Anda di halaman 1dari 1

Coretan di Tanah Musa

Takut Dengan Pandangan


Orang Lain? Ini Kata Syaikh
Thantawi
Fajri Fauzi 3 tahun yang lalu

Iklan

Salah satu kebiasaan saya sembari menunggu


pesawat beserta awaknya datang untuk merenggut
saya dari Indonesia adalah stalking. Bukan stalking
mantan -_- Selain menghubungi teman-teman saya
untuk bersua, bercengkrama. Ada satu hal yang saya
lakukan terus menerus hingga kerap menjadi
kebiasaan. Awalnya iseng, lama lama jadi baper.
Stalking.

Stalking yang saya lakukan akhir-akhir ini selalu


menuju pada akun-akun konstruktif yang
berhubungan dengan Mesir dan segala keindahannya.
Saya menjadi lebih agresif untuk mencari tahu
tentang apa yang saya bisa dapatkan dan nikmati di
Negeri Para Nabi tersebut. Selain ilmu dan pemikiran
islam yang moderat, destinasi wisata juga tak pernah
dan tak akan saya lewatkan.

Ada satu caption yang menarik hati saya ketika


sedang stalking salah satu akun Instagram
mahasiswa Al-Azhar sana, berisi tentang satu tulisan
yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Sayyid
Thanthawi. 1 menit saya membacanya dan selama
satu menit itu pula saya tersenyum. Bayangkan,
tersenyum selama satu menit -_-

Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi

PANDANGAN MANUSIA

Saya mempunyai seorang teman. Namanya Jamal


(anggap saja ini bukan nama asli, walaupun
sebenarnya asli). Dalam pandangan saya, Jamal
adalah orang yang sangat menarik. Saya senang betul
bergaul dengannya. Dia adalah orang yang lucu,
overaktif, dan agak sedikit gila.

Suatu hari ada teman Jamal (yang saya tidak tahu dia
bisa dapat teman darimana) yang berencana berbuat
jahat kepada Jamal lantaran tidak senang dan iri hati
karena Jamal punya Ninja (Bukan ninja kayak
Naruto, ini jenis motor). Saat senja hampir tiba,
tatkala Jamal sedang pelan dan asyik mengendara,
temannya tiba-tiba datang dari belakang,
menendangnya hingga Jamal pun jatuh dari motor
dan nyemplung di Sungai Nil. Wow.

Satu hari setelahnya, Jamal pun mulai berpikir. Apa


saya harus ganti motor saja agar mereka tidak iri
lagi? Akhirnya saat itu pula Jamal mengganti
motornya, Honda Vario. Alasannya? karena mereka
juga pakai itu, saya ikuti saja, agar mereka tidak iri
lagi.

Beberapa hari setelahnya, kejadian tersebut berulang


kembali. Jamal kembali ditendang dan nyemplung
lagi di Sungai Nil. Ngapain sih pakai Vario, ngikutin
aja, ucap temannya.

Cerita di atas hanya fiktif buatan saya

Jika kita termasuk orang-orang yang seperti


Jamal tadi, yang tanpa sadar selalu menggantungkan
hidup di atas penilaian orang lain. Kita sibuk menjadi
apa yang orang lain inginkan, bukan menjadi apa
yang kita inginkan.

Kita terlalu takut terhadap pandangan orang lain,


hingga akhirnya hidup dengan ukuran orang lain.

Kita selalu takut, jika saya berbuat ini, nanti pasti dia
ga seneng dah. Gajadi ah.

Kata si anu, gue ga pantes pake baju ini, keliatannya


gendut. Ganti baju ini aja deh.

Inilah kalam hikmah ulama Azhar yang sungguh


bercahaya. Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi
menulis :

‫كلنا أشخاص عاديون‬


‫ يعرفنا‬1 ‫في نظر من‬

Kita adalah orang yang biasa-biasa saja di mata


orang yang tidak mengenal kita

‫وكلنا أشخاص مغرورون‬


‫في نظر من يحسدنا‬..

Kita adalah orang yang paling menjengkelkan di


mata orang yang dengki terhadap kita

‫وكلنا أشخاص رائعون‬


‫في نظر من يفهمنا‬

Kita ini orang yang menarik, di mata orang yang


memahami kita

‫وكلنا أشخاص مميزون‬


‫في نظر من يحبنا‬

Kita adalah pribadi yang sungguh sangat istimewa


di mata orang yang mencintai kita

‫وكلنا أشخاص سيئون‬


‫في نظر من يحقد علينا‬

Kita adalah orang yang jahat dalam pandangan


orang yang iri terhadap kita

‫!!! لكل شخص نظرته‬

Setiap orang memiliki pandangannya masing-


masing !

‫ تتعب نفسك لتحسن‬Q‫ف‬


‫خرين‬S‫صورتك عند ا‬

Maka tak perlu sibuk hanya untuk terlihat baik di


mata orang lain

‫ عنك‬U‫يكفيك رضا ا‬

Cukup Ridha Allah saja yang kau cari

‫ تدرك‬1 ‫رضا الناس غاية‬

Karena membuat semua manusia senang terhadap


apa yang kita lakukan adalah hal yang tak pernah
tercapai

‫ تترك‬1 ‫ غاية‬U‫ورضا ا‬

Sedangkan mencari keridhaan Allah adalah hal


yang tak boleh ditinggalkan

‫ يدرك‬1 ‫فاترك ما‬


‫ يترك‬1 ‫وأدرك ما‬

Tinggalkan yang tak pernah tercapai, lalu capailah


apa yang tak boleh ditinggal

Iklan

Bagikan ini:

  

Terkait

Pergi untuk Sebuah Rindu


16 Agu 2017
dalam "Life Story"

Mencintai adalah Membunuh


28 Jan 2018
dalam "Opini"

Kisah Ini Bakal Bikin Kamu Percaya Diri!


26 Sep 2017
dalam "Life Story"

Kategori: Kalam Ulama

Berikan Komentar

Coretan di Tanah Musa


Kembali ke atas

Iklan

Anda mungkin juga menyukai