Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR SEMESTER 1

ELEKTRONIKA DIGITAL 1

Disusun Oleh Kelas EK-1C

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


TAHUN AJARAN 2020/2021
Bab III

Perancangan Rangkaian Logika

Ada 2 cara dalam perancangan rangkaian logika,yaitu:

1.Menggunakan Teorema Boolean


2.Menggunakan Karnaugh map ( K - map ) 3.1. Perancangan

menggunakan Teorema Boolean

Langkah – langkah nya :

1. Pahami permasalahan,berapa jumlah input,output dan hubungan keduanya dengan


menggambarkan bloknya
2. Pemahaman langkah -1,tuangkan dalam tabel kebenaran
a. Kelompokkan dengan cara penjumlahan semua output yang berlogik 1,kemudian
sederhanakan dengan menggunakan Teorema Boolean.

Persamaan akhir output akan berbentuk s-of-p atau sum-of-products atau


penjumlahan dari hasil perkalian

Contoh : x = AB + BC + AC

y = A + BC + AC
b. Kelompokkan dengan cara penjumlahan semua output yang berlogik 0,
kemudian sederhanakan dengan menggunakan Teorema Boolean. Persamaan
akhir outoutakan berbentuk P - of - S atau Product - of – Sums atau perkalian
dari hasil penjumlahan.

Contoh : x=(A+B).(B+C).(A+C)

y=A.(B+C)
3. Gambarkan rangkaian logika dari persamaan yang paling sederhana.
Contoh :
• Rencanakanlah rangkaian logika yang digunakan untuk menyala padamkan sebuah
kipas angin di kamar kost yang dihuni 3 orang. Kipas akan berputar bila 2 orang
atau lebih menghendakinya masing – masing orang memiliki saklar.
• Penyelesaian I (Bentuk persamaan output S – Of – P )

a. Langkah I

C
? X Kipas angin

c. Langkah III
Langkah 3 A

X = ABC + ABC + ABC + ABC

X = BC (A+A) + AC (B+B) + AB (C+C)

X = BC (1) + AC (1) + AB (1)

X = BC + AC + AB s – of - p

atau

X = AB + AC + BC
d. Langkah IV

Penyelesaian II (bentuk persamaan output P – Of – S )


a. Langkah I :

C
?
X Kipas angin

b. Langkah II :

c. Langkah III
Langkah 3B
X = ABC + ABC + ABC + ABC

= AB ( C + C ) + AC ( B + B) + BC ( A + A )

= AB (1) + AC (1) + BC (1)

= AB + AC + BC

𝑥 = 𝑥̿ = 𝐴̅ 𝐵̅ + 𝐴̅ 𝐶̅ + 𝐵̅ 𝐶̅

= 𝐴̅ 𝐵̅ × 𝐴̅ 𝐶̅ × 𝐵̅ 𝐶̅
= (𝐴̿ + 𝐵̿) × (𝐴̿ + 𝐶̿) × (𝐵̿ + 𝐶̿)
= (𝐴 + 𝐵) (𝐴 + 𝐶) (𝐵 + 𝐶)

d. Langkah IV
3.2 Perencanaan rangkaian mengunakan K.Map

1. Langkah- langkah nya :


a. Pahami permasalahan, berapa jumlah input, output dan hubungan keduanya. Gambarkan
block rangkaian.
b. Tuangkan pemahaman pada langkah 1 ke dalam tabel kebenaran.
c. Buatkan kotak K.Map, sesuai dengan jumlah input.
d. Masukan isi tabel kebenaran ke dalam kotak K. Map.
e. Buat grouping output yang berlogik-1. Secara vertikal maupun horizontal (tidak secara
diagonal) dengan anggota sebanyak-banyaknya dan jumlah anggota sebanyak 2n (n=0,1,2,…).
f. Apabila dalam group terdapat variabel input yang berbeda , maka input tersebut
diabaikan/dihilangkan.
g. Tulis persamaan output dari hasil penjumlahan dari term-term group.
h. Gambarkan rangkaian logikanya.

2. Cara pembuatan kotak K.Map

Syaratnya:

a. Jumlah kotak kecil dalam K.Map, sebanyak 2n .


N= Jumlah Input.
b. Kotak kecil yang bersebelahan, hanya ada 1 variabel input yang berbeda.
c. Garis tepi kanan dan kiri, K.Map berimpit begitu pula garis atas dan bawah, K.Map berimpit.

3. Kotak K.Map :
• Untuk 2 input

Logik yang ada ditepi kotak merupakan


logik-logik input.
Logik yang ada di dalam kotak merupakan logik-
logik output.

• Untuk 3 Input
Kotak 1 = A B C Kotak yang bersebelahan
Kotak 2 = A B C ada 2 Variabel input yang
berbeda.

Oleh karena itu urutan dalam kotak K.Map dirubah sebagai berikut:

• Untuk 4 Input

4. Contoh : Perencanaan pada kasus Kipas Angin dalam kamar kost yang lalu

Tabel Kebenaran
K. Map

X
= AB+ AC+ BC Persamaan Output X
sama, maka rangkaiannya juga sama.
BAB V 5.2 Rangkaian Counter Sinkron
➢ Disebut rangkaian Counter Sinkron karena perubahan output-output Q FF disinkronkan
dengan keaktifan pulsa clock yang sama.

➢ JK-FF yang digunakan adalah jenis JK m/s FF

urutan hit. Counter

Q2 Q1 Q0 Hit
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 2
0 1 1 3
1 0 0 4
1 0 1 5
1 1 0 6
1 1 1 7 …… Re-cycle
➢ Urutan hitungan Counter memiliki 8 keadaan yang berbeda. Maka rangkaian disebut
Rangkaian Counter Sinkron MOD-8.
➢ Bila waktu tunda tpd FF diperhitungkan,
Missal : tpd FF = 50 ns

Maka diagram pulsa output sbb :

Urutan hit. Counter

Q2 Q1 Q0 Hit
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 2
0 1 1 3
1 0 0 4
1 0 1 5
1 1 0 6
1 1 1 7
…..Recycle
➢ Urutan hitungan Counter Sinkron MOD-8 , tidak terjadi perubahan karena ke-3 output Q0 Q1
dan Q2 tertunda secara bersama-sama , hal ini disebabkan input clock diaktifkan dengan pulsa
clk yang sama.
➢ Fmax Counter Sinkron tetap tidak tergantung jumlah FF yang digunakanan
1
Fmax =
𝑡𝑝𝑑 𝐹𝐹
➢ Urutan hitungan Counter Sinkron dapat urut sesuai hitungan biner dan dapat acak (tidak urut)
➢ Sedangkan dalam Counter Asinkron hanya dapat urut sesuai urutan hitungan biner.

# Perencanaan Rangkaian Counter Asinkron


➢ Memerlukan table ‘JK- Baru’ ,karena analisanya dari output FF untuk mendapatkan input-
input FF.
Tabel ‘JK-Baru’

Table JK FF Tabel JK FF

Qn Qn+1 J K J K Q
0 0
0 0 0 0 M
0 1
0 1 0
1 1
0 1 1 0 1
1 0
1 1 1 1 T
1 0
0 1
0 0
1 1
1 0

Qn = keadaan sebalum clk aktif


Qn+1 = keadaan setelah clk aktif.

Tabel JK-Baru

Qn Qn+1 J K

0 0 0 d

0 1 1 d

1 0 d 1

1 1 d 0
d = don’t care (x), yaitu keadaan yang tidak menentukan,boleh berlogik 1 atau boleh berlogik 0.
Contoh :
Rangkaian Counter Sinkron yang urutan hitungan sbb:

Q3 Q2 Q1 Q0 Hit

0 0 0 1 1

0 0 1 1 3

0 0 1 0 2

0 1 1 0 6

0 1 0 0 4

1 1 0 0 12

1 0 0 0 8

1 0 0 1 9
…..Re-cycle
1
Urutan Counter ini digunakan untuk menggerakan motor stepper - 2 langkah.

➢ Membuat loop (lintasan) urutan hit. Counter

Urutan hit. Counter yang tidak digunakan dalam hit. Counter diarahkan ke salah satu hit. counter Misal
: ke-urutan 1

Anda mungkin juga menyukai