PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitaspeserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi
darikurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasilbelajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alamdi sekitarnya.Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan
filosofis yangmemberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didikmenjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum
dalam tujuanpendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang
dapatdigunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang
dapatmenghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut,Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untukmembangunkehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa
Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan
masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang
lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didikuntuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum,hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancanganpendidikan
untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsamenjadi tugas
utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkankehidupan masa kini
dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatanluas bagi peserta
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas
minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatanpembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalamanbelajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
B. Struktur Kurikulum
Kurikulum Kelas VII,VIII, dan IX menggunakan Kurikulum 2013. Berdasarkan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar, maka dalam usaha mencapai standar kompetensi lulusan, diperlukan kompetensi
inti dan kompetensi dasar. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi
inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
1. Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, KI-4)
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta
didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang
untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal
Keterangan:
a. Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan
kemampuan dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mata
pelajaran umum Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang bersifat
nasional dan dikembangkan oleh pemerintah.
SENIN
No Waktu Kegiatan
1 06.30-07.00 Bersalaman pagi
2 07.00 -07.40 Upacara Bendera
3 07.40 -07.50 Rapat Dinas/brifing
4 07.50–08.30 Pelajaran jam ke-1
5 08.30- 09.10 Pelajaran jam ke-2
6 09.10 -09.50 Pelajaran jam ke-3
7 09.50 -10.05 Istirahat (15 menit)
8 10.05 -10.45 Pelajaran jam ke-4
9 10.45 -11.25 Pelajaran jam ke-5
10 11.25 -12.05 Pelajaran jam ke-6
11 12.05-12.40 Istirahat 2 ( Sholat Dhuhur )
12 12.40-13.20 Pelajaran jam ke-7
13 13.20- 14.00 Pelajaran jam ke-8
14 14.00-14.40 Pelajaran jam ke-9
15 14.40-15.00 Ko-kurikuler dan Refleksi Diri, Lagu Daerah
16 15.00-15.30 Istirahat 3 dan Sholat Ashar
17 15.30-16.30 Pengembangan Diri dan Tajam
SELASA, RABU, KAMIS
No Waktu Kegiatan
1 06.30-07.00 Bersalaman pagi
2 07.00 -07.10 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
a. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar, sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan
tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan
peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan
terprogram terbagi menjadi ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
1) Setiap siswa wajib mengikuti satu macam kegiatan ekstrakurikuler dengan
memilih jenis ekatrakurikuler yang tersedia.
2) Khusus ekstrakurikuler kepramukaan wajib diikuti oleh siswa.
Kepramukaan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan
dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas
baik moral, mental, spiritual, intlelektual, emosional, maupun fisik dan
ketrampilan.
3) Alokasi Waktu diberikan 2 jam yang diselenggarakan setelah kegiatan
pembelajaran. Untuk kelas 9 diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara
intensif untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional
4) Penilaian Kegiatan ekstrakurikuler dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif.
5) Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib adalah Pramuka yang dilaksanakan
secara tatap muka di jumat sore setelah kegiatan intra kurikuler selesai.
6) Kegiatan ekstrakurikuler Pilihan , siswa memilih salah satu dari beberapa
pilihan.
Struktur program dan penilaian pengembangan diri SMP Negeri 2 Imogiri
dijabarkan sebagai berikut :
Pembiasaan :
Rutin
5
6
x x x
x x x
Keteladanan /Pembinaan
Budaya Jabat Tangan
x x x x xx x x x xx x x x x
Budaya Bersih Lingkungan
x x x
Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
Penerapan Budaya TATA BUDI 4 SK
Budaya Antri
Ibadah/ Sholat Berjamaah
Ekstrakurikuler
B.1 Ekstrakulikuler Wajib : (Pramuka) x x x
B.2 Ekstrakulikuler Pilihan
Karawitan
Band/Seni Musik xxx xxx
Hadroh x x
Seni Tari
Bola Basket
Sepak Bola
Pencak Silat
Sepak Takrow
x x -
xx xx -
-
D. Insidental (Penunjang)
1 PHBA xx xx xx
2 Penyuluhan Miras dan Narkoba Pesantren Kilat/Pengajian/Buka
x x Bersama/Manasik
x Haji
3 Karya Wisata Pemeriksaan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan reproduksi AMT
Pelatihan/Pembinaan OSIS Porsenitas
Kemah
4 Out Bound/PMR Kunjungan Museum - x -
5 Simulasi Pencegahan dan Mitigasi Bencana xx xx xxx
7 Bakti Sosial -
8 x
9 -
10 -
11 xxx xx -
12 - - xx
13 xx x
14 - -
15 x
-
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati
b. Layanan Konseling
Layanan Bimbingan Konseling dilaksanakan oleh guru Bimbingan Konseling
yang meliputi :
1) Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a) Bidang Pribadi
b) Bidang Sosial
c) Bidang Belajar
d) Bidang Karier
2) Jenis Layanan
Jenis layanan Bimbingan dan Konseling mencakup :
a) layanan dasar
b) layanan peminatan dan perencanaan individual
c) layanan responsive
d) layanan dukungan system
Layanan Responsif
Konseling individual
VIII Art therapyMediaProses
seni dan hasil
menggan ggu teman, Cara berbagi dan peduli dengan teman Tegas terhadap bullying 2 kali pertem
Layanan
Peserta didik/konseli dapatdasar
BimbinganVIII
memiliki kelompok
keterampilan bersika RoleplaScenarioProses ydan
p asertif terhada p bullyin g Peserta gameshasil
didik/konseli mampu menampilkan
VII
perilaku
yang sesuai
dengan
4. Penilaian
a. Aspek Penilaian
b. Jenis Penilaian
KKM KD
KKM INDIKATOR
75 75 75 75 75 75
Perbaikan / Remedial
Perbaikan / remidial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran
Nilai Raport
Keterangan:
NPH = Nilai Penilaian Harian
NR =Nilai Raport
𝑷𝟏+𝑷𝟐+𝑷𝟑+𝑷𝟒
NR KETERAMPILAN= 𝟒
Keterangan
P1 = Praktik
P2 = Produk
P3 = Proyek
P4 = Portofolio
NOPROGRAM KEBUTUHAN
1.Workshop Hak Anak dan SRA bagi Pendidik dan Tenaga
-Narasumber
Kependidikan
-Konsumsi
-Banner
-Sertifikat
-Rambu Stop Bullying
c. Sekolah Adiwiyata
SMP Negeri 2 Imogiri pada tahun 2018/2019 telah menjadi Sekolah
Adiwiyata tingkat kabupaten dan tahun ini akan maju ke tingkat propinsi.
Sekolah Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta
didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan
mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa
terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam
mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah.
1). Pengertian Adiwiyata
Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik
dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai
norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan
berkelanjutan.
2). Tujuan Adiwiyata
Tujuan Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung
jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Keterangan :
September : PTS, AN, Desember : PAS, Porsenitas
Tabel 17. Rincian Minggu Efektif Semester 2
Jumlah Minggu
Minggu Libur
Minggu Minggu Tdk Efeltif Efektif 03
SemesterBulan Januari Februari
04
Maret
4 1 14
4 0
5 0
Keterangan :
Maret : PTS 2 , April : USek, Mei : ASPD, Juni : PAT, Porsenitas
Jul 2021
AgustSeptOktNovDes 20212021202120212021
Hari/Bln Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Jumlah 20
3 52451
Jumlah 16
2 32351
20
3 43442
19
3 43432
18
3 41541
22
5 42542
115
19 241325259
Keterangan :
1. Awal tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya
10 Libur akhir tahun 3 minggu Juni minggu 4 dan Juli minggu 1 dan 2 tahu
pelajaran 2022
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar (Kunandar, 2011: 244). Sedangkan silabus menurut Yulaelawati
adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian yang disusun secara sistematis, memuat tentang komponen-
komponen yang saling berkaitan dalam mencapai penguasaan kompetensi
dasar.
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar, logis dan dapat dipertanggung jawabkan secara
keilmuan.Dalam kurikulum 2013 Ilmiah dapat dimaknai bahwa setiap
materi yang dikembangkan dalam bentuk silabus harus memiliki nilai-nilai
kebenaran. Artinya, materi-materi tersebut tidak bertentangan dengan
3. Fleksibel
Fleksibel berarti dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berubah
sesuai dengan kondisi dan perkembangan peserta didik. Selain itu, peserta
didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan, tanpa harus terikat
sebagaimana yang terdapat dalam silabus.Maksudnya setiap materi yang
dikembangakn dalam silabus harus dapat dilaksanakan sesuai dengan
keadaan. Tanpa harus sama persis dengan yang tertulis dalam silabus.
Dalam artian, pelaksanaannya dapat menyesuaikan dengan kondisi peserta
didik. Namun demikian, juga harus tetap memerhatikan pokok-pokok
materi yang telah dikembangkan dalam silabus. Jadi, dapat dipahami
bahwa pelaksanaannyalah yang bersifat fleksibel.
4. Kontinuitas
Kontinuitas yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas dalam
silabus memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi
dan pribadi peserta didik. Kemudian, silabus harus dibuat secara terencana,
8. alokasi waktu
9. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
A. Pengertian RPP
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP yang
dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan
buku panduan guru. Dalam Kurikulum 2013 sebagaimana disebutkan dalam
Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah bahwa peserta didik harus diajarkan untuk mencari tahu bukan
diberi tahu. Prinsip ini merujuk pada konsep pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik (student active learning)
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis sebagai langkah awal dari proses pembelajaran.
Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan efisien dalam rangka
mengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi. RPP disusun
berdasarkan serangkaian KD yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih. Penyusunan RPP ini dilakukan pada setiap awal semester atau
awal tahun pelajaran, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
3. Berbasis konteks
Pembelajaran berbasis konteks dapat terwujud apabila guru mampu
mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai sumber belajar lokal
(setempat), guru mengenal situasi dan kondisi sosial ekonomi peserta
didik, mengenal dan mengedepankan budaya atau nilai-nilai kearifan
lokal, tanpa kehilangan wawasan global. Sebagai contoh nilai gotong
royong di Jawa atau pela gandong di Maluku dapat dijadikan inspirasi
mengembangkan proses dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran juga
dapat dimulai dari apa yang sudah diketahui oleh peserta didik sesuai
dengan konteksnya dan baru pada konteks yang lebih luas.
4. Berorientasi kekinian
Ini adalah pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan nilai-nilai kehidupan masa kini.Guru
yang berorientasi kekinian adalah guru yang “gaul”, tidak “gaptek”,
“melek informasi”, bahkan sebaiknya well informed, selalu meng-update
dan meng-up grade ilmu pengetahuan yang menjadi bidangnya, termasuk
teori-teori dan praktik baik di bidang pendidikan/pembelajaran. Dengan
demikian rancangan pembelajaran yang dikembangkan guru dapat
menjadi inspirasi bagi siswa dana abagi guru-uru yang lain.
7. Menentukan Penilaian
D. Komponen RPP
Komponen dan sistematika RPP berikut mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
Komponen RPP sebagai berikut :
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
BAB VII
PENUTUP
Hasil yang dicapai dari kurikulum di satu sisi berguna sebagai dasar
perbaikan dan pengembangan. Di sisi lain, berguna sebagai tolok ukur kompetensi
guru dan peserta didik. Kurikulum disusun dari, oleh dan untuk sekolah, maka
dinamika di dalamnya ditekankan pada basis kompetensi guru dan peserta didik
sebagai titik tolak peningkatan mutu pendidikan.
DAFTAR LAMPIRAN