Anda di halaman 1dari 3

Nama : Helmina Salwa

NIM : 2111015320007
Program Studi : Farmasi
Mata Kuliah : Farmasi Fisika

1. Jelaskan perbedaan antara tegangan permukaan dan tegangan antar muka


2. Jelaskan metode-metode pengukuran tegangan permukaan dan tegangan antar muka
3. Sebutkan metode mana (berdasarkan jawaban soal no 2) yang digunakan untuk mengukur
tegangan permukaan
4. Sebutkan metode mana (berdasarkan jawaban soal no 2) yang digunakan untuk mengukur
tegangan antar muka
5. Sebutkan metode mana (berdasarkan jawaban soal no 2) yang digunakan untuk mengukur
keduanya sekaligus
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan surfaktan dan jelaskan pula bagaimana surfaktan
bekerja (mekanisme kerja surfaktan)
7. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja ditergen dalam mengangkat kotoran pada
permukaan/antar muka
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CMC dan jelaskan kegunaan mempelajari
CMC/fungsi CMC

Jawab

1. Tegangan permukaan (surface tension), yaitu gaya per satuan panjang yang harus
diberikan sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam, istilah tegangan
permukaan digunakan untuk tegangan cairan-uap dan tegangan padatan-uap. Satuan :
dyne/cm atau N/m Tegangan antarmuka (interfacial tension): yaitu gaya per satuan
panjang yang terdapat pada antarmuka 2 fase cair yang tidak bercampur (gaya tarik
menarik antara 2 cairan yang tidak dapat bercampur), istilah tegangan antar muka
digunakan untuk gaya antara dua cairan, antara dua padatan, dan pada antarmuka cairan-
padatan. Satuan : dyne/cm. Tegangan antarmuka biasanya lebih kecil daripada tegangan
permukaan karena gaya adhesif antara dua fase cairan yang membentuk suatu antarmuka
lebih besar daripada antara suatu cairan dan suatu gas (Sinko, 2011).

2. Metode-metode pengukuran tegangan permukaan dan tegangan antar muka antara lain:
a) Metode kenaikan kapiler, bila suatu tabung kapiler dicelupkan ke dalam suatu cairan
yang ada di dalam sebuah gelas piala, cairan tersebut biasanya akan naik dalam
tabung sepanjang jarak tertentu, karena gaya adhesi antara molekul-molekul cairan
dan dinding kapiler lebih besar daripada gaya kohesi antarmolekul cairan, cairan itu
dikatakan membasahi dinding kapiler, menyebar pada dinding tersebut serta menaik
di dalam tabung.
b) Metode cincin DoNouy, Tensiometer DuNouy digunakan secara luas untuk
mengukur tegangan permukaan dan tegangan antarmuka. Prinsip instrumen ini
didasarkan pada fakta bahwa gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin
platinum-iridium yang dicelupkan pada permukaan atau antarmuka berbanding lurus
dengan tegangan permukaan atau tegangan antarmuka.

3. Metode yang digunakan untuk mengukur tegangan permukaan adalah bisa digunakan
salah satu dari metode ini yaitu, menggunakan metode kenaikan kapiler atau bisa juga
dengan metode cincin DoNouy. (Sinko, 2011).

4. Metode yang digunakan untuk mengukur tegangan antar muka adalah metode cincin
DoNouy karena metode ini dapat mengukur tegangan antarmuka, dan tidak dapat
menggunakan metode kenaikan kapiler (Sinko, 2011).

5. Metode yang dapat mengukur keduanya, yaitu tegangan permukaan dan tegangan antar
muka bisa dengan menggunakan metode cincin DoNouy (Sinko, 2011).

6. Surfaktan adalah senyawa yang dapat menurunkan suatu tegangan permukaan. Surfaktan
berfungsi untuk menurunkan tegangan antarmuka dari dua fase cairan (air dan minyak),
zat air dengan udara, ataupun zat padat dengan air. Surfaktan juga bisa berguna dalam
menyatukan fase emulsi. Mekanisme kerja surfaktan yaitu menurunkan tegangan dari
permukaan air dengan melepaskan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan. Dimana hal
ini akan menyebabkan daya penyebaran semakin merata. Surfaktan yang berdisosiasi
pada air dan melepaskan zwitterions yaitu bisa dikenal dengan surfaktan ionik.,
sedangkan surfaktan yang tidak berdisosiasi disebut surfaktan anionic, contohnya yaitu
sabun (Sinko, 2011).

7. Mekanisme kerja detergen bisa terjadi dari dua proses, yaitu terlepasnya kotoran dari
substrat dan suspensi kotoran yang sudah terlepas sehingga tidak mengendap kembali.
Secara rincinya mekanisme kerja dari detergen yaitu: pada ekor hidrokarbon dari anion
detergen akan larut pada minyak, kemudian sel yang berminyak secara bertahap akan
pecah dan menjadi terhalang atau terjepit dari anion detergen, lalu kandungan minyak
akan tertahan dalam koloid suspense oleh detergen tersebut, sehingga pada tahapan
akhirnya detergen dapat mengangkat noda atau kotoran pada permukaan/tegangan
antarmuka (Sinko, 2011).

8. CMC (Critical Micellar Concentration) dapat diartikan sebagai konsentrasi kritis misel.
CMC tidak terlarut dalam air, tetapi tersuspensi, biasanya berupa partikel bentuk bola
dengan diameter 2.5-6 nm. CMC berfungsi sebagai batas konsentrasi surfaktan agar
terbentuk misel. Misel dapat terbentuk apabila konsentrasi cukup tinggi dan suhu harus
diatas atau tepat di suhu kritis (Sinko, 2011).
Daftar Pustaka

Sinko, P. J. 2011. Martin Farmasi Fisikia dan Ilmu Farmasetika Edisi 5. EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai