Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BUDIDAYA TANAMAN KOPI DI PT. NAKSATRA


KEJORA
Dusun Rawaseneng, Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah

Disusun oleh :
Arbi Arif Wibowo (11955)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
TEMANGGUNG
KOMPETENSI KEAHLIAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN
PERKEBUNAN

Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221

2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Negeri 1 Temanggung


Tahun Pelajaran 2023/2024 bertempat di PT. NAKSATRA KEJORA. Dusun
Rawaseneng, Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung,
Jawa Tengah.

Disetujui dan disahkan :


Judul Laporan : Budidaya Tanaman Kopi

Nama Penyusun : Arbi Arif Wibowo (11955)

Di : PT. Naksatra Kejora


Pada tanggal : 3 Oktober 2023 – 23 Desember
2023

Pembimbing Industri, Guru Pembimbing,

H. Subur Ida Loeh Sawitri


NIP. 19690124 199203 2004

Mengetahui
a.n. Kepala Sekolah Kepala Direktur Utama
Wakasek Humas dan HKI PT. Naksatra Kejora

Laila F. Umami, S.Pd. R. Gonzaga Rudiyat, OSCO


NIP.19790413 200604 2 007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan praktik kerja
lapangan di PT Naksatra Kejora. Laporan ini disusun untuk memenuhi
persyaratan pelaksanaan praktik kerja lapangan semester VII SMK Negeri 1
Temanggung tahun pelajaran 2023/2024.
Dalam pelaksanaan praktik kerja industri maupun penyusunan laporan,
kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak R.Gonzaga Rudiyat, OSCO selaku Kepala Direktur Utama
PT.Naksatra Kejora
2. Bapak Tri Setya Budi, S.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Temanggung.
3. Ibu Laila F. Umami, S.pd. selaku wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan
Kerjasama Industri SMK Negeri 1 Temanggung.
4. Bapak H. Subur Selaku Pembimbing industri
5. Bapak Zubedi selaku Ketua Jurusan Produksi dan Pengelolaan Perkebunan
SMK Negeri 1 Temanggung serta
6. Ibu Amrien Nugraheni Dan Ibu Ida Loeh Sawitri selaku Pembimbing
Sekolah, Praktik kerja lapangan di PT Naksatra Kejora.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Temanggung, 18 Desember 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar.................................................................................................. iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
Daftar Gambar ................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Tujuan dan Sasaran PKL ..................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan ........................................................ 3
BAB II METODE PELAKSANAAN ............................................................. 4
2.1 Waktu dan Tempat................................................................................ 4
2.2 Prosedur Pelaksanaan .......................................................................... 4
2.2.1 Metode Lapangan ...................................................................... 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6
3.1 Sejarah Tanaman Kopi ........................................................................ 6
3.2 Morfologi Tanaman Kopi .................................................................... 7
3.3 Klasifikasi Tanaman Kopi ................................................................... 8
3.4 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi ............................................................ 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 10
4.1 Profil Lokasi PKL................................................................................. 10
4.2 Identitas Perusahaan............................................................................. 12
4.3 Deskripsi Kegiatan PKL ...................................................................... 12
4.4 Pembahasan Hasil Kegiatan PKL ........................................................ 13
4.3.1 Pembibitan Tanaman Kopi ....................................................... 13
4.3.2 Pemupukan Tanaman Kopi ...................................................... 16
4.3.3 Pemangkasan Tanaman Kopi ................................................... 19
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 21
5.2 Saran ................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22

iv
LAMPIRAN ................................................................................................... 23
1. Timeline Schedule ............................................................................... 23
2. Dokumentasi Pendukung PKL ............................................................ 24

v
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Pembibitan Kopi ................................................................ 13


2. Gambar 2. Pemupukan ....................................................................................... 16
3. Gambar 3. Pemangkasan Kopi ............................................................ 19

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan di Indonesia dan hal ini
menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kopi terbesar keempat di dunia
setelah Brasil, Vietnam, dan Colombia dengan jumlah produksi kopi sedikitnya
690.000 ton atau 6,87 % dari total produksi kopi dunia pada musim panen
2017/2018 yang terdiri dari jenis kopi arabica dan robusta (ICO, 2018a). Luas
lahan perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar (ha) yang terdiri
dari luas lahan perkebunan kopi robusta mencapai 912 ribu ha dan sisanya
merupakan luas lahan perkebunan kopi arabika. Sebanyak 41 ribu ha dari lahan
perkebunan kopi terdapat di Sumatera Barat dan hampir 22 ribu ha merupakan
lahan perkebunan kopi robusta (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2015).
Biji kopi merupakan bagian dari tanaman kopi yang paling banyak
memberikan nilai ekonomis bagi Indonesia. Ekspor kopi Indonesia tahun 2017
mencapai angka 491.880 ton atau rata-rata 40.990 ton/bulan (ICO, 2018b)
dengan nilai penjualan mencapai 91,8 juta US dolar per bulan atau 1,1 miliar
US dolar per tahun.
Ketersediaan tanaman kopi seharusnya tidak hanya memberikan nilai
ekonomis dari biji kopi semata, tetapi nilai tambah kopi dapat diciptakan
dengan pemanfaatan bagian lain dari tanaman kopi diantaranya daun kopi.
Daun kopi merupakan bagian tanaman kopi yang dipangkas secara teratur.
Pemangkasan daun kopi merupakan tindakan teknis budidaya yang penting
dilakukan pada kopi dengan tujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman
kopi agar mempunyai keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif dan
generatif, sehingga tanaman dapat menjadi lebih produktif.

1
1.2 Tujuan dan Sasaran PKL
 Tujuan Umum
Praktek Kerja Industri ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman
di Dunia Usaha/Industri agar siswa memiliki wawasan, mempelajari
secara langsung teknik-teknik budidaya, dan kemampuan dasar untuk
bekerja dan memyesuaikan diri dalam dunia kerja. Kemudian sebagai
bekal untuk terjun langsung dalam dunia Usaha/Industri.
 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari kegiatan Praktik Kerja Industri ini
antara lain:
 Mengenal dan memahami tata tertib dan mekanisme kerja di
perusahaan atau industri dengan segala aktivitasnya.
 Menumbuhkan semangat dan jiwa berwirausaha.
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan
kompetesi keahliannya dalam dunia usaha/industri.
 Melatih diri dan menumbuhkan sikap etos kerja.
 Mengurangi kesenjangan dan ketidaksesuaian pengetahuan dan
keterampilan siswa di sekolah dengan yang dibutuhkan pada dunia
kerja dan industri.
 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tamatan
SMK yang profesional.
 Terjadinya pemindahan atau transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi dari dunia usaha ataupun dunia industri.
 Tujuan Penyusunan Laporan
Laporan ini disusun sebagai tanda bukti yang melaporkan semua
kegiatan praktik kerja industri. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah
untuk mengetahui budidaya tanaman krisan bunga potong.

2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
 Manfaat prakerin bagi Usaha/Industri
 Memberikan dorongan serta motivasi untuk berjiwa wiraswasta atau
mandiri.
 Peluang untuk meningkatkan tekologi produksi dan iklim kerja dengan
memanfaatkan kemampuan siswa.
 Peluang untuk berperan serta dalam upaya meningkatkan mutu tamatan.
 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari upaya
pembangunan nasional sehingga melahirkan kebanggaan tersendiri.
 Manfaat prakerin bagi siswa
 Memanfaatkan dan mempraktikan langsung hasil belajar yang telah
diperoleh di sekolah.
 Membekali siswa dengan mempelajari dan pengalaman kerja sesuai
dengan program studi serta dapat mengembangkan diri selaras dengan
perkembangan dunia kerja.
 Memberi peluang dalam mendapatkan lapangan kerja.

3
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat


Praktik kerja lapangan dilaksanakan dari tanggal 03 Oktober 2023 sampai
dengan 23 Desember 2023. Bertempat di PT.Naksatra Kejora tepatnya di
Dusun Rawaseneng, Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah

2.2 Prosedur Pelaksanaan


a. Melakukan seluruh kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Naksatra Kejora, Kandangan, Temanggung.
b. Melakukan kegiatan diskusi bersama pembimbing lapangan.
c. Mengikuti setiap petunjuk yang diberikan oleh guru pembimbing dan
pembimbing lapang.
d. Mematuhi setiap ketentuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan semua yang berlaku di PT. Naksatra Kejora,
Kandangan ,Temanggung
e. Bersikap sopan, ramah dan menjaga kedisiplinan sesuai dengan
ketentuan di PT. Naksatra Kejora, Kandangan ,Temanggung
f. Memelihara kebersihan, ketertiban, mengikuti peraturan keselamatan
kerja, serta bertanggung jawab atas seluruh bahan dan alat yang
dipercayakan.

Mentaati ketentuan dalam pedoman Praktik Kerja Lapangan (PKL) seperti


tingkat kehadiran di lokasi PKL, jumlah kegiatan yang harus dilakukan,
mencatat kegiatan yang dilakukan dan sebagainya.

2.2.1

4
2.2.2 Metode Lapangan
Metode ini dilakukan dengan penyusunan secara langsung untuk
mengumpulkan data. Data - data tersebut dikumpulkan dengan cara
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan lapangan diartikan sebagai
kegiatan keseharian. Penulis melakukan pengamatan ke tempat
objek pembahasan yang ingin diperoleh yaitu bagian - bagian
terpenting dalam pengambilan data.
2. Interview
Wawancara dilakukan melalui percakapan, dengan maksud
mendapatkan data sekunder seperti sejarah perusahaan, struktur
perusahaan, visi dan misi, serta kegiatan yang tidak dapat diikuti
secara langsung.

5
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sejarah Tanaman Kopi


Seperti sejarah pada umumnya, sejarah kopi di Indonesia juga dimulai
karena pendudukan belanda pada tahun 1696. Belanda awalnya membawa
kopi jenis arabika dari Malabar, India, ke Pulau Jawa pada tahun itu.
Budidaya kopi pertama dilakukan oleh kompeni di Kedawung, sebuah daerah
agrikultur dekat Batavia. Naas, awal mula budidaya ini gagal lantaran cuaca
ekstrim dan bencana alam. 3 tahun kemudian, mereka kembali membawa
batang kopi hasil stek dari Malabar. Dan di tahun 1706, biji kopi hasil
tanaman di pulau Jawa ini meraih sukses besar dan menjadi populer.
Popularitas penjualan inilah yang kemudian membuat Belanda menanam biji
kopi di tiap-tiap pulau di Indonesia. Dari sinilah awal kemunculan berbagai
ragam jenis kopi di Indonesia.
Awal mula dunia kopi dan sejarah kopi di Indonesia terbilang cukup
manis. Dalam jangka waktu kurang dari 10 tahun dari tahun, ekspor kopi
hasil budidaya di setiap pulau di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda
meraup keuntungan yang melimpah. Namun, keberlimpahan itu pada
akhirnya menemukan titik mati. Pada tahun 1878, Hampir 200 tahun setelah
pertama kali kemunculan budidaya kopi, penyakit karat daun atau Hemileia
vastatrix (HV) menyerang dan merusak seluruh perkebunan di Indonesia.
Menyiasati kerusakan ini, Belanda mencoba mengganti jenis kopi di
Indonesia menjadi liberika. Namun tetap saja terberangus oleh penyakit karat
daun. Akhirnya, pada tahun 1900 Belanda memperkenalkan jenis kopi
robusta kepada petani di Jawa Timur. Jenis kopi ini tahan serangan penyakit
karat daun, dan perkembangan budidaya mulai menjalar ke Sumatera.
Ketahanan jenis kopi ini yang membuat Indonesia pernah menjadi
pengekspor kopi terbesar di Dunia.
Setelah runtuhnya kekuasaan Belanda di Indonesia pasca
kemerdekaan Indonesia 1945, kemudian dilakukanlah nasionalisasi terhadap
perkebunan kopi-kopi bekas penjajahan Belanda. Dari sini, budidaya dan
kebangkitan perkebunan kopi melonjak. Berkat pekerjaan tanpa sistem tanam
paksa, kini kita mengenal jenis kopi di Indonesia yang sangat beragam karena
hasil budidaya perkebunan kopi yang baik. Tercatat di sekitar tahun 2000-an,
Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar di dunia, bersama dengan Brazil,
Vietnam, dan Kolombia.

3.2

6
3.3 Morfologi Tanaman Kopi
 Akar
Tanaman kopi merupakan jenis tanaman berkeping dua (dikotil)
dan memiliki akar tunggang. Akar kopi memiliki akar tunggal
yang tumbuh tegak lurus bawahb kedalam 45 cm. Akar kopi di katakan
tidak dalam karena lebih dari 90% dari berat akar tersebut. ada pada
lapisan tanah 0-30 cm. Pada akar tunggang, ada beberapa akar kecil yang
5 tumbuh ke samping (melebar) yang sering disebut akar lebar. Pada akar
lebar ini tumbuh akar rambut, bulu-bulu akar, dan tudung akar. Tudung
akar berfungsi untuk melindungi akar ketika mengisap unsur hara dari
tanah.
 Batang dan Cabang
Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok. Batang
pokok memiliki ruas-ruas yang tampak jelas pada saat tanaman itu masih
muda. Pada tiap ruas tumbuh sepasang daun yang berhadapan,
selanjutnya tumbuh dua macam cabang, yakni cabang orthotrop (cabang
yang tumbuh tegak lurus atau vertikal dan dapat menggantikan
kedudukan batang bila batang dalam keadaan patah atau dipotong) dan
cabang plagiotrop (cabang atau ranting yang tumbuh ke samping atau
horizontal
 Daun
Bentuk daun kopi lonjong, ujungnya agak meruncing. Daun
tersebut tumbuh pada batang, cabang, dan ranting yang tersusun
berdampingan. Susunan daun berselang – berseling dan tumbuh pada
ranting maupun cabang yang mendatar. Daun dewasa berwarna hijau tua,
sedangkan daun yang masih muda berwarna perunggu. Menyatakan daun
kopi akan menjadi lebar, tipis dan lembek apabila intensitas cahaya
terlalu sedikit. Dengan demikian daun bisa dipakai untuk mengontrol
pengaturan naungan.
 Buah dan Biji
Buah tanaman kopi terdiri atas daging buah dan biji. Daging buah
terdiri atas tiga lapisan, yaitu kulit luar (eksokarp) merupakan lapisan
terluar dari buah kopi. Daging buah ketika matang mengandung lender
dan senyawa gula yang rasanya manis. Lapisan daging (mesokarp) pada
saat pematangan enzim pektolitik memecah rantai pektik, menghasilkan
hidrogel yang tidak larut dan kaya akan gula dan pektin. Lapisan
perkamen (endokarp) adalah
lapisan yang terbentuk dari tiga hingga tujuh lapisansel sclerenchyma.
Biji kopi terdiri atas kulit perak (silver skin), endosperm, dan embrio.
Ukuran biji kopi bervariasi dengan rata-rata panjang 10 mm dan lebar 6
mm. Kulit perak (silver
skin) disebut perisperm atau spermoderm, merupakan lapisan terluar
yang membungkus biji. Silver skins terbentuk dari nucleus, atau bagian

7
tengah ovula. Endosperm adalah jaringan cadangan utama benih.
Senyawa kimia yang ditemukan di endosperm dapat dikelompkkan
sebagai larut dan tidak larut dalam air. Senyawa yang larut dalam air
adalah kafein, trigonelline, asam nikotinat
(niasin), 18 asam klogenat, mono-, di-dan oligosakarida, beberapa
protein dan asam karboksilat. Komponen yang tidak larut dalam air yaitu
selulosa, polisakarida, lignin, dan hemiselulosa (Borem, 2008
 Bunga
Tanaman kopi memiliki bunga majemuk berbentuk kisoma
dengan anak payung kebanyakan bunga 3-5 kuntum sehingga
membentuk gubahan semu yang berbunga banyak. Setiap anak payung
terdapat daun penumpu yang lancip dengan panjang sekitar 55 mm

3.4 Klasifikasi Tanaman Kopi


Klasifikasi tanaman kopi (Coffea robusta L.):
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan pembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea sp.

3.5 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi


 Keadaan Tanah
Tanaman kopi sebaiknya ditanam di tanah yang memiliki
kandungan hara dan organik yang tinggi. Rata-rata pH tanah yang
dianjurkan 5 sampai 7. Jika pH tanah terlalu asam, diberikan pupuk
Ca(PO)2 atau Ca(PO3)2 (kapur atau dolomit). Sementara itu, untuk
menurunkan pH tanah dari basa ke asam, diberikan urea. Caranya
ditaburkan kapur atau urea secukupnya sesuai kondisi tanah, lalu
keasaman tanah ditentukan dengan pH meter.
 Curah Hujan
Curah hujan mempengaruhi pembentukan bunga hingga menjadi
buah. Untuk arabika, jumlah curah hujan yang masih bisa ditolerir sekitar
1.000-1.500 mm/tahun. Sementara itu, curah hujan untuk kopi robusta
maksimum 2.000 mm/tahun. Penanaman atau pembangunan perkebunan

8
kopi di suatu daerah perlu melihat data klimatologi daerah tersebut
selama 5 tahun terakhir. Daerah yang
berada di atas ketinggian 1.000 meter dpl dan memiliki curah hujan yang
baik umumnya justru memiliki musim kering relatif pendek. Sebaliknya,
tanaman kopi membutuhkan musim kering yang agak panjang untuk
memperoleh produksi yang optimal
 Suhu
Selain curah hujan, lingkungan memegang peranan penting untuk
pembentukan bunga menjadi buah. Kopi arabika mampu beradaptasi
dengan suhu rata-rata 16° sampai 22° C. Untuk kopi robusta, tanaman ini
dapat tumbuh dan beradaptasi pada suhu 20° sampai 28° C. Karena itu,
investor atau petani kopi perlu mengetahui kondisi suhu suatu daerah
yang ingin dijadikan perkebunan kopi.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Lokasi PKL


PT. Naksatra Kejora awal mula bernama Perkebunan Rawaseneng.
Perbebunan Rawaseneng didirikan pada tanggal 4 Juli 1875 dengan surat
ukur No. 11 dan 16 tertanggal 14 Juli 1875 dan 17 April 1880 atas nama H.A
Meihbau dan F. Loze, dengan luas 315,17 ha. Komoditi yang dihasilkan pada
waktu itu adalah kopi, kina, teh dan karet. Surat tersebut memberikan hak
guna usaha selama 75 tahun. Namun, Pada tanggal 26 November 1935,
perkebunan tersebut dibeli oleh perkumpulan Aloysius dengan nama
pemiliknya Ernst Heinrich Cristian A yang berkedudukan di Semarang.
Sedang sebagai administrasinya ditangani oleh Hellemsing dari tahun 1935
sampai tahun 1942. Pada tahun 1942 sampai tahun 1945 perkebunan tersebut
disita oleh Jepang yang dipimpin oleh Heida.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, perkebunan
dikembalikan ke perkumpulan Aloysius dibawah pimpinan Bapak Sutrisno
Hadi Sudarno (1945- 1950). Pada tahun 1950 mendapat restitusi
perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) selama 8 tahun. Ketika HGU habis
pada tahun 1951-1956 perkebunan dipimpin oleh Bapak L.E. Ende. Dari
perkumpulan Aloysius perkebunan ini diserahkan kepada Pertapaan Santa
Maria Rawaseneng untuk mengolahnya pada tanggal 22 Pebruari 1965
dengan surat ukur No.16/H GU/1965, tertanggal 23 September 1965. Sejak
sat itu, perkebunan Rawaseneng namanya berubah menjadi PT. Santa Maria.
HGU dengan jangka waktu 25 tahun sehingga HGU tersebut habis pada tahun
1990, dengan tanah seluas 176,08 ha.
Nama mulanya yaitu PT. Santa Maria akhirnya diubah menjadi PT.
Naksatra Kejora (yang dalam bahasa Sansekerta berarti: “bintang yang
bersinar terang”), pengesahan dari mentri Kehakiman No. 020554/01/1989,
tertanggal 9 September 1989. SK Hak Guna Usaha N0. 27/HGU/1990 dengan
nomor setifikat 8 yang berakhir tanggal 31 Desember 2015. Luas Tanah yang

10
semula 176.08 ha menjadi 178,8780 ha, hal ini dikarenakan karena pada
tahun 1965 pengukuran yang digunakan dengan cara larikan sedangakan pada
tahun 1990 pengukuran menggunakan alat teodolit sehingga hasilnya lebih
tepat dan benar.
Perkembangan selanjutnya PT. Naksatra Kejora terus berbenah diri untuk
menjaga mutu dan dalam menghadapi era persaingan pasar bebas. Langkah
yang diambil adalah melalukan pengawasan yang cukup ketat terutama
mengenai cara-cara penanaman, cara pengawasan, waktu pelaksanaan,
mencari jenis bibit yang baik dan cara pengolahannya sehingga usaha itu
dapat meningkatan kualitas dan kuantitas produksi kopi beras dari PT.
Nakstra Kejora.
Perkebunan Kopi PT. Naksatra Kejora terletak di Dusun Rawaseneng,
Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Peternakan terletak 16 km dari Temanggung, dan 6 km dari Kecamatan
Kandangan. PT. Naksatra Kejora bergerak dua bidang yaitu bidang
Perkebunan dan bidang Peternakan Sapi Perah. Dengan adanya struktur
organisasi ini, hubungan kerja kerjasama terlihat jelas dan terarah, setiap
pekerja dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
sehingga proses kerja dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, dengan adanya
struktur organisasi, akan memudahkan dalam pengawasan dan pengedalian
berbagai kegiatan.

Visi/Misi

PT. Naksatra Kejora merupakan suatu perusahaan swasta. Sebagai suatu


perusahaan yang pemiliknya adalah Pertapaan Santa Maria Rawaseneng,
kami mempunyai tujuan untuk mencukupi kebutuhan sendiri agar biara ini
bisa otonom dalam mengatur dirinya sendiri. Kami juga mempunyai misi lain
yang bersifat sosial dan karitatif (cinta kasih), yaitu: memberi lapangan
pekerjaan bagi penduduk setempat (upah sesuai dengan UMK), selain itu juga
memberi kesempatan kepada kelompok atau pribadi-pribadi untuk

11
berkunjung, mencari pengalaman kerja dan bekerja sama dengan berbagai
sekolah dan universitas untuk mengadakan Pelatihan Kerja Lapangan(PKL).
4.2 Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : Naksatra Kejora
2. Tahun Berdiri :1875
3. Bentuk Perusahaan : PT
4. Alamat Perusahaan : Dusun Rawasseneng desa Ngemplak,kecamatan
Kandangan.kabupaten Temanggung
5. No.telepon/No.Fax : 081391086255
6. Email/Website :
naksatrakejora@yahoo.com/www.naksatrakejora.com

4.3 Deskripsi Kegiatan PKL


Kegiatan PKL dilaksanakan di PT. Naksatra Kejora.Kegiatan PKL yang
berdurasi 450 jam dengan waktu kerja 5 jam sehari (senin-jum'at) dan 3 jam
dihari sabtu dan dalam enam hari dalam satu minggu, berlangsung dari
tanggal 3 Oktober sampai 23 Desember 2023.Kegiatan utama yang kami ikuti
di PT. Naksatra Kejora adalah Budidaya Tanaman Kopi Meliputi
Pemangkasan Tanaman Kopi,Pemupukan dan Pembibitan.

12
4.4 Pembahasan Hasil Kegiatan PKL
4.4.1 Pembibitan Tanaman Kopi

Gambar 1. Pembibitan kopi

Pembibitan dilakukan dengan cara menyemaikan biji atau benihnya,


proses generatif disebut juga dengan pembibitan benih. Adapun cara
yang biasa dilakukan, yakni:
 Menyiapkan benih kopi unggul
Menyeleksi benih kopi yang dimulai dengan memilih
tanaman induk. Kemudian memilih tanaman yang paling
produktif dan sehat. Dari tanaman induk yang sudah terpilih, buah
kopi yang berwarna merah dan sudah matang akan dipetik. Jika
sudah dipetik, dilakukan Sortasi dengan memilih buah terbaik
yang sudah matang sempurna, tidak cacat, tidak berpenyakit, serta
mempunyai ukuran normal.
 Melakukan seleksi pada benih kopi
Tahapan dari cara pembibitan kopi ini dilakukan untuk
benih atau biji yang diseleksi sendiri. Jika sudah mendapatkan
buah kopi yang memenuhi persyaratan sebagai benih, para petani
kopi perlu melakukan beberapa hal seperti:

 Mengupas kulit buah tanpa mengupas kulit tanduk, caranya


bisa dengan dimasukkan ke dalam kain karung serta
mencelupkannya ke dalam air hingga basah semua. Setelah

13
itu, buah akan diangkat dan injak-injak kemudian bijinya
dicuci hingga bersih.
 Selanjutnya, sortasi pada bentuk, berat, dan ukuran benihnya
akan dilakukan. Dalam hal menyeleksi berat, petani akan
merendamnya dalam air lalu buang bijinya, dalam hal bentuk
pilihlah buah kopi yang baik dan sempurna, serta untuk
ukuran pilihlah ukuran biji yang seragam.
 Jika sudah kering, biji diangin-anginkan kurang lebih sekitar
1 – 2 hari dan dihindarkan dari sinar matahari secara
langsung.
 Sesudah itu, biji direndam dalam fungisida sekitar lima
menit.
 Jika memang benih akan disimpan, tempat yang gelap,
kering, dan sejuk harus dipilih. Dengan penyimpanan ini bisa
menurunkan kemampuan tumbuh benih

 Penyemaian biji kopi


Langkah pertama yang harus dipersiapkan yakni media
persemaian dan pemilihan tempat yang teduh atau dinaungi
pohon. Kemudian petani akan membuat bedengan atau gundukan
tanah selebar satu meter dan panjangnya bisa disesuaikan dengan
kondisi lahan. Kemudian bedengan tersebut dilapisi dengan pasir
halus setebal 5 – 10 sentimeter, dan untuk menghindari
jamur furadan atau insektisida pembasmi hama akan ditaburkan.
Benih dibenamkan secara berbaris yang kedalamannya 0,5 – 1
sentimeter dengan jarak tanam untuk benih kopi ini sekitar tiga
sentimeter antar baris dan lima sentimeter antar larik.
Setelah itu, kopi dibenamkan dengan bagian punggung
menghadap ke atas dan benih kopi bisa ditanam dengan atau
tanpa lapisan tanduk. Bedenganpun perlu disiram dua kali sehari,
di pagi dan sore hari. Sekitar 4 – 8 minggu benih kopi akan

14
berkecambah di dataran tinggi yang suhunya sejuk. Untuk dataran
rendah yang cukup panas, biasanya 3 – 4 minggu benih sudah
mulai berkecambah. Kecambah baru bisa dipindahkan jika sudah
mencapai fase kepelan, dengan ciri telah keluar keping daun.

 Pemindahan bibit ke polybag


Jika benih kopi sudah siap, bisa langsung memindahkan biji kopi
ke polybag. Adapun caranya yakni :

 Tempat pembibitan akan disiapkan dan petani akan membuat


naungan beratap paranet satu lapis agar tidak terkena terik
matahari serta hujan secara langsung.
 Polybag disiapkan, kemudian diisi dengan media tanam
(terdiri dari pasir, kompos, serta tanah yang perbandingannya
1:2:1). Lalu polybag ditempatkan tempat pembibitan.
 Kecambah dipindahkan ke polybag, dengan cara mencungkil
tanahnya bukan mencabut akarnya. Dikhawatirkan
pencabutan justru akan merusak perakaran tanaman kopi
yang baru saja tumbuh.
 Dalam tahap ini, para petani kopi juga sekaligus bisa
melakukan sortasi benih. Dengan memilih kecambah yang
berakar lurus, dan biasanya kopi akan tumbuh kerdil jika akar
kecambah tidak lurus.

Jika sudah melakukan pemindahan ke polybag, perawatan bibit


tanaman kopi ini perlu dilakukan. Dengan cara melakukan
penyiraman 1 – 2 kali sehari, tergantung dari kelembaban tanah.
Untuk pemupukan susulan, bisa dilakukan minimal pada bulan
ke-3 serta ke-5. Bibit tanaman kopi pun bisa ditanam ke area
perkebunan jika sudah berumur 8 – 9 bulan.

15
4.4.2 Pemupukan Tanaman Kopi

Gambar 2. Pemupukan

 Persyaratan pemupukan
 Iklim
Curah hujan yang optimal berkisar antara 1500- 3500
mm/tahun dengan bulan kering maksimal 3 bulan.
 Kondisi tanah (ketinggian dan jenis tanah)

Secara spesifik per varietas ada beberapa perbedaan:

 Arabika untuk ditanam di ketinggian > 1000 mdpl, atau


dataran tinggi.

 Robusta untuk ditanam di ketinggian 40–900 mdpl,


dataran menengah.

 Liberika untuk ditanam di ketinggian 0–40 mdpl, dataran


rendah.

Secara umum kopi menghendaki tanah gembur yang kaya


bahan organik. Untuk menambah kesuburan berikan pupuk
organik dan penyubur tanah di sekitar area tanaman. Arabika
akan tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah 5-6,5 pH,
sedangkan Robusta pada tingkat keasaman tanah 4,5-6,5 pH.

16
 Identifikasi kebutuhan hara dan pemupukan pada tanaman kopi

 Pupuk diberikan setahun 2 kali, pada awal dan akhir musim


hujan.
 Penaung sebaiknya dipangkas sebelum dilakukan
pemupukan.
 Pupuk diletakkan / ditaburkan disekeliling batang kopi, pada
jarak 30–50 cm dari batang.
 Sebelum batang pemupukan, rumput di sekelilingnya
dibersihkan dulu. Setelah ditabur, pupuk ditutup dengan
tanah.
 Pemupukan bibit dapat dilakukan secara massal dengan
mencairkan pupuk, sehingga pemupukan digabung dengan
penyiraman.

 Dosis pemupukan

Untuk pemupukan tanaman kopi, bisa menggunakan pupuk


organik (kompos/ pupuk kandang) dan an-organik.

 Pupuk organik

Pupuk organik bisa diperoleh dari bahan-bahan


sekitar kebun seperti sisa-sisa hijauan dari pelindung pohon
atau kulit buah kopi sisa pengupasan kemudian dibuat
menjadi kompos. Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman
sekitar 20 kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali.Cara
memberikan pupuk dengan membuat lubang pupuk yang
mengitari tanaman. Kemudian masukkan kompos ke dalam
lubang pupuk tersebut.

Untuk tanah yang asam dengan pH dibawah 4,5


pemberian pupuk dicampur dengan setengah kilogram kapur.

17
Pemerian kapur dilakukan 2-4 tahun sekali.Untuk
menyuburkan bahan organik, areal perkebunan bisa ditanami
dengan tanaman penutup tanah. Tanaman yang biasa
dijadikan penutup tanah dalam budidaya kopi diantaranya
bunguk (Mucuna munanease) dan kakacangan (Arachis
pintol). Tanaman penutup tanah berfungsi sebagai pelindung
dan penyubur tanah, selain itu hijaunya bisa dijadikan sumber
pupuk organik. Pemberian pupuk organik bisa dicampur
dengan pupuk anorganik.

 Pupuk anorganik

Pupuk anorganik memiliki keunggulan di kandungan


hara yang banyak dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk ini
akan berguna untuk pemupukan dengan tujuan rehabilitasi
sampai dengan kontinuitas produksi. Jenis produknya
meilupti pupuk tuggal (urea, SP36, MOP/KCL, dll) dan
pupuk majemuk (NPK). Pemupukan pada kopi akan dibagi
berdasarkan fase pertumbuhan tanaman. Penaburan pupuk
dilakukan dibawah piringan tanaman.

18
4.4.3 Pemangkasan Tanaman Kopi

Gambar 3. Pemangkasan Kopi

Tanaman kopi hanya berbuah sekali dalam setahun, dimana buah-


buah tersebut terbentuk pada ruas-ruas cabang yang masih hijau dan
belum pernah berbuah, hal ini berarti masing-masing ruas hanya dapat
diharapkan sekali pembentukan buah. buah-buah untuk tahun panen
berikutnya pada umumnya terbentuk pada cababg-cabang yang
terbentuk pada tahun sebelumnya.,dimana dalam pembentukan satu
ruas kopi umumnya diperlukan waktu satu bulan dan pembentukan
ruas ini secara aktif terjadi pada periode waktu 6 bulan ( Oktober sd
Maret). Produksi kopi sangat tergantung daripada banyaknya ruas
yang berbuah, oleh karenanya sejauh dimungkinkan sehabis panen
kita segera melakukan tindakan-tindakan yang mengarah
kepembentukan ruas sebanyak-banyaknya. tindakan itu dapat
ditempuh dengan melakukan pangkasan produksi.
Tujuan Pemangkasan Produksi. Pada saat panen tanaman kopi
banyak mengalami gangguan yang mengakibatkan kerusakan pada
cabang-cabang produktif, bentuk tanaman yang lain. Untuk
memperbaikinya maka segera setelah panen dilakukan pemangkasan
produksi.Tujuan pemangkasan produksi diantaranya:
a. Mendorong pertumbuhan cabang-cabang reproduksi sehingga
terbentuknya cabang yang kuat dan beruas banyak.
b. Menentukan jumlah cabang reproduksi yang optimal.

19
c. Merupakan suatu sarana untuk mengontrol produksi.
d. Untuk menjaga agar cabang tidak meliar dan panjangnya dalam
batas yang telah ditentukan sebelumnya.

Cara dan waktu Pelaksanaan.Berdasarkan intenditas pemangkasan,


pemangkasan produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Pemangkasan berat dan pemangkasan Riingan.Pemangkasan berat
dalam satu tahun hanya dilakukan satu kali, yaitu segera setelah panen
selesai. Pemangkasan ini dimulai seawal mungkin, agar semua areal
dapat selesai dipangkas pada bulan Oktober. Dengan demikian maka
pohon diberi waktu yang cukup untuk menumbuhkan tunas-tunas
reproduksinya, hingga bulan Desember sudah cukup besar untuk
dilakukan wiwilan selektif. Bagian-bagian yang harus dipangkas
yaitu:

 Cabang-cabang sakit, terserang bubuk. Dihilangkan.


 Cabang-cabang adventif yang tidak berguna dihilangkan, seperti
cabang balik,cabang cacing,cabang liar.Jika tidak dihilangkan
akan menghabiskan energi tanaman dan akan merusak bentuk
tanaman dan akan menimbulkan kelembaban tinggi, hal ini akan
mempengaruhi pembungaan dan proses penyerbukan.
 Memangkas cabang-cabang tua yang kurang produktif yang
umumnya terdiri dari cabang-cabang yang telah berbuah lebih
dari dua kali,dengan jumlah ruas yang produktif kurang dari 5
ruas.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan magang industri ini, peserta lebih memiliki
wawasan yang mendalam tentang budidaya tanaman kopi. Selanjutnya dapat
mempraktikkan ilmu dan keterampilan yang didapat kepada Dunia karir lebih
lanjut.

5.2 Saran
Perusahaan sebaikya menjaga dan meningkatkan kompetensi karyawan
terutama menyangkut kualitas kerja melalui program patihan secara berkala,
sehingga karyawan menjadi lebih baik dalam mengoptimalkan kualitas dan
menyelesaikan pekerjaan pada masa yang akan datang.

21
DAFTAR PUSTAKA

Website:
Anggari, R. 2018. “Identifikasi Morfologi Kopi Lanang dan Kopi Biasa”. di akses
pada 27 Desember 2023
http://repositori.unsil.ac.id/10586/12/12.%20BAB%20II.pdf
Nescafe. 2022. “Sejarah dan Ragam Jenis Kopi di Indonesia”. Info desiminasi
https://www.nescafe.com/id/artikel/sejarah-dan-ragam-jenis-kopi-di-
indonesia
Universitas Siliwangi.2011. “BAB II”. Wikipedia.
http://repositori.unsil.ac.id/10586/12/12.%20BAB%20II.pdf

22
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL (Timeline Schedule)

TIME SCHEDULE (PROGRAM KERJA)


PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Tabel 1. Time Schedule

DI BALAI PENGUJIAN STANDAR INSTRUMEN TANAMAN HIAS (BPSITH)


3 Oktober - 23 Desember 2023
Juli Agustus September Oktober November Desember
No Kegiatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pemangkasan lepas panen
2. Pemupukan
3. Pembibitan
4.

5.

6.

7.
8.
9.
10.

24
Lampiran 2. Dokumentasi Pendukung PKL

25

Anda mungkin juga menyukai