PENGENALAN
PATOLOGI SELULER
Modul ini adalah modul yang disajikan pada Blok Mekanisme Dasar Penyakit. Pengenalan
Patologi Seluler merupakan salah satu materi dasar yang perlu diketahui oleh mahasiswa
sebelum mempelajari patogenesis kelainan seluler pada penyakit infeksi dan non-infeksi.
Modul ini terdiri dari beberapa pertanyaan mengenai Pengenalan Patologi Seluler, yang
mencakup komponen-komponen seluler, fungsi-fungsi komponen sel, mekanisme
komunikasi antar sel, proses perkembangan sel dan prinsip dasar ekspresi gen. Pertanyaan ini
disusun secara sistematis sesuai urutan materi yang perlu dikuasai oleh mahasiswa.
Dengan menyelesaikan modul ini sebelum tatap muka, mahasiswa diharapkan akan memiliki
pengetahuan dasar yang dibutuhkan terkait materi ini.
SASARAN PEMBELAJARAN
C
B D
E
A
F
K G
N
L J
M
A. A. apararus golgi
B. B. ribosom
C. C. retikulum endoplama kasar
D. D. nukleolus
E. E. nukleus
F. F. lisosom
G. G. retikulum endoplasma halus
H. H. mitokondria
I. I. endosome
J. J. sentriol
K. K. sitoskeleton
L. L. peroxisome
M. M. microtubules
N. N. membran plasma
II. Tuliskan:
A. Fungsi dari komponen berlabel A-N
A. Fungsi dari komponen berlabel A-N
• apararus golgi / badan golgi : untuk mengangkat zat kimia di
dalam serta juga keluar dari sel, setelah RE (Retikulum Endoplasma)
mensisntesis protein serta juga lemak. Badan golgi tersebut merubah
serta juga mempersiakannya untuk mengekspor keluar sel.
• ribosom : memproduksi protein dan sintesis protein
• retikulum endoplama kasar : produksi dan sintesis protein
• nukleolus : memproduksi ribosom
• nukleus / inti sel : sebagai pengendali atau pusat perintah
kegiatan sel karena di dalam Nukleus terdapat benang-benang
Kromosom.
• lisosom : untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan.
• retikulum endoplasma halus : detoksifikasi, sintesis
metabolisme lipid, sintesis hormon steroid
• mitokondria : menghasil energi
• endosome :
• sentriol : memastikan kromosom sampai ke sel anak
• sitoskeleton : merupakan jaring berkas-berkas protein yang
menyusun sitoplasma di dalam sel.
• peroxisome : memecahkan asam lemak menjadi gula serta
membantu kloropas dalam proses fotorespirasi.
• microtubules : untuk pergerakan sel
• membran plasma / membran sel : merupakan lapisan tipis yang
terbentuk dari molekul lipid serta protein yang memiliki fungsi sebagai
rintangan selektif yang memungkinkan aliran nutrisi, oksigen dll itu
cukup memenuhi seluruh sel
B. Jelaskan proses metabolisme sel yang terjadi pada komponen H
Jelaskan proses metabolisme sel yang terjadi pada komponen H
Mitokondria akan mengubah energi kimia dalam makanan menjadi
energi yang mudah digunakan oleh sel tubuh atau disebut dengan
fosforilasi oksidatif. Dalam proses fosforilasi oksidatif ini, akan
dihasilkan adenosine trifosfat (ATP) yang merupakan satuan molekuler
yang memberikan energi untuk proses metabolisme.
C. Jelaskan proses metabolisme sel yang terjadi pada komponen F
Jelaskan proses metabolisme sel yang terjadi pada komponen F
Lisosom menyediakan sumber energi metabolit dan ion yang penting.
Dalam proses ini, lisosom produk pemecahan yang dihasilkan
digunakan untuk menghasilkan komponen seluler dan energi baru
sebagai respons terhadap kebutuhan nutrisi sel.
D. Jelaskan proses yang terjadi pada komponen B sesuai Dogma
Central
Jelaskan proses yang terjadi pada komponen B sesuai Dogma Central
TRANSLASI, adalah sintesis polipeptida dengan menggunakan
informasi genetik yang dikode pada suatu molekul mRNA.
Pembentukan protein menjadi fungsi utama ribosom. Ribosom
menyusun urutan asam amino menjadi peptida sesuai cetakan dalam
RNA messenger (mRNA).
E. Jelaskan proses yang terjadi pada komponen D&E sesuai Dogma
Central
Jelaskan proses yang terjadi pada komponen D&E sesuai Dogma
Central
TRANSKRIPSI, adalah sintesis RNA pada suatu cetakan DNA dengan
enzim RNA polimerase
Replikasi DNA, proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel,
replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel.
F. Jelaskan proses pembentukan protein dalam sel
Proses pembentukan protein dalam sel:
[short answer] Transkripsi: proses dimana RNA dibentuk dari DNA di
nukleus membentuk mRNA. Dibantu oleh RNA Polymerase.
[long answer] Transkripsi (penyalinan kode DNA menjadi RNA)
⁃ RNA polymerase ke situs promoter pada DNA, dari sini
proses transkripsi akan dimulai (tahap inisiasi).
⁃ RNA pol akan bergerak ke terminator dan terjadi
pemanjangan RNA hasil transkripsi DNA dari 5’ ke 3’ (tahap
elongasi).
⁃ Di ujung terminator, RNA Pol dan RNA terlepas dari DNA,
dan DNA kembali membentuk untai ganda
- Proses transkripsi ini akan menghasilkan RNA yang
komplementer anti-paralel terhadap DNA templatenya, dengan Timin
dari DNA diganti menjadi Urasil
[short answer] Translasi: proses penerjemahan mRNA menjadi rantai
polipeptida protein di ribosom
[long answer] Translasi (penerjemahan mRNA menjadi protein)
⁃ mRNA akan bertemu subunit kecil ribosom, dibantu dengan
factor inisasi. Subunit tersebut lalu mencari kodon START dari mRNA
(AUG)
⁃ tRNA (bersifat kompelementer, UAC) akan mengikat ke
mRNA, membawa a. amino metionin bersamanya
⁃ Subunit besar ribosom ikut bergabung, membentuk kompleks
translasi
⁃ Tempat tRNA yang pertama disebut P-site
⁃ Saat proses elongasi, tRNA baru akan membawa asam amino ke
A-site, lalu a. amino yang di P-site akan berpindah ke A-site (enzim
transferase). Disini terbentuk ikatan peptida antara a. amino
⁃ Uncharged tRNA dari P-site terpindah ke Exit site ketika
ribosom bergerak (ke kanan) dan terlepas, keluar dari ribosom
⁃ Polipeptida yang terbentuk di A-site akan balik ke P-site, lalu a.
amino baru akan mengisi A-site tadi
⁃ Begitu seterusnya, mengikuti pola E-P-A (elongasi)
⁃ Ketika bertemu kodon STOP (UAG, UAA, UGA), release factor
akan masuk ke A-site dan menghentikan proses sintesis
III. Jelaskan tahapan komunikasi yang terjadi antar sel
-Intercellular
-Intracelular
-metabolisme perantara
-morfologi
-program transkripsi
b. Parakrin
Komunikasi di mana sel menghasilkan sinyal untuk menginduksi
perubahan sel di dekatnya, mengubah perilaku sel-sel tersebut. Contoh
pensinyalan parakrin termasuk respons terhadap alergen, perbaikan
jaringan, pembentukan jaringan parut, dan pembekuan darah.
c. Autokrin
Pensinyalan autokrin adalah bentuk pensinyalan sel di mana sel
mengeluarkan hormon atau pembawa pesan kimia (disebut agen
autokrin) yang mengikat reseptor autokrin pada sel yang sama, yang
menyebabkan perubahan dalam sel. Contoh agen autokrin adalah
sitokin interleukin-1 dalam monosit. Ketika interleukin-1 diproduksi
sebagai respons terhadap rangsangan eksternal, ia dapat mengikat
reseptor permukaan sel pada sel yang sama yang memproduksinya.
A. Interfase
Meskipun sering disebut sebagai fase istirahat karena bentuk kromosom tidak terlihat, tetapi
kenyataannya pada tahap ini terjadi berbagai aktivitas metabolisme. Interfase merupakan
waktu terlama dari seluruh siklus sel, yaitu sekitar 90 persen yang terdiri dari fase G1, S, dan
G2. Selama fase G1 (Gap 1) terjadi pembentukan atau pembelahan organel dan sintesis
protein.
B. Profase
Tahap awal pembelahan sel, yaitu tahap profase. Pada awal profase, sentrosom mengalami
replikasi, sehingga menghasilkan dua sentrosom. Kemudian, setiap sentrosom akan bergerak
ke kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan. Di saat yang bersamaan, mikrotubulus
mulai terlihat di antara dua sentrosom. Mikrotubulus ini merupakan serat protein panjang
yang memanjang dari sentriol ke segala arah. Lama-kelamaan, mikrotubulus akan
membentuk seperti gulungan benang yang bisa kita sebut dengan benang-benang spindel. Di
tahap ini juga, benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan yang kemudian
membentuk kromosom.
C. Metafase
Pada tahap ini, nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat. Masing-masing kinetokor
pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel. Kemudian,
pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan membentuk
lempeng metafase.
Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel ini membuat jumlah kromosom
dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.
D. Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang kemudian
membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel
menuju kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan
sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub lainnya.
Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya masing-masing. Selain itu,
sitokinesis juga mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau pemisahan
sitoplasma, organel, dan membran selular. Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran
sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel
anak.
E. Telofase
Selanjutnya, masuk ke tahap akhir pembelahan mitosis, yaitu tahap telofase. Pada tahap ini,
kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang spindel mulai
menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk di antara dua kelompok kromosom
yang terpisah. Kromosom semakin lama akan menipis dan berubah menjadi benang-benang
kromatin kembali.
REFERENSI
1. What Is a Cell? | Learn Science at Scitable [Internet]. [cited 2020 Nov 3]. Available
from: https://www.nature.com/scitable/topicpage/what-is-a-cell-14023083/
3. Robbins Basic Pathology - 10th Edition [Internet]. [cited 2020 Nov 3]. Available
from: https://www.elsevier.com/books/robbins-basic-pathology/kumar/978-0-323-35317-5
4. Cell Signaling - an overview | ScienceDirect Topics [Internet]. [cited 2020 Nov 3].
Available from: https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/cell-signaling
6. Burkhalter MD, Rudolph KL, Sperka T. Genome instability of ageing stem cells--
Induction and defence mechanisms. Ageing Res Rev. 2015 Sep;23(Pt A):29–36.
8. Stem cells: past, present, and future [Internet]. [cited 2020 Nov 3]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6390367/
9. Molecular Biology Review [Internet]. [cited 2020 Nov 3]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Class/MLACourse/Modules/MolBioReview/central_dogma.ht
ml