Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAU MENELAN OBAT

No. Dokumen : 27/TB-UKM/2019


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2019
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Wiwik Nurlaela


MATARAM NIP. 19770109 200112 2 002

1. Pengertian Serangkaian kegiatan untuk penanganan TB di UPTD Puskesmas Mataram.


2. Tujuan 1. Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas
hidup.
2. Mencegah terjadinya kematian oleh karena TB atau dampak buruk
selanjutnya.
3. Mencegah terjadinya kekambuhan TB.
4. Menurunkan risiko penularan TB.
5. Mencegah terjadinya dan penularan TB resistan obat.
3. Kebijakan 1. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Mataram No. 4 Tahun 2018 Tentang
Jenis-Jenis Pelayanan UPTD Puskesmas Mataram
2. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Mataram No. 10 Tahun 2018 tentang
Struktur Organisasi, Uraian dan Pembagian Tugas UPTD Puskesmas
Mataram.
3. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Mataram No. 20 Tahun 2018
Tentang penetapan dokumen external
4. Kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Mataram No. 94 Tahun 2018
Tentang TB DOTS dan Tim TB DOTS
4. Referensi PMK Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis
5. Alat Dan Bahan 1. Status pasien
2. TB 01 (Kartu Pengobatan Pasien TB)
3. TB 02 (Kartu Identitas Pasien TB)
4. TB 03 (Register pasien TB fasilitas kesehatan)
6. Langkah-Langkah 1. Pilih seorang PMO sebelum pengobatan dimulai dengan persyaratan :
a. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati
oleh pasien.
b. Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien.
c. Bersedia membantu pasien dengan sukarela.
d. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersamasama
dengan pasien.
2. Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di Desa,
Perawat, Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan lain lain. Bila tidak
ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari
kader kesehatan, guru, anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat
lainnya atau anggota keluarga.
3. Jika PMO sudah didapatkan dan disepakati, jelaskan kepada PMO tugas
seorang PMO :
a. Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai
selesai pengobatan.
b. Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur.
c. Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang
telah ditentukan.
d. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang
mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB untuk segera
memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan.
e. Tugas seorang PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien
mengambil obat dari unit pelayanan kesehatan. Pada saat pasien
mengambil obat, diupayakan bahwa dosis hari itu ditelan di depan
petugas keseheatan.
4. Pada pengobatan TB RO, pengawasan menelan obat dilakukan oleh
petugas kesehatan di fasyankes. Pada beberapa kondisi tertentu,
pemberian OAT MDR dilakukan di rumah pasien, maka pengawasan
menelan obat dapat dilakukan oleh petugas kesehatan/kader yang
ditunjuk, atau oleh keluarga pasien dengan sebelumnya sudah disepakati
oleh petugas kesehatan dan pasien.
5. Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan kepada
pasien dan keluarganya:
a. TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan.
b. TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur.
c. Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya.
d. Cara pemberian pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan).
e. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur.
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait 1. Medical Record Pasien
2. TB 01 (Kartu Pengobatan Pasien TB)
3. TB 02 (Kartu Identitas Pasien)
4. TB 03 (Register pasien TB fasilitas kesehatan)
10. Rekaman Histori Tanggal Mulai
Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Tata Naskah Sesuai Sk No. 1 04 April 2018
Tahun 2018 Tentang
Tata Naskah
2 Referensi PMK Nomor 67 04 April 2018
Tahun 2016 Tentang
Penanggulangan
Tuberkulosis

2/2

Anda mungkin juga menyukai