1. Warga negara Republik Indonesia, pria dan wanita, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun
1945, bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
3. Berijazah minimal lulusan SMA/MA/SMK semua jurusan dengan nilai rata-rata (UAN
ditambah UAS) minimal 55,00.
4. Tinggi badan minimal 163 cm untuk Caba Pria dan 160 cm untuk Caba Wanita dengan berat
badan seimbang.
5. Berkelakuan baik dan tidak sedang kehilangan hak untuk menjadi Prajurit berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap disertai dengan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres setempat.
6. Sehat jasmani dan rohani, tidak bertato atau bertindik maupun bekasnya, tidak buta warna dan
tidak berkaca mata/ memakai softlens.
7. Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama mengikuti Dikma dan selama 2
(dua) tahun setelah selesai pendidikan.
8. Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 (sepuluh) tahun terhitung saat
mulai dilantik menjadi Sersan Dua.
10. Memiliki KTP dan Kartu Keluarga (KK) sesuai dengan tempat pendaftaran terdekat sesuai
domisili Calon.
12. Berdomisili Minimal 6 bulan di Wilayah Panda/tempat Pendaftaran terdekat yang dinyatakan
sah secara administrasi maupun fakta.
13. Memiliki kartu Bpjs atau kartu jaminan kesehatan dan sejenisnya.
A. Calon mendaftar secara online melelui internet pada website al.rekrutmen-tni.mil.id
(https://al.rekrutmen-tni.mil.id/) dengan mengisi formulir pendaftaran.
B. Daftar ulang secara fisik ke tempat pendaftaran yang telah ditentukan dengan menunjukkan
cetakan formulir pendaftaran dan dokumen asli beserta fotocopy yang sudah dilegalisir masing-
masing (2) lembar antara lain:
1) Akte Kelahiran,
4) Ijazah dan SKHU SD, SMP, SMA sederajat masing-masing foto copy dan dilegalisir satu
lembar
6) Akte nikah dan akte Cerai (bagi orang tua yang menikah lagi)
7) Pas foto hitam putih terbaru ukuran 4x6 cm dua (2) lembar, 3x4 cm tiga (3) lembar serta
stopmap warna biru
C. Pakaian calon saat mendaftar menggunakan kemeja putih dan celana kain hitam
Berikut merupakan serangkaian test yang harus dilakukan
dalampenerimaan Bintara dan Tamtama :
1. Pemeriksaan Administrasi
Pemeriksaan kebenaran dan kelengkapan berkas peserta.
4. Test berenang
5. Pemeriksaan Anthropometri
Pemeriksaan antropometri merupakan tes untuk mengukur penampilan/komposisi tubuh dan
bentuk tubuh manusia. Dalam hal ini pengukuran yang dilihat berdasarkan kepala (miring
kanan/kiri), leher menjulur ke depan ( head posture), bahu kiri/kanan rendah (shoulder droop),
bahu kiri/kanan ke depan (shoulder trust), lekuk tulang punggung (lordosis, kifosis, skoliosis),
dada pipih/ceking, dada meruncing ke depan, perut menonjol ke depan, tipe tubuh gemuk/kurus,
pinggul ( hip trust), keseimbangan panggul, kaki X/O, telapak kaki datar, sikap dan cara
berjalan.
7. Tes Akademik I (Bahasa Indonesia, Pengetahuan Umum, Matematika (IPA dan IPS)
Tes akademik dilakukan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Ketiga materi
tersebut merupakan materi pokok yang terdapat dalam silabus, namun perkembangannya di tes
akademik maupun lapangan, materi dapat lebih berkembang menjadi matematika, bahasa
Inggris, bahasa Indonesia, pengetahuan alam, pengetahuan umum (termasuk Undang-Undang
Kepolisian), wawasan kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, Wawasan
Nusantara, Kewarganegaraan)cc, perundang-undangan.
9. Materi untuk Bintara Kompetensi khusus (Polair, TI, Musik, Pilot, Agama, Perawat, Tata
Boga, Penyidik Pembantu, Olahraga, Bidan, Pramugari)
Terdapat materi tambahan yaitu Tes Kompetensi Keahlian (TKK) meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku.
Syarat umum pendaftaran Bintara dan Tamtama TNI AD
a. Persyaratan umum
1. Warga Negara Indonesia.
2. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia tahun 1945.
4. Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi-tingginya 22 tahun pada
saat pembukaan pendidikan pertama tanggal 1 Agustus 2021.
5. Tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian
Republik Indonesia (dilengkapi pada saat calon mengikuti pemeriksaan psikologi).
6. Sehat jasmani dan rohani.
7. Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
b. Persyaratan lain
c. Persyaratan tambahan
1. Harus ada surat persetujuan orang tua/wali dan selama proses penerimaan prajurit TNI AD
tidak melakukan intervensi terhadap panitia penerimaan maupun penyelenggara pendidikan
pertama dalam bentuk apapun, kapanpun dan dimanapun.
2. Tidak berlaku nilai remedial dan bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain atau lembaga
pendidikan di luar naungan Kemendikbud, harus mendapat pengesahan dari Kemendikbud atau
Disdik Kota/Kabupaten.
3. Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik, kecuali yang disebabkan oleh
ketentuan agama/adat.
4. Bersedia mematuhi peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung, apabila
terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka harus bersedia
dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma, jika pelanggaran tersebut ditemukan di
kemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama.
5. Memiliki kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) aktif.
Berikut merupakan syarat penerimaan Akmil
1. Pemeriksaan Administrasi
Pemeriksaan kebenaran dan kelengkapan berkas peserta sekaligus mengukur tinggi badan dan
berat badan.
4. Test berenang
Ujian renang sepanjang 25 meter
5. Pemeriksaan Anthropometri
Pemeriksaan antropometri merupakan tes untuk mengukur penampilan/komposisi tubuh dan
bentuk tubuh manusia. Dalam hal ini pengukuran yang dilihat berdasarkan kepala (miring
kanan/kiri), leher menjulur ke depan ( head posture), bahu kiri/kanan rendah (shoulder droop),
bahu kiri/kanan ke depan (shoulder trust), lekuk tulang punggung (lordosis, kifosis, skoliosis),
dada pipih/ceking, dada meruncing ke depan, perut menonjol ke depan, tipe tubuh gemuk/kurus,
pinggul ( hip trust), keseimbangan panggul, kaki X/O, telapak kaki datar, sikap dan cara
berjalan.
7. Tes Akademik I (Bahasa Indonesia, Pengetahuan Umum, Matematika (IPA dan IPS)
Tes akademik dilakukan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Ketiga materi
tersebut merupakan materi pokok yang terdapat dalam silabus, namun perkembangannya di tes
akademik maupun lapangan, materi dapat lebih berkembang menjadi matematika, bahasa
Inggris, bahasa Indonesia, pengetahuan alam, pengetahuan umum (termasuk Undang-Undang
Kepolisian), wawasan kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, Wawasan
Nusantara, Kewarganegaraan)cc, perundang-undangan.