Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH

KABUPATEN JEMBRANA TERKAIT PEMBERIAN


BEASISWA STRATA-1 DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

I Nyoman Andry Christian1, Piers Andreas Noak2, Putu Eka Purnamaningsih3


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email:nyomanandrychristian@gmail.com1piers_noak@yahoo.com2ekapurnama.galon@gmail.com3

ABSTRACT

This study describes the implementation of the the Regent Regulation related Jembrana District
Government's Strata-1 Scholarship In The Effort Improving the quality of human resources through
public policy perspective. Jembrana District Government has a policy to be proud to carry out an
educational policy of Strata-1 scholarships. This policy will provide ample opportunity for students to
get a quality academic potential and also as a form of accountability Jembrana district government
education policies scholarships for Jembrana Regency society.

Key Words: Public Policy, the Regent Regulation, Scholarship, Quality of Human Resources,
Jembrana Distric

1. PENDAHULUAN daerahiiiiiivuntuk mengatur dan mengurus


daerahnya sendiri, termasuk usaha daerah
Pendidikan memiliki peran yang dalam menciptakan sumber daya manusia
besar di dalam setiap perkembangan zaman, yang berkualitas.
dimana melalui pendidikan dan kegiatan
belajar, seseorang banyak mengetahui hal- Dalamiiiimenciptakan sumberiiidaya
hal baru serta mempelajari apa yang belum manusia yang baik dalam suatu negara
seseorang ketahui hingga seseorang maupun suatu daerah, bukan hanya menjadi
mengerti apa yang mereka pelajari sendiri. tanggungjawab institusi pendidikanseperti
Pendidikan adalah aspek yanguusangat Universitas tetapi juga dibantu oleh
pentingccdalamcccckehidupan manusia. pemerintah. Pemerintah menyediakan
Seseorangcccyang terdidik dapat menjadi fasilitas yang dibutuhkanoleh sektor
manusia yang mempunyai ilmu pengetahuan, pendidikaniiiiiiterutamaiiiiiiiiidalamiiiiimenjamin
beradab, mempunyai sopan santun dan seluruh rakyatnya mendapatkan pendidikan
berbudaya. yang baik sesuai UUD 1945 yang tertuang di
dalam alinea k-4. Pemerintah juga bisa
Indonesia yang menganut otonomi membuat kebijakan untuk membantu para
daerahccmemberikancckewenanganiiikepada peserta didik dalam mengenyam pendidikan,
pemerintahiiidaerahiiuntukiimengurusiiiirumah seperti kebijakan untuk mengeluarkan
tangganya sendiri, termasuk untuk beasiswa.
mempercepat perkembangan dan
pembangunan serta pertumbuhan daerahnya Pemerintah juga harus mampu
sendiri seperti terdapatdidalamUndang- mengambil sebuah kebijakan untuk
undang Nomor 32 Tahun 2004 sehingga kepentingan di dalam pendidikan, terutama
memunculkan local government (pemerintah pemerintah daerah. Karena kualitas sumber
daerah) yangiiiiiidiberi kewenanganiiioleh daya manusia di daerah menentukan tingkat
pemerintah pusatiiikepada pemerintah percepatan suatu daerah menjadi maju atau

1
justru mengalami perlambatan. Mencapai syarat dan ketentuan yang berlaku, namun
kemajuan suatu daerah ada banyak hal yang output dari pemberian beasiswa dari
harus dikembangkan, selain mengekplorasi Pemerintah Kabupaten Jembrana kepada
SDAyang ada di daerah tersebut, juga perlu Mahasiswa belum dapat dirasakan secara
diperhatikan manusia yang akan mengelola signifikan oleh masyarakatKabupaten
sumber daya tersebut. Sumber daya hanya Jembrana yang dimulai sejak tahun 2009
bisa dikelola oleh orang-orang yang memiki melalui sebagaimana dirubah pada tanggal 8
pendidikan, baik untuk menciptakan sumber April 2011 menjadi Peraturan Bupati
daya manusia kreatif, inovatif, mumpuni dan Jembrana Nomor 19 tahun 2011 tentang
unggul dalam masing-masing keahlian yang pemberian beasiswa pendidikan kepada
dimiliki. mahasiswa Kabupaten Jembrana. Hal ini
dibuktikan dengan Indeks Pembangunan
Di Indonesia khusunya di Provinsi Manusia (IPM) tahun 2013/2014
Bali, terdapat salah satu Kabupaten dimana (www.bali.bps.go.id) seperti terdapat dalam
daerahnya sedang berada dalam tahap RPJP Pemerintah Daerah Kabupaten
berkembang, yaitu Pemerintah Kabupaten Jembrana yang masih tergolong rendah yaitu
Jembrana mempunyai prioritas dalam 74,29%, angka ini di dapatkan dari data BPS
masalah pendidikan. Pemerintah Kabupaten Provinsi Bali.
Jembrana memberikan kesempatan kepada
calon mahasiswa dan mahasiswiuntuk Standar nilai Indeks Prestasi
mengenyam pendidikan tinggi yang seluas- Kumulatif ditentukan oleh Pemerintah
luasnya bagi setiap warga masyarakat yang Jembrana untuk dijadikan syarat dan
berdomisili di Kabupaten Jembrana. Bagi ketentuan bagi para mahasiswa dalam
yang sudah lulus SMA atau SMK kemudian mengajukan permohonan beasiswa. Nilai IPK
ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi, baik yang harus dicapai mahasiswa cukup
melanjutkan Perguruan Tinggi di dalam atau kompetitif, sebesar 3,30 kecuali Fakultas
di luar daerah juga diberikan beasiswa oleh Kedokteran dan Fakultas Teknik dengan nilai
Pemerintah Kabupaten Jembrana. IPK minimal 3,00 disertai dengan
menunjukan hasil belajar pada semester
Kebijakan yang diambil oleh sebelumnya. Penerima beasiswa dibatasi
Pemerintah Kabupaten Jembrana hanya sampai semester 8 dan masih aktif
berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana No. dalam mengikuti perkuliahan. Hal ini
10iiiiiiiiiTahuniiiiii2011iiiiiitentang anggaran dikarenakan Pemerintah Jembrana memiliki
pendapataniiidaniiibelanjaiiidaerah kabupaten tujuan untuk mendapatkan SDM yang
jembranaiiitahun anggaraniii2011 memiliki berkualitasiiibaik. Kuota penerima beasiswa
maksud mendorong aktivitas, kreativitas, di Kabupaten Jembrana sebanyak 1000
pengetahuan, keterampilan, prestasi,serta orang yang ditetapkan dalam lembar
meningkatkan kompetensi, mendukung persyartan, tetapi tidak semua langsung bisa
percepatan pembangunan Kabupaten menerima beasiswa dari Kabupaten
Jembrana dan sumber daya manusia yang Jembrana karena masih ada seleksi calon
ada mampu memberikan daya saing bagi penerima beasiswa. Seperti tadi di atas ada
pertumbuhan Kabupaten Jembrana serta standar IPK yang berlaku dan masih ada
mampu bersaing dengan daerah lainnya. beberapa persyaratan lainnya yang
Pemerintah Jembrana menimbang bahwa dilampirkan pada lembar lampiran.
dalam ketentuan UUiiiNomoriii20 tahun 2003 Contohnya pada tahun anggaran 2012
tentangiiiiiiiSistemiiiiiiiiPendidikaniiiiiiNasional, periode bulan Juni – Desember, jumlah
pendidikan memang menjadi prioritas yang pemohon beasiswa sebanyak 637 orang
sangat penting bagi pemerintah Kabupaten tetapi yang dinyatakan memenuhi
Jembrana, karena kualitas seseorang dinilai persyaratan sesuai kriteria yang telah
dari tingkat pendidikannya. ditetapkan sebanyak 604 orang. Dari sekian
banyak penerima beasiswa yang ada tetapi
Skema pemberian beasiswa kepada Kabupaten Jembrana belum memiliki
mahasiwa maupun calon mahasiswa di perubahan yang berarti. Maksud dari
Kabupaten Jembrana diberikan dengan perubahan yang belum berarti dimana

2
Kabupaten Jembrana masih menjadi daerah Sekolahiii Menengahiii Atasiii dengan
yang berkembang, belum menjadi daerah perbandinganiii 50:50iii atauii sesuai Surat
maju dan harus memiliki SDM yang Mendiknasiiiiitanggaliii24iiiiJanuari 2007 No.
berkompeten atau SDM yang mumpuni untuk 14/MPN/HK/2007 target jumlah SMA dengan
mengerjakan tugas dari masing-masing SMKiiiiiipadaiiiiiitahuniiiiii2009/2010 60:40.
bidang pekerjaan. Sedangkan saat iniiii di Sumateraiii Utara,
perbandinganiiijumlahiiisiswaiiiiSMA dengan
Fenomena yang terjadi ini perlu untuk jumlahiiisiswa SMKiiimasihiiidalam kondisi
diteliti dan diketahui penyebabnya dengan 63:37. Untukiiiiiimencapaiiiiiitujuaniiitersebut,
menggunakan evaluasi kebijakan agar dapat DirektoratiiiiiiiiiPendidikaniiiiiiiiiSMKiii telah
dijelaskan secara empirik karena hal ini meluncurkaniii program demiiiipeningkatan
bersifat mendesak sehingga terjadi efektivitas jumlahiiisiswaiiiSMK di Indonesiaiiiyang salah
kebijakan yang diambil oleh Pemerintah satunyaiii adalahiiiSMK iiiKecil iiidi iiiSMP.
Kabupaten Jembrana.
Latifah (2008) merumuskan
permasalahannya dengan pertanyaan terkait
2. KAJIAN PUSTAKA KebijakaniiiProgram iiiSMKiiiiiiKeciliiidi SMP
mampuiiimeningkatkan iiijumlahiiiiiiSMK di
2.1 Tinjauan Pustaka ProvinsiiiiSumateraiii Utara. Penelitian Latifah
Penjelasan yang terkait dengan (2008) ini iiimembahas daniiiiiimengkaji
penelitian evaluasi kebijakan pemerintah kebijakaniiiiiSekolahiiiiiiMenengahiiiiiKejuruan
terhadapiiipeningkataniiikualitas sumber daya terhadapiiiiiiaksesibilitasiiimasyarakat dalam
manusiaiiiiiisecaraiviiumum terdapat pada memperolehiiiiiiiikesempataniiiiiiiiipemerataan
beberapa karya ilmiah yang berbentuk pendidikan,iiiolehiiikarenanyaiiiarah penelitian
makalah, essay, jurnal, skripsi dan tulisan iniiiiiiiditekankaniiiiiipadaiiievaluasi kebijakan,
peneitian lainnya. Terdapat beberapa tulisan khususnyaiiievaluasiiii kebijakan Departemen
yang dijadikan kajian pustaka yakni sebuah PendidikaniiiiiiNasionaliiiiiiiiidalam upaya
penelitian yang dilaporkan dalam bentuk meningkatkaniii jumlahiiiiiisiswa Sekolah
thesis yang ditulis oleh Latifah Hanum Daulay MenengahiiiiiiKejuruaniiidi Provinsi
(2008), buku yang berjudul Analisisiikebijakan iiSumatera Utara.
publik;iikonsepiidan aplikasiiiianalisis proses
kebijakaniiipublikiiiyang ditulisiiioleh Dr. Joko Tulisan Latifah (2008) menggunakan
Widodo,iiM.S dan penelitian yang dilaporkan sudut pandang studi pembangunan untuk
dalam bentuk thesis yang ditulis oleh membahas permasalahan terkait evaluasi
Supriyatno (2010). kebijakan. Hal ini menjadi pembeda dengan
penelitian iiiyangiiiiiiakan iiidilakukan oleh
Kajian pustaka pertama penulis penulis. Penulisiiiakaniiimenggunakaniiisudut
adalah karya ilmiah berupa thesis yang padang studi administrasiiiinegara dengan
disusun oleh Latifah Hanum Daulay pada menggunakaniiivkonsep kebijakan publik
tahun 2008 dengan judul evaluasiiiikebijakan untuk menjelaskan evaluasi kebijakan
departemen pendidikaninasional dalam pendidikan terkait sumber daya manusia.
upaya meningkatkaniiiiiiijumlahiiiiiiiiisiswaiii Sedangkan penelitian yang dilaukan oleh
sekolah menengah kejuruan (studi pada Latifah (2008) dan penelitian yang dilakukan
program smk kecil di smp wilayah sumatera oleh penulis memiliki persamaan yakni
utara). permasalahan dan sama-sama melakukan
penelitian tentang evaluasi kebijakan terkait
Melalui penelitian yang di tulis oleh bidang pendidikan dengan dampak
Latifah (2008) menjabarkan bahwa Direktorat peningkatan sumber daya manusia.
JenderaliiiManajemeniiiPendidikan Dasar dan
MenengahiiimelaluiiiiiiiDirektoratiiiiiPendidikan Penelitian yang dilakukan oleh
SMKiiiiiimenetapkaniiiiiiarahiiiiidalam rangka Latifah (2008) memberikan informasi yang
peningkataniiiiiijumlahiiiiiisiswa SMK, dan sangat mendukung bagi penelitian penulis
menargetkan jumlah siswa SMK pada tahun dalam melihat dan menganalisis bagaimana
2009/2010iiinantinyaiiiiiisamaiiiiidengan siswa pihak yang berkepentingan dalam hal ini

3
stake holder yang memiliki wewenang dalam 2.2 Kerangka Konseptual
mengevaluasi kebijakan pendidikan terkait 2.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan
peningkatan sumber daya manusia. Tulisan Implementasiiiiiiiiikebijakaniiiiiiiiadalah
Latifah (2008) berfokus pada jumlah siswa prosesiiiiiipelaksanaaniiiikeputusaniikebijakan
menengah kejuruan diwilayah Sumatra Utara yang dibuat oleh lembaga pemerintah yang
sedangakan penulis akan berfokus pada diarahkan untuk mencapai tujuan yang
mahasiswa aktif yang menerima beasiswa ditetapkan dalam keputusan kebijakan
dari Pemerintah Daerah Kabupaten tersebut. Anderson (1975) menyebutkan 4
Jembrana. (empat)iiiaspekiiipenting dalam implementasi,
hakekatiiiiiiprosesiiiiiiiadministrasi, kepatuhan
Kajian pustaka kedua berjudul atasiisuatuiiefekiiatauiidampakiiimplementasi.
ImplementasiiiiiiiiiiiiiKebijakaniiiiiiiiiiiPelayanan Implementasiiiikebijakaniidalamiiiiipemerintah
KesehataniiiiiiMasyarakatiiiiiiMiskin Nonkuota yang luas,iiimerupakaniiialatiiiadministrasi
(jamkesdaiii daniiiiiispm) (studi diiiidinas hukumiiidimanaiiiberbagai aktor, iiiorganisasi,
kesehataniiiiiiiiiKabupateniiiiiiiiiBlitar) yang prosedur, dan teknikiiibekerjaiiibersama-
merupakan sebuah jurnal yang di tulis oleh sama untukiiimenjalankaniii kebijakaniiiguna
Nuryatin Phaksy Sukowati, Minto Hadi, meraih
Stefanus Pani Rengu JurusaniiiAdminsitrasi dampakiiiatauiiitujuaniiiyangiiidiinginkan.
Publik,iiiFakultas IlmuiiiiiiiiiAdministrasi, Fungsi implementasi kebijakan
UniversitasiiiBrawijaya, tahun 2013. menurit Abdul Wahab (1997) adalah untuk
Pelayanan kesehatan yang memadai membentukiiiiiiiisuatuiiiiiiiiihubungan iiiiiiyang
merupakan hak bagi seluruh masyarakat, memungkinkaniiitujuan-tujuan atauiiisasaran
tidak terkecuali bagi masyarakat miskin. kebijakaniiinegaraiiidiwujudkaniisebagai
Beberapa Program Jaminan Kesehatan suatu outcome. Sayangnya, dalam khasanah
dibuat untuk menunjang penyelenggaraan pengetahuan yang kini dikenal dengan
tersebut khususnya dipemerintahan daerah sebutan ilmu kebijakan publik, harus diakui
kabupaten, namun masih saja ditemukan bahwa hanya baru pada dasar terakhir ini
kelemahan di beberapa aspek kebijakan. saja para ilmuwan sosial, khususnya pada
Penelitianiiiiiiiiiiiiiiiniiiiiiiiiiiiibertujuaniii untuk para ahli ilmu politik menaruh perhatian yang
mendeskripsikaniiidaniiiiiimenganalisis proses besar terhadap masalah persoalan
implementasiiiiprogramiiiijaminan iiipelayanan pelaksanaan kebijakan atau
kesehatan masyarakatiiiiiimiskin nonkuota menerimanyaiisebagaiiibagian integraliiiiiidari
(Jamkesda dan SPM)iiiKabupaten Blitar serta iiistudi iiiprosesiii perumusan kebijakan.
faktor-faktoriiipendukung daniiipenghambat Prosesiiuntukmelakukan kebijakan
dari prosesiiiimplementasiiiiprogram. Metode perluimendapatkaniiiperhatianiyang seksama.
yangiiidigunakaniiiadalahiiimetodeiiiipenelitian Karena itu,iiikeliru apabila menganggap
kualitatifiiidenganiiipendekatan iiideskriptif. bahwaiiiiiiiiiproses iiipelaksanaaniiikebijakan
denganiiisendirinyaiiakaniberlangsung secara
Jurnal ini memiliki persamaan mulus tanpa hambatan. Harus di pahami
dengan penelitianiiiyangiiiakaniidilakukan bahwa proses kebijakan merupakan proses
oleh penulis yakni kedua tulisan dinamis, banyak faktor yang
menggunakan teknik analisis kualitatif dan mempengaruhinya. Kebijakan yang telah
sama-sama menggunakaniii konsep ditetapkan oleh pemerintah dan memperoleh
implementasi kebijakan. Kedua tulisan ini legitimasi dari lembaga legislatif telah
juga sama-sama membahas tentang proses memungkinkan birokrasi untuk bertindak.
pelaksanaan kebijakan yang mengacu untuk Denganiiidemikianiiidapat disimpulkaniibahwa
pembenahan kesejahteraan masyarakat prosesiiiiiiiiiiimplementasiiiiiiiiiikebijakaniiiiiiitu
dengan pemenuhan kebutuhan. Melalui jurnal sesunguhnya tidakiiihanya menyangkut
ini, penulis mendapatkan banyak informasi prilakuiiiiiibadan-badaniiiiiiatministratif yang
dan banyak pengetahuan tambahan bertanggungjawabiiiiiiuntuk melakanakan
mengenai kerangka berpikir dalam sebuah programiiidan menimbukan ketaatan iiipada
tulisan yang menganalisis sebuah proses diri kelompokiiiiiiisasaran,iiimelainkan pula
implementasi kebijakan Pemerintah. menyangkutiiiiiijaringaniiiiiikekuatan-kekuatan
politi,iiiekonomi,iiidan sosaliiiyang langsung

4
atauiiitidak iiilangsung dapatiiimempengaruhi kemampuan yang mumpuni dalam setiap
prilakuiii dari semua iiipihak yang iiiterlibat, bidang yang ada. Sumber daya manusia
daniiiyangiiipadaiiiakhinyaiiiterhadapiidampak yang sangat kompeten atau mumpuni dalam
baikiiiiiiyangiiiiidiharapiiimaupun yangiiitidak setiap bidang pekerjaan sangat dibutuhkan
diharapkan.iii oleh pihak swasta dan pihak pemerintahan.
Pihak swasta membutuhkan sumber daya
2.2.2 Teori Kebijakan Publik manusia yang kompeten guna meningkatkan
Kebijakan publik banyak daya saing dari setiap perusahaan atau
diperbincangkan dikalangan masyarakat bersaing dengan para kompetitor bisnis.
bahwa masyarakat membutuhkan kebijakan Pihak pemerintahan membutuhkan sumber
dari pemerintah yang menngutungkan dan daya manusia yang kompeten
berpihak kepada masyarakat dalam untukiiimemperbaiki
kehidupan sehari-hari. Ada banyak kebijakan daniiimeningkatkaniiimutuiiipelayanan kepada
publikiiiyangiiidibutuhkan masyarakat baikiiiitu masyarakatiiiyang membutuhkan hak mereka
di bidangiiiekonomi,iiipolitik,iiihukum, sosial, sebagai warga negara dan juga memenuhi
budayaiiiiiidaniiilain sebagainya. Pembuat kewajiban mereka sebagai warga negara.
kebijakaniiipublik adalahiiiiiparaiiipejabat- Berikut ada beberapa definisi dari para tokoh
pejabatiiipublik,iiitermasuk paraiiipegawai yang mengemukakan pendapat mereka
senioriiiipemerintahiii yangiiitugasnya tidak tentang sumber daya manusia
lainiiiiiiiiiadalahiiiiiiunttuk memikirkan dan SonyiiiSumarsonoiii(2003, h 4,) SDM
memberikaniii pelayananiiiiidemi kebaikan mengandungiiiiiiduaiiiiiipengertian. Pertama
publik/kemaslahataniiiumum. adalahiiiusahaiiikerjaiiiatauiiijasa yang dapat
MenurutiiiThomasiiiR. Dye iii(1992: diberikaniiidalamiiiprosesiiiproduksi. Dalam
328) prosesiiiiiikebijakan publikiiiiiimeliputi haliiilainiiiSDM mencerminkaniiikualitas
beberapaiiihaliiiberikut. usaha yangiiidiberikaniolehiiiseseorang
1. Identifikasiiiiiiiiiiiiimasalahiiiiiiiiiiiikebija dalamiwaktu tertentuiiiuntukiiimenghasilkan
kan (identificationiiiiiiofiiiiiipolicy problem). barangiiidan jasa. Pengertianiiikedua,
Identifikasiiiiiiimasalahiiikebijakaniiidapat SDMiiimenyangkut
dilakukaniiiiiimelalui iiiidentifikasiiiiiiiyang manusiaiiiiiiyangiiiiimampu bekerjaiiiiiiuntuk
menjadiiiiiiituntutan (demands) atas tindakan memberikaniiijasaiiiatau usahaiikerja
pemerintah.iii tersebut. M.T.E.iiiHariandjaiii(2002, h
2. Penyusunaniiiagendaiii(agenda setting) 2)iiiSumber Daya Manusiaiiimerupakan
Penyusunaniiiiiiiiiagendaiiiiiiiiimerupakan salahiiisatu faktor yangiiiiiiiiisangat
aktivitasiiimemfokuskaniiiiiiperhatianiiiiiipada pentingiiiiiidalam suatu
publikiiidaniiimediaiiimasaiiiiiiatasiikeputusan perusahaaniiidisamping faktoriiiiiiyang lain
apaiiiiiiyangiiiiiiiiiakan diputuskaniiiterhadap sepertiiiiimodal. Olehiiikarena
masalahiiipublikiiitertentu. ituiiiSDMiiiharus dikelolaiiidengan
1. Perumusaniiikebijakan baikiiiuntukiiimeningkatkan
2. Pengesahaniiikebijakan efektivitasiiidaniiiefisiensiiiiorganisasi.
3. Implementasiiiikebijakan Mathias daniiiJacksoniii(2006, h.3)iiiSDM
4. Evaluasiiiikebijakan adalah rancanganiiiiisistem-sistemiiiiiformal
. dalam sebuahiiiiiiiiiorganisasiiiiiiiuntuk
memastikan
2.2.3 Konsep Sumber Daya penggunaaniiibakatiiimanusiaiiisecara efektif
Sumber daya bisa dikatakan sebagai daniiiiiiefisieniiiiiiguna mencapai tujuan
hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan, organisasi. Demikianiiipula menurut The
karena sumber daya itu adalah energi yang CharterediiiiiiIsntitute ofiiiiPersonal and
dibutuhkan. Seperti sumber daya manusia Development (CIPD)iiidalamiiiMullins (2005).
yang energinya sangat dibutuhkan baik fisik SumberiiiDayaiiiManusiaiiidinyatakan sebagai
maupun pikiran di dalam sebuah pekerjaan strategiiiiiiiprancangan, pelaksanaaniiiiiidan
dan sebuah kegiatan. Sumberiiidayaiiiyang pemeliharaaniiiiiiuntuk mengelolaiiimanusia
ada selain SDM hanya akan menjadi untukiiiiiikinerjaiiiiiiiiiusahaiiiiiiyang optimal
sumberiiidayaiiiyang sia-sia bilaiiiditangani termasukiiiiiikebijakan pengembanganiiidan
oleh sumber daya manusia yang tidak punya prosesiiiuntukiiimendukung strategi.Hasibuan

5
(2003, h 244)iiiPengertianiiiSumber Daya 1. kurikulum yang dirancang dan
Manusiaiiiadalahiiikemampuan terpadu dari diterapkan,
dayaiiipiker daniiidaya fisikiiiiiiyang dimiliki 2. sistem evaluasi dan promosi yang
individu.iiiPelakuiiidaniiisifatnya dilakukan dianut,
olehiiiiiiketurunan daniiiiiiiiilingkungannya, 3. pendidikan dan tenaga kependidikan,
sedangkaniiiiiiprestasiiiiiiikerjanya dimotivasi terutama guru yang ditempuh,iii
olehiiiiiiiiikeinginaniii untukiiiiiiiiiiiimemenuhi 4. pembiayaan pendidikan,iii
kepuasannya.iii 5. manajemen penyelenggaraan
pendidikan nasional (Tim
2.2.4 PengertianiiiiiiPendidikan Pengembangan Ilmu Pendidikan UPI,
Pendidikaniisangatidibutuhkan dalam 2007:21).iii
penunjangiiiiiiiiiiiiiipembangunan iiinasional
Indonesia.iiiPendidikaniiiiiisecara sederhana Tim Redaksi NPM (2009)
diartikaniiiiiisebagaiiiiusaha manusiaiiiiiiuntuk menyatakan bahwa
membinaiiiiiikepribadiannyaiiiiiisesuaiiidengan strategiiiipenuntasaniiiwajib belajar
nilai-nilaiiiiiiiiiidiiiiiiidalamiiiiiimasyarakatiiiiiidan pendidikaniiidasar 9iiitahuniiiiiidapat dibagi
kebudayaan. Pasaliii1 UUiiiRI No.iii20 Tahun menjadiiii3 pilariiipembangunan pendidikan,
2003iiitentangiiiSistem PendidikaniiiNasional, yaitu: 1)iiiperluasan dan pemerataan
yangiiiberbunyi: Pendidikaniiiadalahiiiusaha pendidikan,iii 2)mutu,iiirelevansi, dan daya
sadar daniiiiterencanaiiiiiiuntukiiimewujudkan saing pendidikan,iiidan 3)iiitata kelola,
suasanaiiibelajariiiidaniiiproses pembelajaran akuntabilitasiiidaniiipencitraan publik.iiiUU
agariiiiiipesertaiiiiiiiiididik secaraiiiiiiiiiiiiaktif No.iii20 Tahuniiiiii2003iiiiiitentang Sistem
mengembangkan potensiiiiiiidirinya untuk PendidikaniiiNasionaliiibahwa
memilikiiiiiiikekuataniiiiiispiritualiiiikeagamaan, jaluripendidikan terdiriiiiiiidariiiiiiiatas
pengendaliaan diri,iikepribadian, kecerdasan, pendidikan formal,
akhlakiiiiiimulia,iiiserta ketrampilaniiiyang pendidikaniiiiiiinformal,iiidan pendidikan
diperlukaniiidirinya,iiimasyarakat, iiibangsa nonformal iiiyangiiiiidapat isalingiiimelengkapi
daniiiiiiNegara (DepartemeniiiiiiPendidikan dan iiimemperkaya. iiiPendidikan
Nasional, 2010:12).iii diselenggarakaniiiiiidengan sistemiiiiiiterbuka
melaluiiiiiitatapiiiiiimukaiiiiidanii atauiiimelalui
Pendidikaniiitidakiiihanyaiiidipandang jarakiiijauh.
sebagaiiiiusahaiiipemberianiiiinformasi dan
pembentukaniiiketrampilan saja,iiinamun
diperluasiiisehinggaiiimewujudkaniiikeinginan, 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
kebutuhan,iiidaniiiiiikemampuaniiiiiiiiiindividu,
sehinggaiiiterciptaiiipolaiiihidupiiipribadiiiidan 3.1 KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI
sosialiiiyangiiibaik. Pasaliii3iiiUU RIiiiNo. 20 KABUPATEN JEMBRANA
Tahuniii2003iiitentangiiiSistem Pendidikan 3.1.1 Gambaran Umum
Nasional,iiimenyebutkaniiibahwa Pendidikan Jumlahiiiiiipendudukiiiyang bersekolah
nasionaliiiberfungsi mengembangkan berdasarkaniiiusiaiiidi KabupateniiiJembrana
kemampuaniiidaniiimembentukiiiwatak serta terbagiiiimenjadi iiitiga kelompokiiiusia, yaitu :
peradabaniiibangsaiiiyang bermartabatidalam 7-12iiitahuniii (SD/MI);iii13-15iiitahun (SLTP/
rangkaiiimencerdaskaniiikehidupan bangsa, MTs)iiidan 16-18iii(SMU/SMK/MA).Distribusi
bertujuaniiiuntukiiiiiiberkembangnya potensi pendudukiiiterbanyakiiiadalahiipada
pesertaiiiididikiiiagar menjadi manusiaiiiyang kelompok usia 7-
berimaniiidaniiibertaqwa kepadaiiiTuhan 12iiitahuniii(SD/MI)iiisebanyakii25.944
Yang Maha Esa,iiiberakhlakiiimulia,iiisehat, pendudukiiisedangkaniiipalingiiisedikit adalah
berilmu,iiicakap,iiikreatif, mandiri, dan padaiiiiiikelompokiiiiiiusia 16-18iii tahun
menjadiiiiwarga iiinegara yangiiiiiidemokratis (SMU/SMK/MA)iiidenganiiijumlahiiisebanyak
sertaiii bertanggungiiiiiijawab (Departemen 8.602iiipenduduk. Berikutiiiadalahiiidisajikan
PendidikaniiiiiiNasional, 2010:17).iii tabeliiiijumlahiiiiiipendudukiiiyangiiibersekolah
berdasarkan usia di Kabupaten Jembrana.
Implikasiiii penyelenggaraan Jenjangiiiiiipendidikan diiiiKabupaten
pendidikaniiiiii meliputi:iii Jembranaiiiiadalahiiiiiiterbagi menjadi: SD/

6
Sederajat,iiiSLTP/Sederajatiiiiiidan SMA/ 3.1.3 Kebijakan Peningkatan Pelayanan
Sederajat.iiiJumlah muridiiiiiipaling banyak SektoriiiiiiiiiPendidikan Komitmen
adalahiiiiiijenjangiiiiipendidikaniiiSD/Sederajat pemerintahiiiiiiiiiKabupaten
denganiiiiiijumlahiiiiiisebanyak 30.429iiisiswa Jembranaiiiidalamiiipelayananiiibidang
sedangkaniiipalingiiisedikit adalahiiijenjang pendidikaniiidilandasi denganiiivisi pendidikan
SMA/Sederajatiii denganiiijumlahiiisebanyak Kabupateniiisebagai berikut:iii“Terwujudnya
10.753iiiiiisiswa.iii pendidikan yang berbudaya, merata, efektif
Tingkatiiipendikaniiiyang dimilikiiiiiiioleh dan efisien serta relevan dengan kebutuhan
pendudukiiiKabupateniiiJembrana berjenjang masyarakat.” Berdasarkaniiivisiiiitersebut,
mulaiiiiiiibelumiiiiiipernah menginjakiiibangku makaiiiPemerintahiiiiiiKabupaten Jembrana
sekolahiiihinggaiiisarjana. Jumlah tertinggi telahiiiiiimerumuskaniiiiiisejumlah program
adalahiiipendudukiiidenganitingkat kebijakaniiidi bidangiiipendidikan yaitu
pendidikan berupa: 1)iiiperluasaniiiiiidan iiipemerataan
TamatiiiSDiiisebesariii29%,iiikemudian posisi memperolehiiipendidikan,iii2) peningkatan
keduaiiidiikutiiiidengan belum pernahiisekolah mutuiiiiiipendidikan daniiiiiirelevansi, 3)
sebesariii23% daniiihanya sebagianiiikecil peningkataniiiefisiencdaniiiefektivitasiiidalam
saja prosentaseiiijumlah pendudukiiiyang pengelolaaniiiiiipendidikan,I daniii4)
tamatiiiiiiakademi/Universitasiiiyaituiiisebesar peningkataniiiperaniiisertaiiiiiimasyarakat.
2%. Ketika Pemerintah Kabupaten
Jembrana menggulirkan kebijakan
3.1.2 Dasar Kebijakan Pelayanan Bidang pembebasan SPP pada tahun 2001 untuk
Pendidikan para siswa yang duduk di bangku SD, SMP,
Filosofi yang melandasi kebijakan sampai SMA/SMK, banyak kesangsian
pemerintah Kabupaten Jembrana di bidang diarahkan ke program ini. Dalam
pelayanan pendidikan adalah menilai sektor perjalanannya, program pembebasan SPP
pendidikan sebagai bidang atau urusan wajib untuk SD sampai SMA ternyata diadopsi di
yang harus dilaksanakan pemerintah daerah. tingkat nasional dalam bentuk program BOS
Urusaniiiwajib merupakaniiiurusan yang (Biaya Operasional Sekolah). Sejumlah
sangatiiimendasariiikarena menyangkut hak kesangsian yang mempertanyakan
daniiipelayananiiidasariiibagiiiimasyarakat keberhasilan program bea siswa tersebut
yangiiiharusiiidapat dipenuhi olehiiPemerintah antara lain: 1) kebijakan pembebasan SPP
Daerah.iiiDengan demikian selanjutnya dari SD sampai SMA dianggap sebagai
diharapkan menghasilkan generasi-generasi kebijakan populis dari Bupati yang tengah
penerus masa depan bangsa. menjabat, 2) kebijakan pembebasan SPP
Kebijakan dunia pendidikan di dari SD sampai SMA dianggap tidak realistis
Kabupaten Jembrana, berpangkaliiiiiidari karena nilai PADii(PendapataniiiAsliiiDaerah)
amanahiiiyangiiiterdapatiiidalam pembukaan KabupateniiiJembrana yangi
UUDiii1945 tetangiiikewajibaniiiNegara untuk tergolongrendah, dan 3) kebijakan
terlibatiiidalamiiiprosesiiiiiimencerdaskan pembebasan SPP dianggap tidak realistis
kehidupaniiibangsanya. Sedangkaniiidariiiisisi dan menafikkan peningkatan mutu lulusan
operasionaliiidi lapangan,iiisemua beranjak anak didik. Alasannya, sebuah pendidikan
dariiiipengalamaniiiempiris atasiiisituasi dan gratis dianggap tidak mungkin dapat
kondisiiiiduniaiiipendidikan diiiiIndonesia yang menghasilkan output yang berkualitas. Ini
masihiiimemprihatinkan. Di Kabupaten berkaitan dengan anggapan sebagian
Jembrana misalnya, sebelum sejumlah kalangan bahwa proses pendidikan bukan hal
program di sektor pendidikan diluncurkan, murah yang dapat digratiskan begitu saja.
tingkat partisipasi masyarakat dalam Sejumlah program yang berkaitan
pendidikan relatif rendah dan tingkat drop out dengan upaya peningkatan kebijakan
yang tinggi. Salah satu alasannya adalah pelayanan pendidikan di Kabupaten
kemiskinan dan ketidakmampuan membayar Jembrana selanjutnya diuraikan lebih rinci
Sumbangan Pembangunan Pendidikan sebagai berikut.
(SPP). a. Program Wajib Belajar 12 Tahun
Jikaiiidiiiitingkat nasionaliiitelah
dicanangkan program Wajib Belajar sembilan

7
tahun,iiimaka di KabupateniiiJembrana telah SD per bulan, Rp. 12.500 periiisiswa SMP
diselenggarakan program Wajib Belajar dua periiibulan dan Rp. 20.000iiiper SMA
belas tahun. Dasar kebijakan ini dilandasi periiibulan. Alokasiiiidanaiiiuntuk subsidi SPP
filosofi bahwa penyelenggaraan pendidikan terus meningkat, mulai dari Rp.
harus disertai prinsip berkeadilan dan tidak 3.126.114.000 (2001) menjadi Rp.
mengenal deskriminasi. Berdasarkan sistem 3.473.460.000 (2002) dan
kemasyarakatan yang berlaku di Indonesia, Rp.iii4.288.112.000iii (2004). iiiPeningkatan
untuk dapat terlibat dalam sejumlah jabatan jumlahiiiiiidana untuk alokasi subsidiiiivSPP
publik, minimal harus berpendidikan SMA, menunjukkan adanya peningkatan angka
apakah menjadi seorang Kepala Desa, wakil partisipasi masyarakat untuk menyekolahkan
rakyat (anggota DPRD dan DPR), dan anak-anak mereka.
jabatan lainnya di pemerintahan umumnya c. Program Peningkatan Kualitas
mensyaratkan pendidikan serendah- Pendidikan
rendahnya SMA atau sederajat. Program Kebijakan pendidikan Bebas SPP di
Wajib Belajar dua belas tahun tersebut Kabupaten Jembrana bukan kebijakan yang
dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) berdiri sendiri tetapi terkait dengan kebijakan
No: 15 tahun 2006. & lain di sektor pendidikan yang bertujuan
b. Program SPP Gratis untuk menopang sistem pendidikan di
Program pembebasan SPP anak Kabupaten Jembrana. Agar kebijakan
sekolah dari TK, SD sampai SMA sekaligus peningkatan sektor pendidikan menunjukkan
pemberian subsidi di sektor pendidikan hasil konkrit, maka kebijakan Bebas SPP
diluncurkan untuk menjawab pertanyaan juga diikuti dengan sejumlah kebijakan lain
sederhana mengapa masih ada sebagian yang diharapkan dapat menunjang kinerja
masyarakat Kabupaten Jembrana yang tidak sektor pendidikan. Kebijakan tersebut
bersedia menyekolahkan anak-anak mereka. berkaitan dengan siswa sebagai anak didik;
Setelah dikaji, kondisi ini diakibatkan tenaga guru sebagai pendidik; sarana dan
ketidakmampuan orang tua membayar biaya prasaranaiiisekolah
pendidikan. Berdasarkan atas kondisi empiris sebagaiiiisaranaiiibelajar;iiimasyarakat dan
di atas dan ditunjang dengan dasar filosofi lingkunganiiisebagaiiiisaranaiipendukung;
yang ada, maka pemerintah Kabupaten dan pemerintahiiiiiisebagaiiiiiiipembuat
Jembrana merumuskan kebijakaniiimembuka iikebijakan.
kesempataniiiiiiiiiseluas-luasnya kepada Selain bebas SPP, pemerintah
masyarakatiiiuntukiiimengenyamiiipendidikan. Kabupaten Jembrana juga menetapkan
Haliiiiiitersebut diimplementasikan melalui sejumlah kebijakan penunjang kinerja di
kebijakanisubsidiiilangsungiiibiaya pendidikan sektor pendidikan, antara lain: 1)
kepadaiiimasyarakatiiilewat kebijakaniiiBebas menggulirkan programiiipeningkataniikualitas
SPP. iiiKebijakan tersebut telah dituangkan guruiiidaniiisiswa, diperuntukkaniiiuntuk guru-
dalam Perda No:iii10iiitahuniii2006iiitentang guruiiiuntukiiimelanjutkaniiistudiiiike jenjang
subsidiiiibiayaiiipendidikan iiipada tingkatiiiTK, lebihiiitinggi, mulai D 3, D 4, S 1 sampai S 2
SD,iiiSMP,iiiSMA, daniiiSMK Negeriiiidi sejak 2002, 2) meningkatkan kesejahteraan
KabupateniiiJembrana. Sedangkan bantuan guru dengan menerapkan pola insentif
atau subsidi biaya pendidikan untuk siswa sebesar Rp 5.000 setiap jam pelajaran
yang belajar di sekolah swasta dituangkan diiiiluariiitunjanganiiiguru tahunan sebesariii1
dalam PeraturaniiiiiiDaerah Kabupaten juta rupiah, 3) memberikan bonus bea siswa
JembranaiiiNomor:iii14 tahuniii2006 tentang bagi siswa yang berprestasi, 4) meningkatkan
pemberianiiibea siswaiiikepada siswaiiiyang kualitas sarana dan prasarana dengan
tidakiiimampuiiiiiipadaiiisekolahiiiswastaiiidan menerapkan program pola block grant, bukan
siswaiiiiiiberprestasiiiiiiipada sekolah negeri sistem tender yang dapat melakukan efisiensi
maupuniiiswasta diiiiKabupateniiiJembrana. dana sebesar 15 sampai 30 persen, dan 5)
Program Bebas SPP dimulai pada melakukan regrouping SD untuk sekolah-
2001 untuk siswa SD sampai SMA negeri. sekolah dengan jumlah siswa di bawah 75
Sejak 2003 Pemeritah Kabupaten Jembrana orang. Melalui kebijakan restrukturisasi
memberikan bea siswa untuk siswa sekolah organisasi ini, selanjutnya dihasilkan efisiensi
swasta dengan perincian Rp 7.500 per siswa

8
dana senilai Rp 3 milyar per tahun akibat melembagakan dan memperkuat kebijakan
dilaksanakannya regrouping 22 sekolah SD. dalam bentuk Perda, sehingga mempunyai
d. Program Sekolah Kajian kekuatan hukum yang mengikat,
PemerintahiiiiiKabupateniiiiii iJembrana menunjukkan adanya pengakuan dari DPRD
jugaiiimelakukaniiikebijakan terobosaniikreatif bahwa implementasi ketiga kebijakan
daniiiiiiinovatifiiiiiidengan membanguniiipola tersebut cukup bermanfaat bagi masyarakat
pendidikaniii“Sekolah Kajian”.iiiii Jembrana. Pemerintah manapun yang
Jumlahnya tiga yaitu SMPN 4 menggantikan pemerintah yang telah
Mendoyo, SMAN 2 Negara, dan SMK membangun ketiga kebijakan pelayanan
Negara. Sekolah kajianiiiiiiiiiadalah pendidikan tersebut, harus melanjutkan
pengembanganiiiiiiiiipola pendidikaniiiyang kebijakan yang telah memiliki ikatan secara
memadukaniiiantara pola hukum tersebut.
pendidikaniiiiisekolahiiiiiiunggulan, misalnya Pembuataniii PeraturaniiiiiiiiiiiiDaerah
SMAiiiiiiTaruna Nusantaraiiiiiidaniiiiiisekolah- KabupateniiiJembranaiiiNomor: 10iiiiiitahun
sekolah di Jepang, denganiiipendidikaniiiyang 2006iiitentangiiiSubsidiiiiiiiBiaya Pendidikan
dikembangkaniiiiiipondok-pondok pesantren pada TK,iiiSD,iiiSMP,iiiSMA, daniiiSMK
modern,iiisepertiiiiPondokiiiPesatren Gontor NegeriiiidiiiiiKabupateniiiiiiJembrana didasari
daniiiPondokiiiiiiPesantren TebuiiiIreng di atas kenyataan di Jembrana yang
JawaiiiTimur. Melaluiiiisekolah kajianiiiinilah menunjukkan masih lemahnya kemampuan
diharapkaniiiiiiakaniiiiidiluluskaniiiiiianak didik masyarakat dalam membiayai pendidikan.
berdisipliniiitinggi,iiiberbudiiii pekertiiiiluhur, Dalamiiiiiirangkaiiiiiipemerataan kesempatan
menguasaiiiiIptekiiidaniiiberwawasaniiiglobal. memperolehiiiiiiiiipendidikan,iiiPemerintah
e. Program Bea Siswa Perguruan KabupateniiiJembrana membebaskaniisegala
Tinggi macamiiiiiibiayaiiiiiipokokiiipendidikan siswa
Pemerintah Kebupaten Jembrana juga sekolahiiiiiiiiiiiinegeriiii untukiiiiiiiimerangsang
menerapkan kebijakan pemberian beasiswa masyarakatiiiJembranaiiiiiiuntuk mengenyam
kepada warga masyarakat di Kabupaten pendidikaniiiiiidi bangkuiiiiiisekolah.iiiMelalui
Jembrana untuk melanjutkan pendidikan kebijakaniiisubsidi biayaiiipendidikan pada
kejenjang perguruan tinggi yang khususnya TK,iiiSD,iiiSMP,iiiSMAiiidan SMKiiiNegeri
diberikan untuk bidangbidang keilmuan yang diharapkaniiidapatiiimewujudkaniipemerataan
dapat menggerakkan potensi perekonomian kesempataniiimemperolehiiiipendidikan pada
di daerah Kabupaten Jembrana seperti TK,iiiSD,iiiSMP,iiiSMA daniiiSMK Negeri,
bidang pertanian, perikanan, perkebunan, karenaiiiiiiiidapat membantuiiiiiimeringankan
peternakan, serta yang berkaitan dengan bebaniiiorang tuaiiiatau iiiwaliiiimurid.
penerapan teknologi informasi. Adapun instrumen Perda Nomor:iii14
tahuniii2006 tentangiiiPemberian BeaiiiSiswa
3.2 PERATURAN DAERAH KEBIJAKAN kepadaiiiSiswa yangiiiTidak Mampuiiipada
PELAYANAN PENDIDIKAN SekolahiiiSwastaiiidan SiswaiiiBerprestasi
Sejumlahiiiiiiiiiiikebijakaniiiiiipelayanan padaiiiSekolah NegeriiiiMaupuniiiSwastaiiidi
pendidikaniiiyangiiimulaiiiidiluncurkaniiisejak KabupateniiiJembrana, Selanjutnya ditujukan
2001iidaniiiterbuktiiiibermanfaatiiiiiibagi untuk membantu siswa dari sekolah swasta.
masyarakatiiiiiiiiiiiiJembrana, iiiiiiakhirnya Melalui kedua Perda tersebut, harapan
dilembagakaniiiiiiidalamiiiiiiiibentukiiPeraturan terjadinya perluasan kesempatan belajar,
Daerahiiiiiipadaiiiiiitahuniiiiii2006 yaitu: 1) peningkatan mutu dan relevansi lulusan
kebijakaniiipembebasaniiiSPP untukiiisiswa sesuai kebutuhan masyarakat diharapkan
SD,iiiSMP,iiisampaiiiiSMA/SMKiiiyang dimulai terus meningkat.
padaiiitahuniii2001, iii2)iiikebijakan Gerakan wajib belajar sembilan tahun
pemberianiiibea siswaiiiuntuk siswaiiisekolah pendidikan dasar secara nasional telah
swastaiiiyang dimulaiiiipada tahuniii2003, dicanangkan mulai tanggal 2 Mei 1984.
daniii3) kebijakan WajibiiiBelajar dua belas Dalam kurun waktu 20 tahun, wajib belajar
tahuniiisejak 2006.iiiv pendidikan dasar Sembilan tahun, untuk
Sebelum dilembagakan dalam bentuk Kabupaten Jembrana, secara kuantitas
Perda, ketiga kebijakan tersebut diatur dalam sudah mencapai Standar Pelayanan Minimal
bentuk Surat Keputusan Bupati. Keputusan (SPM), namun kualitasnya perlu ditingkatkan

9
agar tercapai target tuntas wajib belajar Untukiiimemudahkan koordinasiiiipada
sembilan tahun yang bermutu. Sehubungan tataraniiiimplementasi kebijakaniiipendidikan
dengan hal tersebut di atas, Pemerintah pemberianiiiiiibeasiswa keiiipada masing-
Kabupaten Jembrana perlu meningkatkan masingiiiiiiiiimahasiswa calon penerima
Standar Pelayanan Minimal (SPM) tentang beasiswa, maka pemerintah Kabupaten
wajib belajar dua belas tahun yaitu sembilan Jembrana telah mengutus dinas pendidikan
tahun pendidikan dasar dan ditambah tiga kabupaten Jembrana untuk mendistribusikan
tahun di pendidikan menengah. Untuk dana beasiswa. Dalam hal ini Kepala Dinas
mencapai kondisi Wajib Belajar 12 tahun di Pendidikan Kabupaten Jembrana memiliki
Jembrana maka diaturlah peranan penting sebagai pemegang
PeraturaniiDaerahiiKabupaten wewenang penuh dan bertanggungjawab
JembranaiiiNomor: 15 tahuniii2006 tentang terhadap pelaksanaan pemberian beasiswa
RintisaniiiWajibiiiBelajar iii12 (DuaiiiBelas) kepada mahasiswa calon penerima
Tahuniiiyangiiiditetapkaniiipadaiiitanggal 24 beasiswa.
Meiiiii2006.iii Untukiiiiiikelancaran penyaluraniiidana
penyelenggaraaniiiiiikebijakan iiipendidikan
3.3 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN beasiswaiiibagi satuaniipendidikaniiperguruan
PENDIDIKAN PEMBERIAN tinggi,iiimengikutiiiitahapan/langkah
BEASISWA persiapaniiitelahiidirumuskan oleh pemerintah
Implementasiiiisuatuiiiiiikebijakan tidak KabupateniiiJembranaiiisebagaiiiiberikut:
hanyaiiisekadariiibersangkut pautiiidengan Setiapiiiiiimahasiswa calon penerima
mekanismeiiiiiiiiiiipenjabaraniiiiiiiiiiiikeputusan- beasiswa memasukkan surat pendaftaran
keputusaniiiiiipolitik kedalamiiipreseduriiirutin dengan syarat dan ketentuan yang tentukan
melaluiiiiiiisaluran-saluraniiiiiibirokrasi belaka, oleh dinas pendidikan kabupaten Jembrana.
melainkaniiiiiiiilebihiiiiiiiiiiiidari ituiiiiiidalam Sejumlah persyaratan penyaluran dana harus
mengimplementasikaniiiiiiiiikebijakan yang ditanda tangani oleh Dekan ataupun Pejabat
menyangkutiiikompleksitas, keputusaniisiapa, Perguruan Tinggi berwenang yang
mendapatiiiiiiiiapa dariiiisuatu kebijakan. bersangkutan. Tahap berikut dinas
Pemenuhaniiisumber dayaiiidimaksudiiidapat pendidikan kabupaten Jembrana melakukan
berupaiii sarana,iiipresedur, iiidan lainnya penilaian terhadap surat pendaftaranserta
yangiiiiiiiiimendukungiiiiiiimplementasiiiisecara syarat dan ketentuan yang diajukan oleh
efektif.iii(Siswanto, 2012:82)iiiBerdasarkan mahasiswa. Tahapan dan presedur dilakukan
pendapatiiitersebutiiiimplementasiiiikebijakan oleh dinas pendidikan kabupaten Jembrana,
pendidikaniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiipemberian beasiswa relevan denganiiiteorinya
diprogramkaniiiiiioleh KabupateniiiJembrana Quadeiii(dalamiiiSiswanto, 2012:85),iiiyang
memangiiimudah dipahamiiiisecara abstrak mengatakaniiibahwa dalam
daniiiiiiiiiseolah-olah dapatiiidilaksanakan, prosesiiiimplementasi kebijakaniiiyang ideal
padahaliiiiidalamiiiiiipraktik pelaksanaannya akaniiiiiiterjadiiiiinteraksi daniiiiiireaksi dari
senantiasaiiiimenuntutiiiiiadanya ketersediaan organisasiiiiiiiiiipengimplementasi, kelompok
sumberiiidayaiatau sumber-sumberiikebijakan sasaraniiiiiidaniiiiiiiiifaktor lingkunganiiiyang
sebagaiiiikondisi yangiiidibutuhkan untuk mengakibatkaniiimunculnyaiiiiiitekanan dan
menjaminiiiiiiiiiiiikelancaran iiiimplementasi diikutiiiidenganiiitindakan tawar-
kebijakan. Implementasiiiiiiiiiiiiikebijakan menawariatau transaksi.
pendidikaniiiiiipemberian beasiswaiii mudah Dariiiiiiitransaksiiiiiiiitu diperoleh umpaniibalik
dipahamiiiitetapi kenyataannyaiiipada tataran yang olehiiipengambil kebijakan
implmentasiiiiiiiiiimasih terdapatiiibeberapa dapatiiidigunakaniiisebagai bahaniiimasukan
temuaniiimenjadi titikiiikelemahaniiiberkaitan dalamiiiperumusaniiikebijakaniiiselanjutnya.
denganiiiiiihal-haliiiiiiiiiiiyang akaniiidibahas Para mahasiswa akan
dibawahiiiiiiiniiiiiiisebagaiiiiiiiberikut: bertanggungjawab terhadap beasiswa yang
telah diterimanya dengan terus
3.4.1Pelaksana Pemberian Dana, mempertahankan Indek Prestasi Kumulatif
Penyaluran Dana dan Pencairan dengan minimal IPK 3,00 disertai dengan
Dana Beasiswa mengajukan dan menunjukan hasil belajar
pada semester tersebut. Gunaiiitertib

10
pengelolaaniiiiiikeuangan, para penerima evaluasi merupakaniiiiiiaspek yangiiisangat
beasiswaiiiiiiwajib melakukan pencatatan pentingiiuntukiimelihat tertibnyaiiiadministratif,
penerimaan,iiipengeluaran,iiipelaporan keberhasilaniiidaniiiatau kegagalaniiisebuah
keuangan,iiipertanggungjawabaniiiiiiiiidan kebijakan yang telah dirumuskan.iiiFungsi
evaluasi.iiiPencatataniiiiiiiniiiiiiidilakukan evaluasi kebijakaniiisangat berguna untuk
gunaiiiiiikepentingan pertanggungjawaban mendapatkaniiiinformasi mengenai kinerja
administrasi.iiiData yangiiimengemuka diatas kebijakan,iiiterutama berhubunganiiidengan
setelahiiiiiiiiiiiiiiiiiiiidievaluasi iiiiiiiiiternyata pelaksanaaniii kebijakan,iiidan ketepatan
pertanggungjawabaniiikeuanganiipendidikan pertanggungjawabaniii anggarannya.iii
pemberianiiiiibeasiswa secaraiiiadministratif
tidakiiimenjadiiiimasalah yangiiiberarti. 5 KESIMPULAN
Semua persyarataniiiumumnyaiiibisa Berdasarkaniiiiiiirumusan masalah,
dipenuhiiiiiiioleh paraiiimahasiswa. fokusiiiiiipenelitian daniiiiiiianalisisnya, maka
Implementasiiiikebijakan ini setelah penulisiiidapatiiimenarikiiibeberapaikesimpula
dievaluasiiiiiiimenunjukkaniiiiiisangat n sebagai berikut:iii
menguntungkaniibagiiimasyarakatiikabupaten 1. RumusaniiiiiiKebijakan Pendidikan
Jembrana.iiiKondisiiiiimplementasiiikebijakan Gratisiiiterdiriiiidari:
pendidikaniiipemberianiiibeasiswa seperti ini a. Payung Hukum
perluiiidievaluasi kembaliiiigunaiiitertibnya b. Sumber Anggaran
dan konsistensiiiiiiipenyenggaraannya 2. ImplementasiiiiiiiiiiiiiKebijakan
kedepan nanti.iiiKondisiiiiiiiimplementasi PendidikaniiiGratisiiiterdiriiiidari :
layanan pendidikaniiiiiipemberian a. OrganisasiiiiPelaksana. Organisasi
beasiswaiiiiiiseperti pelaksana yangiiiditentukan olehiiiBupati
diuraikaniiidiatasiiiDwidjowijoto,iii(dalam Joko KabupateniiiJembranaiiidalam haliiiiniiiidinas
W,iii2001:87)iiimengemukakaniiibahwa pendidikaniiiiiikabupateniiiiiijembrana.
terdapatiiijenis pendekataniiievaluasi yaitu: b. Penyaluraniiiiiidan PencairaniiiDana
(1) evaluasiiiiiiiiiisemuiii(persedure evaluation) Berhasiliiiiiitidaknyaiiiiiiimplementasi sebuah
adalahiiievaluasi kebijakaniiiiiiiiioleh pemerintahiiikabupaten
yangiiimenggunakanimetode Jembranaiidapatiii controliiisecara
deskriptifiiiiiiuntukiiiiiimenghasilkan informasi transparan. Pemberianiiiiiiiiidana
valid mengenaiiiiiiihasil kebijakaniiiiiitanpa beasiswaiiiiiidiberikan langsungiiikepada
berusahaiiiiiiiiiuntuk menanyakaniiiiiitentang mahasiswaiiiyang dananya dikirim
manfaatiiiiiiiiiiiiiiiiatau nilaiiiidari hasil- melaluiiiirekening bank. Pertanggung
hasiliiikebijakan. Asumsiiiiutamanyaiiiadalah Jawabaniiiiiiiiidan EvaluasiiiiGuna tertib
bahwaiiiiiiukuraniiiiitentangiimanfaatiiidan nilai pengelolaaniiikeuangan,iiisatuan pendidikan
merupakaniiisuatu yangiiiiiiiiidapat terbukti wajibiiimelakukan pencatataniiibaik dana
denganiiisendirinya.iii(2) Evaluasiiiiformal yang masuk dan keluar guna kepentingan
(formal evaluation)iiijugaiiimenggunakan pertanggungjawabaniiidan evaluasi.
metodeiiiiiideskriptifiiidengan tujuaniiiuntuk Pencatataniiiini dilakukan gunaiiikepentingan
menghasilkaniiiinformasiiiiiiiyang validiiidan pertanggungjawabaniiiadministrasi. Proses
terpercayaiiimengenaiiiihasil suatuiikebijakan. pertanggungjawabanikeuangan daniiievaluasi
Asumsiiiiutamanya adalahiiitujuan, daniitarget merupakaniiiaspek yangiiisangat penting
yangiiidiumumkan secaraiiiformal merupakan untukiiiiiiiiimelihat tertibnyaiiiiiiadministratif,
ukuraniiiyang tepatiiidari manfaatiiiatau nilai keberhasilan daniiiatau kegagalan sebuah
kebijakaniiiprogram. (3)iiiEvaluasiiiikeputusan kebijakan yangiiitelah dirumuskan.iiiFungsi
teoritisiii(decisioniiiiiiiiitheoretic evaluation) evaluasiiiikebijakan sangatiiiiiiberguna untuk
menggunakaniiimetode deskriptifiiijuga untuk mendapatkan informasiiiiiiiiiimengenai kinerja
menghasilkaniiiiiiinformasi yangiiiiiiiiidapat kebijakan, iiiterutama berhubungan dengan
dipertanggungjawabkaniiiiiiiiiiiidan iiivalid pelaksanaan iiikebijakan,iiidan ketepatan
menanganiiiiiiihasil-hasiliiiiiikebijakan secara pertanggungjawabaniiianggaran.iii
ekplisitiiiiiidinilai dariiiiiiipelaku kebijakan.
Berdasarkaniiiiiipendapat tersebutiiiiiidapat 6 DAFTAR PUSTAKA
disimpulkaniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiibahwa proses
pertanggungjawabaniiiiiiiiiiiiiikeuanganiiiiiiiidan

11
Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
Yogyakarta:iiiPustaka Pelajar,
1998 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

Hasbullah, Dasar-dasariiiiiiiiiilmu Peraturan Bupati Jembrana Nomor 10 Tahun


pendidikaniii(edisi revisi),iJakarta: 2011
PT Raja Grafindo, 2012

Mardikanto, Totok dan Soebiato,


Poerwoko,Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Persepektif
Kebijakan Publik,Bandung:
Alfabeta, 2015

Munadi, Muhammad dan Barnawi,Kebijakan


Publik di bidang pendidikan,
Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2015

Silalahi,iiiUlber, MetodeiiiPenulisan
Sosial,iiiBandung: PTiiiRefika
Aditama, 2012

Suriasumantri,iiiJujun S, iiiPenelitian
Ilmiah,iiiKefilsafataniiiiiiiiidan
Keagamaan:iiiMencari Paradigma
Kebersamaan,iiidalam M. Deden
Ridwan, ed. Tradisi Terbaru
Penelitian Agama Islam:iiiTinjauan
AntardisipliniiivIlmu,iiiBandung:
Nuansa, 2001

Suryabrata, Sumardi, Metodologi


Penelitian, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1998

Widodo,iiiJoko ,iiiAnalisisiiikebijakan
publik; konsep dan aplikasi
analisis proses kebijakan publik,
Malang: Bayu Media Publishing,
2007

Wahab, SolichiniiiAbdul, Analisis


kebijaksanaan: dariiiiformulasi ke
implementasi kebijaksanaan
negara. Jakarta: Bumi Aksara,
2008

12

Anda mungkin juga menyukai