Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bernica Ananta Salsabilla

Kelas : 1D
NIM : 3220213867
SYSTEM SYARAF KRANIAL

1. Saraf kranial I: olfaktori


Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut
mengirim informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita. Jadi, jika
Anda tidak sengaja mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori Anda sedang bekerja.

2. Saraf kranial II: optic \


Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf
inilah yang berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari luar,
bersama dengan bagian-bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu menyampaikan
informasi ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mengenali objek yang dilihat.

3. Saraf kranial III: oculomotor


Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta respon
pupil di mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot yang ada di sekitar
mata Anda. Otot-otot tersebut akan membantu mata Anda bergerak dan fokus terhadap
objek tertentu. Saraf okulomotor juga membatu mengontrol ukuran pupil, sebagai respons
terhadap cahaya yang diterima mata.

4. Saraf kranial IV: troklear


Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola
mata ke bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.

5. Saraf kranial V: trigeminal


Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik
maupun sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Saraf optalmikus
Saraf optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian atas,
seperti dahi, kulit kepala, dan kelopak mata.
Saraf maksilaris
Saraf maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah wajah
seperti pipi, bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi gigi-gigi yang
ada di rahang atas.
Saraf mandibular
Saraf mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas mengirim
informasi dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur pergerakan otot
rahang dan telinga. Selain itu, saraf mandibular pun mempersarafi gigi-gigi rahang
bawah.

6. Saraf kranial VI: abdusen


Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus lateral.
Otot ini fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah satu otot yang
berperan saat mata melotot atau melirik.

7. Saraf kranial VII: fasialis


Seperti saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik. Saraf
fasialis terdiri dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi yang
berbeda, yaitu:

- Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah


- Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular
- Merasakan sensasi di telinga luar
- Kemampuan merasakan makanan
8. Saraf kranial VIII: vestibulokoklear
Saraf vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan
manusia. Saraf ini mengandung dua komponen, yaitu:

- Saraf vestibular yang membantu tubuh merasakan adanya perubahan posisi kepala akibat
gaya gravitasi. Lalu, tubuh akan menggunakan informasi ini untuk tetap berada di posisi
seimbang.

- - Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar serta mendeteksi getaran dari suara.
9. Saraf kranial IX: glossofaringeal
Saraf glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini
penjelasannya:

- Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini menerima informasi dari tenggorokan, tonsil,
telinga tengah, dan lidah bagian belakang. Saraf ini juga berperan untuk merasakan
sensasi di lidah bagian belakang.

- Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini sapat mengatur pergerakan otot stilofaringeus
yang memungkinkan tenggorokan untuk melebar dan memendek.

10. Saraf kranial X: vagus


Saraf vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori, hingga
parasimpatik.

- Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan sensasi dari telinga bagian luar,
tenggorokan, jantung, dan organ-organ yang terdapat di perut.

- Bagian motorik saraf ini berperan mendukung pergerakan tenggorokan dan langit-langit
mulut bagian lunak.

- Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam mengatur detak jantung dan mempersarafi
otot halus di saluran pernapasan, paru-paru, dan saluran cerna.

11. Saraf kranial XI: aksesorius


Saraf aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot leher. Otot
inilah yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan leher sesuai
keinginan.

12. Saraf kranial XII: hipoglosus


Saraf kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas
motorik. Sebab, saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.

Anda mungkin juga menyukai