Peranan uang dalam ekonomi sangat penting. Peran ini ditonjolkan oleh
JM Keynes dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and
Money. Judul buku tersebut jelas mengatakan bahwa kesempatan kerja dalam
perekonomian, yang akan menentukan tingkat kegiatan dan tingkat produksi /
pendapatan nasional yang dihasilkan, mempunyai hubungan yang kuat dengan
suku bunga dan uang. Bab ini menjelaskan sifat dari hubungan suku bunga dan
uang dalam penentuan kegiatan ekonomi negara. Dalam analisis ditunjukkan ciri
kegiatan di pasar barang dan pasar uang, serta bagaimana interaksi di kedua
pasar akan menentukan perubahan suku bunga atas kegiatan perekonomian.
11.1 Asumsi – Asumsi Pokok
IS – LM dikatakan sebagai sintesis Klasik – Keynesian karena
digabungkannya dengan ide – ide Klasik da Keynes dalam pembentukkan
modelnya. Ide Klasik yang dimasukan adalah keyakinan bahwa pasar akan dapat
mencapai kondisi keseimbangan (market ekuilibrium). Ide Keynes yang
dimasukkan adalah fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. Jadi dalam
analisis IS – LM, uang tidaklah netral seperti pandangan Klasik. Namun pasar
akan tetap mampu mencapai keseimbangan. Dari pemaparan tersebut, diperoleh
asumsi – asumsi pokok yang mendasari model IS – LM yaitu :
(1) :
Analisis keadaan di pasar barang bila suku bunga (r) mengalami perubahan.
Analisis ini memungkinkan pembentukan kurva IS, yaitu menggambarkan
hubungan diantara suku bunga (r) dengan pendapatan nasional (Y).
(2) :
Analisis keadaan di pasar uang. Analisis ini memungkinkan pembentukan
kurva LM, dengan melihat :
• Bagaimana permintaan dan penawaran uang akan mempengaruhi suku
bunga (r).
• Bagaimana hubungan diantara suku bunga (r) dengan pengeluaran
agregat (AE)
(3) dan (4) :
Interaksi di pasar barang dan pasar uang, yaitu keseimbangan antara kurva IS
dan LM. Situasi dimana keseimbangan pendapatan nasional tercapai apabila
sifat hubungan diantara suku bunga (r) dengan pendapatan nasional (Y) yang
berlaku dipasar barang adalah sama dengan yang berlaku dipasar uang.
(5) :
Kebijakan fiskal akan mempengaruhi pasar barang yang selanjutnya akan
menyebabkan perubahan sifat interaksi diantara pasar barang dan pasar uang,
yang akhirnya akan menyebabkan perubahan atas keseimbangan pendapatan
nasional (Y).
(6) :
Kebijakan Moneter akan mempengaruhi pasar uang yang selanjutnya akan
menyebabkan perubahan sifat interaksi diantara pasar barang dan pasar uang,
yang akhirnya akan menyebabkan perubahan atas keseimbangan pendapatan
nasional (Y).
A. Penurunan Kurva IS
Kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan dipasar
barang dan jasa. Kurva IS ini menunjukan titik – titik keseimbangan antara
berbagai tingkat suku bunga ( i ) dengan berbagai tingkat pendapatan nasional (
Y ). Jika fungsi konsumsi dan tingkat suku bunga adalah sebagai berikut :
dimana
dimana
Maka :
Y = (a +bY) + )
Y = a + bY +
Y- bY = a +
(1-b)Y=a+
Y=
Jadi fungsi IS di pasar barang dan jasa dapat dituliskan sebagai berikut :
Keterangan :
a = Autonomus Consumtion
I0 = Investasi Autonomus
i = Tingkat Suku Bunga
k = Koefisien Tingkat Bunga
b = MPC
Gambar 11.2
Penurunan Kurva IS
C.I.G
Y=C+S
E2 AE2= C + I (r2) + G
∆I E1 AE1= C + I (r1) + G
Y*1 Y*2
r r
r1 F1
r2 F2
I Y
I1(r1) I2(r2) Y*1 Y*2
Gambar tersebut memperlihatkan hubungan antara output keseimbangan
dan tingkat suku bunga. Gambar (a) : tingkat suku bunga (i) menujukan kondisi
dimana tingkat output sama dengan Y. Peningkatan tingkat suku bunga akan
menurunkan permintaan terhadap barang yang ditunjukkan dengan bergeraknya
kurva demand dari titik A menjadi A’ (berapapun tingkat outputnya). Ini juga
akan menurunkan pendapatan nasional dari Y menjadi Y’. Gambar (b) :
Menggambarkan keseimbangan output Y sebagai sumbu horizontal dan tingkat
suku bunga sebagai sumbu vertikal. Dari hasil penurunan kurva tersebut maka
diperoleh hasil bahwa hubungan antara tingkat suku bunga dan output ini
ditunjukan oleh kurva yang memiliki kemiringan negatif yaitu titik A – A’.
B. Sudut Kemiringan Kurva IS
Jika pengaruh kebijakan fiskal pemerintah diabaikan, maka faktor yang
mempengaruhi sudut kemiringan kurva IS adalah sudut kemiringan kurva
investasi. Keinginan investasi yang makin sensitif terhadap perubahan tingkat
bunga ditunjukkan oleh kurva I yang makin mendatar. Ceteris paribus, kurva I
yang makin mendatar akan menghasilkan kurva IS yang makin mendatar. Begitu
pun sebaliknya.
Gambar 11.3
Penurunan Kurva IS dengan Kurva I Yang Lebih Besar
C.I.G
Y=C+S
E2 AE2= C + I (r2) + G
∆I E1 AE1= C + I (r1) + G
Y*1 Y*2
r r
r1 r1 F1
r2 r2 F2
Y I Y
I1(r1) I2(r2) Y*1 Y*2
Kurva I dalam gambar 11.3 lebih datar dari kurva I dalam gambar 11.2. Artinya
permintaan investasi pada gambar 11.3 lebih sensitif terhadap perubahan tingkat
bunga dibanding kurva I dalam gambar 11.1. Maka dengan perubahan tingkat
bunga yang sama, menyebabkan perubahan investasi pada gambar 11.3 lebih
besar dibanding pada gambar 11.1. Hal ini akan menggeser kurva AE makin jauhY
ke atas, sehingga perubahan output keseimbangan juga semakin besar. Akibatnya,
kurva IS yang dihasilkan juga makin mendatar.
C. Pergeseran Kurva IS
Seandainya pengaruh kebijakan fiskal pemerintah diabaikan, maka kurva
IS akan bergeser jika pengeluaran investasi otonomus berubah. Pada diagram
berikut ditunjukkan bila investasi otonomus makin besar, kurva I bergeser ke
kanan, yang menyebabkan kurva IS juga bergeser ke kanan. investasi otonomus
makin kecil, kurva I bergeser ke kiri, sehingga kurva IS juga bergeser ke kiri.
Gambar 11.4
Pergeseran Kurva IS
Karena Perubahan Investasi Otonomus
r
IS1
IS0
IS2
Y
Gambar 11.5
Kurva IS Pada Perekonomian 2 Sektor
A. Penurunan Kurva LM
Gambar 11.8
Penurunan Kurva LM
Gambar 11.9
Sudut Kemiringan Kurva LM
C. Pergeseran Kurva LM
Jika permintaan uang dan jumlah uang yang beredar berubah maka kurva
LM akan bergeser. Kurva LM akan bergeser ke kanan bawah jika terjadi
kenaikan jumlah uang beredar. Dan sebaliknya akan bergeser kekiri atas jika
terjadi penurunan jumlah uang beredar.
Gambar 11.9
Pergeseran Kurva LM
Berikut ini merupakan cara untuk menemukan atau membentuk fungsi LM:
Syarat keseimbangan di pasar uang adalah L sama dengan M ( L = M ),
maka :
kY + Mo – m.i = M
kY = M – Mo + m.i, maka fungsi LM atau Y :
LM atau Y = (M – Mo) / k + (m/k)i .......................................................... (1)
Contoh Kasus :
Y L1 i L2
0 0 0 40
100 20 0,05 15
2.000 400
Dst dst
Pembahasan:
I. Menemukan variabel pendukung LM
1. k = (∆L1 / ∆Y) = 20 / 100 atau 180/1.000 = 0,2 maka L1 = 0,2Y
2. Mo = 40
3. m = (∆L2/ ∆i) = (15–40)/(0,05 – 0) = -500
4. Sehingga L = 0,25Y + 40 – 500i
5. Seandainya nilai M (yang merupakan variabel eksogen) ditentukan
sebesar 200 maka temukan fungsi LM dan buatlah kurvanya!!!
II. Menemukan Fungsi LM
1. Setelah diketahui L = 0,2Y + 40 – 500i dan M = 200, langkah
berikutnya adalah menyamakan L dengan M
L=M
0,2Y + 40 – 500i = 200
0,2Y = 200 – 40 + 500i
0,2Y = 160 + 500i
Y = 800 + 2.500i, maka fungsi LM
LM atau Y = 800 + 2.500i
III. Membuat Kurva LM
• Pada pasar uang, semakin tinggi tingkat bunga (i) maka akan diikuti
peningkatan pendapatan nasional (Y)
Contoh Soal :
Otoritas moneter suatu negara telah mengedarkan uang sejumlah 500 trilyun.
Fungsi permintaan uang uantuk transaksi dan berjaga-jaga (L1) masyarakatnya
ialah L1 = 0,2 Y dan fungsi permintaan uang untuk spekulasi adalah L2 = 428
– 400i. Turunkan persamaan kurva LM dan gambarkan kurvanya.
Jawab:
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang :
L=M
L = L1 + L2
500 = 0,2Y + 428 – 400i
0,2Y = 72 + 400i
Y = 360 = 2000i
Secara grafis penurunan kurva LM dari keseimbangan permintaan uang
dan penawaran uang adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kurva LM adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Uang Beredar (M)
Apabila jumlah uang beredar (M) berubah dari 200 menjadi 250, maka kurva
LM akan mengalami perubahan sebagai berikut:
Latihan soal 1 :
1. Diketahui L1 = 0,2Y dan L2 = 100 – 400i sedangkan M = 200. Diminta :