Anda di halaman 1dari 2

Kewirausahaan dan Wirausaha

Di dalam literatur yang sudah ada, masih sulit untuk menemukan pembeda yang jelas
antara wirausaha dengan non-wirausaha, kewirausahaan dengan non-kewirausahaan, maupun
tipe-tipe wirausaha lainnya. Terlebih lagi, juga adanya perbedaan dengan wirausaha dan
kewirausahaan yang terdapat di sektor publik. Seperti yang kita ketahui, bahwa para
wirausaha di sektor publik telah diidentifikasi tersebar di seluruh sistem kebijakan dengan
posisi di dalam dan di luar pemerintahan, dipilih serta diangkat, baik secara manajerial
maupun analitis. Untuk mengetahui hal tersebut, tentu harus adanya kejelasan secara
konseptual seputar kewirausahaan publik, seperti karakteristik pribadi atau pola perilaku unik
seperti apa yang menandai bahwa mereka adalah seorang wirausaha dibandingkan dengan
individu-individu biasa lainnya yang sama-sama bekerja di sektor publik.
Doig dan Hargrove (1987) melakukan analisis terkait hal tersebut dan ditemukan
bahwa kewirausahaan memiliki keterkaitan dengan isu inovasi. “whose careers ... were
linked to innovative ideas and to efforts to carry out these ideas into effect” (Doig dan
Hargrove, 1987). Lalu, dari pandangan Schumpeter, kewirausahaan sektor publik adalah
proses memperkenalkan inovasi ke sektor publik. Inovasi dalam hal ini didefinisikan sebagai
implementasi ide-ide baru, seperti berupa kebijakan atau program baru, badan administratif
baru, hingga prosedur atau proses baru yang mengubah suatu pekerjaan atau aktivitas.
Definisi kewirausahaan publik tersebut memiliki dua elemen penentu utama. Pertama,
kewirausahaan mencakup generasi ide baru dan pengimplementasiannya. Jadi, seorang
wirausaha juga harus mampu menerjemahkan gagasan baru ke dalam beberapa tindakan,
rencana, atau proses yang membedakannya dari cara-cara lama. Kedua, perlunya penentuan
apakah ide tersebut merupakan ide yang benar-benar baru atau belum pernah ada
sebelumnya. Jika iya, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah inovasi.
Pembahasan selanjutnya adalah mengenai seorang wirausaha, apa yang
membedakannya dengan non-wirausaha, dan bagaimana membedakan jenis-jenis wirausaha
yang terdapat di sektor publik. Pertama, yang membedakan antara seorang wirausaha dengan
non-wirausaha adalah dilihat dari inovasi yang dimiliki. Jika individu tersebut tidak memiliki
inovasi, maka diklasifikasikan sebagai non-wirausaha. Lalu, jika individu yang memiliki
inovasi tersebut dapat menerjemahkan ide yang dimilikinya ke dalam kebijakan, program,
prosedur, proses, atau struktur administrasi yang baru, maka individu tersebut merupakan
seorang wirausaha. Sebaliknya, individu yang tidak dapat melakukannya hanya
diklasifikasikan sebagai seorang intelektual kebijakan. Kedua, yaitu berkaitan dengan
posisinya di dalam pemerintahan. Jika, seorang individu berada di struktur pemerintahan
formal tetapi tidak menjabat sebagai pemimpin, maka disebut sebagai wirausaha birokrasi.
Jika, individu tersebut tidak menjabat di struktur formal pemerintahan, maka disebut dengan
wirausaha kebijakan. Selanjutnya, jika individu yang menempati posisi kepemimpinan formal
tersebut diraih dengan cara terpilih, maka disebut sebagai seorang wirausaha politik. Lalu,
untuk individu yang menjabat di posisi kepemimpinan formal, tetapi dengan cara diangkat,
maka disebut sebagai wirausaha eksekutif.
Dari penjabaran tersebut dapat diringkas bahwa terdapat empat tipe wirausaha di
sektor publik, yaitu wirausaha kebijakan, wirausaha birokratis, wirausaha eksekutif, dan
wirausaha politik. Dari penjelasan tipologi wirausaha di atas dapat diidentifikasikan beberapa
keuntungan yang diperoleh, yaitu dapat melakukan reklasifikasi ke literatur atau studi
sebelumnya yang berkaitan dengan wirausaha ke dalam empat jenis dengan catatan harus
memenuhi kriteria dan dapat memahami persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh
wirausaha sehingga dapat memulai kajian kewirausahaan selanjutnya dengan lebih sistematis.
Selain itu, tipologi kewirausahaan publik juga akan memungkinkan kita untuk
membandingkan dan membedakan pola perilaku, aktivitas, dan peran setiap jenis wirausaha.
Maka dari itu, dengan tipologi kewirausahaan publik dapat dimulainya sebuah analisis
tentang bagaimana peran kewirausahaan dapat bervariasi mengingat konteks dan kondisi
yang bervariasi pula.

Anda mungkin juga menyukai