Handbook of
Clinical Skills 4
Seventh edition
Diterbitkan oleh :
Tim Clinical Skills Lab (CSL)
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Bandar Lampung
2022
Fk.unila.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan buku panduan Clinical Skill Lab (CSL) Semester 4.
Buku ini disusun sebagai panduan bagi mahasiswa maupun instruktur dalam proses
pembelajaran CSL pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung (FK Unila) semester 4 tahun ajaran 2021-2022
Buku panduan edisi keempat ini disusun dengan mengacu pada kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang dokter yang tertuang dalam Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI). Pada semester ini mahasiswa diharapkan menguasai keterampilan
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Penyakit Kulit, Pemeriksaan Fisik Orthopedi, Bedah
Minor Lanjut, Anamnesis Penyakit Kardiovaskuler dan Respirasi, Pemeriksaan Fisik
Paru dan Jantung Lanjut, Pemeriksaan JVP, Pemasangan EKG dan Pembacaan serta
Interpretasi EKG, serta Pembacaan Rontgen Thorak.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada, semoga buku ini dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya. Untuk kesempurnaan penyempurnaan berikutnya
serta kritik dan saran juga kami harapkan.
3
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Daftar Isi
4
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
1. Mahasiswa yang mengikui CSL secara offline maupun online wajib mengikuti
protokol kesehatan covid-19.
2. Mahasiswa yang mengikuti CSL secara offline wajib dalam kondisi sehat
3. Kegiatan CSL setiap topik terbagi atas 2 sesi. Buku Panduan CSL akan di-upload di
website dan google classroom;
4. Pada kegiatan CSL terdapat 2 buku, yakni Buku Panduan CSL dan Buku Kegiatan
CSL yang wajib didownload dan dibawa setiap sesi;
5. Keikutsertaan 100% dan hadir tepat waktu;
6. Pada Sesi 1 akan dilakukan pre-test secara serentak melalui gclass, mahasiswa
yang tidak mengikuti pretest dianggap mengundurkan diri dari CSL 4.
Jika nilai Pretest <70 mahasiswa masih dapat mengikuti CSL dengan mendapat
tugas yang ditentukan oleh PJ Blok;
Bagi mahasiswa yang mendapatkan tugas CSL dari PJ Blok, maka tugas Wajib
dikumpulkan maksimal sebelum sesi 1 CSL selanjutnya dimulai;
Pada sesi 2 mahasiswa melakukan keterampilan klinik dengan video yang
dinilai oleh instruktur
Bila nilai tugas kurang dari 60, wajib memperbaiki dengan catatan checklist
rekomendasi OSCE tidak di paraf;
Jika tidak mengumpulkan tugas tepat waktu maka tidak diperbolehkan
mengikuti remedial OSCE
Bagi mahasiswa yang harus mendapat tugas dan tidak melapor pada PJ
maksimal 1 hari setelah pertemuan 1 maka tidak diperbolehkan ikut OSCE.
7. Penilaian dilakukan pada buku kegiatan mahasiswa dan ditandatangani oleh
5
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
instruktur saat pelaksanaan skills lab berlangsung sebagai bukti otentik latihan
serta tidak boleh disobek;
8. Pada halaman terakhir Buku Kegiatan CSL terdapat Bukti Penilaian Formatif CSL
yang harus diparaf setiap selesai latihan oleh instruktur yang bertugas;
9. Pada akhir blok, mahasiswa wajib mengumpulkan bukti CSL yaitu screenshot di
akhir sesi CSL maksimal 1 minggu sebelum OSCE berlangsung secara online via
PDF agar rekapitulasi bukti penilaian tersebut dapat diperiksa dan diberikan
rekomendasi layak/tidaknya mengikuti OSCE oleh PJ CSL blok yang bersangkutan;
10. Seluruh mahasiswa Wajib hadir pada saat breafing OSCE, bagi yang tidak hadir
tidak diperkenankan mengikuti remedial OSCE;
11. Mahasiswa/i yang tidak menghadiri CSL maka harus mendapatkan rekomendasi
dari Dekan Fakultas Kedokteran Unila untuk mengikuti CSL susulan dengan
menanggung biaya pelaksanaan CSL tersebut (seperti biaya BHP dan
pemeliharaan alat);
12. Wajib mentaati Tata Tertib dan semua aturan yang berlaku di FK Unila;
13. Hal-hal yang belum diatur dalam regulasi ini akan ditetapkan kemudian.
(……………………………..……………………………..)
NPM.
6
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
REGULASI
1. Kegiatan CSL setiap topik terbagi atas 3 sesi.
a. SESI PERTAMA
Mahasiswa
1) Seluruh mahasiswa wajib melakukan pre-test CSL 4 di H-1
2) Pretest dikerjakan melalui g-form yang dibagikan PJ CSL setiap
awal materi baru
3) Pretest dikerjakan hanya pada rentang waktu yang ditentukan
oleh PJ CSL 4
4) Tidak ada absen pada sesi pre-test
5) Jika nilai pretest mahasiswa<70, akan diberikan tugas oleh PJ
Blok dan tetap boleh mengikuti kegiatan CSL
6) Mahasiswa yang tidak mengerjakan pretest tidak boleh
mengikuti CSL 4
7
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Instruktur
1) Menilai dan me-review praktik mahasiswa melalui lembar
penilain
2) Meng-upload penilaian CSL di akhir kegiatan melalui link gform
8
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
TATA TERTIB :
a. Tata tertib umum
1. Mahasiswa diwajibkan mengikuti semua kegiatan blok CSL 4, yaitu :
Latihan keterampilan klinik/ CSL, 2 kali seminggu kecuali jika ada libur
nasional akan disesuaikan).
Pretest, yang akan diberikan sebelum latihan CSL di pertemuan
pertama
Briefing OSCE dan remediasi
2. Berpakaian rapi baik offline maupun online
Tidak diperbolehkan memakai kaus oblong, celana blue jeans,
sandal/sepatu sandal khusus mahasiswi memakai kemeja, tidak
diperbolehkan berbaju ketat, transparan dan tanpa lengan atau
terlihat ketiak serta harus memakai rok minimal di bawah lutut.
Rambut harus rapi, tidak diperbolehkan berambut gondrong untuk
laki-laki
Kuku harus pendek, bersih, dan tidak menggunakan cat kuku
Memakai jas lab saat kegiatan
3. Sopan santun dan etika
Jujur dan bertanggung jawab
Wajib menghidupkan kamera zoom dan memasang virtual
background CSL 4 saat kegiatan pembelajaran CSL (kecuali saat
sedang mempraktikkan suatu keterampilan klinis, virtual background
nonaktif)
Disiplin
Tidak merokok di lingkungan kampus
Tidak diperbolehkan membawa senjata tajam, NAPZA, alat-alat yang
tidak sesuai dengan tupoksi sebagai mahasiswa.
Tidak diperbolehkan membuat kegaduhan
Tidak diperbolehkan memalsukan tanda tangan PA atau para dosen
Tidak diperbolehkan memalsukan dokumen
Tidak diperkenankan melakukan kecurangan dalam bentuk apapun
pada saat CSL dan OSCE.
Meminta izin kepada instruktur bila offcam atau ada keperluan
mendesak saat kegiatan (misal ke kamar mandi)
Berada dalam ruangan, penerangan cukup, suara jelas(tidak mobile)
9
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
10
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
PENILAIAN
1. Penilaian formatif
a. Kehadiran 100%, kecuali dengan alasan yang dibenarkan oleh
institusi
b. Nilai sikap profesional (profesional behaviour).
1. Nilai sikap profesional diperoleh dari penilaian sikap
mahasiswa selama blok/CSL berlangsung pada seluruh proses
kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan oleh semua
tenaga pendidik dan kependidikan yag ada di FK Unila (360°
assessment) yang dilaporkan melalui Tim Etik/PJ CSL yang
bersangkutan. Di bagian akhir periode pembelajaran akan
dilberikan penilaian terhadap masing-masing mahasiswa
berupa layak tidaknya mengikuti ujian OSCE atau sufficient
atau insuffisient.
2. Poin penilaian meliputi kedisiplinan, kejujuran, sopan santun,
penilaian, sikap sesama teman (altruism) serta hal-hal lain
menyangkut tata tertib, etika dan tata pergaulan di FK Unila.
c. Telah mengikuti semua kegiatan pembelajaran CSL dan mengerjakan
semua tugas yang diberikan;
d. Semua penilaian formatif ini adalah prasyarat untuk mengikuti OSCE;
e. Ujian OSCE akan diadakan setiap akhir semester.
2. Penilaian Sumatif
Penilaian Sumatif diambilkan dari Ujian Objective Structured Clinical
Examination (OSCE) yang diselenggarakan di akhir semester. Bobot penilaian
sumatif 100% diambilkan dari nilai OSCE. Syarat lulus mimal B (Skor ≥66).
Persentase penilaian akhir blok terdiri dari :
OSCE 100%
Total 100%
11
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
(……………………………..……………………………..)
NPM.
12
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
13
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
LEVEL OF COMPETENCE
Level Kompetensi 1 Mengetahui dan menjelaskan
Level Kompetensi 2 Pernah melihat / didemonstrasikan
Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah
Level Kompetensi 3
supervise
Level Kompetensi 4 Mampu melakukan secara mandiri
14
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Keterampilan Anamnesis dan Pemeriksaan Penyakit Kulit
B. LEVEL KOMPETENSI
Physical Examination Level of Expected
Ability
skin, inspection with magnifying glass -1- -2- -3- -4-
nails, inspection -1- -2- -3- -4-
Terminology of skin lesions
skin lesions description with primary and
secondary changes, as well as size, -1- -2- -3- -4-
distribution, expansion and configuration
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
15
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
E. SKENARIO
Bercak Putih
Ny. Kusti, 28 tahun datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan
timbul bercak putih pada punggung kanan dan seperti mati rasa sejak 4
bulan lau. Lengan kanannya juga dirasakan sering kesemutan. Keluhan
tersebut menyebabkan ia kurang percaya diri. Anda melakukan anamsesis
dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis.
16
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
F. DASAR TEORI
1. Anamnesis
Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik pada masyarakat
diharapkan seorang dokter dapat memberikan penatalaksaan yang tepat.
Penatalaksanaan yang tepat diberikan berdasarkan penegakkan diagnosis
yang tepat pula. Dalam menentukan suatu diagnosis, seorang dokter akan
melalui beberapa tahapan, yakni anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
17
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah melakukan anamnesis, tindakan berikutnya adalah melakukan
pemeriksaan fisik berupa inspeksi. Bantuan pemeriksaan dengan kaca
pembesar dapat dilakukan. Pemeriksaan ini harus dilakukan dalam
ruangan yang terang. Anamnesis terarah biasanya ditanyakan pada
penderita bersamaan dengan dilakukannya inspeksi untuk melengkapi
data diagnostik. Misalnya penderita yang menderita dermatitis pada
tangannya perlu ditanyakan ada tidaknya kelainan di tempat lain. Dalam
hal ini juga perlu dilakukan inspeksi seluruh kulit tubuh penderita.
Demikian pula perlu dilakukan pemeriksaan rambut, kuku dan selaput
lendir terutama pada penyakit tertentu, misalnya liken planus atau
18
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
psoriasis.
Pada inspeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran,
batas, dan efloresensi yang khusus. Bila terdapat kemerahan pada kulit
ada tiga kemungkinan: eritema,purpura, dan teleangiektasis. Cara
membedakannya yakni ditekan dengan jari dan digeser. Cara lain ialah
diaskopi yaitu menekan dengan benda transparan (diaskop) pada tempat
kemerahan tersebut. Diaskopi positif jika warna merah menghilang
(eritema), disebut negatif jika warna merah tidak menghilang (purpura
atau teleangiektasis).
19
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
20
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
21
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. PROSEDUR
ANAMNESIS
1. Sambung rasa/membina rapport/komunikasi non verbal yang baik
22
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
23
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
24
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
PEMERIKSAAN FISIK
a. Informed consent
b. Meminta pasien untuk membuka pakaian dan memastikan pasien
mendapat pencahayaan yang baik selama pemeriksaan
c. Perhatikanlah daerah dimana letak/ lokasi kelainan kulit tersebut
d. Dengan menggunakan kaca pembesar, perhatikanlah jenis effloresensi
yang tampak pada daerah tersebut : eritema, hipopigmentasi,
hiperpigmentasi, nodul, vesikel, bula, makula, papula, skuama, urtika,
ulkus, krusta
e. Jika seluruh permukaan lesi rata, perhatikanlah bagaimana gambaran
permukaan kulit kering yang terlihat : kering atau basah.
25
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
26
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Bickley Lynn S. Bates’ Guide to Physical Examination & History
Taking. 9th edition. Lippincott Williams &
Wilkins.Philadelphia.2007
2. Budimulja, Unandar. Morfologi dan Cara Membuat Diagnosis
dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. FKUI.
Jakarta. 2008
3. Mc Glynn Burnside. Adams Diagnosis Fisik. Ed 17. EGC. Jakarta
1995.
4. Vitayani Sri, dr., SpKK. Keterampilan Klinik dan Laboratorium
Indera Khusus – Kulit . FK Unhas. 2009
27
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
28
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
29
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
30
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
31
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
32
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Pemeriksaan Fisik Muskuloskeletal
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar pada Muskuloskeletal
Tujuan Khusus
Dapat melakukan inspeksi terhadap keadaan umum, bentuk dan penampilan cara
berjalan dan bentuk badan penderita
Mampu melakukan palpasi pada kelainan muskuloskeletal secara benar
Dapat melakukan pemeriksaan lingkup gerak sendi pada kelainan muskuloskeletal
D. SKENARIO
Pasien pria gemuk, berusia 48 tahun datang dengan keluhan nyeri tajam pada sendi
lutut sebelah kanan. Keluhan sudah dirasakan hilang timbul selama 2 bulan
belakangan, namun selama 3 hari ini keluhan dirasa terus menerus dan memberat.
Keluhan disertai dengan gerak sendi terbatas karena nyeri, sulit untuk ditekuk maupun
diluruskan, dan rasa kaku sementara pada sendi tersebut setelah bangun tidur.
Keluhan bertambah nyeri apabila sendi digerakkan, sedangkan bila beristirahat
keluhan berkurang. Untuk menegakkan diagnosis anda akan melakukan pemeriksaan
fisik yang sesuai.
33
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
E. DASAR TEORI
I. Anamnesis Kelainan Muskuloskeletal
Keluhan Utama
Ada tiga keluhan utama yang sering dikeluhkan penderita yang mengalami gangguan
muskuloskeletal yaitu:
1. Deskripsi Nyeri (PQRST)
Position: dapat menentukan posisi dan lokasi nyeri
Quality: adalah derajat kualitas nyeri seperti rasa menusuk, panas, danlain-lain
Radiation: penjalaran nyeri
Severity: tingkat beratnya nyeri (sering dihubungkan dengan gangguan Activity
Daily Living (ADL)
Timing: kapan timbulnya nyeri, apakah siang, malam, waktu istirahat, dan lain-
lain
2. Perubahan bentuk (Deformitas)
Angulasi
Rotasi
Pemendekan dibandingkan dengan kontralateral yang normal
3. Gangguan Fungsi (Disfungsi) Penurunan/hilangnya fungsi
Afungsi (Tak bisa digerakkan sama sekali)
Kaku (stiffnesss)
Cacat (disability)
Gerakan tak stabil (instability)
4. Bengkak, benjolan, memar
34
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
o Tanda – tanda vital seperti tekanan darah, frekuensi nadi, napas, dan
temperatur
2. Bentuk dan penampilan tubuh sewaktu datang
a. Bentuk tubuh: Normal, Athletic, dwarfi, bongkok, miring
b. Cara penderita datang: Normal, pincang, digendong
3. Cara berjalan penderita yang normal dan kelainan cara berjalan
Fase jalan normal:
1. Meletakkan tumit Heel strike
2. Fase menapak Stance Phase
3. Ujung jari bertumpu Toe Off
4. Mengayun langkah Swing Phase
35
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Antagic Gait
Tredelenberg gait
36
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Steppage gait
37
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
1. Look (Inspeksi)
Perhatikan apa yang dilihat, antara lain :
Sikatrik (jaringan parut, baik yang alamiah maupun yang buatan yaitu
bekas pembedahan)
Birth mark (bekas melahirkan)
Fistula
Warna (kemerahan, kebiruan/livide, hiperpigmentasi)
Benjolan/pembengkakan/cekukan dengan hal-hal yang tidak biasa,
misalnya ada rambut diatasnya, dst
Posisi serta bentuk dari ekstrimitas (deformitas)
Jalan pasien (gait, waktu masuk kamar periksa)
Deformitas: Angulasi, rotasi, shortening
Luka: ukuran luka, terdapat perdarahan atau tidak, tepi luka, dasar
luka, bone exposed, tendon exposed,
Memar (Bruishing)
2. Feel (palpasi)
Pada waktu ingin palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki agar
dimulai dari posisi netral/posisi anatomi. Pada dasarnya ini merupakan
pemeriksaan yang memberikan informasi dua arah, baik bagi pemeriksa
maupun bagi penderita. Karena itu, perlu diperhatikan selalu wajah penderita
atau menanyakan perasaan penderita.
Yang dicatat pada palpasi adalah:
Suhu serta kelembaban kulit dibandingkan dengan anggota gerak
kontralateral
Nadi/pulsasi
38
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
3. Move (pergerakan)
Setelah memeriksa feel, pemeriksaan diteruskan dengan menggerakkan
anggota gerak dan dicatat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan.
Perlu diingat, pemeriksaan ini bisa jadi menimbulkan nyeri sehingga perlu
dilakukan inform consent ulang sebelum melakukan pemeriksaan ini.
Pada pemeriksaan selain penderita duduk atau berbaring juga perlu dilihat
waktu berdiri dan berjalan. Pada pemeriksaan jalan, perlu dinilai unutuk
mengetahui adanya pincang atau tidak. Pincang dapat disebabkan oleh
instability, nyeri, discrepancy atau fixed deformity.
39
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Pemeriksaan Sendi
Bandingkan kiri dan kanan tentang bentuk, ukuran, tanda radang, dan
lain-lain
Adanya nyeri tekan, nyeri gerak, nyeri sumbu, dan lain-lain
Adanya bunyi “klik, krepitasi
Adanya kontraktur sendi
Nilai lingkup gerak sendi secara aktif atau pasif
40
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
ROM Pasif
Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang
terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)
Bahu tangan kanan dan kiri (fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi,
Rotasi bahu)
Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)
Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi,
abduksi/adduksi)
Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/ adduksi,
oposisi)
Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi
internal/eksternal)
Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, rotasi)
Jari kaki (fleksi/ekstensi)
Indikasi:
a. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Klien dengan tirah baring lama
e. Pasca trauma
Kontra Indikasi:
a. Trombus/emboli pada pembuluh darah
b. Kelainan sendi atau tulang
c. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (misalnya: jantung)
Pemeriksaan Goniometri
Goniometri
Istilah goniometri berasal dari dua kata dalam bahasa yunani yaitu gonia yang
berarti sudut dan metron yang berarti ukur. Oleh karena itu goniometri
berkaitan dengan pengukuran sudut, khususnya sudut yang dihasilkan dari
41
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Prosedur
Menentukan aksis gerakan sendi yang akan diukur.
1. Meletakkan goniometer:
a. Aksis goniometer pada aksis gerak sendi.
b. Tangkai statik goniometer sejajar terhadap aksis longitudinal segmen
tubuh yang statik.
c. Tangkai dinamik goniometer sejajar terhadap aksis longitudinal
2. Membaca besaran lingkup gerak sendi (LGS) pada posisi awal
pengukuran dan mendokumentasikannya
3. Menggerakkan sendi yang diukur secara pasif, sampai LGS maksimal
yang ada
4. Membaca besaran LGS
Gambar. Goniometri
42
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
F. PROSEDUR
1. Melakukan pemeriksaan umum dan tanda-tanda vital: cek keadaan umum
(tampak sehat, sakit, sakit berat) dan tanda–tanda vital seperti tekanan darah,
frekuensi nadi, napas, dan temperatur
2. Memperhatikan bentuk dan penampilan tubuh pasien sewaktu datang:
bentuk tubuh dan cara berjalan
3. Pemeriksaan Status Lokalis Muskuloskeletal
3.a. Look (Inspeksi)
Perhatikan adanya hal-hal berikut:
Sikatrik (jaringan parut, baik yang alamiah maupun yang buatan yaitu
bekas pembedahan)
Birth mark (bekas melahirkan)
Fistula
Warna (kemerahan, kebiruan/livid, hiperpigmentasi)
Benjolan/pembengkakan/cekukan dengan hal-hal yang tidak biasa,
misalnya ada rambut di atasnya, dst
Posisi serta bentuk dari ekstrimitas (deformitas)
Jalan pasien (gait, waktu masuk kamar periksa)
Perhatikan adanya angulasi (bengkok membentuk sudut) dan
diskrepensi (pemendekan) pada anggota gerak biasanya pada
fraktur
43
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
44
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
45
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
2. PEMERIKSAAN SIKU
a. Inspeksi
Topang lengan pasien dengan tangan pemeriksa sehingga siku
menjadi fleksi 70°.
Inspeksi medial dan lateral epicondylus dan olecranon.
Inspeksi kontur dari siku, termasuk permukaan ekstensor dari
ulna. Catat adanya nodul atau pembengkakan.
b. Palpasi
Palpasi daerah olekranon dan tekan epicondylus untuk nyeri
tekan, catat jika ada dislokasi dari olekranon.
Palpasi grooves antara epicondylus dan olekranon, perhatikan
adakah nyeri, pembengkakan atau penebalan
46
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
47
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Extension
Tempatkan lengan bawah pasien di atas meja periksa, pemeriksa
memegang siku pasien.
Posisikan pergelangan tangan pasien pada posisi fleksi dan
tempatkan tangan pemeriksa pada punggung tangan pasien.
Minta pasien untuk mengekstensikan pergelangan tangannya
melawan gravitasi.
Gambar Pemeriksaan
LGS pergelangan tangan
48
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
49
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
50
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
b. Palpasi
Palpasi dengan menggunakan kedua ibu jari pada bagian
anterior dari pergelangan kaki dan perhatikan adakah
pembengkakan dan nyeri. Nyeri lokal dapat ditemukan pada
kasus arthritis, cedera ligament, atau infeksi daerah
pergelangan kaki.
Palpasi juga dilakukan di sendi-sendi Metatarsofalang dengan
cara menekan kaki dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk. Nyeri yang didapatkan oleh karena penekanan bisa
menjadi pertanda stadium awal dari RA atau inflamasi akut yang
disebakan oleh GOUT.
51
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
Bate’s barbara. Guide to Physical Examination. Lippincot. 2007. Chapter 15
Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta:
2006
No Aspek Feedback
52
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
(deformitas)
Jalan pasien
Perhatikan adanya angulasi (bengkok
membentuk sudut) dan diskrepensi
(pemendekan) pada anggota gerak
Deformitas: Angulasi, rotasi, shortening
Luka: ukuran luka, terdapat perdarahan atau
tidak, tepi luka, dasar luka, bone exposed,
tendon exposed
5 Feel (Palpasi):
Periksa suhu serta kelembaban kulit
Cek nadi/pulsasi
Cek nadi distal (trauma pada fraktur)
Raba apakah ada nyeri tekan & nyeri sumbu
(terutama pada fraktur)
Memeriksa fungsi saraf sensorik, motorik,
dan refleks
Memeriksa tonus otot pada waktu relaksasi
atau kontraksi
Memeriksa adanya atrofi otot dengan cara
Memeriksa adanya angulasi dan diskrepensi
pada anggota gerak
Bila ada pembengkakan, periksa apakah
terdapat fluktuasi atau hanya oedem,
terutama daerah persendian
Mendeskripsikan sifat benjolan
(permukaannya, konsistensinya dan
pergerakan terhadap permukaan atau dasar,
nyeri atau tidak dan ukurannya)
6 Move (Pergerakan):
Informed consent (ulang)
Periksalah anggota bagian tubuh normal
dahulu.
Melakukan pemeriksaan pergerakan aktif (bila
penderita sendiri yang menggerakkan) dan
53
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
54
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
55
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
56
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
33 Tes Abduksi:
Meminta pasien untuk memposisikan jarinya dalam
keadaan netral, telapak tangan menghadap ke atas.
Kemudian gerakkan ibu jari ke arah anterior menjauh
dari telapak tangan.
34 Tes adduksi:
Meminta pasien menggerakan kembali ibu jari ke
arah belakang.
35 Tes oposisi:
Meminta pasien untuk menggerakkan ibu jari
menyilang telapak tangan,ibu jari menyentuh setiap
ujung jari yang lain
D LGS Lutut
36 Lakukan inspeksi cara dan irama berjalan pasien.
Perhatikan pula bentuk dan kontur lutut, apakah
terdapat atrofi M. quadriceps, apakah terdapat
pembengkakan.
37 Lakukan palpasi dengan meminta pasien untuk
duduk di tepi bed pemeriksaan dengan lutut fleksi.
Palpasi dan identifikasi condylus femoralis media dan
lateral, epicondylus femoralis media dan lateral serta
ligamen, batas meniscus, perhatikan jika terdapat
kekakuan.
38 Lakukan pemeriksaan LGS lutut:
39 Fleksi dan Ekstensi:
Meminta pasien untuk menggerakan fleksi dan
ekstensi lututnya dalam keadaan duduk.
40 Rotasi internal dan eksternal:
Meminta pasien untuk memutar kakinya kearah
medial dan lateral
E LGS Pergelangan Kaki
41 Lakukan inspeksi daerah pergelangan kaki dan kaki,
perhatikan apakah terdapat deformitas,
pembengkakan, nodule dan atau calus
42 Lakukan palpasi dengan menggunakan kedua ibu jari
57
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
58
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
STABILISASI (PEMBIDAIAN)
dr. Reni Zuraida, M.Si, dr.Rizki Hanriko, dr.Ahmad Fauzi,SpOT,
dr. Helmi Ismunandar, Sp.OT
A. TEMA
Keterampilan prosedural pembidaian
B. LEVEL KOMPETENSI
Physical Examination Level of Expected
Ability
Assessment and care external injuries -1- -2- -3- -4-
(wounds, bleeding, burns, distortion,
dislocation, fractures)
stop bleeding (direct pressure, pressure -1- -2- -3- -4-
point, Pressure bandage)
Fracture stabilisation (without plaster) -1- -2- -3- -4-
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Mampu melakukan terapi pembidaian
Mampu memilih alat untuk pembidaian
Mampu menjelaskan tujuan dan intrepretasi hasil pembidaian
Mampu melakukan penalaran klinik terhadap hasil pembidaian
59
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
E. SKENARIO
Trauma
“Muskel, berumur 30 tahun merasakan nyeri hebat pada bagian lengan
kanannya. Ia baru saja mengalami kecelakaan sepeda motor. Ia melihat
lengannya bengkak dan nampak deformitas. Akibatnya ia tidak dapat
menggerakkan lengannya. Penduduk yang datang membantu, Muskel
kemudian dibawa ke dokter praktek umum yang ada di dekat tempat
kejadian. Oleh sang dokter, lengan Muskel dibalut lalu di gantung pada
bahunya dengan menggunakan selendang. Selanjutnya Muskel dirujuk ke
rumah sakit dan setibanya disana muskel lalu dirontgen sesuai
permintaan. Hasilnya dikatakan bahwa lengannya patah……
F. DASAR TEORI
Pembidaian adalah tindakan memfixasi/imobilisasi bagian tubuh yang
mengalami cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku
maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
Tipe-tipe bidai:
1. Bidai Rigid adalah bidai yang terbuat dari kayu, plastik,
alumunium atau bahan lainyang keras.
2. Bidai Soft adalah bidai dari bantal, selimut, handuk atau pembalut
atau bahan yang lunak lainnya.
3. Bidai Traksi
Digunakan untuk imobilisasi ujung tulang yang patah dari fraktur
femur sehingga dapat terhindari kerusakan yang lebih lanjut.
Traksi merupakan aplikasi dari kekuatan yang cukup untuk
menstabilkan patah tulang yang patah, traksi bukanlah
meregangkan atau menggerakkan tulang yang patah sampai
ujung-ujung tulang yang patah menyatu.
60
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Kecurigaan adanya fraktur bisa dimunculkan jika pada salah satu bagian
tubuh ditemukan:
1. Pasien merasakan tulangnya terasa patah atau mendengar bunyi
“krek”.
2. Ekstremitas yang cedera lebih pendek dari yang sehat, atau
mengalami angulasi abnormal
3. Pasien tidak mampu menggerakkan ekstremitas yang cedera
4. Posisi ekstremitas yang abnormal
5. Memar
6. Bengkak
7. Perubahan bentuk
8. Nyeri gerak aktif dan pasif
9. Nyeri sumbu
10. Pasien merasakan sensasi seperti jeruji ketika menggerakkan
ekstremitas yang mengalami cedera (Krepitasi)
11. Fungsiolesa
12. Perdarahan bisa ada atau tidak
13. Hilangnya denyut nadi atau rasa raba pada distal lokasi cedera
14. Kram otot di sekitar lokasi cedera
Catatan: Jika mengalami keraguan apakah terjadi fraktur atau tidak, maka
perlakukanlah pasien seperti orang yang mengalami fraktur.
Tujuan pembidaian:
1. mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri;
2. mencegah gerakan patah tulang yang dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan lunak sekitarnya seperti: pembuluh darah,
otot, saraf dan lainnya.
61
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
62
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
63
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Komplikasi Pembidaian
Jika dilakukan tidak sesuai dengan standar tindakan, beberapa hal berikut
bisa ditimbulkan oleh tindakan pembidaian:
1. Cedera pembuluh darah, saraf atau jaringan lain di sekitar fraktur
oleh ujung fragmen fraktur, jika dilakukan upaya meluruskan atau
manipulasi lainnya pada bagian tubuh yang mengalami fraktur
saat memasang bidai.
2. Gangguan sirkulasi atau saraf akibat pembidaian yang terlalu ketat
3. Keterlambatan transport penderita ke rumah sakit, jika penderita
menunggu terlalu lama selama proses pembidaian.
G. PROSEDUR
1. Mempersiapkan penderita
a. Ingat prosedur BLS: D R A B C.
b. Tenangkan penderita. Jelaskanlah bahwa anda akan memberikan
pertolongan kepada penderita.
c. Cari tanda adanya fraktur atau dislokasi (ingat 14 tanda kecurigaan
fraktur di atas).
d. Menjelaskan secara singkat dan jelas kepada penderita tentang
prosedur tindakan yang akan dilakukan.
e. Minimalkan gerakan daerah luka. Jangan menggerakkan atau
memindahkan korban sampai daerah yang patah tulang
distabilkan kecuali jika keadaan mendesak dan berbahaya.
f. Robek/ guntinglah bagian pakaian di sekitar area fraktur. Jika
diperlukan, kainnya dapat dimanfaatkan untuk proses pembidaian.
g. Jika pada bagian ekstremitas yang cedera mengalami edema, maka
jelaskan pada penderita bahwa sebaiknya perhiasan yang dipakai
pada lokasi itu dilepaskan.
h. Jika luka terbuka maka tangani dulu luka dan perdarahannya.
Bersihkan luka dengan cairan antiseptik dan tekan perdarahan
64
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
2. Persiapan alat
a. Gunakan alat bidai standar yang telah dipersiapkan, namun juga bisa
dibuat sendiri dari berbagai bahan sederhana, misalnya ranting
pohon, papan kayu.
b. Panjang bidai harus melebihi panjang tulang dan sendi yang akan
dibidai. Ukur pada bagian tubuh yang sehat.
c. Jika menggunakan bidai yang terbuat dari benda keras (kayu,dll)
sebaiknya dibungkus/dibalut terlebih dahulu dengan bahan yang
65
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
lebih lembut (kain, kassa, dll). Sebelum dipasang lapisi bidai yang
telah dibalut dengan kapas.
d. Siapkan elastic perban untuk fraktur clavicula.
e. Siapkan plester lakban untuk fraktur costae.
4. Pelaksanaan Pembidaian
a. Fraktur calvicula, lakukan imobilisasi dengan cara:
Minta pasien meletakkan kedua tangan
pada pinggang
Minta pasien membusungkan dada,
tahan
Gunakan perban elastik, lingkarkan
membentuk angka 8 (Ransel perban).
d. Fraktur antebrachii
66
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
e. Fraktur digiti
Pasang bidai dari sendok es krim,bambu, spuit yang
dibelah atau gunakan jari sebelahnya, contoh, bila jari
tengan yang fraktur, gunakan jari telunjuk dan jari
manis sebagai pengganti bidai, kemudian ikat dengan
plester.
h. Fraktur femur
Pasang bidai di bagian
dalam,luar dan sisi
belakang paha
Jika patah paha bagian atas, bidai sisi luar harus sampai
pinggang
67
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
i. Fraktur patella
Pasang bidai pada bagian
bawah
Pasang bantal lunak di bawah lutut dan pergelangan kaki
H. DAFTAR PUSTAKA
Lynn S. Bickley: Bate's guide to physical examination.
Swartz: Textbook of physical diagnosis. Ed 5. Elsevier.2007
Burnside-Mc Glynn: Adams Diagnosis Fisik. Edisi 17. EGC. Jakarta: 1995
No Aspek Feedback
INTERPERSONAL
1 Cek keadaan penderita D-R-A-B-C
2 Perkenalkan diri anda
3 Beritahu penderita bahwa anda akan menolong
CONTENT
4 Cek tanda-tanda fraktur
Tanyakan apakah Penderita merasakan tulangnya terasa
68
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
69
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
25 Rapatkan lengan pada dinding dada, pasang bidai pada sisi luar
26 Ikat dan balut dengan mitela/kain, gantungkan ke pundak-leher
Fraktur humerus bagian distal
27 Siku sukar dilipat (nyeri), luruskan saja
28 Pasang dua buah bidai dari ketiak sampai pergelangan tangan
29 Ikat dengan kain 4 tempat
Fraktur antebrachii
30 Pasang dua buah bidai sepanjang siku sampai ujung jari
31 Ikat bidai mengelilingi ekstremitas, tapi jangan terlalu keras
32 Gantung bidai dengan mitela/kain ke pundak-leher
Fraktur digiti
33 Pasang bidai dari sendok es krim,bambu, spuit yang dibelah atau
gunakan jari sebelahnya
34 kemudian ikat dengan plester.
Fraktur costae
35 Minta penderita menarik napas dan menghembuskan napas
sekuatnya, tahan.
36 Pasang plester stripping pada saat ekspirasi maksimal tersebut.
37 Plester dipasang sejajar iga mulai dari iga terbawah.
Fraktur tulang panggul ( os simfisis pubis)
38 Rapatkan kedua kaki penderita
39 Pasang bantal dibawah lutut dan sisi kiri kanan panggul
40 Ikat kedua kaki pada 3 tempat
Fraktur femur
41 Pasang bidai di bagian dalam dan luar paha
42 Jika patah paha bagian atas, bidai sisi luar harus sampai pinggang
Fraktur patella
43 Pasang bidai pada bagian bawah
44 Pasang bantal lunak di bawah lutut dan pergelangan kaki
45 Ikat pada 4 tempat
70
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
71
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. Tema
Jahitan, simpul, insisi, dan ekstirpasi
B. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan pembersihan luka
Mahasiswa mampu melakukan aseptik dan antiseptik sebelum
melakukan tindakan
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dan jenis jahitan dan simpul
Mahasiswa mampu melakukan teknik menjahit dan membuat simpul
Mahasiswa mampu melakukan teknik melepaskan jahitan
Mahasiswa mampu melakukan tindakan insisi
Mahasiswa mampu melakukan tindakan ekstirpasi
72
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
D. Skenario
Seorang anak A, umur 12 tahun merasakan nyeri setelah terjatuh dari pohon
dan terkena pecahan kaca pada lengannya. Ia dapat melihat luka robek pada
lengannya dan mengeluarkan darah.
E. Dasar Teori
Pembersihan luka dilakukan untuk mengurangi potensi infeksi dan juga
mengoptimalisasi penyembuhan luka. Kotoran, bakteri, eksudat, materi
purulen, dan juga bahan sisa obat topikal dapat dicuci bersih. Hampir seluruh
luka harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan.
Cairan dan bahan pembersihan luka :
1. Larutan Fisiologis NaCl 0,9% (Normal Saline)
Saline menjadi cairan pembersih yang paling sering digukan karena
bersifat fisiologis dan selalu aman. Namun tidak maksimal untuk
membersihkan luka yang kotor maunpun luka nekrosis. Cairan yang
digunakan harus yang baru dibuka karena 24 jam setelah dibuka,
pertumbuhan bakteri dapat terjadi.
2. Povidone Iodine
Cairan ini bersifat sitotoksik pada jaringan yang sehat dan juga jaringan
bergranulasi. Dapat terjadi perubahan warna pada kulit dan juga cepat
mengering serta dapat menimbulkan iritasi lokal pada kulit sekitar
luka. Cairan ini juga tidak efektif membunuh bakteri pada konsentrasi
yang aman untuk menyembuhkan jarinagn. Penggunaannya sekarang
tidak direkomendasikan.
3. Hidrogen Peroksida
Cairan ini bersifat sitotoksik pada jaringan yang sehat dan juga jaringan
bergranulasi. Cairan ini juga tidak efektif membunuh bakteri pada
konsentrasi yang aman untuk menyembuhkan jarinagn.
Penggunaannya sekarang tidak direkomendasikan.
4. Pembersih luka komersial
73
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
74
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
(1) Angkat dan sedikit balikkan keluar lipatan dengan pinset bergigi
(2) Pegang pemegang jarum baik dengan cara memegang standar melalui
cincin, atau bila dengan telapak tangan Anda
(3) Arahkan jarum pertama kali vertikal menembus lipatan dan diikuti gerakan
memutar sementara anda menahan jaringan dengan menggunakan pinset
(4) tangkap ujung jarum dengan pinset atau pemegang jarum dan tarik jarum.
Kemudian masukkan jarum menembus belahan yang kedua
75
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
76
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
77
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Pemilihan Jarum
Jarum terdiri dari:
o Jarum traumatis: jarum yang mempunyai ‘mata’ untuk memasukkan
benang di bagian ujung tumpulnya sehingga benangnya bisa diganti. Pada
bagian yang bermata ukurannya lebih besar dari bagian ujung yang tajam.
o Jarum atraumatis: jarum yang tidak memiliki mata sehingga ujung
jarumnya langsung dihubungkan dengan benang dan memiliki ukuran
penampang yang sama.
o Jarum cutting: jarum yang penampangnya berbentuk segitiga atau pipih
dan tajam. Dipakai untuk menjahit kulit dan tendon
o Jarun non-cutting (tappered): jarum yang penampangnya bulat dan
ujungnya saja yang tajam. Dipakai untuk menjahit jaringan yang lunak
Pemilihan Benang
Benang terdiri dari :
o Benang yang dapat diserap (absorbable) digunakan untuk menjahit
jaringan di bawah kulit ,contoh :
catgut : terbuat dari usus halus dan kucing
benang sintesis : multifilamen (asam poliglikoliat dan asam
poliglaktik) dan monofilamen (polidiaksone)
o Benang yang tidak diserap (non aborbable) digunakan untuk menjahit kulit
Sutera
Poliester (dacron)
Polipropilene (prolene)
Kawat baja
78
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
79
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
80
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
81
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
82
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Cutting
83
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Reverse Cutting
Taper
TEKNIK INSISI
Insisi adalah sayatan yang dilakukan pada jaringan dengan instrumen yang
tajam tanpa melakukan pengangkatan organ atau jaringan tersebut. Insisi
harus cukup panjang agar operasi dapat leluasa dikerjakan tanpa retraksi yang
berlebihan. Retraksi yang berlebihan akan meningkatkan rasa nyeri pasca
bedah. Usahakan agar insisi dibuat hanya dengan satu sayatan, karena sayatan
tambahan akan meninggalkan bekas yang lebih buruk
Insisi dilakukan sebagai akses awal menuju daerah tujuan operasi. Insisi
dilakukan setelah mengkaji kembali diagnosa dan tujuan terapi bedah.
Perencanaan insisi harus disertai dengan perencanaan penutupan defek yang
ditimbulkannya. Pengambilam masa di subkutis yang tidak membuang kulit
mungkin tidak akan menimbulkan masalah saat penutupan defek, tetapi jika
84
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
kulit ikut diambil maka ada kemungkinan timbul masalah saat penutupan luka
apalagi jika jariongsan kulit yang diambil luas.
Insisi harus cukup panjang agar operasi dapat leluasa dikerjakan tanpa retraksi
yang berlebihan. Retraksi yang berlebihan akan meningkatkan rasa nyeri pasca
bedah. Usahakan agar insisi dibuat hanya dengan satu sayatan, karena sayatan
tambahan akan meninggalkan bekas yang lebih buruk.
Arah insisi harus direncanakan dengan teliti agar jaringan parut yang terbentuk
tidak terlalu menyolok. Insisi sejajar garis Langer akan menyembuh dengan
parut yang halus, karena kolagen kulit terarah dengan baik. Arah kolagen kulit
diidentifikasi dengan relaxed skin tension lines (RSTL). RSTL diketahui dengan
mencubit kulit dan melihat arah kerutan serta penonjolan yang terbentuk.
Cubitan tegak lurus terhadap RSTL akan lebih mudah dikerjakan dan
menghasilkan kerutan dan tonjolan yang lebih besar. Namun kadang-kadang
keleluasaan operasi mengalahkan pertimbangan kosmetis.
Di lengan dan tungkai, insisi tidak boleh memotong lipat sendi secara tegak
lurus. Ini dapat dihindari dengan:
1. Sayatan memotong lipat sendi ke arah miring. Contohnya insisi Brunner di
permukaan ventral jari.
2. Memasukkan lipat sendi sebagai bagian dari insisi. Di proksimal dan distal
lipat sendi, insisi dapat dibuat longitudinal. Cara ini dikerjakan di fosa
poplitea.
3. Jauhi lipat sendi. Contohnya insisi midlateral pada jari.
PROSEDUR
1. Pasang sarung tangan tidak steril
85
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
1.Insisi Linier
86
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Insisi dalam satu lintasan atau garis lurus, atau melengkung. Insisi ini
digunakan jika daerah operasi atau masa yang diambil tidak melekat/
berhubungan dengan kulit. Misalnya mengambil masa lipoma yang letaknya di
subkutis maka insisi linier digunakan sebagai akses masuk dan diseksi sebagai
lanjutan untuk evakuasi masa.
Pada pembuatannya tentukan lebih dulu lebar dan incisi sesuai dengan lesi,
kemudian panjang insisi harus = 3x lebar
87
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Perhatikan ujung lancip tiap sisi. Jahitan tidak boleh sekaligus tetapi harus dua
kali karena arah jarum harus tegak lurus dengan tepi insisi . Untuk menghindari
regangan dapat dikerjakan teknik “undermining”
3.Insisi S atau Z
Insisi dalam satu lintasan berbentuk huruf S atau Z (tidak berbetuk lurus).
Insisi ini digunakan jika daerah operasi atau masa yang diambil biasanya tidak
berhubungan dengan kulit tetapi letaknya di persendian. Misalnya mengambil
masa Becker cyst di fosa poplitea. Insisi ini digunakan sebagai akses masuk dan
diseksi sebagai lanjutan jika masa sudah ditemukan. Tujuan dari bentuk yang
tidak lurus adalah untuk mencegah terjadinya kontraktur seteleh luka sembuh.
Insisi dilakukan jika lokasi didaerah persendian dan masa tidak berhubungan
dengan kulit.
4.Insisi tangensial/transversal
Insisi secara mendatar, sejajar dengan masa. Dilakukan pada masa solid yang
letaknya di kulit.Untuk bedah minor, insisi ini dilakukan pada insisi klavus
88
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
dimana klavus ditipiskan dahulu sampai inti yang masuk ditemukan yang
dilanjutkan dengan insisi ellips.
5.Insisi Poligonal
Digunakan sebagai akses sekaligus diseksi tajam jika target operasi masa yang
akan diambil berhubungan atau berada di kulit. Dibuat banyak sisi tajam atau
poligonal bertujuan untuk menghabiskan akar-akanr dari masa yang dibuang.
Misalnya tumor ganas kulit. Poligonal juga berfungsi untuk mengecek tiap sisi
apakah bebas dari masa tumor atau tidak.
Penutupan Defek
Pengambilan masa bersamaan dengan kulit diatasnya menimbulkan deffek
yang dapat ditutup dengan mendekatkan tepi luka. Mungkin juga jika defek
terlalu lebar maka kedua tepi luka tidak dapat didekatkan. Untuk itulah
diperlukan teknik khusus untuk menutup defek.
Sekali lagi, petutupan defek ini harus difikirkan saat merencanakan insisi,
bagaimana kemungkinan defek yang terjadi dan cara untuk menutupnya.
Dengan demikian, pada saat insisi telah tergambar rencana teknik penutupan
defeknya.
Adapun teknik yang dapat dipakai adalah, advancement, flaps, STSG (split
thickness skin graff ), FTSG (full thickness) dan lain-lain
Menutup defek dengan cara mendekatkan 2 sisi insisi. Dilakukan jika masing-
masing tepi longgar. Jika tidak maka dilakukan pembebasan jaringan subkutis
dari masing-masing tepi agar menjadi longgar sehingga masing-masi tepi bisa
bertemu sehingga jahitan tidak terlalu tegang /tension.
89
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
90
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Bandingkan kedua ujung insisi yang lancip dengan lengkung. Dog ear
terbetntuk dari insisi yang lebih lengkung.
Untuk memperbaikinya, luka operasi terlebih dahulu dijahit seperti biasa untuk
menilai sebesar apa ear dog yang terbentuk. Kemudiaan baru dikoreksi dengan
membuat insisi berikutnya seperti pada gambar dibawah ini
91
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Indikasi
Kista Aterom. Kista aterom adalah kista retensi dari kelenjar sebasea akibat
penutupan saluran pori rambut yang terdiri dari kapsul jaringan ikat padat
dengan isi mengandung banyak lemak seperti bubur.
Tindakan
Ekstirpasi total dengan eksisi pada daerah bekas muara kelenjar, dengan
indikasi kosmetik, rasa nyeri, mengganggu. Insisi dan drainase bila ada infeksi
atau abses
92
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Teknik
a. Bersihkan daerah operasi
b. Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrasi) pada daerah operasi
c. Eksisi kulit yang terdapat kista berbentuk bulat telur (elips) runcing
dengan arah sesuai garis lipatan kulit. Panjang dibuat lebih dari ukuran
benjolan yang teraba dan lebar kulit yang dieksisi ¼ garis
tengah kista tersebut.
d. Gunakan gunting tumpul untuk melepaskan jaringan subkutan yang
meliputi kista, pisahkan seluruh dinding kista dari kulit.
e. Usahakan kista tidak pecah agar dapat diangkat kista secara in-toto.
Bilakista telah pecah keluarkan isi kista dan dinding kista. Jepit
dinding kistadengan klem dan gunting untuk memisahkannya dengan
jaringan kulit.
f. Jahit rongga bekas kista dengan jahitan subkutaneus
g. Jahit dan tutup luka operasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Dudley,HAF dkk. 1995. Pedoman tindakan praktis medik dan bedah. EGC.
Jakarta
2. Anonim. Prinsip-prinsip Dasar Bedah Minor.
3. Tintinalli,JT dkk. 2004. Tintinalli's Emergency Medicine: A Comprehensive
Study Guide, Seventh edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
4. Anonim. ETHICON Wound Closure Manual. Ethicon,Inc.
5. Coffee, H.L. 1993 .Ditch Medicine: Advanced Field Procedures for
Emergencies. Paladin Press. USA
93
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
No Aspect Feedback
Interaksi Dokter-Pasien
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Informed consent
Prosedural
A. Penjahitan (Hecting)
Mencuci tangan WHO, pemasangan
Handchoen
4 Ambil needle holder, needle, pasangkan benang
5 Tepi jaringan dipegang dengan dengan pinset,
lakukan traksi
6 Tusukkan jarum dengan arah tegak lurus pada
permukaan kulit dan tepi luka. Posisi lengan
bawah dalam pronasi lalu lakukan gerakan rotasi
lengan menjadi supinasi
7 Tembuskan jarum sampai kurang lebih mencapai
pertengahan lengkung, sambut dengan pinset
lalu sambut dengan needle holder, tarik
8 Siapkan jarum pada posisi semula
(forehand,ujung needle holder, 1/3 bagian distal
jarum) untuk memulai manuver selanjutnya
9 Ulangi hal yang sama pada tepi luka lain, dimulai
dari bagian dalam luka dan diarahkan ke
permukaan kulit
10 Selesai melakukan manuver ini, benang ditarik
menyisakan ujung benang kurang lebih 2-3 cm
dari needle bite untuk membuat simpul
11 Lakukan manuver pembuatan simpul.
Simpul pertama dengan sekali puntiran
backhand dan simpul kedua dengan dua kali
puntiran forehand
94
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
95
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
96
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. Tema
Keterampilan menggali anamnesis system cardiovascular
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional umum
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis system cardiovascular
dengan terarah cepat, dan tepat
2. Tujuan instruksional khusus
Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secara
urut
Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup
di akhir
Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun
relevan dengan permasalahan
Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yang baik
Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yang baik
Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang
dipahami responden
Mahasiswa dapat menghindari sikap interogasi
Mahasiswa dapat melakukan cross check
Mahasiswa dapat bersikap netral
Mahasiswa dapat melaksanakan umpan balik
Mahasiswa dapat mencatat hasil anamnesis dengan jelas serta
menyimpulkan hasil anamnesis.
Mahasiswa dapat menentukan kasus emergency kardiovacular
97
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
D. Skenario
Seorang pasien laki-laki umur 59 tahun datang dengan keluhan sesak,
dan lemas lakukan anamnesis terhadap pasien tersebut.
E. Dasar Teori
1. Pengertian anamnesis
Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara.
anamnesis harus dilakukan secara tenang, ramah dan sabar, dalam
suasana yang rahasia dengan bahasan yang mudah di mengerti oleh
pasien. Anamnesis dapat dilakukan terhadap pasien (autoanamnesis)
atau terhadap keluarga dan pengantarnya (alo-anamnesis).
1. Nyeri dada
Keluhan nyeri dada pada pasien yang disebabkan oleh kelainan cardiovascular
disebabkan oleh sindrom coroner acute
Karakteristik dari nyeri dada yang dicurigai karena sindrom koroner akut
adalah sebagai berikut:
Nyeri dada biasanya di deskripsikan oleh pasien sebagai perasaan yang
tidak nyaman di dada seperti di tekan, diremas/“squeezing”,
terbakar/“burning, rasa berat di tengah dada “a band around the
chest”/“a weight in the centre of the chest”/“vise tightening around the
chest”. Rasa seperti ditinju tepat di sternum (Levine’s sign) merupakan
indikasi kuat nyeri karena iskemik.
Perlu diinget juga bahwa keluhan nyeri dada bisa jadi tidak berat. Nyeri
dada iskemik bisa juga berupa rasa tidak nyaman yang dapat menjalar ke
leher, rahang, gigi, epigastrium, bahu , atau lengan (biasanya sebelah
kiri). Kejadian ini juga sering berkaitan dengan napas memendek, lemas,
mual-muntah, dan terkadang berkaitan dengan perasaan tak nyaman di
perut, sehingga sering menyerupai nyeri karena masalah lambung atau
ganguan cerna.
98
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
2. Sesak
Sesak yang biasa ditemukan pada penyakit cardiovascular disebabkan
karena congestif heart failure. Dimana karakteristik sesak biasanya
digambarkan pasien dengan ktidaknyamana saat bernapas. Hal ini
merupakan perasaan yang subjective dimana tidak terdapat pengukuran
yang objektif terhadap keluhan sesak tersebut.
99
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Sesak juga dapat timbul karena sebab yang lain. Termasuk yang dikenal
dengan istilah orthopnoe dan paroxysmal nocturnal dyspnea (PND),
ortophnoe adalah sesak yang bertambah berat saat posisi tidur
(supinasi), pasien dengan gagal jantung membutuhkan beberapa bantal
saat tidur untuk menghindari kejadian orthopnoe. Jumlah bantal yang
dibutuhkan dapat menggambrkan tingkat keparahan dari gagal jantung.
PND adalah serangan sesak yang terjadi di malam hari yang
menyebabkan pasien terbangun dari tidur.
Pada gagal jantung tingkat lanjut dapat terlihat perubahan pola dari
pernapasan dengan karakteristik terdiri dari periode tachipnoe dan
periode apnoe yang disebut pernapasan cheyne-stokes Riwayat penyakit
sebelumnya juga dapat menjadi faktor comorbidseperti hipertensi,
hiperlipidemia, diabetes mellitus meningkatkan kejadian gagal jantung.
Riwayat merokok, peminum alcohol berat juga merupakan faktor risiko
yang penting . riwayat penyakit keluarga seperti penyakit pembuluh
darah coroner, cardiomiopaty dilatasi, sudden cardiac death meruapakan
informasi yang penting untuk mengetahui etiologi gagal jantung, riwayat
penyakit keluarga yang detail dapat membantu untuk mengidentifikasi
apakah terdapat predisposisi untuk kejadian penyakit arterosklerosis.
Penyakit pembuluh darah coroner dipercaya menjadi penyebab dari gagal
jantung.
100
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
3. Edema
Faktor terpenting dari penyakit jantung adalah peningkatan tekanan
vena, peningkatan volume ekstraselular ( retensi garam dan air) ,
secondary hyperaldosteronism, hypoalbuminemia, (kongesti hepar,
anorexia, dan diet yang kurang) , penyakit pembuluh vena, dan gagal
ginjal sekunder
4. Sinkope
Sinkope bisa disebabkan oleh beberapa kondisi
Vasovagal: biasanya disebabkan dilatasi dari pembuluh darah
vena secara mendadak yang berkaitan dengan vagal induce
bradikardi. Biasanya diinduksi oleh nyeri, ketakutan, dan emosi
101
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
5. Palpitasi
Palpitasi adalah kesadaran yang meningkat mengenai denyut
jantung, pasien meraskan berdebar-debar. Kita bisa meminta pasien
untuk menentuak iramanya, apakah konstan atau intermiten. Denyut
yang premature atau ekstrasistol memberikan sensasi denyutan yang
menghilang.
102
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
F. Prosedur
Anamnesis yang baik akan terdiri dari: Identitas, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayata penyakit dahulu, riwayat penyakit dalam
keluarga, anamnesis susunan system, anamnesis pribadi.
Identitas:
Identitas meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
nama orang tua atau istri atau suami atau penanggung jawab, alamat,
pendidikan, pekerjaan , suku bangsa dan agama. Untuk memastikan bahwa
pasien yang dihadapi adalah memang benar pasien yang dimaksud, selain itu
juga diperlukan untuk data penelitian , asuransi, dan lain sebagainya.
Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke dokter
atau mencari pertolongan, keluhan utama harus meliputi onset waktu.
103
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Riwayat pribadi
104
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
105
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
106
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Keterampilan pemeriksaan fisik jantung
B. TUJUAN
Tujuan Insruksional umum
Mampu melakukan pemeriksaan fisik jantung yang benar.
D. SKENARIO
Seorang kakek berumur 60 tahun dibawa kerumah sakit karena sesak napas sejak 1
hari yang lalu. Dari anamnesa didapatkan sesaknya sudak lama dirasakan terutama
saat berjalan beberapa meter saja sudah sesak dan meningkat sejak 1 hari yang lalu.
Malam hari si kakek sering terbangun karena sesak dan lebih suka menggunakan
bantal tinggi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat. TD
160/90, frekuensi nadi 70x/menit, frekuensi napas 30x/menit. Pemeriksaan paru Ronki
+/+. Pemeriksaan Jantung JVP 5 cm dari angulus sterni, ictus teraba 2 jari RIC IV, 1 jari
kelateral LMC. Auskultasi dalam batas normal. Tungkai edema +. Bagaimana cara
pemeriksaan fisik jantung?
107
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
E. DASAR TEORI
Letak topografi jantung adalah 2/3 bagian jantung terletak di rongga dada kiri dan 1/3
sisanya terletak disebelah kanan. Di bagian bawah berbatas langsung dengan
diagfragma.
Sisi kanan dibatasi oleh atrium kanan sedangkan sisi kiri dibatasi sebagian besar
ventrikel kiri dan sisanya oleh atrium kiri. Batas antara atrium kiri dan ventrikel kiri
adalah pinggang jantung. Di bagian atas terdapat vena kava superior, aorta asendens,
arteri pulmonalis dengan percabangan kiri dan kanan.
Dalam melakukan pemeriksaan fisik jantung diperlukan patokan berupa garis-garis dan
titik tertentu.
Titik Patokan:
Angulus Ludovici adalah perbatasan antara manubrium sterni dan corpus
sterni yang diraba terasa menonjol. Titik ini merupakan perlengketan antara
108
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
tulang iga II dengan sternum. Titik ini dipakai juga sebagai patokan dalam
mengukur vena jugularis eksterna.
Area apeks: terletak di sela iga V sekitar 2 jari medial dari garis midclavikula
kiri. Titik ini merupakan titik lokasi untuk auskultasi katup mitral, karena bunyi
jantung dari katup mitral paling optimal terdengar di titik tersebut.
Area trikuspid : terletak di sela iga IV-V sternal kiiri dan sela iga IV-V sternal
kanan. Titik ini merupakan titik lokasi untuk auskultasi katup trikuspid karena
bunyi jantung trikuspidal paling optimal terdengar di titik tersebut.
Area septal terletak di sela iga III sternal kiri merupakan titik auskultasi
optimal untuk mendengarkan bising akibat aliran shunt di septum karena
terdapat defek yaitu pada ASD dan VSD.
Area pulmonal terletak di sela iga II sternal kiri merupakan titik auskultasi
optimal untuk mendengarkan bunyi jantung katup pulmonal.
Area aorta terletak di sela iga II garis sternalis kanan merupakan titik
auskultasi optimal untuk bunyi jantung aorta.
Titik carotis setinggi processus thyroideus kiri dan kanan untuk mendengarkan
bila ada bising yang menjalar dari katup aorta.
Pada area apeks, tricuspidal, pulmonal dan aorta dapat dilihat pulsasi yang berlebihan,
getaran (thrill), gerakan-gerakan dinding jatung abnormal yang teraba.
Pada pemeriksaan jantung seperti juga pada pemeriksaan organ lain, menerapkan
urutan sebagai berikut:
1. Inspeksi yaitu memperhatikan
2. Palpasi yaitu meraba
3. Perkusi yaitu mengetuk-ngetuk dinding dada
4. Auskultasi yaitu mendengarkan bunyi-bunyi dari jantung dengan
menggunakan stetoskop.
109
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Inspeksi
Dimulai dengan inspeksi vena-vena servikal. Periksa tingkat distensi vena leher dan
fluktuasi tekanan vena (pemeriksaan JVP).
Secara umum hal-hal yang berkaitan dengan akibat penyakit jantung harus diamati,
misalnya tampak capek, kelelahan akibat cardiac out put rendah. Frekuensi napas
meningkat, sesak yang menunjukan dadanya bendungan paru atau edema paru.
Sianosis sentral dengan clubbing finger dan kaki berkaitan dengan adanya aliran shunt
kanan ke kiri. Begitu juga ada tidaknya edema.
Khusus inspeksi pada organ jantung adalah dengan melihat pulsasi apeks, tricuspid,
pulmonal dan aorta. Pemeriksaan daerah Prekordium dengan memperhatikan
kesimetrisan dada. Penyakit jantung congenital dengan pembesaran ventrikel dapat
mengubah bentuk dada sehingga pericardium prekordium anterior kiri menonjol ke
depan. Pulsasi apeks akan terlihat pada orang kurus.
Bentuk dada dan gerakan napas akan dibahas lebih lanjut dalam topik pemeriksaan
fisik paru.
Palpasi
Denyut arteri: untuk melihat ejeksi ventrikel kiri. Kontur dan volume pulsasi di dalam
arteri karotis mencerminkan kejadian di dalam jantung dan ventrikel. Pulsasi tersebut
teredam dan diubah pada waktu mencapai pembuluh-pembuluh darah yang lebih
lateral. Pusatkanlah perhatian pada ciri-ciri tiap denyut nadi. Biasanya upstroke karptis
kira-kira 0,04 detik setelah bunyi jantung pertama. Letakan tiga jari pertama pada
arteri karotis dan perhatikanlah intensitas pulsasi meningkat dan turun secara tiba-
tiba. Pada orang normal, dapat dirasakan bahwa penurunan ini sedikit tertunda ketika
katup aorta menutup, takik dikrotik. Ada dua bentuk kelainan. Pertama laju lebih cepat
atau lambat, kedua volumenya mungkin meningkat.
(ingat kembali skill lab pemeriksaan vital sign).
110
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Thrill yaitu getaran terasa pada tangan pemeriksa tadi. Hal ini dapa teraba
karena adanya bising minimal derajat 3. di beadakan thrill sistolik dan thrill
diastolik tegantung di fase mana berada.
Heaving yaitu rasa gelombang yang kita rasakan di tangan kita. Hal ini karena
overload ventrikel kiri, misalnya pada insufisiensi mitral.
Lift yaitu rasa gelombang yang kita rasakan di tangan pemeriksa. Hal ini
karena adanya peningkatan tekanan di ventrikel, misalnya pada stenosis
mitral.
Iktus cordis yaitu pulsasi di apeks. Diukur berapa cm diameter, dimana
normalnya adalah 2 cm dan ditentukan lokasinya yang biasanya terletak pada
2 jari medial garis midclavikula kiri.
111
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Apeks teraba sebagai pulsasi yang berukuran kira-kira setengah mata uang dolar.
Pembentukan denyut apeks rumit. Ventrikel kanan mempunyai aktivitas seperti
puputan dan tidak benar-benar memegang peranan pada saat dirasakan. Ventrikel kiri
berotasi ke anterior dan kekanan selama sistole, sehingga mendorong apeks nya keluar
dinding dada. Inilah yang kita rasakan. Denyut apeks teraba paling jelas pada satu atau
dua sela iga ke berapa dan jaraknya pada sternum , misalnya apeks teraba pada sela
iga ke empat 8 cm dari garis midsternal. Dua macam perubahan ventrikel yang
mengubah denyut apeks, hipertrofi dan dilatasi. Ventrikel kiri mengalami hipertrofi
karena beban tekanan yang berlebihan dan berdilatasi karena beban volume yang
berlebihan. Hipertrofi dan stenosis aorta adalah contoh beban yang belebihan.
Ventrikel yang mengalami hipertrofi memukul dada dengan kuat, tetapi dalam suatu
daerah kecil pada posisi yang diharapkan. Ketukan atau angkatan ini mudah dilihat dan
diraba. Dilatasi ventrikel pada insufisiensi aorta dan mitral membesar ke lateral dan
apeks akan jauh dari garis midsternalis. Daerah impuls menjadi sangat luas dan seluruh
perikordium kiri menyembul/menggelombang (heave). Apeks dan titik impuls
maksimum biasanya sama. Pada pasien normal biasanya ditemukan di dekat garis
midklavikula di dalam sela iga kekempat kiri. Apeks merupakan pulsasi prekordium
yang paling lateral dan titik impuls maksimum merupakan tempat ditemukan impuls
maksimum.
112
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Penyakit ventrikel kanan yang sudah lanjut menimbulkan perbedaan antara titik impuls
maksimum dan denyut apeks. Hipertrofi menimbulkan gerakan menggelombang
prekordial yang terba tepat di kiri sternum, sedangkangkan apeks tetap terlihat dan
teraba di sebelah lateralnya. Paru-paru yang mengalami hiperinflasi pada penyakit
kronis paru-paru dapat juga memindahkan denyut apeks dan titik impuls maksimum
sehingga teraba di bawah xipoid. Pada keadaan ini venrikel kanan teraba dengan
memasukan jari tangan di atas xipoid dan menekannya ke dalam dan keatas. Palpasi
thrill adalah sensasi getaran superficial yang teraba pada kulit di atas daerah
turbulensi. Adanya thrill menunjukan bising (murmur) yang kuat. Merasakan thrill yang
baik dengan tulang metacarpal ditekankan dengan sangat ringan pada kulit. Palpasi
thrill biasanya kurang penting karena auskultasi akan terdengar adanya bising kuat
(yang menimbulkan thrill tersebut).
Perkusi
Telapak tangan kiri berikut jari-jarinya diletakan di dinding dada, dengan jari tengah
sebagai landasan ketok, sedangkan telapak tangan dan keempat jari lain agak diangkat.
Tujuannya adalah supaya tidak meredam suara ketukan. Sebagai jari pengetuk adalah
jari tengah tangan kanan. Pada awaktu pengetukan hanya menggerakan sendi
pergelangan tangan dan tidak menggerakan sendi siku. Dengan perkusi dapat
ditentukan batas-batas jantung, pinggang jantung dan countur jantung.
113
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Seandainya pasien sudah makan banyak, bunyi timpani yang merupakan batas paru
lambung tidak muncul, maka dilakukan teknik pemeriksaan lain untuk menentukan
batas jantung kiri. Mula-mula dilakukan penetuan batas paru-hati lebih dahulu seperti
di atas, kemudian dari titk batas tersebut diukurkan 2 jari ke kranial. Dari titik ini ditarik
garis lurus sejajar iga, memotong garis aksila anterior kiri. Dari titik ini dilakukan
perkusi tegak lurus iga ke arah medial untuk menetukan titik perubahan bunyi sonor
ke redup, yang merupakan batas jantung kiri.
Pinggang Jantung
Tentukan lebih dahulu garis parasternal kiri. Kemudian dilakukan perkusi ke arah
kaudal mulai dari titik teratas garis tersebut, dengan posisi tengah sejajar iga. Yang
dicari adalah perubahan bunyi sonor-redup. Normal terletak pada sela Iga III kiri.
Bila titik batasnya misalnya pada sela iga II. Berati pinggang jantung hilang. Hal ini
terjadi karena pembesaran atrium kiri. Misalnya pada mitral vitium.
Kontur jantung
Untuk menggambarkan bentuk jantung, memastikan besarnya jantung dan apakah
masih ada pinggang jantung. Pemeriksaan dimulai dari sela iga I kanan dilakukan dari
114
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
lateral ke medial dengan jari tengah sejajar iga sampai terjadi perubahan suara dari
sonor ke redup. Kemudian dilakukan perkusi dari sela iga II kanan dengan cara yang
sama dan seterusnya sampai ke kaudal. Titik-titik batas tadi ditentukan kemudian
ditarik garis ehingga terdapat garis batas jantung kanan. Begitu juga dilakukan pada sisi
jantung kiri dengan cara yang sama. Akhirnya didapatkan gambaran garis batas jantung
kanan dan juga terlihat gambaran pinggang jantung. Pada pembesaran jantung atau
pada gagal jantung, batas-batas jantung bergeser.
Auskultasi
Auskultasi berguna untuk mendengarkan bunyi-bunyi jantung dengan menggunakan
stetoskop. Auskultasi yang baik memerlukan ruangan yang tenang. Usaha kan jangan
ada suara-suara tambahan. Bagian telinga stetoskop diarahkan ke anterior atau sejajar
dengan arah kanal auditoris eksternal. Auskultasi daerah-daerah jantung, pemeriksa
harus berada pada sisi kanan pasien sementara pasien berbaring telentang.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
didalam ruangan yang tenang, perhatian terfokus untuk mendengarkan bunyi yang
lemah, sinkronisasi nadi untuk menetukan bunyi jantung I dan seterusnya menentukan
fase sistolik dan diastolik dan menentukan bunyi-bunyi jantung dan bising secara teliti.
Lokasi titik pemeriksaan auskultasi adalah :
1. Apeks untuk mendengarkan bunyi jantung yang bersal dari katup mitral
115
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
2. Sella iga IV-V sternal kiri dan sela iga IV-V kanan untuk mendengarkan bunyi
jantung yang berasal dari katup trikuspidal.
3. Sela Iga III kiri untuk mendengarkan bunyi patologis yang bersal dari septal
bila ada kelainan yaitu ASD atau VSD.
4. Sela iga II kiri untuk mendengarkan bunyi jantung yang berasal dari katup
pulmonal.
5. Sela iga II kanan untuk mendengarkan bunyi yang berasal dari katup aorta.
6. Arteri karotis kanan dan kiri untuk mendengarkan bila ada penjalaran bising
dari katup aorta ataupun kalau ada stenosis di arteri karotis sendiri.
Pemeriksaan auskultasi hendaknya dilakukan secara sistemik mulai dari apeks sampai
ke titik aorta. Bunyi jantung normal terdiri atas bunyi jantung I dan bunyi jantung II. Di
area apeks dan trikuspid BJ lebih keras daripada BJ II. Sedangkan area basal yaitu
pulmonal dan aorta BJ lemah dari BJ II. BJ I merupakan suara yang dihasilkan dari
penutupan katup-katup mitral dan trikuspidal. Sedangkan BJ II adalah karena
menutupnya katup-katup aorta dan pulmonal. Untuk menentukan yang mana BJ I
adalah dengan meraba arteri radialis atau arteri karotis atau iktus kordis, dimana BJ I
sinkron dengan denyut nadi arteri-arteri tersebut atau dengan denyut iktus kordis.
Fase antara BJ I dan BJ II disebut fase sistolik, sedangkan fase antara BJ II dan BJ I
disebut fase diatolik. Fase sistolik lebih pendek dari pada fase diastolik.
116
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
ventrikel kanan misalnya lebih besar sehingg aktup pulmonal menutup lebih
lambat. Misalnya terjadi pada kasus ASD.
Opening snap yaitu terbukanya katup mitral yang kaku dengan mendadak,
sehingga terdengar bunyi dengan intensitas tinggi sesudah BJ II. Didapat pada
kasus stenosis mitral. Makin dekat jarak opening snap dengan BJ II. Makin
berat derajat MS, berkisar antara 0,04-0,12 s.
Aortic click adalah bunyi yang dihasilkan karena katup aorta yang membuka
secara cepat dan didapat pada kelainan stenosis aorta.
Pericardial Rab . didapat pada kasus perikarditis konstriktiva. terjadi gesekan
antara perikard lapis viseral dan lapis parietal. Bunyi ini tidak dipengaruhi oleh
pernapasan. Bunyinya kasar dan dapat di dengar di area tricuspidal dan apical
dan bisa terdengar pada fase sistolik atau diastolik atau keduanya.
Irama Jantung
1. Normalnya adalah reguler, dengan denyut jantung berkisar antara 60-100
menit.
2. Irreguler:
Terdengar ekstrasistole, yaitu irama dasarnya reguler tetapi diselingi oleh
denyut jantung ekstra.
Irama dasarnya memang sudah tidak teratur, yaitu pada kelainan aritmia
fibrilasi atrial.
3. Irama Gallop (derap kuda)
Irama jantungnya cepat dan bunyi-bunyi jantungya terdiri atas tiga komponen
atau empat komponen, yaitu terdiri dari BJ I –BJ II dan BJ III atau terdiri atas :
BJ IV-BJ II atau BJ III. Biasanya dapat didengar di apeks dan terdapat pada
kasus gagal jantung.
Bising Jantung
Pada tiap kali melakukan auskultasi pada titik-titik area harus diperhatikan apakah ada
bising jantung. Bila ada bising, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Terletak di fase manakah bising tersebut yaitu dengan membandingkannya
dengan BJ I dan setelah itu ditentukan letak bising tersebut.
2. Bagaimana kualitas bising tersebut, yaitu apakah kasar seperti ada gesekan
yang sering disebut rumble dan biasanya didapat pada kasus stenosis mitral
sebagai bising diastolik. Sekaligus ditentukan posisi bising diastolik tersebut,
apakah early mid diastolik atau pra sistolik. Dicari juga bunyi jantung
117
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
tambahan atau opening snap dan biasanya mengisi fase sistolik . Tentukan
posisi letak bising, yaitu early late systolik ataupun pan (holo) sistolik. Pan
sistolik bising seringdidapat pada kelainan insufisiensi mitral. Disini juga fase
BJ I melemah dan cari juga apakah ada BJ III. Type ejection yaitu bising dengan
nada keras, karena dipompakan melalui celah yang sempit. Didapat pada
kasus stenosis aorta. Continuous murmur yaitu bising yang terdengar terus-
menerus di fase sistolik dan fase diastolik. Didapatkan pada kasus PDA (Paten
Duktus Arteriosus).
3. Punctum maksimum bising jantung harus ditentukan, misalnya pada apeks,
trikuspidal, ataupun lainnya. Bila pada apeks kurang keras, misal karena
obesitas, pasien dapat dimiringkan kekiri, sehingga bising jantung dapat
terdengar lebih jelas. Untuk triskuspidal, supaya lebih jelas, pasien disuruh
bernapas dalam (inspirasi) kemudian tahan. Bising jantung akan terdengar
lebih keras pada inspirasi dan pada ekspirasi bising akan melemah. Untuk
mendengar bising di katup aorta dan pulmonal, pasien disuruh duduk dengan
stetoskop tetap di lokasi.
4. Penjalaran harus diperhatikan. Misalnya pada kasus Mitral valve prolapse
(MPV) tidak terjadi penjalaran bising. Pada kasus dengan kelainan katup aorta
akan menjalar ke arteri karotis, sehingga perlu dilakukan auskultasi karotis.
5. Derajat intensitas bising terdapat 6 tingkat, yaitu:
Derajat 1 terdengar samar-samar.
Derajat 2 terdengar halus.
Derajat 3 terdengar jelas dan agak keras
Derajat 4 terdengar keras. Dapat juga dengan cara telapak tangan
pemeriksa diletakkan misalnya pada apeks kemudian dapat didengar
dengan stetoskop yang diletakan pada punggung telapak tangan
tersebut.
Derajat 5 terdengar sangat keras. Dapat dilakukan dengan cara
telapak tangan pemeriksa diletakkan di apeks, kemudian stetoskop
diletakkan di lengan bawah dan bising jantung masih terdengar.
Derajat 6 sudah terdengar meskipun stetoskop tidak diletakkan di
dinding dada.
Khusus untuk bising sistolik perlu diperhatikan bahwa tidak semuanya akibat dari
kelainan organik katup jantung. Ada kemungkinan karena over volume misalnya pada
118
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
anemia berat, perempuan hamil. Biasanya bising sistolik ini halus dan terdengar pada
semua ostia. Pemebesaran ventrikel, biasanya pada ventrikel kanan terjadi dilatasi
sekunder karena stenosis mitral, terjadi pelebaran annulus trikuspidal sehingga akan
terdengar arus regurgitasi pada katup trikuspidal. Pada tumor mikson yang menutupi
katup mitral akan menyebabkan bising diastolik.
119
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Gambar 6. Posisi auskultasi jantung (A) Posisi telentang. (B) Posisi lateral decubitus. (C)
Posisi duduk tegak (D) Posisi membungkuk kedepan
F. PROSEDUR
1. Senyum salam sapa
2. Berikan penjelasan kepada penderita apa yang akan anda lakukan.
3. Pemeriksa berdiri disebelah kanan penderita.
4. Cuci tangan WHO
120
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Inspeksi
Mengamati ada tidaknya asimetris dada, bentuk dada, gerakan dada, pulsasi
diarea apeks, trikuspidal, pulmonal, aorta.
Palpasi
Perkusi
1. Pemeriksaan tetap disebelah kanan tempat tidur pasien.
2. Telapak tangan kiri diletakkan di dinding dada, dengan jari tengah (jari ke-3)
sebagai landasan ketok, sedangakan telapak tangan dan keempat jari agak
diangkat. Mengetuk dengan jari tengah kanan
121
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
3. Jari tengah tangan kanan tegak lurus pada jari tengah tangan kiri
4. Sikap tangan kanan rileks, gerakan pada sendi pergelangan tangan dan tidak
menggerakkan siku.
122
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Batas Atas
Tentukan garis sternal kiri lebih dahulu.
Dari titi teratas dilakukan perkusi dan arah sejajar iga ke arah kaudal,
sampai terajadi perubahan suara dari sonor ke redup. Normal adalah sela
iga II kiri.
Pinggang Jantung
Tentukan lebih dahulu garis parasternal kiri.
Kemudian dilakukan perkusi ke arah kaudal mulai dari titik teratas garis
tersebut, dengan posisi tengah sejajar iga. Yang dicari adalah perubahan
bunyi sonor-redup. Normal terletak pada sela Iga III kiri.
Bila titik batasnya misalnya pada sela iga II. Berati pinggang jantung
hilang.
Kontur Jantung
Pemeriksaan dimulai dari sela iga I kanan dilakukan dari lateral ke medial
dengan jari tengah sejajar iga sampai terjadi perubahan suara dari sonor
ke redup.
Kemudian dilakukan perkusi dari sela iga II kanan dengan cara yang sama
dan seterusnya sampai ke kaudal. Titik-titik batas tadi ditentukan
kemudian ditarik garis sehingga terdapat garis batas jantung kanan.
Begitu juga dilakukan pada sisi jantung kiri dengan cara yang sama.
Auskultasi
1. Posisi pemeriksa tetap disebelah kanan pasien dan di dalam ruang yang sunyi.
2. Pemeriksaan boleh mulai dari apeks atau basal.
3. Tetapkan stetoskop erat-erat ke dinding dada.
4. Gunakan sisi diagfragma untuk mendengarkan bunyi jantung frekuensi
rendah, misalnya bunyi jantung III
5. Menggunakan sisi bel untuk mendengarkan bunyi Jantung I dan II.
123
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo, dkk. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. FKUI,
Jakarta, 2006. Hal 1455-1467
2. ADAMS. Diagnosis Fisik. Edisi 17. terjemahan. EGC, jakarta,1995. hal 213-
255
3. Erickson, B. Bunyi jantung dan Murmur : Terjemahan. Edisi 4. EGC,
jakarta, 2008. Hal 1-213
4. Snell,S : Anatomi klinik Untuk mahasiswa Kedokteran. Terjemahan. Edisi
3. EGC, Jakarta. 2008. hal 68-69
H. EVALUASI
124
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
3 Persiapan Alat
4 Cuci Tangan WHO
5 Minta pasien membuka baju dan membaringkan pasien
terlentang 30 derajat
Inspeksi
6 Secara umum hal-hal yang berkaitan dengan akibat penyakit
jantung harus diamati misalnya tampak capek, kelelahan,
frekuensi napas meningkat, sesak, sianosis dan edema.
7 Mengamati ada tidaknya asimetris dada, bentuk dada, gerakan
dada, pulsasi diarea apeks, trikuspidal, pulmonal, aorta.
Palpasi
8 Berusaha menghangatkan tangan sebelum menyentuh
penderita
9 Meletakan jari 2 dan 3 pada leher meraba denyut arteri karotis
untuk melihat ejeksi ventrikel kiri (denyut, kontur dan volume
di dalam arteri karotis yang mencerminkan kejadian-kejadian
didalam jantung dan ventrikel
10 Meletakan jari 2 dan 3 pada leher meraba denyut arteri karotis
untuk melihat ejeksi ventrikel kiri (denyut, kontur dan volume
di dalam arteri karotis yang mencerminkan kejadian-kejadian
didalam jantung dan ventrikel.
11 Meraba dada penderita dengan seluruh telapak tangan dan
merasakan gerakan pernapasan untuk palpasi dada
12 Membandingkan gerakan dada kanan dan kiri dengan
meletakkan satu tangan di dada kanan dan satu tangan didada
kiri.
13 Gunakan ujung permukaan bawah ujung jari anda untuk
meraba apeks jantung , diukur berapa cm diameter, tentukan
lokasinya. Apeks teraba sebagai pulsasi yang berukuran kira-
kira setengah mata uang logam (2 cm) dan lokasinya terletak 2
jari medial dari garis midclavikula kiri
Perkusi
14 Pemeriksaan tetap disebelah kanan tempat tidur pasien.
15 Telapak tangan kiri diletakkan di dinding dada, dengan jari
tengah (jari ke-3, phalanx) sebagai landasan ketok, sedangakan
125
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
24 Sella iga IV-V sternal kiri dan sela iga IV-V kanan untuk
mendengarkan bunyi jantung yang bersal dari katup trikuspidal.
25 Sela Iga III kiri untuk mendengarkan bunyi patologis yang
berasal dari septal bila ada kelainan yaitu ASD atau VSD
26 Sela iga II linea parasternal kiri untuk mendengarkan bunyi
jantung yang berasal dari katup pulmonal
27 Sela iga II linea parasternal kanan untuk mendengarkan bunyi
yang berasal dari katup aorta.
28 Arteri karotis kanan dan kiri untuk mendengarkan bila ada
penjalaran bising dari katup aorta ataupun kalau ada stenosis di
arteri karotis sendiri
ITEM PENALARAN KLINIS
29 Mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan fisik jantung.
30 Mampu menyarankan langkah selanjutnya dari hasil yang
didapat dari pemeriksaan jantung.
III ITEM PROFESIONALISME
32 Tunjukkan sikap percaya diri
126
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
127
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Pemeriksaan Jugular venous pressure (JVP)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum:
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan JVP
D. SKENARIO
Seorang kakek berumur 60 tahun dibawa kerumah sakit karena sesak napas
sejak 1 hari yang lalu. Dari anamnesa didapatkan sesaknya sudah lama dirasakan
terutama saat berjalan beberapa meter saja sudah sesak dan meningkat sejak 1 hari
yang lalu. Malam hari si kakek sering terbangun karena sesak dan lebih suka
menggunakan bantal tinggi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/90, frekuensi
nadi 70x/menit, frekuensi napas 30x/menit. Pemeriksaan Jantung JVP 3 cm dari
angulus sterni, Pemeriksaan Thorax : paru Ronki +/+. Jantung: ictus teraba 1 jari
lateral linea midclavicula RIC VI, auskultasi dalam batas normal. Tungkai edema +.
Bagaimana mengukur JVP?
E. DASAR TEORI
Anatomi Sternum
Sternum terdiri dari tiga bagian:
1. Manubrium sterni
128
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
2. Corpus sterni
3. Processus xipoideus
Manubrium Sterni
Merupakan bagian atas sternum, dan bersendi dengan klavikula dan kosta 1 dan
bagian atas rawan kosta II pada masing-masing sisi. Manubrium sterni terletak
berhadapan denagn thoracica III dan IV.
Corpus Sterni
Di atas bersendi dengan sendi fibrokartilago, articulatio manubrio sternalis. Di bawah
corpus sterni bersendi dengan processus xipoideus. Pada samping corpus sterni
terdapat lekukan-lekukan untuk bersendi dengan bagian bawah rawan costa II dan
rawan costa III sampai VII. Rawan II sampai VII bersendi dengan sternum melalui sendi
sinovial.
Processus xipoideus
Merupakan bagian terbawah dan terendah sternum. Merupakan rawan hialin yang
tipis yang pada orang dewasa mengalami osifikasi pada ujung proximalnya.
Angulus sterni (sudut Louis) yang dibentuk oleh persendian manubrium sterni dengan
corpus sterni, dapat dikenal dengan adanya peninggian transversal pada permukaan
anterior sternum. Peninggian transversal terletak setinggi rawan costa II, tempat
dimana semua rawan costa dan costa dihitung. Angulus sterni terletak berhadapan
dengan diskus intervetebralis antara vertebra thoracica IV dan V.
129
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
130
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Sistem vena mempunyai tekanan lebih rendah dari pada arteri. Dinding vena sedikit
mengandung otot dari pada arteri, hal ini mengurangi kekakuan vena dan lebih
menggelembung. Hal lain yang menentukan tekanan vena adalah volume darah dan
kapasitas jantung kanan untuk memompa darah ke system arteri pulmonalis.
F. PROSEDUR
Cara 1
1. Melakukan cuci tangan menurut WHO.
2. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan penderita
3. Menjelaskan maksud pemeriksaan dan meminta persetujuan serta buat
pasien nyaman.
4. Penderita berbaring dengan membuat sudut 30 derajat dari bidang
horizontal.
5. Aturlah posisi kepala sedemikian rupa (biasanya menoleh ke kiri) sehingga
aliran vena jugularis terlihat jelas
6. Bendunglah bagian proximal vena jugularis (di atas clavicula) dengan satu jari,
kemudian bendunglah bagian distal vena jugularis (di bawah mandibula), lalu
lepas bendungan bagian proximal.
7. Identifikasi pulsasi vena jugularis, dan tandai
8. Tentukan titik angulus sternalis (pertemuan manubrium sterni dengan corpus
sterni)
9. Dengan mistar plastik pertama proyeksikan titik tertinggi pulsasi vena secara
horizontal ke dada sampai titik manubrium sterni.
10. Kemudian mistar kedua letakkan vertikal ke angulus sternalis.
131
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
11. Ukurlah hasil pembacaan (hasil yang dibaca 5 + angka didapat pada mistar)
Tambahan:
a) Untuk melihat kenaikan vena jugularis Tempatkan telapak tangan pada
tengah abdomen
b) Tekan telapak tangan ke arah dalam
c) Tahan 30-60 detik
d) Mengamati ada tidaknya kenaikan tekanan vena jugularis.
e) Melakukan cuci tangan.
132
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
133
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
1. Sudoyo, dkk. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. FKUI, Jakarta,
2006. Hal 1455-1467
2. ADAMS. Diagnosis Fisik. Edisi 17. terjemahan. EGC, jakarta,1995. hal 213-255
3. Snell,S : Anatomi klinik Untuk mahasiswa Kedokteran. Terjemahan. Edisi 3.
EGC, Jakarta. 2008. hal 68-69
4. Bate’s. Guide To Phycal Examination And History Taking. Ed 9. Philadelphia.
2007.
H. EVALUASI
Cek List Latihan Pemeriksaan JVP
Feedback
No LANGKAH KLINIK YANG DINILAI
134
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
135
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Pemeriksaan Tredelenberg
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Tredelenberg dengan benar.
- Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan.
E. DASAR TEORI
Tungkai mempunyai banyak pembuluh darah balik dengan fungsi utama
untuk mengembalikan darah dari tungkai ke jantung. Dalam vena terdapat
katub satu arah yang mengarahkan darah agar mengalir kembali ke atrium dan
mencegah darah kembali ke bagian proksimal. Darah mengalir dari kapiler ke
sistem vena superfisial dan profunda tungkai. Vena superfisial mengalirkan
darah ke vena profunda melalui vena komunikans. Vena superfisial tungkai
saling bergabung membentuk vena safena magna dan bermuara ke vena
femoralis.
Apabila terjadi inkompetensi katup vena maka darah akan mengalir
kembali ke bagian proksimal vena dan menyebabkan distensi dan pelebaran
vena yang disebut varises. Dengan melakukan pembendungan vena safena
magna, dapat ditentukan lokasi katup yang inkompeten. Oleh karena itu,
pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai ada tidaknya vena
varikosa melalui penilaian kompetensi katup vena saphena magna dan vena
comunikan tungkai.
E. Prosedur Pemeriksaan
136
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
137
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
Pengurus besar ikatan dokter Indonesia. 2017. Panduan Keterampilan Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta
H. EVALUASI
Cek List Latihan Pemeriksaan Tredelenberg
Feedback
No LANGKAH KLINIK YANG DINILAI
138
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
139
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Keterampilan komunikasi : anamnesis
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan instruksional umum
Mampu melakukan anamnesis terkait sistem paru/respirasi dengan
benar.
C. SKENARIO
Koch Pulmonum (KP)
Pak Joni ,30 tahun, datang dengan keluhan nyeri dada kanan. Pak Joni
menderita batuk berdahak selama tiga bulan disertai subfebri pada malam hari
dan berkeringat. Sudah diobati dengan obat batuk tetapi tidak sembuh. Nafsu
makan berkurang dan berat badannnya juga turun 4 kilogram selama 3 bulan.
Badan tidak enak dan mudah lelah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
darah 100/60 mmHg, konjungtiva pucat, pembesaran kelenjar getah bening di
leher. Ditemukan suara ronkhi basah pada auskultasi paru. Pada tes mantoux
(-), LED meningkat, limfositosis. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik paru
pada pasien!
140
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
E. DASAR TEORI
Dasar diagnosa penyakit paru ada tiga, yaitu:
1. Riwayat penyakit (anamnesa)
2. Tanda penyakit (pemeriksaan fisik)
3. Pemeriksaan penunjang (radiologi & lab)
1. Pulmoner
Primer (langsung)
Sekunder (tdk langsung)
2. Ekstra pulmoner
Metastasis
Non-metastasis
ANAMNESA
Pada penyakit paru dapat dijumpai keluhan atau tanpa keluhan. Penting untuk
ditanyakan adalah riwayat kontak dengan penderita TB, tes tuberkulin,
merokok, paparan debu pabrik/polusi udara, onset gejala, keluarga, obat, dan
penyakit dahulu.
141
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Apabila batuk disertai dengan dahak, maka perlu ditanyakan sifat & jumlah
dahaknya, karena hal ini merupakan petunjuk yang mengarah kepada suatu
penyakit. Tanyakan pula warna dahak (merah, kuning, hijau), apakah
bercampur darah? Bagaimana baunya (busuk, anyir). Batuk darah merupakan
gejala paling penting, keluhan inilah yang biasanya membawa pasien berobat.
Batuk darah dapat merupakan gejala gawat darurat paru. Perlu pula dibedakan
batuk dengan muntah darah.
142
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Keluhan nyeri dada dapat disebabkan oleh gangguan paru atau luar paru.
Keluhan ini sukar dinilai (subyektif). Ada 5 kelompok nyeri dada, yaitu nyeri
pleuropulmonal, trakeobronkial, kardiovaskuler, mediastinal, dan,
neuromuskuloskeletal. Tanyakan sifat nteri dadanya, berat, lokasi, durasi,
intensitas, penyebaran, faktor yang memperberat nyeri dan faktor yang
memperingan nyeri
Sesak napas dapat disebabkan oleh kelainan paru atau luar paru. Keluhan ini
biasanya akan membawa pasien segera berobat. Perlu ditanyakan lamanya
sesak (akut/kronis), intensitas sesaknya, progresifitas, apakah terkait aktivitas
(sesak kardial) & posisi tubuh, rekurensi, apakah disertai suara mengi,
tanyakan pula riwayat keluarga. Sesak napas dibagi 3 menjadi sesak akut, sesak
progresif menahun, dan sesak paroksismal berulang
Selain hal hal yang telah disebutkan diatas perlu juga ditanyakan apakah ada
gejala umum (demam, keringat malam, anoreksia, BB ,Malaise) dan Gejala
lain/khusus (sakit kepala, suara parau, bengkak wajah & leher, Sindroma
Horner, nyeri lengan & bahu, poliarthralgia, rhinitis/sinusitis)
Riwayat pengobatan
Untuk mengetahui apakah ada efek samping dari obat-obatan yang telah
digunakan
143
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Riwayat keluarga
Mengenai penyakit tbc paru adanya kontak dengan keluarga serumah atau
teman sekerja dan keadaan social ekonomi penting untuk pengobatan jangka
panjang
Riwayat pekerjaan
Penyakit paru akibat pekerjaan: pneumokoniasis seperti pada pekerja tambang
batu bara.
PROSEDUR
Anamnesis
Senyum, Salam, Sapa
Membina sambung rasa
Menggali identitas pasien
144
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
145
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
146
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Level Kompetensi:
Kompetensi Level
Mampu melakukan inspeksi paru saat istirahat 4
Mampu melakukan inspeksi paru saat respirasi 4
Mampu melakukan pemeriksaan palpasi ekspansi dinding thorax 4
Mampu melakukan pemeriksaan palpasi fremitus taktil 4
Mampu melakukan pemeriksaan perkusi paru 4
Mampu melakukan pemeriksaan auskultasi paru 4
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik paru lanjut
2. Mahasiswa mampu menentukan alat yang akan digunakan dalam
pemeriksaan fisik paru
3. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan fisik paru
Suara napas
Suara napas ditimbulkan oleh aliran udara yang mengalir dalam saluran napas
yang menimbulkan pusaran & benturan aliran udara pada saat menumbuk
percabangan bronkus. Pusaran dan benturan aliran udara tersebut akan
menghasilkan getaran suara yang akan dihantarkan melalui lumen bronkus &
dinding bronkus. Alveoli merupakan selective transmitter yang akan menahan
getaran sampai frekuensi 100-150 cycle/detik.
Pada alveoli sakit, kemampuan selective transmitter alveoli akan menurun. Hal
ini akan menyebabkan frekuensi suara napas meningkat.
147
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Suara Napas Bronkial adalah suara napas normal yang terdengar di atas
manubrium dengan kualitas tubuler. Bunyi napas ini terdengar di sepanjang
fase inspirasi dengan nada tinggi. Saat ekspirasi nada terdengar lebih tinggi,
bunyi ini terdengar sepanjang fase ekspirasi, lebih keras, dan lebih lama. Pada
bunyi ini juga ditemukan “silent gap”
Suara Napas Trakeal, normalnya hanya terdengar di daerah Trakea. Suara ini
terdengar sangat keras, nada tinggi, dan lebih kasar. Komponen inspirasi &
ekspirasi sama, ada jeda diantaranya.
148
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Pada paru yang sakit akan terdapat beberapa perubahan suara napas dasar,
timbul suara napas tambahan, atau ditemukannya suara abnormal. Perubahan
suara napas dasar:
1. Vesikuler menguat
2. Vesikuler melemah
3. Peningkatan suara napas menjadi bronkial
Vesikuler menguat, dapat merupakan hal yang normal pada anak-anak, orang
kurus, latihan jasmani,dan terdengar simetris di kedua paru. Vesikuler
menguat disebabkan adanya sebagian paru yang sakit yang mengakibatkan
fungsi paru secara keseluruhan berkurang, agar kinerja paru tidak terganggu
maka bagian paru yang sehat akan meningkatkan fungsi fungsi dan kinerjanya ,
hal ini akan menyebabkan bunyi vesikuler menguat (compensatory breath
sound).
Suara napas tambahan yang terdengar selalu pertanda patologis karena suara
ini tidak terdengar pada paru yg sehat. Suara ini timbul karena adanya sekret
dalam saluran napas, penyempitan lumen saluran napas,atau terbukanya
alveoli yg kolaps. Suara ini lebih dikenal dengan istilah “Ronki” Ada 2 macam
ronki, yaitu ronki basah & ronki kering.
149
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Suara abnormal
Suara abnormal dapat berasal dari pleura, mediastinum, parenkim. Pada
kelainan yang terjadi di pleura dapat ditemukan pleuritis sicca-pleural friction
rub, dan fluidopneumotoraks/hidropneumotoraks yang dapat disertai dengan
succusio hipocrates (bunyi kocakan air dalam ruang berudara). Bila terdapat
kelainan pada mediastinum dapat ditemukan suara abnormal yang berupa
pneumomediastinum crunching sound. Pada parenkim paru yang mengalami
gangguan, dapat didengar suara abnormal berupa suara kavitas, amforik,
cogwheel.
Penyakit paru, dapat menyebabkan dapat terjadi kelainan pada saluran napas,
parenkim, atau pleura. Kelainan tersebut dapat mengakibatkan perubahan
150
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Suara dapat dibedakan karena adanya perbedaan nada, intensitas, dan timbre.
Nada ditentukan oleh frekuensi dan panjang/lebarnya penampang tabung.
Frekuensi yang rendah akan menghasilkan nada rendah dan frekuensi tinggi
akan menghasilkan nada tinggi. Panjang dan lebar penampang tabung
mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan. Semakin pendek dan kecil
penampang, maka nada yang dihasilkan akan semakin tinggi. Intensitas suara
dipengaruhi energi dan frekuensi suara. Intensitas suara akan berubah bila
melalui medium yang berbeda, misalnya, perubahan medium suara dari
lumen bronkus ke dinding toraks. Timbre adalah sifat/kualitas suara. Timbre
suara tergantung pada perbandingan relatif nada dasar dengan overtone.
151
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Inspeksi
Bentuk & ukuran toraks (simetris, lbh besar/kecil)
Pergerakan pernapasan (simetris, salah satu bagian tertinggal)
Tipe & frekuensi pernapasan
Kelainan lain (deviasi trakea, vena ektasi, ginekomasti, hipertrofi otot
napas, retraksi ics, ics lebar/sempit, pernapasan cuping hidung)
Retraksi biasanya ditemukan pada asma berat, PPOK, atau obstruksi
saluran napas atas. Pernapasan tertinggal pada salah satu sisi paru
biasanya disebabkan penyakit paru atau pleura.
Palpasi
Posisi mediastinum (deviasi trakea, iktus kordis)
Kelenjar getah bening (leher & supraklavikula) lokasi, ukuran,
konsistensi, soliter/multipel, mobilitas, nyeri tekan
152
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
153
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Fremitus raba meningkat pada konsolidasi & fibrosis luas dengan bronkus
terbuka.
Fremitus raba menurun pada efusi pleura, pneumotoraks, atelektasis
obstruksi, obesitas.
Perkusi
Cara melakukan perkusi sbb :
Perkusi hanya dapat mendeteksi kelainan yg berada 5-7 cm dalamnya
dari dinding dada.
Hiperektensikan jari tengah tangan kiri (disebut jari fleksimeter) , tekan
dengan lembut pada sendi interphalang distal permukaan yang akan
diperkusi. Hindari kontak permukaan dengan bagian lain dari tangan,
karena hal ini akan mengurangi vibrasi, jari 2,4, dan 5 tidak menyentuh
dada.
Posisikan tangan kanan cukup dekat dengan permukaan dengan jari
tengah agak fleksi, lemaskan, dan siap untuk mengetuk.
Dengan gerakan cepat tapi santai, pada sendi pergelangan tangan,
ketuk jari fleksimeter dengan menggunakan ujung jari tengah tangan
154
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
\
Gambar 4. Cara Perkusi Thoraks
155
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
156
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
157
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Ekspansi
menurun,fre
mitus tactil Fremitus Fremitus Fremitus Fremitus
Palpasi menurun meningkat menurun menurun meningkat
Hipersonor,
diafragma
Perkusi menurun Redup Redup hipersonor redup
suara nafas
Wheezing menurun suara nafas suara nafas
(+), ekspirasi bronkial, sampai tak menurun sampai menurun,
Auskultasi memanjang Ronki (+) terdengar tak terdengar ronkhi (+)
D. PROSEDUR
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dimulai dengan general assesment, pemeriksaan dinding
dada posterior dengan pasien duduk kemudian dilanjutkan dengan
meminta pasien berbaring untuk pemeriksaan dinding dada anterior.
Urutan pemeriksaan adalah Inspeksi-Palpasi-Perkusi-Auskultasi (I-P-P-
A)
Mintalah pasien melepas pakaian sampai pinggang untuk
menampilkan daerah dada saat pemeriksaan. Untuk pasien
perempuan pakaian diposisikan untuk menutupi daerah payudara.
(informed consent)
General Assesment
Inspeksi/perhatikanlah:
158
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
159
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Perkusi
o Perkusilah dinding dada posterior sesuai urutan (lihat gambar)
o Mulailah membandingkan kedua sisi kemudian dari atas ke
bawah
o Cara perkusi baik dan benar serta suara perkusi yang
dihasilkan sesuai
o Perkusi juga dilakukan untuk menilai naik turunnya diafragma
dengan melakukan perkusi di perbatasan paru-hepar (SIC 7,
linea midscapula kanan) dengan meminta pasien menahan
napas saat ekspirasi dan inspirasi sekitar 4-6cm
Auskultasi
o Ambil dan Periksalah stetoskop, gunakan bagian diafragma
o Lakukan auskultasi sesuai dengan urutan (lihat gambar)
o Mintalah pasien inspirasi dan ekspirasi di setiap titik
pemeriksaan
o Dengarkanlah suara napas pasien serta ada tidaknya suara
abnormal/ suara napas tambahan
Dada Anterior
Inspeksi
o Mintalah pasien tetap duduk di tempat tidur dan pemeriksa
berada di depan pasien
o Inspeksi deformitas, asimetris, retraksi, ataupun ketinggalan
gerak dada depan
o Inspeksi juga posisi trakhea ada tidaknya deviasi
Palpasi
o Lakukanlah sedikit penekanan dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan pada lekukan suprasternal, gerakkan ke kanan
dan kiri untuk mengetahui posisi dari trakhea
160
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Perkusi
o Lakukan perkusi dinding dada depan sesuai urutan dengan
membandingkan kedua sisi dari atas ke bawah (lihat gambar)
o Jantung menimbulkan suara pekak di SIC 3-5 kiri, perkusi paru
kiri dilakukan agak lebih ke lateral
o Tentukan letak/perbatasan paru-hepar di garis midklavikula
kanan mulai dari atas menurun ke bawah sampai perubahan
suara perkusi menjadi pekak
o Tentukan batas bawah paru kiri dengan perkusi di bagian
bawah sampai terdengar suara perkusi timpani akibar udara
pada gaster
Auskultasi
o Auskultasi dinding dada depan dimulai dari fosa supraclavicula
dilanjutkan ke SIC dinding dada depan dan lateral.
o Bandingkan kanan dan kiri dan dari atas ke bawah (sesuai
gambar) dan minta pasien inspirasi dan ekspirasi setiap
pemeriksaan
o Dengarkanlah suara napas normal dan ada tidaknya suara
napas tambahan/ abnormal
E. DAFTAR PUSTAKA
161
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
162
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
163
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
PEMASANGAN EKG
A. TEMA
Keterampilan Pemasangan EKG
B. TUJUAN
Mahasiswa mampu mempersiapkan pasien dan alat EKG
Mahasiswa mampu meletakkan elektroda pada tempatnya
Mahasiswa mampu melakukan penyadapan
Mahasiswa mampu membuat elektrokardiogram dan keterangan
Mahasiswa mengetahui konsep dasar pemeriksaan EKG
Mahasiswa mengetahui indikasi pemeriksaan EKG
D. SKENARIO
Nyeri dada
Tn. Budi umur 44 tahun adalah seorang pengusaha sukses, dalam suatu rapat
dengan kliennya, tiba-tiba terjatuh karena kesakitan, dia dibawa ke IGD . Dari
anamnesa didapatkan bahwa dadanya rasa terhimpit dan menjalar ke bahu
secara tiba-tiba. Kejadian ini baru pertama kali, Pak Budi sudah 4 tahun
menderita hipertensi. Dari pemerksaan fisik keadaan umum tampak sakit
berat, TD 130/80 mmhg, frekuensi nadi 60x/menit, frekuensi napas 20/menit.
Pemeriksaan fisik jantung dalam batas normal. Dari pemeriksaan EKG
didapatkan ST elevasi.
164
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
E. DASAR TEORI
Membran sel otot jantung ternyata lebih permeabel untuk ion negatif
daripada untuk ion Na+. Dalam keadaan istirahat, karena perbedaan kadar
ion-ion, potensial membran bagian dalam dan bagiaan luar tidak sama.
Membran sel otot jantung saat istirahat berada pada keadaan polarisasi,
dengan bagian dalam. Selisih potensial ini disebut potensial membran, yang
dalam keadaan istirahat berkisar -90 mV. Bila membran otot jantung
dirangsang, sifat permeabel membran berubah sehingga ion Na+ masuk
kedalam sel, yang menyebabkan potensial membran berubah dari -90 mV
menjadi +20 mV (potensial diukur intraseluler terhadap extraseluler).
Perubahan potensial membran karena stimulus ini ndisebut depolarisasi
selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula, yang
disebut depolarisasi.
Berlainan dengan sel-sel jantung biasa, dalam jatung terdapat kumpulan sel-
sel jantung khusus yang mempunyai sifat dapat menimbulkan potensial aksi
sendiri tanpa adanya stimulus dari luar. Sifat sel-sel ini disebut sifat
automatisitas. Sel-sel ini terkumpul dalam suatu sistem konduksi jantung.
Sistem koduksi jantung terdiri dari atas:
165
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Simpul Sinoatrial (sering disebut nodus sinus, disingkat sinus). Simpul ini
terletak pada batas antara vena kava superior dan atrium kanan. Simpul ini
mempunyai sifat automatisitas yang tertinggi dalam sistem konduksi jantung.
Simpul Atrio-ventrikular
(sering disebut nodus atrioventrikuler disingkat nodus)
Simpul ini terletak di bagian bawah atrium kanan, antara sinus koronarius dan
daun katup trikuspid bagian septal.
Berkas his
Berkas His. Berkas his adalah sebuah berkas adalah berkas yang pendek yang
merupakan lelanjutan bagian bagian bawah simpul atrioventrikular yang
menembus anulus fibrosus dan septum bagian membran. Simpul
atrioventrikuler bersama berkas his disebut penghubung atrio-ventrikuler.
Cabang berkas
Ke arah distal , berkas his bercabang menjadi dua bagian yaitu cabang berkas
kiri dan cabang berkas kanan. Cabang berkas kiri memberikan cabang-cabang
ke ventrikel kiri, sedangkan cabang berkas kanan bercabang-cabanf ke arah
ventrikel kanan.
Fasikel
Cabang berkas kiri bercabang menjadi dua bagian, yaitu fasikel kiri anterior
dan fasikel kiri posterior.
Serabut purkinye
Bagian terakhir dari sistem konduksi jantung ialah serabut-serabut Purkinye
yang merupakan anyaman halus dan berhungan erat dengan sel-sel jantung.
166
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
167
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Sadapan-sadapan Ektroda
Pada EKG konvensional terdapat 10 elektroda. 4 buah elektroda ekstremitas
dan 6 buah elektroda prekordial.
RA = lengan kanan
LA = lengan kiri
RL = tungkai kanan
LL = tungkai kiri
Elektroda prekordial: V = C
V1 : garis parasternal kanan, pada interkostal IV
168
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
169
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
170
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
F. PROSEDUR
Langkah-langkah pemasangan EKG
1. Melakukan persiapan alat-alat.
Alat EKG lengkap dan siap pakai
171
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
172
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Hampton, J.R . Dasar-dasar EKG. Edisis 6. Terjemahan. EGC, Jakarta, 2004. hal
1-133
2. Green, JM, Chiaramida, A. EKG 12 – Sadapan Terpercaya. Terjemahan. EGC,
jakarta, 2007
3. Tim skill lab. Skill laboratory Manual: EKG. UGM, Jogyakarta, 2006
4. Tim skill lab. Skill laboratory Manual: Sistem Kardiovaskuler. FK UNHAS,
Makasar, 2009
th
5. Braunwald, E, ed. Heart Desease: A Textbook of cardiovascular Medicine. 5 .
WB. Saunders Company, Philadelphia, 1997
H. EVALUASI
Ceklist Latihan Pemasangan EKG
Feedback
No LANGKAH KLINIK YANG DINILAI
173
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
174
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Keterampilan pembacaan dan interpretasi EKG
B. TUJUAN
Setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu untuk:
Mengetahui gelombang dan interpretasinya pada elektrokardiogram normal
Mengetahui gangguan irama jantung
Mengetahui pembesaran jantung
Mengetahui kelainan iskemik jantung
D. SKENARIO
Saat sedang jaga UGD Rumah Sakit, pasien Tn W, 55 tahun, datang dengan keluhan
nyeri dada sebelah kiri, dada seperti terbakar, dan ada penjalaran nyeri ke tangan kiri.
Nyeri dada ini terjadi mendadak, dan mulai sakit dada saat pasien ingin pergi bekerja.
Pasien sangat cemas sekali dengan keadaannya saat ini. Anda lalu memberikan O2
pada pasien dan melakukan pemeriksaan EKG. Hasil rekaman EKG lalu anda baca dan
interpretasikan.
E. DASAR TEORI
Gambaran Elektrokardiografi Normal
Kertas EKG mempunyai garis-garis baik vertikal maupun horisontal berjarak 1 mm.
Garis yang lebih tebal mempunyai jarak 5 mm. Waktu diukur sepanjang garis
horisontal; 1 mm = 0,04 detik atau 40 milidetik, 5 mm = 0,2 detik; atau 1 kotak kecil
sama dengan 0,04 detik dan 1 kotak besar terdiri dari 5 kotak kecil sama dengan 0,2
detik. “Voltage” listrik diukur sepanjang garis vertikal dan dinyatakan dalam milimeter
(10 mm = imV). Untuk praktisnya kecepatan pencatatan adalah 25 mm/detik. Di bawah
ini adalah jenis-jenis kompleks elektrokardiografi normal:
175
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
176
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
177
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Contoh: bila 20 gelombang yang dihitung dalam suatu interval 10 detik, maka frekuensi
jantung adalah 120 per menit.
Interval P-P : pada sinus ritme interval P-P akan sama dengan interval R-R.
Tetapi bila irama ventrikel tidak teratur atau bila kecepatan atrium dan venrikel
berbeda tetapi teratur, maka interval P-P diukur dari titik yang sama pada 2 gelombang
P berturut-turut dan frekwensi atrial per menit dihitung seperti halnya frekwensi
ventrikel.
Interval P-R Pengukuran interval ini untuk mengetahui waktu konduksi atrio ventrikel.
Termasuk disini waktu yang diperlukan untuk depolarisasi atrium dan sebagian
depolarisasi atrium, tambah perlambatan eksitasi daripada nodus atrio ventrikuler.
178
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Interval QRS: Interval ini adalah pengukuran seluruh waktu depolarisasi ventrikel.
Diukur dari permulaan gelombang Q (R bila tidak terlihat Q) sampai akhir gelombang S.
Batas atas nilai normalnya adalah 0,1 detik. Kadangkadang pada sandapan prekordial
V2 atau V3, interval ini mungkin 0,11 detik.
Interval Q-T: Interval ini diukur dari permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang
T. Dengan ini diketahui lamanya sistole elektrik. Interval Q-T normal tidak melebihi
0,42 detik pada pria dan 0,43 detik pada wanita.
Interval Q-U: pengukuran ini mulai dari awal gelombang Q sampai akhir
gelombang U. Tidak diketahui arti kliniknya.
179
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Pada dasarnya bagi yang berpengalaman, tidaklah sulit membedakan antara kompleks
EKG normal dan yang ada kelainan. Tetapi kadang-kadang ditemukan adanya
gambaran EKG yang tidak khas dan membingungkan kita. Oleh karena itu sebagai
patokan, maka berikut ini disajikan kelainan kompleks P-QRS-T pada beberapa
penyakit.
Gelombang P
Menggambarkan aktivitas depolarisasi atrium kanan dan kiri (dari kanan ke kiri dan ke
bawah). Karakteristik EKG gelombang P:
Arah gelombang P normal: Selalu posiif di II dan selalu negatif di aVR.
Tinggi: kurang dari 3mm (2,5 mm)
Durasi (lebar): kurang dari 3 mm (0.10 detik)
Kepentingannya:
Menandakan adanya aktivitas atrium
Menunjukkan arah aktivitas atrium
Menunjukkan tanda-tanda hipertrofi atrium
Kelainan Gelombang P
180
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Kelainan penampilan, irama dan kecepatan gelombang P yang dapat berupa kelainan
tunggal gelombang P misalnya “atrial premature beat” yang bisa ditemukan pada
penyakit jantung koroner (PJK), intoksikasi digitalis. Selain itu dapat ditemukan
kelainan pada semua gelombang P disertai kelainan bentuk dan iramanya misalnya
fibrilasi atrium yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung rematik (PJR), pada infark
miokard.
Kelainan gelombang P lainnya berupa tidak adanya suatu gelombang P, kompleks QRS-
T timbul lebih cepat dari pada biasanya. Misalnya “AV nodal premature beat” pada
PJK, intoksikasi digitalis, dimana bentuk kompleks QRS normal, dan terdapat masa
181
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Seluruh gelombang P tidak nampak, tetapi bentuk dan lamanya kompleks QRS adalah
normal. Misalnya irama nodal AV, takikardi nodal AV, atrial takikardi yang timbul
akibat intoksikasi digitalis, infark miokard, penyakit jantung hipertensi (PJH).
Gelombang P seluruhnya tidak tampak dengan kelainan bentuk dan lamanya kompleks
QRS. Misalnya ventrikel takikardi, fibrilasi atrium yang dapat timbul pada PJR. Penyakit
jantung hipertensi (PJH).
AV Blok Derajat I
Dasar diagnosis: interval PR memanjang >0,2 detik
Pada AV blok tingkat II yaitu gelombang P dalam irama dan kecepatan normal, tetapi
tidak diikuti kompleks QRS, dan seringkali disertai kelainan QRS, S - T dan T. Interval P-
182
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
R pada kompleks P-QRS-T mungkin normal atau memanjang, tetapi tetap jaraknya.
Blok jantung A-V2 : 1 atau 3 : 1., berarti terdapat 2 P dan hanya 1 QRS atau 3P&1QRS.
AV Block Derajat II
Tipe Mobitz I (Wenckebach)
Dasar diagnosis: Interval PR semakin memanjang dan pada suatu saat ada
gelombang QRS yang menghilang
Tipe Mobitz II
Interval PR tetap, pada suatu saat ada gelombang QRS yang menghilang.
183
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
(20-40 kali per menit) dari gelombang P. Jadi terdapat disosiasi komplit antara
atrium dan ventrikel (atria dan ventrijel berdenyut sendiri-sendiri). Gambaran
diatas ini dapat ditemukan pada PJK, intoksikasi digitalis, IMA.
184
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Sedangkan gelombang R di I dan S di III menunjukkan adanya “ left axis deviati on”.
Kelainan ini ditemukan pada hipertrofi ventrikel kiri (LVH). Biasanya dengan
menjumlahkan voltase (kriteria voltasi) dari gelombang S di V1 dan R di V5 atau S V1 +
R V6 > 35 mm atau gelombang R>27 mm di V5 atau V6 menunjukkan adanya LVH.
185
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
186
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
187
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
188
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
2. Gelombang R yang lebar, sering berlekuk di I, V5, dan V6 dengan WAV >
0.08 detik
3. rS atau QS di V1 disrtai rotasi seara jarum jam
189
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
tidak dapat dipastikan tempatnya dan akan tampak elevasi di hampir semua sandapan.
Elevasi segmen S-T pada V4 VR ditemukan pada infark ventrikel kanan.
190
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
191
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
192
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Kelainan Gelombang T
Adanya kelainan gelombang T menunjukkan adanya kelainan pada ventrikel.
193
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
194
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Kelainan Gelombang U
Adanya gelombang U defleksi keatas lebih tinggi dari gelombang T pada sandapan yang
sama terutama V1-V4 menunjukkan adanya hipokalemi. Sedangkan gelombang U
terbalik menandakan iskhemia.
195
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
196
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
bukan irama sinus (asinus). Bukan irama sinus dapat berupa suatu aritmia yang
mungkin fibrilasi, blok AV derajat dua atau tiga, irama jungsional, takikardia
ventrikular, dan lain lain.
Cara menghitungnya dengan menghitung jarak antara R-R, dengan cara tentukan
satu gelombang P yang tepat berhimpit dengan garis vertikal pada kertas ekg,
kemudian tentukan gelombang P ke dua, lalu hitung jaraknya.
Bila menggunakan kotak kecil = 1500/jarak R-R
Bila menggunakan kotak besar =300/ jarak R-R
3. Aksis
Aksis normal selalu terdapat antara -30° sampai +110°. Lebih dari -30° disebut
deviasi aksis kiri, lebih dari +110° disebut deviasi aksis kanan, dan bila lebih dari
+180° disebut aksis superior. Kadang kadang aksis tidak dapat ditentukan, maka
ditulis undeterminable, misalnya pada EKG dimana defleksi positif dan negatif
pada kompleks QRS di semua sandapan sama besarnya.
197
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
198
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
199
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
4. Interval P-R
Interval PR normal adalah 0,12-0,2 detik (tergantung heart rate). Lebih dari 0.2
detik disebut blok AV. Kurang dari 0,1 detik disertai adanya gelombang delta
menunjukkan Wolff-Parkinson-White syndrome. Interval PR yang berubah-ubah
bisa terjadi pada kelainan wandering pacemaker.
5. Morfologi
a. Gelombang P
Perhatikan apakah kontur gelombang P normal atau tidak. Apakah
ada P-pulmonal atau P-mitral.
b. Kompleks QRS
Adanya gelombang Q patologis menandakan old myocardial
infarction (tentukan bagian jantung mana yang mengalami infark
melalui petunjuk sandapan yang terlibat). Bagaimana amplitudo
gelombang R dan S di sandapan prekordial. Gelombang R yang tinggi
di sandapan V1 dan V2 menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan (atau
infark dinding posterior). Gelombang R yang tinggi di sandapan V5
dan V6 dengan gelombang S yang dalam di sandapan V1 dan V2
menunjukkan hipertofi ventrikel kiri (LVH). Interval QRS yang lebih
200
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
dari 0,1 detik harus dicari apakah ada right bundle branch block
(RBBB), left bundle branch block (LBBB) atau ekstrasistol ventrikel.
c. Segmen ST
Elevasi segmen ST menandakan infark miokard akut (tentukan bagian
mana dari jantung yang mengalami infark). Depresi segmen ST
menandakan iskemia.
d. Gelombang T
Gelombang T yang datar (flat 7) menandakan iskemia. Gelombang T
terbalik (T-inverted) menandakan iskemia atau mungkin suatu
aneurisma. Gelombang T yang runcing menandakan hiperkalemia.
e. Gelombang U
Gelombang U yang sangat tinggi (> gel. T) menunjukkan hipokalemi
Gelombang U yang terbalik menunjukkan iskemia miokard yang
berat.
F. PROSEDUR
Prosedur pembacaan EKG:
1. Perhatikan identitas pasien
2. Tentukan apakah rekaman EKG sudah sesuai dengan standar dan layak di
interpretasikan.
3. Melakukan penilaian secara sistematis
Menentukan irama dan jenis irama
Menetapkan frekuensi jantung
Menentukan arah aksis (sumbu) elektris jatung
Menetukan bentuk gelombang P
Menentukan bentuk gelombang QRS, ada tidaknya LBBB, RBBB, dan
LVH
Menentukan posisi segment ST
Menentukan bentuk gelombang T
Menentukan bentuk gelombang U
4. Menentukan interpretasi secara keseluruhan
201
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Hampton, J.R . Dasar-dasar EKG. Edisis 6. Terjemahan. EGC, Jakarta, 2004. hal
1-133
2. Green, JM, Chiaramida, A. EKG 12 – Sadapan Terpercaya. Terjemahan. EGC,
jakarta, 2007
3. Tim skill lab. Skill laboratory Manual: Sistem Kardiovaskuler. FK UNHAS,
Makasar, 2009
th
4. Braunwald, E, ed. Heart Desease: A Textbook of cardiovascular Medicine. 5 .
WB. Saunders Company, Philadelphia, 1997
5. Sudoyo, dkk. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. FKUI, Jakarta,
2006. Hal 1455-1467
202
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Feed Back
No LANGKAH KLINIK YANG DINILAI
203
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
A. TEMA
Keterampilan membaca foto rontgen thoraks.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui CSL ini diharapkan mahasiswa mampu untuk:
1. Mengetahui langkah-langkah membaca foto thorax
2. Menilai kualitas suatu foto rontgen thoraks baik atau tidak
3. Mengetahui foto thorax normal
D. SKENARIO
Seorang kakek berumur 60 tahun di bawa ke rumah sakit oleh anaknya
karena batuk berdahak bercampur darah sejak 1 minggu. Dari anamnesis
sebelum batuk berdahak bercampur darah, pasien mengaku sudah batuk-
batuk kurang lebih 3 bulan. Selain itu, sang kakek juga mengeluhkan badan
agak demam terutama pada saat malam hari kurang lebih 1 bulan tanpa
sebab yang jelas. Sebelumnya kakek sudah berobat ke salah satu tenaga
kesehatan di desanya namun tidak sembuh akhirnya sang kakek hanya
minum obat warung saja. Keluhan tidak sembuh justru bertambah parah.
Menurut pengakuan pasien, berat badannya semakin lama semakin turun.
Setelah anda menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dahak, anda
mengajukan pemeriksaan penunjang foto rontgen thorax PA.
E. DASAR TEORI
1. Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik atau cahaya (foton) dari
sumber radiasi. Salah satu penggunaan sinar X yaitu pada penggunaan
204
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
SIFAT-SIFAT SINAR X
A. Daya Tembus
Sinar X dapat menembus batas, dengan daya tembus sangat besar dan
digunakan dalam radiografi, makin tinggi tegangan tabung maka makin tinggi
daya tembusnya.
B. Pertebaran
Apabila berkas sinar-x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas
tersebut akan bertebaran ke segala penjuru/jurusan, menimbulkan radiasi
sekunder pada bahan zat yang dilaluinya.
C. Penyerapan
Sinar dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat dengan berat atom atau
kepadatan bahan/xat tersebut.
D. Efek Fotografi
Sinar-x dapat mengitamkan emulsi film sejalan diproses secara kimiawi
dikamar gelap agar menjadi foto.
E. Efek Fluoresensi
Sinar-x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau
zink sulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu:
Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar-x
saja
Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat
walaupun radiasi Sinar-x sudah dimatikan (after glow).
F. Efek Ionisasi
205
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Efek primer dari sinar-x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat
menimbulkan ionisasi (perubahan partikel bebas menjadi ion) partikel-partikel
atau zat tersebut.
G. Efek Biologik
Sinar-x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek
biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
2. Pembuatan Radiografi
Dalam pembuatan suatu rongten
thorak ataupun yang lainnya
dibutuhkan perlengkapan yang
terdiri dari:
Film rontgen
Intensifying screen
Kaset
Grid
Alat – alat fixasi
Alat – alat proteksi
Marker/tanda/kode.
Film rontgen
Lapisan-lapisan Film Rongten:
Supercoat untuk melindungi emulsi film
Emulsi film terdiri atas AgBr, AgCl, dan AgJ.
Substratum: perekat antara emulsi dan alas film
Film base/Alas film tdd polyesterbase
Jenis-jenis Film
1. Screen film: film yang dalam penggunaanya selalu menggunakan
intensifying screen
2. Non- screen film: film yang dalam penggunaanya tanpa intensifying
screen
Dental film
Mammographi
206
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Intensifying screen
Merupakan alat yang terbuat dari kardus (card board) khusus yang
mengandung lapisan tipis emulsi fosfor dengan bahan pengikat yang sesuai.
Yang banyak digunakan adalah kalsium tungstat.
Kaset
Kaset sinar-X adalah suatu tabung (container) tahan cahaya yang berisi 2 buah
intensifying screen yang memungkinkan untuk dimasukkan film rongten di
antara keduannya dengan mudah.
Grid (kisi-kisi)
Merupakan alat untuk mengurangi atau mengeliminasi radiasi hambur agar
tidak sampai ke film rongten.
Jenis–jenis grid yaitu
1. Grid diam (stationary grid)
2. Grid bergerak (moving grid ).
Alat-alat fiksasi
Gunanya membantu agar objek yg difoto tak bergerak
Contohnya antara lain:
Bantal pasir
Bantal spons/sponge/soft bags
Compressor band
Klem kepala (head clamps)
Alat-alat pelindung
Diafragma cahaya (light beamdiaphragm)
Conus
207
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Marker/tanda/kode
Tanda untuk identifikasi foto milikpasien
Identitas Pasien : Nama, umur,kelamin
Tanda letak anatomi : R right ± L Left
208
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
209
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
a. Paru-paru
Lakukan pemindaian pada kedua paru, di mulai dari bagian apeks dan
terus ke bawah. Bandingkan penampakan setiap zona dengan sisi
lainnya. Satu-satunya bayangan yang terlihat secara normal, selain
fisura, pastilah berasal dari vaskuler, sehingga kosentrasilah untuk
mencari bayangan homogen pada tiap area atau lesi massa.
b. Bayangan hilus
Merupakan tempat yang paling sering untuk limfadenopati dan
karsinoma bronkus, cari peningkatan dan ketidakteraturan seperti
pembesaran bayangan hillus.
c. Bayangan jantung
Perhatikan ukuran dan bentuk jantung. Pembesaran ruang jantung
tertentu sering sulit diedentifikasi perhatikan dan berikan tanggapan
pada ukuran jantung secara keseluruhan.
d. Mediastinum
Nilai adanya lesi massa dan pergeseran mediastinum oleh trakea dan
bayangan jantung.
e. Diagfragma
210
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Sudut kostrofrenicus harus terlihat jelas, lancip dan dalam. Sudut yang
tumpul mungkin mengindikasikan adanya efusi pleura atau penebalan
pleura lama. Permukaan bagian atas harus tegas ketegasan yang
buruk sering menunjukkan adanya kelainan paru basal. Pendataran
digfragma menunjukkan adanya hiperinfilasi dan penyakit jalan napas
obstruksi kronis.
f. Tulang dan jaringan lunak
Perhatikan bagian tepi film, perhatian iga untuk mengetahui adanya
fraktur atau deposit sekunder penampakan bayangan payudara dan
apakah telah dilakukan mastektomi, bagian bawah diafragma, bahu
dan sebagainya.
F. PROSEDUR
211
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Pada foto PA
costaeposterior tampak depan, clavicula menjungkit, dan scapula berada di
luar lapangan paru.
212
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
4. Dinding thorak
Costa dan Intercosta, Clavicula dan Scapula, Tulang Vertebrae
Soft tissue dinding thorak (Bayangan Pleura)
Trachea pada leher
Sinus Costoprenicus (normal Lancip)
Diafragma (letak tinggi/rendah/normal) (diafragma kanan lebih tinggi 2,5
cm dari diafragma kiri)
Hilus merupakan tempat keluar masuknya arteri dan vena pulmonalis,
bronkus, dan juga saluranlimfe. Normalnya diameter hilus sama dengan
diameter trakea.
Cor/Jantung (bentuk dan ukuran)
Paru-paru, mulai dari apex hingga ke basal paru kedua sisi.
Mediastinum
213
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DAFTAR PUSTAKA
214
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Hilus
Cor: Bentuk dan CTR (Cardiothoraco ratio). < 50%
Paru-paru
Mediastinum
215
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
B. TEMA
Keterampilan Prosedural Punksi Pleura/Thoracocentesis
C. LEVEL KOMPETENSI
Level Kompetensi
No Kompetensi SKDI Target
Capaian
Contraventil needle
1 (needle 2 2-3
decompression)
2 Pneumothorax,
3B 3B
Hemothorax
(Sumber: SKDI, 2006)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mengenal dan mampu menjelaskan tentang Punksi
Pleura
Mahasiswa mampu menyebutkan indikasi Punksi Pleura
Mahasiswa mampu melakukan procedural Punksi Pleura
Mahasiswa mampu menjelaskan penalaran klinis Punksi Pleura
216
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Antiseptik; betadine
Plester & Kassa Steril
Gunting kassa
Botol penampung 1 liter
Tempat specimen (jika diperlukan) 2/3 buah
F. SKENARIO
Dyspnea
217
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
G. DASAR TEORI
Definisi
Punksi Pleura/thoracocentesis merupakan suatu prosedur klinik dengan
melakukan punksi pada dinding dada untuk mengeluarkan cairan/udara dari
rongga pleura. Punksi pleura biasanya dilakukan pada pasien dewasa baik
rawat inap maupun rawat jalan.
218
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Lokasi Punksi
SIC V atau VI linea midaxillaris, atau
SIC V linea linea midscapula
SIC II linea midclavicula (untuk pneumothorax)
Untuk kasus efusi pleura yang terlokalisir kadang diperlukan bantuan USG
bahkan panduan CT-Scan untuk menentukan lokasi tusukan
Cavum Pleura adalah rongga diantara paru dan dinding dada, dibatasi oleh
Pleura visceral yang melapisi paru dan pleura parietal yang melapisi bagian
dalam dinding dada. Pleura ini merupakan membrane serosa yang kuat. Tebal
rongga pleura 10-20 mikron. Secara normal cavum pleura menghasilkan 25-
50cc cairan yang berfungsi sebagai pelicin. Peningkatan jumlah cairan yang
berlebihan pada cavum inilah yang dikenal sebagai efusi pleura. Cairan pleura
normal mengandung protein dalam jumlah rendah serta terdapat tekanan
negative yang berguna dalam menjaga pengembangan paru saat respirasi.
Cairan pleura dibentuk oleh kapiler pleura parietalis dan direabsorsi oleh
kapiler pleura viseralis dan pembuluh getah bening pleura parietal.
Keseimbangan ini tergantung pada tekanan hidrostatik dan penyaluran cairan
pleura oleh saluran getah bening. Secara fisiologis keseimbangan cairan ini
terjaga karena adanya tekanan hidrostatik 9 mmHg oleh produksi pleura
parietal diimbangi oleh tekanan koloid osmotic 10 mmHg oleh pleura visceral
untuk direabsorpsi. Pada keadaan patologis rongga pleura dapat menampung
beberapa liter cairan dan udara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut
219
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Ad 1. Peningkatan Pembentukan:
Peningkatan cairan interstisial paru
o Gagal Jantung Kiri
o Pneumonia
o Emboli Paru
Peningkatan tekanan intravaskuler di pleura
220
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
Efusi pleura masif adalah penumpukan cairan pleura yang mencapai lebih 2/3
hemitoraks. Berbagai penyakit bisa menimbulkan efusi pleura masif, namun
yang paling sering ditemukan karena proses keganasan dan tuberkulosis.
221
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
222
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
223
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
PROSEDUR
Evaluasi awal
o Anamnesis: Riw. Keganasan, Pansitopenia, Penggunaan
antikoagulan, Ax Efusi Pleura
o Px Fisik: KU, VS, febris, pulse oxymetri, Thorak: Tanda dan
Gejala efusi (Look, Listen, Feel)
o Penunjang: Rö Thorax PA, Lateral, CT-Scan, Lab: DL, CT-BT,
LDh, Albumin, GDS
Persiapan Pasien:
o Informed: Jelaskan Tujuan, manfaat dan risiko, langkah-
langkah prosedur serta instruksi untuk pasien, anestesi
infiltrasi, tanyakan riw. Alergi anestesi local atau antiseptic
yang digunakan.
o Consent: Meminta persetujuan tertulis
Pengecekan dan persiapan alat dan diri operator
Pelaksanaan:
o Memposisikan pasien duduk (memeluk bantal lihat gambar)
atau tidur miring pada sisi sakit (lengan ipsilateral diatas
kepala)
o Cari lokasi/ titik tusukan (konfirmasi Rontgen dengan perkusi
lokasi biasanya midaxila atau midposterior SIC 5. Tandai
ballpoint. Untuk dekompresi pada pneumothorax biasanya SIC
II midclavicula)
o Cuci tangan WHO dan Pasang Hanschoen steril
o Sterilisasi lokasi dengan prosedur aseptic (central-perifer)
o Pasang duk steril
o Anestesi local (spuit 3cc jarum 27 atau 22G + lidocaine 1%)
Blok N. Intercostalis tegak lurus tepi bawah costa V-
sampai os costa arahkan kebawah, aspirasi lalu
injeksikan
224
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
225
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
H. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Pleural Aspiration Protocol for Oncology/Palliative Care
Patients. CDHB Hospital Palliative Care Service.
226
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022
Buku Panduan CSL Semester 4 2022
227
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2022