Disusun oleh :
Arbi Arif Wibowo (11955)
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
a.n. Kepala Sekolah Kepala Direktur Utama
Wakasek Humas dan HKI PT. Naksatra Kejora
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan praktik kerja
lapangan di PT Naksatra Kejora. Laporan ini disusun untuk memenuhi
persyaratan pelaksanaan praktik kerja lapangan semester VII SMK Negeri 1
Temanggung tahun pelajaran 2023/2024.
Dalam pelaksanaan praktik kerja industri maupun penyusunan laporan,
kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak R.Gonzaga Rudiyat, OSCO selaku Kepala Direktur Utama
PT.Naksatra Kejora
2. Bapak Tri Setya Budi, S.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Temanggung.
3. Ibu Laila F. Umami, S.pd. selaku wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan
Kerjasama Industri SMK Negeri 1 Temanggung.
4. Bapak H. Subur Selaku Pembimbing industri
5. Bapak Zubedi selaku Ketua Jurusan Produksi dan Pengelolaan Perkebunan
SMK Negeri 1 Temanggung serta
6. Ibu Amrien Nugraheni Dan Ibu Ida Loeh Sawitri selaku Pembimbing
Sekolah, Praktik kerja lapangan di PT Naksatra Kejora.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
LAMPIRAN ................................................................................................... 23
1. Timeline Schedule ............................................................................... 23
2. Dokumentasi Pendukung PKL ............................................................ 24
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan dan Sasaran PKL
Tujuan Umum
Praktek Kerja Industri ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman
di Dunia Usaha/Industri agar siswa memiliki wawasan, mempelajari
secara langsung teknik-teknik budidaya, dan kemampuan dasar untuk
bekerja dan memyesuaikan diri dalam dunia kerja. Kemudian sebagai
bekal untuk terjun langsung dalam dunia Usaha/Industri.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari kegiatan Praktik Kerja Industri ini
antara lain:
Mengenal dan memahami tata tertib dan mekanisme kerja di
perusahaan atau industri dengan segala aktivitasnya.
Menumbuhkan semangat dan jiwa berwirausaha.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan
kompetesi keahliannya dalam dunia usaha/industri.
Melatih diri dan menumbuhkan sikap etos kerja.
Mengurangi kesenjangan dan ketidaksesuaian pengetahuan dan
keterampilan siswa di sekolah dengan yang dibutuhkan pada dunia
kerja dan industri.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tamatan
SMK yang profesional.
Terjadinya pemindahan atau transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi dari dunia usaha ataupun dunia industri.
Tujuan Penyusunan Laporan
Laporan ini disusun sebagai tanda bukti yang melaporkan semua
kegiatan praktik kerja industri. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah
untuk mengetahui budidaya tanaman krisan bunga potong.
2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat prakerin bagi Usaha/Industri
Memberikan dorongan serta motivasi untuk berjiwa wiraswasta atau
mandiri.
Peluang untuk meningkatkan tekologi produksi dan iklim kerja dengan
memanfaatkan kemampuan siswa.
Peluang untuk berperan serta dalam upaya meningkatkan mutu tamatan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari upaya
pembangunan nasional sehingga melahirkan kebanggaan tersendiri.
Manfaat prakerin bagi siswa
Memanfaatkan dan mempraktikan langsung hasil belajar yang telah
diperoleh di sekolah.
Membekali siswa dengan mempelajari dan pengalaman kerja sesuai
dengan program studi serta dapat mengembangkan diri selaras dengan
perkembangan dunia kerja.
Memberi peluang dalam mendapatkan lapangan kerja.
3
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.2.1
4
2.2.2 Metode Lapangan
Metode ini dilakukan dengan penyusunan secara langsung untuk
mengumpulkan data. Data - data tersebut dikumpulkan dengan cara
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan lapangan diartikan sebagai
kegiatan keseharian. Penulis melakukan pengamatan ke tempat
objek pembahasan yang ingin diperoleh yaitu bagian - bagian
terpenting dalam pengambilan data.
2. Interview
Wawancara dilakukan melalui percakapan, dengan maksud
mendapatkan data sekunder seperti sejarah perusahaan, struktur
perusahaan, visi dan misi, serta kegiatan yang tidak dapat diikuti
secara langsung.
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.2
6
3.3 Morfologi Tanaman Kopi
Akar
Tanaman kopi merupakan jenis tanaman berkeping dua (dikotil)
dan memiliki akar tunggang. Akar kopi memiliki akar tunggal
yang tumbuh tegak lurus bawahb kedalam 45 cm. Akar kopi di katakan
tidak dalam karena lebih dari 90% dari berat akar tersebut. ada pada
lapisan tanah 0-30 cm. Pada akar tunggang, ada beberapa akar kecil yang
5 tumbuh ke samping (melebar) yang sering disebut akar lebar. Pada akar
lebar ini tumbuh akar rambut, bulu-bulu akar, dan tudung akar. Tudung
akar berfungsi untuk melindungi akar ketika mengisap unsur hara dari
tanah.
Batang dan Cabang
Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok. Batang
pokok memiliki ruas-ruas yang tampak jelas pada saat tanaman itu masih
muda. Pada tiap ruas tumbuh sepasang daun yang berhadapan,
selanjutnya tumbuh dua macam cabang, yakni cabang orthotrop (cabang
yang tumbuh tegak lurus atau vertikal dan dapat menggantikan
kedudukan batang bila batang dalam keadaan patah atau dipotong) dan
cabang plagiotrop (cabang atau ranting yang tumbuh ke samping atau
horizontal
Daun
Bentuk daun kopi lonjong, ujungnya agak meruncing. Daun
tersebut tumbuh pada batang, cabang, dan ranting yang tersusun
berdampingan. Susunan daun berselang – berseling dan tumbuh pada
ranting maupun cabang yang mendatar. Daun dewasa berwarna hijau tua,
sedangkan daun yang masih muda berwarna perunggu. Menyatakan daun
kopi akan menjadi lebar, tipis dan lembek apabila intensitas cahaya
terlalu sedikit. Dengan demikian daun bisa dipakai untuk mengontrol
pengaturan naungan.
Buah dan Biji
Buah tanaman kopi terdiri atas daging buah dan biji. Daging buah
terdiri atas tiga lapisan, yaitu kulit luar (eksokarp) merupakan lapisan
terluar dari buah kopi. Daging buah ketika matang mengandung lender
dan senyawa gula yang rasanya manis. Lapisan daging (mesokarp) pada
saat pematangan enzim pektolitik memecah rantai pektik, menghasilkan
hidrogel yang tidak larut dan kaya akan gula dan pektin. Lapisan
perkamen (endokarp) adalah
lapisan yang terbentuk dari tiga hingga tujuh lapisansel sclerenchyma.
Biji kopi terdiri atas kulit perak (silver skin), endosperm, dan embrio.
Ukuran biji kopi bervariasi dengan rata-rata panjang 10 mm dan lebar 6
mm. Kulit perak (silver
skin) disebut perisperm atau spermoderm, merupakan lapisan terluar
yang membungkus biji. Silver skins terbentuk dari nucleus, atau bagian
7
tengah ovula. Endosperm adalah jaringan cadangan utama benih.
Senyawa kimia yang ditemukan di endosperm dapat dikelompkkan
sebagai larut dan tidak larut dalam air. Senyawa yang larut dalam air
adalah kafein, trigonelline, asam nikotinat
(niasin), 18 asam klogenat, mono-, di-dan oligosakarida, beberapa
protein dan asam karboksilat. Komponen yang tidak larut dalam air yaitu
selulosa, polisakarida, lignin, dan hemiselulosa (Borem, 2008
Bunga
Tanaman kopi memiliki bunga majemuk berbentuk kisoma
dengan anak payung kebanyakan bunga 3-5 kuntum sehingga
membentuk gubahan semu yang berbunga banyak. Setiap anak payung
terdapat daun penumpu yang lancip dengan panjang sekitar 55 mm
8
kopi di suatu daerah perlu melihat data klimatologi daerah tersebut
selama 5 tahun terakhir. Daerah yang
berada di atas ketinggian 1.000 meter dpl dan memiliki curah hujan yang
baik umumnya justru memiliki musim kering relatif pendek. Sebaliknya,
tanaman kopi membutuhkan musim kering yang agak panjang untuk
memperoleh produksi yang optimal
Suhu
Selain curah hujan, lingkungan memegang peranan penting untuk
pembentukan bunga menjadi buah. Kopi arabika mampu beradaptasi
dengan suhu rata-rata 16° sampai 22° C. Untuk kopi robusta, tanaman ini
dapat tumbuh dan beradaptasi pada suhu 20° sampai 28° C. Karena itu,
investor atau petani kopi perlu mengetahui kondisi suhu suatu daerah
yang ingin dijadikan perkebunan kopi.
9
BAB IV
10
semula 176.08 ha menjadi 178,8780 ha, hal ini dikarenakan karena pada
tahun 1965 pengukuran yang digunakan dengan cara larikan sedangakan pada
tahun 1990 pengukuran menggunakan alat teodolit sehingga hasilnya lebih
tepat dan benar.
Perkembangan selanjutnya PT. Naksatra Kejora terus berbenah diri untuk
menjaga mutu dan dalam menghadapi era persaingan pasar bebas. Langkah
yang diambil adalah melalukan pengawasan yang cukup ketat terutama
mengenai cara-cara penanaman, cara pengawasan, waktu pelaksanaan,
mencari jenis bibit yang baik dan cara pengolahannya sehingga usaha itu
dapat meningkatan kualitas dan kuantitas produksi kopi beras dari PT.
Nakstra Kejora.
Perkebunan Kopi PT. Naksatra Kejora terletak di Dusun Rawaseneng,
Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Peternakan terletak 16 km dari Temanggung, dan 6 km dari Kecamatan
Kandangan. PT. Naksatra Kejora bergerak dua bidang yaitu bidang
Perkebunan dan bidang Peternakan Sapi Perah. Dengan adanya struktur
organisasi ini, hubungan kerja kerjasama terlihat jelas dan terarah, setiap
pekerja dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
sehingga proses kerja dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, dengan adanya
struktur organisasi, akan memudahkan dalam pengawasan dan pengedalian
berbagai kegiatan.
Visi/Misi
11
berkunjung, mencari pengalaman kerja dan bekerja sama dengan berbagai
sekolah dan universitas untuk mengadakan Pelatihan Kerja Lapangan(PKL).
4.2 Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : Naksatra Kejora
2. Tahun Berdiri :1875
3. Bentuk Perusahaan : PT
4. Alamat Perusahaan : Dusun Rawasseneng desa Ngemplak,kecamatan
Kandangan.kabupaten Temanggung
5. No.telepon/No.Fax : 081391086255
6. Email/Website :
naksatrakejora@yahoo.com/www.naksatrakejora.com
12
4.4 Pembahasan Hasil Kegiatan PKL
4.4.1 Pembibitan Tanaman Kopi
13
itu, buah akan diangkat dan injak-injak kemudian bijinya
dicuci hingga bersih.
Selanjutnya, sortasi pada bentuk, berat, dan ukuran benihnya
akan dilakukan. Dalam hal menyeleksi berat, petani akan
merendamnya dalam air lalu buang bijinya, dalam hal bentuk
pilihlah buah kopi yang baik dan sempurna, serta untuk
ukuran pilihlah ukuran biji yang seragam.
Jika sudah kering, biji diangin-anginkan kurang lebih sekitar
1 – 2 hari dan dihindarkan dari sinar matahari secara
langsung.
Sesudah itu, biji direndam dalam fungisida sekitar lima
menit.
Jika memang benih akan disimpan, tempat yang gelap,
kering, dan sejuk harus dipilih. Dengan penyimpanan ini bisa
menurunkan kemampuan tumbuh benih
14
berkecambah di dataran tinggi yang suhunya sejuk. Untuk dataran
rendah yang cukup panas, biasanya 3 – 4 minggu benih sudah
mulai berkecambah. Kecambah baru bisa dipindahkan jika sudah
mencapai fase kepelan, dengan ciri telah keluar keping daun.
15
4.4.2 Pemupukan Tanaman Kopi
Gambar 2. Pemupukan
Persyaratan pemupukan
Iklim
Curah hujan yang optimal berkisar antara 1500- 3500
mm/tahun dengan bulan kering maksimal 3 bulan.
Kondisi tanah (ketinggian dan jenis tanah)
16
Identifikasi kebutuhan hara dan pemupukan pada tanaman kopi
Dosis pemupukan
Pupuk organik
17
Pemerian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali.Untuk
menyuburkan bahan organik, areal perkebunan bisa ditanami
dengan tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa
dijadikan penutup tanah dalam budidaya kopi diantaranya
bunguk (Mucuna munanease) dan kakacangan (Arachis
pintol). Tanaman penutup tanah berfungsi sebagai pelindung
dan penyubur tanah, selain itu hijaunya bisa dijadikan sumber
pupuk organik. Pemberian pupuk organik bisa dicampur
dengan pupuk anorganik.
Pupuk anorganik
18
4.4.3 Pemangkasan Tanaman Kopi
19
c. Merupakan suatu sarana untuk mengontrol produksi.
d. Untuk menjaga agar cabang tidak meliar dan panjangnya dalam
batas yang telah ditentukan sebelumnya.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan magang industri ini, peserta lebih memiliki
wawasan yang mendalam tentang budidaya tanaman kopi. Selanjutnya dapat
mempraktikkan ilmu dan keterampilan yang didapat kepada Dunia karir lebih
lanjut.
5.2 Saran
Perusahaan sebaikya menjaga dan meningkatkan kompetensi karyawan
terutama menyangkut kualitas kerja melalui program patihan secara berkala,
sehingga karyawan menjadi lebih baik dalam mengoptimalkan kualitas dan
menyelesaikan pekerjaan pada masa yang akan datang.
21
DAFTAR PUSTAKA
Website:
Anggari, R. 2018. “Identifikasi Morfologi Kopi Lanang dan Kopi Biasa”. di akses
pada 27 Desember 2023
http://repositori.unsil.ac.id/10586/12/12.%20BAB%20II.pdf
Nescafe. 2022. “Sejarah dan Ragam Jenis Kopi di Indonesia”. Info desiminasi
https://www.nescafe.com/id/artikel/sejarah-dan-ragam-jenis-kopi-di-
indonesia
Universitas Siliwangi.2011. “BAB II”. Wikipedia.
http://repositori.unsil.ac.id/10586/12/12.%20BAB%20II.pdf
22
DAFTAR LAMPIRAN
5.
6.
7.
8.
9.
10.
24
Lampiran 2. Dokumentasi Pendukung PKL
25