Anda di halaman 1dari 68

2013

PEP RAD-GRK PROVINSI SUMATERA SELATAN


SEKTOR PENGELOLAAN LIMBAH (DOMESTIK)
PEP RAD-GRK PROVINSI SUMATERA SELATAN SEKTOR PENGELOLAAN
LIMBAH (DOMESTIK) © 2013

Tim Penyusun :

Penanggung Jawab : Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan


Ketua Tim Pengarah : Kepala Bidang UPTB Penataan Ruang Bappeda
Provinsi Sumatera Selatan
Tenaga Ahli : Febrian Hadinata, MT.
Editor : JICA South Sumatera
Diterbitkan Oleh : Japan International Cooperation Agency
Project of Capacity Development of Climate Change
in Indonesia

2 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


KATA PENGANTAR
Penyusunan RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan, dan RAD-GRK provinsi lain,
beriringan dengan tanggung jawab dalam pelaksanaannya. Dokumen RAD-
GRK tentunya tidak diharapkan hanya menjadi penghias lemari dokumentasi,
baik pemerintah provinsi maupun lembaga donor/partner. Untuk menjaga
pelaksanaan RAD-GRK, diperlukan suatu mekanisme Pelaporan, Evaluasi dan
Pemantauan kegiatan dalam RAD-GRK (PEP RAD-GRK).
Bukanlah sebuah kebetulan bahwa kegiatan di dalam RAD-GRK banyak terdapat di
dalam kegiatan yang rutin dianggarkan oleh SKPD terkait. Untuk sektor pengelolaan
limbah, kegiatan ini banyak terdapat di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Badan
Lingkungan Hidup, Dinas/Badan Kebersihan dan Dinas Kesehatan. Kendala utama
adalah untuk mengidentifikasi secara teknis akan kegiatan - kegiatan yang telah
dilaksanakan tersebut.
Dalam draft laporan akhir ini, penulis telah mengidentifikasikan kegiatan - kegiatan
terkait penurunan emisi GRK sektor pengelolaan limbah dalam LPJ 2010 s.d 2012,
terdapat juga bagian tentang inventarisasi GRK sektor limbah. Inventarisasi dan
mitigasi adalah tidak terpisahkan. Perpaduan dari identifikasi kegiatan dan data
inventarisasi akan mengeluarkan nilai penurunan emisi dari kegiatan - kegiatan
yang dilakukan atas biaya sendiri. Presiden Republik Indonesia, berjanji akan
menurunkan emisi sebesar 26% dengan upaya sendiri.
Rasa terima kasih penulis haturkan untuk personal - personal JICA yang telah
membantu, memberikan kesempatan untuk mempelajari dan menerapkan
pengetahuan tentang emisi GRK sektor limbah dalam rentang 2011-2013, sebuah
pengetahuan yang sangat bernilai. Juga rasa terima kasih penulis haturkan kepada
partner dari Bappeda dan BLH provinsi Sumatera Selatan atas sokongan yang
diberikan selama ini.
Demikian laporan ini kami selesaikan atas beban tanggung jawab keberhasilan
RAD-GRK dan keprihatinan bahwa jalan yang harus dilalui masih sangat panjang
dan berliku.

Palembang, Agustus 2013

AFTAR ISI
PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 3
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................8

BAB 2 METODOLOGI DAN PENDEKATAN.........................................................10


2.1 Tahapan Penyusunan PEP RAD-GRK Sektor Pengelolaan Limbah...............11
2.2 Mekanisme Pengisian Lembar Teknis PEP RAD-GRK.....................................13
2.3 Pengelompokkan Kegiatan Inti dalam PEP RAD-GRK....................................17
2.4 Form Pelaporan PEP RAD-GRK.........................................................................17

BAB 3 RINGKASAN RAD-GRK PROVINSI SUMSEL SEKTOR PENGELOLAAN


LIMBAH.................................................................................................................32
3.1 Sumber Emisi dan BAU Baseline......................................................................33
3.2 Rencana Aksi Mitigasi........................................................................................35

BAB 4 IDENTIFIKASI KEGIATAN DALAM LPJ.....................................................36


4.1 Identifikasi Kegiatan dalam LPJ Provinsi Sumsel............................................37
4.2 Identifikasi Kegiatan dalam LPJ kota Palembang...............................................

BAB 5 INVENTARISASI EMISI GRK SUMSEL SEKTOR PENGELOLAAN LIMBAH...


..............................................................................................................................50
5.1 Proyeksi Kependudukan...................................................................................51
5.2 Komposisi dan Kandungan Bahan Kering Sampah Domestik......................53
5.3 BAU Baseline per Kota/Kabupaten..................................................................57

4 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


BAB 6 REALISASI PENURUNAN EMISI DARI KEGIATAN PENGELOLAAN
LIMBAH.................................................................................................................60
6.1 Estimasi Penurunan Emisi.................................................................................61

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................64


7.1 Kesimpulan.........................................................................................................65
7.2 Saran....................................................................................................................67

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Penyusunan DED Persampahan kota Palembang................12
Gambar 3.1 BAU Baseline emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah Domestik....34
Gambar 5.1 BAU Baseline emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah Domestik....58
Gambar 6.1. Estimasi capaian penurunan emisi GRK dari kegiatan pemerintah di
prov. Sumsel..........................................................................................63

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data yang Diperlukan...........................................................................12
Tabel 2.2 Langkah Pengisian PEP Bidang Pengelolaan Limbah.......................14
Tabel 2.3 Contoh Form Lembar 4.1.1 : LEMBAR KEGIATAN INTI SUB-BIDANG
LIMBAH PADAT DOMESTIK...................................................................18
Tabel 2.4 Form Lembar 4.1.2: LEMBAR KEGIATAN PENDUKUNG SUB-BIDANG
LIMBAH PADAT DOMESTIK...................................................................20
Tabel 2.5 Form Lembar 4.1.3: LEMBAR INDIKATOR KOTA/KAB. SUB-BIDANG
LIMBAH PADAT DOMESTIK...................................................................22
Tabel 2.6 Form Lembar 4.1.4: LEMBAR INDIKATOR PROVINSI SUB-BIDANG
LIMBAH PADAT DOMESTIK...................................................................25

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 5


Tabel 2.7 Form Lembar 4.2.1: LEMBAR KEGIATAN INTI SUB-BIDANG AIR
LIMBAH DOMESTIK...............................................................................27
Tabel 2.8 Form Lembar 4.2.2: LEMBAR KEGIATAN PENDUKUNG SUB-BIDANG
AIR LIMBAH DOMESTIK........................................................................27
Tabel 2.9 Form Lembar 4.2.3: LEMBAR INDIKATOR KABUPATEN/KOTA SUB-
BIDANG AIR LIMBAH DOMESTIK.........................................................28
Tabel 2.10 Form Lembar 4.2.4: LEMBAR INDIKATOR PROVINSI SUB-BIDANG
AIR LIMBAH DOMESTIK........................................................................30
Tabel 3.1 Potensi Sumber Emisi GRK Prov. Sumsel Sektor Pengelolaan
Limbah....................................................................................................33
Tabel 3.2 Usulan Aksi Mitigasi Sektor Pengelolaan Limbah Domestik...........35
Tabel 4.1. Kegiatan Inti Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor
Pengelolaan Limbah dengan Pendanaan dari APBD Sumsel..........38
Tabel 4.2. Kegiatan Pendukung Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor
Pengelolaan Limbah dengan Pendanaan dari APBD Sumsel..........40
Tabel 4.3 Kegiatan Inti Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor
Pengelolaan Limbah dengan Pendanaan dari APBD Sumsel..........45
Tabel 4.4 Kegiatan Pendukung Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor
Peng. Limbah dgn Pendanaan dari APBD kota Palembang............46
Tabel 5.1 Data Kependudukan Provinsi Sumsel Th. 2000 s.d Th. 2010..........52
Tabel 5.2 Acuan Komposisi Sampah Domestik di Provinsi Sumsel.................53
Tabel 5.3 Acuan Kandungan Bahan Kering Sampah Domestik di Provinsi
Sumatera Selatan..................................................................................54
Tabel 5.4 Parameter Sampah Domestik yang Dipergunakan dalam Estimasi
Emisi GRK Sumsel.................................................................................56
Tabel 6.1 Hasil estimasi di kota Palembang.......................................................62
Tabel 6.2 Hasil estimasi di kab. Ogan Ilir............................................................62

6 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 7
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintah Republik Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2020 sebesar 26% dengan upaya sendiri
dan sebesar 41% dengan dukungan internasional. Komitmen ini disampaikan
oleh Presiden Republik Indonesia dalam pertemuan G-20 di Pittsburg, Amerika
Serikat pada bulan September 2009, dan dalam pertemuan Conference Of the
Parties (COP) 15 di Copenhagen, Denmark pada bulan Desember 2009. Sebagai
tindak lanjut dari komitmen tersebut maka Pemerintah menyusun Rencana Aksi
Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) yang dituangkan dalam
Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa Gubernur harus
menyusun Rencana Aksi Daerah untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-
GRK) dalam rangka menurunkan emisi GRK di masing-masing wilayah provinsi.
Rencana aksi ini harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
Sehingga pada akhir 2012, tersusunlah suatu dokumen RAD-GRK Sumsel yang
berisikan program kegiatan yang diharapkan mampu menurunkan emisi GRK
di provinsi Sumatera Selatan. Salah satu sub-sektor sumber emisi GRK adalah
pengelolaan limbah padat dan cair domestik, mulai dari sumber limbah sampai
ke lokasi pembuangan akhir limbah. Untuk air limbah biasanya berakhir di badan
air, misal sungai, rawa atau laut, dan untuk limbah padat/sampah berakhir di
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Untuk mengevaluasi pelaksanaan RAD-GRK di dalam wilayah provinsi Sumatera
Selatan, khususnya sektor limbah, maka dilaksanakanlah kegiatan Pemantauan,
Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAD-GRK untuk sektor limbah. Sistem PEP ini mengacu
pada peraturan yang telah ada, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
pelaksanaan PP tersebut. PEP ini terutama diarahkan untuk pelaksanaan kegiatan
yang pendanaannya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sumber-sumber resmi lain
yang tidak mengikat.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 9


BAB II
METODOLOGI DAN
PENDEKATAN

10 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Kegiatan PEP RAD-GRK yang dimaksud yaitu memantau dan mengevaluasi pen-
capaian aksi-aksi mitigasi yang terdapat pada RAN-GRK dan RAD-GRK yang ter-
diri dari:
Kegiatan Inti, yaitu aksi-aksi yang berdampak langsung terhadap penurunan
a)
dan penyerapan emisi GRK; dan
Kegiatan Pendukung, yaitu aksi-aksi yang tidak berdampak langsung
b)
kepada penurunan emisi GRK tapi mendukung pelaksanaan kegiatan inti.

Secara umum penghitungan jumlah emisi GRK yang dihasilkan/diturunkan dari


setiap aksi mitigasi didapat dari persamaan:

Penurunan emisi/penyerapan GRK = data aktivitas x faktor emisi


dimana:
• Data aktivitas merupakan kegiatan pembangunan atau aktivitas manusia yang
menghasilkan/menurunkan emisi atau serapan GRK. Dalam kegiatan PEP ini
data aktivitas yang dipantau dan dievaluasi yaitu didapat dari indikator atau
parameter kinerja utama/khusus yang berbeda-beda dari aksi mitigasi setiap
bidang di dalam dokumen RAN-GRK dan RAD-GRK provinsi.
• Faktor emisi atau serapan GRK menunjukkan besarnya emisi/serapan per
satuan unit kegiatan yang dilakukan.
Faktor emisi yang disarankan adalah faktor emisi lokal yang sesuai dengan situasi
setempat hasil dari beberapa penelitian. Jika belum tersedia, maka disarankan
menggunakan faktor emisi lokal untuk daerah lain atau faktor emisi nasional dan
regional berdasarkan bidang masing-masing, seperti yang sedang dikembangkan
oleh IPCC melalui Basis Data untuk Faktor Emisi (Emission Factor Database).

2.1 TAHAPAN PENYUSUNAN PEP RAD-GRK SEKTOR LIMBAH

Program kegiatan dalam RAD-GRK, realisasi kegiatan dalam Laporan Pertanggung


Jawaban (LPJ) Provinsi Sumsel dan LPJ dari 15 K/K, hasil inventarisasi emisi GRK Prov.
Sumsel untuk sektor pengelolaan limbah, yang digabungkan dalam perhitungan
sesuai 2006 IPCC GL merupakan landasan utama dalam penyusunan PEP RAD-GRK
Provinsi Sumatera Selatan. Tahapan penyusunan kegiatan ini tersaji pada gambar
2.1.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 11


Gambar 2.1 Tahapan Penyusunan DED Persampahan kota Palembang.

Inventarisasi Emisi GRK


sektor Pengelolaan Limbah
LPJ PROVINSI
DAN LPJ 15 K/K

Program
Kegiatan
PEP RAD-GRK
2006 IPCC GL
Prov. Sumsel
RAD-GRK
SUMSEL

Tabel 2.1 Data yang Diperlukan

No. Kelompok Data Deskripsi Data


1 RAD GRK Prov. Sumsel Sumber emisi, BAU baseline, aksi
mitigasi, pembiayaan dan perkiraan
penurunan emisi.
2 LPJ Prov. Sumsel dan Judul kegiatan, realisasi biaya, lokasi
kegiatan.
LPJ dari 15 Kota/Kabupaten
3 Laporan Penilaian Adipura Kinerja Kelola Sampah per Kota/
Kabupaten Eksisting.
4 Laporan Inventarisasi Emisi Parameter, Methane Correction
GRK Sektor Limbah Factor (MCF) dan data aktifitas.

12 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


2.2 MEKANISME PENGISIAN LEMBAR TEKNIS PEP RAD-GRK
SUMSEL

Secara umum, langkah – langkah pengisian PEP RAD-GRK Provinsi Sumsel untuk
sektor Pengelolaan Limbah akan meliputi;
1. Inventarisasi kegiatan yang terdapat di dalam RAD GRK Provinsi Sumsel.
2. Inventarisasi kegiatan inti dan pendukung di LPJ provinsi Sumsel dan LPJ 15
Kota/Kabupaten di dalam wilayah provinsi Sumatera Selatan.
3. Mengkaji kesejajaran kegiatan Inti dan Pendukung di dalam RAD-GRK Prov.
Sumsel dan LPJ Prov. Sumsel serta LPJ 15 Kota/Kabupaten.
4. Mengisi excel sheet lembar isian teknis seperti yang telah disusun.
5. Membaca dan menyajikan estimasi penurunan emisi berdasarkan output dari
excel sheet yang telah diberikan.

Pengisian Lembar Isian Teknis


Pada setiap sub-bidang, sampah dan air limbah, disediakan Lembar Isian
Kegiatan/Aksi Mitigasi (Lembar 4.1.1, 4.1.2, 4.2.1 dan 4.2.2) untuk PEP
Kegiatan Inti dan Kegiatan Pendukung dari aksi-aksi mitigasi yang terdapat di
dalam dokumen RAN/RAD-GRK dan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Daerah.
Untuk kepentingan perhitungan penurunan emisi GRK, terdapat lembar
tambahan yang berisi data inventarisasi, dimana data jumlah penduduk,
timbulan sampah, komposisi dan kandungan bahan kering sampah, komposisi
penduduk berdasarkan pendapatan, dan fasilitas pengolahan limbah harus
diisikan di lembar indikator ini. (Lembar 4.1.3, 4.1.4, 4.2.3 dan 4.2.4).
Sesuai Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional,
Buku II, Volume 4, Metodologi Penghitungan Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca
Pengelolaan Limbah oleh Kementrian Lingkungan Hidup (2012), perhitungan
penurunan emisi GRK pada PEP sektor limbah (domestik) akan memakai 2006
IPCC GL Spreadsheet, yaitu:
a. 4A Solid Waste Disposal Site; 4A1 Managed, 4A2 Un-Managed dan 4A3 Un-
categorized.
b. 4B Biological Treatment of Solid Waste.
c. 4C Incineration and Open Burning of Waste; 4C1 Insinerasi, 4C2 Open Burning
d. 4D Wastewater; 4D1 Domestic Wastewater Treatment and Discharge, 4D2
Industrial Wastewater Treatment and Discharge
Langkah pengisian PEP RAD-GRK Prov. Sumsel untuk sektor Pengelolaan Limbah
meliputi langkah – langkah seperti yang tersaji pada tabel 2.2

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 13


Tabel 2.2 Langkah Pengisian PEP Bidang Pengelolaan Limbah

Langkah
Kegiatan Deskripsi Pengerjaan
Ke-
1. Lakukan identifikasi a. Kumpulkan dokumen RAD-GRK
aksi mitigasi/ Prov., Laporan Pertanggung
kegiatan yang terkait Jawaban (LPJ) APBD 2010 s.d 2012.
penurunan emisi GRK
b. Identifikasi kegiatan yang terdapat
sektor limbah
di RAD-GRK. Lihat tabel 3... yang
menyajikan seluruh kegiatan
dalam RAD-GRK Prov. Sumsel
sektor Pengelolaan Limbah.
c. Identifikasi program kegiatan
yang telah dilakukan pemerintah
daerah (lihat LPJ APBD), baik pada
level provinsi maupun kota/
kabupaten. Catat judul kegiatan,
lokasi, realisasi anggaran, sumber
dana (APBN/APBD Prov/APBD
K/K), Pelaksana. Sebagai panduan,
tabel 4.... menyajikan kegiatan inti
dan pendukung di LPJ provinsi
maupun 15 kota/kabupaten.
d. Jika mampu, identifikasi
kegiatan yang bukan merupakan
program pemerintah, misalkan
implementasi CSR perusahaan di
bidang 3R, dll.

14 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


2. Cocokkan/sejajarkan Untuk kegiatan yang hakekatnya
antara kegiatan di pada sama, judul aksi/kegiatan di RAN/
RAN/RAD GRK dengan RAD GRK mungkin berbeda dengan
kegiatan pada LPJ judul kegiatan yang dilaporkan dalam
LPJ. Misalkan, di RAD-GRK terdapat
kegiatan “pembangunan Septik Tank
Komunal”, tetapi di LPJ, kegiatan
tersebut berjudul “pengelolaan
air limbah komunal”. Contoh lain;
di dalam RAN terdapat kegiatan
“peningkatan fasilitas pembuangan
akhir sampah”, tetapi di dalam LPJ
kegiatan ini bernama “Pembangunan
TPA” atau “Peningkatan TPA Sampah”
atau “Pengelolaan TPA Sampah”.
Tabel 4.... akan membantu dalam
menghubungkan kegiatan di RAD
GRK Sumsel dgn kegiatan di LPJ Prov.
Sumsel dan15 Kota/Kab.
3. Input kegiatan Masukkan judul, lokasi, realisasi
mitigasi dalam RAN/ anggaran, sumber dana aksi mitigasi/
RAD GRK yang telah kegiatan sektor limbah di dalam RAN/
teridentifikasi ke dalam RAD GRK.
matriks PEP Limbah.
(Lembar 4.1.1, 4.1.2,
4.2.1 dan lembar 4.2.2)
4. Input program Masukkan judul, lokasi, realisasi
kegiatan mitigasi anggaran, sumber dana aksi mitigasi/
dalam LPJ yang telah kegiatan sektor limbah di dalam LPJ.
teridentifikasi ke Kegiatan yang sama, tetapi berbeda
dalam matriks PEP judul kegiatan antara R AD dan LPJ
Limbah. (Lembar 4.1.1, harus ditempatkan pada baris yang
4.1.2, 4.2.1 dan lembar sama.
4.2.2)
5. Input Indikator Kinerja a.
Untuk kegiatan pendukung,
Keluaran (IKK) dari tiap masukkan IKK sesuai dengan IKK
kegiatan yang telah pada LPJ APBD.
teridentifikasi
b. Untuk kegiatan inti, lihat tabel
3... untuk menentukan IKK per
kegiatan inti (jika tersedia). Data
jenis ini mungkin tersedia di
Kinerja Kelola Sampah BLH untuk
penilaian Adipura.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 15


6. Input Lembar Indikator Kumpulkan dokumen berikut, karena
Kota/Kabupaten dan data isian pada lembar indikator ini,
Provinsi (lembar 4.1.3, mungkin dapat diperoleh dari:
lembar 4.1.4, lembar
a. Laporan RAD GRK provinsi.
4.2.3 dan lembar
4.2.4). b. Laporan Inventarisasi GRK
Provinsi.
Keterangan: Pada
tahun ini, excel sheet c. Data Sanitasi Hasil Susenas dari
telah memasukkan Biro Pusat Statistik (BPS).
nilai default langkah
d. Studi Air Limbah & Persampahan
ke-5 dan langkah ke-6.
(EHRA) oleh Bappedda utk
penyusunan Buku Putih Kota/
Kabupaten.
e. Data Kinerja Kelola Sampah dari
BLH untuk penilaian Adipura.
f. Data Kinerja/Laporan tahunan/
Profil Dinas/Badan/UPTD/Seksi
Kebersihan Kota/Kabupaten.
g. Data Kinerja/Laporan tahunan/
Profil BLH Kota/Kabupaten.
h.
Master Plan/Outline Plan
Persampahan.
i. Master Plan/Outline Plan Air
Limbah.
j. Buku Putih K/K yang ada di Satker
Penyehatan
k.
Lingkungan dan Pemukiman/
Pokja PPSP Bappeda.
l. Strategi Sanitasi Kota di Satker
Penyehatan Lingkungan dan
Pemukiman/ Pokja PPSP Bappeda.

7. Baca penurunan emisi


dari kegiatan inti
berdasarkan IKK pada
excel sheet yang telah
tersedia.

16 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


2.3 PENGELOMPOKKAN KEGIATAN INTI DALAM PEP RAD-GRK

Kegiatan inti yang diperkirakan dapat menurunkan emisi pada sub-bidang


limbah padat domestik dibagi menjadi dua kegiatan yaitu peningkatan fasilitas
pengelolaan akhir sampah dan pelaksanaan kegiatan 3R (Reduce, Reuse,
Recycle). Sedangkan air limbah domestik, dikelompokkan menjadi kegiatan
pembangunan fasilitas pengolahan limbah cair secara off-site dan on-site. Pada
PEP tahun 2013 ini, kegiatan – kegiatan yang akan dihitung penurunan emisinya
dilingkupi menjadi 11 kelompok, yaitu;.
1. Rehabilitasi/Pembangunan TPA open dumping landfill menjadi semi-aerobic
landfill.
2. Operasional semi-aerobic landfill.
3. Pembangunan open dumping landfill menjadi anaerobic landfill dengan
infrastruktur pengelolaan landfill gas (LFG).
4. Operasional anaerobic landfill dan pengelolaan LFG.
5. Pembangunan dan operasional TPST-3R.
6. Sosialisasi 3 R dan pemilahan sampah.
7. Pendirian dan operasional bank sampah, serta kegiatan komposting/3R
lainnya.
8. Pembangunan dan Operasional Jamban Sehat.
9. Pembangunan dan Operasional MCK Plus.
10. Pembangunan dan Operasional MCK Sanimas.
11. Pembangunan dan Operasional Septik Tank Komunal.
12. Pembangunan IPAL Perkotaan sistem Aerobik.
13. Operasional IPA Perkotaan sistem Aerobik.
Sedangkan untuk kegiatan pendukung tidak dikelompokkan secara khusus, se-
tiap kegiatan yang terkait perencanaan, pemantauan, regulasi, dan lainnya disa-
lin ke dalam lembar PEP. Kegiatan pendukung tidak akan berpengaruh terhadap
penurunan emisi, tetapi akan berpengaruh dalam komponen biaya aksi mitigasi.

2.4 FORM PELAPORAN PEP RAD-GRK SUMSEL

Tabel 2.3 sampai dengan tabel 2.11 menyajikan form isian teknis untuk PEP RAD-
GRK provinsi Sumsel sektor pengelolaan limbah beserta petunjuk teknisnya.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 17


Tabel 2.3 Contoh Form Lembar 4.1.1 : LEMBAR KEGIATAN INTI SUB-
BIDANG LIMBAH PADAT DOMESTIK

BIDANG Pengelolaan Limbah


KATEGORI Limbah padat domestik
TAHUN
PELAPOR
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Kabupaten/Kota :
Kabupaten/Kota

Judul Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti Lokasi


No
RAD GRK LPJ RAD GRK LPJ
1 2 3 4 5
1
2
3

Target Alokasi Dana


di RAD GRK Pelaksana
RAD GRK LPJ
Quantity Satuan Quantity Satuan (rupiah)
6 7 8 9 10 11

Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (Rupiah) Indikator Kinerja Keluaran


APBD APBD Kota/
APBN PHLN Swasta
Provinsi Kab
Narasi Quantity Satuan
Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV

12 13 14 15 16 17 18 19

18 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Penurunan Emisi Emisi GRK BAU Emisi GRK dengan Aksi
Informasi Pendukung
GRK (ton CO2e) Baseline (ton eCO2) Mitigasi (ton eCO2)
20 21 22 23

Petunjuk Pengisian Data (Lembar 4.1.1 dan 4.2.1)

Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah


Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun berdasarkan kewenangan masing-
masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut :
- Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi.
- Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD
GRK provinsi yang telah dilakukan.
- Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ
APBD provinsi/kota-kabupaten yang telah dilakukan.
- Kolom ke-4 dan ke-5 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen
RAD GRK dan LPJ.
- Kolom ke-6 s.d 9 diisi dengan target yang ingin dicapai pada setiap kegiatan
mitigasi berupa jumlah atau kapasitas beserta satuannya.
- Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk melaksanakan
kegiatan mitigasi tersebut.
- Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan.
- Kolom ke-12, 13, 14, 15 dan 16 diisi dengan realisasi penyerapan dana
berdasarkan sumber biayanya yaitu APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/
Kota, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dan atau Swasta pada Triwulan
II atau Triwulan IV.
- Kolom ke-17, 18 dan 19 diisi dengan Narasi, Quantity dan Satuan dari Indeks
Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi.
- Kolom -20 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dihasilkan dengan
pelaksanaan setiap kegiatan mitigasi.
- Kolom ke-21 diisi dengan status emisi GRK BAU baseline untuk sektor sampah
pada tahun pelaporan. Lihat dokumen RAD GRK provinsi untuk mendapatkan
data ini.
- Kolom ke-22 diisi dengan estimasi emisi GRK untuk sektor sampah pada tahun
pelaporan, apabila kegiatan mitigasi dilaksanakan. 2006 IPCC GL Spreadsheet
digunakan dalam melakukan estimasi penurunan emisi GRK dari IKK setiap
kegiatan yang telah dilakukan.
- Kolom ke-23 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 19


20
Tabel 2.4 Form Lembar 4.1.2: LEMBAR KEGIATAN PENDUKUNG SUB-BIDANG LIMBAH PADAT DOMESTIK

Judul Aksi
Mitigasi/Kegiatan Lokasi Target Alokasi Dana
Pendukung
No di RAD GRK Pelaksana
RAD RAD GRK LPJ (rupiah)
RAD GRK LPJ LPJ
GRK Quantity Satuan Quantity Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Indikator Kinerja
Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (Rupiah)
Keluaran

APBD APBD Kota/ Informasi


APBN PHLN Swasta
Provinsi Kabupaten Pendukung
Narasi Quantity Satuan
Triwulan
Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV
IV
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Petunjuk Pengisian Data (Lembar 4.1.2 dan 4.2.2)

Lembar Kegiatan Pendukung ini digunakan untuk memantau dan


mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan
pendukung yang menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung.
Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah
Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun berdasarkan kewenangan
masing-masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut :
- Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi.
- Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen
RAD GRK provinsi yang telah dilakukan.
- Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen
LPJ APBD provinsi/kota-kabupaten yang telah dilakukan.
- Kolom ke-4 dan ke-5 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada
dokumen RAD GRK dan LPJ.
- Kolom ke-6 s.d 9 diisi dengan target yang ingin dicapai pada setiap
kegiatan mitigasi berupa jumlah atau kapasitas beserta satuannya.
- Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk
melaksanakan kegiatan mitigasi tersebut.
- Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan.
- Kolom ke-12, 13, 14, 15 dan 16 diisi dengan realisasi penyerapan
dana berdasarkan sumber biayanya yaitu APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/Kota Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dan atau
Swasta pada Triwulan II atau Triwulan IV.
- Kolom ke-17, 18 dan 19 diisi dengan Narasi, Quantity dan Satuan dari
Indeks Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi.
- Kolom -20 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu
untuk disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 21


22
Tabel 2.5 Form Lembar 4.1.3: LEMBAR INDIKATOR KOTA/KAB. SUB-BIDANG LIMBAH PADAT DOMESTIK

Jmlh Pddk Timbulan Sampah Komposisi Sampah (%)


(orang) kg/orang/hari Gg/ tahun Sisa Makanan Kertas popok Kayu sampah taman Tekstil Karet Plastik Logam Kaca Lain – lain

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kandungan Bahan Kering Limbah Padat Domestik (%) Distribusi Pengelolaan sampah (%)
Sisa Kayu sampah Lain Dibuang
Kertas popok Tekstil Karet Plastik Logam Kaca Dikompos Didaur ulang Dibakar Tidak dikelola
Makanan dan taman – lain ke TPA
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Fasilitas Pengolahan Sampah
Rerata volume Sampah ke TPA Distribusi TPA berdasarkan tipe (%) Fasilitas 3R Fasilitas komposting
Nama TPA Jumlah Kapasitas pengolahan Jumlah
m3/hari ton/hari US UD MA MS Kapasitas pengolahan total (ton/tahun)
(unit) total (ton/tahun) (unit)
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
TPA
Padang
Karet
Keterangan tipe TPA (sumber: 2006 IPCC GL):
a. US = Un-managed Shallow = ketinggian timbunan sampah di TPA kurang dari 5
meter dan muka air tanah yang dalam.
b. UN = Un-managed Deep = ketinggian timbunan sampah di TPA lebih dari 5
meter atau muka air tanah dangkal.
c. MA = Anaerobic – Managed TPA = terdapat pengaturan letak timbunan, paling
tidak memiliki salah satu; (a) lapisan penutup, (b) pemadatan mekanik,
(c) pengaturan tinggi timbunan sampah.
d. MS = Semi-aerobic TPA = terdapat pengaturan letak timbunan, memiliki
struktur yang memungkinkan udara masuk ke timbunan sampah, yaitu;
(a) lapisan penutup permeabel, (b) sistem pengaliran lindi, (c) regulating
pondage dan (d) sistem ventilasi gas.

Petunjuk Pengisian Data (Lembar 4.1.3)

Lembar Indikator Kabupaten/Kota sub-bidang limbah padat domestik


ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi indikator yang
berkaitan dengan emisi GRK dari bidang limbah padat domestik pada
tingkat kabupaten/kota setiap tahunnya. Lembar ini diisi oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan supervisi dari Pemerintah Provinsi. Pengisian tabel
dilakukan sebagai berikut:
• Kolom ke-1 diisi dengan jumlah penduduk di setiap kabupaten/kota setiap
tahun. Jumlah penduduk dapat menggunakan data dari BPS setempat.
• Kolom ke-2 dan ke-3 diisi dengan timbulan sampah rata-rata harian yang
dihasilkan di masing-masing kabupaten/kota serta timbulan sampah
setiap tahunnya. Idealnya angka ini didapat dari survey yang dilakukan
di setiap wilayah kabupaten/kota, namun apabila belum ada dapat
menggunakan data rata-rata di provinsi yang bersangkutan.
• Kolom ke-4, sampai dengan ke-14 diisi dengan komposisi sampah di
masing-masing wilayah kabupaten/kota berupa sampah makanan,
kertas, popok, kayu, sampah taman, produk tekstil, karet, plastik, logam,
kaca serta lain – lain.
• Kolom ke-15 sampai dengan ke-25 diisi dengan kandungan bahan kering
sampah di masing-masing wilayah kabupaten/kota berupa sampah
makanan, kertas, popok, kayu, sampah taman, produk tekstil, karet,
plastik, logam, kaca serta lain – lain. Idealnya angka komposisi dan
kandungan bahan kering ini didapat dari survey yang dilakukan di masing-

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 23


masing kabupaten/kota. Tapi pada tahap awal dapat menggunakan
angka rata-rata di provinsi terkait.
• Kolom ke-26, 27, 28, 29 dan 30 diisi dengan jumlah sampah yang
diolah dengan berbagai cara yaitu: sampah yang diangkut ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA), sampah yang dikompos, sampah yang didaur
ulang, sampah yang dibakar serta sampah yang masih belum dapat
dikelola (terbuang di sembarang tempat).
• Kolom ke-31, 32, 33 diisi dengan informasi nama dan rerata volume
sampah yang masuk ke TPA di kabupaten/kota.
• Kolom ke-34, 35, 36, dan 37 diisi dengan informasi jumlah TPA di
kabupaten/kota yang tipe-nya terdiri dari Unmanaged Shallow (US),
Unmanaged Deep (UD), Managed Anaerobic (MA) dan Managed Semi
Aerobic (MS).
• Kolom ke-38 dan 39 diisi dengan informasi jumlah dan kapasitas total
dari fasilitas 3R yang terdapat di kabupaten/kota. Fasilitas ini dapat saja
berupa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu 3R, Bank Sampah, atau
lainnya.
• Kolom ke-40 dan 41 diisi dengan jumlah dan kapasitas total fasilitas
komposting yang terdapat di kabupaten/kota.

24 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Tabel 2.6 Form Lembar 4.1.4: LEMBAR INDIKATOR PROVINSI SUB-BIDANG LIMBAH PADAT DOMESTIK

Jumlah Timbulan Sampah Komposisi Sampah (%)


Kota/
No. Penduduk Gg/ sampah
Kabupaten kg/orang/hari Sisa Makanan Kertas popok Kayu Tekstil Karet Plastik Logam Kaca Lain – lain
(orang) tahun taman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kandungan Bahan Kering Limbah Padat Domestik (%) Distribusi Pengelolaan sampah (%)
Sisa sampah Lain Dibuang Didaur Tidak
Kertas popok Kayu Tekstil Karet Plastik Logam Kaca Dikompos Dibakar
Makanan taman – lain ke TPA ulang dikelola
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Fasilitas Pengolahan Sampah


Rerata volume Sampah ke TPA Distribusi TPA berdasarkan tipe (%) Fasilitas 3R Fasilitas komposting
Nama TPA Kapasitas pengolahan Kapasitas pengolahan
m3/hari ton/hari US UD MA MS Jumlah (unit) Jumlah (unit)
total (ton/tahun) total (ton/tahun)
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


25
Petunjuk Pengisian Data (Lembar 4.1.4, 4.1.5, 4.2.4 dan 4.2.5)

Lembar Indikator Provinsi untuk sub-bidang limbah padat domestik serta


air limbah domestik merupakan kompilasi dari informasi yang dikumpulkan
di tingkat kabupaten/kota. Lembar ini dimaksudkan untuk memantau dan
mengevaluasi indikator yang berkaitan dengan emisi GRK dari sub-bidang
limbah padat domestik serta air limbah domestik di suatu provinsi setiap
tahunnya.
Sedangkan Lembar Indikator Nasional untuk sub-bidang limbah padat
domestik serta air limbah domestik merupakan kompilasi dari informasi
yang dikumpulkan di tingkat provinsi. Lembar ini dimaksudkan untuk
memantau dan mengevaluasi indikator yang berkaitan dengan emisi GRK
dari sub-bidang limbah padat domestik serta air limbah domestik di tingkat
nasional setiap tahunnya.

26 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Tabel 2.7 Form Lembar 4.2.1: LEMBAR KEGIATAN INTI SUB-BIDANG AIR LIMBAH DOMESTIK

Judul Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti Lokasi Target


Alokasi Dana di RAD
No RAD GRK LPJ Pelaksana
RAD GRK LPJ RAD GRK LPJ GRK (rupiah)
Quantity Satuan Quantity Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1

Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (Rupiah) Indikator Kinerja Keluaran


Emisi GRK dengan
APBD Kota/ Penurunan Emisi Emisi GRK BAU Informasi
APBN APBD Provinsi PHLN Swasta Aksi Mitigasi
Kabupaten Narasi Quantity Satuan GRK (ton CO2e) Baseline (ton CO2e) Pendukung
(ton CO2e)
Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV Triwulan IV
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Tabel 2.8 Form Lembar 4.2.2: LEMBAR KEGIATAN PENDUKUNG SUB-BIDANG AIR LIMBAH DOMESTIK

Judul Aksi
Mitigasi/
Lokasi Target Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (Rupiah) Indikator Kinerja Keluaran
Kegiatan Alokasi
Pendukung Dana
Informasi
No di RAD Pelaksana APBD
APBD Pendukung
RAD GRK LPJ GRK APBN Kota/ PHLN Swasta
RAD RAD Provinsi
LPJ LPJ (rupiah) Kabupaten Narasi Quantity Satuan
GRK GRK
Triwulan Triwulan Triwulan
Quantity Satuan Quantity Satuan Triwulan IV Triwulan IV

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


IV IV IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1

27
28
Tabel 2.9 Form Lembar 4.2.3: LEMBAR INDIKATOR KABUPATEN/KOTA SUB-BIDANG AIR LIMBAH DOMESTIK

Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Air Limbah Domestik (%)
Latrine (dry Latrine (dry
Latrine (wet
Proporsi Pembuangan Stagnat centralized, centralized, climate, ground climate,
Kelompok Flowing climate/flush
No Penduduk langsung ke sewer aerobic aerobic Anaerobic Anaerobic Anaerobic water table ground
Pendapatan sewer Septic water use,
(%) (kolam, treatment treatment digester shallow deep lower than water table
sungai, rawa (open or system ground water
dan plant plant (tdk for sludge lagoon lagoon latrine, small lower than
dan laut closed) table higher
sejenisnya) (terawat) terawat) family 3-5 latrine,
than latrine)
persons) communal)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Perdesaan
Perkotaan -
2 Menengah
ke atas

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Perkotaan -
3 Menengah
bawah
Petunjuk Pengisian Data (Lembar 4.2.3)

Lembar Indikator Kabupaten/Kota sub-bidang air limbah domestik ini di-


maksudkan untuk memantau dan mengevaluasi indikator yang berkaitan
dengan emisi GRK dari sub-bidang air limbah domestik pada tingkat kabu-
paten/kota setiap tahunnya. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Kabupaten/
Kota dengan supervisi dari Pemerintah Provinsi. Pengisian lembar dilakukan
sebagai berikut:
• Kolom ke-3 diisi dengan proporsi/fraksi penduduk di pedesaan,
perkotaan dengan pendapatan menengah ke atas dan perkotaan
menengah ke bawah. Data ini mungkin dapat diperoleh dari BPS
setempat. Jumlah kolom ke-3 harus 100%.
• Pada baris ke-1, kolom ke-4 s.d 15 diisi dengan proporsi/fraksi distribusi
tipe pengolahan dan pembuangan air limbah domestik di pedesaan.
Jumlah kolom-4 s.d 15 pada baris ke-1 harus sama dengan 100.
• Pada baris ke-2, kolom ke-4 s.d 15 diisi dengan proporsi/fraksi distribusi
tipe pengolahan dan pembuangan air limbah domestik di perkotaan
dengan penduduk berpendapatan menengah ke atas. Jumlah kolom-4
s.d 15 pada baris ke-2 harus sama dengan 100%.
• Pada baris ke-3, kolom ke-4 s.d 15 diisi dengan proporsi/fraksi distribusi
tipe pengolahan dan pembuangan air limbah domestik di perkotaan
dengan penduduk berpendapatan menengah ke bawah. Jumlah
kolom-4 s.d 15 pada baris ke-3 harus sama dengan 100%.
Kompilasi masing – masing tipe pengolahan dan pembuangan air limbah
pada setiap kota kabupaten, kemudian hasilnya dimasukkan pada lembar
indikator level provinsi pada lembar isian 4.2.4. Begitu juga untuk level na-
sional, yang merupakan rekapitulasi dari level provinsi dan dimasukkan ke
dalam lembar isian 4.2.5.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 29


30
Tabel 2.10 Form Lembar 4.2.4: LEMBAR INDIKATOR PROVINSI SUB-BIDANG AIR LIMBAH DOMESTIK

Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Air Limbah Domestik (%)
Latrine (dry
Latrine (dry Latrine (wet
Proporsi Pembuangan Stagnat centralized, climate, ground
Kota / Flowing centralized, climate, climate/flush
No Penduduk langsung ke sewer aerobic Anaerobic Anaerobic Anaerobic water table
Kabupaten sewer aerobic Septic ground water water use,
(%) (kolam, treatment digester shallow deep lower than
sungai, rawa (open or treatment plant system table lower ground water
dan plant for sludge lagoon lagoon latrine, small
dan laut closed) (tdk terawat) than latrine, table higher
sejenisnya) (terawat) family 3-5
communal) than latrine)
persons)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perdesaan
1
2
Perkotaan - Menengah ke atas

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


1
2
Perkotaan - Menengah bawah
1
2
Tabel 2.11 Form Lembar 4.2.5: LEMBAR INDIKATOR NASIONAL SUB-BIDANG AIR LIMBAH DOMESTIK

Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Air Limbah Domestik (%)
Latrine (dry Latrine (dry
Proporsi Pembuangan Stagnat centralized, centralized, climate, ground climate, Latrine (wet
Flowing
No Provinsi Penduduk langsung ke aerobic aerobic Anaerobic Anaerobic Anaerobic water table ground climate/flush
sewer sewer Septic
(%) treatment treatment digester shallow deep lower than water table water use, ground
sungai, rawa (kolam, dan (open or system
plant plant (tdk for sludge lagoon lagoon latrine, small lower than water table higher
dan laut sejenisnya) closed)
(terawat) terawat) family 3-5 latrine, than latrine)
persons) communal)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perdesaan
1
2
Perkotaan - Menengah ke atas
1
2
Perkotaan - Menengah bawah
1
2

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


31
BAB III
RINGKASAN RAD-GRK
PROV. SUMSEL SEKTOR
PENGELOLAAN LIMBAH
32 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan
3.1 SUMBER EMISI DAN BAU BASELINE

Di dalam RAD-GRK Provinsi Sumsel, terdapat empat sumber potensi sumber


emisi GRK, yaitu pengelolaan sampah domestik, pengelolaan sampah industri,
pengelolaa limbah cair domestik dan pengelolaan limbah cair industri. Tetapi di
dalam RAD-GRK, hanya dibahas tentang pengelolaan sampah dan limbah cair
domestik. Tabel 3.1 menyajikan sumber emisi GRk sektor limbah di provinsi
Sumatera Selatan.

Tabel 3.1 Potensi Sumber Emisi GRK Prov. Sumsel Sektor Pengelolaan
Limbah

Bidang Potensi Sumber Emisi


Pemerintah Daerah Masyarakat/Pelaku Usaha
Pengelolaan Sampah Domestik. aktifitas pembuangan dan penimbunan aktifitas open burning sampah domestik
sampah domestik ke TPA
aktifitas pengomposan sampah aktifitas pembuangan sampah secara
skala kawasan dan kota sembarangan oleh masyarakat
di TPS, tepi sungai, dsb.
Pengelolaan Sampah Industri aktifitas pembuangan sampah
industri sisa produksi ke landfill
aktifitas Biological Treatment
of Solid Waste
aktifitas incineration dan open
burning sampah industri
Pengelolaan Limbah Cair Domestik pemanfaatan kolam retensi sebagai aktifitas pembuangan limbah cair
kolam penampung limbah domestik ke sungai, danau dan rawa.
aktifitas pembuangan limbah cair ke IPAL
aktifitas pembuangan limbah cair ke
WC/Kakus dengan septik tank.
Pengelolaan Limbah Cair Industri aktifitas pembuangan limbah cair
ke IPAL seperti; lagoon, reaktor
anaerobik, IPAL aerobik, dsb.
aktifitas pengolahan lumpur

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 33


Dapat disimpulkan bahwa potensi sumber emisi Sumsel sektor limbah (domestik)
berasa dari aktifitas;
a. Penimbunan sampah di Tempat Pengelolaan Akhir (TPA).
b. Kegiatan komposting.
c. Pembuangan sampah secara sembarangan oleh masyarakat di TPS, tepi
sungai, dsb.
d. Pembakaran langsung oleh masyarakat (open burning).
e. Pembuangan dan pengelolaan air limbah domestik.

Berdasarkan hasil hitung ulang di 15 kota/kabupaten, dikarenakan adanya


perbaikan data inventarisasi dan base year awal yang diubah dari 2010 menjadi
2000 karena menyesuaikan dengan perhitungan inventori, terestimasi potensi
emisi GRK prov. Sumsel sektor limbah domestik pada tahun 2010 sebesar
1.058.716 ton eCO2, dan meningkat menjadi 1.314.096 ton eCO2 pada tahun
2020. Gambar 3.1 memperlihatka hasil hitung ulang BAU Baseline sektor
pengelolaan limbah domestik.

Gambar 3.1 BAU Baseline emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah


Domestik.

34 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


3.2 RENCANA AKSI MITIGASI

Dalam laporan RAD-GRK provinsi Sumatera Selatan, diusulkan 11 kelompok ren-


cana aksi mitigasi untuk sektor pengelolaan limbah yang terdiri dari 50 kegiatan
(lihat tabel 3.2). Rencana aksi yang diusulkan melingkupi aspek perencanaan,
koordinasi, tindakan dan pemantauan. Dari 50 kegiatan dalam 11 rencana aksi
tersebut, diperkirakan akan didapat penurunan emisi pada tahun 2020, sebesar
17,0% (dengan perhitungan emisi GRK pada dokumen RAD-GRK). Diperkirakan
biaya mitigasi total, dari 2013 sampai dengan 2020, sebesar Rp. 489,96 Milyar
untuk kegiatan di 15 kota/kabupaten. Dari total APBD 15 kota/kabupaten diren-
canakan sebesar Rp. 201,26 M, dari APBD provinsi Sumsel sebesar Rp. 65,93 Mil-
yar dan dari APBN sebesar Rp. 222,77 Milyar (lihat tabel 3.4). Tabel 3.3 memper-
lihatkan matriks RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan.

Tabel 3.2 Usulan Aksi Mitigasi Sektor Pengelolaan Limbah Domestik

Penurunan
No. Usulan Aksi Mitigasi Pelaksana
(ton CO2eq)
1. Program Penyusunan Perencanaan Pengelolaan Persampahan — Satker PLP, PU CK K/K
2. Program Minimasi Sampah dengan prinsip 3R 15.809 Satker PLP, PU CK K/K,
BLH Prov., BLH K/K
3. Program Peningkatan Sarana-Prasarana Persampahan 68.682 Satker PLP, PU CK K/K, DKP K/K
4. Program Peningkatan Pengelolaan Gas Sampah 97.579 DKP K/K, Swasta
5. Program Penyusunan Perencanaan — Satker PLP, PU CK K/K, BLH K/K
Pengelolaan Air Limbah Domestik
6. Program Pembangunan prasarana Waste 6.798 Satker PLP, PU CK K/K,
Water Treatment Pemukiman Dinkes Prov., Dinkes K/K
7. Program Pengelolaan Badan Air — BLH Prov., BLH K/K
8. Program Pemberdayaan Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat 15.355 Dinkes Prov., Dinkes K/K
BLH Prov., BLH K/K
9. Program Inventori dan Pengelolaan Limbah Industri — BLH Prov.
10. Program Monitoring dan Evaluasi — BLH Prov., BLH K/K, Bappeda
Prov., Bappeda K/K
11. Program Non-teknis RAD-GRK Sektor Limbah — BLH Prov., BLH K/K, Bappeda
Prov., Bappeda K/K

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 35


BAB IV
IDENTIFIKASI KEGIATAN
DALAM LPJ

36 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


4.1 IDENTIFIKASI KEGIATAN DALAM LPJ PROV. SUMSEL

Sebenarnya telah banyak kegiatan yang dilakukan oleh provinsi Sumsel yang
terkait dengan upaya penurunan emisi. Program – program keciptakaryaan
terkait persampahan dan air limbah domestik merupakan kegiatan yang potensial
menurunkan emisi. Misalkan kegiatan rehabilitasi TPA yang disertai dengan
pemanfaatan/pembakaran LFG dan pengelolaan sampah 3R. Kemudian terdapat
program MCK Plus, MCK Sanimas, pembangunan septik tank komunal yang
mengubah kondisi pengolahan air limbah domestik eksisting dari wet latrin ke
tangki septik. Tabel 4.1 dan 4.2 memperlihatkan kegiatan inti dan pendukung yang
terdeteksi di LPJ Provinsi Sumatera Selatan.
Terdapat 9 kegiatan inti yang terdeteksi di Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
APBD Prov. Sumsel 2010, meliputi 4 kegiatan di Program Pengelolaan Air Minum
dan Limbah dan 5 kegiatan di Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan. Pada LPJ 2011 10 kegiatan inti yang terdeteksi, serta 8 kegiatan inti
terdeteksi pada LPJ 2012. Dalam kurun 2010 s.d 2012, total terdeteksi 27 kegiatan
inti terdeteksi, terdiri dari 11 kegiatan dalam Program Pengelolaan Air Minum
dan Limbah dan 16 program dalam Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan. Tercatat Rp. 3,42 Milyar dihabiskan pada T.A 2010, Rp. 8,36 Milyar
pada T.A 2011, dan Rp. 0,99 Milyar pada T.A 2012. Total biaya yang dihabiskan untuk
ke-27 kegiatan inti sebesar Rp. 12,77 Milyar, Lokasi kegiatan tersebar di Palembang,
Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Ogan Komering Ulu
(OKU), Muara Enim, Musi Banyuasin (MUBA) dan Lubuk Linggau. Pelaksana ke -27
kegiatan inti adalah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PU CK) Provinsi Sumatera
Selatan (lihat tabel 4.1).
Sedangkan untuk kegiatan pendukung, baik berupa insentif penghargaan, kegiatan
pemantauan dan sosialisasi, penegakan hukum, serta penguatan kelembagaan,
terdeteksi 16 kegiatan pendukung pada T.A 2010, 18 kegiatan pendukung pada T.A
2011 dan 17 kegiatan pendukung pada T.A 2012. Rp. 6,36 Milyar dihabiskan untuk
ke-51 kegiatan pendukung, yaitu Rp. 2,63 Milyar pada T.A 2010, Rp. 1,92 Milyar pada
T.A 2011 dan Rp. 1,81 Milyar pada T.A 2012 (lihat tabel 4.2).

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 37


38
Tabel 4.1. Kegiatan Inti Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah dengan Pendanaan dari
APBD Sumsel.

Realisasi IKK
No. Program Kegiatan Pelaksana Lokasi
(Rp. ribu) Narasi Quantity
APBD 2010
Program Pengelolaan Air Minum dan Limbah
01. Dana Pendamping Program SANIMAS 263.680 Jumlah sarana sanimas 2 lokasi PU CK Prov. SS 14 Kab/Kota
Pembuatan Septictank Komunal
02. 196.620 Jumlah sarana sanimas 1 paket PU CK Prov. SS Palembang
Rusun 24 Ilir Palembang
03. Pembuatan IPLT Kota Palembang 196.020 Jumlah sarana air limbah 1 paket PU CK Prov. SS Palembang
Pengadaan Sarana Sanitasi Teluk

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


04. 493.850 Jumlah sarana sanimas 1 paket PU CK Prov. SS OKI
Gelam Kabupaten OKI
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
05. Pembangunan TPA Baru Kab. OKU Timur 743.700 TPA sampah yang bersih dan layak 1 paket PU CK Prov. SS OKUT
06. Pembangunan TPA Kabupaten OKU 493.300 TPA sampah yang bersih dan layak 1 paket PU CK Prov. SS OKU
07. Pembangunan TPA Kabupaten Muara Enim 498.627 TPA sampah yang bersih dan layak 1 paket PU CK Prov. SS Muara Enim
Pembangunan Pengelolaan Sampah
08. 243.925 N/A 1 paket PU CK Prov. SS OI
3R dan Sosialisasi Kab. OI
Pembangunan Pengelolaan Sampah 3R dan
09. 286.980 N/A 1 paket PU CK Prov. SS Palembang
Sosialisasi 3R Perumahan Murah Jakabaring
APBD 2011
Program Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Pengembangan MCK Komunal
01. 392.954 Jaringan pipa distribusi 1 paket PU CK Prov. SS Palembang
SANIMAS di Kota Palembang
02. Peningkatan IPLT Kota Palembang 789.082 Jaringan pipa distribusi 1 paket PU CK Prov. SS Palembang
Pengelolaan Air Limbah Komunal
03. 986.609 Jaringan pipa distribusi 1 paket PU CK Prov. SS Palembang
Rumah Murah Jakabaring
Pengelolaan Air Limbah Komunal
04. 985.942 Jaringan pipa distribusi 1 Paket PU CK Prov. SS Palembang
Rumah Murah Keramasan
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
05. Pembangunan TPA Kab. OKU 789.061 Prasarana yang dibangun 250 PU CK Prov. SS OKU
Pembangunan Sarana Pendukung
06. 693.868 Prasarana yang dibangun 250 PU CK Prov. SS Muba
TPA Sampah Sekayu
Prasarana dan Sarana Persampahan
07. 478.348 Prasarana yang dibangun 1 kwsn PU CK Prov. SS Palembang
Kawasan Jakabaring
08. Pembangunan TPA Bukit Kancil Kab. Muara Enim 791.134 Prasarana yang dibangun 3000 PU CK Prov. SS Muara Enim
09. Pembangunan TPA Kota Lubuk Linggau 963.992 Prasarana yang dibangun 325 PU CK Prov. SS Lubuk Linggau
Pengadaan Prasarana & Sarana
10. 1.488.466 Prasarana yang dibangun 1 kwsn PU CK Prov. SS Palembang
Persampahan Kwsn Jakabring

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


39
40
APBD 2012
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
1. Penyempurnaan IPLT Kota Palembang 299.184 Jaringan pipa distribusi 1,5 Ha PU CK Prov. SS Palembang
2. Pembangunan Sanimas (MCK Plus) Kec. Rantau Alai Kab. OI 28.467 Bangunan MCK 1 kegiatan PU CK Prov. SS OI
3. Pembangunan Sanimas (MCK Plus) Kec. 3 Ulu Kota Palembang - Bangunan MCK 1 kegiatan PU CK Prov. SS Palembang
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
4. Peningkatan TPA Sampah Sungai Medang Prabumulih 305.629 Prasarana yang dibangun 1 paket PU CK Prov. SS Prabumulih
5. Peningkatan TPA Sampah Sekayu Muba Sungai Medak 310.065 Prasarana yang dibangun 250 m2 PU CK Prov. SS Muba
6. Pengelolaan Sampah 3R Kebun Bunga Kota Palembang 12.067 Prasarana yang dibangun 1 paket PU CK Prov. SS Palembang
7. Pembangunan Pengelolaan Sampah 3R Ds Saka Tiga Inderalya 26.467 Prasarana yang dibangun 1 paket PU CK Prov. SS Ogan Ilir
8. Pengelolaan TPA Sampah Kab. Ogan Ilir 308.047 Prasarana yang dibangun 1 paket PU CK Prov. SS Ogan Ilir
Sumber: LPJ Provinsi Sumatera Selatan 2010, 2011 dan 2012

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Tabel 4.2. Kegiatan Pendukung Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah dengan
Pendanaan dari APBD Sumsel.

Realisasi IKK
No. Program Kegiatan Pelaksana Lokasi
(Rp. ribu) Narasi Quantity
APBD 2010
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah peralatan lab. yang
01. Pemeliharaan Alat-alat Laboratorium 1.995 N/A BLH Prov. SS Prov. SS
terpeihara dengan baik
02. Pemeliharaan Rutin /Berkala dan Kalibrasi Alat Laboratorium 0 Jumlah alat laboratorium yang dibeli N/A BLH Prov. SS Prov. SS
Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup
28 sungai,
03. Pemantauan Kualitas Lingkungan 153.000 Jumlah titik pantau pada 28 sungai 72 titik BLH Prov. SS Prov. SS
pantau
04. Pengembangan SDM Bidang Lingkungan Hidup 97.880 Jumlah kelulusan peserta pelatihan 35 orang BLH Prov. SS Prov. SS
Jumlah perusahaan yg dievaluasi
05. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 134.920 50 prshn BLH Prov. SS Prov. SS
kelola LH yg baik
06. Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan 40.962 Jumlah perusahaan yang taat peraturan LH 12 prshn BLH Prov. SS Prov. SS
Program Peningkatan Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan LH
Dokumen status lingkungan
07. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 93.590 1 dokumen BLH Prov. SS Prov. SS
hidup daerah (SLHD)
08. Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan/ Adiwiyata 196.008 BLH Prov. SS Prov. SS
Jumlah K/K yang dilakukan
09. Pembinaan Kalpataru 70.000 15 K/K BLH Prov. SS Prov. SS
pembinaan Kalpataru
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Tersedianya dokumen perencanaan kesehatan
10. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 29.830 lingkungan meningkatnya pengetahuan peta N/A Dinkes Prov.SS Palembang
pengelola program kesehatan lingkungan
Terlatihnya tenaga pengelola program
11. Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat 57.168 lingkungan di tingkat K/K & kec. N/A Dinkes Prov.SS Palembang
ttg hygiene & sanitasi guru
Terlaksananya tenaga pengelola
12. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat 103.581 program ditingkat K/K kecamatan N/A Dinkes Prov.SS Palembang

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


ttg STBM, DAMIU&CTPS
Program Pengelolaan Air Minum dan Limbah

41
42
13. Penyusunan Outline Plan Air Limbah Kawasan Jakabaring 390.280 Dokumen outline plan air limbah 1 dokumen PU CK Prov. SS Palembang
14. DED Pemb. Septictank Komunal Kwsn Jakabaring& Keramasan 392.240 Dokumen DED 1 dokumen PU CK Prov. SS Palembang
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
15. Penyusunan Masterplan Persampahan Kab. Banyuasin 724.575 Dokumen masterplan persampahan 1 dokumen PU CK Prov. SS Banyuasin
16. Perencanaan Teknis 3R 142.515 Dokumen perencanaan 3R 1 dokumen PU CK Prov. SS Palembang
APBD 2011
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan SDA
Dok. kebijakan program air Bappeda
1. Fasilitasi Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 67.666 1 dokumen Prov. SS
minum & peny. lingk. Prov. SS
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2. Pengadaan Alat-Alat Laboratorium 213.499 Jumlah alat-alat laboratorium yang tersedia 11 alat BLH Prov. SS Prov. SS
3. Pemeliharaan Rutin /Berkala dan Kalibrasi Alat Laboratorium 48.149 Jumlah peralatan lab. yg terpelihara dgn baik 25 alat ukur BLH Prov. SS Prov. SS

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH
4. Koordinasi Penilaian Kota Sehat /Adipura 112.340 Jumlah kota yang dinilai Adipura 15 Kab/Kota BLH Prov. SS Prov. SS
5. Koordinasi Penilaian Langit Biru 145.298 Jumlah titik pantau yang dilakukan pengukuran 55 di 15 K/K BLH Prov. SS Prov. SS
28 sungai,
6. Pemantauan Kualitas Lingkungan 121.329 Jumlah titik pantau pada 28 sungai 72 titik BLH Prov. SS Prov. SS
pantau
Jumlah perusahaan yang dilaksanakan 50 usaha/
7. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 88.225 BLH Prov. SS Prov. SS
pengawasan AMDAL, UKL-UPL kegiatan
Jumlah perusahaan dievaluasi, 50 prshn di
8. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 155.050 BLH Prov. SS Prov. SS
kelola LH dgn baik 10 kab/kota
9. Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan 84.604 Jumlah perusahaan yang taat peraturan LH 25 kasus BLH Prov. SS Prov. SS
10. Pengembangan SDM Bidang Lingkungan Hidup 55.196 Jumlah kelulusan peserta pelatihan 35 orang BLH Prov. SS Prov. SS
11. Rencana Aksi Daerah (RAD) Dalam Perubahan Iklim 157.800 Jumlah sektor yang masuk RAD 1 dokumen BLH Prov. SS Prov. SS
Jumlah LSM dalam upaya perlindungan 7 LSM/NGO
12. Rapat Koordinasi Dalam Perlindungan dan Kelestarian Lingkungan 38.117 BLH Prov. SS Prov. SS
dan pelestarian lingkungan Internasional
Jumlah aparatur yang terbina dalam
13. Pembinaan dan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 71.860 50 orang BLH Prov. SS Prov. SS
pengelolaan lingkungan hidup kab/kota
Program Peningkatan Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan
14. Peningkatan Prn Serta Msyrkt dlm Pengelolaan Persampahan 58.120 Jumlah peserta yang mengikuti Bimtek 40 peserta BLH Prov. SS Prov. SS
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA & LH
Dokumen status lingkungan
15. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 85.559 2 Dokumen BLH Prov. SS Prov. SS
hidup daerah (SLHD)
Dokumen kebijakan, kurikulum rencana
16. Pembinaan Sekolah Peduli & Berbudaya Lingkungan/Adiwiyata 137.617 15 K/K BLH Prov. SS Prov. SS
kerja, sarana dan prasarana
Jumlah K/K yang dilakukan
17. Pembinaan Kalpataru 46.860 6 orang BLH Prov. SS Prov. SS
pembinaan Kalpataru
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
K/K yg mengikuti sosialisasi
18. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat 236.030 15 K/K Dinkes Prov.SS Prov. SS
kebijakan lingk.sehat
APBD 2012
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Jumlah program kegiatan AMPL yang
1. Fasilitasi Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 1 dokumen
95.030 sesuai dengan perencanaan

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Bappeda Prov. SS Prov. SS

43
44
Persentase stakeholders dalam Bappeda
2. Koordinasi Perubahan Iklim Sumatera Selatan Prov. SS
129.021 penanganan perubahan iklim Prov. SS
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah alat-alat lab. pengujian
3. Pengadaan Alat-Alat Laboratorium 3 alat BLH Prov. SS Prov. SS
240.036 air dan limbah cair

4. Pemeliharaan Rutin /Berkala dan Kalibrasi Alat Laboratorium Jumlah peralatan laboratorium yang dikalibrasi 50 alat ukur BLH Prov. SS Prov. SS
49.198

5. Pembangunan Sarana Stasiun Monitoring Kualitas Air Jumlah stasiun monitoring kualitas air 50 alat ukur BLH Prov. SS Prov. SS
78.570
Program Peningkatan Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan

6. Peningkatan Prn Serta Msyrkt dlm Pengelolaan Persampahan Jumlah Bimtek yang diadakan 1kali BLH Prov. SS Prov. SS
56.612
Program Pengendalian Pencemaran dan

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Perusakan Lingkungan Hidup

7. Koordinasi Penilaian Kota Sehat /Adipura Jumlah ibukota kabupaten yang dinilai 15 Kab/Kota BLH Prov. SS Prov. SS
113.935
Jumlah titik pantau yang dilakukan sampling
8. Pemantauan Kualitas Lingkungan 30 titik BLH Prov. SS Prov. SS
124.775 kualitas air sungai di 15 kab/kota
Jumlah usaha dan/atau kegiatan
30 usaha/
9. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup yang dilakukan pengawasan BLH Prov. SS Prov. SS
98.572 keg
AMDAL, RKL/PL, dan UKL-UPL.
Jumlah usaha kegiatan yang 30 prshn di
10. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) BLH Prov. SS Prov. SS
171.360 dievaluasi kinerja kelola LH 7 kab/kota
Jumlah pembinaan penerapan peraturan
11. Pembinaan Penerapan Peraturan Bidang Lingkungan Hidup 74.803 15 Kab/Kota BLH Prov. SS Prov. SS
lingkungan hidup bagi aparatur lingkungan K/K
Jumlah lokasi pengelolaan sumber
12. Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam Perubahan Iklim 127.055 15 Kab/Kota BLH Prov. SS Prov. SS
emisi GRK sektor industri
Program Peningkatan Kualitas dan Akses
Informasi Sumber Daya Alam dan LH
13. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 3.900 Dokumen status lingkungan hidup daerah (SLHD) 2 Dokumen BLH Prov. SS Prov. SS
Dokumen kebijakan, kurikulum rencana
14. Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan/Adiwiyata 141.310 15 kab/kota BLH Prov. SS Prov. SS
kerja, sarana dan prasarana
15. Pengembangan SDM Bidang Lingkungan Hidup 66.844 N/A 6 orang BLH Prov. SS Prov. SS
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Jumlah kab/kota yang mendapatkan bimbingan
16. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 116.550 15 kab/kota Dinkes Prov.SS Prov. SS
teknis program penyehatan lingkungan
17. Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat 123.916 Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan STBM 35 orang Dinkes Prov.SS Prov. SS
Sumber: LPJ Provinsi Sumatera Selatan 2010, 2011 dan 2012

Tabel 4.3 Kegiatan Inti Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah dengan Pendanaan
dari APBD Sumsel.

No. Program Kegiatan Realisasi IKK Pelaksana Lokasi


(Rp. ribu)
Narasi Quantity
APBD 2010

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


APBD 2011

45
46
Program Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
01. Penyediaan sarana dan prasarana air limbah 212.339 PU CK Palembang Palembang
Program peningkatan pengendalian polusi
02. Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi 290.844 BLH Palembang Palembang

APBD 2012

Sumber: LPJ kota Palembang 2010 dan 2011.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Tabel 4.4 Kegiatan Pendukung Terkait Upaya Penurunan Emisi GRK Sektor Peng. Limbah dgn Pendanaan dari
APBD kota Palembang.

Realisasi IKK
No. Program Kegiatan Pelaksana Lokasi
(Rp. ribu) Narasi Quantity
APBD 2010
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

DKK
01. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 7.993.442 Palembang
Palembang

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

02. Koordinasi penilaian Kota Sehat / Adipura 357.882 BLH Palembang Palembang
03. Pemantauan Kualitas Lingkungan 408.215 BLH Palembang Palembang
04. Penyusunan kebijakan pengendalianpencemaran dan perusakan lingkungan hidup 91.537 BLH Palembang Palembang
05. Peningkatan peran serta masyarakat dlm pengendalian LH 235.388 BLH Palembang Palembang
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
06. Pengendalian dampak perubahan iklim 106.198 BLH Palembang Palembang
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

07. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup 272.370 BLH Palembang Palembang

08. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan BLH Palembang Palembang


09. Sertifikasi laboratorium 22.152 BLH Palembang Palembang
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
DKK
10. Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah 81.690 Palembang
Palembang
DKK
11. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan 197.450 Palembang
Palembang
DKK
12. Peningkatan operasional dan pemeliharaan prasarana & sarana persampahan 16.295.128 Palembang
Palembang
DKK
13. Pengembangan teknologi pengolahan persampahan 162.655 Palembang
Palembang
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Dinkes
14. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 677.934 Palembang
Palembang
APBD 2011

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


47
48
Realisasi IKK
No. Program Kegiatan Pelaksana Lokasi
(Rp. ribu) Narasi Quantity
APBD 2010
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH
1. Koordinasi Penilaian Kota Sehat /Adipura 479.009 BLH Palembang Palembang
2. Pengkajian dampak lingkungan 571.005 BLH Palembang Palembang
3. Pemantauan Kualitas Lingkungan 333.652 BLH Palembang Palembang
4. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 96.071 BLH Palembang Palembang
5. Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih 61.113 BLH Palembang Palembang
6. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 102.690 BLH Palembang Palembang
7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup 336.990 BLH Palembang Palembang

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


BLH Palembang Palembang
Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam 272.370 BLH Palembang Palembang
8. Pengendalian dampak perubahan iklim 124.570 BLH Palembang Palembang
9. Pengendalian kerusakan hutan dan iklim 204.026 BLH Palembang Palembang
Program Peningkatan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
10. Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah 319.824 DKK Palembang Palembang
11. Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan 4.921.114 DKK Palembang Palembang
12. Peningkatan operasional dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan 19.914.449 DKK Palembang Palembang
13. Pengembangan teknologi pengolahan persampahan 359.189 DKK Palembang Palembang
14. Peningkatan kemampuan aparat pengelola sampah 79.342 DKK Palembang Palembang
15. Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan 99.488 DKK Palembang Palembang
16. Peningkatan prn serta msyrkt dlm pengelolaan persampahan 45.000 DKK Palembang Palembang
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA & LH
17. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 388.001 BLH Palembang Palembang
Program peningkatan pengendalian polusi
18. Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair 21.078 BLH Palembang Palembang
19. Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran 39.143 BLH Palembang Palembang
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Dinkes
20. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 130.664 Palembang
Palembang
Dinkes
21. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 229.369 Palembang
Palembang
APBD 2012

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Sumber: LPJ kota Palembang 2010 dan 2011

49
BAB V
INVENTARISASI GRK PROV
SUMSEL
SEKTOR PENGELOLAAN
LIMBAH
50 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan
5.1 PROYEKSI KEPENDUDUKAN

Data kependudukan merupakan dasar perhitungan emisi GRK untuk sektor


limbah. Minimnya informasi yang tersedia menyebabkan estimai Tier II atau
Tier III sulit untuk dilaksanakan. Tabel 5.1 memperlihatkan data kependudukan
provinsi Sumsel dari tahun 2000 s.d 2010, sedangkan penduduk dari tahun
2010 s.d 2020 dihitung berdasarkan hasil proyeksi. Proyeksi menggunakan
proyeksi geometris, mungkin nilainya sedikit lebih besar dari pertumbuhan
penduduk linier yang mungkin terjadi, tetapi nilai yang sedikit lebih besar dalam
perencanaan dapat diterima.
Volume sampah yang dihasilkan merupakan perkalian laju timbulan sampah
dengan jumlah penduduk. Laju timbulan sampah diambil 0,19 s.d 0,28 ton/
kapita/thn sesuai panduan inventori KLH (lihat tabel 5.3). Distribusi layanan
persampahan mengambil data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jumlah
sampah yang ditangani dengan cara tertentu adalah perkalian fraksi pengelolaan
sampah dikali jumlah sampah total. Sedangkan untuk limbah cair, diambil nilai
default IPCC untuk degradable organic component sebesar 14,6 kg BOD/cap/thn
dengan fraksi masyarakat per pendapatan mengikuti hasil studi Departemen
Pekerjaan Umum di Lebak, Tangerang dan Bogor, hanya data ini yang tersedia.
Data laju timbulan sampah dan fraksi masyarakat per pendapatan sedang
dibangun dalam kegiatan JICA SP3 2013.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 51


52
Tabel 5.1 Data Kependudukan Provinsi Sumsel Th. 2000 s.d Th. 2010

Kota / Jumlah Penduduk (jiwa)


No.
Kabupaten 20002) 20012) 20022) 20032) 20042) 20052) 20062) 20072) 20082) 20092) 20102)
Ogan Komering
1 1.159.713 1.180.724 1.193.218 1.096.606 1.112.854 255.246 259.292 262.383 264.743 267.022 324.045
Ulu
Ogan
2 976.329 999.760 1.017.155 986.152 1.000.152 656.828 672.192 685.296 696.505 707.627 727.376
Komering Ilir
3 Muara Enim 717.756 738.452 740.338 611.702 621.876 632.222 643.924 653.304 660.906 668.341 716.676
4 Lahat 670.149 668.567 680.040 530.304 541.895 545.754 550.478 553.093 340.556 341.055 369.974
5 Musi Rawas 641.856 657.927 665.079 461.809 465.682 474.430 484.281 492.437 499.238 505.940 525.508
6 Musi Banyuasin 1.240.415 1.282.299 1.309.744 445.756 455.739 469.175 484.245 497.864 510.387 523.025 561.458
7 Bangka4) 569.125
8 Belitung4) 204.776

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


9 Banyuasin 693.615 712.813 733.828 757.398 778.627 798.360 818.280 750.110
10 OKU Selatan 317.277 322.307 326.162 329.071 331.879 318.428
11 OKU Timur 556.010 564.824 571.557 576.669 581.665 609.982
12 Ogan Ilir 356.983 365.333 372.431 378.570 384.663 380.904
13 Empat Lawang 213.559 213.872 221.176
14 Palembang 1.451.776 1.489.370 1.505.304 1.287.841 1.304.211 1.338.793 1.369.239 1.394.954 1.417.047 1.438.938 1.455.284
15 Pangkal Pinang4) 125.423
16 Prabumulih 125.763 128.207 130.340 132.752 134.686 136.253 137.786 161.984
17 Pagar Alam 111.665 113.752 114.562 115.553 116.102 116.316 116.486 126.181
18 Lubuk Linggau 167.578 171.235 174.452 178.074 181.068 183.580 186.056 201.308
Sumsel 7.757.318 7.017.099 7.110.878 6.518.791 6.628.416 6.755.900 6.899.892 7.019.964 7.121.760 7.222.635 7.450.394
Sumber: Biro Pusat Statistik Prov. Sumsel
5.2 KOMPOSISI DAN KANDUNGAN BAHAN KERING SAMPAH
DOMESTIK

Data komposisi dan kandungan bahan kering diperlukan untuk mengisi lembar
indikator pada lembar isian 4.1.4. Dari hasil survey yang dilakukan oleh BLH
Provinsi Sumsel – JICA – ITB – UNSRI pada rentang 2011 sampai dengan 2012
di tiga kota/kabupaten, didapatkan data komposisi sampah yang mewakili area
perkotaan, pinggiran dan pedesaan. Untuk area perkotaan, survey dilakukan di
TPA I Sukawinatan dan TPA II Karya Jaya kota Palembang, untuk area pinggiran
dilakukan di TPA Palem Raya kabupaten Ogan Ilir, dan untuk area pedesaan
dilakukan survey di TPA Padang Karet kota Pagaralam. Selain itu, terdapat data
komposisi dan kandungan bahan kering yang dilakukan oleh Dinas PELH kota
Prabumulih pada tahun 2013. Terdapat perbedaan signifikan pada komposisi
antara area pedesaan dan perkotaan. Untuk estimasi emisi GRK di TPA, kota/
kabupaten lain yang tidak memiliki data komposisi mengacu pada salah satu
diantara empat kota/kabupaten yang telah memiliki data ini. Tabel 5.2 dan 5.3
memperlihatkan komposisi dan kandungan bahan kering sampah domestik
Sumsel hasil survey BLH Prov. Sumsel-JICA-ITB-UNSRI serta Dinas PELH kota
Prabumulih, pada rentang 2011 s.d 2013.

Tabel 5.2 Acuan Komposisi Sampah Domestik di Provinsi Sumsel

Komposisi (% Berat Basah)

No. Komponen TPA I Sukawinatan TPA Sungai


TPA Palem TPA Padang Karet,
dan TPA II Karya Medang,
Raya Ogan Ilir2) Pagaralam3)
Jaya, Palembang 1) Prabumulih4)
1. Sisa Makanan 56,86% 60,85% 53,58% 62,76%
2. Kertas/Karton 15,08% 14,91% 4,14% 8,84%
3. Nappies 5,43% 6,58%
4. Kayu 5,44% 1,29% 2,77% 2,20%
5. Sampah Taman 11,84% 2,63%
6. Kain & Produk Tekstil 2,67% 0,92% 3,15% 2,06%
7. Karet & Kulit 0,33% 0,36% 2,45% 0,72%
8. Plastik 17,47% 20,10% 8,74% 12,49%
9. Logam 0,46% 0,34% 0,17% 0,39%
10. Gelas 0,93% 1,17% 2,00% 1,05%
11. Lain-lain Organik 0,77% 0,06% 5,02% 0,25%
12. Lain-lain Anorganik 0,72% 0,03%
JUMLAH 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 53


Sumber Data:
1)
Survey BLH Prov. Sumsel, JICA, ITB, UNSRI (2011)
2)
Survey BLH Prov. Sumsel, JICA, ITB, UNSRI (2011)
3)
Survey BLH Prov. Sumsel, JICA, ITB, UNSRI (2012)
4)
Survey Dinas PELH kota Prabumulih (2013)

Tabel 5.3 Acuan Kandungan Bahan Kering Sampah Domestik di Provinsi


Sumatera Selatan

Kandungan Bahan Kering (%)

No. Komponen TPA I Sukawinatan TPA Sungai


TPA Palem Raya TPA Padang Karet,
dan TPA II Karya Medang,
Ogan Ilir2) Pagaralam3)
Jaya, Palembang 1) Prabumulih4)
1. Sisa Makanan 39,92% 25,3% 13,47% 33,70%
2. Kertas/Karton 45,57% 59,1% 68,74% 70,20%
3. Nappies 5,41% 57,60%
4. Kayu 57,85% 49,4% 84,91% 71,30%
5. Sampah Taman 55,93% 65,20%
6. Kain & Produk Tekstil 66,46% 44,4% 89,72% 79,30%
7. Karet & Kulit 96,59% 84,0% 98,23% N/A
8. Plastik 80,50% 75,9% 64,02% 59,90%
9. Logam N/A N/A 99,37% 91,10%
10. Gelas 93,54% 93,3% 99,82% 96,80%
11. Lain-lain Organik 92,42% 84,8% N/A 38,50%
12. Lain-lain Anorganik 98,79% 25,10%

Sumber Data:
1)
Survey BLH Prov. Sumsel, JICA, ITB, UNSRI (2011)
2)
Survey BLH Prov. Sumsel, JICA, ITB, UNSRI (2011)
3)
Survey BLH Prov. Sumsel, JICA, ITB, UNSRI (2012)
4)
Survey Dinas PELH kota Prabumulih (2013)

54 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Dalam survey BLH Prov.Sumsel-JICA-ITB-UNSRI di Palembang dan Ogan Ilir pada
tahun 2011, hanya 9 komponen yang diukur, dimana kertas digabung dengan
nappies, kayu digabung dengan sampah taman, dan lain – lain organik serta
anorganik belum terpisah. Sedangkan pada survey BLH Prov. Sumsel-JICA-ITB-
UNSRI di Pagaralam pada tahun 2012 serta, survey yang dilakukan Dinas PELH
kota Prabumulih pada tahun 2013, telah terpisah menjadi 12 komponen.
Dari hasil survey komposisi sampah yang dilakukan BLH Provinsi Sumsel-JICA-
ITB-UNSRI serta oleh Dinas PELH kota Prabumulih, sampah domestik perkotaan
Provinsi Sumatera Selatan didominasi oleh sampah organik (>60%), baik berupa
sisa makanan maupun sampah taman. Komponen kertas, nappies, dan plastik
juga ditemukan dalam persentase yang signifikan. Sampah organik di TPA
Padang Karet, Pagaralam terlihat lebih tinggi dibanding di TPA I dan II Palembang,
TPA Palem Raya, Ogan Ilir, maupun TPA Sungai Medang, Prabumulih (lihat tabel
5.3). TPA Padang Karet, Pagaralam mewakili kondisi rural dan banyak digunakan
sebagai acuan oleh kabupaten lainnya dalam estimasi emisi GRK di TPA.
Kandungan bahan kering sampah domestik Provinsi Sumatera Selatan dapat
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu;
a. Dengan kandungan bahan kering kurang dari 40%, meliputi sampah sisa
makanan, dan lain – lain organik. Kandungan bahan kering sampah basah
di TPA Padang Karet, Pagaralam memiliki nilai terkecil, hanya sebesar 13,5%
akibat kelembaban yang tinggi di kota Pagaralam. Sedangkan di TPA Palem
Raya, TPA I dan TPA II Pelambang, dan TPA Sungai Medang memiliki nilai
lebih besar, berkisar antara 25 – 40%. Iklim setempat mempengaruhi nilai
kandungan bahan kering ini.
b. Dengan kandungan bahan kering antara 40 – 80%, meliputi; sampah kertas/
nappies, sampah taman dan plastik.
c. Sampah kering dengan kandungan bahan kering melebihi 80%, meliputi;
sampah karet/kulit, logam dan gelas.
Catatan diberikan pada kandungan bahan kering komponen “lain – lain
anorganik” di TPA Sungai Medang, yang terlihat jauh lebih kecil dari rerata nilai
di TPA lainnya, untuk input data ke 2006 IPCC Worksheet, digunakan nilai default
90%. Sedangkan nilai kandungan bahan kering dari survey BLH Prov.-JICA-ITB-
UNSRI dan PELH kota Prabumulih lainnya, lihat tabel 5.4, akan digunakan dalam
estimasi emisi GRK TPA di provinsi Sumsel (dry basis). Dari data inventarisasi yang
dilakukan BLH Prov. Sumsel dan UNSRI pada tahun 2013, didapatkan parameter
TPA yang dimasukkan ke dalam 2006 IPCC GL. Tabel 5.2 memperlihatkan
parameter TPA yang dipakai 15 kota/kabupaten dalam estimasi emisi GRK. di
seluruh wilayah provinsi Sumatera Selatan.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 55


56
Tabel 5.4 Parameter Sampah Domestik yang Dipergunakan dalam Estimasi Emisi GRK Sumsel

Acuan Komposisi dan Delay time Fraction of Conversion Oxidation


No. Kota / Kabupaten Tipe TPA1) Climate Zone
Kandungan Bahan Kering (months) methane (F) factor, C to CH4 factor (OX)
1 Ogan Komering Ulu2) TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
2 Ogan Komering Ilir2) TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
2)
3 Muara Enim TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
4 L a h a t2) TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
2)
5 Musi Rawas TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
2)
6 Musi Banyuasin TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
7 Bangka3)

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


8 Belitung3)
9 Banyuasin TPA I dan TPA II, Palembang Un-managed Shallow moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
10 OKU Selatan TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Shallow moist and wet tropical z 6 0,5 1,33 0
11 OKU Timur2) TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
12 Ogan Ilir TPA Palem Raya, Ogan Ilir Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
2)
13 Empat Lawang TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Shallow moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
14 Palembang TPA I dan TPA II, Palembang Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
3)
15 Pangkal Pinang
16 Prabumulih2) TPA S. Medang, Prabumulih Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
2)
17 Pagar Alam TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
18 Lubuk Linggau2) TPA Padang Karet, Pagaralam Un-managed Deep moist and wet tropical 6 0,5 1,33 0
Keterangan:
1) Berdasarkan data isian pada kuisioner inventarisasi emisi GRK sektor
pengelolaan limbah domestik (2013), asumsi tidak terdapat perbedaan
tipe TPA pada setiap beda tahun.
2) Data ketinggian timbunan dan muka air tanah tidak tersedia, diasumsikan
dalam kondisi “Un-managed Deep”
3) Sampai dengan tahun 2000, kab. Bangka, kab. Belitung dan kota Pangkal
Pinang, masih merupakan bagian dari Prov. Sumsel
Dikarenakan keterbatasan data, 3 kota/kabupaten ini tidak dimasukkan
dalam lingkup estimasi emisi GRK.

5.3 BAU BASELINE PER KOTA/KABUPATEN

5.3.1 Pendahuluan

Dikarenakan hanya timbunan yang menggunakan model First Order Decay


(FOD), dimana emisi timbunan tahun berjalan tidak hanya muncul akibat
sampah tertimbun tahun berjalan, tetapi juga dari sampah yang tertimbun
tahun – tahun sebelumnya, maka hanya timbunan sampah yang dihitung
dari base year 2000. Sedangkan untuk aktifitas lainnya, open burning,
komposting, dan pembuangan-pengolahan air limbah domestik, dilakukan
perhitungan sejak tahun 2010.
Untuk mendapatkan baseline emisi 2000 – 2010, emisi GRK Sumatera
Selatan sektor pengelolaan limbah dihitung dengan menggunakan Tier I (dry
basis). Populasi penduduk, pertumbuhan penduduk dan distribusi layanan
persampahan digunakan dalam perhitungan Tier I. Sebenarnya dimungkinkan
untuk mengambil data jumlah alat angkut dan ritasi truk digunakan untuk
menghitung volume sampah yang masuk ke TPA pada seluruh kota/
kabupaten, tetapi historis dan validitas data masih dipertanyakan, kecuali
kota Palembang. Kota Palembang memiliki catatan data berat sampah yang
masuk ke TPA pada tahun 2010, baik TPA I maupun TPA II kota Palembang
memiliki jembatan timbang yang memungkinkan pencatatan data volume
sampah ke TPA.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 57


5.3.2 Estimasi Emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah

Perhitungan Tier I dilakukan untuk setiap kota/kabupaten dalam lingkup


wilayah Sumsel, dan baseline emisi disajikan dalam rentang 2000 - 2010.
Sebenarnya, sampai dengan tahun 2000, kota Pangkal Pinang, kab. Bangka
dan kab. Belitung masih menjadi bagian dari provinsi Sumsel sebelum
memisahkan diri menjadi provinsi Bangka Belitung, tetapi dikarenakan
keterbatasan akses data TPA dan layanan persampahan, ketiga kota/
kabupaten ini tidak dimasukkan ke dalam perhitungan (di luar lingkup studi).
Populasi provinsi Sumatera Selatan diketahui sebanyak 7.757.318 jiwa pada
tahun 2000 dan mencapai 7.450.394 jiwa pada tahun 2010. Dengan layanan
persampahan bervariasi antara 10 - 70%, dan timbulan antara 0,4 – 0,6 kg/
jiwa/hari dan degradable organic component sebesar 14,6 kg BOD/cap.
yr, diperkirakan emisi GRK Sumatera Selatan sektor pengelolaan limbah
mencapai 1.058.716 ton eCO2 pada tahun 2010 dan terus meningkat sampai
1.314.096 ton eCO2 pada tahun 2020 (lihat gambar 5.1). Kota Palembang
merupakan penyumbang emisi terbesar, diperkirakan sebesar 312.621 ton
e CO2 pada tahun 2010 dan meningkat sampai 387.461 pada tahun 2020.

Gambar 5.1 BAU Baseline emisi GRK Sektor Pengelolaan Limbah Domestik.

58 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 59
BAB VI
REALISASI PENURUNAN
EMISI DARI KEGIATAN
PENGELOLAAN LIMBAH

60 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


6.1 ESTIMASI PENURUNAN EMISI

Estimasi penurunan emisi dari kegiatan inti yang terdeteksi di Sumatera Selatan
(lihat tabel 4.1 pada bab IV), dilakukan dengan bantuan Excel sheet yang
telah disusun. Tabel 6.1 sampai dengan 6.15 memperlihatkan hasil estimasi
penurunan emisi GRK provinsi Sumatera Selatan dari sektor pengelolaan limbah,
dari kegiatan yang dilakukan dengan upaya sendiri pada rentang 2010 s.d 2012.
Dari 9 kegiatan inti yang terdeteksi di LPJ APBD Prov. Sumsel dan kota Palembang
pada tahun 2010, 10 kegiatan inti pada tahun 2011 dan 8 kegiatan inti pada LPJ
2012, diperkirakan hanya tercapai penurunan emisi sebesar 2.538,55 ton eCO2
di kota palembang dan 299,51 ton eCO2 di kab Ogan Ilir, dari kegiatan 3R dan
peningkatan layanan air limbah. Total diperkirakan hanya didapat penurunan
emisi sebesar 2.838,06 ton eCO2 dari 1.314.096 ton eCO2 BAU Baseline, atau
sekitar 0,22%.
Kecilnya penurunan emisi GRK diperkirakan didapat dari kegiatan perluasan
layanan air limbah dan kegiatan 3R. Sedangkan kegiatan rehabilitasi dan atau
pembangunan TPA yang menyebabkan perubahan operasional dari open
dumping landfill menjadi semi-aerobic landfill atau anaerobic landfill (dengan
pengelolaan LFG) tidak dapat dihitung karena operasional TPA baru tersebut
pada kenyataannya masih berupa open dumping landfill. Kegiatan – kegiatan
pembangunan/rehabilitasi TPA, tetapi diduga masih menerapkan skema
operasional open dumping terdapat di kabupaten MUBA, OKU, OKUT, Muara
Enim, OI dan Lubuk Linggau. TPA baru atau TPA lama yang ditingkatkan di
keenam kabupaten ini perlu diverifikasi.
Kecilnya penurunan emisi (terhitung sementara) ini, mungkin diakibatkan belum
terdeteksinya kegiatan di LPJ 14 K/K selain LPJ kota Palembang. Pada laporan akhir,
diperkirakan seluruh kegiatan di LPJ 14 K/K telah terdeteksi. Selain itu, kegiatan
yang berbasis masyarakat dan swasta belum terdeteksi di laporan ini, cross-check
dengan data inventori BLH Prov. Sumsel sangat diperlukan.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 61


Tabel 6.1 Hasil estimasi di kota Palembang

No. Tahun BAU Penurunan Emisi GRK (tonCO2eq) ∑penurunan emisi


(ton eCO2) semi- 3R Anaerobic Layanan (ton eCO2) (%)
aerobic landfill (+ LFG) Air Limbah
landfill
1 2010 312.621 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
2 2011 320.000 0,00 -95,81 3,68 -92,13 -0,03%
3 2012 327.373 0,00 -143,52 88,30 -55,22 -0,02%
4 2013 334.753 0,00 147,92 178,17 326,09 0,10%
5 2014 342.153 0,00 464,23 181,34 645,57 0,19%
6 2015 349.583 0,00 799,57 184,57 984,14 0,28%
7 2016 357.051 0,00 1.149,86 187,86 1.337,72 0,37%
8 2017 364.566 0,00 1.608,04 191,20 1.799,25 0,49%
9 2018 372.135 0,00 1.932,31 194,61 2.126,91 0,57%
10 2019 379.764 0,00 2.165,64 198,07 2.363,71 0,62%
11 2020 387.461 0,00 2.336,95 201,60 2.538,55 0,66%

Tabel 6.2 Hasil estimasi di kab. Ogan Ilir

No. Tahun BAU Penurunan Emisi GRK (tonCO2eq) ∑penurunan emisi


(ton eCO2) semi- 3R Anaerobic Layanan (ton eCO2) (%)
aerobic landfill (+ LFG) Air Limbah
landfill
1 2010 51.463 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
2 2011 52.789 0,00 -95,81 0,00 -95,81 -0,18%
3 2012 54.036 0,00 -22,56 0,00 -22,56 -0,04%
4 2013 55.230 0,00 -66,68 0,18 -66,50 -0,12%
5 2014 56.392 0,00 43,61 0,19 43,80 0,08%
6 2015 57.533 0,00 122,32 0,19 122,51 0,21%
7 2016 58.663 0,00 179,51 0,19 179,70 0,31%
8 2017 59.788 0,00 221,93 0,20 222,12 0,37%
9 2018 60.913 0,00 254,14 0,20 254,34 0,42%
10 2019 62.041 0,00 279,24 0,20 279,44 0,45%
11 2020 63.175 0,00 299,30 0,21 299,51 0,47%

62 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Gambar 6.1. Estimasi capaian penurunan emisi GRK dari kegiatan pemerintah
di prov. Sumsel.

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 63


BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

64 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


7.1 KESIMPULAN

Dari studi ini, dapat disimpulkan:


a. Dalam kurun 2010 s.d 2012, total terdeteksi 27 kegiatan inti terdeteksi di
LPJ provinsi Sumatera Selatan dan kota Palembang, terdiri dari 11 kegiatan
dalam Program Pengelolaan Air Minum dan Limbah dan 16 program dalam
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
b. Tercatat Rp. 3,42 Milyar dihabiskan pada T.A 2010, Rp. 8,36 Milyar pada T.A
2011, dan Rp. 0,99 Milyar pada T.A 2012. Total biaya yang dihabiskan untuk
ke-27 kegiatan inti sebesar Rp. 12,77 Milyar.
c. Lokasi kegiatan tersebar di Palembang, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan
Komering Ulu Timur (OKUT), Ogan Komering Ulu (OKU), Muara Enim, Musi
Banyuasin (MUBA) dan Lubuk Linggau. Pelaksana ke -27 kegiatan inti adalah
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PU CK) Provinsi Sumatera Selatan (lihat
tabel 4.1).
d. Dari 9 kegiatan inti yang terdeteksi di LPJ APBD Prov. Sumsel dan kota
Palembang pada tahun 2010, 10 kegiatan inti pada tahun 2011 dan 8 kegiatan
inti pada LPJ 2012, diperkirakan hanya tercapai penurunan emisi sebesar
2.538,55 ton eCO2 di kota palembang dan 299,51 ton eCO2 di kab Ogan Ilir,
dari kegiatan 3R dan peningkatan layanan air limbah. Total diperkirakan
hanya didapat penurunan emisi sebesar 2.838,06 ton eCO2 dari 1.314.096
ton eCO2 BAU Baseline, atau sekitar 0,22%.
e. Kecilnya penurunan emisi akibat belum terhitungnya penurunan dari
kegiatan peningkatan dan atau pembangunan TPA yang menyebabkan
perubahan operasional dari open dumping landfill menjadi semi-aerobic
landfill atau anaerobic landfill (dengan pengelolaan LFG). Pada TPA baru/
yang telah ditingkatkan, tetapi diduga masih menerapkan skema operasional
open dumping. TPA baru atau TPA lama yang ditingkatkan perlu diverifikasi.
Selain itu, kegiatan 3R di TPA belum tercatat karena terbatasnya akses data.
f. Kecilnya penurunan emisi (terhitung sementara) ini, mungkin juga diakibatkan
belum terdeteksinya kegiatan di LPJ 14 K/K selain LPJ kota Palembang. Pada
laporan akhir, diperkirakan seluruh kegiatan di LPJ 14 K/K telah terdeteksi.
Selain itu, kegiatan yang berbasis masyarakat dan swasta belum terdeteksi
di laporan ini, cross-check dengan data inventori BLH Prov. Sumsel sangat
diperlukan.
g. Sedangkan untuk kegiatan pendukung, baik berupa insentif penghargaan,
kegiatan pemantauan dan sosialisasi, penegakan hukum, serta penguatan
kelembagaan, terdeteksi 16 kegiatan pendukung pada T.A 2010, 18 kegiatan
pendukung pada T.A 2011 dan 17 kegiatan pendukung pada T.A 2012. Rp.
6,36 Milyar dihabiskan untuk ke-51 kegiatan pendukung, yaitu Rp. 2,63 Milyar
pada T.A 2010, Rp. 1,92 Milyar pada T.A 2011 dan Rp. 1,81 Milyar pada T.A
2012 (lihat tabel 4.2).

PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan 65


7.2 SARAN

Dari studi yang telah dilakukan, hanya sedikit sekali penurunan emisi GRK yang
diperkirakan dicapai oleh provinsi Sumatera Selatan, hanya 0,22% dari target
14,7% pada RAD-GRK. Tetapi, masih terdapat waktu untuk meningkatkan capaian
penurunan emisi GRK, yaitu dengan:
a. Meningkatkan pengelolaan landfill gas (LFG), baik dengan dibakar maupun
dimanfaatkan sebagai energi, pada TPA yang baru dibangun atau direhabilitasi
dengan model timbunan anaerobic landfill.
b. Merealisasikan pembangunan TPA dengan model timbunan semi-aerobic
landfill.
c. Meningkatkan pengelolaan sampah 3R sampai dengan 20%, sesuai target
persampahan nasional, baik dengan upaya pemerintah maupun dengan
meningkatkan peran serta masyarakat.
Meningkatkan layanan pengelolaan air limbah, baik dengan sistem off-site pada
daerah – daerah pusat kota yang padat, maupu dengan sistem on-site, baik
komunal maupun individual, pada area pinggiran dan pedesaan.

66 PEP RAD-GRK Provinsi Sumatera Selatan


Published by:

www.greenclimateproject.org

Anda mungkin juga menyukai