ELEKTRONIKA DIGITAL
Disusun Oleh :
NOVITA RAHMADANINGTYAS
4212211049
MEKATRONIKA MALAM B
Alat Alat:
Bahan:
IC 74LS76 2 buah
Halaman:
1-1
Menunjukkan keluaran dengan Valensi Biner Menunjukkan keluaran dengan Valensi
Biner
(+)
Gambar 1.
2. Penghitung Arah Maju Biner
Penghitung Asinkron dirangkai dari Flip Flop tetapi dalam pemberian “Clock” tidak pararel, artinya
clocknya diberikan secara seri.
Bekerjanya penghitung Asinkron ini dengan sistem “Dual” atau bilangan 0 dan 1. Sedangkan
rangkaiannya dapat di bangun dari bermacam-macam Flip Flop , misalnya RS - FF; JK - FF, atau FF
yang lain untuk lebih jelasnya lihat rangkaian penghitung berikut ini :
Rangkaian diatas penghitung Asinkron arah maju yang di bangun dari 3 buah Flip Flop. Dalam hal ini
penghitung tersebut mempunyai keluaran 3 bit atau dapat menghitung 3 step bilangan biner arah maju.
Setiap FF mempunyai kapasitas memory 1 bit, untuk penempatan bilangan Biner.
Flip Flop diatas bekerja pada pulsa “1” ke “0” ( + ) simbol penghitung arah maju 4 bit dengan master
slafe -FF.
Halaman:
1-2
Gambar 3.
Halaman:
1-3
3. Sifat Peghitung :
Penghitung biner hanya bekerja dengan pulsa “0” dan “1”. Berdasarkan keperluan penghitung yang
dapat di bedakan antara penghitung arah maju dan penghitung arah mundur.
Rangkaian penghitung menerapkan rangkaian gabungan dari beberapa Flip Flop. Penghitung ditinjau
dari sistem rangkaiannya mempunyai dua (2) sistem yaitu : Synchronous Counter ( Penghitung
Sinkron ) dan Asynchronous Counter ( penghitung Asynkron ).
Klasifikasi penghitung secara umum digambarkan sebagai berikut :
PENGHITUNG BINER
Untuk menentukan banyaknya kapasitas penghitung (K) sangat di tentukan dari banyaknya Flip Flop
(n).Sehingga dapat di buat persamaan :
K = 2n - 1
K = Kapasitas penghitung
n = Jumlah Flip Flop
Contoh :
Penghitung biner untuk dapat menghitung sampai dengan bilangan 15 desimal ( 1111 )2 di perlukan
Flip Flop sebanyak.
K = 2n-1
15 = 2n-1
2n = 15 + 1
n = 16
=4
Jadi jumlah Flip Flop yang dibentukkan adalah 4 buah.
Halaman:
1-4
4. JK Flip-Flop Sebagai Penghitung
Flip Flop yang bekerja bersama-sama, diperlihatkan oleh susunan yang sederhana dari sebuah
penghitung.
Sisi clock C Q Q
0 0 0 1
Clock
1 0 0 1 1
2 1 0 1 0 berubah
3 0 1 1 0
4 1 0 0 1 berubah
1(+5V)
Gambar 5.
JK - Flip Flop menyatakan perubahan pulsa clock pada sisi arah negatip. Bagian-bagian yang tetap,
disimpan sampai sisi arah negatip berikutnya. Itu tidak mengganggu tegangan sumber.
JK- Flip Flop dapat diletakkan/dijadikan dalam kondisi awal seperti yang diharapkan dengan
menggunakan masukan-masukan S atau R. Jika masukan-masukan J dan K dihubung dengan 0 V
(logika “0”), maka keluarannya tetap tak berubah, meskipun dipergunakan sebuah pulsa clock.
Setiap Flip Flop dalam sebuah penghitung dapat mewakili (digit) “1” dalam sistem bilangan biner.
Halaman:
1-5
5. TabelPerubahan Pulsa Clock
Halaman:
1-6
6. Diagram Waktu sebuah Penghitung Naik Asinkron
Dengan sebuah penghitung naik rangkap asinkron, ini tepat untuk menghitung dalam biner berturut-turut
yaitu 1 1 1 1 ini memberikan sebuah nilai dalam desimal untuk 15.
Dalam penghitung naik rangkap asinkron, JK- Flip Flop yang mana mempunyai valensi yang paling
rendah adalah : Flip Flop yang terhubung langsung dengan generator clock
Agar penghitung naik rangkap asinkron dapat menghitung turun, masukan-masukan clock Flip Flop 2, 3
dst, dihubungkan ke keluaran Q pada Flip Flop sebelumnya.
Gambar 6. JK- Flip Flop dihubung sebagai sebuah penghitung turun rangkap asinkron.
Halaman:
1-7
Tabel Kebenaran
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 Start 1 1 1 1
1. 1 1 1 0
2. 1 1 0 1
3. 1 1 0 0
4. 1 0 1 1
5. 1 0 1 0
6. 1 0 0 1
7. 1 0 0 0
8. 0 1 1 1
9. 0 1 1 0
10. 0 1 0 1
11. 0 1 0 0
12. 0 0 1 1
13. 0 0 1 0
14. 0 0 0 1
15. 0 0 0 0
16. 1 1 1 1
Halaman:
1-8
Valensi pada keluaran penghitung :
Nilai Keluaran
1 Q1
2 Q2
4 Q3
8 Q4
Dengan sebuah penghitung turun rangkap asinkron, ini tepat menghitung dalam biner berturut-turut yaitu
1 1 1 1. Ini memberikan sebuah nilai dalam desimal untuk 15
Dalam menghitung turun rangkap asinkron, JK-Flip Flop yang mempunyai valensi paling rendahadalah :
Flip Flop yang terhubung langsung dengan generator clock.
Halaman:
1-9
Latihan
1. Buatlah gambar rangkaian penghitung rangkap asinkron lengkap dengan rangkaian display serta
rangkaian Reset dan Clocknya.
3-1
5. Berapakah valensi untuk output suatu penghitung maju asinkron di bawah ini :
a. Q1 = 1
b. Q2 = 2
c. Q4 = 8
d. Q6 = 32
Halaman:
3-1