Puji dan syukur pemohon panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat
serta hidayah-Nya lah, pemohon dapat membuat proposal TUGAS AKHIR (TA) ini dengan
judul “GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK ALTERASI MINERALISASI PROSPEK PADA
DAERAH “X” (DAERAH EKSPLORASI PT. GORONTALO SEJAHTERA MINING)
Pemohon menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal
ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini, pemohon mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua saya, Bapak Nasir Y Tomas Ibu Mariati N Udit yang selalu
memberikan doa dan motivasi tiada henti sehingga pemohon dapat menyelesaikan proposal
Tugas Akhir ini.
2. Dosen pembimbing Tugas Akhir, Ibu Dr. Sc. Yayu Indriati Arifin, S.Pd., M.Si. dan Ibu
Intan Noviantari Manyoe S.Si M.T. yang selalu memberikan bimbingan dalam pembuatan
proposal ini.
3. Senior, yaitu Abdul Bonde S.T., yang juga ikut membentu membimbing dalam
pembuatan proposal ini.
5. Semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat pemohon sebutkan satu persatu.
Proposal yang dibuat ini jauh dari sempurna. Untuk itu, pemohon sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pera pembaca. Akhirnya, semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dari para pembaca pada umumnya.
Gorontalo, 19 Februari
2021
Pemohon
Adrianto
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Teknik Geologi Universitas
Negeri Gorontalo sebagai syarat untuk memperoleh sebuah gelar sarjana. Terdapat dua jenis
Tugas Akhir yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Geologi Universitas Negeri Gorontalo
yang pertama yaitu Pemetaan geologi serta yang kedua yaitu Studi kasus.
Dalam Tugas Akhir ini, pemohon tertarik untuk memperoleh suatu data primer dan data
sekunder yang dapat dianalisis dan diinterpretasi dalam suatu kasus di suatu perusahaan yang
bergerak pada bidang pertambangan. Oleh karena itu, pemohon sangat berharap PT Gorontalo
Sejahtera Mining dapat membantu.
Permeabilitas
Permeabilitas dari suatu batuan akan menentukan intensitas pengaruh larutan
hidrotermal terhadap batuan dan kecepatan presipitasi mineral-mineral baru. Batuan
yang memiliki permeabilitas kecil akan menyebabkan tingkat pengaruh alterasi yang
tidak signifikan.
Komposisi awal dari batuan
Komposisi kimia awal dari batuan yang terkena larutan hidrotermal akan
menentukan komponen-komponen yang akan terbentuk akibat proses alterasi.
Komposisi fluida
pH dan komposisi fluida mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
menentukan tingkat kecepatan dan jenis mineral-mineral hidrotermal yang terbentuk.
B. Zona alterasi
Suatu zona alterasi yang memperlihatkan adanya penyebaran himpunan mineral-
mineral tertentu yang terbentuk dari proses alterasi disebut sebagai zona alterasi
(alteration zone). Penggunaan istilah zona dan tipe terkadang membingungkan untuk
pemula, namun hendaknya hal ini tidak untuk terlalu dipermasalahkan. Beberapa ahli
telah melakukan pengelompokkan alterasi berdasarkan parameter yang berbeda-beda,
namun pada intinya pengelompokkan tersebut untuk mempermudah dalam
mempelajari proses alterasi yang terjadi (Lowell dan Guilbert, 1970; Thomson dan
Thomson, 1996).
Umumnya pengelompokkan tersebut didasarkan pada keberadaan himpunan
mineral-mineral tertentu yang dijumpai pada suatu endapan. Tabel 2.1
memperlihatkan zona alterasi yang ditunjukkan oleh himpunan mineral tertentu dan
tipe mineralisasinya berdasarkan hubungan antara suhu dan pH larutan yang dibuat
oleh Guilbert dan Park (1986) dalam Maulana 2017 sementara Tabel 2.2 dibuat
berdasarkan Corbett dan Leach (1996) dan beberapa modifikasi dari sumber lainnya.
Tabel 2.1. Tipe-tipe alterasi berdasarkan himpunan mineral (Guilbert dan
Park, 1986)
Tabel 2.2. Klasifikasi tipe alterasi dan himpunan mineralnya pada endapan
epitermal sulfidasi rendah (dimodifikasi dari beberapa sumber)
Larutan hidrotermal erat kaitannya dengan aktivitas gunung api, baik aktif maupun
yang baru saja aktif (recently active) maupun dengan tubuh intrusi. Larutan
hidrotermal juga sering dijumpai berasosiasi dengan sebuah sistem panas bumi
(geothermal system). Ilustrasi jenis-jenis endapan hidrotermal dapat dilihat seperti
pada Gambar 2.3
Berdasarkan tipe dan model endapannya, endapan hidrotermal dapat dibagi
menjadi tipe endapan antara lain:
Endapan epitermal (epithermal deposit)
Endapan porfiri (porphyry deposit)
Endapan skarn (skarn deposit)
Endapan sulfida masif vulkanik (vulcanogenik massif sulfide deposit)
Endapan sedimentary exhalative atau SEDEX (sedimentary exhalative
deposit)
Gambar 2.3. Skematik diagram dari jenis-jenis endapan hidrotermal (Sumber:
http://solidusgeo.com/wordpress/home-3/deposits/)
Gambar 2.5. Beda urat hasil tegasan dan urat hasil tarikan (Heru Sigit P., 2002
dalam
Simanjuntak, dkk., 2013)
Beberapa lingkungan struktur bukaan cebakan batuan samping mengalami
proses aktivasi selama terbentuknya, mulai dari pre-sampai-syn mineralisasi dan
umumnya mengalami deformasi pada post mineralisasi pada suatu system cebakan.
Model dari sistem struktur tersebut disebut sebagai Riedel Shear Model (Riedel,
dalam Simanjuntak, dkk., 2013). Pada suatu zona sesar kemungkinan akan terbentuk
adanya kekar tarik yang mempunyai pola searah dengan gaya utama. Pola sesar
terbentuk dengan arah yang berlawanan merupakan sesar geser (slip) dan sesar
normal mempunyai arah sejajar dengan gaya utama. Lowell dan Harris, (dalam
Simanjuntak, dkk., 2013) mengemukakan suatu hasil percobaan yang dilakukan pada
lempung yang diberi ttekanan dari arah lateral dan vertikal, hasil tersebut akan
membentuk pola struktur menyudut lancip dengan aah gaya yang mempunyai pola
penyebaran melingkar mengikuti bentuk kubah (Gambar 2.5). Di bagian tepi dari arah
gaya utama akan terbentuk adanya rekahan yang kemudian mengalami depresi
dengan bentuk lingkaran.
a. Studi literatur
Tujuan dari kegiatan studi literatur adalah untuk mendapatkan informasi-informasi dan
gambaran mengenai daerah penelitian secara umum, seperti kondisi geologi berupa
litologi, stratigrafi danstruktur geologi. Pengumpulan data mengenai alterasi dan
mineralisasi di daerah penelitian yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
b. Penyusunan proposal tugas akhir
Proposal adalah usulan penelitian terhadap rencana penelitian yang akan dilakukan
pada saat mengikuti Tugas Akhir yang terdiri dari kerja pustaka, kerja geologi lapangan
atau kajian data, kemudian diikuti kerja laboratorium dan studio.
Pembuatan proposal ini bermaksud untuk menentukan metode dan langkah kerja dalam
pelaksanaan lapangan serta penyusunan laporan akhir sehingga hasil yang diperoleh
dapat sesuai dengan yang diharapkan.
c. Persiapan peralatan dan perlengkapan
Untuk menunjang kelancaran kegiatan pelaksanaan penelitian di lapangan, perlatan
maupun perlengkapan yang akan digunakan harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Adapun peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan pada penelitian ini merupakan
peralatan lapangan serta peralatan dalam pengolahan data lapangan.
a) Peralatan Persiapan
Peta geologi regional skala 1 : 250.000
Peta topografi
Foto Udara
b) Peralatan Lapangan
Peta topografi
Palu Geologi
Kompas Geologi
Lup, perbesaran 10x dan 20x
GPS (Global Positioning System)
Kamera dan baterai cadangan
Buku lapangan dan alat tulis geologi
Kantong sampel
Tali ukur
HCL
Golok tebas
Pakaian, tas dan sepatu lapangan
c) Peralatan pengolahan data
Komputer, printer, tinta, dan kertas HVS
Mikroskop Polarisasi
Meja Gambar dan Alat tulis
3.1.2 Tahap Penelitian lapangan
Dalam pengumpulan segala data yang diperlukan, harus dilakukan secara maksimal dan
sistematis. Data-data yang dikumpulkan dari lapangan berupa posisi lokasi pengamatan,
litologi, geomorfologi, struktur geologi, pengukuran uratu-urat kuarsa, tipe alterasi, contoh
batuan, dan foto lapangan yang bersifat informatif.
Pengambilan data yang dilakukan adalah antara lain merupakan data data yang
berhubungan dengan geologi serta alterasi dan mineralisasi dengan cara pengamatan langsung
di lapangan serta pengukuran urat dan mencari kemenerusan urat tersebut, melakukan deskripsi
urat tersebut dan batuan disekitarnya, kemudian melakukan pengambilan contoh batuan
maupun contoh urat yang bertujuan untuk dilakukannya analisis lebih lanjut.Selanjutnya
dilakukan pengambilan foto sebagai dokumentasi dan info pendukung data tersebut. Data yang
diperoleh dilapangan setiap harinya langsung disimpan dan dimasukkan kedalam komputer
agar data-data yang telah dikumpulkan tersusun secara sistematis sehingga dapat
mempermudah melakukan analisis data.
3.3. Pembimbing
Pembimbing penelitian Tugas Akhir terdiri dari dua orang yang merupakan dosen
Universitas Negeri Gorontalo. Serta untuk kelancaran pelaksanaan penelitian Tugas Akhir ini,
mahasiswa berharap mendapatkan bantuan serta arahan lapangan maupun studio untuk
pengolahan dari pihak PT Gorontalo Sejahtera Mining.
Rencana jadwal kegiatan penelitian ini disesuaikan dengan jadwal dari perusahaan
Tabel 3.1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Tugas Akhir
Akhir
Waktu
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
&
Pengumpulan
Data Sekunder
Observasi &
Perizinan
Daerah
Penelitian
Orientasi
Lapangan
Pemetaan &
Pengambilan
Data
Lapangan
Pengolahan
Data Lapangan
&
Pekerjaan
Studio
Kegiatan Analisis
Laboratorium
Konsultasi &
Bimbingan
Penyusunan
Laporan
Seminar
Kolokium
Penjilidan
1. Tahap Persiapan
2. Studi Pendahuluan
3. Penelitian Lapangan
5. Pembuatan Peta
3.5 Penutup
Kesempatan yang diberikan pada mahasiswa untuk melakukan penelitian Tugas Akhir
ini akan membuka wawasan bagi mahasiswa geologi untuk lebih memahami pengetahuan yang
telah didapatkan di bangku kuliah dan mengaplikasikannya dalam dunia kerja. Dalam
kesempatan ini mahasiswa akan memanfaatkannya semaksimal mungkin dan selanjutnya hasil
dari penelitian Tugas Akhir ini dibuat dalam bentuk laporan yang akan dipertanggungjawabkan
dalam bentuk presentasi di Universitas Negeri Gorontalo.
Corbett,G.J. 2012. Structural Controls to, and Exploration for, Epithermal Au-Ag Deposits.
Australian Institute og Geoscientist Bulletin 56. Australia
Corbett, G.J. & T.M. Leach. 1996. Southwest Pacific Rim gold-copper systems: structure,
alteration and mineralization. Society of Economic Geology. USA.
Hedenquist, J.W., White, N.C. 1995. Epithermal Gold Deposit: Style, Characteristic and
Exploration. Society of Economic Geology. USA.
Kavalieris, I., Van Leeuwen, Th, M., Wilson, M., 1992. Geological setting and styles of
mineralization, north arm Sulawesi, Indonesia. Jaournal of Southeast Asian Earth
Sciences, 7, 2/3, pp. 113-129.