Disusun Oleh :
Mengetahui,
(...................................................) (...................................................)
Perforasi terjadi apabila isi dari kantung masuk ke dalam kavum abdomen,
sehingga menyebabkan terjadinya peritonitis. Contohnya seperti pada kasus
perforasi gaster atau perforasi duodenum. Selain itu, 10 – 15 % pasien yang
didiagnosa divertikulitis akut akan berkembang menjadi perforasi. Pasien biasanya
akan datang ke tempat perawatan dengan gejala peritonitis umum. Kadar mortalitas
secara relatifnya tinggi yaitu hampir 20 – 40 %. Kebanyakkan disebabkan oleh
komplikasi seperti syok septik kegagalan multi organ. Kecederaan berkaitan usus
yang disebabkan endoskopi (endoscopy-associated bowel injuries) jarang
menyebabkan terjadinya perforasi.
B. Etiologi
Perforasi non-trauma:
1. Akibat faktor predisposisi: termasuk ulkus peptic
- Perforasi oleh malignasi intra abdomen atau limfoma
- Benda asing misalnya jarum pentul dapat menyebabkan perforasi esophagus,
gaster, atau usus dengan infeksi intra abdomen, peritonitis, dan sepsis
2. Perforasi trauma (tajam atau tumpul):
- Trauma iatrogenic setelah pemasangan pipa nasogastric saat endoskopi
- Luka penetrasi ke dada bagian bawah atau abdomen
- Trauma tumpul pada gaster
C. Klasifikasi
E. Patofisiologi
F. Pathway
G. Tanda dan Gejala
H. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
1. Radiologi
Radiologis memiliki peran nyata dalam menolong ahli bedah dalam
memilih prosedur diagnostik dan untuk memutuskan apakah pasien perlu
dioperasi. Deteksi pneumoperitoneum minimal pada pasien dengan nyeri
akut abdomen karena perforasi gaster adalah tugas diagnostik yang paling
penting dalam status kegawatdaruratan abdomen, dengan menggunakan
teknik radiologi maka dapat mendeteksi jumlah udara sebanyak 1 ml.
dalam melakukannya, perlu teknik foto abdomen klasik dalam posisi
berdiri dan posisi lateral decubitus kiri.
2. Ultrasonografi
Ultrasonografi adalah metode awal untuk kebanyakan kondisi akut
abdomen. Pemeriksaan ini khususnya berharga untuk mendeteksi cairan
bebas di pelvik kecil menggunakan teknik kandung kemih penuh.
Kebanyakan, ultrasonografi tidak dapat mendeteksi udara bebas.
3. CT Scan
CT scan abdomen adalah metode yang jauh lebih sensitif untuk
mendeteksi udara setelah perforasi, bahkan jika udara tampak seperti
gelembung dan saat pada foto rontgen murni dinyatakan negatif.
I. Komplikasi
J. Masalah Keperawatan
K. Intervensi Keperawatan