Anda di halaman 1dari 3

DEMAM TIFOID

No. Kode Ditetapkan Oleh


Kepala
Terbitan :01 Puskesmas No. Revisi :0 Blooto

S P
Tgl. Mulai Berlaku :2 Januari 2015

O Halaman : 1- 3

Puskesmas Dr.Farida
Blooto Mariana
NIP.19781104 200501 2 014

1.Pengertian Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan.


Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi
lingkungan yang kurang baik.
2.Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas kesehatan di puskesmas BLOOTO
dapat melakukan penanganan penderita Demam tifoid dengan baik dan
benar
3.Kebijakan Langkah- langkah Penanganan Demam Tifoid wajib sesuai dengan langkah-
langkah SPO ini.
4.Referensi Perawatan Dasar DEPKES RI Tahun 2014
5.Alat Alat : Tempat tidur, Stetoskop, Arloji, Thermometer, Tensimeter

6.Prosedur PENATALAKSANAAN

a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:


1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi.
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
4. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,
kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di rekam medik
pasien.
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini
pertama untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau
amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil), atau
trimetroprim-sulfametoxazole (kotrimoksazol).
d. Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak
efektif, dapat diganti dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik
lini kedua yaitu Ceftriaxone, Cefotaxime (diberikan untuk dewasa
dan anak), Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karena
dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).
Tabel 17. Antibiotik dan dosis penggunannya

Indikasi demam tifoid dilakukan perawatan di rumah atau rawat jalan:


a. Pasien dengan gejala klinis yang ringan, tidak ada tanda-tanda
komplikasi serta tidak ada komorbid yang membahayakan.
b. Pasien dengan kesadaran baik dan dapat makan minum dengan baik.
c. Pasien dengan keluarganya cukup mengerti tentang cara-cara
merawat serta cukup paham tentang petanda bahaya yang akan
timbul dari tifoid.
d. Rumah tangga pasien memiliki atau dapat melaksanakan sistem
pembuangan ekskreta (feses, urin, muntahan) yang mememenuhi
syarat kesehatan.
e. Dokter bertanggung jawab penuh terhadap pengobatan dan
perawatan pasien.
f. Dokter dapat memprediksi pasien tidak akan menghadapi bahaya-
bahaya yang serius.
g. Dokter dapat mengunjungi pasien setiap hari. Bila tidak bisa harus
diwakili oleh seorang perawat yang mampu merawat demam tifoid.
h. Dokter mempunyai hubungan komunikasi yang lancar dengan
keluarga pasien.
KONSELING DAN EDUKASI

Edukasi pasien tentang tata cara:


a. Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam tifoid yang
harus diketahui pasien dan keluarganya.
b. Diet, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi obat sebaiknya
diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter, dan keluarga pasien
telah memahami serta mampu melaksanakan.
c. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan keluarga
supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan

KRITERIA RUJUKAN

a. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak perbaikan.


b. Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan.
c. Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak
mencukupi.

7.Unit terkait Poli Pengobatan, UGD, Rawat Inap


8.Dokumen Buku rekam medis pasien
Terkait

Anda mungkin juga menyukai