajak

Hasil pendapatan tiap tahun


Produksi tahu tiap tahun = 18,881 jirangan
Harga penjualan tahu per jirangan (10 kg kedelai) = Rp. 105,000
Harga ampas tahu per jirangan = Rp. 5,000
Total pendapatan penjualan tiap tahun = Rp. 2,076,910,000

Pajak
Peredaran Bruto = Rp 2,076,910,000
Pendapatan Kena Pajak = Rp. 489,082,300
PPh badan : 28%
Pajak Penghasilan yang Terutang :
50% x 28% x Rp. 489,082,300 = Rp. 68,471,522

44
Lampiran 4. Arus Kas Produksi Tahu

Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,582,457,700 2,109,827,700 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

45
Lampiran 4. Arus Kas Produksi Tahu (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.8772 368,956,823
2 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.7695 323,646,336
3 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.6750 283,900,295
4 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.5921 249,035,346
5 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.5194 218,452,058
6 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.4556 191,624,612
7 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.3996 168,091,765
8 2,109,827,700 2,262,910,000 153,082,300 21,431,522 131,650,778 0.3506 46,151,372
9 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.3075 129,341,155
10 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.2697 113,457,154
11 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.2366 99,523,819
12 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.2076 87,301,596
13 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.1821 76,580,347
14 1,587,827,700 2,076,910,000 489,082,300 68,471,522 420,610,778 0.1597 67,175,743
15 1,587,827,700 2,262,910,000 675,082,300 94,511,522 580,570,778 0.1401 81,335,924
NPV 1,832,574,344

46
Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha

1. Biaya Total
BT T = Rp. 5,370,000
BVT = Rp. 1,582,457,700
BT = BTT + BVT
BT = 5,370,000+ 1,582,457,700
BT = Rp. 1,587,827,700

2. Biaya Produksi
PT = 18881 jirangan/tahun
𝐵𝑇
BP = 𝑃𝑇

BP = 1,587,827,700 18881
= Rp 84,097/ jirangan

3. Titik Impas Produksi


Harga jual = Rp 105,000
BVR = 1,582,457,700/18881
= Rp. 83,812/jirangan
𝐵𝑇𝑇
TIP = 𝐻𝐽 −𝐵𝑉𝑅
5,370,000
= 105,000−83,812

= 253 jirangan /tahun

47
Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha (lanjutan)

4. Internal Rate of Return


NPV’ = Rp. 10,706,775 i’ = 61%
NPV” = Rp. -60,157 i” = 62%
𝑁𝑃𝑉 ′
IRR = 𝑖 ′ + 𝑁𝑃𝑉 ′ −𝑁𝑃𝑉 ′′ (𝑖 ′′ − 𝑖 ′ )
10,706,775
= 49% + 60,157+10,706,775 (62% − 61%)

= 49.11%

5. Net benefit Cost Ratio


𝑛 𝐵𝑡 −𝐶𝑡
𝑡=1 (1+𝑖)𝑡
Net B/C = 𝑛 𝐶𝑡 −𝐵𝑡
𝑡=1 (1+𝑖)𝑡

2,504,574,344
= −(−672,000,000)

= 3.73

48
Lampiran 6. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10%
Uraian Biaya
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 71,050 1,341,495,050
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,150,000 37,800,000
Transportasi 435,000 13,050,000 156,600,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,683,471,050

Lampiran 7. Rincian Biaya Bagian Produksi Terhadap Kenaikan Biaya Kedelai Sebesar 10%
Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai)
Kedelai 10Kg @ Rp. 5,885/Kg = Rp. 58,850
Kunyit 2Kg @ Rp. 1,400/Kg = Rp. 2,800
Garam 0.5Kg @ Rp. 800/Kg = Rp. 400
Pekerja 3 orang @ Rp. 3000/org = Rp. 9,000
Total = Rp. 71,050

49
Lampiran 8. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10%

Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,683,471,050 2,210,841,050 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,683,471,050 1,688,841,050 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

50
Lampiran 8. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.8772 292,753,769
2 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.7695 256,801,552
3 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.6750 225,264,519
4 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.5921 197,600,456
5 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.5194 173,333,733
6 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.4556 152,047,134
7 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.3996 133,374,679
8 2,210,841,050 2,262,910,000 52,068,950 7,289,653 44,779,297 0.3506 15,697,788
9 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.3075 102,627,485
10 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.2697 90,024,109
11 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.2366 78,968,517
12 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.2076 69,270,629
13 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.1821 60,763,710
14 1,688,841,050 2,076,910,000 388,068,950 54,329,653 333,739,297 0.1597 53,301,500
15 1,688,841,050 2,262,910,000 574,068,950 80,369,653 493,699,297 0.1401 69,165,535
NPV 1,298,995,114

51
Lampiran 9 . Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20%
Uraian Biaya
Per
Per Jirangan Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 76,400 1,442,508,400
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,150,000 37,800,000
Transportasi 435,000 13,050,000 156,600,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,784,484,400

52
Lampiran 10. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20%

Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,784,484,400 2,311,854,400 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,784,484,400 1,789,854,400 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

53
Lampiran 10. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.8772 216,550,716
2 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.7695 189,956,768
3 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.6750 166,628,744
4 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.5921 146,165,565
5 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.5194 128,215,408
6 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.4556 112,469,656
7 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.3996 98,657,593
8 2,311,854,400 2,262,910,000 -48,944,400 0 -48,944,400 0.3506 -17,157,903
9 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.3075 75,913,814
10 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.2697 66,591,065
11 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.2366 58,413,215
12 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.2076 51,239,662
13 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.1821 44,947,072
14 1,789,854,400 2,076,910,000 287,055,600 40,187,784 246,867,816 0.1597 39,427,256
15 1,789,854,400 2,262,910,000 473,055,600 66,227,784 406,827,816 0.1401 56,995,146
NPV 763,013,778

54
Lampiran 11 . Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30%
Uraian Biaya
Per
Per Jirangan Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 81,750 1,543,521,750
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,150,000 37,800,000
Transportasi 435,000 13,050,000 156,600,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,885,497,750

55
Lampiran 12. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30%

Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,885,497,750 2,412,867,750 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,885,497,750 1,890,867,750 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

56
Lampiran 12. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.8772 140,347,662
2 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.7695 123,111,984
3 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.6750 107,992,969
4 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.5921 94,730,674
5 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.5194 83,097,083
6 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.4556 72,892,178
7 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.3996 63,940,507
8 2,412,867,750 2,262,910,000 -149,957,750 0 -149,957,750 0.3506 -52,569,047
9 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.3075 49,200,144
10 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.2697 43,158,021
11 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.2366 37,857,913
12 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.2076 33,208,696
13 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.1821 29,130,435
14 1,890,867,750 2,076,910,000 186,042,250 26,045,915 159,996,335 0.1597 25,553,013
15 1,890,867,750 2,262,910,000 372,042,250 52,085,915 319,956,335 0.1401 44,824,757
NPV 224,476,989

57
Lampiran 13 . Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40%
Uraian Biaya
Per
Per Jirangan Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 87,100 1,644,535,100
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,150,000 37,800,000
Transportasi 435,000 13,050,000 156,600,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,986,511,100

58
Lampiran 14. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40%

Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,986,511,100 2,513,881,100 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

59
Lampiran 14. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.8772 64,144,609
2 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.7695 56,267,201
3 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.6750 49,357,194
4 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.5921 43,295,784
5 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.5194 37,978,758
6 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.4556 33,314,700
7 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.3996 29,223,421
8 2,513,881,100 2,262,910,000 -250,971,100 0 -250,971,100 0.3506 -87,980,192
9 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.3075 22,486,473
10 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.2697 19,724,977
11 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.2366 17,302,611
12 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.2076 15,177,729
13 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.1821 13,313,797
14 1,991,881,100 2,076,910,000 85,028,900 11,904,046 73,124,854 0.1597 11,678,770
15 1,991,881,100 2,262,910,000 271,028,900 37,944,046 233,084,854 0.1401 32,654,368
NPV -314,059,801

60
Lampiran 15. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10%
Uraian Biaya
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 66,600 1,257,474,600
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,465,000 41,580,000
Transportasi 435,000 13,320,000 159,840,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,606,470,600

61
Lampiran 16. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja
Sebesar 10%

1. Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai)


Kedelai 10Kg @ Rp. 5,350/Kg = Rp. 53,500
Kunyit 2Kg @ Rp. 1,400/Kg = Rp. 2,800
Garam 0.5Kg @ Rp. 800/Kg = Rp. 400
Pekerja 3 orang @ Rp. 3300/org = Rp. 9,900
Total = Rp. 66,600

2. Biaya pekerja timbang dan kayu per hari


Kayu 1 orang @ Rp. 49,500/org = Rp. 49,500
Timbang 2 orang @ Rp. 33,000/org = Rp. 66,000
Total = Rp. 115,500

3. Biaya transportasi per hari


Supir 3 orang @ Rp. 33,000/org = Rp. 99,000
Bahan Bakar 3 mobil @ Rp. 80,000/mobil = Rp. 240,000
Uang Jalan 3 mobil @ Rp. 35,000/mobil = Rp. 105,000
Total = Rp. 444,000

62
Lampiran 17. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10%
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,606,470,600 2,133,840,600 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,606,470,600 1,611,840,600 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

63
Lampiran 17. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.8772 350,841,828
2 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.7695 307,755,990
3 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.6750 269,961,394
4 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.5921 236,808,241
5 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.5194 207,726,527
6 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.4556 182,216,252
7 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.3996 159,838,817
8 2,133,840,600 2,262,910,000 129,069,400 18,069,716 110,999,684 0.3506 38,911,944
9 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.3075 122,990,780
10 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.2697 107,886,649
11 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.2366 94,637,411
12 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.2076 83,015,273
13 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.1821 72,820,415
14 1,611,840,600 2,076,910,000 465,069,400 65,109,716 399,959,684 0.1597 63,877,557
15 1,611,840,600 2,262,910,000 651,069,400 91,149,716 559,919,684 0.1401 78,442,778
NPV 1,705,731,855

64
Lampiran 18. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20%
Uraian Biaya
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 67,500 1,274,467,500
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,780,000 45,360,000
Transportasi 435,000 13,590,000 163,080,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,630,483,500

65
Lampiran 19. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja
Sebesar 20%

1. Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai)


Kedelai 10Kg @ Rp. 5,350/Kg = Rp. 53,500
Kunyit 2Kg @ Rp. 1,400/Kg = Rp. 2,800
Garam 0.5Kg @ Rp. 800/Kg = Rp. 400
Pekerja 3 orang @ Rp. 3600/org = Rp. 10,800
Total = Rp. 67,500

2. Biaya pekerja timbang dan kayu per hari


Kayu 1 orang @ Rp. 54,000/org = Rp. 54,000
Timbang 2 orang @ Rp. 36,000/org = Rp. 72,000
Total = Rp. 126,500

3. Biaya transportasi per hari


Supir 3 orang @ Rp. 36,000/org = Rp. 108,000
Bahan Bakar 3 mobil @ Rp. 80,000/mobil = Rp. 240,000
Uang Jalan 3 mobil @ Rp. 35,000/mobil = Rp. 105,000
Total = Rp. 453,000

66
Lampiran 20. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20%
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,630,483,500 2,157,853,500 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,630,483,500 1,635,853,500 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

67
Lampiran 20. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.8772 332,726,833
2 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.7695 291,865,643
3 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.6750 256,022,494
4 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.5921 224,581,135
5 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.5194 197,000,996
6 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.4556 172,807,891
7 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.3996 151,585,869
8 2,157,853,500 2,262,910,000 105,056,500 14,707,910 90,348,590 0.3506 31,672,516
9 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.3075 116,640,404
10 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.2697 102,316,144
11 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.2366 89,751,004
12 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.2076 78,728,950
13 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.1821 69,060,483
14 1,635,853,500 2,076,910,000 441,056,500 61,747,910 379,308,590 0.1597 60,579,371
15 1,635,853,500 2,262,910,000 627,056,500 87,787,910 539,268,590 0.1401 75,549,632
NPV 1,578,889,367

68
Lampiran 21. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30%
Uraian Biaya
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 68,400 1,291,460,400
Bagian Kayu dan timbang 105,000 4,095,000 49,140,000
Transportasi 435,000 13,860,000 166,320,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,654,496,400

69
Lampiran 22 . Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30%

Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,654,496,400 2,181,866,400 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

70
Lampiran 22 . Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.8772 314,611,839
2 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.7695 275,975,297
3 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.6750 242,083,594
4 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.5921 212,354,030
5 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.5194 186,275,465
6 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.4556 163,399,530
7 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.3996 143,332,921
8 2,181,866,400 2,262,910,000 81,043,600 11,346,104 69,697,496 0.3506 24,433,088
9 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.3075 110,290,029
10 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.2697 96,745,639
11 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.2366 84,864,596
12 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.2076 74,442,628
13 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.1821 65,300,551
14 1,659,866,400 2,076,910,000 417,043,600 58,386,104 358,657,496 0.1597 57,281,185
15 1,659,866,400 2,262,910,000 603,043,600 84,426,104 518,617,496 0.1401 72,656,487
NPV 1,452,046,878

71
Lampiran 23. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40%
Uraian Biaya
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 69,300 1,308,453,300
Bagian Kayu dan timbang 105,000 4,410,000 52,920,000
Transportasi 435,000 14,130,000 169,560,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,678,509,300

72
Lampiran 24. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40%
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,678,509,300 2,205,879,300 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,678,509,300 1,683,879,300 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

73
Lampiran 24 . Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.8772 296,496,844
2 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.7695 260,084,951
3 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.6750 228,144,694
4 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.5921 200,126,924
5 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.5194 175,549,934
6 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.4556 153,991,170
7 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.3996 135,079,973
8 2,205,879,300 2,262,910,000 57,030,700 7,984,298 49,046,402 0.3506 17,193,660
9 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.3075 103,939,653
10 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.2697 91,175,135
11 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.2366 79,978,188
12 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.2076 70,156,305
13 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.1821 61,540,619
14 1,683,879,300 2,076,910,000 393,030,700 55,024,298 338,006,402 0.1597 53,982,999
15 1,683,879,300 2,262,910,000 579,030,700 81,064,298 497,966,402 0.1401 69,763,341
NPV 1,325,204,390

74
Lampiran 25 Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50%
Uraian Biaya
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 70,200 1,325,446,200
Bagian Kayu dan timbang 105,000 4,725,000 56,700,000
Transportasi 435,000 14,400,000 172,800,000
Kayu 300,000 9,000,000 108,000,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,702,522,200

75
Lampiran 26. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50%
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,702,522,200 2,229,892,200 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,702,522,200 1,707,892,200 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

76
Lampiran 26. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.8772 278,381,849
2 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.7695 244,194,604
3 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.6750 214,205,793
4 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.5921 187,899,819
5 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.5194 164,824,402
6 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.4556 144,582,809
7 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.3996 126,827,026
8 2,229,892,200 2,262,910,000 33,017,800 4,622,492 28,395,308 0.3506 9,954,232
9 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.3075 97,589,278
10 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.2697 85,604,630
11 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.2366 75,091,780
12 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.2076 65,869,983
13 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.1821 57,780,687
14 1,707,892,200 2,076,910,000 369,017,800 51,662,492 317,355,308 0.1597 50,684,813
15 1,707,892,200 2,262,910,000 555,017,800 77,702,492 477,315,308 0.1401 66,870,195
NPV 1,198,361,902

77
Lampiran 27. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20%
Uraian Biaya
Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun
Bagian Produksi 65,700 1,240,481,700
Bagian Kayu dan timbang 105,000 3,150,000 37,800,000
Transportasi 435,000 13,050,000 156,600,000
Kayu 360,000 10,800,000 129,600,000
Listrik dan Telepon 700,000 8,400,000
Air Biang 100,000 1,200,000
Peralatan 500,000 6,000,000
Bahan bakar(solar) 50,000 1,500,000 18,000,000
Biaya Pelumas 98,000 1,176,000
Biaya perbaikan dan pemeliharaan 400,000 4,800,000
Total 1,604,057,700

Lampiran 28. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20%

Biaya bahan bakar (kayu) per bulan


Kayu 15 mobil @ Rp. 240,000/mobil = Rp. 10,800,000

78
Lampiran 29. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20%

Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
2 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
3 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
4 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
5 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
6 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
7 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
8 522,000,000 5,370,000 1,604,057,700 2,131,427,700 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
9 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
10 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
11 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
12 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
13 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
14 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000
15 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000

79
Lampiran 29. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.8772 352,662,086
2 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.7695 309,352,707
3 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.6750 271,362,024
4 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.5921 238,036,863
5 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.5194 208,804,266
6 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.4556 183,161,637
7 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.3996 160,668,102
8 2,131,427,700 2,262,910,000 131,482,300 18,407,522 113,074,778 0.3506 39,639,387
9 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.3075 123,628,888
10 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.2697 108,446,393
11 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.2366 95,128,415
12 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.2076 83,445,978
13 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.1821 73,198,226
14 1,609,427,700 2,076,910,000 467,482,300 65,447,522 402,034,778 0.1597 64,208,970
15 1,609,427,700 2,262,910,000 653,482,300 91,487,522 561,994,778 0.1401 78,733,491
NPV 1,718,477,431

80
Lampiran 30. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40%
Pada Harga Jual Rp. 115,000
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
2 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
3 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
4 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
5 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
6 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
7 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
8 522,000,000 5,370,000 1,986,511,100 2,513,881,100 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,451,720,000
9 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
10 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
11 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
12 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
13 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
14 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
15 5,370,000 1,986,511,100 1,991,881,100 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,451,720,000

81
Lampiran 30. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40%
Pada Harga Jual Rp. 115,000 (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.8772 206,580,223
2 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.7695 181,210,722
3 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.6750 158,956,773
4 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.5921 139,435,766
5 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.5194 122,312,076
6 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.4556 107,291,294
7 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.3996 94,115,171
8 2,513,881,100 2,451,720,000 -62,161,100 0 -62,161,100 0.3506 -21,791,136
9 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.3075 72,418,568
10 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.2697 63,525,059
11 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.2366 55,723,736
12 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.2076 48,880,470
13 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.1821 42,877,606
14 1,991,881,100 2,265,720,000 273,838,900 38,337,446 235,501,454 0.1597 37,611,935
15 1,991,881,100 2,451,720,000 459,838,900 64,377,446 395,461,454 0.1401 55,402,758
NPV 692,551,021

82
Lampiran 31. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 50%
Pada Harga Jual Rp. 115,000
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
2 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
3 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
4 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
5 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
6 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
7 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
8 522,000,000 5,370,000 2,087,524,450 2,614,894,450 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,451,720,000
9 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
10 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
11 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
12 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
13 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
14 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
15 5,370,000 2,087,524,450 2,092,894,450 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,451,720,000

83
Lampiran 31. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 50%
Pada Harga Jual Rp. 115,000 (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.8772 130,377,169
2 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.7695 114,365,938
3 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.6750 100,320,998
4 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.5921 88,000,876
5 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.5194 77,193,751
6 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.4556 67,713,816
7 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.3996 59,398,084
8 2,614,894,450 2,451,720,000 -163,174,450 0 -163,174,450 0.3506 -57,202,281
9 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.3075 45,704,897
10 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.2697 40,092,015
11 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.2366 35,168,434
12 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.2076 30,849,504
13 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.1821 27,060,968
14 2,092,894,450 2,265,720,000 172,825,550 24,195,577 148,629,973 0.1597 23,737,691
15 2,092,894,450 2,451,720,000 358,825,550 50,235,577 308,589,973 0.1401 43,232,370
NPV 154,014,231

84
Lampiran 32. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60%
Pada Harga Jual Rp. 115,000
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
2 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
3 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
4 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
5 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
6 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
7 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
8 522,000,000 5,370,000 2,188,537,800 2,715,907,800 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,451,720,000
9 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
10 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
11 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
12 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
13 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
14 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 94,405,000 2,265,720,000
15 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,451,720,000

85
Lampiran 32. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60%
Pada Harga Jual Rp. 115,000 (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.8772 54,174,116
2 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.7695 47,521,154
3 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.6750 41,685,223
4 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.5921 36,565,985
5 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.5194 32,075,426
6 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.4556 28,136,338
7 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.3996 24,680,998
8 2,715,907,800 2,451,720,000 -264,187,800 0 -264,187,800 0.3506 -92,613,425
9 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.3075 18,991,227
10 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.2697 16,658,971
11 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.2366 14,613,132
12 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.2076 12,818,537
13 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.1821 11,244,331
14 2,193,907,800 2,265,720,000 71,812,200 10,053,708 61,758,492 0.1597 9,863,448
15 2,193,907,800 2,451,720,000 257,812,200 36,093,708 221,718,492 0.1401 31,061,981
NPV -384,522,558

86
Lampiran 33. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60%
Pada Harga Jual Rp. 125,000
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
2 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
3 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
4 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
5 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
6 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
7 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
8 522,000,000 5,370,000 2,188,537,800 2,715,907,800 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,640,530,000
9 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
10 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
11 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
12 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
13 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
14 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
15 5,370,000 2,188,537,800 2,193,907,800 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,640,530,000

87
Lampiran 33. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60%
Pada Harga Jual Rp. 125,000 (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.8772 196,609,730
2 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.7695 172,464,675
3 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.6750 151,284,803
4 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.5921 132,705,967
5 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.5194 116,408,743
6 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.4556 102,112,933
7 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.3996 89,572,748
8 2,715,907,800 2,640,530,000 -75,377,800 0 -75,377,800 0.3506 -26,424,370
9 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.3075 68,923,321
10 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.2697 60,459,054
11 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.2366 53,034,258
12 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.2076 46,521,279
13 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.1821 40,808,139
14 2,193,907,800 2,454,530,000 260,622,200 36,487,108 224,135,092 0.1597 35,796,613
15 2,193,907,800 2,640,530,000 446,622,200 62,527,108 384,095,092 0.1401 53,810,371
NPV 622,088,263

88
Lampiran 34. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 70%
Pada Harga Jual Rp. 125,000
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
2 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
3 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
4 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
5 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
6 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
7 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
8 522,000,000 5,370,000 2,289,551,150 2,816,921,150 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,640,530,000
9 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
10 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
11 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
12 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
13 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
14 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
15 5,370,000 2,289,551,150 2,294,921,150 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,640,530,000

89
Lampiran 34. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 70%
Pada Harga Jual Rp. 125,000 (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.8772 120,406,676
2 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.7695 105,619,892
3 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.6750 92,649,028
4 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.5921 81,271,077
5 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.5194 71,290,418
6 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.4556 62,535,455
7 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.3996 54,855,662
8 2,816,921,150 2,640,530,000 -176,391,150 0 -176,391,150 0.3506 -61,835,515
9 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.3075 42,209,651
10 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.2697 37,026,009
11 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.2366 32,478,956
12 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.2076 28,490,312
13 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.1821 24,991,502
14 2,294,921,150 2,454,530,000 159,608,850 22,345,239 137,263,611 0.1597 21,922,370
15 2,294,921,150 2,640,530,000 345,608,850 48,385,239 297,223,611 0.1401 41,639,982
NPV 83,551,474

90
Lampiran 35. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80%
Pada Harga Jual Rp. 125,000
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
2 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
3 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
4 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
5 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
6 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
7 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
8 522,000,000 5,370,000 2,390,564,500 2,917,934,500 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,640,530,000
9 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
10 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
11 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
12 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
13 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
14 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 94,405,000 2,454,530,000
15 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,640,530,000

91
Lampiran 35. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80%
Pada Harga Jual Rp. 125,000 (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.8772 44,203,623
2 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.7695 38,775,108
3 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.6750 34,013,252
4 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.5921 29,836,186
5 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.5194 26,172,093
6 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.4556 22,957,977
7 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.3996 20,138,576
8 2,917,934,500 2,640,530,000 -277,404,500 0 -277,404,500 0.3506 -97,246,659
9 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.3075 15,495,980
10 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.2697 13,592,965
11 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.2366 11,923,654
12 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.2076 10,459,345
13 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.1821 9,174,864
14 2,395,934,500 2,454,530,000 58,595,500 8,203,370 50,392,130 0.1597 8,048,127
15 2,395,934,500 2,640,530,000 244,595,500 34,243,370 210,352,130 0.1401 29,469,593
NPV -454,985,316

92
Lampiran 36. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80%
Pada Harga Jual Rp. 135,000
Biaya Penerimaan
Thn
Invest Invest. Baru Tetap Variabel Total Penjualan Nilai Sisa Ampas Total
0 672,000,000 672,000,000 0
1 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
2 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
3 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
4 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
5 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
6 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
7 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
8 522,000,000 5,370,000 2,390,564,500 2,917,934,500 2,548,935,000 186,000,000 94,405,000 2,829,340,000
9 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
10 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
11 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
12 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
13 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
14 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 94,405,000 2,643,340,000
15 5,370,000 2,390,564,500 2,395,934,500 2,548,935,000 186,000,000 94,405,000 2,829,340,000

93
Lampiran 36. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80%
Pada Harga Jual Rp. 135,000 (lanjutan)
Total Total Pendapatan Pendapatan DF
Thn Pajak Present Value
Biaya Pendapatan Sebelum Pajak Bersih 14.00%
0 672,000,000 -672,000,000 -672,000,000 1.0000 -672,000,000
1 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.8772 186,639,237
2 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.7695 163,718,629
3 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.6750 143,612,832
4 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.5921 125,976,169
5 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.5194 110,505,411
6 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.4556 96,934,571
7 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.3996 85,030,326
8 2,917,934,500 2,829,340,000 -88,594,500 0 -88,594,500 0.3506 -31,057,604
9 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.3075 65,428,074
10 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.2697 57,393,048
11 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.2366 50,344,779
12 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.2076 44,162,087
13 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.1821 38,738,672
14 2,395,934,500 2,643,340,000 247,405,500 34,636,770 212,768,730 0.1597 33,981,292
15 2,395,934,500 2,829,340,000 433,405,500 60,676,770 372,728,730 0.1401 52,217,984
NPV 551,625,506

94
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu

Gambar 1. Kedelai

Gambar 2. Pencucian dan perendeman kedelai

95
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)

Gambar 3. Penggilingan kedelai menjadi bubur kedelai

Gambar 4. Perebusan bubur kedelai

96
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)

Gambar 5. Penyaringan air kedelai

Gambar 6. Pengendapan air kedelai

97
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)

Gambar 7. Pencetakan tahu

Gambar 8. Air kunyit dan garam untuk pewarnaan

98
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)

Gambar 9. Pewarnaan tahu

Gambar 10. Tahu siap dipasarkan

99

Anda mungkin juga menyukai