1. Latar Belakang
Pendidikan di Kalimantan Barat meliputi jenjang pada umumnya yakni SD, SMP,
SMA, dan perguruan tinggi. Terdapat angka-angka partisipasi sekolah berdasarkan
jenjang umur, data dapat dilihat dibawah ini. (BPS KalBar).
Dapat dilihat bahwa aps (dalam persen) cukup baik untuk umur 7-12 tahun,
kemudian masih bertahan hingga umur 13-15 yang artinya untuk sd dan smp, aps
masih cukup tinggi. Namun, untuk jenjang umur 16-18 tahun, dapat terlihat menurun
banyak, yang artinya banyak anak-anak tidak melanjutkan SMA/K atau putus sekolah.
Kemudian hal ini diperparah pada kategori umur selanjutnya yakni 19-24, dimana
anak-anak berada dalam tahap perkuliahan (pendidikan tingkat lanjut)
“Jadi memang, kalau data putus sekolah sudah kita rekap. Cukup banyak. SMA
sekitar 700 lebih, SMK sekitar 1.600an. Itu (data) se-Kalbar,” jelas Sugeng, kepada
awak media, Senin, 23 Agustus 2021. Menurut Kumparan
Lalu bukan hanya tingkat SD, SMP, maupun SMA yang mengalami peningkatan
putus sekolah dan penurunan lama sekolah namun juga perkuliahan. Dari, pengalaman
nyata penulis cukup banyak teman penulis yang putus kuliah dan tidak melanjutkan lagi
perkuliahan. APS meningkat dan angka harapan lama sekolah menurun dikarenakan
faktor ekonomi (rata-rata sumber memberikan jawaban yang sama), faktor pergaulan,
pernikahan dini, dan sulitnya mendapatkan beasiswa. Penulis melakukan sedikit
wawancara dengan beberapa orang yang berpenduduk di Singkawang, Kalimantan
Barat. (Hasil wawancara ditampilkan sesuai persetujuan bersama).
Dari hasil wawancara yang saya lakukan banyak dari mereka yang putus
sekolah maupun kegiatan perkuliahan karena faktor-faktor penyebab yang sudah
disebutkan di atas terutama faktor ekonomi, tetapi setelah penulis bertanya tentang
beasiswa, rata-rata jawaban yang diberikan adalah ketidaktahuan akan mendapatkan
beasiswa serta pengaplikasiannya yang sangat sulit serta beberapa orang di
pedalaman tidak terjangkau (beasiswanya).
Bukan hanya itu saja, terdapat satu keluarga yang penulis telah wawancara dan
merasa kesulitan dalam pengaplikasian beasiswa dan tidak dapat mengikuti ujian
dikarenakan masalah keuangan. Hal ini penulis memprediksi bahwa kemungkinan
terjadinya putus sekolah dan keharusan untuk membantu orangtua.
“Iya, anak kami tidak bisa mengikuti ujian dikarenakan tidak ada biaya dan kami
sudah mengajukan beasiswa dan pemotongan biaya sekolah tetapi tidak bisa
dikarenakan SKTM tidak ada juga hilang oleh sekolah” – Ibu E
2. Deskripsi Masalah
1. SKTM Online
2. Beasiswa Tracker
3. BK
4. Informasi Beasiswa lainnya
Penjelasan fitur :
Pertama, tersedia pembuatan STKM secara online. Banyak dari penduduk yang
kesulitan dalam pembuatan STKM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Biasanya
menjadi salah satu persyaratan dalam pengaplikasian beasiswa terutama untuk
beasiswa yang diberikan untuk orang tidak mampu. SKTM juga merupakan surat yang
ditujukan untuk meringankan beban ekonomi keluarga miskin.
Pada fitur ini hal-hal yang dibutuhkan bisa dapat langsung diattach (kartu
keluarga, dan sebagainya). Lalu untuk hal lainnya juga dilakukan sepenuhnya secara
online. Hanya untuk pengambilan harus dilakukan di dinas sosial terdekat setelah
diproses. Terlihat STKM juga sedikit sulit untuk dibuat, maka akan sangat efektif dan
lebih baik jika adanya pembuatan STKM secara online. Hal ini juga didukung oleh
pengalaman nyata penulis. Pembuatan STKM justru cenderung menimbulkan
judgement terhadap siswa, mahasiswa, keluarga yang membuat STKM. Judge yang
dirasakan ini membuat sebagian orang enggan untuk membuat SKTM.
Kedua, di dalam aplikasi ini juga tersedia fitur beasiswa tracker untuk wilayah
Kalimantan Barat dalam kategori SD, SMP, SMA, dan Universitas, serta Sekolah
Tinggi. (Informasi serta beasiswa). Penulis berpikir bahwa sulitnya mendapatkan
beasiswa karena terbatasnya informasi pada suatu daerah tertentu, terlebih lagi
daerah pedalaman. Hal ini dapat dilakukan dengan beasiswa tracker pada provinsi
Kalimantan Barat, serta informasi lengkap tentang setiap sekolah maupun universitas
yang akan dituju. Informasi yang dimaksud berupa tanggal pendirian, akreditaksi,
jurusan, dan lain-lain. Informasi yang terkait juga berupa tentang jumlah pelamar
beasiswa serta penerima beasiswa.
Fitur yang satu ini tersedia dalam bentuk peta Provinsi Kalimantan Barat yang
dimana setiap kategori akan memiliki petunjuk tentang beasiswa pada suatu sekolah,
contoh gambaran:
Ketiga, yaitu, BK “Beasiswa Kasih”. Hal ini merupakan beasiswa yang bisa
didapatkan dari orang-orang yang baik yang memiliki lebih dan berbagi. Sistem
beasiswa ini mirip dengan orangtua asuh. Bagi mereka yang tidak dapat atau masih
kesulitan dalam pengaplikasian beasiswa dapat mendaftar menjadi penerima
beasiswa, atau di sisi lain, jika yang memiliki lebih dapat berbagi dengan menjadi
pemberi beasiswa. Yang dapat menjadi penerima beasiswa hanya peserta didik yang
berdomisili di Provinsi Kalimantan Barat, tetapi pemberi beasiswa dapat mendaftar
dari mana saja.
Lalu yang keempat adalah terdapat fitur informasi beasiswa diluar negeri dan
dalam negeri, ini hanya berupa informasi saja Jadi untuk para siswa maupun
mahasiswa akan lebih dimudahkan jika ingin mengambil beasiswa di dalam negeri,
maupun di luar negeri (bagi siswa-siswa yang ingin melanjutkan di luar negeri).
4. Objektif
Pada intinya, aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan keinginan siswa maupun
penduduk yang memiliki anak untuk melanjutkan pendidikan dengan bantuan
pemerintah yaitu beasiswa. Bukan hanya itu saja, dengan ini juga sangat
memudahkan pengguna dalam mendapatkan beasiswa. Dengan dimudahkannya
untuk penerimaan beasiswa diharapkan banyaknya penerima beasiswa, dan
biaya bukan menjadi salah satu alasan lagi bagi para siswa maupun mahasiswa
untuk tidak menggapai ilmu dan belajar. Karena dalam mengembangkan negara
maupun kota dimulai dari pendidikan.
5. Sasaran
Sudah jelas inovasi ini hendak diterapkan mulai dari provinsi Kalimantan
Barat dan setiap daerah-daerah kepada peserta didik, dan orangtua peserta
didik. Bukan hanya untuk pengguna aplikasi, tapi juga ditargetkan kepada
pemerintah daerah (pengumpulan data untuk aplikasi), kemendikbud, dan
terutama pada peserta didik yang kurang mampu.
Sumber:
https://kumparan.com/hipontianak/sekitar-2-300-siswa-di-kalbar-putus-sekolah-
akibat-pandemi-corona-1wO0s9OD8cK/2
https://pontianak.tribunnews.com/2023/05/04/angka-putus-sekolah-jenjang-smp-
pada-2022-di-sanggau-capai-161-orang
https://kalbar.bps.go.id/indicator/26/83/1/harapan-lama-sekolah-menurut-kab-
kota.html
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6198080/gratis-begini-cara-membuat-surat-
keterangan-tidak-mampu
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13600/Pentingnya-Melanjutkan-
Pendidikan.html
https://www.bps.go.id/indicator/28/301/1/angka-partisipasi-sekolah-a-p-s-.html