OLEH
…….
NIP: ….
PEMERINTAHAN ….
DINAS PENDIDIKAN
….
….
2005
LEMBAR PENGESAHAN
…….. ….
NIP : …. NIP: ….
Mengetahui
Kepala …
….
…..
NIP: ….
Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya
Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas … ini telah disetujui dan
Ketua PGRI
Kabupaten …
……
NPA. ….
Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya
Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas … ini telah disetujui dan
Kabupaten …
……
NPA. ….
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya ilmiah
ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Karya ilmiah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pembelajaran PAKEM
Pada Siswa Kelas … ini, disusun untuk memenuhi persyaratan kenaikan golongan
profesi guru dari IV/a ke IV/b.
Dalam penyusunan dan penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten …
2. Yth. Ketua PGRI Kabupaten …
3. Yth. Rekan-rekan Guru …
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti
harapkan demi kesempurnaan penelitian ini dan demi penelitian yang akan datang.
…, Mei 2005
Peneliti
ABSTRAK
Halaman
Abstrak .............................................................................................................
B. Pembahasan .............................................................................
A. Simpulan ..................................................................................
B. Saran ........................................................................................
Lampiran Halaman
PENDAHULUAN
dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik,
Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan
bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru
Ketika kegiatan belajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam
bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala
jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak
didik maupun yang bersumber dari luar anak didik, harus guru hilangkan, dan
arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik.
Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan.
Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak
didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam
pengajaran.
dengan anak didik lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak
didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal.
Maka adalah penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak
didik. Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala
dalam sistemnya. Yaitu tujuan, bahan ajar (materi), anak didik, sarana, media,
kualitas (proses dan produk) pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan oleh
yang diharapkan untuk dikuasai atau dimiliki oleh anak didik baik
bagaimana terjadi hubungan antara guru/bahan ajar yang didesain dan dengan
didik untuk aktif, kreatif dan senang yang melibatkan secara optimal mental
dan fisik mereka. Tingkat keaktifan, kreatifitas, dan kesenangan mereka dalam
belajar merupakan rentangan kontinum dari yang paling rendah sampai yang
paling tinggi. Tetapi idealnya pada kontinum yang tertinggi baik pelibatan
aspek mental maupun fisik anak didik. Oleh karena itu, interaksi belajar
(1) Berbuat
pembelajaran reflektif.
untuk menjadikan hasil belajar sebagai referensi refleksi kritis tentang dampak
pembelajaran tersebut, dapat membuat anak didik aktif dalam berfikir (mind-
Agar hasil ini dapat optimal, guru dituntut untuk mengubah peran dan
demokratis dan dialogis antara guru dengan anak didik, dan anak didik dengan
anak didik (Moh. Shochib: 1999; dan Paul Suparno dkk: 2001).
dapat membuat pembelajaran lingking (link and math atau life skill) dan
bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Tentunya hal ini merupakan
tua. Untuk mencapai keberhasilan ini perlu dukungan dan partisipasi aktif
seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan
peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua
mata pelajaran yang tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan
B. Rumusan Masalah
Tahun pelajaran …?
C. Tujuan Penelitian
pelajaran …
pelajaran …
D. Kegunaan Penelitian
berguna sebagai:
Islam.
Agama Islam.
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
F. Batasan Masalah
pelajaran …
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan kisah nabi Ibrahim a.s,
KAJIAN PUSTAKA
A. Model PAKEM
ini sangat cocok untuk kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang senantiasa
berorientasi pada aktivitas siswa (student centered learning). Model ini dapat
PAKEM.
Kemandirian dan tanggung jawab dibina sejak awal. Kebersamaan dan bekerja
Orientasi tujuannya adalah agar anak belajar lebih mendalam, anak lebih kritis
berikut:
a. Aktif
- Selalu mencoba
b. Kreatif
- Tidak mudah puas dengan hasil kerjanya dan selalu ingin berbuat
terus
c. Efektif
d. Menyenangkan
a. Persiapan
centered learning)
hanya terpaku pada satu metode yang ada. Jika hal itu sudah
mengasyikkan.
Modalitas belajar yang dimiliki anak ada tiga, yaitu gaya belajar
senang dengan cara melihat, baik itu gambar maupun bagan. Anak
menyentuh.
(terutama orang tua) untuk memaksa anak yang tidak ingin pada
ini, mungkin ini pendekatan yang terbaik. Guru serta orang tua
b. Proses
terhadap siswa.
Sumber belajar yang harus dimiliki oleh guru adalah dari sumber
sesuatu
berpusat pada siswa maka seorang guru bisa menggali potensi yang
terbuka.
5) Pemecahan masalah (problem solving)
bermanfaat.
direspon dengan baik oleh guru. Pertanyaan yang timbul dari anak
Sesuatu yang sangat berarti bagi seorang anak adalah ketika apa
karyanya.
Di sisi lain harus diciptakan kerja sama yang baik. Perbedaan yang
3. Kegiatan PAKEM
atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya
(Usman, 2000:5).
ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi
mengajar PAI meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan,
pengajaran PAI.
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001:3) bahwa siswa
yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan
2. Macam-macam Motivasi
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada
b. Motivasi Ekstrinsik
luar.
tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu
bimbingan guru.
5) Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat
yang besar.
belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti
dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak
ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan
menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai
Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.
dicapai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil
setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut
pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui
belajar PAI adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara
belajar mengajar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
(2000) (dalam Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung
pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara
pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan
guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk
ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara
penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran
pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus
ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah
cukup.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
semester genap ….
3. Subyek Penelitian
pada pokok bahasan kisah nabi Ibrahim a.s, dan nabi Ismail a.s.
B. Rancangan Penelitian
3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih
dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut.
Putar
an 1
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Putar
an 2
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Putar
an 3
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/
Observasi
berikutnya.
kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri
dengan tes formatif di akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan
akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang
fungsinya adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai
bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk menentukan
apakah suatu tujuan telah tercapai, dan (3) untuk memperoleh suatu nilai
mana TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang dikumpulkan
D. Analisis Data
maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan
terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas
klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas secara
individu mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama
dengan 65%.
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
klasikal jika siswa yang mendapat nilai 65 lebih dari atau sama dengan 85%,
sedangkan seorang siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
siswa adalah 70,00 dan ketuntasan belajar mencapai 68,18% atau ada
sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan
c. Refleksi
d. Refisi
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
catatan.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
mengajar.
digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada
siswa dari 22 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa
berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga
c. Refleksi
1) Memotivasi siswa
3) Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan
bertanya.
kesimpulan/menemukan konsep.
4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan
belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
sebesar 82,73 dan dari 22 siswa telah tuntas sebanyak 19 siswa dan 3
kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih
baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini
c. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
d. Revisi Pelaksanaan
PAKEM dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman
meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 68,18%, 79,01%,
dan 86,36%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah
tercapai.
pembelajaran PAI pada pokok bahasan kisah nabi Ibrahim a.s, dan nabi
dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya
A. Simpulan
PAI.
proses belajar mengajar PAI lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
yang optimal.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindon.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya: University Press.
Univesitas Negeri Surabaya.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-
PPAI, Universitas Terbuka.
Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 100 12 80
2 60 13 50
3 80 14 70
4 60 15 70
5 70 16 80
6 80 17 70
7 70 18 50
8 50 19 60
9 70 20 100
10 40 21 70
11 90 22 70
Jumlah 770 7 4 Jumlah 770 8 3
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
Jumlah Siswa yang tuntas : 15
Jumlah Siswa yang tidak tuntas : 7
Skor Maksimal Ideal : 2200
Skor Tercapai : 1540
Rata-rata Skor Tercapai : 70,00
Prosentase Ketuntasan : 68,18
Lampiran 3
Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 100 12 90
2 70 13 70
3 90 14 90
4 80 15 90
5 80 16 90
6 90 17 80
7 90 18 60
8 60 19 80
9 90 20 100
10 60 21 80
11 100 22 80
Jumlah 910 9 2 Jumlah 910 10 1
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
Jumlah Siswa yang tuntas : 19
Jumlah Siswa yang tidak tuntas : 3
Skor Maksimal Ideal : 2200
Skor Tercapai : 1820
Rata-rata Skor Tercapai : 82,73
Prosentase Ketuntasan : 86,36