Dibuat untuk memenuhi syarat untuk mengikuti ujian tengah semester mata
kuliah Sistem Penyediaan Air Limbah dan Drainase (SPAL)
Oleh:
Diana Pingkan Panondang Manurung
082001700059
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat perlindungan serta kasih-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan Teknik Perencanaan Sistem
Penyaluran Air Limbah dan Drainase Kota Hustlers” ini dengan baik dan lancar.
Laporan mengenai “Laporan Teknik Perencanaan Sistem Penyaluran Air
Limbah dan Drainase Kota Hustlers” ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti
ujian akhir semester mata kuliah Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase
(SPAL) serta memenuhi persyaratan dalam pembuatan Tugas Besar salah satu mata
kuliah pengendali mutu bagi mahasiswa semester VII Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti.
Laporan ini berisi tentang perencanaan sistem penyaluran air limbah dan
drainase yang diterapkan di Kota Hustlers berdasarkan data jumlah penduduk dan
data jumlah prasarana kota.
Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Ir. Winarni, MSc dan Ibu Lailatus Siami, S.T., M.T. selaku dosen
pembimbing pada mata kuliah Sistem Penyaluran Air Limbah dan
Drainase yang telah memberi materi dan bimbingan dalam melakukan
Studio Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase di
Kota Hustlers ini.
2. Roshena Putri Carliva selaku asisten studio yang telah membimbing
dalam melakukan studio sistem penyediaan air minum ini.
Maka itu, penulis mengharapkan kritik dan saran positif yang membangun dari
pembaca untuk memperbaiki laporan ini agar menjadi lebih baik lagi. Semoga hasil
laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pembaca dan dapat
memperluas wawasan serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
i
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 2
1.3. Ruang Lingkup...................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 4
2.1. Tinjauan Singkat Tentang Air Limbah .............................................................. 4
2.2. Kuantitas atau Debit Air Limbah........................................................................ 5
2.3. Faktor Penentu Dalam Penyaluran Air Limbah dan Jenis Pengaliran ........... 9
2.4. Sistem Perpipaan ................................................................................................ 10
2.5. Syarat Pengaliran dan Pola Jaringan ............................................................... 11
2.6. Dasar Perhitungan Hidrolis ............................................................................... 12
2.7. Perencanaan Penyaluran Air Limbah .............................................................. 15
2.8. Perencanaan Perpipaan ...................................................................................... 16
2.9. Kemiringan Pipa ................................................................................................. 16
2.10. Kecepatan Aliran ................................................................................................ 17
2.11. Kedalaman Aliran ............................................................................................... 17
2.12. Kapasitas Saluran ............................................................................................... 17
2.13. Perencanaan Bangunan Pelengkap ................................................................... 17
2.14. Penggelontoran .................................................................................................... 17
BAB III............................................................................................................................. 19
KRITERIA PERENCANAAN....................................................................................... 19
3.1 Kriteria Perancangan Penyaluran Air Limbah ............................................... 19
3.1.1. Penentuan Lokasi IPAL ............................................................................. 19
3.1.2. Penentuan Pola jaringan ............................................................................ 19
3.1.3. Penetapan Daerah Pelayanan .................................................................... 19
3.2. Perencanaan Saluran Penyaluran Air Limbah ................................................ 20
3.2.1. Tinjauan Hidrolis dalam Saluran .............................................................. 20
ii
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
EDDD
iii
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
DAFTAR TABEL
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Dimensi Saluran Air Limbah di IPAL 1 ............ 36
Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Dimensi Saluran Air Limbah di IPAL 2 ............ 36
iv
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
DAFTAR GAMBAR
v
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
BAB I
PENDAHULUAN
1
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
Pembangunan di kota-kota besar saat ini membuat lahan menjadi sempit dan
menjadi sangat mahal. Semua lahan yang ada dimanfaatkan untuk membangun
gedung, jalan raya, perumahan, dan segala sarana perkotaan lainnya, akibatnya
sedikit sekali lahan yang tidak tertutup oleh bangunan. Hal ini sangatlah
mengganggu siklus air.
Air hujan yang seharusnya meresap ke dalam tanah kini sebagian besar
menggenang dalam jumlah besar ke permukaan, sehingga terjadi banjir. Hal ini
tentu amat merugikan terlebih lagi bila daerah itu mempunyai jumlah curah hujan
yang tinggi. Guna mengatasi hal tersebut digunakan suatu sistem drainase yang
baik. Sistem drainase yang baik dapat menjadi alternatif yang baik dalam mengatasi
masalah banjir pada daerah yang minim lahan terbuka.
Fungsi utama dari sistem drainase antara lain:
1. Menjaga serta meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman, dengan cara:
a. Mengendalikan kelebihan air permukaan secara aman, lancar, dan efisien
serta sejauh mungkin mendukung kelestarian lingkungan.
b. Mengurangi genangan air yang menyebabkan bersarangnya vektor atau
bibit-bibit penyakit lainnya.
2. Memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik, antara lain adalah fasilitas
jalan-jalan di kawasan pemukiman.
2
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
3
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
2.2. Off Site sanitation (Sistem sanitasi Terpisah), yaitu pengelolaan air buangan
dimana air buangan dimasukkan ke dalam perpipaan dan diolah.
Dimana,
Q air buangan non domestik : debit air buangan non domestik (L/dtk)
Q air buangan domestik : debit air buangan domestik (L/dt/1000jiwa)
5
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
6
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
Dimana,
qr = debit rata-rata, l/dtk/1000 jiwa
Qmd = debit hari maksimum, l/dtk/1000 jiwa
P = populasi penduduk dalam ribuan
cr = koefisien infiltrasi daerah pelayanan
L = panjang pipa dalam meter
Qinf = debit infiltrasi (1-3), l/dtk/1000 m
• Debit minimum (Q min)
Q min perlu diperhitungkan karena saat terjadi kecepatan aliran maksimum
dapat terjadi endapan, kedalaman renang tidak tercapai (min. 10 cm), dan terjadi
proses pembusukan zat-zat organik yang minimum terkandung dalam air buangan.
7
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
Dimana,
P = jumlah populasi yang dilayani
qr = debit rata-rata air buangan (l/dtk/1000 jiwa)
cr = koefisien infiltrasi (untuk Indonesia biasanya 0,1 – 0,3)
Qinf dengan resapan air hujan (qinf di jalur pipa) = 1,0 – 3,0 l/dtk/1000 m panjang
pipa.
8
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
2.3. Faktor Penentu Dalam Penyaluran Air Limbah dan Jenis Pengaliran
Beberapa faktor penentu dalam penyaluran air buangan, yaitu:
a. Luas penampang saluran
b. Kemiringan saluran, H = S/L
c. Kekasaran saluran dimana untuk air buangan harga n-nya harus kecil supaya
memperlancar pengaliran unsteady non uniform.
d. Belokan dan rintangan lain
e. Karakteristik effluent
Berdasarkan tekanan, dapat dibagi menjadi:
a. Pengaliran terbuka
Yaitu pengaliran secara gravitasi
b. Pengaliran bertekanan
Yaitu dapat mengalir karena ada tekanan dari luar seperti tekanan hidraulik
atau pemompaan.
Berdasarkan kecepatan aliran, dapat dibagi menjadi:
a. Unsteady
Dimana kecepatan pengaliran berubah dengan berubahnya waktu. Ada dua
jenis, yakni Unsteady Uniform Flow dan Unsteady Varied Flow.
9
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
b. Steady
Dimana kecepatan pengaliran tetap dengan berubahnya waktu. Ada dua jenis,
yakni Steady Uniform Flow dan Steady Varied Flow.
10
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
• Kerugian:
a. Dimensi saluran besar karena harus menampung air buangan dan
drainase
b. Desain kemiringan saluran harus besar agar air buangan dan drainase
dapat diolah secara bersama-sama.
Dalam tugas ini, digunakan sistem penyaluran terpisah antara air buangan
dan air hujan, karena sistem terpisah ini lebih menunjang untuk mendapatkan
keadaan sanitasi yang baik, selain itu sistem terpisah ini juga lebih baik apabila
ditinjau dari segi estetika lingkungan.
11
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
c. Pola Van
Adalah pola jaringan untuk sistem terpisah dimana beberapa cabang di
gabung menjadi satu menuju instalasi-instalasi pengolahan.
d. Pola Perpendicular
Adalah pola jaringan air buangan secara tercampur atau untuk air hujan
saja, dengan prinsip memakai jalur terpendek menuju ke badan air
penerima sehingga membutuhkan banyak bangunan pengolahan maka
dapat menyalurkan air buangan dan air hujan secepat mungkin. Akan
tetapi pola ini tidak efisien.
e. Pola Zona Biasa
Biasa digunakan untuk air buangan dengan kepadatan dan diameter
tertentu sehingga berdasarkan karakteristik daerah perencanaan. Pola
zona ini hanya dipergunakan pada jaringan penyaluran air buangan yang
terpisah.
12
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
Z : ketinggian parameter
Em : energi mekanis (m)
Eh : energi panas (m)
hL : head loss / kehilangan energi (m)
Persamaan diatas disebut juga “Persamaan Bernoulli”, apabila energi panas
(Eh) dan energi mekanis (Em) diabaikan.
• Persamaan momentum
Apabila perubahan momentum (Δm) per satuan waktu dianggap sama
dengan energi yang dibutuhkan, maka:
F = 𝜌𝜌 𝑥𝑥 𝑄𝑄 (𝑉𝑉2 − 𝑉𝑉1 )
Dimana, F : gaya luar yang bekerja pada fluida
ρ : kerapatan massa (kg/m)
Q : debit aliran (m2/dtk)
V : kecepatan aliran (m/dtk)
B. Persamaan aliran
• Chezy
1
V = (𝑅𝑅 𝑥𝑥 𝑆𝑆) 𝑥𝑥 𝐶𝐶
2
13
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
14
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
15
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
yang jauh dari pemukiman dan aktifitas penduduk agar tidak mengakibatkan
pencemaran dan gangguan daerah sekitarnya.
16
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
aliran, diameter pipa, kecepatan yang diinginkan, profil dan bahan pipa, serta
karakteristik aliran.
2.14. Penggelontoran
Bangunan penggelontor berfungsi untuk mencegah pengendapan kotoran
dalam saluran, mencegah pembusukkan kotoran dalam saluran, dan menjaga
kedalaman air pada saluran. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada bangunan
penggelontor ini adalah, air penggelontor harus bersih tidak mengandung lumpur,
pasir, dan tidak asam, basa atau asin, selain itu air penggelontor tidak boleh
mengotori saluran. Berdasarkan kontinuitasnya, penggelontoran dibagi menjadi
dua:
• Sistem Kontinu
Penggelontoran dengan sistem kontinu, adalah sistem dimana
penggelontoran dilakukan secara terus menerus dengan debit konstan. Dalam
perencanaan dimensi saluran, tambahan debit air limbah dari penggelontoran harus
17
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
18
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
BAB III
KRITERIA PERENCANAAN
19
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
a. Kecepatan aliran
Kecepatan aliran maksimum ditetapkan sebagai berikut:
• Untuk aliran air yang mengandung pasir, kecepatan maksimum 2
sampai 2.4 m/detik.
Untuk aliran yang tidak mengandung pasir, kecepatan maksimum 3 m/detik.
Batas kecepatan aliran tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan saluran
air limbah yang harus dapat mengantarkan air limbah secepatnya menuju IPAL.
Pada kecepatan aliran yang telah ditetapkan tersebut belum terjadi penggerusan.
20
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
21
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
22
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
23
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
24
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
3.2.5. Penggelontoran
Saluran air buangan yang memiliki Vmin kurang dari 0.6 m/det dan dmin
kurang dari 100 mm memerlukan penggelontoran. Penggelontoran bertujuan
untuk menambah debit pada jaringan pipa dalam keadaan minimum. Sehingga
alirandapat mencapai kedalaman minimum dan kecepatan aliran minimun yang
memenuhi syarat. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pembusukan
yang dapat menimbulkan korosi.
25
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Faktor terpenting yang perlu dalam perencanaan air buangan ini ialah faktor
kepadatan penduduk dan jumlah penduduk, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pada Kota Hustlers, terdapat berbagai tingkatan sosial ekonomi masyarakat, kelas
menengah, kelas atas dan masyarakat kelas menengah kebawah. Selain itu juga
sarana-sarana sosial dan jasa seperti rumah sakit, sekolah, pasar dan kantor.
Kota Hustlers terletak pada elevasi lebih dari +125 di atas permukaan laut.
Penyaluran akhir dari sistem air buangan ini disalurkan berdasarkan ketinggian
konturnya (gravitasi). Dilihat dari ketinggian konturnya, IPAL pada kota ini terletak
pada bagian selatan Kota Hustlers.
Pemilihan alternatif letak instalasi pengolahan limbah cenderung untuk
menggunakan gravitasi, selain ekonomis juga memudahkan dalam
pengoperasiannya. Kota Hustlers ini terletak pada ketinggian antara +125 meter
sampai +107 meter di atas permukaan laut. Skala kota perencanaan 1:17590
26
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
27
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
BAB V
PERHITUNGAN
3. Kebutuhan Air
Kebutuhan untuk setiap daerah pelayanan.
Luas x Kepadatan x % x Konsumsi
Kebutuhan Air (L/dt) =
86400
28
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
29
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
30
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
31
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
32
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
1. Menentukan d/D
Ditetapkan d/D yang dipakai adalah 0,8. Hal ini berarti muka air pada saat
puncak sama dengan 0,8 kali diameter pipa.
2. Q peak/Q full
Ditentukan menggunakan kurva “Design of Main Sewers” dengan
memasukkan harga d/D ke kurva, menarik garis dari d/D hingga menyentuh
kurva Q peak/Q full.
3. Q full
Debit air buangan dalam kondisi penuh ini dihitung dengan rumus berikut:
Qp
Q full (m3/dt) = Q peak x � �
Qf
4. Asumsi V full
Menentukan asumsi Vfull sesuai dengan syarat pengaliran yaitu 0,6 – 3,0
m/dtk.
5. Diameter (D)
Diameter pipa dihitung dengan rumus:
4 x Q full 0,5
D (m) = � �
Vxπ
33
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
7. Slope tanah
(Elevasi muka tanah awal−akhir)
S=
Panjang saluran
8. Slope pipa
Direncanakan pipa ditanam sesuai dengan slope tanah, sehingga
penanaman pipa lebih mudah. Tetapi apabila tidak memungkinkan slope
pipa dapat ditentukan (dapat lebih besar atau lebih kecil dari slope tanah).
9. V full
V full yang ke dua ini dihitung dengan menggunakan rumus manning,
yaitu:
2 1
1
V full (m/dt) = x R3 x S2
n
34
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
12. d (cm)
Ditentukan dengan rumus:
d (cm) = [D pasaran x (d/D)] x 100
35
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
36
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
1. Q min (m3/dtk)
Q min adalah debit air buangan dari domestik dan non domestik yang
minimum. Dengan Q min tersebut dapat diketahui kapan dibutuhkan debit air
untuk penggelontoran.
2. Q full (m3dtk)
3. Q min/Q full
Perhitungan dilakukan dengan Q min dibagi dengan Q full.
4. d min / d full
Ditentukan melalui kurva “Design of Main Sewers” dengan memasukan
nilai Q min/Q full.
5. d min
d min tidak boleh kurang dari 0,1 m, bila kurang diperlukan penggelontoran.
d min = D x (d min/d full)
6. V min/ V full
Ditentukan melalui kurva “Design of Main Sewers” dengan memasukan
nilai d min/d full
7. V min
Nilai V min berkisar antara 0,6 – 3 m/dtk
V min = (V min/V full) x V full
37
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
Jika nilai d min mempunyai nilai dibawah 0,1m dan atau nilai V min
dibawah 0,6 m/dtk, maka dibutuhkan gelontor dan dilakukan perhitungan:
1. Mengasumsikan nilai dg (m)
Nilai dg pada tabel ini di asumsikan supaya memenuhi syarat
penggelontoran tetapi harus besar dari d min yang di gelontor.
2. d min
2
d min = x d min
5
3. dg
2
dg = x dg
5
4. d min/D full
d min
d min/D full =
D
5. A min/A full
Ditentukan melelui kurva “Design of Main Sewers” dengan
memasukan harga dmin/Dfull.
6. A full (m/detik)
1
A full = x 𝜋𝜋 x d2
4
7. A min (m)
A min = (A min/A full) x A full
8. dg/D full
Dari hasil pembagian Dg dengan D pasaran.
9. Ag/A full
Ditentukan melalui kurva “Design of Main Sewers” dengan
memasukan harga dg/D full.
38
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
10. Ag
Ag = (Ag/A full) x A full
11. Vw (m/detik)
12. Q gelontor
Qg = Vw x (Ag – A min)
39
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
Elevasi dasar saluran akhir piDpa (Ds) dapat dianggap sebagai elevasi
dasar saluran awal pipa (Us) pada titik manhole selanjutnya.
4. Kedalaman Galian
Awal pipa ; Us = Elev. Muka tanah awal – Elev. Dasar saluran awal
Akhir pipa ; Ds =Elev. Muka tanah akhir – Elev. Dasar saluran akhir
40
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
41
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
BAB VI
42
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
DAFTAR PUSTAKA
Fair and Gayer. 1996. Water and Wastewater Engineering. Vol 1. New York
Wiley Int. Ed.
Giles, Ronald V. 1990. Mekanika Fluida dan Hidrolika. Jakarta : Erlangga.
Metcalf and Eddy. 1991. Wastewater engineering. Fourth Edition. Singapore : Mc
Graw – Hill.
Noorbambang, Soufyan M dan Takeo Moromura. 1993. Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem Plambing. Jakarta : Pradnya Paramita.
43
LAMPIRAN
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
LAMPIRAN 1
(Katalog Pipa)
45
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
46
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
LAMPIRAN 2
(Kurva Design of Main Sewers)
47
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
48
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
LAMPIRAN 3
(Peta Kota Hustlers)
49
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
50
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
LAMPIRAN 4
(Peta Jalur SPAL)
51
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
52
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
LAMPIRAN 5
(Potongan Memanjang 1)
53
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
54
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
LAMPIRAN 6
(Potongan Memanjang 2)
55
SPAL dan Drainase / Diana Pingkan Panondang / 082001700059
56