Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MAZRAATEN THOYYIBAH

NIM : A1A017083

MATA KULIAH : EKONOMI MONETER II

KEYNES FRAMEWORK IS-LM MODEL

A. Keseimbangan Ekonomi dalam Model IS-LM


Pandangan pasar barang dan pasar uang memiliki sifat saling ketergantungan. Keseimbangan
pasar barang akan mempengaruhi pasar uang dan keseimbangan pasar uang akan
mempengaruhi keseimbangan pasar barang.
Kurva IS-LM Kondisi Kurva A Kondisi Kurva B

Kondisi Kurva C Kondisi Kurva D

Kurva IS-LM
Variabel yang menghubungkan pasar uang dan pasar barang adalah tingkat suku bunga. Yang
menunjukkan bahwa interaksi antara pasar barang dengan pasar uang menentukan permintaan
agregat (Y).
Kondisi Kurva A
Dalam perekonomian, pengeluaran agregat yang direncanakan lebih kecil dari pada
pendapatan nasional (AE < Y) dan penawaran uang lebih besar dari pada permintaan uang
(MS > MD). Akibatnya : Pembelanjaan agregat berkurang dan tingkat bunga menurun.
Kondisi Kurva B
Dalam Perekonomian, pengeluaran agregat yang direncanakan lebih besar dari pada
pendapatan nasional (AE > Y) dan uang lebih besar dari pada permintaan uang (MS > MD).
Akibatnya : Pembelanjaan agregat bertambah, tetapi harga uang menurun.

Kondisi Kurva C

Dalam Perekonomian pengeluaran agregat yang direncanakan lebih besar dari pada
pendapatan nasional (AE > Y) dan penawaran uang lebih kecil dari pada permintaan uang
(MS < MD). Akibatnya : Perbelanjaan agregat bertambah dan tingkat bunga meningkat .

Kondisi Kurva D
Dalam perekonomian pengeluaran agregat yang direncanakan lebih besar dari pada
pendapatan nasional (AE > Y) dan penawaran uang lebih kecil dari pada permintaan uang
(MS < MD). Akibatnya : Perbelanjaan agregat berkurang tetapi tingkat bunga meningkat.

2. Aggregate Demand dan Aggregate Supply (Keseimbangan Pasar Barang)


Stabilitas ekonomi makro dilihat dari keseimbangan antara permintaan (yang ditunjukkan
oleh total pengeluaran) dan penawaran yang ditunjukkan oleh kemampuan perekonomian
tersebut mengghasilkan barang dan jasa yang terjadi di pasar tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa menurut Keynes pengeluaran konsumsi
dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematis, hubungan fungsional antara pengeluaran
konsumsi rumah tangga (C) dan pendapatan (Y) dapat dinyatakan sebagai berikut :
C = f (Y) . Dalam analisis keseimbangan pasar barang atau sektor riil, kondisi keseimbangan
perekonomian dapat digambarkan ke dalam sebuah kurva yang disebut kurva IS.
Terbentuknya kurva IS tersebut, maka dapat menggunakan model Keynesian cross.
Keynesian cross adalah model dasar dalam penentuan pendapatan. Ini mengambil kebijakan
fiskal dan perencanaan investasi sebagai exogenous dan kemudian menunjukkan bahwa
terdapat satu level dari pendapatan nasional yang mana actual expenditure sama dengan
planned expenditure. Keynesian cross menunjukkan hubungan antara tingkat bunga dan
pendapatan nasional. Makin tinggi tingkat bunga, maka makin rendah investasi yang akan
ditanamkan, hal ini akan mengakibatkan menurunnya pendapatan nasional. Berikut
grafiknya ;

Actual Expenditure
Planned Expenditure

0 Y2 Income, output, Y
Y1
Interest rate,r (a) Interest rate, r (b)

r2 r2
r1 r1
I IS
0 0 Y
I2 I1 Y2 Y1
Invesment, I

3. Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam Model IS-LM


Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal

Kebijakan Moneter Daerah klasik


Kurva LM sejajar dengan sumbu tingkat suku bunga, akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan variabel tingkat bunga dalam setiap variable.
Kebijakan Fiskal Daerah Jerat Likuiditas
Kurva LM sejajar dengan sumbu pendapatan nasional nyata. Akibat asumsi tingkat
bunga rendah sehingga harga surat-surat berharga, saham menjadi lebih tinggi.
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan Fiskal
semakin efektif.

Anda mungkin juga menyukai