Anda di halaman 1dari 22

BIAYA PERSEDIAAN

Kelompok 3
ANGGOTA KELOMPOK

ADJI MUHAMMAD MUHAMMAD FAIZ A. M. WAHYU


TAQWA 12181039 RAMADHAN
12181003 12181046

M. SALEH NAUFAL AUSYAFI HASYER KAMAL


12181035 AKBAR BARON W
12181048 12191035
BIAYA PERSEDIAAN
Biaya persediaan atau holding cost adalah biaya
yang terjadi karena adanya persediaan yang meliputi
seluruh pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan
sebagai akibat perusahaan menyimpan persediaan.

Penetapan biaya persediaan atau evaluasi


persediaan memungkinkan perusahaan untuk
memberikan nilai moneter untuk barang-barang
dalam persediaan mereka. Inventaris perusahaan
seringkali merupakan aset terbesarnya dan
pengukuran yang tepat untuk memastikan
keakuratan laporan keuangan.
LANGKAH -LANGKAH
MENENTUKAN BIAYA
PERSEDI AAN
Menentukan biaya persediaan sering dilakukan dalam
5 langkah:

• Menentukan periode waktu


• Identifikasi persediaan awal
• Tambahkan biaya pembelian inventory selama
periode
• Hitung biaya persediaan pada akhir periode
• Menghitung total biaya bersediaan

# Total biaya persediaan = persediaan awal + pembelian


persediaan – persediaan akhir
METODE
Terdapat tiga metode dalam menentukan biaya
persediaan yaitu:

1. Metode FIFO (First In First Out)

Pada metode ini barang yang dibeli pertama kali


adalah yang akan dikeluarkan terlebih dahulu,
metode ini umum digunakan dalam penilaian
persedian karena metode tersebut sesuai dengan
arus biaya aktual (cash flow).

2. Metode LIFO (Last In First Out)

Pada metode ini barang dibeli terkahir adalah yang


akan dikeluarkan terlebih dahulu. Tetapi metode
LIFO ini sudah dilarang menurut PSKA 14 (revisi
2008) karena dengan metode ini pajak perusahaan
akan lebih kecil pada saat terjadi inflasi.
METODE
3. Metode Average

Metode ini digunakan untuk menghitung biaya per


unit persediaan dengan cara rata - rata tertimbang.
Caranya adalah membagi jumlah biaya barang yang
tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang
tersedia untuk dijual sehingga akan didapatkan
biaya rata - rata per unit.

4. Metode ABC

Metode ABC membagi persediaan dalam tiga kelas


atas nilai persediaan. Dengan mengetahui kelas-
kelas tersebut, dapat diketahui item persediaan
tertentu yang harus mendapat perhatian lebih
intensif/serius dibandingkan item yang lain. Nilai
investasi dalam metode ini adalah jumlah nilai
seluruh item pada satu periode tertentu, atau
dikenal dengan istilah volume tahunan rupiah.
METODE
Kriteria untuk masing-masing kelas tersebut yaitu:

1. kelas A
kelas ini mewakili 70% dari total nilai persediaan
meskipun jumlahnya hanya sedikit, bisa 20% dari
seluruh item. Sehingga kelas ini memerlukan
pemeriksaan secara intensif karena pengadaannya
memerlukan biaya yang tinggi.

2. kelas B
kelas ini mewakili sekitar 20% dari nilai persediaan
tahunan dan sekitar 30% dari jumlah item. Kelas ini
memerlukan teknik pengendalian yang moderat.

3. kelas C
kelas ini mewakili 10% dari dari total nilai
persediaan dan 50% dari jumlah item persediaan.
Sehingga kelas ini memerlukan teknik pengendalian
yang sederhana, pemeriksaannya hanya dilakukan
sekali-sekali
METODE
5. Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan


salah satu model yang sudah tua namun model EOQ
ini banyak digunakan sampai saat ini karena mudah
penerapannya. Metode EOQ ini digunakan untuk
menentukan jumlah pesanan ekonomis atas suatu
bahan baku yang diperlukan yaitu diperoleh dengan
menggunakan pendekatkan tabel dan grafik atau
dengan menggunakan formula dari metode
Economic Order Quantity (EOQ)
METODE
Dalam menentukan EOQ dapat digunakan rumus

Atau

Atau

Dimana:
D = Permintaan tahunan
OC = Ordering Cost atau jumlah biaya pemesanan
setiap kali pesan
CC = %CC x P
%CC = persen biaya penyimpanan
P = Harga per unit
METODE
6. Metode Just In Time ( JIT)

Metode ini menekankan, semua material harus menjadi


bagian aktif dalam sistem produksi dan tidak boleh
menimbulkan masalah yang akhirnya mengakibatkan
timbulnya biaya persediaan. Dalam JIT, persediaan
diusahakan seminimum yang diperlukan untuk menjaga
tetap berlangsungnya produksi. Bahan/barang harus
tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat pada saat
diperlukan, serta dengan spesifikasi/mutu yang tepat
sesuai dengan yang dikehendaki. Metode JIT dapat
dilaksanakan dengan baik apabila produk yang dibuat
memiliki sedikit variasi/jenis dan lokasi pemasok secara
fisik berada tidak jauh dari perusahaan
JEN IS -JENIS BIAYA
PERSEDIAAN
terdapat empat jenis biaya persediaan, yaitu :

1. Harga barang (item cost)

Harga barang adalah harga murni material yang akan


dibeli oleh perusahaan

2. Biaya simpan (carrying cost/holding cost)

Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan untuk


menyimpan persediaan meliputi biaya sewa, biaya
fasilitas penyimpanan, biaya penanganan persediaan,
pajak, biaya untuk mitigasi risiko kehilangan, risiko
rusak, dan berbagai jenis biaya yang berkaitan dengan
penyimpanan.
JEN IS -JENIS BIAYA
PERSEDIAAN
besar biaya penyimpanan dapat dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :

TCC = %CC x P x A

atau

TCC = CC x (Q/2)

Dimana :
TCC = total carrying cost
CC = %CC x P
%CC = persen biaya penyimpanan
P = Harga per unit
A = Rata rata jumlah unit persediaan
A = Q/2
Q = jumlah unit persediaan di pesan
JEN IS -JENIS BIAYA
PERSEDIAAN
3. Biaya pemesanan (ordering cost/setup cost)

Biaya pemesanan adalah biaya yang diperlukan untuk


melakukan pemesanan meliputi berbagai detail biaya
termasuk hal-hal administratif.

umus Ordering cost adalah sebagai berikut:

TOC = OC x N

Dimana:
OC = Ordering Cost atau jumlah biaya pemesanan
setiap kali pesan
N = Jumlah atau frekuensi pemesanan = T/Q
T = Jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam satu
tahun
Q = kuantitas pemesanan
JEN IS -JENIS BIAYA
PERSEDIAAN
Beberapa ahli berpendapat bahwa biaya ordering cost dan
setup cost ini adalah sama, namun ada juga yang
menganggap bahwa dua hal itu berbeda. Adapun
perbedaan dari kedua jenis biaya ini yaitu:

a. Biaya pemesanan (ordering cost)


Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul
untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi
biaya untuk menentukan pemasok (supplier), pengetikan
pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan, biaya
penerimaan, dan seterusnya.

b. Biaya pembuatan (setup cost)


Biaya pembuatan adalah semua pengeluaran yang timbul
jika bahan diproduksi sendiri oleh perusahaan. Yang
termasuk ke dalam biaya ini adalah semua biaya yang
timbul untuk mempersiapkan produksi suatu barang,
meliputi biaya menyusun peralatan produksi, menyetel
mesin, mempersiapkan gambar kerja, dan seterusnya.
SUMBER
• DARYANTO. 2013. SARI KULIAH MANA JEMEN
PEMASARAN (CETAKAN 2). BANDUNG. PENERBIT: PT
SARANA TUTORIAL NURANI SEJAHTERA.
• HAKIM, ARMAN, NASUTION & PRASETYAWAN,YUDHA
(2008). PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI. EDISI 1.GRAHA ILMU, YOGYAKARTA
• HERJANTO, EDDY. (2004). MANA JEMEN OPERASI
DAN PRODUKSI. JAKARTA: GRASINDO.
• HT TPS://ARDRA.BIZ/TOPIK/JENIS-BIAYA-
PERSEDIAAN/
THANK
YOU!
Contoh Soal Carrying Cost
Contoh Soal Carrying Cost
Contoh Soal Orderring Cost
Contoh Soal Inventory Cost
Contoh Soal Inventory Cost
JEN IS -JENIS BIAYA
PERSEDIAAN
4. Biaya kehabisan persediaan (stockout cost)

Konsep dari biaya ini adalah biaya yang muncul ketika


perusahaan dihadapkan pada situasi di mana permintaan
lebih besar daripada penawaran sehingga terjadi
kehabisan persediaan

Anda mungkin juga menyukai