Anda di halaman 1dari 6

Komisi A

Musyawarah Pramuka Penegak Dan Pramuka Pandega Putri Putra


Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Cisoka
Tahun 2021

Tata Kerja Dewan Kerja Ranting Kecamatan Cisoka Masa Bakti 2022–2027

BAB 1
Pendahuluan

Pasal 1
Pengertian
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Tingkat Ranting yang selanjutnya disingkat Dewan
Kerja Ranting adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan ditingkat
Kwartir Ranting yang beranggotakan Pramuka Penegak dan Pendega Putri Putra bersifat kolektif
dan kolegial yang merupakan bagian integral dari Kwartir Ranting. Berkedudukan sebagai badan
kelengkapan Kwartir yang diberi wewenang dan kepercayaan untuk mengelola kegiatan pramuka
penegak dan pandega. Dibentuk berdasarkan hasil Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega
Putri Putra (Musppanitra) Tingkat Ranting.

Pasal 2
Masa Bakti
1. Masa Bakti Dewan Kerja Ranting dimulai dan berakhir sesuai dengan Masa Bakti Kwartir
Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Cisoka.
2. Sebelum Dewan Kerja Ranting hasil Musppanitra Ranting disahkan melalui surat keputusan
Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Cisoka, maka pengurus Dewan Kerja Ranting
penyelenggara Musppanitra Ranting dalam hal ini Dewan Kerja Ranting Masa Bakti 2018-
2022 tetap menjalankan fungsi dan tugasnya.

Pasal 3
Stuktur Kepengurusan
1. Struktur Dewan Kerja Ranting adalah sebagai berikut :
a. Ketua, merangkap anggota.
b. Wakil Ketua, merangkap anggota.
c. Sekertaris I, merangkap anggota.
d. Sekertaris II, merangkap anggota.
e. Bendahara, merangkap anggota.
f. Beberapa Ketua dan anggota yang membidangi :
1) Bidang Kajian
2) Bidang Kegiatan
3) Bidang Pembinaan dan Pengembangan
4) Bidang Penelitian dan Evaluasi
2. Komposisi Dewan Kerja Ranting sebagai berikut :
a. Jika Ketua seorang putra, maka Wakil Ketua seorang putri begitu pula sebaliknya.
b. Jumlah anggota Dewan Kerja Ranting Masa Bakti 2022-2027 berjumlah maksimal 21
orang, dan disesuaikan dengan kebutuhan, serta disetujui oleh Kwartir.
c. Jumlah anggota Dewan Kerja secara keseluruhan berjumlah ganjil.

BAB II
Tugas Dan Tata Kerja Dewan Kerja Ranting

Pasal 4
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Kerja Ranting
1. Ketua
a. Memimpin dan mengelola Dewan Kerja Ranting.
b. Bersama seluruh Dewan Kerja Ranting bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi
dan tugas pokok.
c. Sebagai penghubung antara Dewan Kerja Ranting dengan Kwartir
2. Wakil Ketua
a. Membantu Ketua dalam menjalankan tugasnya.
b. Mewakili Ketua apabila berhalangan.
3. Sekertaris I
a. Melaksanakan mekanisme administrasi khususnya yang berkaitan dengan
kesekertariaatan.
b. Mengurus surat menyurat Dewan Kerja Ranting.
c. Sebagai komunikator di internal Dewan Kerja Ranting.
d. Mewakili Dewan Kerja Ranting apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan.
4. Sekertaris II
a. Membantu Sekertaris I dalam pelaksanaan mekanisme administrasi.
b. Mengurus Nota Dewan Kerja Ranting.
c. Sebagai komunikator di eksternal Dewan Kerja Ranting.
d. Mewakili Dewan Kerja Ranting apabila Ketua, Wakil Ketua, dan Sekertaris I
berhalangan.
5. Bendahara
a. Mengelola keuangan dan harta benda Dewan Kerja Ranting.
b. Mewakili Dewan Kerja Ranting apabila Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris I, dan Sekertaris
II berhalangan.
6. Ketua Bidang
a. Membantu Ketua dan Wakil Ketua dalam memimpin anggota bidangnya untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya menurut masing-masing bidang.
b. Mewakili Dewan Kerja Ranting apabila Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris I, Sekertaris II,
dan Bendahara berhalangan.
Anggota Bidang
a. Melaksanakan Tugas Bidang
b. Bersama-sama Ketua Bidang merumuskan Kebijakan Bidang.
Pasal 5
Hak dan Kewajiban
1. Pada prinsipnya sebagai badan yang bersifat kolektif dan kolegial, setiap anggota mempunyai
hak dan kewajiban yang sama Dalam pelaksanaan tugas Pokok Dewan Kerja Ranting.
2. Setiap anggota Dewan Kerja Ranting berhak :
a. Hak bicara, untuk mengajukan saran, kritik, dan pertanggungjawaban.
b. Hak suara, untuk mencalonkan atau dicalonkan, memilih atau dipilih, setiap anggota
Dewan Kerja Ranting memiliki 1 (satu) hak suara.
3. Setiap anggota Dewan Kerja Ranting berkewajiban :
a. Menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai anggota Dewan Kerja Ranting.
b. Menjaga nama baik Dewan Kerja Ranting dan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka
Kecamatan Cisoka.
c. Melaksanakan seluruh hasil Musppanitra Ranting II Tahun 2022.
Pasal 6
Rapat – rapat Dewan Kerja Ranting
Setiap anggota Dewan Kerja Ranting wajib hadir dalam Rapat – rapat Dewan Kerja Ranting
yang berkaitan dengan tugasnya.
1. Rapat Pleno
a. Merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan dalam Dewan Kerja untuk
merumuskan kebijakan yang akan diambil.
b. Dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Kerja Ranting.
c. Dilaksanakan sedikitnya sekali dalam enam bulan.
d. Menyampaikan hasil rapat kepada pimpinan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka
Kecamatan Cisoka sebagai bahan informasi dan persetujuan pelaksanaan.
2. Rapat Terbatas
a. Sebagai wadah untuk menentukan rumusan pelaksanaan kebijakan yang telah
ditepatkan dalam rapat pleno.
b. Dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris I, Sekertaris II, Bendahara, dan dapat
juga dihadiri oleh Ketua Bidang.
c. Dilaksanakan sedikitnya sekali dalam tiga bulan.
3. Rapat Bidang
a. Sebagai wadah untuk menjabarkan kebijakan Dewan Kerja Ranting untuk
dirumuskan sesuai dengan tugas bidang yang bersangkutan.
b. Dihadiri oleh seluruh anggota bidang yang bersangkutan.
c. Dilaksanakan sedikitnya sekali dalam tiga bulan.
d. Kesimpulan rapat bidang disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Kerja Ranting.
4. Rapat Koordinasi
a. Sebagai wadah untuk membahas hal – hal yang mendukung pelaksanaan tugas
pokoknya, baik dengan pihak Kwartir dan atau dengan Dewan Kerja setingkat di
atasnya dan atau setara dan atau setingkat di bawahnya dan atau dengan Lembaga di
luar Gerakan Pramuka.
b. Dihadiri oleh anggota Dewan Kerja Ranting dan pihak lain yang terkait.
c. Dilaksanakan dalam waktu tertentu.
5. Rapat Konsultasi
a. Sebagai wadah untuk membahas hal – hal yang berkaitan dengan sebuah kebijakan
yang akan diambil, baik dengan pihak Kwartir dan atau dengan Dewan Kerja
setingkat diatasnya dan atau setara dan atau setingkat dan atau di bawahnya dan atau
dengan Lembaga di luar Gerakan Pramuka.
b. Dihadiri oleh anggota Dewan Kerja Ranting dan pihak lain yang terkait
c. Dilaksanakan dalam waktu tertentu.
6. Rapat Sangga Kerja
a. Membahas mengenai persiapan rencana kegiatan.
b. Dihadiri oleh seluruh sangga kerja yang bersangkutan.
c. Dilaksanakan dalam waktu tertentu.
Pasal 7
Quorum
1. Seluruh rapat dalam pasal 6 dinyatakan quorum apabila dihadiri oleh minimal setengah + 1
dari seluruh peserta yang seharusnya hadir.
2. Apabila belum tercapai quorum maka rapat ditunda 2x10 menit, dan bila masih belum
tercapai maka rapat dapat dilanjutkan.

Pasal 8
Penentuan Kebijakan
1. Penentuan kebijakan dilaksanakan secara musyawarah untuk mencapai mufakat
2. Apabila tidak tercapai kata mufakat maka pengambilan keputusan dilaksanakan dengan
voting untuk mencari suara terbanyak.
Pasal 9
Mutasi, Penambahan dan Pemberhentian Anggota
1. Prosedur mutasi, penambahan dan pemberhentian anggota Dewan Kerja mengikuti ketentuan
yang ada, yaitu keputusan Kwartir Nasional Nomor 005 Tahun 2017 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.
2. Pelaksanaan poin 1 tersebut dibicarakan dalam rapat pleno Dewan Kerja.
3. Apabila anggota Dewan Kerja berhenti, maka yang bersangkutan diharuskan mengajukan
surat permohonan pengunduran diri dan berhenti jadi status keanggotaannya sebagai anggota
Dewan Kerja.
4. Penambahan dan Pemberhentian serta mutasi anggota Dewan Kerja ditetapkan dengan surat
keputusan Ketua Kwartir yang bersangkutan.
Pasal 10
Pelaksana Kegiatan
Dalam melaksanakan suatu kegiatan, Dewan Kerja Ranting dapat membentuk sangga kerja
Laksana dan kelompok kerja:
1. Sangga kerja Pelaksana adalah seluruh anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
yang dilibatkan sebagai panitia dalam suatu kegiatan. Penetapan Sangga Kerja Pelaksana
disahkan oleh Surat Keputusan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Cisoka.
2. Kelompok Kerja adalah Dewan Kerja, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau pihak
lain yang berfungsi untuk membuat rancangan pokok suatu kegiatan. Kelompok kerja
disahkan oleh Surat Keputusan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Cisoka.
Pasal 11
Larangan
1. Setiap anggota Dewan Kerja Ranting di larang untuk :
a. Tidak mengindahkan perintah dan larangan Tuhan Yang Maha Esa dalam segala bentuk
perbuatannya.
b. Tidak mematuhi Pancasila, UUD1945 dan Peraturan Perundangan yang berlaku dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pelanggaran dan larangan seperti yang tertuang dalam pasal 11.1 tersebut akan dikenakan
sanksi.
3. Pelanggaran dan larangan seperti yang tertuang dalam pasal 11.1 terdiri atas :
a. Pelanggaran ringan, apabila bersifat tidak menghambat kelancaran Kegiatan Dewan
Kerja Ranting dan dikenakan sanksi ringan.
b. Pelanggaran sedang, apabila bersifat tidak menghambat kelancaran Kegiatan Dewan
Kerja Ranting dan dikenakan sanksi sedang.
c. Pelanggaran berat, apabila bersifat mencemarkan nama baik Dewan Kerja Ranting
dan dikenakan sanksi berat.
4. Pemberian sanksi ringan bisa langsung diberikan oleh Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja
Ranting.
5. Pemberian sanksi sedang dan berat harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan seluruh
anggota Dewan Kerja Ranting yang masih aktif.
Pasal 12
Sanksi
Sanksi pelanggaran terdiri atas :
1. Sanksi Ringan berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
2. Sanksi Sedang berupa :
a. Penangguhan mengikuti kegiatan
b. Penangguhan jabatan (reshuffle)
3. Sanksi Berat berupa :
a. Pemberhentian sementara dari keanggotaan
b. Pemberhentian dengan tidak hormat.
Pasal 13
Atribut
1. Setiap anggota Dewan Kerja Ranting harus menggunakan seragam pramuka dan atribut
sesuai dengan petunjuk penggunaan seragam yang telah disahkan oleh Kwartir Nasional.
2. Tanda jabatan harus digunakan setiap menggunakan seragam pramuka sesuai dengan
ketentuan yang telah di sahkan oleh Kwartir Nasional.
BAB III
Persyaratan Dewan Kerja Ranting
Pasal 14
Persyaratan Anggota Dewan Kerja Ranting
1. Persyaratan umum untuk menjadi anggota Dewan Kerja adalah :
a. Anggota aktif disalah satu Gugus depan.
b. Minimal telah mencapai tingkatan Pramuka Penegak Bantara atau Pramuka Pandega.
c. Belum Menikah dan berusia Antara 16 sampai dengan 23 tahun pada saat memulai Masa
Baktinya.
2. Syarat Khusus terdiri atas :
a. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
b. Persyaratan dalam pasal 14.1 .a harus dibuktikan dengan surat rekomendasi dari ketua
Gugus depan.
c. Sekurang – kurangnya pernah mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan dan
manajemen yang diadakan Gerakan Pramuka atau institusi lainnya, dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan.
d. Sekurang – kurangnya pernah mengikuti kegiatan Kepramukaan di tiap jajaran Gerakan
Pramuka dibuktikan dengan piagam penghargaan.
e. Sekurang – kurangnya pernah menjadi sangga kerja di jajaran Gugus depan atau Kwartir
dibuktikan dengan SK pelaksanaan kegiatan.
f. Mendapatkan rekomendasi dari gugus depan.
BAB IV
Penutup
Pasal 15
Penutup
1. Tata kerja ini berlaku sejak ditetapkan.
2. Hal ini yang belum diatur dalam ketentuan ini akan ditentukan lebih lanjut dalam peraturan
tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai