Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

TAHUN ANGGARAN 2021

Kementerian Negara/Lembaga : Badan Pengawas Obat dan Makanan


Unit Eselon 11/Satker : Direktorat Pengawasan Pangan Risiko Rendah dan
Sedang/Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak

Kegiatan : Peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM kesehatan


Keluaran (Output) : 1. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Bimtek
2. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Pelatihan DFI
3. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Pelatihan PKP

Volume : 80 Peserta Bimtek Petugas Fasyanfar, 20 Peserta


Pelatihan DFI, 12 Peserta Pelatihan PKP

A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 90);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 167/Kab/B.VII/72 tentang Pedagang
Eceran Obat sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1331/MENKES/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 167/Kab/B.VII/72 tentang Pedagang Eceran Obat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 50);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Apotek (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 276);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2018 tentang tentang
Peningkatan Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 808);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 887).

b. Gambaran Umum
Perubahan lingkungan strategis pengawasan obat dan makanan berjalan dengan
kecepatan bagaikan deret ukur, sementara upaya efisiensi di berbagai bidang kerja dan
tambahan sumber daya (manusia dan pendanaan/anggaran) yang ada, hanya
menghasilkan perkembangan kapasitas yang berjalan seperti suatu deret hitung. Sesuai
kajian WHO 21, sebagaimana organisasi National Regulatory Authority (NRA) yang lain,
Badan POM yang merupakan organisasi berbasis bukti ilmiah dan ilmu pengetahuan
(scientific/evidence and knowledge-based) dan sekaligus merupakan organisasi penegak
hokum (enforcement agency) perlu didukung oleh SDM yang memadai dengan
1
kompetensi, kemampuan, ilmu pengetahuan atau intangible asset yang lain sesuai bidang
yang diperlukan sehingga keberadaan Badan POM dalam menjalankan peran dan
fungsinya benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. Saat ini, SDM yang dimiliki oleh
Badan POM sampai tahun 2017 sejumlah 3.812 orang, yang tersebar di Unit Kerja Pusat
dan Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia. Ditinjau dari analisa beban kerja,
utamanya dengan upaya penguatan kelembagaan dan peningkatan koordinasi lintas
sektor, Badan POM masih memerlukan penambahan SDM sejumlah 3.568 orang22.
Mengingat tantangan terkait kelangkaan SDM merupakan hal yang akan terus dihadapi,
strategi pengembangan SDM perlu difokuskan menjadi pengembangan Human Capital
dimana kajian yang dilakukan bukan saja berdasarkan analisa beban kerja, tetapi juga
pada kemampuan dan kompetensi apa yang diperlukan karena pada dasarnya terdapat
dua masalah besar terkait dengan Human Capital, yaitu kuantitas maupun kualitasnya.
Keterbatasan kualitas SDM Badan POM perlu mendapat perhatian khusus, utamanya dari
perspektif internasional, dimana SDM Badan POM masih harus ditingkatkan
kompetensinya dalam menghadapi tantangan globalisasi.

B. TUJUAN
Pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan dapat memastikan kesesuaian antara
penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dengan standar pelayanan kefarmasian yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh
BPOM melalui pemberian Bimbingan Teknis kepada pengelola dan/atau petugas fasilitas
pelayanan kefarmasian khususnya Apotek dan Toko Obat namun dapat diperluas pada petugas
kefarmasian di Puskesmas dan instalasi farmasi di RS serta Peningkatan Kapasitas bagi petuga
Puskesmas yang bertugas sebagai Pengawas Pangan.

C. SASARAN, KELUARAN, DAN INDIKATOR KELUARAN


a. Sasaran
- Pelaksanaan kegiatan Pemberian Bimbingan Teknis Petugas Pengelola Sarana Apotek
dan Toko Obat
- Petugas Puskesmas yang bertugas dalam pengawasan Pangan

b. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini antara lain:
1. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Bimtek
2. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Pelatihan DFI
3. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Pelatihan PKP

D. LINGKUP KEGIATAN
a. Input Kegiatan
1) Database sarana berizin
2) Regulasi terbaru terkait standar pelayanan kefarmasian di Apotek dan Toko Obat.
3) Database PIRT dan Petugas Puskesmas

b. Penanggung Jawab
Kepala Dinas Kesehata Kabupaten

c. Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah Seksi Farmasi dan POM.

2
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Metode Kerja
Kegiatan ini terdiri dari:
1) Rapat koordinasi dalam rangka persiapan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
bimbingan teknis kepada petugas pengelola sarana Apotek dan Toko Obat.
2) Seminar/sosialisasi dalam rangka pemberian bimbingan teknis kepada petugas
pengelola sarana Apotek dan Toko Obat.
3) Pelatihan DFI/PKP melalui kerjasama dengan pihak ketiga

b. Alokasi Sumber Daya (Pembiayaan)


Kegiatan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Tahun Anggaran 2021 dengan nilai Rp. 196.640.000.

c. Jadwal Kegiatan

Tahun 2021
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Seminar/sosialisasi dalam
rangka pemberian
1 bimbingan teknis kepada
petugas pengelola sarana
Apotek dan Toko Obat.

2 Pelatihan DFI/PKP (Dilakukan


secara Pararel)

c. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


- Kegiatan Pemberian Bimbingan Teknis Petugas Pengelola Sarana Apotek dan Toko Obat
Dalam Pemenuhan Standar dan Persyaratan Sarana Pelayanan Kefarmasian Oleh Dinas
Kesehatan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali selama Januari s/d Desember 2021 di aula
Dinas Kesehatan.
- Kegiatan Pelatiha/DFI dilakukan di Hotel dengan selama 4 hari

Rangkasbitung, November 2021


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak

TRIATNO SUPIYONO, S.IP


NIP.196404301985121001

3
RINCIAN ANGGARAN BELANJA BOK POM TA 2021
Kementerian Negara/Lembaga : Badan Pengawas Obat dan Makanan
Unit Eselon II/Satker : Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
: Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha
: Direktorat Pengawasan Pangan Olahan Risiko Rendah dan Sedang
Kegiatan : Peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM kesehatan
Keluaran (Output) : 1. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Bimtek
: 2. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Pelatihan DFI
: 3. Jumlah Petugas Yang Mengikuti Pelatihan PKP
: 80 Orang Peserta Bimtek, 20 Orang Peserta Pelatihan DFI, 12 Orang Peserta Pelatihan PKP
Volume

Harga
Kode Uraian Suboutput/Komponen/Subkomponen/Detil Rincian Perhitungan Jumlah Jumlah
Satuan
Peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM kesehatan 196.640.000
A. Bimbingan teknis kepada petugas pengelola fasilitas kefarmasian 36.640.000
521211 Belanja Bahan 21.440.000
a. Konsumsi rapat koordinasi (persiapan, monitoring,
2.920.000
evaluasi)
- Biaya makan [10 OR x 4 KL x 1 HR] 10 OR x 4 KL X 1 HR 40 OK 54.000 2.160.000
- Biaya Snack [10 OR x 4 KL x 1 HR] 10 OR x 4 KL X 1 HR 40 OK 19.000 760.000
b. Konsumsi Bimtek 9.200.000
- Biaya makan [50 OR x 2 KL x 1 HR] 50 OR x 2 KL X 1 HR 100 OK 54.000 5.400.000
- Biaya 2x Snack [50 OR x 4 KL x 1 HR] 50 OR x 4 KL X 1 HR 200 OK 19.000 3.800.000
c. Seminar kit bimtek 80 PKT x 1 KL 80 PKT 100.000 8.000.000
d. Spanduk 1 PKT x 2 KL 2 PKT 300.000 600.000
d. Belanja Penggandaan 2880 Lembar 2880 Lembar 250 720.000
522151 Belanja Jasa Profesi 7.200.000
Honorarium Narasumber 1 OR x 2 KL x 4 OJ 8 OJ 900.000 7.200.000
524114 Belanja Bimbingan teknis 8.000.000
a. Uang Harian peserta Bimtek 40 OR x 2 KL X 1 HR 80 OH 100.000 8.000.000
B. Peningkatan Kompetensi Petugas Pengawas 160.000.000
Pelatihan Petugas Pengawas Pangan (PKP dan DFI) 160.000.000
Biaya Jasa Lainnya 100.000.000
Paket Pelatihan Petugas Pengawas Pangan DFI 20 OR X 1 PKT 20 PKT 5.000.000 100.000.000
Biaya Jasa Lainnya 60.000.000
Paket Pelatihan Petugas Pengawas Pangan PKP 12 OR X 1 PKT 12 PKT 5.000.000 60.000.000

Rangkasbitung, November 2021


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak

TRIATNO SUPIYONO, S.IP


NIP.196404301985121001

Anda mungkin juga menyukai